BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, March 17, 2023

IDENTITAS PARA ALUMNI KUNINGAN DARI PONDOK PESANTREN LIRBOYO

 


DATA  PARA  ALUMNI KUNINGAN PONDOK PESANTREN LIRBOYO

Alumni Lirboyo Supaya Memperhatikan Masyarakat

Saat acara Munas Himasal dan Lembaga Ittihadul Muballighin berlangsung, pada Sabtu 29 Muharram 1444 H. / 27 Agustus 2022 M. Pimpinan Pusat Himasal KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, memberikan sambutan serta wejangan kepada segenap peserta Munas yang isinya sebagaimana berikut:

Hubungan kita terhadap guru-guru merupakan hubungan yang sangat mulia. Hubungan yang bermanfaat, baik di dunia dan di akhirat. Dengan arti ketika kita mondok di Lirboyo, pada mulanya sebagai tholib (pelajar) kita jahil (bodoh), majhul (tidak dikenal), mardud (tertolak), dan dalam keadaan hina (orang yang bodoh tidak ada harganya).

Ketika orang itu mondok, dia jahil (bodoh) menjadi ‘alim (mengetahui). Dia majhul (tidak dikenal) menjadi ma’lum (dikenal). Dia dzalil (rendah) menjadi karim wa alaziz (mulia dan berharga). Dia tholib (orang yang mencari) menjadi mathlub (orang yang dibutuhkan). Dia mardud (orang yang tertolak) menjadi maqbul (orang yang diterima). Maka ini merupakan jasa-jasa guru-guru kita.

Kaum sufi mengatakan: “Ridhallah fi ridho syaikh”. Ridhonya Allah itu dihubungkan oleh Allah dengan ridhonya guru. Kalau orang sudah diridhoi oleh guru, maka semua persoalannya akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Hubungan antara guru dan murid sangat penting. Maka hubungan yang demikian, bilamana diputus, maka sangat merugikan bagi kita semuanya. Sehingga yang demikian supaya disyukuri.

Nikmat yang diberikan oleh Allah lewat orang lain, lewat orang tua kita, atau guru kita, maka cara mensyukurinya dengan berterimakasih kepada orang yang mengantarkan nikmat atau yang membawa nikmat. Caranya dengan kita berterimakasih, mendoakan, dan lain-lain.

Refrensi

https://lirboyo.net/alumni-lirboyo-supaya-memperhatikan-masyarakat/

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes