BREAKING NEWS

Watsapp

Showing posts with label FIQIH PUASA. Show all posts
Showing posts with label FIQIH PUASA. Show all posts

Saturday, July 6, 2024

Puasa Akhir Dzulhijjah (Akhir Tahun)

 Kantor MTS Al hikmah 2 SIRAMPOG 


Bismillah

Puasa Akhir Dzulhijjah (Akhir Tahun)

Oleh : kiayi ma'ruf Khozin


Perdebatan di akhir kalender Hijriyah adalah isu puasa Akhir Tahun Hijriyah. Ada yang semangat menjalankan dan menyebarkan anjuran puasa ini. 


Akhirnya kita malah diserang tuduhan menyebarkan hadis palsu. Insyaallah dalam tulisan ini saya kutipkan beberapa pendapat ulama tentang hadis puasa akhir tahun dan solusinya, bagi yang berkenan mengamalkan.


1. Hadis Puasa Akhir Tahun


Hadis tentang anjuran puasa akhir tahun ini dimasukkan dalam daftar hadis palsu oleh Ibnu Al-Jauzi. Beliau mengarang kitab Al-Maudluat yang isinya kumpulan hadis palsu versi beliau. Lalu dicounter oleh Imam As-Suyuthi dengan mengeluarkan ratusan hadis yang dianggap palsu sehingga hanya berstatus dlaif. Sementara hadis puasa akhir Dzulhijjah dikomentari oleh Imam As-Suyuthi dalam Al-Laali Al-Mashnuah:


(ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ) ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻧﺎﺻﺮ ﺃﻧﺒﺄﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻋﻠﻲ اﻟﺤﺴﻴﻦ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ اﺑﻦ ﺃﺑﻲ اﻟﻔﻮاﺭﺱ ﺃﻧﺒﺄﻧﺎ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺷﺎﻫﻴﻦ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺷﺎﺫاﻥ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ اﻟﻬﺮﻭﻱ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻭﻫﺐ ﺑﻦ ﻭﻫﺐ ﻋﻦ اﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ ﻋﻦ ﻋﻄﺎء ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ: ﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﺁﺧﺮ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺫﻱ اﻟﺤﺠﺔ ﻭﺃﻭﻝ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ اﻟﻤﺤﺮﻡ ﻓﻘﺪ ﺧﺘﻢ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺎﺿﻴﺔ ﻭاﻓﺘﺘﺢ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﺴﺘﻘﺒﻠﻴﺔ ﺑﺼﻮﻡ ﺟﻌﻞ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺳﻨﺔ: اﻟﻬﺮﻭﻱ ﻫﻮ اﻟﺠﻮﻳﺒﺎﺭﻱ ﻭﻭﻫﺐ ﻛﺬاﺑﺎﻥ.


"Barang siapa puasa di akhir hari Dzulhijjah dan hari pertama Muharram, maka sempurnalah setahun lalu dan dia memulai tahun yang akan datang dengan puasa, Allah menjadikan baginya tebusan 50 tahun". Di dalam sanadnya terdapat Al-Harawi, dia adalah Al-Juwaibari, dan Wahb. Keduanya adalah pendusta.


2. Solusi Bagi Yang Akan Berpuasa Di Akhir Bulan Dzulhijjah Dan Awal Muharam


عن ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: «ﺻﻮﻣﻮا اﻟﺸﻬﺮ ﻭﺳﺮﻩ»


Muawiyah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Berpuasa di awal bulan dan akhir bulan" (HR Abu Dawud dan Baihaqi)


Makna 'Sarra' yang di dalam riwayat lain berbunyi 'Sarar' memang banyak pendapat dari para ulama ahli hadis. Namun terjemahan saya di atas berdasarkan Syarah hadis dari Syekh Syamsul Haq:


ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﺻﻮﻣﻮا ﺃﻭﻝ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ ﻭﺁﺧﺮﻩ ﻭاﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﻴﺎﻥ اﻹﺑﺎﺣﺔ اﻧﺘﻬﻰ


"Yang dimaksud hadis adalah 'Berpuasalah di awal bulan dan akhir bulan'. Tujuannya adalah menjelaskan hukum boleh" (Aun Al-Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud 6/324)


Status hadis ini nyaris tidak disinggung oleh Abu Dawud. Namun bagi Syekh Albani saya temukan dua penilaian yang berbeda. Di kitab Sunan Abi Dawud beliau mengatakan dlaif. Dan dalam kitab Al-Jami' Ash-Shaghir dinyatakan hadis Hasan. Penilaian kontradiktif seperti akan sering anda jumpai dalam kitab-kitab Syekh Albani.


Jika ada yang mempermasalahkan kedlaifannya, maka sampaikan kepada mereka hadis sahih yang membolehkan berpuasa sunah di awal dan akhir bulan, yaitu:


ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫﺓ ﻗﺎﻟﺖ: ﺳﺄﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ: ﺃﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺼﻮﻡ ﻣﻦ اﻟﺸﻬﺮ ﺃﻭ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ؟ ﻗﺎﻟﺖ: «ﻧﻌﻢ» ﻗﺎﻟﺖ: ﻣﻦ ﺃﻳﻪ؟ ﻗﺎﻟﺖ: «ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻳﺒﺎﻟﻲ ﻣﻦ ﺃﻳﻪ ﺻﺎﻡ»


Dari Muadzah bahwa ia bertanya kepada Aisyah: "Apakah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berpuasa 3 hari setiap bulan?" Aisyah menjawab: "Ya". Ia bertanya: "Kapan puasa Nabi?" Aisyah menjawab: "Nabi tidak memperdulikan kapan saja beliau puasa" (HR Ibnu Hibban)


Hadis ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Hibban dengan menulis tema bab di depan:


ﺑﺎﺏ ﺫﻛﺮ اﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺻﻮﻡ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻬﺮ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻘﺎﻡ ﺻﻴﺎﻡ اﻟﺪﻫﺮ، ﻛﺎﻥ ﺻﻮﻡ اﻟﺜﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﺃﻭﻝ اﻟﺸﻬﺮ، ﺃﻭ ﻣﻦ ﻭﺳﻄﻪ، ﺃﻭ ﻣﻦ ﺁﺧﺮﻩ


Bab tentang dalil bahwa puasa 3 hari tiap bulan seperti puasa setahun. Puasa 3 hari ini bisa di awal bulan, pertengahan bulan atau akhir bulan


Kesimpulan:


Bagi umat Islam yang ingin menjalankan puasa Sunnah di akhir Dzulhijjah dan awal Muharam diperbolehkan dengan dalil-dalil riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban. Namun jangan bertujuan mengamalkan hadis yang telah dinilai sebagai hadis palsu oleh Ibnu Al-Jauzi dan Imam As-Suyuthi.


Wallahu alam

Friday, July 28, 2023

KITAB PUASA

NGAJI KITAB PUASA

PART 6

FATHUL QARIB

HASYIAH BAJURI

*KITAB MENJELASKAN HUKUM-HUKUM BERPUASA*

*KETENTUAN NIAT PUASA FARDHU DAN SUNAT*

فَإِنْ كَانَ الصَّوْمُ فَرْضًا كَرَمَضَانَ أَوْ نَذْرًا فَلاَ بُدَّ مِنْ إِيْقَاعِ النِّيَةِ لَيْلًا

Jika puasa yang dikerjakan adalah fardlu seperti Romadlon atau puasa nadzar, maka harus melakukan niat di malam hari

وَيَجِبُ التَّعْيِيْنُ فِيْ صَوْمِ الْفَرْضِ كَرَمَضَانَ

Dan wajib menentukan puasa yang dilakukan di dalam puasa fardlu seperti puasa Romadlon.

وَأَكْمَلُ نِيَةِ صَوْمِهِ أَنْ يَقُوْلَ الشَّخْصُ نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Niat puasa Romadlon yang paling sempurna adalah seseorang mengatakan, “saya niat melakukan puasa esok hari untuk melaksanakan kewajiban bulan Romadlon tahun ini karena Allah Ta’ala.”

*KETERANGAN*


KETENTUAN NIAT PUASA FARDHU DAN SUNAT 

*PUASA FARDHU* Seperti :

1.puasa ramadhan

2.puasa Nadzar

3.puasa kafarat

4.puasa qadha 


>Disyaratkan pada puasa fardhu :

1.*TABYIT* menjatuhkan Niat pada waktu malam ( artinya juzu' malam)

hitungannya mulai dari terbenam matahari Sampai terbit fajar

2.*TA'YIN* Menentukan puasa ,"Wajib Ta'yin pada puasa fardhu seperti menentukan puasa ramadhan atau Nadzar Atau kafarat (Maka tidak Sah Niat puasa fardhu dengan meniatkan  

*AKU PUASA ESOK*(tanpa menentukan jenis puasa)

*PUASA SUNAT*

Seperti :

1.Puasa Syawal. ...

2.Puasa Dzulhijjah. ...

3.Puasa Muharram 

4.Puasa Asyura ...

5.Puasa Senin Kamis. ...

6.Puasa Tiga Hari setiap Bulan. ...

7.Puasa Daud.

8.dan lain-lain


Puasa sunat tidak disyaratkan untuk TABYIT 

(Boleh Niat di waktu pagi) sebelum tergelincir matahari

*Hasyiah Bajuri jilid 1 halaman 288*

قوله فان كان الصوم فرضا الح وأما ان كان نقلا فلا يشترط فيه التبييت بل تصح نيته قبل الزوال ان لم يسبقها مناف للصوم على المعتمد 

Puasa fardhu wajib tabyit,Adapun puasa sunat Maka tidak di syarat kan Tabyit ,bahkan Sah Niat puasa sebelum tergelincir matahari selama belum di dahului oleh hal-hal yang membatalkan puasa di atas pendapat mu'tamad.

وقيل تكفى بعد الزوال وقيل تكفى وان سبقها مناف

*Pendapat qila* : sah niat puasa sunat sesudah tergelincir matahari,

*Pendapat qila*: Sah Niat puasa sunat , walaupun sudah di dahului oleh hal-hal yang membatalkan puasa.

 واعلم أن الفرض يحرم قطعه صوما كان أو غيره والنقل لا يحرم قطعه صوما كان أو غيره الا الحج والعمرة وكذلك فرض الكفاية فيجوز قطعه الا ان تعين

*PENTING*

-Ketahuilah bahwa *lbadah fardhu* sebelum sempurna dilakukan,Haram untuk memutuskan nya Baik itu puasa fardhu atau shalat fardhu.

-Adapun *ibadah sunnah*

Maka tidak haram untuk memutuskan nya ,baik itu puasa Sunnah atau shalat Sunnah

Kecuali haji dan umrah

(Maksudnya haji atau umrah yang di lakukan kali kedua/ketiga)


- *ibadah fardhu kifayah*

Ibadah fardhu kifayah juga boleh diputuskan contoh :Seperti shalat jenazah ,,maka boleh memutuskan nya kecuali tidak ada orang lain(tertentu)cuma sendirian.


*SENGAJA BERBUKA PUASA*

 ومن أفطر في الفرض متعمدا وجب عليه القضاء فورا ويجب عليه أيضا الامساك فى رمضان دون غيره لانه من خصوصيات رمضان الحرمة الوقت

Barang siapa yang sengaja berbuka puasa fardhu(puasa Ramadhan) Maka wajib atasnya *IMSAK* (menahan diri dari segala yang membatalkan puasa) di dalam bulan Ramadhan saja selain bulan yang lain , Karena Imsak di dalam bulan Ramadhan itu hal yang khusus ,istimewa untuk menghormati Waktu Ramadhan.

*MEMAHAMI ARTI RAMADHAN*

(قوله كرمضان) أى كصوم رمضان وسمى بذلك لانه يرمض الذنوب أى يحرقها ويذهبها أو لمصادفة مشروعيته وقت الرمضاء أى شدة الحر 

Perkataan musannif *Ramadhan* Dinamakan puasa Ramadhan karena ia meleburkan dosa-dosa Artinya membakar ia akan dosa-dosa dan menghilangkan ia akan dosa-dosa.

-Atau dinamakan juga ramadhan karena berbetulan disyariatkan puasa pada waktu *Ramdha'*(Sangat panas).

*BULAN YANG PALING UTAMA*

واعلم أن رمضان أفضل الشهور ثم شهر الله المحرم ثم رجب ثم ذو الحجة ثم ذو القعدة ثم شعبان ثم باقى الشهور 

*PENTING*

Ketahuilah !! Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan kemudian :

-Bulan Muharram

-Bulan Rajab

-Bulan Dzulhijjah

-Bulan Dzulqa'dah

-Bulan sya'ban

-kemudian bulan-bulan yang lain !

*Terjadi isykal*

ومقتضى ذلك أن العشر الأخير من رمضان أفضل من عشر ذى الحجة 

Dari keterangan di Atas ,bahwa 10 Akhir bulan Ramadhan itu lebih utama daripada 10 Dzulhijjah 

لكن يشكل على ذلك قوله صلى الله عليه وسلم ما من أيام العمل فيها أحب الى الله تعالى من عشر ذي الحجة

Akan tetapi di isykalkan atas demikian !! oleh Sabdanya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam:

Tidak ada dari hari-hari yang beramal padanya hari lebih cinta Allah padanya Daripada 10 Dzulhijjah.

*Dijawab isykal diatas*

 وأجيب بان أفضلية عشر ذى الحجة من جهة مخصوصة وهى اشتماله على يوم عرفة ويوم النحر الذى هو أعظم الايام عند الله حرمة فلا ينا في أفضلية العشر الاخير من رمضان لاشتماله على ليلة القدر التي هي خير من ألف شهر

Dijawab: Keutamaan 10 Dzulhijjah itu ditinjau dari sisi khusus , karena didalamnya mengandung bulan A'rafah dan Hari Nahar(yaitu hari yang besar disisi Allah dalam kemuliaan nya).

Maka dari karena demikian tidak menafikan keutamaan 10 Akhir bulan Ramadhan, karena di dalam nya mengandung malam Lailatul Qadar (yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan).


Wallahu a'lam

Harap dikoreksi dan Simak kajian lanjutan, insyaallah

Penyusun : *F.....Z*

Sunday, April 23, 2023

CARA PUASA DIBULAN SYAWAL TERKAIT DENGAN ROMADHON

 


 Assalamualaikum..

Mohon izin tanya yai

Bagaimana cara puasa di bulan *syawwal* sedangkan puasa *Ramadhan* tidak puasa penuh

Pertanyaan nya

 *1* bagaimana cara melaksanakan puasa syawwal 

*2* bagaimana cara melaksanakan qodho puasa romadhon

*3* apakah kita mendahulukan qodho puasa *romadhon* baru boleh puasa *syawwal*


Terimakasih🙏🙏🙏

Jawabannya sebagai berikut:

[ waalaikumussalam warahma tullahi wabarokatuh bismillahi allahumma sholli ala sayyidina muhammad    

:1)  Menyamai sepuluh bulan di bulan ramadhan dan menyamai 6 hari di bln syawal,  dan menyamai 2 bulan di bln syawal ( 6x 10=60=2 bln)  . 

2) Baca niat yg di nuqilkan oleh imam romli : nawaitu shauma ghodin an qodhoi fardhu syahri romadhona wa shauma sunnahti syawwal fardho lillahi ta'aala atau kalau ndak ngerti bacaan nya bisa cmn niat puasanya pakai yang nawaitu shouma ghodiin an qodhoi tetap akan bakal dapat pahala puasa snh syawwal yg 6 hr .  

3)  Di gabung kan saja niat keduanya  secara bersamaan mbak insya allah tetap akan dapat ganjaran pahala yg lebih besar  dr allah ta'ala kalo kita ngerjain nya barengan.  wallahu alam bisshowab semoga bermanfaat mbak....  kalau ada salah kata mohon di maafkan  mbak saya masih banyakan belajar  🙏🏻🙏🏻

Oleh karena itu 

Menggabungkan puasa qodo' dan puasa sunah 6 hari sawwal sah dapet pahala keduanya namun tdk dapet pahala seperti puasa satu tahun karena hitungannya masih kurang semestinya puasa Romadlon 30 hari x 10 lalu ditambah 6 hari sawwal x 10 jumlah 360 hari 

Tapi kalo niatnya digabung qodo' jumlahnya hanya 30 hari x 10 jumlah 300

Niatnya:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ مع سنة ست من شوال لِلهِ تَعَالَى

Namun sebagian ulama' berfatwa tidak boleh digabung pahalanya hanya qodo' saja tdk dapat pahalanya puasa sawwal

Ini ibarotnya :

بغية المسترشدين ص 113-114 (مسألة: ك): ظاهر حديث: «وأتبعه ستاً من شوّال» وغيره من الأحاديث عدم حصول الست إذا نواها مع قضاء رمضان، لكن صرح ابن حجر بحصول أصل الثواب لإكماله إذا نواها كغيرها من عرفة وعاشوراء، بل رجح (م ر) حصول أصل ثواب سائر التطوعات مع الفرض وإن لم ينوها، ما لم يصرفه عنها صارف، كأن قضى رمضان في شوّال، وقصد قضاء الست من ذي القعدة، ويسنّ صوم الست وإن أفطر رمضان اهـ. قلت: واعتمد أبو مخرمة تبعاً للسمهودي عدم حصول واحد منهما إذا نواهما معاً، كما لو نوى الظهر وسنتها، بل رجح أبو مخرمة عدم صحة صوم الست لمن عليه قضاء رمضان مطلقاً

Wednesday, April 19, 2023

HUKUM PUASA QADHA BESERTA DENGAN PUASA SUNAT SYAWAL

 



HUKUM PUASA QADHA BESERTA DENGAN PUASA SUNAT SYAWAL

Dalam hal ini, para ulama telah khilaf kepada beberapa pendapat:.

*PERTAMA: SAH*

Hukumnya sah dan terjadi kepada kedua-duanya, iaitu qada’ dan sunat. Inilah pendapat:

Imam Ibn Hajar al-Haitami

Syeikh Muhammad Ramli. Lihat al-Nihayah (1/162) dan juga Fatawa al-Ramli (2/339)

Imam al-Barizi. Lihat al-Ashfah wa al-Nazhair (1/161)

Syeikhul Islam Syeikh Zakaria al-Ansari dalam Haasyiah al-Syarqawi ala al-Tahrir (1/427)

Inilah juga pendapat kebanyakan ulama mutakhirin

 

*PENDAPAT KEDUA: TIDAK SAH*

Tidak sah tetapi terhasil yang fardhu sahaja iaitu puasa qada’ tidak kepada puasa sunat Syawal. Inilah pendapat:

Imam al-Asnawi

Syeikh Ibn al-Solah

Abu Makhramah

Lihat Bughiah al-Mustarsyidin (3/95-96)

Hujah mereka tidak boleh tasyrik atau sekutukan dua jenis ibadah dalam satu ibadah.


*TARJIH*

Setelah meneliti dua hujah, kami lebih cenderung kepada pendapat yang membolehkannya. Ini kerana ia merupakan jenis ibadah yang sama tetapi dengan dua niat. Ini juga pendapat sebahagian ulama berdasarkan pengamatan kepada beberapa nas. Walaupun begitu, yang terbaiknya adalah memisahkan antara qada’ puasa dengan puasa enam Syawal untuk keluar daripada khilaf.

Imam Ibn Hajar menggunakan bahasa dengan katanya terhasil asal pahala tetapi bukan dalam bentuk sempurnanya jika ia berniat untuk kedua-duanya (niat qada Ramadan dan sunat Syawal). Lihat al-Tuhfah (3/390). 

Semoga dengan penjelasan ini, akan memberi kefahaman kepada kita berkenaan dengan isu puasa qada’ dan puasa enam Syawal. Sekian.


WALLAHU A'LAM




Tuesday, April 18, 2023

BERPUASA DAN BERHARI RAYA BERDASARKAN HISAB.

 


BERPUASA DAN BERHARI RAYA BERDASARKAN HISAB.


Dalam sebuah hadits:

صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته ، فإن أغمي عليكم فاقدروا له

Berpuasalah kamu karena melihat hilal (hilal Ramadhan) dan berhentilah kamu dari puasa karena melihat hilal (hilal syawwal), jika hilal terhalang awan, maka ...


Kalimat (فاقدروا له) itu multi tafsir (ظني الدلالة). Jumhur ulama memaknainya dg "maka sempurnakanlah bulan menjadi 30 hari". Ini didasarkan pada hadits Al-bukhary yang jelas dan tegas maknanya (قطعي الدلالة). Yaitu :

فإن غبّي عليكم فاكملوا عدة شعبان ثلاثين

Jika hilal itu tertutup bagimu, maka sempurnakanlah bilangan bulan sya'ban 30 hari.

Ini termasuk bagian dari menafsirkan hadits dg hadits (تفسير الحديث بالحديث).

Sebagian ulama memaknai kalimat tsb (فاقدروا له) dengn "maka perkirakanlah posisi hilal dg melakukan perhitungan".

Atas dasar penafsiran yang kedua ini, sebagian ulama seperti Mutharrif dari kalangan tabi'in dan ibnu Qutaibah dari kalangan ahli bahasa membolehkan memulai puasa dan berhari raya berdasarkan hisab ketika hilal terhalang mendung atau penghalang yang lain.

Friday, April 14, 2023

DALAM PENENTUAN TANGGAL ALASAN KENAPA IKUT PEMERINTAH

 


Aku lebih memilih ikut pemerintah karena beberapa pertimbangan dan alasan berikut ini:

1. Pemerintah secara zahir lebih sesuai dengan perintah hadist Nabi yang berbunyi:

صوموا لرؤيته أي لرؤية الهلال وافطروا لرؤيته

Berpuasalah kalian karena melihat hilal (bulan tanggal 1) dan berhari raya juga karena melihat hilal.

2. Pemerintah memiliki keunggulan daripada Muhammadiyah dari sisi rukyat hilal versi pemerintah adalah rukyatul hilal dengan mata (رؤية الهلال البصرية والعملية) sekaligus ilmiah/hisab (رؤية الهلال النظرية والعلمية) sedangkan rukyatul hilal versi Muhammadiyah hanyalah rukyatul hilal ilmiah/hisab saja.

3. Ikut pemerintah sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an yang berbunyi:

اطيعوا الله واطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم... الآية

Artinya: Taatilah Allah dan taatilah Rasulullah dan pemimpin kalian...

ولو ردوه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم لعلمه الذي يستنبطونه منهم (النساء/ ٨٣)

Artinya: Seandainya mereka mengembalikan persoalan mereka kepada Rasulullah dan pemimpin mereka niscaya mereka mengetahui perihal kebenaran yang sedang mereka cari... (QS Annisa ayat 83)

Dan hal ini juga selaras dengan kaidah fikih:

حكم الحاكم يرفع الخلاف

 Artinya: Putusan pemerintah menghapus perbedaan pendapat yang di antara perbedaan tersebut adalah NU vs Muhammadiyah perihal awal puasa dan lebaran.


Inilah pilihan dan pendapatku, bagaimana pendapat kalian?


Semoga bermanfaat! Wallahu A'lam Bis Shawab 🙏

Wednesday, April 12, 2023

SHOLAT TARAWEH CEPAT LEBIH BAIK DARI PADA LAMBAT



 *Tarawih Cepat Lebih Baik daripada Tarawih Lambat*


_👉 Jika dengan cepat bisa memperbanyak jamaah._


‏قال الإمام الكاساني الحنفي  المتوفى سنة ٥٨٧ هجري :

"‏أما في زماننا فالأفضل أن يقرأ الإمام على حسب حال القوم من الرغبة والكسل، فيقرأ قدر ما لا يوجب تنفير القوم عن الجماعة؛ لأن تكثير الجماعة أفضل من تطويل القراءة."


‏📚 بدائع الصنائع (289/1) 📚

[12/4 06.00] MWC-NUGAR ANZAAY: عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((إذا صلى أحدُكم للناس فلْيُخفِّفْ؛ فإن فيهم الضعيفَ والسقيم والكبير، وإذا صلى أحدُكم لنفسه، فليُطوِّلْ ما شاء))؛ متفق عليه، وفي رواية: ((وذا الحاجة)).

والمراد بالتخفيف ما وافق سُنَّةَ النبي صلى الله عليه وسلم، هذا هو التخفيف، وليس المراد بالتخفيف ما وافق أهواءَ الناس، حتى صار الإمام يركض في صلاته ولا يطمئنُّ.

Tuesday, April 11, 2023

HUKUM SUNTIK SAAT PUASA

 


🌤 Kajian Ramadan 1440

💉 Hukum Suntik Saat Puasa

Adapun hukum suntik bagi orang yang berpuasa adalah boleh jika dalam keadaan darurat.

Namun ulama’ berbeda pendapat dalam masalah suntik, apakah dapat membatalkan puasa atau tidak ?

Pendapat pertama : Membatalkan secara mutlak. Karena sampai ke dalam tubuh.

Pendapat kedua : Tidak membatalkan secara mutlak. Karena sampainya ke dalam tubuh bukan melalui lubang yang terbuka

🏷 Pendapat ketiga : diperinci sebagai berikut :


1. Jika suntikan tersebut berisi suplemen, sebagai pengganti makanan atau penambah vitamin, maka membatalkan puasa. Karena ia membawa makanan yang dibutuhkan ke dalam tubuh.

2. Jika tidak mengandung suplemen (hanya berisi obat), maka diperinci :

a. Apabila disuntikkan lewat pembuluh darah maka membatalkan puasa.

b. Disuntikkan lewat urat-urat yang tidak berongga maka tidak membatalkan puasa.

📚Referensi:
روضة الطالبين وعمدة المفتين – (ج 1 / ص 274)
فصل في مبيحات الفطر في رمضان وأحكامه : فالمرض والسفر مبيحان بالنص والاجماع كان مقيما صحيح البدن ثم شرط كون المرض مبيحا أن يجهده الصوم معه فيلحقه ضرر يشق احتماله على ما ذكرنا من وجوه المضار في التيمم. ثم المرض إن كان مطبقا فله ترك النية بالليل وإن كان يحم وينقطع نظر إن كان محموما وقت الشروع فله ترك النية وإلا فعليه أن ينوي من الليل ثم إن عاد واحتاج إلى الافطار أفطر وشرط كون السفر مبيحا كونه طويلا ومباحا ولو أصبح صائما ثم مرض في أثناء النهار فله الفطر ولو أصبح مقيما صائما ثم سافر لم يجز له فطر ذلك اليوم وقال المزني يجوز وبه قال غيره من أصحابنا.
التقريرات السديدة / 452
حكم الإبرة : تجوز للضرورةو ولكن اختلفوا في ابطالها للصوم على ثلاث اقوال :
1. ففي قول : انها تبطل مطلقا لأنها وصلت الى الجوف.
2. وفي قول : انها لا تبطل مطلقا ، لأنها وصلت الى الجوف من غير منفذ مفتوح.
3. وقول فيه تفصيل – وهو الأصح- : اذا كانت مغذية فتبطل الصوم, واذا كانت غير مغذية فننظر : اذا كان في العروق المجوفة-وهي الأوردة- : فتبطل، واذا كان في العضل – وهي العروق غير المجوفة – فلا تبطل.
 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes