BREAKING NEWS

Watsapp

Tuesday, June 25, 2024

SHOLAT JANAZAH PART 14 ( MATI SYAHID)

BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MU'IN

SHOLAT JANAZAH 

PART 14


MATI SYAHID


وَ( عَلٰی شَهِيْدٍ ) وَهُوَ بِوَزْنِ فَعِيْلٍ بِمَعْنَی

 مَفْعُوْلٍ، لِأَنَّهُ مَشْهُوْدٌ لَهُ بِالْجَنَّةِ، أَوْ فَاعِلٍ، لِأَنَّ رُوْحَهُ تَشْهَدُ الْجَنَّةَ قَبْلَ غَيْرِهِ.

Definisi Syahīd

Haram menshalati jenazah orang yang mati syahīd📚. Lafazh (شَهِيْدٍ) ikut wazan (فَعِيْلٍ) yang berma‘na maf‘ūl sebab ia akan disaksikan masuk surga📒. Atau ikut wazan: (فَاعِلٍ) karena nyawanya menyasikan surga sebelum nyawa orang lain. 

---------------

📚

أي وتحرم الصلاة على الشهيد، لما صح أنه - صلى الله عليه وسلم - أمر في قتلى أحد بدفنهم بدمائهم، ولم يغسلهم، ولم يصل عليهم.

"Dan sholat dilarang / haram atas seorang syahid, karena ada hadis shahih bahwa Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- memerintahkan pada korban Perang Uhud untuk dikuburkan dengan darah mereka, tanpa dimandikan dan tanpa dishalatkan.


وأما خبر: أنه - صلى الله عليه وسلم - خرج فصلى على قتلى أحد صلاته على الميت زاد البخاري بعد ثمان سنين فالمراد - كما في المجموع - دعا لهم كدعائه للميت، والإجماع يدل له.

Adapun hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- keluar dan menshalati korban Perang Uhud seperti sholatnya atas jenazah, Al-Bukhari menambahkan setelah delapan tahun, maka yang dimaksud -sebagaimana dalam kitab Al-Majmu'- adalah beliau berdoa untuk mereka seperti doanya untuk jenazah, dan ijma' menunjukkan hal tersebut."


📒

وقيل لأنه يبعث، وله شاهد بقتله إذ يبعث، وجرحه يتفجر دما.

Dan dikatakan: Karena dia akan dibangkitkan, dan ada saksi atas pembunuhannya saat dia dibangkitkan, serta lukanya mengeluarkan darah.


وقيل: لأن ملائكة الرحمة يشهدونه فيقبضون روحه.

Dan dikatakan: Karena malaikat rahmat menyaksikannya dan mengambil nyawanya.


Ianah Tholibin juz 2 hal 135

Nurul ilmi

---------------


 وَ يُطْلَقُ لَفْظُ الشَّهِيْدِ عَلَى مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا، فَهُوَ شَهِيْدُ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ. 


Lafazh (الشَّهِيْدِ) diucapkan pada orang yang berperang menjunjung tinggi agama Allah📖 dan orang ini disebut syahīd dunia-akhirat,

---------------

📖

المراد بها كلمة التوحيد والدعوة إلى الإسلام.

Yang dikehendaki dengan kalimat Allah adalah kalimat tauhid, da,wah ke agama islam


Ianah Tholibin juz 2 hal 136

Nurul ilmi

----------------


وَ عَلَى مَنْ قَاتَلَ لِنحْوِ حَمِيَّةٍ، فَهُوَ شَهِيْدُ الدُّنْيَا.

juga dapat diterapkan pada orang yang berperang bukan untuk membela agam Allah (tapi untuk tujuan lain) 📗 dan orang ini disebut “syahīd dunia”📝. 

-------------

📗

 أي لقومه، ودخل تحت لنحو: من قاتل للرياء، أو للغنيمة، أو نحو ذلك.

 Untuk kaumnya, dan termasuk juga dalam kategori ini: orang yang berperang untuk riya, atau untuk harta rampasan perang, atau hal-hal semacam itu.

 

 📝

 أي فتجري عليه أحكام الشهادة الدنيوية، من كونه لا يغسل ولا يصلى عليه.

 Sehingga berlaku padanya hukum-hukum syahid di dunia, seperti tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.

 

Ianah Tholibin juz 2 hal 136

Nurul ilmi

--------------

 وَ عَلَى مَقْتُوْلٍ ظُلْمًا وَ غَرِيْقٍ، وَ حَرِيْقٍ، وَ مَبْطُوْنٍ أَيْ مَنْ قَتَلَهُ بَطْنُهُ كَاسْتِسْقَاءٍ أَوْ إِسْهَالٍ. فَهُمُ الشُّهَدَاءُ فِي الْآخِرَةِ فَقَطْ.


Juga bisa diterapkan untuk orang yang terbunuh akibat suatu kezhāliman ✅yang menimpanya, orang yang mati sebab tenggelam💖, terbakar📇 dan akibat penyakit perut, misalnya muntah atau diare, dan orang-orang seperti ini dinamakan “syahīd akhirat” (50) 

---------------

خرج به ما إذا كان مقتولا بحق - كأن كان لقصاص - فلا يكون شهيدا.

Dikecualikan dari hukum ini adalah jika seseorang dibunuh dengan hak, seperti karena qisas, maka dia tidak dianggap sebagai syahid.

💖


(لطيفة) حكي أن شخصا نزل هو ومحبوبه يسبحان في البحر، فغرق محبوبه، فأشار إلى البحر وأنشد وقال:

(Latifa)

 Dikisahkan bahwa seseorang dan kekasihnya turun ke laut untuk berenang, lalu kekasihnya tenggelam. Dia menunjuk ke laut dan melantunkan syair:

 

ياماء: لك قد أتيت بضد ما * * قد قيل فيك مخبرا بعجيب؟ 

 "Wahai air: kamu telah datang dengan kebalikan dari apa yang * 

 * telah dikatakan tentangmu dengan hal yang mengherankan?

 * 

الله أخبر أن فيك حياتنا * * فلاي شئ مات فيك حبيبي؟ 

Allah memberitahukan bahwa di dalam dirimu terdapat kehidupan kami * * maka mengapa kekasihku mati di dalam dirimu?"


فلما قال ذلك أحياه الله تعالى، وطلع له من البحر


"Setelah dia mengucapkan hal itu, Allah SWT menghidupkan kekasihnya kembali, dan dia muncul dari laut.


📇

 (قوله: وحريق) أي ويطلق لفظ الشهيد على حريق، أي محروق بالنار.

(Perkataan mushonef: Dan yang terbakar) artinya istilah syahid juga digunakan untuk orang yang terbakar, yaitu yang mati terbakar oleh api.


فتجرى عليهم أحكام غير الشهيد، من الغسل، والصلاة، وغير ذلك.

50. Maka berlaku pada mereka hukum selain syahid, seperti dimandikan, dishalatkan, dan lain sebagainya.


Ianah Tholibin juz 2 hal 136

Nurul ilmi


---------------


(كَغَسْلِهِ) أَيِ الشَّهِيْدِ، وَ لَوْ جُنُبًا، لِأَنَّهُ لَمْ يَغْسِلْ قَتْلَى أُحُدٍ. وَ يَحْرُمُ إِزَالَةُ دَمِ شَهِيْدٍ.


Begitu juga hukum memandikan orang yang mati syahīd adalah haram sekalipun masih dalam keadaan junub📚 sebab Nabi s.a.w. tidak memandikan orang-orang yang mati dalam perang Uhud📑. Haram menghilangkan darah orang yang mati syahīd.📒

-------------

📚

أي يحرم غسله ولو كان جنبا، لأن حنظلة بن الراهب قتل يوم أحد وهو جنب، ولم يغلسه النبي - صلى الله عليه وسلم -، وقال: رأيت الملائكة تغسله.

رواه بن حبان والحاكم في صحيحهما.


Diharamkan untuk memandikan orang yg mati syahid meskipun dalam keadaan junub, karena Handhalah bin Ar-Rahib terbunuh pada perang Uhud dalam keadaan junub, dan Nabi - shallallahu 'alaihi wasallam - tidak memandikannya. Beliau bersabda: "Aku melihat para malaikat memandikannya."


📑

ولما رواه الإمام أحمد أنه - صلى الله عليه وسلم - قال: لا تغسلوهم، فإن كل جرح أو كلم أو دم يفوح مسكا يوم القيامة.

Dan karena adanya hadis yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Rasulullah - shallallahu 'alaihi wasallam - bersabda: "Jangan mandikan mereka, karena setiap luka atau darah akan mengeluarkan bau harum seperti misik pada hari kiamat."


وحكمة ذلك أيضا: إبقاء أثر الشهادة عليهم، والتعظيم لهم باستغنائهم عن التطهير.

Dan hikmah dari hal itu juga adalah untuk mempertahankan bekas Kesyahidan pada mereka, serta memuliakan mereka dengan tidak memerlukan penyucian.


📒

والمراد بالدم الذي يحرم إزالته: الخارج من المقتول نفسه، بخلاف ما لو طرأ عليه من غيره، فإنه يزال - كالنجاسة - ولو أدى إلى


زوال دم الشهادة معه.


Dan yang dimaksud dengan darah yang haram dihilangkan adalah darah yang keluar dari tubuh orang yang terbunuh itu sendiri, berbeda halnya jika darah itu datang dari luar / selainya, maka darah tersebut boleh dihilangkan seperti halnya najis, meskipun hal itu menyebabkan hilangnya darah syahid bersamanya.


Ianah Tholibin juz 2 hal 136

Nurul ilmi

----------------


(وَ هُوَ مَنْ مَاتَ فِيْ قِتَالِ كُفَّارٍ) أَوْ كَافِرٍ

 وَاحِدٍ، قَبْلَ انْقِضَائِهِ، وَ إِنْ قُتِلَ مُدْبِرًا (بِسَبَبِهِ) أَيِ الْقِتَالُ

 Syahid adalah orang yang gugur 📒di medan perang melawan orang-orang kafir atau seorang raja sebelum peperangan selesai – sekalipun terbunuh waktu mundur dari musuh – , yang matinya sebab peperangan tersebut.

 --------------

 📒

 (واعلم) أنه ذكر قيدين للشهيد، وهما: كون الموت حال المقاتلة، وكونه بسبب القتال، وبقي قيد ثالث، وهو: أن يكون القتال حلله العلماء.

Dan ketahuilah bahwa telah disebutkan dua syarat bagi syahid, yaitu: kematian saat bertempur, dan kematian disebabkan oleh pertempuran, serta ada syarat ketiga, yaitu: pertempuran tersebut dihalalkan oleh para ulama.


وخرج بالقيد الأول من مات بعد المقاتلة، فإن فيه تفصيلا سيذكره في قوله: ولا من مات بعد انقضائه إلخ.

Dengan syarat pertama, dikecualikan orang yang meninggal setelah pertempuran, karena dalam hal ini terdapat rincian yang akan disebutkan dalam perkataan: "dan tidak termasuk orang yang meninggal setelah pertempuran selesai, dll.


وبالقيد الثاني من مات لا بسبب القتال - كأن مات في حال المقاتلة بمرض أو فجأة - أي بغتة.


"Dengan syarat kedua, dikecualikan orang yang meninggal bukan karena pertempuran - seperti orang yang meninggal saat pertempuran karena penyakit atau Sakit yg tiba-tiba - yaitu secara mendadak.


وبالقيد الثالث: من مات في قتال محرم، كقتال المسلم ذميا، فلا يسمى شهيدا.


Dengan syarat ketiga, dikecualikan orang yang meninggal dalam pertempuran yang haram, seperti pertempuran seorang Muslim melawan seorang dzimmi (non-Muslim yang berada di bawah perlindungan negara Islam), maka orang tersebut tidak disebut syahid.


وقد ذكر المؤلف بعض أفراد هذه المحترزات، كما ستعرفه.


Penulis telah menyebutkan beberapa individu dari pengecualian ini, sebagaimana akan diketahui.


Ianah Tholibin juz 2 hal 137

Nurul ilmi

---------------


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes