BREAKING NEWS

Watsapp

Thursday, March 3, 2022

Syair syi'ar

وَقَوْلُهُ:
Dan perkataan penyair:

 أَكُلَّ الدَّهْرِ حِلٌّ وَارْتِحَالٌ
Apakah semua masa adalah untuk bermukim dan bepergian

أَمَا يُبْقِيْ عَلَيَّ وَلَا يَقِيْنِيْ؟!
Bukankah masa meninggalkan pengalaman bagiku, dan dapat membela diriku?

وَمَاذَا تَبْتَغِي الشُّعَرَاءُ مِنِّيْ
Apa gerangan yang diinginkan oleh para penyair terhadap diriku

وَقَدْ جَاوَزْتُ حَدَّ الْأَرْبَعِيْنِ؟
Sungguh kini aku telah melewati umur empat puluh tahun

وَلَيْسَ كَسْرُهَا لُغَةً خِلَافًا لِمَنْ زَعَمَ ذَلِكَ.
Kasrahnya nun pada jamak mudzakkar salim dan mulhaknya bukan merupakan lughah Arab berbeda dengan mereka yang beranggapan demikian.

وَحَقُّ نُوْنِ الْمُثَنَّى وَالْمُلْحَقِ بِهِ الْكَسْرُ
Sedangkan nun pada isim mutsanna dan mulhaknya harusnya berharakat kasrah

وَفَتْحُهَا لُغَةٌ وَمِنْهُ قَوْلُهُ:
Dan harakat fathah baginya merupakan lughah Sebagian orang Arab, di antaranya ungkapan perkataan penyair:

عَلَى أَحْوَذِيَّيْنَ اسْتَقَلَّتْ عَشِيَّةً
Dengan kedua sayapnya yang lincah itu, burung qatha terbang melesat di waktu sore

فَمَا هِيَ إِلَّا لَمْحَةٌ وَتَغِيْبُ
Tidaklah penglihatan ini melainkan hanya sekilas kemudian ia menghilang

وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمُصَنِّفِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
Yang tampak dari perkataan mushannif rahimahullah ta’ala

أَنَّ فَتْحَ النُّوْنِ فِي التَّثْنِيَةِ كَكَسْرِ
Bahwa fathah pada huruf nun yang ada di isim mutsannaa itu seperti kasrahnya
نُوْنِ الْجَمْعِ فِي الْقِلَّةِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ
huruf nun pada jamak mudzakkar salim dalam hal jarangnya, padahal kenyataannya tidaklah demikian

بَلْ كَسْرُهَا فِي الْجَمْعِ شَاذٌ
Bahkan, kasrah pada nunnya jamak mudzakkar salim itu syadz (keluar dari keumuman kaidah yang ada)

وَفَتْحُهَا فِي التَّثْنِيَةِ لُغَةٌ
Dan fathah pada nunnya isim mutsanna itu lughah saja

كَمَا قَدَّمْنَاهُ وَهَلْ يُخْتَصُّ الْفَتْحُ بِالْيَاءِ
Seperti yang sudah dijelaskan.  Dan apakah harakat fathah pada nunnya isim mutsanna itu khusus Ketika dengan huruf ya’ 

أَوْ يَكُوْنُ فِيْهَا وَفِي الْأَلِفِ؟
Atau juga ketika dengan huruf ya’ sekaligus alif?

قَوْلَانِ وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمُصَنِّفِ الثَّانِي.
Di sini ada dua pendapat, dan yang tampak dari perkataan mushannif adalah mengikuti pendapat yang kedua.

وَمِنَ الْفَتْحِ مَعَ الْأَلِفِ قَوْلُ الشَّاعِرِ:
Di antara contoh yang fathah bersama dengan alif adalah perkataan penyair:

أَعْرِفُ مِنْهَا الْجِيْدَ وَالْعَيْنَانَا
Aku telah mengetahui leher dan kedua mata darinya

وَمَنْخِرَيْنِ أَشْبَهَا ظَبْيَانَا
Dan kedua lubang hidungnya menyerupai rusa

وَقَدْ قِيْلَ إِنَّهُ مَصْنُوْعٌ فَلَا يَحْتَجُّ بِهِ.
Menurut pendapat lain, ini hanyalah buatan saja maka tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes