BREAKING NEWS

Watsapp

Saturday, December 31, 2022

HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT QADHA' SECARA BERJAMAAH



*HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT QADHA' SECARA BERJAMAAH*

Dalam fiqih, shalat wajib yang dilaksanakan tepat pada waktunya disebut dengan shalat ada’. 

Sementara shalat wajib yang dilaksanakan sudah di luar waktunya disebut shalat qadha’. Sudah maklum bersama bahwa shalat wajib ada’ disunnahkan untuk dilaksanakan shalat berjamaah. 

Lantas, bagaimana dengan shalat wajib qadha’, apakah juga disunnahkan untuk dilaksanakan secara berjemaah?

Menurut ulama Syafiiyah, melaksanakan shalat wajib qadha’ secara berjamaah hukumnya adalah boleh, bahkan disunnahkan. 

Mereka mengatakan bahwa kesunnahan melaksanakan shalat wajib qadha’ secara berjamaah ini tidak ada bedanya dengan kesunnahan melaksanakan shalat wajib ada’ secara berjamaah.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Musnad Al-Imam Al-Syafi’i berikut:

*والرابع: أن الفوائت تؤدي بجماعة مثل الحواضر سواء بسواء وأن ذلك مستحب وهو مذهب الشافعية.*

_Masalah keempat adalah bahwa shalat yang tertinggal (qadha’) boleh dilaksanakan secara berjamaah persis seperti shalat tepat waktu (ada’) tanpa ada perbedaan. Bahkan hal itu dianjurkan menurut Ulama' Syafiiyah._

Karena melaksanakan shalat wajib qadha’ secara berjamaah hukumnya adalah sunnah, maka orang yang melaksanakan shalat wajib qadha’ boleh berjamaah pada orang yang sama-sama melaksanakan shalat wajib qadha’, juga boleh berjamaah pada orang yang melaksanakan shalat wajib ada’ atau tepat waktu.

Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Hasyiatul Bajuri berikut:

*ولا يضر اختلاف نية الإمام والمأموم فيصح اقتداء المفترض بالمتنفل والمؤدي بالقاضي وفي طويلة بقصيرة كظهر بصبح وبالعكوس.*

Perbedaan niat antara Imam dan makmum tidak masalah. Karena itu, orang yang shalat wajib hukumnya sah bermakmum pada orang yang shalat sunnah, orang yang shalat tepat waktu hukumnya sah bermakmum pada orang yang melaksanakan shalat qadha’, orang yang shalat panjang hukumnya sah bermakmum pada orang yang melaksanakan shalat pendek seperti Dzuhur dengan Shubuh atau sebaliknya.

Begitu juga disebutkan dalam kitab Hasyiatusy Syarqawi berikut:

*ومع ذلك تحصل فضيلتها كفرض خلف نفل وعكسه ومؤداة خلف مقضية وعكسه.*

_Bersamaan dengan itu, keutamaan shalat berjamaah tetap didapat seperti orang shalat fardhu yang bermakmum kepada orang yang shalat sunnah atau sebaliknya, orang shalat ada’ atau tepat waktu yang bermakmum kepada orang yang shalat qadha’ atau sebaliknya._

*والله اعلم بالصواب*

TAHUN BARU MASEHI 2022- UNTUK 2023


(Edisi Menyambut Malam Pergantian Tahun 2022 M)*

Jum'at, 30 Desember 2022 M/ 06 Jumadil Akhir 1444 H.

Oleh : MHD 2 ANZAAY 

*"Demi Masa..."*

*(Muhasabah Di Malam Pergantian Tahun 2022 Masehi.)*

Waktu atau masa yang dijalani dalam kehidupan (usia) manusia adalah merupakan bagian dari pokok-pokok ni'mat Allah yang akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

"...akan ditanyakan kepadanya tentang usianya, untuk apa dihabiskan?..." (HR.Turmudzi dari Abi Barzah)

Waktu atau masa yang telah berlalu akan hilang dan tak pernah kembali lagi. Kata Hasan Al-Bashri :

" Wahai anak Adam! Sesungguhnya kamu adalah bilangan hari-hari. Apabila telah pergi satu hari (darimu) maka hilang pulalah sebagian (usia) mu." (Hilyatul Auliya. hal. 148).

Luqmanul Hakim memberikan nasehat yang amat berharga kepada putranya tentang perjalanan waktu:

"Wahai anakku! Sesungguhnya ketika engkau telah lahir ke dunia ini berarti engkau telah berjalan untuk meninggalkan dunia ini menuju akhirat. Maka sesungguhnya desa (akherat) yang engkau tuju itu lebih dekat daripada desa (dunia) yang telah engkau tinggalkan." (Hasyiyah Ash-Showie. Juz. III. hal. 256)

Sa'at ini kita sudah berada di Minggu terakhir tahun 2022 Masehi yang akan segera kita tinggalkan, dan

*ان شاء الله*

 satu hari lagi kita akan segera menyambut kedatangan tahun baru 2023 Masehi yang segera akan datang.

Dalam surah Al-'Ashr, Allah *تعالى* telah mengingatkan bahwa manusia dari waktu ke waktu yang dilaluinya selalu berada dalam kerugian, kecuali manusia-manusia yang selalu melakukan empat perkara dalam menjalani kehidupannya, yaitu:

1- Beriman.

2- Beramal Sholeh.

3- Suka mengingatkan kepada kebenaran.

4- Suka mengingatkan kepada kesabaran.

Mereka ini lah manusia-manusia yang akan terhindar dari kerugian. (QS. Al-'Ashr (103) : 1-3 /Hasyiyah As-Showie. Juz. IV. hal. 248)

*Sahabat-Sahabat*

*رحمكم الله*

Bagi seorang Muslim, pokok hartanya dalam kehidupan dunia ini adalah *"waktu yang sangat singkat"*, hembusan nafas yang terbatas, dan bilangan-bilangan hari yang terhitung...

Maka keberuntunganlah baginya bila dia mampu menghasilkan kebaikan dalam waktu dan masa yang  singkat itu. Dan siapa orang yangmenyia-nyiakan waktunya dan melalaikannya *"sungguh dia telah merugi"* dalam masa yang tidak akan pernah kembali lagi kepadanya selama-lamanya. (Dikutip dari muqoddimah kitab: Al-Waktu Anfasun La Ta'udu").

Karena usia manusia tidak bisa dinilai dengan sesuatu apapun di dunia ini. (Hasyiyah As-Showie. Juz  IV. hal. 248)

Dalam sebuah hadits telah diingatkan:

"Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang panjang usianya dan buruk amal perbuatannya." (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi dari Abi Bakroh)

*"Mari Kita Isi Momen Malam Pergantian Tahun Baru Masehi Ini Dengan Melakukan Muhasabah, Berdzikir Dan Berdo'a, Agar Kita Terhindar Dari Golongan Orang-Orang Yang Merugi. Dan Semoga Allah تعالى Jadikan Tahun Baru 2023 Masehi Yang Akan Datang Ini Menjadi Tahun Yang Lebih Baik Bagi Kita Semua Dari Tahun-Tahun Yang Telah Berlalu, Dalam Semua Urusan Dunia Dan Agama Kita, Dan Allah Jadikan Kita Semua Kedalam Golongan Hamba-Hamba-Nya Yang Terbaik Dan  Beruntung Serta Selamat Dan Bahagia Di Dunia Dan Akhirat."* 

*امين يارب العالمين*🤲🤲🤲

*والله اعلم بالصواب*

*"SELAMAT MENYAMBUT MALAM TAHUN BARU 2023 MASEHI DENGAN MUHASABAH, DZIKIR DAN DO'A"*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

Semoga Bermanfa'at.

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

*Monggo Diseruput ☕ Kopinya* 😀😀😀🙏🙏🙏

Tuesday, November 8, 2022

DEFINISI BID'AH

MWC.NUGAR.ANZAAY

 بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِيمِ 

                      Difinisi tentang "BID'AH"

Bid'ah dalam arti bahasanya adalah sesuatu yg baru yg tidak ada sebelumnys. 

Allah SWT berfirman:

بديع السموت والأرض ،، البقرة ١١٧

Allah yg menciptakan langit dan bumi(Al-Baqarah 117)

Bid'ah dalam hukum Islam, ialah segala sesuatu yg di ada-adakan oleh Ulama' yg tidak ada pada zaman Nabi saw. 

Timbul suatu pertanyaan:

Apakah segala sesuatu yg di ada-adakan oleh Ulama' yg tidak ada pada zaman Nabi saw: pasti jelek? 

Jawaban yg benar, belum tentu! ada dua kemungkinan: mungkin jelek dan mungkin baik. 

Kapan bid'ah itu baik dan kapan bid'ah itu jelek? 

Menurut Imam Syafi'i.

البدعة بدعتان،، محمودة ومذمومة، فماوافق السنة محمودة وماخالفها فهو مذمومة.

Bid'ah ada dua, bid'ah terpuji dan bid'ah tercela, bid'ah yg sesuai dengan sunnah itulah yg terpuji dan bid'ah yg bertentangan dengan sunnah itulah yg tercela. 

Sayyidina Umar Ibnul Khattab ,setelah mengadakan sholat traweh berjama'ah dengan dua puluh raka'at yg di Imami oleh Shahabat Ubai bin Ka'ab berkata:

نعمت البدعة هذه

Sebagus bid'ah itu ialah ini. 

Bolehkah kita mengadakan bid'ah? 

Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita kembali kepada hadits Nabi saw yg menjelaskan adanya bid'ah hasanah dan bid'ah sayyiah. 

من سن فى الإسلام سنة حسنة فله اجرها وأجرمن عمل بها من غير ان ينقص من أجورهم شيئا ومن سن فى الاسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزرمن عمل بها من غير ان ينقص من أوزارهم شيئا. الفائ ،جز،٥ ،ص،٧٦.

Barang siapa yg mengada-adakan satu cara yg baik dalam Islam, maka ia akan mendapatkan pahala, orang yg turut mengerjakanya dengan tidak mengurangi dari pahala mereka sedikitpun, dan barang siapa yg mengadakan suatu cara yg jelek maka ia akan mendapat dosa dan dosa-dosa orang yg ikut mengerjakan dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun. 

Apakah yg di maksud dengan segala bid'ah itu sesat fan segala kesesatan itu masuk neraka? 

كل بدعة ضلالة وكل ضلالة فى النار.

Semua bid'ah itu sesat dan semua kesesatan itu di neraka. 

Mari kita pahami menurut Ilmu Balaghah. 

Setiap benda pasti mempunyai sifat, tidak mungkin ada benda yg tidak bersifat, sifat itu bisa bertentangan seperti baik dan buruk, panjang dan pendek, gemuk dan kurus. Mustahil ada benda dalam satu waktu dan satu tempat mempunyai dua sifat yg bertentangan, kalau di katakan benda itu baik mustahil pada waktu dan tempat yg sma di katakan jelek : kalau si A berdiri mustahil pada waktu dan tempat yg sma di katakan duduk. 

Mari kita kembali kepada hadits. 

كل بدعة ضلالة وكل ضلالة فى النار

Bid'ah kata benda, tentu mempunyai sifat tidak mungkin tidak mempunyai sifat, mungkin bersifat baik dn mungkin bersifat jelek. 

Sifat tersebut tidak di tulis dn tidak di sebutkan dalam hadits di atas : dalam Ilmu Balaghah di katakan(حذف الصفة على الموصوف  )

Membuang sifat dari benda yg bersifat. 

Seandainya kita tulis sifat bid'ah maka terjadi dua kemungkinan : kemungkinan pertama:

كل بدعة حسنة ضلالة وكل ضلالة فى النار

Semua bid'ah yg baik sesat, dan semua yg sesat masuk netaka".

Hal ini tidak mungkin, bagaimana sifat baik dn sesat berkumpul dalam satu benda dn dalam waktu dn tempat yg sama, hal itu tentu mustahil. 

Maka yg bisa di pastikan kemungkinan yg ke dua:

كل بدعة سيئة ضلالة وكل ضلالة فى النار

Semua bid'ah yg jelek itu sesat, dn semua kesesatan itu masuk neraka. 

Maka jelek dn sesat pararel tidak bertentangan, hal ini terjadi pula dalam Al-Qur'an, Allah swt, telah membuang sifat kapal dalam firmanya:

وكان وراءهم ملك يأخذ كل سفينة غصبا،، الكهف ،٧٩.

Di belakang mereka ada raja yg akan merampas semua kapal dengan paksa". ( Al-Kahfi:79)

Dalam ayat tersebut Allah swt, tidak menyebutkan kapal baik apakah kapal jelek: karena yg jelek tidak akan di ambil oleh raja. 

Maka lafadh( كل سفينة )sama dengan( كل بدعة)  

tidak di sebutkan sifatnya, walaupun pasti punya sifat, ialah kapal yg baik( كل سفينة حسنة)   

والله أعلم بالصواب...

BOLEH BERANGKAT HAJI TANPA SUAMI



 0439. BOLEH BERANGKAT HAJI TANPA SUAMI

PERTANYAAN  :

Isyak Kurfika

Assalamualaikum wr. wb. bolehkah seorang wanita pergi melaksanakan haji tidak dengan suaminya, sementara suaminya tidak berangkat tapi memberi izin kepada istrinya? syukron kaziro.


JAWABAN :

Mbah Jenggot

Wa`alaikum salam. Tidak boleh menjadikan lelaki lain menjadi mahram haji bagi seorang perempuan. Ikatan mahram hanya bisa disebabkan oleh hubungan nasab, radla’ atau mushaharah.

>> Apabila seseorang perempuan tidak mempunyai mahram, maka wajib haji bersama dengan suaminya atau sekelompok wanita yang adil dengan syarat aman dari fitnah.

>> Jika perempuan tersebut tidak mendapatkannya, maka untuk haji fardlu, dia boleh bersamaan dengan seorang perempuan lain yang adil atau seorang lelaki yang tidak punya alat kelamin dan tidak punya shahwat atau sendirian jika dia yakin aman dari fitnah. ( HAJI WAJIB = SENDIRIAN BOLEH JIKA AMAN DARI FITNAH )

Dasar Pengambilan Hukum

I’anat al Thalibin II hal 282  :

(قوله) أن يخرج معها محرم اي بنسب او رضاع او مصاهرة ولو فاسقا


I’anat al Thalibin II hal 283 :

أي وجوب الحج ولو قال وشرط للاستطاعة في المرأة الخ لكان أولى قوله مع ما ذكر أي من وجدان الزاد والراحلة وأمن الطريق وغيرها مما تقدم وقوله أن يخرج معها محرم أي بنسب أو رضاع أو مصاهرة ولو فاسقاً لأنه مع فسقه يغار عليها من مواقع الريب وقوله أو زوج أي ولو فاسقاً لما تقدم وألحق بهما جمع عبدها الثقة إذا كانت هي ثقة أيضاً والأجنبي الممسوح الذي لم يبق فيه شهوة للنساء قوله أو نسوة ثقاة الخ

Bujairimi ala al Khatib II hal 371 :

وَخُرُوجُ نَحْوِ زَوْجِ امْرَأَةٍ كَمُحْرِمِهَا وَعَبْدِهَا أَوْ نِسْوَةٍ ثِقَاتٍ مَعَهَا لِتَأْمَنَ عَلَى نَفْسِهَا وَلِخَبَرِ الصَّحِيحَيْنِ [لا تُسَافِرُ الْمَرْأَةُ يَوْمَيْنِ إلا وَمَعَهَا زَوْجُهَا أَوْ مَحْرَمٌ] وَيَكْفِي فِي الْجَوَازِ لِفَرْضِهَا امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ وَسَفَرُهَا وَحْدَهَا إنْ أَمِنَتْ

I’anat al Thalibin II hal 284 :

ولها أيضاً أن تخرج وحدها إذا تيقنت الأمن على نفسها كما في المغنى وعبارته تنبيه ما جزم به المصنف من اشتراط النسوة هو شرط للوجوب أما الجواز فيجوز لها أن تخرج لاداء حجة الاسلام مع المرأة الثقة على الصحيح في شرحي المهذب ومسلم

Friday, October 28, 2022

LUPA MEMBACA SURAT AL-FATIHAH, APAKAH SUJUD SAHWI

kapan kewajiban orang tua lepas terhadap anaknya?

Pertanyaan

Assalamualaikum ustdz mau nanya, kapan kewajiban orang tua lepas terhadap anaknya?🙏🏻🙏🏻

Jawabannya

kitab Hasyiyah al-Baijuri:   

فالغني الصغير او الفقير الكبير لا تجب نفقته – إلى أن قال - وقد استفيد مما تقدم ان الولد القادر على الكسب اللائق به لا تجب نفقته بل يكلف الكسب بل قد يقال انه داخل في الغني المذكور. ويستثنى ما لو كان مشتغلا بعلم شرعي ويرجى منه النجابة والكسب يمنعه فتجب حينئذ ولا يكلف الكسب  

 “Anak kecil yang kaya atau orang baligh yang fakir tidak wajib (bagi orang tua) menafkahi mereka. Dan dapat pahami bahwa anak yang mampu bekerja yang layak baginya tidak berhak lagi menerima nafkah, sebaliknya ia (justru) dituntut untuk bekerja. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa anak yang mampu bekerja ini masuk kategori anak yang kaya. Dikecualikan ketika anak yang telah mampu bekerja ini sedang mencari ilmu syara’ dan diharapkan nantinya akan menghasilkan kemuliaan (dari ilmunya) sedangkan jika ia bekerja maka akan tercegah dari rutinitas mencari ilmu, maka dalam keadaan demikian ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan untuk menuntutnya bekerja.” (Syekh Ibrahim al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, juz 2, hal. 187)

Monday, October 17, 2022

MENYIMPAN REFERENSI HUKUM ARISAN DALAM ISLAM HALAL APA HARAM


🔲 HUKUM ARISAN DALAM ISLAM Halal atau Haram...?*

Oleh: Mohammad Mufid Muwaffaq.

Arisan dalam Islam masuk dalam pembahasan muammalah, yakni hubungan persinggungan antar manusia. Interaksi dalam bentuk muammalah dengan sesama manusia harus dilakukan dengan baik dan benar.

Tidak dibenarkan jika melakukan muammalah dengan menimbulkan kerugian kepada pihak lain. Termasuk melakukan arisan dengan merugikan pihak-pihak yang melakukan iuran. Praktek iuran dalam bentuk arisan dan kemudian diundi untuk menentukan pemenangnya.

Hukum asal muammalah adalah boleh sebagaimana pendapat semua Ulama. 

Akan tetapi bagaimana Hukum Arisan dalam Islam, apakah mengikuti hukum asalnya atau ada illat yang menjadikan haram.

*ARISAN, BUDAYA IURAN UNTUK DIUNDI*

Budaya arisan di Nusantara sangat banyak dipraktekan dalam berbagai bentuk. Mulai arisan Perabot rumah tangga, elektronik, motor, mobil sampai arisan binatang ternak. Bahkan dibeberapa tempat ditemukan praktek arisan bedah rumah.

Apapun bentuk prakteknya, Arisan adalah sebuah akad pengumpulan dana (biasa uang atau benda berharga lainnya) yang dilakukan orang-orang tertentu kemudian mengundinya untuk ditentukan pemenangnya. Pemenang akan mendapatkan kalkulasi dana yang terkumpul.

Pemenang arisan tetap memiliki kewajiban menyetor dana setelah mendapat undian, sampai semua anggota arisan mendapatkan. Bentuk dasar arisan ini banyak mengalami pergeseran dengan perkembangan masyarakat.

Keberadaan akad arisan dalam budaya Indonesia sudah mendarah daging. Banyak sekali budaya yang dilakukan dengan dasar akad ini. 

Pandangan Hukum Arisan dalam Islam apakah menyerupai dengan akad dasar muammalah atau berbeda.

Pandangan umum akad Arisan disamakan dengan muammalah berbentuk Utang Piutang atau Qirad. Dan akad Qirad ini satu rumpun dengan akad yang dilakukan di Bank.

*AKAD DAN HUKUM ARISAN:*

Arisan pada dasarnya adalah akad Iuran bersama dan diundi siapa pemenangya dalam periode tertentu. Besaran iuran ditentukan bersama sebelum dilaksanakannya akad Arisan. Hukum arisan dalam Islam berdasar pada Hukum Muammalah, yakni Mubah atau Boleh.

*AKAD ARISAN DAN KEBOLEHANNYA*

Hukum arisan dalam Islam akan berubah menjadi Haram jika ditemukan dalam akad awalnya illat yang menjadikan Haram. 

Akad Arisan sering disebut juga dengan Qirad Taawuni yang dipahami sebagai akad Piutang dan Utang.

Jika benar-benar akad yang dilakukan sesuai dengan ketentuan arisan Qirad Taawuni maka Hukum arisan dalam Islam diperbolehkan. Unsur-unsur kebolehan dalam Arisan terletak pada anggota arisan dan akad terbuka jelas.

Keterbukaan dalam akad yang sesuai dengan syara' dan tidak mengandung unsur gharar atau penipuan kepada orang lain. 

Jika akad Arisan yang menyebabkan pembolehan dilanggar, maka Hukum Arisan dalam Islam akan berubah Haram.

*AKAD DAN HUKUM ARISAN DALAM ISLAM YANG HARAM*

Ketentuan dasar dalam Qirad Taawuni adalah meniscayakan iuran dan saling percaya dalam akadnya. Tidak diperbolehkan untuk mengambil hak tanpa izin sesuai dengan perintah Allah, seperti firman Nya dalam al-Quran berikut ini:

*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا*

_Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”._

📚(Qs. An-Nisaa: 29).

Larangan utama dalam akad Arisan adalah menimbulkan kerugian dengan memakan uang iuran arisan untuk diri sendiri atau setelah memenangkan undian arisan, kemudian macet tidak lagi menunaikan iuran arisan.

Jika mengambil uang arisan untuk kepentingan sendiri terjadi, maka Hukum Arisan dalam Islam jelas di haramkan. 

Keharaman Akad Arisan yang tidak adil, terdapat kecurangan di dalamnya sesuai dengan peringatan Allah SWT dalam surat An-Nisaa' di atas.

*ARISAN HEWAN QURBAN DAN KASUS ARISAN LAINNYA:*

Arisan di Nusantara banyak dipraktekan dengan berbagai jenis model dan tujuan. Biasa ditemukan arisan Perabotan, Motor, Mobil dan Perumahan atau arisan Qurban. Hukum Arisan dalam Islam yang berbentuk hewan Qurban dan arisan Motor memerlukan landasan hukum yang jelas.

Patungan dengan sistem Arisan banyak digunakan oleh Muslim di Nusantara untuk mensiasati pengeluaran besar sekali waktu. Beberapa panitia di Mushalla atau Masjid mengadakan Arisan Kurban untuk bergotong-royong membeli kambing atau sapi.

Shahibul Qurban atau yang mendapatkan hak Kurban adalah mereka yang pada tahun itu keluar namanya dalam arisan. 

Bolehkan cara ini digunakan untuk mensiasati Qurban bagi Muslim dengan ekonomi rendah...?

Merujuk pada riwayat Al-Hakim dan Ahmad menjelaskan,  Boleh melakukan patungan atau Arisan untuk mendapatkan seekor hewan Kurban.

Hadits Nabi menyebutkan: Abul Aswad As-Sulami meriwayatkan dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa pada masa kami bertujuh bersama Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam sedang melaksanakan perjalanan kami mendapati hari Raya Idul Adha. Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam memerintahkan kami untuk mengumpulkan uang setiap orang satu dirham untuk membeli kambing seharga 7 dirham.

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam memerintahkan pada kami. Masing-masing orang memegang 4 kaki dan dua tanduk sedang yang ketujuh menyembelihnya, kemudian kami semuanya bertakbir”.

📚(HR Ahmad dan Al-Hakim).

Permasalahan fiqh muncul mengingat harga seekor kambing atau hewan Qurban mengalami fluktuasi atau naik-turun. 

Sebagaimana dalam sistem arisan, penyetoran biasanya dalam bentuk uang dengan nominal tertentu. Penyetoran dilakukan satu tahun sekali mengikuti Idhul Adha yang hanya momentum tahunan.

Bisa jadi kelompok arisan hewan Qurban pada tahun 2015 hanya menyetorkan 250.000,- dengan anggota 24 orang mendapatkan 2 ekor kambing seharga 3 juta rupiah. 

Sedangkan pada tahun 2022 bisa dipastikan tidak akan mendapatkan 2 ekor kambing dengan spesifikasi sama seperti tahun 2015.

Hewan qurban seharga 3 juta rupiah pada tahun 2015 tentu berbadan gemuk, gagah dan berbobot ideal. Dan pada tahun 2022, harga spesifikasi hewan seperti tahun 2015 pasti akan mengalami kenaikan lebih dari 3 juta rupiah.

Bagaimana Statusnya Menurut Syariat?

Bagaimana Hukum Arisan dalam Islam jika yang terjadi dalam hewan ternak sebagaimana di atas? 

Maka Ulama mengemukakan pendapat dalam Arisan Hewan ternak.

Pendapat Ulama mengatakan bahwa memerlukan perubahan sistem dalam Arisan Hewan ternak. 

Jika basis utama arisan Hewan ternak adalah menyetorkan Nominal Uang 250.000,- pada tahun 2015, bisa dipastikan mengalami kenaikan iuran pada tahun 2022.

Sebaiknya sistem arisan Hewan Qurban dalam Islam dibuat menjadi berbasis Hewan itu sendiri. Penentuan akad pertama dalam arisan yakni mendapatkan hewan Qurban dengan spesifikasi sama setiap tahunnya.

Spesifikasi hewan yang sama, kemudian ditentukan harganya. Jika harga hewan tahun 2015 dengan spesifikasi Gemuk dan Ideal seharga 3 juta rupiah, dibagi 12 orang maka iuran arisannya 250.000,-.

Akan tetapi pada tahun 2022, harga kambing Qurban spesifikasi Gemuk dan Ideal seharga 3,5 juta, maka iuran 12 orang menjadi 291.000,-. Hukum Arisan dalam Islam untuk mendapatkan Hewan Qurban seperti ini diperbolehkan dalam Islam.

Budaya yang terjalin dan hidup di Nusantara sebagaimana Arisan Qurban menunjukan bahwa semangat beribadah orang-orang Indonesia besar. 

Budaya mensiasati kelemahan ekonomi dengan bergotong-royong mengumpulkan uang sedikit demi sedikit adalah perjuangan yang hebat dan akan berfaidah pahala besar.

Hal ini menunjukan bahwa budaya dan tradisi ekspresi keagamaan sangat perlu diposisikan dalam bentuk kebaikan bersama atau maslahah. Jangan serta merta menjadi tersangka tertuduh: “Tidak ada dalil tuntunannya, maka Bidah” yang malah menjadikan orang anti-pati pada Islam.

*والله اعلم بالصواب*

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes