PART 9 FARDLUNYA WUDLU 0⃣01⃣
Posted by
MWC.NUGAR.ANZAAY
on
September 27, 2024
in
|
TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN
PASAL MASALAH MASALAH YG TERSEBAR { PRENCO PRENCO / PISAH}
PART 9
FARDLUNYA WUDLU 0⃣01⃣
(وفروضه) أَي الْوضُوء سِتَّة.
أَولهَا (نِيَّة) أَدَاء (فرض وضوء).َ أَو فرض الْوضُوء. أَو أَدَاء الْوضُوء أَو رفع الْحَدث أَو الطَّهَارَة عَن الْحَدث أَو نَحْو ذَلِك من النيات الْمُعْتَبرَة وَالنِّيَّة لُغَة الْقَصْد
"(Dan kewajibannya / FARDLUNYA WUDLU ) yaitu wudhu ada ENAM.
1⃣Yang pertama adalah ( niat) untuk melaksanakan (wudhu wajib)
نويت فرض الوضوء
2⃣atau niat wudhu wajib.
نويت فرض الوضوء
3⃣atau melaksanakan wudhu .
نويت ادء الوضوء
4⃣atau menghilangkan hadas.
نويت رفع الحدث
5⃣atau bersuci dari hadas.
نويت الطهارة عن الحدث
6⃣ atau niat lain yang dianggap sah.
Niat dalam bahasa adalah maksud atau tujuan."
وَشرعا قصد الشَّيْء مقترنا بِفِعْلِهِ.
"Secara syariat, NIYAT adalah mengarahkan sesuatu bersamaan dengan pelaksanaannya.
فَإِن ترَاخى عَنهُ سمي عزما وَحكمهَا الْوُجُوب ومحلها الْقلب
Jika terjadi keterlambatan dalam niat, maka hal itu disebut azm (tekad), dan hukumnya NIYAT adalah wajib, serta tempatnya ada di hati."
أما التَّلَفُّظ بالمنوي فَسنة ليساعد اللِّسَان الْقلب.
"Adapun melafalkan NIYAT adalah HUKUMNYA SUNNAH untuk membantu lisan dalam menyelaraskan dengan hati.
وَالْمَقْصُود بهَا تَمْيِيز الْعِبَادَات عَن الْعَادَات .
Tujuan dari NIYAT ini adalah untuk membedakan ibadah dari kebiasaan atau ADAT.
كالجلوس فِي الْمَسْجِد يكون للاعتكاف تَارَة وللاستراحة أُخْرَى .
seperti duduk di masjid yang bisa dilakukan untuk I,TIKAF pada suatu waktu dan untuk ISTIRAHAT pada waktu lainnya,
أَو تَمْيِيز رتب الْعِبَادَات كَالصَّلَاةِ تكون فرضا تَارَة , ونفلا أُخْرَى وَالنِّيَّة تميز هَذَا من هَذَا
atau untuk membedakan tingkatan ibadah, seperti shalat yang kadang-kadang menjadi WAJIB dan kadang-kadang SUNNAH. Niat berfungsi untuk membedakan yang satu dari yang lainnya."
وَشَرطهَا إِسْلَام الناوي , وتمييزه , وَعلمه بالمنوي.
وَعدم إِتْيَانه بِمَا ينافيها كردة أَو قطع.
"Dan syaratnya NIYAT adalah Islam orang yang berniat, membedakan niatnya, mengetahui apa yang diniatkannya, dan tidak melanggar dengan hal-hal yang bertentangan dengan NIYAT, seperti murtad atau memutuskan niatnya.
بِأَن يستصحبها حكما . أما استصحابها ذكرا إِلَى آخر الْوضُوء فَهُوَ سنة. وَأَن لَا تكون معلقَة.
1.Dengan supaya seseorang harus menjaga niat wudhu secara hukum.
👉Maksudnya, niat wudhu harus tetap ada di hati sepanjang proses wudhu, yaitu dari awal hingga akhir wudhu, meskipun tidak selalu perlu diucapkan.
2. Adapun menjaga niat dalam ucapan atau ingatan selama wudhu adalah sunnah, bukan wajib.
👉Jadi, walaupun sunnah untuk terus mengingat niat wudhu hingga selesai, tidak mengingatnya secara eksplisit juga tidak membatalkan wudhu.
3. Iniat yang tidak boleh tergantung.
👉Maksudnya, niat wudhu harus jelas dan tegas, tidak boleh bersyarat atau ragu-ragu. Misalnya, seseorang tidak boleh berniat wudhu dengan keraguan seperti "Jika saya perlu, saya berwudhu," karena niat yang bersyarat seperti ini tidak sah.
فَلَو قَالَ نَوَيْت الْوضُوء إِن شَاءَ الله فَإِن قصد التَّعْلِيق أَو أطلق لم تصح.
Jika seseorang berkata, 'Saya niat wudhu, insya Allah,' dan ia bermaksud menggantung atau tidak menetapkan, maka niatnya tidak sah.
أَو قصد التَّبَرُّك أَو أَن ذَلِك وَاقع بِمَشِيئَة الله تَعَالَى صَحَّ.
Namun, jika ia bermaksud untuk berbarakah atau menyatakan bahwa itu terjadi dengan kehendak Allah, maka itu sah.
ووقتها أول الْعِبَادَات إِلَّا نِيَّة الصَّوْم فَلَا تجوز فِيهَا مُقَارنَة الْفجْر إِذا كَانَ فرضا.لوُجُوب تبييت النِّيَّة فِيهِ.
Waktu niat adalah diAWAL IBADAH, kecuali NIYAT PUASA, yang tidak diperbolehkan disandingkan dengan WAKTU FAJAR jika itu adalah PUASA WAJIB.
karena WAJIBNYA niyat puasa adalah تبييت النية (Tabyīt an-niyya) berarti "berniat di malam hari" atau memutuskan sesuatu saat malam.
وَتجوز من أول اللَّيْل وكيفيتها تخْتَلف بِحَسب الْأَبْوَاب
Niat puasa boleh dilakukan sejak awal malam, dan cara niat berbeda-beda tergantung pada jenis ibadah."
فكيفيتها فِي الْوضُوء قد علمتها . وَسَيَأْتِي كيفيتها فِي كل بَاب بِحَسبِهِ .
Adapun tata caranya NIYAT dalam wudu sudah engkau ketahui, dan tata cara wudu akan dijelaskan pada setiap bab sesuai dengan pembahasannya.
فَهَذِهِ سَبْعَة أُمُور تتَعَلَّق بِالنِّيَّةِ وَيجب وجودهَا (عِنْد) أول (غسل) جُزْء من (وَجه)
Ini adalah tujuh hal yang berkaitan dengan niat, dan harus ada niat tersebut ketika (memulai) mencuci bagian pertama dari (wajah).
وَيَنْبَغِي أَن يَنْوِي سنَن الْوضُوء عِنْد الشُّرُوع فِي غسل الْكَفَّيْنِ أول الْوضُوء ليثاب على السّنَن.
Disunnahkan untuk berniat melakukan sunnah-sunnah wudu ketika mulai mencuci kedua telapak tangan pada awal wudu agar mendapatkan pahala dari sunnah-sunnah tersebut.
وَهَذَا أسهل من الْإِتْيَان بنية من نيات الْوضُوء الْمُعْتَبرَة عِنْد غسل الْكَفَّيْنِ, لِأَنَّهَا وَإِن كَانَت كَافِيَة لَكِن يعسر مَعهَا تَحْصِيل الْمَضْمَضَة وَالِاسْتِنْشَاق.
Ini { ينبغي أن ينوي سنن الوضوء.} lebih mudah dibandingkan dengan berniat salah satu dari niat-niat wudu yang diakui ketika mencuci kedua telapak tangan, karena meskipun niat tersebut mencukupi, akan tetapi sulit bersamaan dengan itu untuk menyempurnakan kumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya).
إِذْ مَتى انغسل جُزْء من حمرَة الشفتين مَعَ هَذِه النِّيَّة فَاتَهُ الْمَضْمَضَة وَالِاسْتِنْشَاق.
Sebab, kapan pun sebagian dari bibir sudah tercuci dengan NIYAT WUDLU tersebut, maka ia kehilangan kesempatan untuk melakukan KUMUR KUMUR dan ISTINSYAQ.
👉Jika seseorang mulai mencuci wajah dan bibir (yang merupakan bagian dari wajah) tanpa terlebih dahulu melakukan madhmadah dan istinsyaq, maka ia telah melewatkan sunnah-sunnah tersebut. Karena bibir merupakan bagian dari wajah yang dicuci dalam wudu, maka begitu bagian bibir tercuci dengan niat wudu, bagian tersebut tidak bisa diulang untuk melakukan madhmadah dan istinsyaq.Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan sunnah-sunnah seperti madhmadah dan istinsyaq sebelum mencuci bagian wajah lainnya (seperti bibir) agar tidak kehilangan pahala dari sunnah-sunnah tersebut.
والله اعلم بالصواب
MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI SEMOGA BERMANFAAT
Post a Comment