SHOLAT JANAZAH PART 15 (MATI SYAHID)
Posted by
MWC.NUGAR.ANZAAY
on
June 28, 2024
in
FIQIH SHOLAT
|
BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN
TERJEMAH FATHUL MU'IN
SHOLAT JANAZAH
PART 15
MATI SYAHID
، كَأَنْ أَصَابَهُ سِلَاحُ مُسْلِمٍ آخَرَ خَطَأً، أَوْ قَتَلَهُ مُسْلِمٌ اسْتَعَانُوْا بِهِ، أَوْ تَردَّى بِبِئْرٍ حَالَ قِتَالٍ، أَوْ جُهِلَ مَا مَاتَ بِهِ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ أَثَرُ دَمٍ
TERMASUK MATI SYAHID
1⃣Misalnya tidak sengaja terkena senjata temannya yang Muslim📝 karena salah📚 sasaran,
2⃣dibunuh oleh Muslim dengan permintaan orang-orang kafir,
3⃣jatuh masuk ke sumur waktu berperang,
4⃣atau tidak diketahui sebab kematiannya📑, sekalipun tidak terdapat bekas darahnya.
------------
📝
ظاهره أنه لا فرق في ذلك بين أن يقصد كافرا فيصيبه، أولا، ولا مانع منه.
Kelihatannya yg membunuh muslim seorang muslim juga , sesungguhnya dalam perang tidak ada bedanya antara yang muslim bermaksud membunuh kafir, dan tepat sasaran atau tidak, dan tidak ada yang menghalangi darinya.
📚
خرج به ما لو كان عمدا، فإنه لا يسمى المقتول به شهيدا، إلا إن كان المسلم استعان به الكفار - كما سيذكره -.
Kecuali muslim SENGAJA menyasar ke muslim, maka muslim yg terbunuh tdk termasuk syahid. Kecuali seorang muslim yg dimintai bantuan oleh kafir untuk membunuh muslim.
أي بالمسلم فمقتول المستعان به شهيد، لأن هذا قتال كفار، ولا نظر إلى خصوص القاتل، فإن لم يستعينوا به ولم يكن خطأ فليس بشهيد.
"Setiap orang yang terbunuh sebagai bagian dari kaum Muslim yang diminta bantuan dalam perang adalah syahid (martir), karena ini adalah perang melawan kaum kafir, dan tidak memperhatikan siapa pembunuhnya secara khusus. Jika mereka tidak meminta bantuannya dan kematiannya bukan karena kesalahan, maka dia bukan syahid."
📑
ويتصور الجهل به بأن يصيبه سهم وشك في الرامي: هل هو من المسلمين أو من الكفار؟ وعبارة التحفة: أو انكشف عنه الحرب وشك أمات بسببها وغيره؟ لأن الظاهر موته بسببها.
"Dan diasumsikan bahwa ketidaktahuan dapat menyebabkan dia tertembak oleh anak panah dan meragukan penembaknya: apakah dia dari seorang Muslim atau seorang kafir? Dan seperti yang disebutkan dalam kitab Tuhfat al-Muhtaj: atau perang terbuka dan keraguan menyebabkan kematian yang disebabkan olehnya dan sebab lainnya? Karena terlihat bahwa kematiannya disebabkan oleh itu."
Ianah Tholibin juz 2 hal 137
Nurul ilmi
------------------
(لَا أَسِيْرَ قُتِلَ صَبْرًا) فَإِنَّهُ لَيْسَ بِشَهِيْدٍ عَلَى الْأَصَحِّ، لِأَنَّ قَتْلَهُ لَيْسَ بِمُقَاتَلَةٍ.
TIDAK TERMASUK MATI SYAHID
Menurut pendapat yang ashaḥḥ: 1⃣Tawanan yang dibunuh setelah selesai peperangan tidaklah termasuk mati syahīd, (51) sebab dibunuhnya bukan karena berperang.
-------------
51).
قال الشوبري: وينبغي أن يكون شهيدا في حكم الآخرة،
Maksudnya tidak masuk kategori syahīd dunia akhirat, namun tetap syahīd akhirat seperti yang telah dijelaskan oleh Imām asy-Syaubarī. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 137
Nurul Ilmi
----------------
وَ لَا مَنْ مَاتَ بَعْدَ انْقِضَائِهِ، وَ قَدْ بَقِيَ فِيْهِ حَيَاةٌ مُسْتِقرّةٌ، إِنْ قُطِعَ بِمَوْتِهِ بَعْدَ مِنْ جَرْحٍ بِهِ.
Demikian pula,
TIDAK TERMASUK MATI SYAHID
adalah
2⃣orang yang mati setelah perang berakhir , dan masih mengalami hayatun mustaqirrah📚 (masih ada gerak yang disadari dengan beberapa alamat), sekalipun dapat dipastikan ia akan mati setelah itu akibat luka yang diderita.
---------------
📚
والمراد بها: ما يوجد معها الحركة الاختيارية بقرائن وأمارات.
"Yang dimaksud
HAYATUN MUSTAQIROH adalah: Masih adanya gerakan yang disengaja / dengan sadar beserta petunjuk dan tanda-tanda."
Ianah Tholibin juz 2 hal 137
Nurul ilmi
---------------
أَمَّا مَنْ حَرَكَتُهُ حَرَكَةُ مَذْبُوْحٍ عِنْدَ انْقِضَائِهِ فَشَهِيْدٌ جَزْمًا.
Mengenai orang yang setelah perang masih dapat bergerak seperti gerak hewan yang disembelih adalah dengan pasti dihukumi syahīd📒.
-------------
📒
أي في الدنيا، فلا يغسل ولا يصلى عليه.
"Yakni syahid dunia, dia tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.
وأما في الآخرة فبحسب قصده، فإن كان قصده إعلا كلمة الله، فكذلك، وإلا فلا.
Adapun syahid akhirat, itu tergantung niatnya. Jika niatnya untuk meninggikan kalimat Allah, maka demikian pula (diperlakukan sebagai syahid), jika tidak, maka tidak (diperlakukan sebagai syahid)."
Ianah tholibin juz 2 hal 137.
Nurul ilmi.
--------------
وَ الْحَيَاةُ الْمُسْتَقِرَّةُ مَا تَجَوَّزَ أَنْ يَبْقَى يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ عَلَى مَا قَالَهُ النَّوَوِيُّ وَ الْعِمْرَانِيُّ.
Ḥayāt Mustaqirrah📗 menurut pendapat Imām an-Nawawī dan al-‘Imrānī adalah keadaan orang itu yang masih dimungkinkan untuk hidup satu atau dua hari.
------------
📗
يعني أن الحياة المستقرة هي حركة اختيارية تجوز أن يبقى معها يوما أو يومين ثم يموت.
Hayat mustaqirroh yaitu adanya gerakan yg disengaja dan dimungkinkan bisa hidup satu atau dua hari kemudian mati.
Inah tholibin juz 2 hal 138
Nurul ilmi.
-------------
وَ لَا مَنْ وَقَعَ بَيْنَ كُفَّارٍ فَهَرَبَ مِنْهُمْ فَقَتَلُوْهُ، لِأَنَّ ذلِكَ لَيْسَ بِقِتَالٍ كَمَا أَفْتَى بِهِ شَيْخُنَا ابْنُ زِيَادٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى.
TIDAK TERMASUK MATI SYAHID pula, 3⃣ orang yang tertangkap oleh orang-orang kafir, kemudian melarikan diri dan akhirnya dibunuh. Sebab kematiannya bukan karena berperang, sebagaimana fatwā yang dikeluarkan oleh guru kami Ibnu Ziyād raḥimahullāh ta‘ālā.
وَ لَا مَنْ قَتَلَهُ اغْتِيَالًا حَرْبِيٌّ دَخَلَ بَيْنَنَا. نَعَمْ، إِنْ قَتَلَهُ عَنْ مُقَاتِلَةٍ كَانَ شَهِيْدًا كَمَا نَقَلَهُ السَّيِّدُ السَّمْهُوْدِيُّ عَنِ الْخَادِمِ
Begitu juga TIDAK TERMASUK MATI SYAHID adalah
4⃣orang yang dibunuh akibat tipuan orang kafir harbi yang menelusup di tengah-tengah kita.
Memang begitu, jika terbunuhnya akibat mengadakan pertempuran, maka menurut pendapat as-Sayyid as-Samhūdī yang dikutip dari kitab al-Khādim, orang seperti itu adalah Syahīd.
MOHON DIKOREKSI DAN DILENGKAPI
SEMOGA BERMANFAAT
Post a Comment