BREAKING NEWS

Watsapp

Showing posts with label FIQIH HAJI. Show all posts
Showing posts with label FIQIH HAJI. Show all posts

Thursday, August 15, 2024

SYARAT WAJIB HAJI

 SYARAT WAJIB HAJI


Syarat-syarat (orang) wajib melakukan haji itu ada 7 (tujuh) yaitu

(1) Islam.

(2) baligh (Dewasa)

(3) Berakal sehat (tidak gila)

(4) merdeka (bukan budak)

(5) (bisa mengerjakan Dan memahami Rukun haji

6) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); (7) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih).

 (Aman jalannya; Bisa pergi (berkesampaian)/Sampai Tujuan Jika perempuan Harus dengan Mahrom nya.


SYARAT / RUKUN / TATA CARA HAJI 


Syarat-syarat haji itu ada 4 (empat): 

(a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah); (b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah); (c) Tawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka'bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh). 

(d) Sa'i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).


RUKUN UMRAH


Rukun umrah itu ada 3 (tiga) yaitu Hafal

A. Ihram; 

B Thawaf dan Sa'i; 

C. Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.


 WAJIB HAJI


Wajib haji selain rukun itu ada 3 (tiga) yakni:

(a) Ihram mulai dari miqat; 

(b) Melontar jumrah tiga; 

(c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya). 


SUNNAHNYA HAJI


Sunnahnya haji ada 7 (tujuh): 

(1) Ifrad, yaitu mendahulukan ibadah haji sebelum umrah; 

(2) Talbiyah (mengucapkan Labbaikallahumma labbaik, Labbaika laasyarika laka labbaik, Innalhamda wanni'mata laka walmulka laa syarika lak); 

(3) Tawat qudum (tawaf sebelum wukuf di Arafah).

(4).Bermalam di Muzdalifah;

(5) Bersalat sunnah 2 rakaat setelah thawaf,

(6) Bermalam di Mina;

(7) Tawaf wada' (tawaf ketika hendak keluar dari Makkah). 


*Dan wajiblah pria ketika ihram mengenakan pakaian tak berjahid dan mengenakan kain dan selendang putin (ini menurut qaul yang terkuat, seperti yang diterangkan dalam Al-Majemuk.


CATATAN.


1. Miqat adalah masa dan tempat menjalankan haji. Masa menjalankannya adalah Syawal, Dzulqa'dah dan 10 hari dari Dzulhijjah. Tempat mulai menjalankan haji adalah 


(a) Makkah bagi penduduk Makkah.

(b) Dzulhulaifah bagi calon haji dari arah Arafah dan Madinah.

(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut. 

(d) Yalamlam dari arah Tihamah Yaman.

(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman

(f) Dzti Irq dari arah Timur.


2. Jumrah artinya sekumpulan batu-batu kecil. Secara syariah melontar jumrah adalah melontar 7 buah batu kecil pada tempat yang telah ditentukan di waktu haji.


***


Bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan Tawaf wada' ketiga-tiganya adalah termasuk wajib haji menurut Imam Nawawi di dalam kitab Ziyadatur Raudah dan Al Majmuk Syarah Muhadzab. Ini adalah pendapat yang kuat (mu'tamad).


==================================


LARANGAN SAAT IHRAM


محرمات الحج


(فصل) ويحرم على المحرم عشرة أشياء: لبس المخيط وتغطية الرأس من الرجل والوجه والكفين من المرأة وترجيل الشعر وحلقه وتقليم الأظفار والطيب وقتل الصيد وعقد النكاح والوطء والمباشرة بشهوة وفي جميع ذلك الفدية إلا عقد النكاح فإنه لا ينعقد ولا يفسده إلا الوطء في الفرج ولا يخرج منه بالفساد.

ومن فاته الوقوف بعرفة تحلل بعمل عمرة وعليه القضاء والهدي. ومن ترك ركنا لم يحل من إحرامه حتى يأتي به. ومن ترك واجبا لزمه الدم. ومن ترك سنة لم يلزمه بتركها شيء.

