Pertanyaan
Mau nanya ustadz, ada yang nembak babi kemudian dagingnya di tukar racun rumput.. apa hukum nya ustadz?
Jawabannya
Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh
Menjual daging babi pada orang non muslim, menurut kesepakatan ulama Syafi'iyyah hukumnya haram.
- Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab XIII / 280 Cet Daar El-Fikr Beirut :
وأمّا النَّجس في نفسه ـ وهو موضوع الفصل ـ فلا يجوز بيعه مثل: الكلب، والخنزير، والخمر، والسّرجين، وما أشبه ذلك من النجاسات، لحديث جابر الوارد في الصحيحين: سمع رسول الله صلى الله عليه وسلّم يقول عام الفتح بمكة: «إنّ الله ورسوله حرّما بيع الخمر، والميتة، والخنزير، والأصنام». وحديث أبي مسعود البدري في الصحيحين: «أن رسول الله صلى الله عليه وسلّم نهى عن ثمن الكلب، ومهر البغي وحلوان الكاهن» وحديث رافع بن خديج: «ثمن الكب خبيث».وقال الشافعي في باب الرهن الفاسد: «وإذا رهن الرجل رجلاً كلباً لم يجز، لأنه لا ثمن له، وكذلك كل ما لا يحلّ بيعُهُ لا يجوز رهنُه. ولو رهنه جلود ميتة لم تدبغْ لم يجز الرَّهن، فإذا رهنه إياها بعدما دبغت جاز الرهن».وقال ابن المنذر: وأجمع العلماء على تحريم بيع الخنزير وشرائه ورهنه.
Fokus :
وقال ابن المنذر: وأجمع العلماء على تحريم بيع الخنزير وشرائه ورهنه.
Kanjeng Syaikh Ibnu Mundzir berkata , Ulama telah bersepakat akan keharaman menjual babi, membelinya dan juga menggadaikannya.
> Mazmul
Terjemahan ringannya Hadits (yang tercantum di ibaroh di atas) : Yang membuat, yang menjual , yang membeli, yang menyiapkan dan yang menggunakan barang yang harom adalah telah berbuat suatu dosa. Jadi menjual daging babi hukumnya dosa. Maka jika dilakukan maka hasil yang didapatpun adalah haram. afwan.
Dalam penjelasan yang lainnya menjelaskan bahwa
Kalau berbicara tentang jual beli maka tidak terlepas pada rukun jual beli
1. Penjual dan pembeli
2. Ijab qobul
3. Barang/jasa
Kalau dilihat dari pertanyaannya maka ini masuk pada Rukun yang ketiga adalah adanya barang atau jasa yang diperjual-belikan. Para ulama menetapkan bahwa barang yang diperjual-belikan itu harus memenuhi syarat tertentu agar boleh dilakukan akad. Agar jual-beli menjadi sah secara syariah, maka barang yang diperjual-belikan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya suci.
Namun dalam detail-detailnya, ternyata para ulama agak sedikit bervariasi ketika menetapkan tentang boleh tidaknya benda najis diperjual-belikan. Di antara mereka ada yang mengharamkan secara mutlak Dan ada yang juga kalangan yang memilah terlebih dahulu. Mereka hanya mengharamkan jual-beli sebagian dari benda najis, namun menghalalkan sebagian lainnya, bila memang bermanfaat dan dibutuhkan.
Seperti darah, kulit bangkai, hewan buas dan najis, khamar, daging babi maka para ulama memasukan ular dan kalajengking pada katagori haram di perjual belikan
خََْسٌ ف َوَاسجقُ ي ُقْت َلْنَ فِج الَْْرَمج الْفَأْرَةُ وَالْعَقْرَبُ وَالُْْدَيََّ وَالْغُرَابُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Dari Aisyah radhiyallahuanha bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Lima macam hewan yang hendaklah kamu bunuh dalam masjid, yaitu tikus, kalajengking, elang, gagak dan anjing hitam. (HR. Bukhari Muslim).
Namun dalam pandangan mazhab Asy-Syafi’iyah, hewan-hewan yang buas itu tetap haram untuk diperjual-belikan, meski bermanfaat untuk digunakan dalam berburu.
Dalam tanggapan lainnya
Dalam madzhab Syafii tidak sah menjual belikan ular dan kalajengking.
Ular dan kalajengking
termasuk hewan yg haram dimiliki, setiap barang yg tudak bisa dimiliki tidak sah perdijual belikan.
Ular dan kalajengking masuk pada hewan haram hukumnya di pelihara dan sunah dibunuh.
Alsan lain dari madzhab syafii tidak memperbolehkan menjual belikan ular dan kalajengkin karena kaduanya tidak ada manfaat yg dilegalisasi syariat.
Menurut madzhab maliki boleh karena setiap ciptaan Allah mempunyai manfaat.
Tanggapan lainnya
Walikum salam ..tidak boleh
وَيَصِحُّ بَيْعُ كُلِّ طَاهِرٍ مُنْتَفَعٍ بِهِ مَمْلُوْكٍ. وَصَرَّحَ الْمُصَنِّفُ بِمَفْهُوْمِ هَذَا الْأَشْيَاءِ فِيْ قَوْلِهِ. وَصَرَّحَ الْمُصَنِّفُ بِمَفْهُوْمِ هَذَا الْأَشْيَاءِ فِيْ قَوْلِهِ. وَلَا يَصِحُّ بَيْعُ عَيْنٍ نَجِسَةٍ. وَلَا مُتَنَجِّسَةٍ كَخَمْرٍ وَدُهْنٍ وَخَلٍّ مُتَنَجِّسٍ وَنَحْوِهَا مِمَّا لَايُمْكِنُ تَطْهِيْرُهُ. وَلَا بَيْعُ مَا لَا مَنْفَعَةَ فِيْهِ كَعَقْرَبٍ وَنَمْلٍ وَسَبُعٍ لَايَنْفَعُ
Semoga bermanfaat untuk kita semuanya para pengunjung
Post a Comment