Kegiatan Inti (90 Menit)
A. KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Dalil Naqli Tentang Hari Akhir Beserta Artinya.
B. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Dalil Naqli Tentang Hari Akhir Beserta Artinya.
C. COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Dalil Naqli Tentang Hari Akhir Beserta Artinya.
D. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.
E. CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Dalil Naqli Tentang Hari Akhir Beserta Artinya. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
III. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.
BAHAN AJAR
MATERI : memahami Dalil Naqli Tentang Hari Akhir Beserta Artinya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kiamat Sugra |
|
|
Kiamat Kubro
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Yaumul Barzakh |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Yaumul Ba’ats
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Yaumul hasyr
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Yaumul Miz an |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SURGA
|
|
|
|
|
NERAKA |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dipahami dan Diyakini |
|
|
|
|
Kejadiannya |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sikap
|
|
|
|
|
|
|
Mulia |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mawas Diri, Membiasakan Perbuatan
|
|
|
|
|
Baik dan Menjauhi Perbuatan Buruk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A. Gambaran
Kiamat Sugra (kiamat kecil), yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Peristiwa kiamat kecil berupa kematian sudah sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kiamat kecil itu merupakan akhir dari kehidupan orang-orang yang mengalaminya. Bagi orang yang masih hidup hal ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bahwa pada saatnya kita juga akan mengalaminya. Kiamat Kubra memang belum terjadi, karena itu peristiwanya hanya dapat diketahui melalui keterangan dan berita dari Allah Swt. dan Rasulullah saw.
DALIL KIAMAT SUGRA (KEMATIAN)
Kiamat Sugra (kiamat kecil), yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Setiap manusia memiliki ajal, dan kematian tidak bisa dihindari dan kita tidak ada yang bisa lari darinya. Namun sayang, sedikit manusia yang mau bersiap menghadapinya. Seperti dalam firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu kan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah : 8).
Kematian semua akan merasakan gambaran merupakan takdir seluruh makhluk, manusia maupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit. Seperti dalam firman Allah Ta’ala berikut ini (yang artinya), “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran : 185).
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’ : 78).
“ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran : 145).
Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapan-Nya. Siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup.Dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan membahayakan yang bersangkutan sebelum ajalnya tiba karena Allah Ta’ala telah menetapkan dan menakdirkannya hingga batas waktu yang telah ditentukan. Tidak ada satupun umat yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
“Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu KEMATIAN, karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan melapangkannya dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasaan hidup melainkan akan mempersempitnya.” (HR. Baihaqi, Ibnu Hibban dan Bazzar, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, hadist nomor 1222).
Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Kiamat Kubra ini dialami oleh seluruh makhluk hidup di jagad raya tanpa terkecuali. Kejadian ini terjadi secara menyeluruh, sehingga dapat dibayangkan bahwa suasana saat itu sangat mencekam dan luar biasa dahsyatnya. Jika itu sudah dikehendaki oleh Allah Swt., Sang Pencipta, maka tidak ada yang bisa menghalangi kekuasaan dan kebesaran-Nya.
DALIL KIAMAT KUBRA (HANCUR ALAM DUNIA)
Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah Swt. Perhatikan firman Allah Swt. berikut:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Artinya : dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
Sebagai gambaran bahwa seluruh manusia menjadi panik. Mereka berlari pontang-panting
dan tidak sempat mengenali lagi sanak saudaranya. Semua ingin menyelamatkan diri, namun akhirnya semuanya mati, hancur, dan menghadap Ilahi. Tidak hanya manusia yang mati, seluruh tumbuhan, hewan, kuman, bakteri, virus, jin, dan syaitan juga mengalami kematian.
Maha Besar Allah atas segala kuasanya. Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan.
Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu terjadi, semua manusia akan mati dan mengalami proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut:
A. Alam barzakh dan dalinya.
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyakan, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.
Dalam suatu cerita saat itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pergi bersama para sahabat mengantarkan jenazah seorang sahabat Anshar. Setibanya beliau bersama mereka di pemakaman, penggalian liang lahat belum selesai digali lubangnya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun duduk di atas tanah sambil menghadap kiblat. Sementara para sahabat sahabat lainnya duduk di sekitarnya dengan penuh rasa ketenangan. Saking tenangnya, seakan-akan ada burung hinggap di atas kepala mereka. Melalui hadits ini, perawi hadits menggambarkan bagaimana keadaan di sekitar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat itu. Beliau mengambil sebuah kayu lalu mengorek-ngorek tanah. Kemudian, beliau melihat ke langit lalu menunduk. Tak lama, beliau melihat lagi ke langit kemudian menunduk. Hingga tiga kali. Setelah itu, beliau bersabda kepada para sahabat, “Memohonlah kalian (perlindungan) kepada Allah dari siksa kubur.” Sebanyak dua atau tiga kali. Lantas, beliau pun berdiri dan berdoa: اَللَهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Itulah doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sekaligus menjadi pembuka atas haditsnya yang panjang. Beliau menggambarkan kepada para sahabatnya bagaimana keadaan seorang hamba sejak ditemui kematian sampai dimasukkan ke dalam liang kuburnya, lalu ditinggalkan oleh keluarga, kolega, dan para sahabat. Lantas apa saja yang menimpa hamba tersebut setelah itu? kita bisa membayangkan betapa sedihnya kita manakala tak ada yang menemani kecuali amal kita selama di alam dunia. Oleh karena itu mari kita bersegera bertaubat, hati qonaah giat juga dalam beribadah.
Alam barzah alam yang dimulai dengan masuknya ke alam kubur, mari kita simak cerita dibawah ini kisah ini menjelaskan kehidupan di alam kubur yang diceritakan oleh Nabi Muhammad saw. berikut ini:
Beda Orang Mukmin dan Kafir di Alam Kubur. Nabi Muhammad saw. pernah masuk ke sebuah kebun milik Bani Najjar, lalu mendengar suara hingga beliau khawatir. Beliau
bertanya: “Siapa yang dikubur ini?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, orang-orang yang mati pada masa Jahiliyah.” Beliau berkata, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa neraka dan ftnah Dajjal.” Para sahabat merasa heran, lalu mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, memang kenapa, apa yang terjadi ya Rasul?” Beliau menjawab, “Seorang mukmin jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya berkata, “Apa yang kamu sembah?” Jika Allah memberinya petunjuk maka ia akan menjawab, “Aku menyembah Allah.” Lalu ditanyakan kepadanya, “Apa yang kau katakan tentang pria ini (Muhammad)?” Lalu ia menjawab, “Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.” Orang tersebut tidak ditanya kecuali pertanyaan yang tadi. Lalu ia dibawa menuju rumah yang disediakan untuknya di dalam neraka, dikatakan kepadanya, “Lihatlah, ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu di neraka, tetapi Allah telah melindungi dan memberimu rahmat lalu Allah menggantikan rumahmu di surga.” Laki- laki mukmin itu pun berkata, “Biarkanlah aku mengabarkan berita baik ini kepada keluargaku di dunia.” Lalu dikatakan kepadanya, “Tenangkan dirimu dan tinggallah di situ.”, Bila seorang ka!r telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya bertanya, “Siapa yang kamu sembah?” Ia lalu menjawab, “Aku tidak tahu.” Lalu dikatakan kepadanya, “Engkau tidak tahu tapi tidak mau membaca!” Lalu malaikat berkata, “Apa yang kamu katakan tentang pria ini (Muhammad)?” Ia lalu menjawab, “Aku mengatakan ia manusia biasa, bukan utusan Allah. Swt.” Malaikat itu lalu memukulnya dengan palu besi antara dua telinganya hingga ia melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh para semua makhluk kecuali jin
dan manusia. Sumber: Kitab Hadis Sunan Abu Dawud.
B. Yaumul Ba'ats dan Dalilnya¡
Pernahkan kamu melihat benih kecil yang tumbuh diatas tanah? Begitulah kelak Allah Swt. akan membangkit-kan kembali seluruh manusia yang telah mati dari alam kubur. Peristiwa itu dinama-kan yaumul ba’ats. Yaumul ba’ats adalah hari dibangkit-kannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatan mereka pada waktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
Artinya :
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
Karena kesombongannya, sebagian orang tidak mau percaya tentang kejadian hari akhir. Orang-orang seperti ini kelak akan tercengang, menyesal, malu, lantas menundukkan kepala mereka dengan lesu. Mereka merasa kebingungan dan sangat panik karena tidak pernah menduga hal semacam ini akan terjadi. Orang-orang yang ingkar semacam ini diibaratkan Allah Swt. seperti belalang yang beterbangan ke sana kemari karena cemas, panik, dan bingung. Pandangan mereka tertunduk dan ketika mereka keluar dari kuburan, mereka panik seperti belalang yang beterbangan serta meloncat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.
C. Yaumul Mahsyar dan Dalilnya.
Pada yaumul mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci. Orang yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang yang berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di dunia akan menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih serta penuh dengan penyesalan. Penyesalan hanyalah tinggal penyesalan karena segalanya sudah terjadi. Pada hari itu orang yang tidak beriman sungguh telah putus harapannya karena pertolongan Allah Swt. sudah tidak mungkin lagi datang kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang beriman penantiannya di Padang Mahsyar adalah penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah Swt. Ketika seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, mereka menunggu pengadilan dari Allah Swt. Bagaimana gambaran Padang Mahsyar? Padang Mahsyar sendiri digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai tanah lapang berwarna putih bersih dan tidak ada tempat untuk berteduh maupun pepohonan. Di Padang Mahsyar inilah Allah Swt. akan mengadili manusia dengan seadil adilnya. sebagaimana firman Allah, SWT dalam (QS. az-Zumar/39:69).
وَأَشْرَقَتِ الأرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
Artinya : Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya; dan diberikanlah buku dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.
Seluruh manusia ketika berada di Padang Mahsyar merasa sangat cemas. Orang yang banyak beramal baik merasa cemas apakah amal kebaikannya diterima Allah Swt. Sebaliknya orang yang berbuat jahat merasa cemas dan takut apakah perbuatannya itu akan diampuni oleh Allah Swt. Pengadilan Allah Swt. di Padang Mahsyar ini juga menentukan, apakah manusia akan selamat dan masuk surga dengan penuh kebahagiaan atau akan masuk neraka.
D. Yaumul Miizan dan Yaumul Hisab serta Dalilnya.
Arti kata Miizan adalah timbangan, sedangkan Hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini, yaitu Yaumul Miizan dan Yaumul Hisab memiliki makna yang hampir sama maknanya.
Dengan demikian, yaumul mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Miizan ini disebut juga dengan Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk. Pada hari itu manusia akan menerima balasannya masing-masing berdasarkan keadilan dari Allah Swt. Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung atau ditimbang. Bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih berat akan mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih ringan akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.
Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-Zalzalah/99 ayat 7 dan 8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
Pada hari perhitungan amal manusia, akan diperlihatkan kepadanya semua perbuatannya selama hidup di dunia. Ketika ia melihat amal baiknya, dia akan merasa senang. Sebaliknya, ketika melihat amal buruknya, dia akan menyesal. Firman Allah Swt.:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa perkara yang pertama kali akan diperhitungkan adalah salat seseorang. Bila seseorang tidak pernah meninggalkan salat dan salat itu dilaksanakan dengan khusyu, dia akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Amal baik dan amal buruk manusia kelak akan ditimbang di neraca keadilan. Inilah yang disebut dengan Yaumul mizan. Yaumul mizan merupakan hari ditimbangnya amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar. Seluruhnya akan terlihat dan tidak ada
yang luput dari perhitungan. Perbuatan baik meskipun hanya seberat atom akan ada balasannya, begitu pula perbuatan jahat walaupun seberat atom juga akan ada balasannya.
Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Mereka akan mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salehnya dan mereka juga akan memperoleh kebahagi Sumber Referensiaan di akhirat. Di akhirat sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat al-Qur'an yang menyatakan betapa meruginya orang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.
Post a Comment