Zuhud bukanlah menghindarkan jasad kita dari dunia, tetapi menghindarkan kecintaan kita kepada dunia. Bagaimana mungkin menghindarkan jasad dari dunia, sementara dunia adalah jalan satu-satunya menuju Allah dan jasad kendaraannya. Sufyan Tsauri berkata: Zuhud di dunia adalah tidak banyak berharap (qashrul ‘amal), bukan memakan makanan yang keras dan bukan pula memakai baju daster. (Abu al-Qasim al-Qusyairi, Ar-Risâlah al-Qusyairiyah, (Al-Haramain, tt), hlm. 115).
Dengan makna yang hampir sama, Al-Junaid ketika ditanya tentang zuhud oleh Riwaim, ia berkata: Zuhud adalah menganggap kecil dunia dan menghapus pengaruhnya dari hati. ((Abu al-Qasim al-Qusyairi, Ar-Risâlah al-Qusyairiyah, (Al-Haramain, tt), hlm. 117). Begitu pula Abu Sulaiman ad-Darani berkata: Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang melupakan kita kepada Allah. (Ibid.117) Allah berfirman:
رِجَالٌ لاَّ تُلْهِيْهِمْ تِجَارَةٌ وَلاَ بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ اْلقُلُوْبُ وَاْلأَبْصَارُ.(النور: 37)
Di antara ciri orang zuhud adalah ia tidak bahagia dengan harta dunia yang dimilikinya dan tidak bersedih dengan harta dunia yang hilang darinya; sama dalam menyikapi pujian dan hinaan; dan merasa berteman dengan Allah dan hatinya merasakan manisnya berbuat ta’at. (Abu al-Qasim al-Qusyairi, Ar-Risâlah al-Qusyairiyah, (Al-Haramain, tt), hlm. 115.)
Zuhud akan membuat pikiran menjadi jernih dan memudahkan dalam menerima ilmu pengetahuan. Sehingga dikatakan bahwa jika seorang hamba telah zuhud terhadap dunia, Allah akan mewakilkan malaikat untuk menanamkan hikmah dalam hatinya. (Imam al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulûm ad-Dîn, Jilid. IV, (Indonesia: Dar-Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tt), hlm. 118.)Karena itu pula-lah zuhud akan menjadi kunci kebaikan bagi pemiliknya. Sebagaimana dikatakan Al-Fadil bin ‘Iyad Allah menjadikan seluruh kejelekan dalam suatu rumah, kunci pembukanya adalah cinta dunia dan menjadikan segala kebaikan di suatu rumah, kunci pembukanya adalah zuhud. (Abu al-Qasim al-Qusyairi, Ar-Risâlah al-Qusyairiyah, (Al-Haramain, tt), hlm. 119.) Dikatakan pula oleh Abu Utsman bahwa Allah akan memberi orang yang zuhud lebih dari apa yang diinginkannya. (ibid.117) Dan Rasulullah pun bersabda:
ازْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ تَعَالَى، وَازْهَدْ فِيْمَا فِى أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ. (رواه ابن ماجه)
“Zuhudlah pada dunia, maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah pada apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (H.R. Ibnu Majah).
Post a Comment