BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, July 23, 2021

📚 NGAJI KITAB تعليم المتعلم





📚 NGAJI KITAB تعليم المتعلم


للإمام العلامة الشيخ

برهان الدين الزرنوجي رحمه الله تعالى

 بسم الله الرحمن الرحيم

ﻓﺼﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﻮﺭﻉ

FASAL XI

WARA’ KETIKA MENUNTUT ILMU

A. Waro’

ﻓﻰ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﺭﻭﻯ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﻮﺭﻉ ﻓﻰ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﺍﺑﺘﻼﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺄﺣﺪ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻤﻴﺘﻪ ﻓﻰ ﺷﺒﺎﺑﻪ، ﺃﻭ ﻳﻮﻗﻌﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺳﺎﺗﻴﻖ، ﺃﻭ ﻳﺒﺘﻠﻴﻪ ﺑﺨﺪﻣﺔ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ؛ فهما ﻛﺎﻥ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻭﺭﻉ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻤﻪ ﺃﻧﻔﻊ، ﻭﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﺃﻳﺴﺮ ﻭﻓﻮﺍﺋﺪﻩ ﺃﻛﺜﺮ 

Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw : Barang siapa tidak berbuat wara’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat. Kalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajar pun mudah dengan banyak berfaedah.

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻮﺭﻉ ﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺒﻊ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻊ

Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya terlalu kenyang, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.

ﻭﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺃﻛﻞ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ اﻥ ﺃﻣﻜﻦ، ﻷﻥ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺠﺎﺳﺔ ﻭﺍﻟﺨﺒﺎﺛﺔ، ﻭﺃﺑﻌﺪ ﻋﻦ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ تعالى ﻭﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ، ﻭلاﻥ ﺃﺑﺼﺎﺭ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ ﺗﻘﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻘﺪﺭﻭﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﺮﺍﺀ ﻣﻨﻪ، ﻓﻴﺘﺄﺫﻭﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﺘﺬﻫﺐ ﺑﺮﻛﺘﻪ.

Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnya pun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.

ﻭﺣﻜﻲ ﺃﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺠﻠﻴﻞ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻛﺎﻥ ﻓﻰ ﺣﺎﻝ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﻻﻳﺄﻛﻞ ﻣﻦ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ، ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮﻩ ﻳﺴﻜﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺳﺗﺍﻖ ﻭﻳﻬﻴﺊ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﺃﻟﻴﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ، ﻓﺮﺃﻯ ﻓﻰ ﺑﻴﺖ ﺍﺑﻨﻪ ﺧﺒﺰ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻳﻮﻣﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻜﻠﻤﻪ ﺳﺎﺧﻄﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﺑﻨﻪ ﻓﺎﻋﺘﺬﺭ ﺍﺑﻨﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻣﺎ ﺍﺷﺘﺮﻳﺖﻪ ﺃﻧﺎ ﻭﻟﻢ ﺃﺭﺽ ﺑﻪ ﻭﻟﻜﻦ ﺃﺣﻀﺮﻩ ﺷﺮﻳﻜﻰ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮﻩ : ﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﺗﺤﺘﺎﻁ ﻭﺗﺘﻮﺭﻉ ﻟﻢ ﻳﺠﺮﺅ ﺷﺮﻳﻜﻚ بذﻟﻚ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺘﻮﺭﻋﻮﻥ ﻓﻠﺬﻟﻚ رﻓﻘﻮﺍ ﻟﻠﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻨﺸﺮ ﺣﺘﻰ ﺑﻘﻰ ﺍﺳﻤﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ.

Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengirimkan setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Ia pun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad berkata dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.

ﻭﻭﺻﻰ ﻓﻘﻴﻪ ﻣﻦ ﺯﻫﺎﺩ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ عليك ﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﻋﻦ ﻣﺠﺎﻟﺴﺔ ﺍﻟﻤﻜﺜﺎﺭ، ﻭﻗﺎﻝ :أن ﻣﻦ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻳﺴﺮﻕ ﻋﻤﺮﻙ ﻭﻳﻀﻴﻊ ﺃﻭﻗﺎﺗﻚ.

Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. 

Lalu katanya lagi : sesungguhnya orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻮﺭﻉ ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻨﺐ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ ﻭﺍﻟﺘﻌﻄﻴﻞ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ ﻣﺆﺛﺮﺓ، لامحالۃ ﻭﺃﻥ ﻳﺠﻠﺲ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻣﺴﺘﻨﺎ ﺑﺴﻨﺔ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ، ﻭﻳﻐﺘﻨﻢ ﺩﻋﻮﺓ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ، ﻭﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻣﻴﻦ.

Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunnah Nabi, mohon didoakan oleh para ulama ahli kebajikan dan jangan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya, kesemuanya itu termasuk waro’.

والله أعلم بالصواب

اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْناْ مَايَنْفَعُناْ, وَ زِدْناْ عِلْمًا, اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

 


Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes