SIMBAH KH. ABDUL KARIM LIRBOYO. MUASSIS PONDOK PESANTREN LIRBOYO KEDIRI
KH. Abdul Karim adalah salah seorang ulama besar yang kehidupannya diwarnai berbagai sifat Luhur sehingga banyak ulama yang menyatakan kekagumannya. diantaranya KH. Mároef. Kedunglo. Menurut beliau. KH. Abdul Karim sebenarnya bertabiat keras tapi penyabar dan ilmunya biasa-biasa saja tapi istiqomah serta zuhud. Sehingga karena zuhud itu, beliau sama sekali tidak kenal uang. Demikian menurut keterangan KH. Mahrus Aly_allahu yarham. Bahkan menurut kisah KH. Abdul AZiz Mansyur -allahu yarham- rumah beliau pernah hampir roboh karena rusak berat namun beliau diam saja hingga Mbah Nyai Dlomroh (istri Mbah Manab) yang memperbaikinya. Saat nyantri di Pondok Pesantren Bangkalan. Madura asuhan Syaikhona Kholil, Mbah Manab menuntut ilmu bersama tiga Santri lainnya yang saat itu dijuluki 4 Sekawan yaitu Mbah Märoef Kedunglo Kediri, Mbah Anwar Alwi Paculgowang Jombang dan Mbah Hasyim Asyari Tebuireng Jombang. Suatu ketika saat khataman pengajian Mbah Manab disuruh Mbah Kholil menguras jamban. ketiga temannya melihat apa yang dilakukan Mbah Manab, karena mereka tidak melihat Mbah Manab menguras kotoran. yang terlihat hanyalah Mbah Manab yang sedang membersihkan jamban kering. Merasa ganjil dengan apa yang mereka lihat, salah satu dari mereka berkomentar. "Manab kok aneh karo Kyai Kholil kon nguras jamban nganti resik, opo pancen ilmu Kyai Kholil dientekno. (Manab Kok aneh oleh Kyai Kholil disuruh menguras toilet hingga bersih apa memang ilmu beliau Sudah dihabiskan olehnya). Setelah Mbah Manab berkeluarga dan memiliki pesantren setiap santri yang hendak ngangsu ilmu ke Mbah Kholil beliau menyarankan, "sampeyan ajeng ngaos teng mriki to. nek sampeyan ajeng nderek ngaos. kulo badhe sanjang bilih ilmu kulo sampun ditelaske kalian Manab. Nek ajeng ngaos, dateng kediri mawon, teng dusun lirboyo, padosi ingkang namine Manab. (kamu mau mengaji di sini. Jika memang benar saya beritahu jika ilmu saya Sudah dihabiskan oleh Manab jika ingin mengaji datanglah ke Kediri tepatnya di desa Lirboyo Carilah Kyai yang bernama Manab). Mulai saat itu banyak santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo. Disaat menjelang akhir hayat. Mbah Kyai Abdul Karim sangat mendambakan bisa meninggal di hari Senin seperti kemangkatan Rasulullah SAW. rupanya Allah SWT. mengabulkan doa beliau. innalillahi wainna ilaihi roJIun- pada harn Senin ketiga di bulan suci itu bertepatan dengan tanggal 21 Ramadhan 1874 Hijriyah sekitar pukul 13.30 WIB. beliau dipanggil Yang Maha Kuasa dalam suasana yang tenang di hadapan keluarga serta Santri dan wafat beliau hampir bersamaan dengan wafatnya Mbah KH. Zainuddin Mojosari Nganjuk. jadi ketika Mbah KH. MahruS Aly pagi hari takziyah ke Pondok Mojosari kondisi kesehatan Mbah Manab saat itu sedang kritis, lalu pada siang harinya beliau wafat Pengaturan Manaqib beliau ini mudah-mudahan menambah kecintaan kita Kepada beliau dan kelak di akhirat kita dapat berkumpul dengan beliau. Amin ya robbal alamin.
Disarikan dari Buku Tiga Tokoh Lirboyo
#pphmsumbermakmur #pondoklirboyo #dawuhguru #santrilirboyo #santripphmsumbermakmur #santriindonesia