Haram bagi orang yang ihram 10 (sepuluh) perkara: (1) Mengenakan pakaian berjahit; (2) menutup (seluruh atau sebagian) kepala bagi pria dan wajah bagi wanita; (3) Menyisir rambut; (4) Memotong rambut; (5) Memotong kuku; (6) Memakai wangi-wangian; (7) Membunuh binatang buruan (di darat); (8) Melakukan akad nikah (menikah sendiri atau menikahkan orang lain); (9) Bersetubuh; (10) Bersentuhan (antara pria dan wanita) dengan syahwat. 


Dalam (pelanggaran terhadap) semua itu ada fidyah (tebusan), kecuali akad nikah, karena akad nikah itu sesungguhnya tidak sah. Dan tidak ada yang merusakkan ihram itu kecuali persetubuhan pada kemaluan. Sedang orang yang ihram itu tidak boleh (keluar) dari (ihramnya) rusak, (tetapi harus meneruskan ibadah hajinya hingga selesai).

Barang siapa tertinggal (tidak) melakukan wuquf di Arafah, maka (wajiblah) ia tahallul (keluar dari ihram haji) dengan mengerjakan umrah dan wajiblah ia mengqadha' (hajinya) dan membayar dam (denda). 

Barangsiapa yang meninggalkan rukun (haji), tidaklah ia boleh keluar dari ihramnya sehingga ia (selesai) menunaikannya. Dan barangsiapa meninggalkan wajib (haji) haruslah ia membayar dam. Dan barangsiapa meninggalkan sunnah (haji) tidaklah wajib ia membayar sesuatu karena apa yang telah ditinggalkannya itu.


DENDA HAJI


(فصل) والدماء الواجبة في الإحرام خمسة أشياء: أحدها: الدم الواجب بترك نسك وهو على الترتيب شاة فإن لم يجد فصيام عشرة أيام ثلاثة في الحج وسبعا إذا رجع إلى أهله. والثاني: الدم الواجب بالحلق والترفه وهو على التخيير شاة أو صوم ثلاثة أيام أو التصدق بثلاثة آصع على ستة مساكين. والثالث: الدم الواجب بإحصار فيتحلل ويهدي شاة. والرابع: الدم الواجب بقتل الصيد وهو على التخيير إن كان الصيد مما له مثل أخرج المثل من النعم أو قومه واشترى بقيمته طعاما وتصدق به أو صام عن كل مد يوما وإن كان الصيد مما لا مثل له أخرج بقيمته طعاما أو صام عن كل مد يوما. والخامس: الدم الواجب بالوطء وهو على الترتيب بدنة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فسبع من الغنم فإن لم يجدها قوم البدنة واشترى بقيمتها وتصدق به فإن لم يجد صام عن كل مد يوما. ولا يجزئه الهدي ولا الإطعام إلا بالحرم ويجزئه أن يصوم حيث شاء ولا يجوز قتل صيد الحرم ولا قطع شجره والمحل والمحرم في ذلك سواء.


Denda-denda yang wajib (dibayar ketika ada pelanggaran) di dalam ihram itu ada 5 (lima) macam: Pertama, Denda yang wajib (dibayar) karena meninggalkan kelakuan yang diperintahkan di dalam haji, yaitu secara urut ialah seekor domba. Jika tidak mendapatkannya, wajib berpuasa 10 hari, 3 hari di kerjakan di waktu haji dan 7 hari dikerjakan jika telah pulang ke keluarganya (telah sampai di rumah). 


Kedua, denda yang wajib (dibayar) karena bercukur rambut dan memakai wangi-wangian, yaitu boleh dipilih: seekor domba atau puasa 3 hari atau bersedekah 3 sha' (12 mud / 72 ons) makanan pokok kepada 6 orang miskin. 


Ketiga, Denda yang wajib (dibayar) karena terkepung (oleh musuh) atau terhalang (jalan melakukan haji karena begal). Maka boleh bagi orang yang ihram itu tahallul dan barus menghadiahkan seekor domba.


Keempat, Denda yang wajib (dibayar) karena membunuh binatang buruan, yaitu boleh dipilih: jika binatang buruan itu termasuk yang ada penyerupaannya (seperti kijang, penyerupaannya ialah kambing, maka wajiblah mengeluarkan binatang penyerupaannya atau (kalau tidak) memberi harganya dan membeli dengan harga tersebut makanan dan menyedekahkannya (kepada orang miskin); atau (kalau tidak) haruslah berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Dan jika binatang buruan itu termasuk yang tidak ada penyerupaannya, maka wajib mengeluarkan (menyedekahkan) makanan seharga binatang itu (kepada orang miskin) atau berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari.


Kelima, denda yang wajib (dibayar) karena hubungan intim, yaitu secara urut: seekor onta, jika tidak ada, maka (sebagai gantinya) seekor lembu. Jika tidak diperolehnya, maka (sebagai gantinya) 7 ekor kambing. Jika tidak ada, maka hendaklah memberi harga onta tersebut dan dengan harga itu hendaklah membeli makanan dan menyedekahkannya (kepada orang fakir atau miskin). Jika tidak diperolehnya juga, maka wajib berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Hadiah dan pemberian makanan itu tidak cukup dilakukan kecuali di Tanah Haram, sedangkan berpuasa tersebut cukup dilakukan di mana saja orang yang membayar denda itu menghendaki.


Tidak boleh orang membunuh binatang buruan Tanah Haram dan tidak boleh memotong pohon-pohonnya. Orang yang sudah tahallul dan orang yang tengah berihram dalam soal ini adalah sama.

Saturday, June 15, 2024

PERBANYAK DOA DI HARI AROFAH

*PERBANYAK DOA DI HARI AROFAH*

Al imam An Nawawi menjelaskan didalam Kitabnya "Al adzkar" sebagai berikut:


قدَّمنا في أذكار العيد حديث النبيّ ﷺ «خَيْرُ الدُّعاءِ يَوْمَ عَرَفَة، وَخَيْرُ ما قُلْتُ أنا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ على كُلّ شئ قَدِيرٌ» (١) .

فيُستحبّ الإِكثارُ من الذكر والدعاء، ويَجتهدُ في ذلك، فهذا اليوم أفضلُ أيام السنة للدعاء، وهو مُعظم الحج (٢)، ومقصودُه والمعوّل عليه، فينبغي أن يستفرغَ الإِنسانُ وُسعَه في الذكر والدعاء، وفي قراءة القرآن، وأن يدعوَ بأنواع الأدعية، ويأتي بأنواع الأذكار، ويدعو لنفسه، ويذكر في كلّ مكان، ويدعو منفردًا ومع جماعة، ويدعو لنفسه، ووالديه، وأقاربه ومشايخه، وأصحابه، وأصدقائه، وأحبابه، وسائر مَن أحسن إليه، وجميع المسلمين


“Disunnahkan memperbanyak zikir dan doa serta melakukannya dengan sungguh-sungguh, karena hari ‘Arafah ini merupakan hari yang paling utama untuk berdoa daripada hari-hari lain dalam setahun. Sebaiknya seseorang mencurahkan segala kesempatan yang ada untuk berzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an. Mendoakan diri sendiri, kedua orang tuanya, kerabatnya, gurunya, sahabatnya, teman-temannya, orang-orang yang dicintainya, seluruh orang yang berbuat baik kepadanya, dan seluruh kaum muslimin.” 

Referensi 

[Al Adzkar an Nawawiyah Hal 198, Maktabah syamilah]


#Dalam sebuah riwayat dikatakan. Dahulu, ada seorang anak muda yang ketika masuk bulan Dzulhijjah dia berpuasa. Kabar tentang anak muda ini lantas terdengar hingga ke Baginda Nabi. 


Tidak lama kemudian, anak muda tadi dipanggil Nabi dan dia pun segera menghadap. Nabi bertanya, “Anak muda, aku ingin tahu alasan kamu berpuasa?” Si anak muda menjawab, “Ya Rasulallah, demi ayah dan ibu saya, sungguh hari ini adalah hari kebesaran Islam dan juga hari dimana umat Islam berhaji. Saya berharap, Allah memasukkan saya dalam doa-doa mereka yang sedang berhaji.” 


Nabi lantas menjawab, “Anak muda, sungguh, bagi setiap hari yang kamu puasai, ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 100 budak, 100 unta, dan 100 kuda. Dan untuk puasa di hari Tarwiyah, ada ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 1000 budak, 1000 unta, dan 1000 kuda. Dan untuk puasa di hari Arafah, ada ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 2000 budak, 2000 unta, dan 2000 kuda.”

Monday, June 26, 2023

PERGI HAJI TANPA MAHROM

 


📘 *Kilas Nikah*

❁❅━━━━┉┉┈

🧕 _*Pergi Haji Tanpa Mahrom*_

----------------------

Bolehkah wanita pergi Haji tanpa ditemani Mahromnya...❓❓

     

                        --<>--<>--<>--<>--


*واعلم أن الاستطاعة نوعان استطاعة بالنفس وشروطها سبعة، الأربعة التي ذكرها المصنف، والخامس أن يخرج مع المرأة زوجها أو مَحرَمها وإن لم يكن كل منهما ثقة، وإنما الشرط أن يكون له غَِيرة عليها أو عبدها الثقة أو نسوة ثقات ثنتان فأكثر لتأمن على نفسها، ويكفى فى الجواز لفرضهـا امرأة واحدة وسفرها وحدها إن أمنت بخلاف النفل، فلا يجوز لها الخروج له مع النسوة ولو كثرن.*

[الباجوري، ١/ ٦٧٥]


_Ketahuilah Mampu itu ada 2 macam. Pertama, mampu diri sendiri. Syaratnya ada 7. Yang empat telah disebutkan mushonnif. Yang kelima, supaya wanita keluar bersama suaminya, atau mahromnya meskipun keduanya tidak tsiqqoh. Hanya disyaratkan memiliki kecemburuan atas dirinya. Atau bersama budak laki-lakinya yang tsiqqoh, atau wanita-wanita yang tsiqoh dua atau lebih, supaya memberikan rasa aman kepadanya. *Mencukupi dalam Haji Wajib bolehnya wanita melakukan perjalanan seorang diri apabila keadaan aman.* Berbeda dengan Haji Sunnah, maka tidak boleh baginya keluar bersama wanita meskipun banyak._


✿❁ ═══════

https://t.me/fikih_nikah

Monday, June 19, 2023

PERGI HAJI DI MASA IDDAH, BAGAIMANAKAH...?

 


📘 *Kilas Nikah*

❁❅━━━━┉┉┈


🕋 _*Pergi Haji Di Masa Iddah*_

----------------------


Bolehkah wanita pergi Haji di masa Iddah...❓❓

     

                        --<>--<>--<>--<>--


**نعم لها الخروج لحج أو عمرة إن كانت أحرمت بذلك قبل الموت أو الفراق ولو بغير إذنه وإن لم تخف الفوات، فإن كانت أحرمت بعد الموت أو الفراق فليس لها الخروج في العدة وإن تحققت الفوات. فإذا انقضت عدتها أتمت عمرتها أو حجتها إن بقي وقت الحج وإلا تحللت بعمل عمرة وعليها القضاء ودم الفوات.*

[الباجوري، ٢/ ٣٦٠]


_Benar, akan tetapi boleh baginya keluar untuk Haji atau Umroh jika ia Ihrom Haji atau Umroh sebelum matinya (suami) atau cerai, meskipun tanpa izin dari suami, juga sekalipun tidak khawatir terlewat waktu. Jika ia ihrom setelah kematian (suami) atau cerai, maka tidak boleh baginya keluar di masa Iddah, meskipun nyata terjadinya terlewat waktu. Jika ia selesai Iddah, maka ia menyempurnakan Umroh atau Hajinya apabila masih tersisa waktu Haji. Jika tidak tersisa, maka ia tahalul dengan amalan Umroh dan wajib baginya mengqodho serta membayar Dam terlewat waktu._


✿❁ ═══════

https://t.me/fikih_nikah

Wednesday, February 1, 2023

BATAS ISTITHO'AH HAJI

Assalamualaikum wr.wb.

Hapunten para masyayaikh🙏

Sampai batas mana seseorang dikatakan istitho'a untuk di sebut wajib haji,dan apa konsekuensinya apabila di katakan sudah mampu,tapi belum sempat melaksanakan kewajiban haji atau umroh tsb,

Htrnhun sateuacana,

Jawaban 

Wassalamualaikum wr.wb🙏

 وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

 يجب الحج والعمرة في العمر مرة على المسلم الحر المكلف المستطيع بما يوصله ويرده إلى وطنه فاضلا عن دينه ومسكنه وكسوته اللائقين ومؤنة من عليه مؤنته مدة ذهابه وإيابه.

"Wajib haji dan umrah seumur hidup sekali bagi muslim, merdeka, mukallaf dan mampu terhadap hal yang dapat mengantarkan dan memulangkannya ke tanah airnya, yang melebihi utangnya, tempat tinggalnya, sandangnya yang layak dan dari biaya orang yang wajib dibiayai selama pergi dan pulang haji (Syekh Abdullah bin Husain Thahir bin Muhammad bin Hasyim Ba’alawi, (Sullam Al-Taufiq).

Dari penjelasan beliau di atas, standar mampu dalam berhaji adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bekal dan kendaraan yang bisa mengantarkan seorang untuk berhaji ke Mekkah. Jika tidak memiliki kendaraan, maka dia memiliki kemampuan finansial untuk membiayai perjalanan haji yang akan ditempuhnya.

2. Meninggalkan uang sebagai nafkah keluarganya selama ditinggal berhaji.

3. Ada orang yang mampu menjaga barang dan keluarganya.

4. Adanya keamanan selama melakukan perjalanan, baik keamanan yang terkait dengan jiwa maupun harta.

5. Perjalanan berhaji memungkinkan untuk dilakukan oleh jama’ah haji ditinjau dari segi fisik jama’ah dan waktu.


Walhasil, bagi kaum muslimin yang memenuhi semua ketentuan di atas, maka wajib menunaikan ibadah haji. Wallahu A’lam

Syaratna ISTITOAH syarat mampuhna migawe ibadah haji,  Hiji kudu mampuh ngayakeun sakabeh biaya anu dibutuhkeun kudirina, kanggo dahar leueut ti mimiti indit ti bumi sampe dongkap deui,sok sanaos di bumina teu gaduh keluarga, teu gaduh babaturan, upami aya keluarga/kerabat mah maka wajib mekeulan na.teu sanggeum mekeulan can nishob namina.

Terus kudu kaduga naik kendaraan, bari hente ripuh pisan, sakira kira ripuh dina bab tayamum saur syekh Samsu Romli mah,  Atawa karipuh anu teu bisa katahan cek adat menurut Ibnu Hajar, diwaktu berangkat atawa uwihna. upami repot pisan mah gugur nisobna, tapi mun gaduh artos kanggo mayar pengawal maka wajib mayarna keur ngawal anjeuna. Kitu tina sapalihna nishob haji teh kang... Punteun teu tiasa ngajelaskeun sepertos para Masyayikh 🙏🙏🙏

Tuesday, November 8, 2022

BOLEH BERANGKAT HAJI TANPA SUAMI



 0439. BOLEH BERANGKAT HAJI TANPA SUAMI

PERTANYAAN  :

Isyak Kurfika

Assalamualaikum wr. wb. bolehkah seorang wanita pergi melaksanakan haji tidak dengan suaminya, sementara suaminya tidak berangkat tapi memberi izin kepada istrinya? syukron kaziro.


JAWABAN :

Mbah Jenggot

Wa`alaikum salam. Tidak boleh menjadikan lelaki lain menjadi mahram haji bagi seorang perempuan. Ikatan mahram hanya bisa disebabkan oleh hubungan nasab, radla’ atau mushaharah.

>> Apabila seseorang perempuan tidak mempunyai mahram, maka wajib haji bersama dengan suaminya atau sekelompok wanita yang adil dengan syarat aman dari fitnah.

>> Jika perempuan tersebut tidak mendapatkannya, maka untuk haji fardlu, dia boleh bersamaan dengan seorang perempuan lain yang adil atau seorang lelaki yang tidak punya alat kelamin dan tidak punya shahwat atau sendirian jika dia yakin aman dari fitnah. ( HAJI WAJIB = SENDIRIAN BOLEH JIKA AMAN DARI FITNAH )

Dasar Pengambilan Hukum

I’anat al Thalibin II hal 282  :

(قوله) أن يخرج معها محرم اي بنسب او رضاع او مصاهرة ولو فاسقا


I’anat al Thalibin II hal 283 :

أي وجوب الحج ولو قال وشرط للاستطاعة في المرأة الخ لكان أولى قوله مع ما ذكر أي من وجدان الزاد والراحلة وأمن الطريق وغيرها مما تقدم وقوله أن يخرج معها محرم أي بنسب أو رضاع أو مصاهرة ولو فاسقاً لأنه مع فسقه يغار عليها من مواقع الريب وقوله أو زوج أي ولو فاسقاً لما تقدم وألحق بهما جمع عبدها الثقة إذا كانت هي ثقة أيضاً والأجنبي الممسوح الذي لم يبق فيه شهوة للنساء قوله أو نسوة ثقاة الخ

Bujairimi ala al Khatib II hal 371 :

وَخُرُوجُ نَحْوِ زَوْجِ امْرَأَةٍ كَمُحْرِمِهَا وَعَبْدِهَا أَوْ نِسْوَةٍ ثِقَاتٍ مَعَهَا لِتَأْمَنَ عَلَى نَفْسِهَا وَلِخَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ [لا تُسَافِرُ الْمَرْأَةُ يَوْمَيْنِ إلا وَمَعَهَا زَوْجُهَا أَوْ مَحْرَمٌ] وَيَكْفِي فِي الْجَوَازِ لِفَرْضِهَا امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ وَسَفَرُهَا وَحْدَهَا إنْ أَمِنَتْ

I’anat al Thalibin II hal 284 :

ولها أيضاً أن تخرج وحدها إذا تيقنت الأمن على نفسها كما في المغنى وعبارته تنبيه ما جزم به المصنف من اشتراط النسوة هو شرط للوجوب أما الجواز فيجوز لها أن تخرج لاداء حجة الاسلام مع المرأة الثقة على الصحيح في شرحي المهذب ومسلم

Sunday, June 26, 2022

DOA UNTUK ORANG YANG BERANGKAT HAJI

 اللهم اجعله حجا مبرورا وذنبا وغفورا وسعيا مسكورا وعملا صالحا مقبولا وتجارة لن تبور 

Ya Allah,ya Tuhan kami 

Karunikanlah Haji yang Mabrur dan ampunilah Dosa -dosa hamba dan pekerjakan Haji yang dipuji,amalan sholeh yang diterima dan perniagaan yang tidak merugikan  امين

Saturday, June 26, 2021

Renungan Ibadah Haji Tertunda Karena Covid'19

 

"MESKIPUN BERANGKAT HAJI TERTUNDA, PAHALA TETAP ADA"  

(Tetap Semangat Menata Niat Untuk Berbuat Kebaikan) 

Oleh : Ayip Zaenal Aripin

Dalam sebuah kisah diceritakan oleh A. Hasanuddin, HR pada hari Jum'at, 11 Juni 2021 2021 M/30 Syawal 1442 H dalam ceritanya: "Pada masa Bani Isra'il ada seorang ahli ibadah yang lewat di hadapan tumpukan pasir. Pada saat itu kaum Bani Isra'il sedang mengalami masa-masa kelaparan. Lalu dia berharap dalam hatinya, seandainya tumpukan pasir ini adalah tumpukan tepung bahan makanan maka dia ingin mengenyangkan perut-perutnya kaum Bani Isra'il (yang sedang mengalami kelaparan saat itu). Maka Allah memberikan wahyu kepada seorang Nabi dari para Nabi kaum Bani Isra'il; dengan firmanNya : "Katakanlah  kepada si fulan (ahli ibadah tadi), sesungguhnya Allah Ta'ala telah menetapkan untukmu dari pahala seandainya tumpukan pasir itu menjadi tepung makanan dan kamu bersedekah dengannya..." (Al-Mawa'idzul 'Ushfuriyah. hal. 2). 

Cerita diatas itu dikuatkan pula dalam sebuah hadits Rosulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "...Siapa orang yang bermaksud untuk berbuat kebaikan kemudian dia tidak dapat melakukan kebaikan tersebut (karena adanya halangan) maka Allah tulis (baginya) kebaikan tersebut di sisi-Nya dengan satu kebaikan yang sempurna (tidak kurang sedikitpun)..." (HR. Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas). 

Penulis merenungkan ditengah malam itu dan menuliskan cerita ini bahwa Ditengah masih terjadinya wabah Covid-19 di berbagai negara saat ini, termasuk di Indonesia dan Arab Saudi yang menjadi tempat tujuan pelaksanaan ibadah Haji, pemerintah Indonesia dengan berat hati telah memutuskan pada tgl, 03 Juni 2021/ 22 Syawal 1442 H, untuk tidak memberangkatkan jama'ah Haji pada musim haji tahun ini. Sehingga keinginan jama'ah Haji Indonesia untuk dapat menunaikan ibadah haji tertunda untuk yang kedua kalinya. Keputusan pahit itu diambil oleh pemerintah dengan pertimbangan; Untuk menjaga keselamatan jama'ah Haji di tengah adanya wabah Covid-19 dan karena tidak cukupnya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan dan persiapan  pelaksanaan perjalanan keberangkatan jama'ah Haji, karena sampai saat ini pun (ketika tulisan ini dibuat)  pemerintah Arab Saudi belum kunjung memberikan informasi yang pasti. 

Bila ditinjau dari sisi persyaratan kewajiban melaksanakan ibadah Haji, keputusan yang diambil oleh pemerintah tersebut sebetulnya bisa difahami, karena memang salah satu syarat kewajiban melaksanakan ibadah Haji adalah adanya keamanan dan terjaminnya keselamatan dalam perjalanan ibadah Haji serta cukup tersedianya waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanannya. (Hidayatus Salik ila Madzahibil Arba'ah Fil Manaasik. Juz. I. hal. 195 dan 205). 

Rasa sedih dan kecewa yang mendalam tentu amat dirasakan oleh jama'ah yang sudah bersabar melakukan penantian dan sudah punya keinginan untuk melaksanakan ibadah Haji pada tahun ini  (2021) dengan penuh persiapan yang cukup kuat pula karena sudah tertanam sejak tahun 2020 yang telah tertunda. Namun demikian memang inilah keadaan yang harus kita terima dengan penuh kesabaran dan ke ikhlasan serta mengharap ridho Allah تعالى tanpa harus saling menyalahkan dan mencari-cari kesalahan, sambil kita terus berdo'a; mudah"an di tahun depan ibadah Haji ini ditahun 2022 M mereka ummat Islam khusus para jemaah haji yang sudah terpanggil berharap dapat melaksanakannya tanpa adalagi halangan dan rintangan serta kejadian yang mengkhawatirkan keselamatan. 

Oleh karena itu penulis berharap kepada semua para jamaah haji akan lebih kuat keyakinan mereka bahwa, ان شاء الله pahala niat dan keinginan untuk melaksanakan ibadah Haji mudah"an tetap bisa kita dapatkan, sebagaimana keterangan yang telah diceritakan diatas  dan keterangan dalam hadits yang telah diriwayatkannya.  Sehingga dengan demikian para jamaah haji calon tamu Allah tidak perlu juga mengalami kekecewaan dan kesedihan yang berkelanjutan. Untuk itu "Mari kita harus tetap bersemangat menata Niat untuk Kebaikan, Karena meskipun berangkat haji di tahun ini tertunda ان شاء الله pahalanya tetap ada. 

"Sahabat-Sahabatku رحمكم الله 

Di sisi lain, ada beberapa ibadah  yang bila kita lakukan maka nilai pahalanya   sama seperti halnya dengan pahala melaksanakan ibadah Haji dan'Umroh. Diantaranya yaitu : 

A. Melaksanakan ibadah sholat Shubuh berjama'ah, lalu duduk berdzikir sampai terbitnya matahari (setinggi satu tumbak), kemudian dilanjukan dengan melaksanakan sholat sunnah dua raka'at. Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda: "Siapa orang yang melaksanakan sholat Fajar (Shubuh) berjama'ah lalu duduk berdzikir kepada Allah تعالى sampai terbitnya matahari (setinggi satu tumbak), kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan sholat sunnah dua roka'at, maka hal itu adalah seperti pahala ibadah Haji dan 'Umrah yang sempurna, yang sempurna, yang sempurna." (HR. Turmudzi dari Anas). 

B. Berjalan menuju tempat untuk melaksanakan sholat fardhu berjama'ah. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Siapa orang yang berjalan menuju sholat fardhu berjama'ah, maka itu seperti (pahala) ibadah Haji. Dan siapa orang yang berjalan menuju sholat Sunnah, maka itu seperti (pahala) Ibadah 'Umroh Sunnah. (HR. Thobroni dari Abi 'Umamah). 

C. Melaksanakan sholat Dhuha dua raka'at. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Dua raka'at sholat Dhuha membandingi di sisi Allah dengan (pahala) Haji (sunnah) dan 'Umroh (sunnah) yang diterima keduanya." (HR. Abu Syaikh (Ibnu Hibban)  dari Anas). 

D. Membantu memenuhi kebutuhan saudaranya sesama muslim. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Siapa orang yang memenuhi bagi saudaranya sesama muslim akan satu kebutuhan, maka adalah baginya dari pahala seperti orang yang melaksanakan ibadah Haji dan 'Umrah. (HR. Khotib dari Anas). 

Oleh karena itu, "Dengan tetap semangat untuk niat melaksanakan Kebaikan kebaikan diatas  dan melaksanakan  Ibadah -Ibadah selain ibadah haji yangt elahdisebutkan, Kita berharap tetap bisa meraih pahala yang nilainya seperti pahala Ibadah  Haji dan 'Umroh, meskipun pada musim haji tahun ini kita kembali tertunda untuk melaksanakan Ibadah Haji Dan 'Umrah Ke kota Makkah, dengan alasan karena masih terjadinya wabah dan tidak cukupnya waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan pelayanan dan perjalanan dengan baru menyusulnya kejelasan dari pemerintah saudia Arab yang menyatakan bahwa Ibadah haji hanya untuk wilayah penduduk setempat saja tidak untuk negara negara selainnya. 

Akhirnya marilah kita berdo'a sambil tetapberikhtiyar untuk mematuhi protokol kesehatan, untuk mengikuti anjuran para ahli dibidang kesehatan "Semoga wabah Virus  Covid-19 ini Segera Allah hilangkan, sehingga kita dapat melaksanakan Ibadah Haji di Musim Haji tahun depan, dalam keadaan sehat wal 'Afiat, aman dan lancar serta berlimpah berkah, disertai kemudahan dan keselamatan ." Aamiin.... Ya...Rabbal Alamiin. Terimakasih semoga bermamfa'at.

 


 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes