BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, May 26, 2024

SHOLAT JANAZAH PART 5


BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MU'IN

SHOLAT JANAZAH 

PART 5

﴿ فائدة ﴾

 عن الإمام تقي الدين، عن والده، عن الفقيه أبي عبد الله محمد الحافظ أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: من أخذ من تراب القبر حال الدفن بيده - أي حال إرادته - وقرأ عليه * (إنا أنزلناه في ليلة القدر) * سبع مرات، وجعله مع الميت في كفنه أو قبره، لم يعذب ذلك الميت في القبر.

Faidah

Dari Imam Taqiyuddin, dari ayahnya, dari AlFaqih Abu Abdullah Muhammad Al-Hafiz, bahwa Rasulullah - semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian - berkata: Barangsiapa mengambil tanah kubur ketika penguburan mayat dengan tangannya - yaitu sesuai kehendaknya - dan membacakan pada tanah tersebut aurat AlQodr Tujuh kali, dan menempatkannya dengan orang yang mati dalam kafannya atau dalam kuburnya. Maka mayat tidak akan disiksa didalam quburnya.

Caranya : 

Ketika terjadi pemakaman, dan tentu di butuhkan GELU ( Tanah yg dibentuk bulat,) maka GELU dibacakan surat Al Qodr 7 x.

Ianah tholibin juz 2 hal 119

Nurul ilmi.

[مُهِمَّةٌ]: يُسَنُّ وَضْعُ جَرِيْدَةِ خَضْرَاءَ عَلَى الْقَبْرِ، - لِلِاتِّبَاعِ - ، وَ لِأَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُ بِبَرَكَةِ تَسْبِيْحِهَا. 

(Penting). 

Sunnah hukumnya meletakkan pelepah kurma yang masih segar (23) sebagai tindak mengikuti Nabi s.a.w. karena berkat tasbih pelepah tersebut, siksa orang yang berada dalam kubur diperingan.

------------

23.

ويسن ايضاوضع حجر أوخشبة عند رأس الميت لانه ﷺ وضع عند رأس عثمان بن مظغون صخرةً وقال اتعلم بها قبر أخي لادفن فيه من مات من اهلي

Disunnahkan pula meletakkan batu atau kayu di kepala orang yang meninggal, karena Nabi Muhamnad ﷺ beliau meletakkan batu di kepala Utsman bin Madzghoon dan berkata, 

"Dengan batu itu saya akan tahu kuburan saudaraku, supaya aku dapat menguburkannya di dalamnya orang-orang yang meninggal dari keluargaku aku?”

۞ Kesunahan meletakkan batu, atau kayu diatas kuburan yang tepat diatas kepala mayit sebagai tanda (TENGER=jawa ).

Ianah tholibin juz 2 hal 119

Nurul Ilmi.

-------------

وَ قِيْسَ بِهَا مَا اُعْتِيْدَ مِنْ طَرْحِ نَحْوِ الرَّيْحَانِ

 الرَّطِبِ. 

 Disamakan dengan pelepah kurma adalah hal yang telah dibiasakan yaitu menaburkan semacam bunga yang segar.24.

 ---------------

24.apakah pelepah atau bunga yang kering sudah tak bertasbih?


Jawab:

أن اليابسة لها تسبيح ايضا . بنص وإن من شيء إلا يسبح بحمده. فلا معنی لتخصيص ذلك بالخضراء إلا ان يقال ان تسبيح الخضراء اكمل من تسبيح اليابسة

Pelepah atau bunga kering tetep bertasbih kepada mayat.

Karena adanya Nash " Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, " surat Al isro, 44. 

Cuma bertasbihnya pelepah atau bunga kering tak sekhusus tasbihnya pelepah basah,

Karena tasbinya pelepah atau bunga basah lebih sempurna dari pelepah atau bunga kering.

ما اعتيد من طرح نحو الريحان الرطب اندرج تحت نحو كل شيء رطب كعروق الجزر وورق الخس واللفت.

Bisa dikiyaskan pelepah adalah

: misalnya menaburkan bunga yg masih segar atau basah : dan termasuk dalam kategori segala sesuatu yang basah, seperti batang wortel, daun selada, dan lobak.

Ianah tholibin juz 2 hal 119

Nurul Ilmi.

 ---------------

وَ يَحْرُمُ أَخْذُ شَيْءٍ مِنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا لِمَا فِيْ أَخْذِ الْأُوْلَى مِنْ تَفْوِيْتِ حَظِّ الْمَيِّتِ الْمَأْثُوْرِ عَنْهُ، وَ فِي الثَّانِيَةِ مِنْ تَفْوِيْتِ حَقِّ الْمَيِّتِ بِاِرْتِيَاحِ الْمَلَائِكَةِ النَّازِلِيْنَ لِذلِكَ.

Haram mengambil pelepah kurma atau bunga seperti yang tersebut di atas sebelum kering , karena pengambilan pelepah kurma dapat memutuskan bagian kemanfaatan bagi si mayat sebagaimana yang telah sampai dari Nabi s.a.w. Sedangkan mengambil bunga yang masih basah dapat memutuskan hak mayat dengan perginya para malaikat yang turun untuk mencium bunga tersebut.

 قَالَهُ شَيْخَانَا ابْنِ حَجَرٍ وَ زِيَادٍ.

 Demikianlah yang dikatakan oleh guru kami, Ibnu Ḥajar dan Ibnu Ziyād. (24)

----------------

24). 

وفصل ابن قاسم بين ان يكون قليلا كخوصة أو خوصتين فلا يجوز لمالكه اخذه لتعلق حق الميت به وان يكون كثيرا فيجوز اخذه

Imām Ibnu Qāsim memilah hukumnya: Bila jumlahnya sedikit, maka haram untuk mengambilnya dan jika jumlahnya banyak, maka tidaklah mengapa.

 I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 119. NURUL ILMI

---------------

(وَ كُرِهَ بِنَاءٌ لَهُ) أَيْ لِلْقَبْرِ، (أَوْ عَلَيْهِ) لِصِحَّةِ النَّهْيِ عَنْهُ بِلَا حَاجَةٍ، كَخَوْفِ نَبْشٍ، أَوْ حَفْرِ سَبُعٍ أَوْ هَدْمِ سَيْلٍ.

Makrūh membangun kubur, baik untuk liang kubur atau di sekelilingnya – karena ada hadits shaḥīḥ yang melarangnya – , tanpa ada hajat semisal khawatir terbongkar, penggalian binatang buas atau hanyut oleh air.

 وَ مَحَلُّ كَرَاهَةِ الْبِنَاءِ، إِذَا كَانَ بِمُلْكِهِ،

 Hukum makrūh tersebut jika pembangunan kubur di tanah miliknya sendiri.

 فَإِنْ كَانَ بِنَاءُ نَفْسِ الْقَبْرِ بِغَيْرِ حَاجَةٍ مِمَّا مَرَّ، أَوْ نَحْوِ قُبَّةٍ عَلَيْهِ بِمُسَبِّلَةٍ، وَ هِيَ مَا اعْتَادَ أَهْلُ الْبَلَدِ الدَّفْنَ فِيْهَا، عُرِفَ أَصْلُهَا وَ مُسْبِلُهَا أَمْ لَا، أَوْ مَوْقُوْفَةٍ، حَرُمَ، وَ هُدِمَ وُجُوْبًا، 

Apabila membangun tanpa keperluan seperti di atas kubur di tanah milik penduduk daerah yang memang disediakan untuk penguburan mayat, baik pemilik semula diketahui atau tidak, atau dilakukan di atas kuburan wakaf, maka hukumnya adalah haram dan wajib dibongkar 

لِأَنَّهُ يَتَأَبَّدُ بَعْدَ انْمِحَاقِ الْمَيِّتِ، فَفِيْهِ تَضْيِيْقٌ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا لَا غَرَضَ فِيْهِ.

sebab bangunan yang seperti itu akan menjadi permanen setelah mayat membusuk dan hal tersebut akan menyempitkan orang-orang Islam tanpa ada tujuan di dalamnya.


MOHON DIKOREKSI DAN DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes