BREAKING NEWS

Watsapp

Tuesday, November 30, 2021

TATA KRAMA, SOPAN SANTUN DAN RASA MALU

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP N 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 120 Menit

Materi Pokok : Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Meyakini bahwa berbakti dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa malu adalah ajaran pokok agama

  • Menunjukkan perilaku tata krama, sopan santun, dan rasa malu

  • Memberikan komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan perilaku tata krama, sopan santun, dan rasa mal

  • Memahami Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-1

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pentingnya Perilaku Tata Krama, Sopan Santun, Dan Rasa Malu. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.





Mengetahui,

Kepala Sekolah



H.SUKMANA, MM.

NIP. 19670201 199201 1 002




GARAWANGI …………. 20….


Guru Mata Pelajaran



AYIP ZA, M.Pd.

NIP. 19710102 200801 1 002



BAHAN PEMBELAJARAN 



Thursday, November 25, 2021

HAKIKAT GURU MURSYID SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2021"

 Hakikat guru mursyid yang sebenarnya menurut Al-Imam Ibnu Athaillah al-Sakandari rahimahullah adalah sebagai berikut :

ليس شيخك من سمعت منه.

 Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.

وإنما شيخك من أخذت عنه.

 Akan tetapi, dia adalah orang tempatmu mengambil hikmah dan akhlak.

وليس شيخك من واجهتك عبارته

 Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu dengan retorika.

وإنما شيخك الذي سرت فيك إشارته.

 Akan tetapi, orang yang disebut guru sejati bagimu adalah orang yang isyarat-isyaratnya mampu menyusup dalam sanubarimu.

وليس شيخك من دعاك الى الباب

 Dia bukan hanya seorang yang mengajakmu sampai ke pintu.

وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب.

 Akan tetapi, yang disebut guru bagimu itu adalah orang yang (bisa) menyingkap hijab (penutup) antara dirimu dan dirinya.

وليس شيخك من واجهك مقاله.

 Bukanlah gurumu, orang yang ucapan-ucapannya membimbingmu.

وإنما شيخك الذى نهض بك حاله.

 Tapi, yang disebut guru bagimu adalah orang yang aura kearifannya dapat membuat jiwamu bangkit dan bersemangat.

شيخك هو الذي أخرجك من سجن الهوى ودخل بك على المولى.

 Dialah guru mursyidmu orang yang dapat membuatmu keluar dari penjara hawa nafsu, dan mengajakmu masuk ke dalam naungan ALLAH.

شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها أنوار ربك

 Guru sejati bagimu adalah orang yang senantiasa membuat cermin hatimu jernih, sehingga cahaya TUHAN mu dapat bersinar terang di dalam hatimu.

===============================

"SELAMAT HARI GURU NASIONAL 2021"

لولا المربي ماعرفت ربي...

"Jika bukan karena pendidik (#Kyai Guru), maka aku tidak akan mengenal Tuhanku."

لهم الفاتحة...



Sunday, November 21, 2021

DO'AKU UNTUK GURUKU DI HARI GURU NASIONAL 25 NOPEMBER TAHUN 2021

 

DO’A PADA UPACARA BENDERA
HARI GURU NASIONAL TAHUN 2021

Oleh : Ayip Zaenal Aripin, S.Ag.,M.Pd.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ

Dalam keterangan kitab tertulis sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Barang Siapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memuliakan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.

Hadits diatas menegaskan pentingnya kedudukan orang berilmu dalam Islam. Maka sudah selayaknya seorang murid memuliakan guru sebagai sosok berilmu yang mengajarkan banyak pengetahuan.

Pentingnya kedudukan orang berilmu juga dipertegas dalam Al-Quran, surah Az-Zumar ayat ke-39. Allah SWT berfirman, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

Bahkan, Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi Muhammad SAW sekaligus orang yang paling direkomendasikan Nabi saat berhadapan dengan ilmu pengetahuan dikenal sebagai orang yang paling taat kepada gurunya.

Ali adalah orang yang pernah disebut oleh Nabi SAW sebagai pintunya ilmu pengetahuan. Nabi mengatakan, “Aku adalah ilmu, sementara Ali adalah pintu masuk ke dalam ilmu.”

Ali bin Abi Thalib pernah berkata bahwa dirinya rela menjadi hamba bagi orang yang mengajarkan walau hanya satu huruf. Dirinya bahkan akan membiarkan orang yang mengajarinya itu, apakah akan menjual, memerdekakan atau tetap menjadikannya sebagai hamba sahaya.

Pada peringatan Hari Guru pada 25 November 2021 ini, selayaknya kita berhenti sejenak untuk bersyukur atas ilmu yang telah diberikan Allah melalui para guru. Lalu mendoakan mereka agar mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

Do'ku untuk guruku dan menghadiahkan surat al-Fatihah....seraya menengadahkan kedua telapak tangan memohon kepadaMU 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : " Allahummaghfir li masyaikhina wa liman 'allamani warhamhum wa akrimhum bi ridwanikal 'adhim fii maq'adis shidqi 'indaka ya arhamar rohimiin.

Artinya : "Ya Allah, ampunilah guru guru kami dan orang yang telah mengajarkan kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-MU yang agung, ditempat yang disenangi di sisiMU, wahai Yang Maha Penyayang."

Ya Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang...

Tiada kata yang patut kami haturkan melainkan sanjungan tertinggi bagiMu, karena hanya atas kuasa dan ijin-Mu lah pada hari ini kami bisa berkumpul dalam rangka mengikuti “Upacara Bendera Hari Guru Nasional Tahun 2021”, untuk itu ya Allah berkati dan ridhoi acara kami ini.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa...

Kami yang hadir di tempat dan media ini, di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai dengan saat ini, jadikanlah Hari Guru Nasional tahun ini sebagai momentum untuk: Meningkatkan mutu, kualitas, kesejahteraan, perlindungan bagi guru dan tenaga kependidikan secara komprehensif, dan meningkatkan profesionalisme guru-guru kami untuk mendidik putra putri menjadi pelajar Pancasila sejati.

Ya Allah, ya Rahman ya Rahim...

Kami sangat mendambakan guru-guru kami menjadi pendidik-pendidik sejati, menjadi hamba-Mu yang selalu menyemai ilmu pengetahuan, mendidik dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, menjadi panutan dan inspirasi bagi anak-anak bangsa ini, sehingga bangsa ini memiliki peradaban yang unggul dan mulia, bangsa yang memiliki kecerdasan yang paripurna, serta berbudi pekerti yang luhur. 
Ya Rabb muliakan guru kami dengan karya-karya mereka yang bermakna bagi anak bangsa ini.

Ya Allah Tuhan yang maha Kuasa...

Sungguh kami seluruh bangsa Indonesia berbahagia, Engkau perkenankan para guru berperan serta, membangun manusia seutuhnya, demi tercapainya cita-cita, "Terwujudnya masyarakat Adil-Makmur yang merata dalam wadah negara persatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang- undang dasar 45 dan bimbinglah kami dan para pemimpin kami ke jalan yang Engkau ridhai. Selamatkan negara dan bangsa kami dari fitnah dan malapetaka berilah kami dan para pemimpin kami kekuatan lahir-batin yang nyata.

Ya Allah Tuhan yang maha Tinggi...

Sudah menjadi kehendak-Mu, ya ilahi ya rabbi, bahwa tidak ada seseorang pun yang pintar, mahir dan pandai kecuali pernah dididik oleh seorang guru" namun kami yakin dan percaya bahwa tidak ada seorang guru pun yang sempurna sebagai pendidik dan pengajar yang senantiasa digugu dan ditiru tanpa rahmat dan pertolongan-Mu. Oleh karena itu berilah rahmat dan pertolonganmu agar kami selalu konsisten di jalan yang Engkau telah ridhai.

Yaa Alloh yang Maha Pengampun...

Kami sadar begitu banyak dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan, jika Engkau tidak sudi mengampuni, kepada siapa kami harus memohon ampun. Oleh karena itu ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, dosa Ayah dan Bunda kami, dosa guru-guru kami, dosa para pemimpin kami, serta dosa para pendahulu kami. Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau khilaf, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang orang sebelum kami, janganlah engkau pikulkan beban pada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.

Allahumma Ya Allah Ya Hadi, Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk...

Tunjukkanlah yang benar itu tampak benar dan berilah kekuatan kepada kami untuk dapat melaksanakannya, dan tunjukkanlah yang salah tampak salah dan berilah kekuatan kepada kami untuk dapat menjauhinya., sehatkanlah kami, kuatkanlah kami, jauhkanlah kami dari marabahaya wabah Covid-19 dan kami mohon Engkau berkenan mengangkat wabah ini dari negeri yang kami cintai ini.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mendengar, kabulkanlah doa dan permohonan kami.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Wahai Pemelihara kami, berikanlah kepada kami di dunia ini akan kebaikan dan begitu pula di akhirat akan kebaikan. Dan lindungilah kami dari azab neraka.”

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Subhana rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifun wa salamun 'alal mursalin wal hamdulillahi rabbil 'alamina.

Artinya : “Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”


ESKUL PAI DUHA, YASINAN DAN  KULTU SISWA SISWI 
DI HARI JUM'AT PENUH BERKAH


KIAT SUKSES BERSAMA PRODUK HNI-HPAI
IKUTI LANGKAH KERJANYA LANGKAH MAJU BERSAMA


BERSAMA KELAS ROMANSA (ROMBONGAN BELAJAR KELAS 9 A)
ANGKATAN 2019


Saturday, November 13, 2021

Artikel ini adalah sebuah tulisan dari K.H. Hasyim Asy’ari tentang INDONESIA MERDEKA

 Artikel ini adalah sebuah tulisan dari K.H. Hasyim Asy’ari, menanggapi janji  dari Pemerintah Jepang pada tahun 1944. Terbit di surat kabar Soeara Asia pada 6 Oktober 2604 atau 1944.



“INDONESIA MERDEKA” 

Dipandang dari Soedoet Ke Islam


Oleh: K.H. Hasjim Asj’ari

Djoem’at Legi, 6 Oktober 2604


Melihat tiada hentinja Kerajaan jang diadakan oleh sekalian pendoedoek Djawa, dari bermatjam-matjam bangsa, tjoekoep lah soedah tergambar betapa kegembiraan ra’jat Indonesia menerima djandji Dai Nippon Teikoku Gikai jang akan memerdekakan Hindia Timoer pada soeatoe ketika di kemoedian hari.


“Merdeka” sepatah kata jang moedah dioetjapkan, tetapi di dalamnja terkandoeng arti jang loeas. Semoea manoesia ingin mengtjap rasanja.

Kemerdekaan bangsa berarti tiang bahagia, karena dengan kemerdekaan itoelah ia akan lebih gian menjempoernakan segala kekoerangannja selakoe bangsa jang hidoep, jang merasa tanggoeng djawab atas segala sesoeatoe di Tanah Airnja.


Surat kabar Soeara Asia, 6 Oktober 1944. Sumber foto: Koleksi pribadi Rony Widayanto


Kemerdekaan Tanah Air dan bangsa adalah soeatoe hal jang soedah semestinja dipoenjai oleh tiap-tiap bangsa. Karena tabi’at manoesia selaloe ingin madjoe, sedang kemerdekaan itoelah satoe-satoenja sjarat oentoek mentjapai kemadjoean jang sepesat-pesatnja.


Pada tanggal 7 September 2604, dalam sidang Dai Nippon Teikoku Gikai jang ke-85 oleh Perdana Menteri Koiso dioemoemkan, bahwa pada soeatoe ketika Tanah Air kita Indonesia akan dimerdekakan. Dengan adanja djandji ini teringatlah kita akan djandji-djandji jang selaloe dipermain-mainkan Inggeris terhadap bangsa-bangsa jang lemah, sehingga djandji-djandji jang baik itoe djadi merupakan boedjoekan semata-mata.


Pada Perang Doenia Pertama Inggeris pernah mendjandjikan kemerdekaan jang sepenuhnja bagi oemmat Islam di Hidjaz, jang pada masa itoe diperintah oleh J.M. Sjarief Hosein, sewaktoe Oemmat Islam sedang beroesaha segiat-giatnja melaksanakan tjita-tjita Pan-Islamisme. Djandji itoe diberikan kepada Hidjaz asal dia maoe toeroet berperang melawan Toerki dan kawan-kawannja.

Tetapi setelah peperangan itoe berakhir dengan kemenangan di fihak Inggeris, djandji itoe tinggal sebagai djandji, sedang pengorbanan jang dberikan oleh poetera poetera Arab itoe sama sekali ta’ dihargainja.

Akhirnja Arabia tetap sebagai sediakala, Inggeris tambah loeas daerah djadjahannja, perhoeboengan Toerki dengan negeri-negeri Islam lain terpoetoes, sedang tjita-tjita Pan-Islamisme djadi terbengkalai.


Kesemoeanja itoe adalah karena tingkah Inggeris dan sekoetoenja belaka jang merasa koeatir kalau-kalau bangoen Oemmat Islam jang tergolong dalam lingkaran Pan-Islamisme itoe.


Pada waktoe itoe djoega India menerima djandji kemerdekaan, asal maoe berperang membantoe Inggeris dan sekoetonja. Dan tidak sedikit ra’jat India jang toeroet berperang membantoe Inggeris, karena sangat ingin merasakan kemerdekaan jang didjandjikan itoe. Tetapi akhirnja djandji itoe bohong semata-mata, dan India tetaplah mendjadi djadjahannja.

Tanah Air kita pada ketika itoe menerima djandji dari Belanda, jang pada waktoe itoe sedang terdjepit dalam peperangan. Dia mendjandjikan pada bangsa kita boleh toeroet memegang pemerintahan sendiri sesoedah selesainja peperangan itoe. Tetapi achirnja djandji itoepoen bohong semata-mata, bahkan penindasannja pada bangsa kita bertambah sangat dan hebat.


Dari tiga tjontoh itoe njatalah betapa keadaan negeri sekoetoe jang sebenarnja. Dia soeka membeodjoek sesoeatoe bangsa, apabila dia memboetoehkan tenaganja jang berlipat ganda, dia menipoe sesoeatoe bangsa, apabila dia koeatir tidak akan sampai maksoednja jang semata-mata oentoek kepentingan diri mereka sendiri.


Oemmat Islam Palestina, korban jang teroetama, tjoekoeplah mendjadi boekti jang njata.

Sekarang bangsa kita Indonesia menerima djandji merdeka dari Pemerintah Agoeng Dai Nippon.


Selama doea tahoen lebih kita bekerdja bersama-sama Pemerintah Balatentara Dai Nippon di Djawa, telah mendapat pengalaman, bahwa segala djandjinja selaloe ditepatinja dengan semestinja, sebagai jang telah diketahoei oleh oemoem. Itoelah kiranja semangat Bushido jang mendjadi satoe-satoenja dasar kerdjanja dalam mentjapai segala maksoednja. Dengan berdasar itoe jakinlah kita, bahwa pada soeatoe ketika Tanah Air kita Indonesia benar-benar akan merasakan kemerdekaan, hidoep bersama dengan saudara-saudaranja, teroetama di Asia Timoer Raya. Dan akan lebih jakinlah kita apabila djandji itoe kita pandang dari soedoet ke-Islaman dengan hoekoem-hoekoem jang ada padanja, jakni melarang dengan keras menjalahi djandji.


Sekarang kita sedang dalam djandji. Selama itoe akan diketahoeilah tingkatan kita jang sebenarnja. Karena tinggi rendahnja tingkatan sesoeatoe oemmat dan madjoe moendoernja itoe dapat dilihat dalam tjaranja mempergoenakan kemerdekaan jang diberikan baroe sebahagiannja itoe.


Kata seorang peodjangga Arab: “Ahsinid daradjatal lati anta biha, arfa'oeka lighairiha”. 


Indonesianja: “Perbaikilah tingkatanmoe dewasa ini, soepaja akan baiklah pada jang lainnja”.


“Inna ‘Llaha la joeghajjiroe ma biqoumin hatta joeghajjiroe ma bianfoesihim”.


(TOEHAN ALLAH tidak akan mengobah keadaan sesoeatoe kaoem, sehingga kaoem itoe mengobahnja sendiri), firman Allah dalam Al-Koeran.


Dalam masa menunggoe sa’at datangnja kemerdekaan itoe kita haroes menoendjoekan perhatian kita kepada rakjat djelata, teroetama mereka jang hidoep di doesoen-doesoen, jang djaoeh dari keramaian, karena mereka itoelah anggota masjarakat jang terpenting, dan dari merekalah akan tersoesoennja soeatoe masjarakat jang sehat, kokoh dan koeat. Karena itoe mereka haroes dibimbing kedjalan jang menoedjoe kebahagiaan, dan diinsjafkan dengan soenggoeh-soenggoeh akan arti merdeka jang sebenarnja, hingga tertanamlah dalam djiwa mereka, dan mengertilah akan hak dan kewadjiban merka, sebagai bangsa jang berhak hidoep merdeka, jang tidak ingin diperboedak kembali sebagai jang soedah-soedah.


Dalam hal ini pemoekalah jang memegang rol terpenting.

Pemoeka tidak boleh merasa djemoe dalam menginsjafkan rakjatnja.

Kegiatan kerdjanja haroes ditambah lagi, hingga kelak kalaoe soedah sampai masanja tidak tanggoeng lagi menerima kemerdekaan itoe.


Sebagai dasar bekerdja haroes kita ingat firman TOEHAN dalam Soerat Az-Zoemar 53: 


“Qoel ja ‘ibadijalladzina asrafoe ‘ala anfoesihim, la taqnathoe min rahmati ‘Llahi, inna ‘Llaha jaghfiroe dzdzoenoeba djami’an, innahoe hoewal gafoeroer rahim”.


Katakanlah (hai Moehammad): Hai hamba-hambakoe jang telah mendjeroemoeskan dirinja, djanganlah berpoetoes asa tentang rahmat ALLAH karena ALLAH Maha Pengampoeni segala dosa. Sesoenggoehnja ALLAH itoe Maha Pengampoeni dan Maha Pengasih.

Oemmat Islam Indonesia haroes insjaf soenggoeh-soenggoeh, bahwa ketinggian martabat dan kemoeliaan Islam jang sesoenggoehnja bergantoeng djoega kepada kemerdekaan Indonesia, dan dengan kemerdekaan itoelah kita akan dapat menoendjoekkan persaudaraan Isalam jang sesoenggoehnja selaras dengan jang difirmankan TOEHAN ALLAH: 

“innamal moe’minoena ichwatoen”


(Sesoenggoehnja sekalian orang moe’min itoe bersaudara).


Balatentara Dai Nippon telah mengoesir moesoeh kita, Belanda, dari Indonesia, dan kini akan memerdekakannja pada soeatoe ketika dikemoedian hari.

Dengan takdir ALLAH baroe Nipponlah jang menolong kita dari tjengkeraman Barat, sekalipun dahoeloe telah kita oesahakan dengan bersendjatakan semangat belaka. 


Maka berdasar pada Firman TOEHAN ALLAH dalam soerat Ar-Rahman ajat 60: 


“Hal djazaoel ichsani illal ichsanoe” 

(Ta’ ada balasan kebaikan itoe melainkan kebaikan djoega) dan Sabda Nabi kita Moehammad s.a.w.: “Man asda ilaikoem ma’roefan fakafioehoe” (Barang siapa berboeat baik kepadamoe sekalian (Moeslimin), maka balaslah (dengan kebaikan djoega)!


Berdasar atas itoe semoeanja marilah kita balas boedi Pemerintah Balatentara Dai Nippon jang berboeat baik kepada kita dengan djalan bekerdja bersama-sama, menghantjurkan moesoeh kita Inggeris-Amerika dan lain-lainnja, hingga kemenangan achir tertjapai di fihak kita dengan selekas moengkin, karena itoelah satoe-satoenja sjarat oentoek menerima kemerdekaan Indonesia.

Sebagai penoetoep marilah kita tengok masa dahoeloe, zaman keemasan Islam.


Dahoeloe oemmat Islam telah pernah merasakan hidoep di tanah airnja jang merdeka dan memegang pemerintahan sendiri dengan seloeas-loeasnja. Pada masa itoe dapatlah mereka mentjapai kedoedoekan setinggi-tingginja dan mendapat kemadjoean di segala lapangan hingga mengagoemkan seloeroeh doenia. Tetapi karena mereka lengah, alpa dalam melakoekan kewadjiban, seringkali meloepakan TOEHAN ALLAH s.w.t dan terpengaroeh oleh hawa nafsoenja, maka kemerdekaan mereka dengan moedahnja poen hilang, dan achirnja mereka mendjadi bangsa jang terdjadjah. Karena itoe dalam menoenggoe kemerdekaan jang akan datang ini hendaklah kita bersedia sedja, teroetama dengan menjoesoen tenaga dan kekoeatan kita sendiri sebagai soeatoe bangsa jang berdjiwa ksatria, dengan tidak leopa memohon pertolongan kepada TOEHAN ALLAH s.w.t hingga riwajat lama itoe tidak kembali lagi.


TOEHAN ALLAH berfirman dalam Soerat An Nadjm ajat 39-41: 


“Wa an laisa lil insani illa ma sa’a, wa anna sa’joehoe saufa joera, tsumma joedzahoel djazaal aufa”.


Indonesianja: “Dan tidak ada bagi manoesia itoe melainkan barang apa jang mereka oesahakan, dan hasil oesahanja itoe akan dilihatnja, kemoedian mereka akan dibalas dengan balasan jang amat sempoernanja."



Artikel ini bagian dari Surat Kabar Soeara Asia  koleksi pribadi Rony Widayanto.


Wednesday, November 10, 2021

HIJRAH KE MADINAH SEBUAH KISAH YANG MEMBANGGAKAN

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMPN 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : VII / 2 (Genap)

Alokasi Waktu : 3 JP @40 Menit

Materi Pokok : Hijrah ke Madinah Sebuah Kisah yang Membanggakan


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menjelaskan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah. 

  • Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-2

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Contoh Perilaku Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Madinah

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Contoh Perilaku Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Madinah.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Contoh Perilaku Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Madinah.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Contoh Perilaku Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Madinah.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Contoh Perilaku Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Madinah. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian Skala Sikap

  • Penilaian “Membaca dengan Tartil”

  • Penilaian Diskusi 



Mengetahui,

Kepala Sekolah



............................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….


Guru Mata Pelajaran



..................................................

NIP. …………………………...



 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes