: من كلام سَيدّنَا ومولانا
قُطب الدَّعوَة والإِرشَادِ
عَبداللّٰه بن عَلَوِيّ الحَدَّاد
رضي اللّٰه عنه وارضاه
ونفعنا به وأعاد علينا
من بركات علومه
وأسراره وأنواره
في الدارين
❞ إذا كانت ليلة الجمعه ليلة الوتر فهي أحرىٰ بأن تكون ليلة القدر فأكثروا من الدعاء وإنكسار مع اللّٰه في هذه الليلة ليلة الوتر وليلة الجمعة رجاء ليلة القدر إن شاء اللّٰه اللَّهُمَّ اشهدنا ليلة القدر ووفقنا لإحيائها وارزقنا فيها حياة القلب وذوق الحب وحقيقة القرب ياكريم ياوهاب❝
Dari kalam Imam Haddad (al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad RA):
❝Jika malam jum'at bertepatan pada malam ganjil, maka malam itu kemungkinan besar menjadi malam Lailatul Qadar.
Maka perbanyaklah do'a dan merendahkan diri kepada Allah SWT pada malam ini/nanti malam, yaitu malam ganjil dan juga malam jum'at, dengan harapan malam ini/nanti malam adalah malam Lailatul Qadar, InsyaAllah❞
ـــــــــــــــــــــــ
إذاعة حاوي الخيرات
ــــــــــــــــــــــــ🎙️
Ada 6 Ciri Malam Malam Seribu Bulan atau Lailatul Qodar sesuai dengan Hadits Rasulullah Saw.
SALAH satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya Malam Qodar (Lailatul Qodr) sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Qodr:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qodr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Setiap Muslim pasti menginginkan bertemu dengan Malam Lailatu Qadar. Cara terbaik yaitu dengan i'tikaf di masjid.
Malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar juga disebut malam seribu bulan karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah SWT untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di setiap tahun di bulan Ramadhan.
Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar
Bagaimanakah Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar menurut Hadist Rasulullah Saw? Berikut ini enam ciri Malam Lailatul Qadar sesuai Hadist Nabi Saw sebagaimana dilansirRumah Fiqih .
1. Udara dan Suasana Pagi Yang Tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah”
2. Cahaya Mentari Redup
Ada juga hadits nabi yang menginformasikan ciri malam Qadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadits Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا
“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim).
3. Terkadang Terbawa dalam Mimpi
Malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan) kemudian Rasulullah saw berkata,”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir. (HR Muslim)
4. Bulan Nampak Separuh Bulatan
Ada juga yang menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan, sebagaimana hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ تَذَاكَرْنَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَذْكُرُ حِينَ طَلَعَ الْقَمَرُ وَهُوَ مِثْلُ شِقِّ جَفْنَةٍ
Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam Dengan Ciri Tertentu
Ciri yang lain dari malam Qadar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).
Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini :
إِنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا سَاطِعًا سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيهَا وَلاَ حَرَّ وَلاَ يَحِل لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَأَنَّ مِنْ أَمَارَتِهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْل الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِل لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu” (HR. Ahmad)
Juga ada hadits yang senada dari hadits Watsilah bin al-Asqa’ dari Rasulullah SAW::
“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. At-Thabrani)
6. Lezatnya Ibadah
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Namun, dari sekian banyak riwayat yang menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar ini mempunyai tanda dan alamat yang bisa diketahui dan dirasakan, tidak berarti bahwa setiap orang dapat mengatahui dan merasakannya.
Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya mendapatkan malam Qadar itu tanpa ia ketahui tanda malam mulia tersebut.
Demikian enamCiri Malam Lailatul Qodar Menurut Hadits Nabi Saw. Semoga kita dipertemukan dengan malam yang nilai ibadah pada malam itu lebih baik dari amal ibadah seribu bulan. Amin...!