RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menerangkan sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.
Menunjukkan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.
Menjelaskan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian Skala Sikap
Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Penilaian Diskusi
Renungan
Setiap perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan, baik dalam bentuk material maupun non material. Rasulullah Saw. banyak berkorban dalam menegakkan agama Islam. Nabi Muhammad Saw. yang semula sangat dihormati, dipercaya, dan diberi gelar al-Amin pada akhirnya dicaci maki, difitnah, dan dituduh orang gila. Bahkan, pengikutnya dijadikan sasaran intimidasi, baik fisik maupun mental oleh orang-orang kafir Quraisy.
Bagaimana seandainya hal tersebut terjadi pada kalian? Sanggupkah kalian menjalaninya setegar Rasulullah Saw. meskipun sulit dan banyak tantangan atau hambatan yang dialaminya pada saat berdakwah menegakkan Agama Islam? Nabi Muhammad Saw. tetap semangat dalam berdakwah mempertahankan Agama Islam. Penekanan kafir Quraisy dan perintah Allah Swt. mendorong Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah.
Masyarakat Madinah sangat senang akan kedatangan Nabi Muhammad Saw. Mereka menyambutnya dengan gembira dan penuh suka cita. Keberhasilan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya yang berhijrah dari Mekah ke Madinah dalam rangka menegakkan dan menyebarkan agama Islam memberikan bukti semangat dan kecintaannya terhadap Allah Swt.
Hal ini sesuai dengan misi Nabi Muhammad Saw. diutus ke muka bumi sebagai Rahmah] li al-‘Alamin (Rahmat bagi Alam Semesta) dan pembawa kesejahteraan.
Sebab-Sebab Hijrah ke Yatsrib
Dakwah Nabi Muhammad Saw. di Mekah selama bertahun-tahun menghasilkan pengikut yang sedikit. Kafir Quraisy selalu melancarkan ancaman dan siksaan. Mereka menghadang Nabi Muhammad Saw. untuk tidak meneruskan dakwahnya.
Di tengah perjalanan dakwahnya, Nabi Muhammad Saw mengalami kesedihan. Peristiwa ini dikenal dengan tahun duka cita (‘amul-huzn). Istrinya, Khadijah r.a. dan pamannya Abu> Thalib wafat. Kedua orang ini merupakan tokoh yang selalu mendorong dan membantu dalam dakwah Islam di Mekah. Wafatnya kedua orang ini menjadi masalah yang cukup serius baginya dalam berdakwah di Mekah.
Sebagai penghibur atas kesedihannya, Allah Swt menyuruhnya untuk melaksanakan Isra Mi'raj. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab, setahun sebelum hijrah ke Madinah. Allah Swt memperlihatkan tanda- tanda kekuasaan dan keagungan-Nya melalui peristiwa tersebut. Pelajaran yang paling berharga yang diterima olehnya adalah perintah salat lima waktu dalam sehari semalam. Peristiwa yang istimewa tersebut dikabarkan pada penduduk Mekah. Kafir Quraisy menganggap Nabi Muhammad Saw. melakukan kebohongan besar yang sulit untuk dimaafkan.
Kafir Quraisy melakukan berbagai cara untuk menghalangi dakwah bahkan ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. dan pengikutnya. Nabi Muhammad Saw diperintah untuk hijrah ke Madinah. Penduduk Madinah (Yatsrib) dikenal baik dan ramah. Akhirnya, Nabi Muhammad Saw. melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Ketika masih di Mekah, Nabi Muhammad Saw. pernah bertemu dengan enam orang dari Kabilah Khazraj, Yas|rib yang berziarah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 620 M. Mereka menyambut baik ajakan Nabi Muhammad Saw. dan menyatakan masuk Islam. Mereka yang telah masuk Islam tersebut memberitahukan kepada masyarakat Yastrib lainnya.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 621 M, enam orang utusan Yas|rib, khususnya dari kabilah Aus dan Khazraj, beserta rombongan menemui Nabi Muhammad Saw. Mereka masuk Islam. Pertemuan ini menghasilkan sebuah perjanjian yang disebut dengan ‘Aqabah. Adapun isi perjanjian tersebut adalah ”kami tidak akan menyekutukan Allah Swt., mencuri, berzina, membunuh anak, saling memfitnah, dan mendurhakai Nabi Muhammad Saw”. Perjanjian ini selanjutnya disebut dengan ‘Aqabah I.
Perjanjian ‘Aqabah II terjadi pada tahun 622 M. Perjanjian ini dihadiri pula oleh orang-orang Yatsrib, sebagaimana pada ‘Aqabah I. ‘Aqabah II diikuti oleh tujuh puluh lima orang Yas|rib. Nabi Muhammad Saw. didampingi oleh pamannya, Hamzah bin Abdul-Muthalib. Nabi Muhammad Saw. diundang untuk hijrah ke Madinah. Isi perjanjian ‘Aqabah II sama dengan ‘Aqabah I.
Kedua perjanjian ini menimbulkan kesan bahwa Islam akan berkembang pesat di Yatsrib. Dengan potensi ini, Nabi Muhammad Saw. menyuruh sahabat untuk hijrah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad Saw. bersama Abu> Bakar as-S]hiddi>q dan ‘Ali bin Abi Thalib masih bertahan di Mekah. Kafir Quraisy mendengar rencana hijrah tersebut. Mereka berencana untuk membunuhnya. Mereka ketakutan akan perkembangan Islam di Yasrib. Para pemuda Quraisy mengepung rumah Nabi Muhammad Saw. agar beliau tidak bisa melarikan diri.
Pada situasi seperti ini, Nabi Muhammad Saw. memberitahu ‘Ali bin Thalib supaya berbaring di tempat tidur beliau dengan mengenakan selimut. Allah Swt. menghendaki kebaikan bagi nabi-Nya, sehingga beliau berhasil keluar rumah dengan selamat.
Para pemuda dengan penuh nafsu ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Namun, mereka tidak mendapatkan beliau. Mereka hanya mendapatkan ‘Ali bin Abi T|a>libra yang sedang tidur. Kekecewaan dirasakan oleh mereka dan seolah tak percaya hal ini terjadi.
Setelah selamat dari pengepungan, Nabi Muhammad Saw. pergi ke rumah Abu> Bakar as-AS]hiddi>q r.a. untuk mengajak hijrah ke Madinah. Melalui pintu belakang rumah, keduanya berangkat ke arah selatan menuju Gua S|u>r. Keduanya menempuh jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Jalan ini ditempuh supaya pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka keduanya melewati jalan tersebut.
Gua S|u>r menjadi tempat persembunyian selama tiga hari. Tempat persembunyian ini tidak diketahui oleh siapapun selain ‘Aisyah r.a. dan Asma' kedua putri Abu> Bakar as-S] hiddi>q dan ‘Abdulla>h bin Abu> Bakar as-S]hiddi>q r.a, putrinya, juga ‘Amir bin Fuhairah r.a.. pembantu mereka. ‘Abdullah bin Abu> Bakar r.a. mencari informasi dan menyampaikannya pada malam harinya mengenai rencana kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad Saw.
Situasi sudah tenang pada hari ketiga. Mereka melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh Asma’ binti Abu> Bakar al-Shiddiq r.a. Mereka mengambil jalan yang tidak pernah dilalui oleh manusia. Petunjuk jalannya adalah ‘Abdullah bin Uraiqit dari Bani Duil. Dia menyertai keduanya dengan hati hati ke arah selatan kemudian menuju Tihama, sebuah tempat di dekat pantai Laut Merah.
Mereka bertiga berada di atas kendaraan sepanjang siang dan malam. Mereka tidak memperdulikan rasa lelah dan kesulitan. Allah Swt yang mereka yakini akan menolongnya.
Suatu hal yang menarik masyarakat kafir Quraisy adalah sayembara. Hal ini ditujukan bagi siapa saja yang dapat membawa Nabi Muhammad Saw., baik dalam keadaan hidup maupun mati akan diberi jabatan tinggi dan hadiah istimewa. Salah satu dari mereka, yaitu Suraqah bin Malik mengetahui perjalanan mereka ke Madinah. Dia mendatangi tempat tertentu dan menemukan Nabi Muhammad Saw beserta kedua temannya. Mereka sedang beristirahat di sebuah batu sambil menyantap perbekalan. Kuda Suraqah tersungkur setiap kali mendekati mereka. Kejadian ini berulang empat kali.
Dia berpikir ini merupakan pertanda buruk baginya. Akhirnya, dia mengurungkan niat dan segera kembali ke Mekah. Mereka berjalan selama tujuh hari secara terus menerus. Mereka hanya beristirahat di bawah panasnya kemarau. Mereka berjalan lagi di lautan padang pasir sepanjang malam. Ketenangan hati dengan percaya kepada Allah Swt. membuat mereka lebih aman. Mereka yakin bahwa Allah Swt. selalu menyertainya.
Di desa Quba’, sebuah daerah di sekitar Madinah, mereka berhenti sejenak. Mereka membangun masjid pertama dalam sejarah Islam. Mereka tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal. Masyarakat Madinah sangat menantikan kedatangan Nabi Muhammad Saw.
Setelah kalian membaca uraian di atas, sebagai tugas individu lakukan hal berikut ini.
1. Temukan teks yang menunjukkan sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Mekah ke Madinah!
2. Buat peta konsep mengenai sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Mekah ke Madinah dalam kertas karton/plano!.
Kirimkan Tugas
2. Sambutan Hangat Masyarakat Yatsrib
Begitu mendengar keberangkatan Rasulullah Saw. berhijrah dari Mekah menuju Madinah, semua kaum Anshar menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw. Ketika melihat Rasulullah Saw. dan sahabatnya, serentak mereka menyambutnya. Suara riuh dan takbir menggema di Bani ‘Amr bin ‘Auf. Kaum muslimin merasa sangat bahagia dan bersuka ria dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw. Mereka menyambut dan menghormatinya sebagaimana seorang nabi yang selama ini dinantikan kedatangannya.
Di bawah terik matahari, semua lapisan masyarakat berkumpul menyambut Rasulullah Saw. dengan penuh kegembiraan dan mengumandangkan syair pujian dengan sholawat Badar. “Telah tiba cahaya purnama di hadapan kita yang muncul dari balik bukit. Karenanya kita wajib bersyukur. Sebab masih ada orang yang mau mengajak ke jalan Allah Swt.”
Pesan syair ini mengisyaratkan kemenangan Nabi Muhammad Saw. dan umatnya dalam memperjuangkan Islam. Dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw., kota Yatsrib diubah namanya menjadi Madinah al- Munawwarah (kota yang penuh cahaya).
Dengan diterimanya Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam oleh masyarakat Madinah, Nabi Muhammad Saw. memberikan gelar kepada umat Islam Madinah dengan sebutan kaum Ansar, yaitu kelompok masyarakat yang menjadi penolong. Sementara umat Islam yang datang dari Mekah diberi nama kaum Muhajirin.
TUGAS 4
Bersama dengan teman satu kelompok, lakukan hal berikut ini!
1. Cari teks syair Bahasa Arab pada shalawat Badar yang terjemahnya adalah:
“Telah tiba cahaya purnama di hadapan kita yang muncul dari balik bukit. Karenanya kita wajib bersyukur. Sebab masih ada orang yang mau mengajak ke jalan Allah Swt.”
2. Teks tersebut dituangkan dalam bentuk kaligrafi pada kertas karton/ plano untuk dipajang pada majalah dinding kelas.
Post a Comment