c. Q.S. Ali-Imran/3:159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ – ١٥٩
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
2. Memahami Tajwid tentang Tafkhim dan Tarqiq
a. Hukum bacaan lam
b. Hukum bacaan ra
1). Hukum bacaan lam pada lafzul jalalah
Lafadz Allah dinamakan lafzul jalalah. Huruf lam pada lafaz Allah tersebut disebut “lam jalalah”. Lam jalalah dibaca tafkhim (tebal) apabila lafadz Allah didahului harakat fathah atau dammah,
Sedangkan “lam jalalah” dibaca tarqiq (tipis) apabila lafadz Allah didahului harakat kasrah,
2). Hukum bacaan Ra
Huruf ra dibaca tafkh³m (tebal) apabila:
1. Ra berharakat fathah atau fathatain,
2. Ra berharakat dammah atau dammatain
3. Ra sukun didahului huruf berharakat fathah,
4. Ra sukun didahului huruf berharakat dammah
Huruf ra dibaca tarqiq (tipis) apabila:
1. Ra berharakat kasrah atau kasratain
2. Ra berharakat yang didahului oleh ya sukun
3. Mari Belajar Mengartikan Q.S. az-Zumar/39:53, Q.S. an-Najm/53:39-42 dan Q.S. Ali ‘Imran/3:159
a. Q.S. az-Zumar/39:53
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ – ٥٣
Terjemah:
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”
b. QS. An-Najm//53:39-42
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ – ٣٩وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ – ٤٠ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ – ٤١وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ – ٤٢
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya (39). Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna(41). Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu) (42).”
c. Q.S Ali-Imran/3:159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ – ١٥٩
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
4. Memahami Kandungan Q.S. az-Zumar/39:53, Q.S. an-Najm/53:39-42 dan Q.S. ‘²li ‘Imran/3:159
a. QS. Az-Zumar/39-53
Di dalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas agar tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya adalah perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt.
Berputus asa dari rahmat Allah Swt. termasuk sikap tercela. Sebagai seorang mukmin kita harus selalu optimis akan mendapat rahmat Allah Swt. Rahmat Allah Swt. akan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada-Nya. Mari kita perhatikan firman Allah Swt. dalam Q.S. Yμsuf/12 ayat 87 berikut ini:
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ – ٨٧
Artinya: “ Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (Q.S Yusuf/12:87)
b. Q.S an-Najm/53:39-42
Allah Swt. akan mengaruniakan pahala berlipat ganda kepada mereka. Pahala tersebut akan menjadi bekal meraih kebahagiaan di akhirat. Untuk meraih surga seorang hamba perlu ikhtiar sekuat tenaga. Di antaranya melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Shalat, zakat, puasa dan ibadah lainnya juga merupakan sarana meraih surga.
c. Q.S Ali Imran/3:159
Melalui ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw. memiliki kepribadian yang lemah lembut, santun, dan berbudi pekerti luhur. Akhlak mulia Rasulullah saw. Tersebut merupakan rahmat dari Allah Swt. Rahmat Allah Swt. Merupakan karunia sangat berharga bagi kehidupan seorang manusia. Kita harus berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt. Usaha Usaha untuk mendapatkan rahmat Allah Swt.
Daftar Pustaka :
Ahsan Muhammad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Post a Comment