"MESKIPUN BERANGKAT
HAJI TERTUNDA, PAHALA TETAP ADA"
(Tetap Semangat Menata
Niat Untuk Berbuat Kebaikan)
Oleh : Ayip Zaenal Aripin
Dalam sebuah
kisah diceritakan oleh A. Hasanuddin, HR pada hari Jum'at, 11 Juni 2021 2021 M/30 Syawal 1442 H dalam ceritanya: "Pada masa Bani Isra'il ada seorang ahli ibadah yang lewat di
hadapan tumpukan pasir. Pada saat itu kaum Bani Isra'il sedang mengalami
masa-masa kelaparan. Lalu dia berharap dalam hatinya, seandainya tumpukan pasir
ini adalah tumpukan tepung bahan makanan maka dia ingin mengenyangkan
perut-perutnya kaum Bani Isra'il (yang sedang mengalami kelaparan saat itu). Maka Allah
memberikan wahyu kepada seorang Nabi dari para Nabi kaum Bani Isra'il; dengan firmanNya : "Katakanlah kepada si fulan (ahli ibadah tadi), sesungguhnya Allah
Ta'ala telah menetapkan untukmu dari pahala seandainya tumpukan pasir itu
menjadi tepung makanan dan kamu bersedekah dengannya..." (Al-Mawa'idzul
'Ushfuriyah. hal. 2).
Cerita diatas itu dikuatkan pula dalam sebuah hadits Rosulullah صلى الله عليه
وسلم bersabda: "...Siapa orang yang bermaksud untuk berbuat
kebaikan kemudian dia tidak dapat melakukan kebaikan tersebut (karena adanya
halangan) maka Allah tulis (baginya) kebaikan tersebut di sisi-Nya dengan satu
kebaikan yang sempurna (tidak kurang sedikitpun)..." (HR. Bukhori dan
Muslim dari Ibnu Abbas).
Penulis merenungkan ditengah malam itu dan menuliskan cerita ini bahwa Ditengah masih terjadinya wabah Covid-19 di
berbagai negara saat ini, termasuk di Indonesia dan Arab Saudi yang menjadi
tempat tujuan pelaksanaan ibadah Haji, pemerintah Indonesia dengan berat hati
telah memutuskan pada tgl, 03 Juni 2021/ 22 Syawal 1442 H, untuk tidak
memberangkatkan jama'ah Haji pada musim haji tahun ini. Sehingga keinginan
jama'ah Haji Indonesia untuk dapat menunaikan ibadah haji tertunda untuk yang
kedua kalinya. Keputusan pahit itu diambil oleh pemerintah dengan
pertimbangan; Untuk menjaga keselamatan jama'ah Haji di tengah adanya wabah
Covid-19 dan karena tidak cukupnya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan
dan persiapan pelaksanaan perjalanan keberangkatan jama'ah Haji,
karena sampai saat ini pun (ketika tulisan ini dibuat) pemerintah
Arab Saudi belum kunjung memberikan informasi yang pasti.
Bila ditinjau
dari sisi persyaratan kewajiban melaksanakan ibadah Haji, keputusan yang
diambil oleh pemerintah tersebut sebetulnya bisa difahami, karena memang salah
satu syarat kewajiban melaksanakan ibadah Haji adalah adanya keamanan dan
terjaminnya keselamatan dalam perjalanan ibadah Haji serta cukup tersedianya waktu
yang diperlukan untuk melakukan perjalanannya. (Hidayatus Salik ila Madzahibil
Arba'ah Fil Manaasik. Juz. I. hal. 195 dan 205).
Rasa sedih dan kecewa
yang mendalam tentu amat dirasakan oleh jama'ah yang sudah bersabar melakukan
penantian dan sudah punya keinginan untuk melaksanakan ibadah Haji pada tahun
ini (2021) dengan penuh persiapan yang cukup kuat pula karena sudah tertanam sejak tahun 2020 yang telah tertunda. Namun demikian memang inilah
keadaan yang harus kita terima dengan penuh kesabaran dan ke ikhlasan serta
mengharap ridho Allah تعالى tanpa harus saling menyalahkan dan mencari-cari
kesalahan, sambil kita terus berdo'a; mudah"an di tahun depan ibadah Haji
ini ditahun 2022 M mereka ummat Islam khusus para jemaah haji yang sudah terpanggil berharap dapat melaksanakannya tanpa adalagi halangan dan rintangan serta kejadian
yang mengkhawatirkan keselamatan.
Oleh karena itu penulis berharap kepada semua para jamaah haji akan lebih kuat keyakinan mereka bahwa, ان شاء الله pahala niat dan
keinginan untuk melaksanakan ibadah Haji mudah"an tetap bisa kita
dapatkan, sebagaimana keterangan yang telah diceritakan diatas dan keterangan dalam hadits yang telah
diriwayatkannya. Sehingga dengan demikian para jamaah haji calon tamu Allah tidak perlu juga mengalami
kekecewaan dan kesedihan yang berkelanjutan. Untuk itu "Mari kita harus tetap
bersemangat menata Niat untuk Kebaikan, Karena meskipun berangkat haji di tahun
ini tertunda ان شاء الله pahalanya tetap ada.
"Sahabat-Sahabatku رحمكم
الله
Di sisi lain, ada beberapa ibadah yang bila kita lakukan
maka nilai pahalanya sama seperti halnya dengan pahala melaksanakan ibadah
Haji dan'Umroh. Diantaranya yaitu :
A. Melaksanakan ibadah sholat Shubuh
berjama'ah, lalu duduk berdzikir sampai terbitnya matahari (setinggi satu
tumbak), kemudian dilanjukan dengan melaksanakan sholat sunnah dua
raka'at. Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda: "Siapa
orang yang melaksanakan sholat Fajar (Shubuh) berjama'ah lalu duduk berdzikir
kepada Allah تعالى sampai terbitnya matahari (setinggi satu tumbak), kemudian
dilanjutkan dengan melaksanakan sholat sunnah dua roka'at, maka hal itu adalah seperti
pahala ibadah Haji dan 'Umrah yang sempurna, yang sempurna, yang
sempurna." (HR. Turmudzi dari Anas).
B. Berjalan menuju tempat untuk
melaksanakan sholat fardhu berjama'ah. Dalam sebuah hadits
diriwayatkan: "Siapa orang yang berjalan menuju sholat fardhu
berjama'ah, maka itu seperti (pahala) ibadah Haji. Dan siapa orang yang
berjalan menuju sholat Sunnah, maka itu seperti (pahala) Ibadah 'Umroh Sunnah.
(HR. Thobroni dari Abi 'Umamah).
C. Melaksanakan sholat Dhuha dua
raka'at. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Dua raka'at sholat
Dhuha membandingi di sisi Allah dengan (pahala) Haji (sunnah) dan 'Umroh
(sunnah) yang diterima keduanya." (HR. Abu Syaikh (Ibnu
Hibban) dari Anas).
D. Membantu memenuhi kebutuhan saudaranya
sesama muslim. Dalam sebuah hadits diriwayatkan: "Siapa orang yang
memenuhi bagi saudaranya sesama muslim akan satu kebutuhan, maka adalah baginya
dari pahala seperti orang yang melaksanakan ibadah Haji dan 'Umrah. (HR. Khotib
dari Anas).
Oleh karena itu, "Dengan tetap semangat untuk niat melaksanakan Kebaikan kebaikan diatas dan melaksanakan Ibadah -Ibadah selain ibadah haji yangt elahdisebutkan, Kita berharap
tetap bisa meraih pahala yang nilainya seperti pahala Ibadah Haji
dan 'Umroh, meskipun pada musim haji tahun ini kita kembali tertunda untuk
melaksanakan Ibadah Haji Dan 'Umrah Ke kota Makkah, dengan alasan karena masih terjadinya wabah dan
tidak cukupnya waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan pelayanan dan
perjalanan dengan baru menyusulnya kejelasan dari pemerintah saudia Arab yang menyatakan bahwa Ibadah haji hanya untuk wilayah penduduk setempat saja tidak untuk negara negara selainnya.
Akhirnya marilah kita berdo'a sambil tetapberikhtiyar untuk mematuhi protokol
kesehatan, untuk mengikuti anjuran para ahli dibidang kesehatan "Semoga wabah Virus Covid-19 ini Segera Allah hilangkan,
sehingga kita dapat melaksanakan Ibadah Haji di Musim Haji tahun depan, dalam
keadaan sehat wal 'Afiat, aman dan lancar serta berlimpah berkah, disertai kemudahan dan
keselamatan ." Aamiin.... Ya...Rabbal Alamiin. Terimakasih semoga bermamfa'at.