BREAKING NEWS

Watsapp

Saturday, March 18, 2023

APAKAH HUKUMNYA MEROKOK SAMBIL BAB (Buang Air Besar)....???

 



Kajian 

Soal Pertanyaan sebagai berikut dibawah ini 

Boleh ngak ketika kita BAB sambil ngroko dan ngopi+ main hp? Kasih ibaratnya 🙏🏻


Jawabannya sebagai berikut dibawah ini 

APAKAH HUKUMNYA MEROKOK SAMBIL BAB (Buang Air Besar)....???


Hukum BAB (buang Air besar ) sambil MEROKOK (jawa Ngudhut/ngeses)  : 


REFERENSI KITAB 

KIFAYATUL AKHYAAR 

Hal 30~31, Juz 1


(ولا يتكلم على البول والغائط) أي ندباً، قال أبو سعيد رضي الله عنه سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لا يخرج الرجلان يضربان الغائط كاشفي عورتيهما يتحدثان فإن الله تعالى يمقت على ذلك). رواه أبو داود والمقت أشد البغض، والحديث مكروه، ولم يفض إلى التحريم كما في قوله صلى الله عليه وسلم: (أبغض الحلال إلى الله تعالى الطلاق) وفي معنى الكلام رد السلام وتشميت العاطس والتحميد، فلو عطس حمد الله تعالى بقلبه ولا يحرك لسانه، قال المحب الطبري : وينبغي أن لا يأكل ولا يشرب ، وينبغي أن لا ينظر ما يخرج منه، ولا إلى فرجه، ولا إلى السماء، ولا يعبث بيده،


FOKUS :


قال المحب الطبري : وينبغي أن لا يأكل ولا يشرب


Sabda kanjeng Al-Muhib Ath-Thobari "Dan sebaiknyaTIIDAK MAKAN dan MINUM  ketika buang hajat" 

(ini bisa diartikan sebagai sesuatu yang MAKRUH ).


@ETIKA BUANG ANGIN@


BERSIN , SENDAWA, MENGUAP, dan KENTUT /(BUANG ANGIN) ,

termasuk aktivitas yang hampir setiap hari terjadi pada diri kita ,

atau minimal kita melihat orang lain melakukannya. Termasuk keistimewaan syari’at Islam yang mulia adalah tidak satupun aktivitas seorang manusia melainkan telah ada petunjuk dan aturannya di dalam ajaran islam.

Salah satu adab (jawa toto keromo) , KENTUT /BUANG ANGIN adalah :


1.Tidak melakukannya ketika bersama orang lain,


2.Tidak mempermainkan suaranya, (Jawa Ngedhen sak kuate )


3.Tidak menertawkannya sambil jingkrak jingkrak.


4.Dilarang menertawakan Kentut. 

Di antara ETIKA dalam ISLSM  yang diajarkan KANJENG NABI MUHAMMAD SAW  adalah, :


~ Tidak menghina (mencelah) ,keadaan orang lain, yang dirinya sendiri juga melakukannya. 

~Kentut adalah bagian dari rangkaian metabolisme tubuh manusia. 

Sehingga semua orang yang normal mengalaminya.

~ Untuk itu, ketika kita mendengar ada orang yang kentut, kita dilarang menertawakannya. Karena kita sendiripun pernah mengalaminya.


(BETUL APA BETUL ..

BENAR APA BENAR TO !!!)

Dari sahabat Abdullah bin Zam’ah radhiyallahu ‘anhu, Suatu hari KANJENG NABI SAW menyampaikan khutbah. Beliau menceritakan tentang kisah onta Nabi Sholeh yang disembelih kaumnya yang membangkang.

 Beliau menafsirkan firman Allah di surat as-Syams. Kemudian beliau menasehati agar bersikap lembut dengan wanita, dan tidak boleh memukulnya.

Kemudian beliau menasehati sikap sahabat yang tertawa ketika mendengar ada yang kentut.

لَمَ يَضْحَكُ أَحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ؟

“Mengapa kalian mentertawakan kentut yang kalian juga biasa mengalaminya.” 


(HR. Bukhari 4942 dan Muslim 2855).


TANBIH :

Menertawakan Kentut adlah Kebiasaan Jahiliyah (Orang yg bodoh alias dhungu.)!!!

Mulai dari sekarang kita buang ANGIN ALIAS KENTUT , YA SALING MENGHORMATI DLM ETIKA ....TIDAK ELOK DI BUAT MAINAN 

SALING MAWAS DIRI  !!!!!!

JIKA MAU DI BUAT MAINAN ALAIS DI KERASKAN SUARANYA , BAGUS KITA BELI TROMPET JUMBO.. .....SATU KAMPUNG MENDENGAR.SEMUA IRAMANYA...

HE HE HE HE.😁😁😆

وكانوا في الجاهلية إذا وقع ذلك من أحد منهم في مجلس يضحكون فنهاهم عن ذلك

“Dulu mereka (para sahabat) di masa jahiliyah, apabila ada salah satu peserta majlis yang kentut, mereka pada tertawa. Kemudian beliau melarang hal itu.”


Tentang Rokok ada keterangan yg saya kutip, barangkali bisa membantu :

القهوة والدخان: سئل صاحب العباب الشافعي عن القهوة، فأجاب: للوسائل حكم المقاصد فإن قصدت للإعانة على قربة كانت قربة أو مباح فمباحة أو مكروه فمكروهة أو حرام فمحرمة وأيده بعض الحنابلة على هذا التفضيل. وقال الشيخ مرعي بن يوسف الحنبلي صاحب غاية المنتهى: ويتجه حل شرب الدخان والقهوة والأولى لكل ذي مروءة تركهما

الفقه  الإسلام وادلته ج :  6 ص 166

Penjelasan lain dalam Masalah kopi dan rokok; penyusun kitab Al-'Ubab dari madzhab Asy-Syafi'i ditanya mengenai kopi, lalu ia menjawab: (Kopi itu sarana) hukum, setiap sarana itu sesuai dengan tujuannnya. Jika sarana itu dimaksudkan untuk ibadah maka menjadi ibadah, untuk yang mubah maka menjadi mubah, untuk yang makruh maka menjadi makruh, atau haram maka menjadi haram. Hal ini dikuatkan oleh sebagian ulama' dari madzhab Hanbaliy terkait penetapan tingkatan hukum ini. Syaikh Mar'i ibn Yusuf dari madzhab Hanbaliy, penyusun kitab Ghayah al-Muntaha mengatakan : Jawaban tersebut mengarah pada rokok dan kopi itu hukumnya mubah, tetapi bagi orang yang santun lebih utama meninggalkan keduanya.


واللّه أعلم باالصواب۔۔۔۔



Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes