BREAKING NEWS

Watsapp

Tuesday, August 17, 2021

HIDUP JADI LEBIH DAMAI DENGAN IKHLAS, SABAR DAN PEMA'AF

 


 SENIN, 30 AGUSTUS 2021


A. Memahami isi kandungan untuk mencari tahu arti dari Q.S. An Nisa 146, Q.S.         Al Baqarah 153 dan Q.S. Al Imran 134.


4. Memahami Isi Kandungan Q.S. al-Nisa /4: 145- 146,  Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. ‘Ali ‘Imran/3: 134 dan  Hadis tentang Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf.

 

a. Q.S. al-Nisa /4: 145 - 146 


Kedua ayat ini menjelaskan tentang pengecualian dari orang orang yang memiliki perilaku munafik. Mereka adalah orang-orang yang bertobat, memperbaiki diri, mengikuti ajaran Allah Swt, serta  berbuat tulus dalam menjalankan perintah-Nya. 

 

Niat yang tulus mendorong keikhlasan. Hal ini dianggap penting  bagi seseorang untuk mencapai derajat mukhlisin, yaitu Keikhlasan karena Allah Swt. mendorong hati menjadi lebih  tenteram. Kita pun tidak merasa terbebani serta akan mendapatkan pahala terhadap perbuatan yang dilakukan. Seperti dalam tulisan motivasi berikut ini :


Apakah kalian dapat berbuat ikhlas? Semoga kita diberi petunjuk untuk dapat melakukannya. 

 

b. Q.S. al-Baqarah/2: 153 


Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang sabar selalu  disertai oleh Allah Swt. Kesabaran menjadi pengendali diri  untuk tetap istiqomah dalam melakukan perbuatan.

 

Kesabaran dapat  dimaknai menahan diri dari  kesusahan. Begitu pula,  kesabaran diarahkan untuk  menahan lisan atau anggota badan dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik juga  menahan diri dari kemalasan. 


Kesabaran menimbulkan  dampak positif bagi diri.  Manusia yang sabar akan berlapang dada ketika menghadapi musibah dan kesulitan. Ia akan  tetap istiqomah dalam memperjuangkan kebenaran. Sikap dinamis  dan optimis yang terkandung dalam kesabaran akan mengantarkan  kebermaknaan dalam meraih masa depan. Melalui ayat ini pula, Allah  Swt. mendorong manusia untuk dapat mengatasi permasalahan  hidup dengan saling membantu antar sesama. 



Allah Swt. memerintahkan agar kita memohon pertolongan kepada-Nya dengan senantiasa mengedepankan sikap sabar dan menjaga sholat dengan istiqomah. Kedua hal ini merupakan sarana  meminta tolong yang terbaik ketika menghadapi berbagai kesulitan. Rasulullah Saw. telah memberi contoh yang nyata dalam kehidupan  sehari-hari. 


Salah satu perwujudan sikap sabar adalah dalam menjalankan perintah-perintah Allah Swt. Beban berat yang ditanggungnya akan  terasa ringan jika diiringi dengan sabar dan shalat. 

 

c. Kandungan Q.S. ‘Ali ‘Imran/3:134 


Salah satu ciri orang yang bertakwa pada ayat ini adalah pemaaf.Kita dituntut untuk meminta maaf dan saling memaafkan  sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah Saw. 

 

Sikap suka memaafkan orang lain adalah pemaaf. Sikap ini benci sedikitpun dan tidak ada  keinginan untuk membalas.  

Manusia tidak luput dari  kesalahan. Ia merupakan salah satu fitrah yang ada  pada dirinya. Dalam hal ini, Rasulullah Saw. bersabda,  “Setiap manusia pernah  melakukan kesalahan dan sebaik-baik pelaku kesalahan itu adalah orang yang segera  bertobat kepada Allah Swt.”(H.R. Muslim).

 

Hadis ini menegaskan bahwa orang yang baik bukan orang  yang tidak pernah salah. Hal itu mustahil. Manusia yang terpelihara  dari kesalahan (ma’s|u>m) adalah Rasulullah Saw. Islam memandang  manusia yang baik adalah mereka yang sadar akan kesalahan dan  bertobat kepada-Nya. 

 


Memaafkan kesalahan orang lain yang menyakiti merupakan  perbuatan mulia. Memaafkan itu lebih utama dari sekadar menahan  amarah. Memaafkan berarti tidak ingin membalas dan tetap berbuat  baik pada yang berbuat jahat. Seseorang yang memiliki sikap pemaaf  hanya mengharapkan pahala di sisi Allah Swt., bukan balasan dari  manusia.

 

1. Bersama dengan teman satu kelompok, diskusikan makna Q.S. al Nisa>/4: 145-146, Q.S.

al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. ‘Ali ‘Imran/3: 134! 

 

2. Tulislah pada buku tugas, apa pelajaran yang diambil dari Q.S. al-Nisa>/4:  145-146, Q.S.

al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. ‘Ali ‘Imran/3: 134!



B. Tulis dibuku tulismu Membuat cerita dari gambar untuk mencari tahu arti dari Q.S. An Nisa 146, Q.S. Al Baqarah 153 dan Q.S. Al Imran 134. 

Diawali cerita renungan dibawah ini sebagai berikut :

Pada umumnya, kita semua dapat lebih sabar, ikhlas, dan menjadi pemaaf di saat kita diuji oleh Allah Swt. dengan berbagai hal yang menyenangkan. Akan tetapi, saat diuji dengan kejadian yang tidak menyenangkan, seperti kesulitan hidup dan kehilangan sesuatu yang kita cintai, maka kebanyakan dari kita akan sulit menerimanya, bahkan tidak sedikit yang akhirnya putus asa yang pada akhir dinilai berbuat dosa.

Ujian kesulitan, kehilangan, kekurangan, musibah penyakit, atau kemiskinan adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini. Setiap orang pasti memiliki bermacam-macam masalah dan beraneka ragam kesulitan yang menimpa. Hanya tinggal kitanya mau menerima ataupun tidaknya merupakan pembagian dari Allah SWT. Lalu kenapa tidak mau menerimanya? Tentu ini merupakan bagian dari nafsu manusia yang tertahankan oleh akal sehatnya. Anak anakku, perlu kita ketahui bersama setelah kita mengkaji ayat yang tertera diatas bahwa Tingkatan ujian dan masalah itu pun juga berbeda-beda.

Nah, selanjutnya tinggal bagaimana caranya kita dapat mengatasi berbagai masalah dan kesulitan itu. Bagaimana caranya? Kuncinya ada pada keikhlasan hati, kesabaran jiwa, dan pribadi yang pemaaf. Allah Swt. telah mengajarkan ketiga hal ini melalui ayat-ayatnya. Rasulullah juga telah memberikan contoh contoh yang nyata.Untuk itu amatilah gambar dibawah ini terkait dengan judul bab Hidup jadi lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf. Silahkan untuk dibuat dan diceritakan sesuai gambar berikut ini.


Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes