BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, January 28, 2022

 Materi kali ini ini kita akan menjelaskan tentang hal-hal yang membatalkan wudhu( dalam bahasa Arab istilah hal-hal yang membatalkan wudhu itu disebut dengan  ….


  1. Dalil Alquran an  

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم

او جاء احد منكم ميناء تلقائي النساء سورة سورة المائدة آية 2

Atau datang dari tempat buang air atau menyentuh perempuan

  1.  sub Manhaj ( atau kajian dalil)

 dalam pembahasan fiqih hal-hal yang membatalkan wudhu itu ada lima perkara

  1. Pertama keluarnya sesuatu dari dua jalan( baik itu qubul maupun dubur)

  2.  2 bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan selain mahram

  3.  tidur tidak menetap pantatnya

  4.  hilangnya akal

  5.  menyentuh qubul dan dubur dengan telapak tangan bagian dalam.


 Dalam ayat ke 6 surat al-maidah itu menyimpan dua dasar hukum tentang hal-hal yang membatalkan wudhu yakni keluarnya sesuatu dari dua jalan dan bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.


 Adapun metodologi pengambilan hukum yang pertama menurut kaidah fiqih bahwa lafadz ghait,  dari potongan ayat Alquran yang berbunyi ahadun Minal ghaib memakai mazhab naqli.


 Adapun yang disebut dengan pengertian mazhab adalah memindahkan lafadz dari makna aslinya kepada makna lain karena adanya hubungan antara makna yang dipindah dengan makna lafadz yang dipindahkan seperti lafadz ghaith yang awalnya secara lughot diartikan sebagai tempat pembuangan kotoran berpindah makna kepada yang lainnya yaitu sesuatu yang keluar dari kotoran manusia.


 Perpindahan pada makna kotoran ini Masyhur sekali sehingga secara ‘urf atau kebiasaan manusia Ketika ada orang mengatakan go id pasti langsung mengarah kepada makna kotoran berarti makna kotoran ini menjadi makna hakikat secara huruf, terbukti ketika ada orang yang mengatakan gaib secara langsung mengarah kepada makna kotoran yang seakan-akan memberi indikasi tidak terjadinya perpindahan makna.

Tetapi Ketika dilihat dari asal cepatnya ghaib tetap dikatakan mazhab yang berpindah dari makna tempat pembuangan kotoran kepada makna kotoran itu sendiri.

 adapun dalam ayat tersebut Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyampaikan an-naml Afat minkum Minal secara asal kata bahasanya lafadz ghaib diartikan sebagai tempat pembuangan kotoran namun yang dikehendaki Sar yaitu oleh Allah subhanahu wa ta'ala adalah hadas yang keluar dari dua jalan yaitu qubul dan dubur sehingga maksud dari Ghaib itu adalah kencing dan kotoran..R

 Adapun untuk yang lainnya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab fiqih apapun yang keluar dari dua jalan baik Suci atau najis itu tetap membatalkan wudhu maka untuk perkara yang suci tersebut dikiaskan kepada kencing dan kotoran.

 pembahasan yang kedua tentang hal yang membatalkan wudhu adalah bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan selain mahram.

  kita lihat bahwa lafadz kau lamastumunnisa dia tetapkan kepada Dia top kan kepada ahadun minkum dan setelah itu ayat sesudahnya menjelaskan perintah tayamum ketika tidak menemukan air hal ini menunjukkan bahwa Alam juga termasuk hadas yang akhirnya dapat merusak dan membatalkan wudhu.R


  1. Kajian fiqih

  1. Apa yang dikehendaki langsung dalam ayat al lamastumunnisa

Ulama Salaf terjadi perbedaan pendapat dalam mengartikan lafadz lamsu yang ada pada ayat al lamastumunnisa dari golongan sahabat yakni sahabat Ali sahabat Ibnu Abbas dan sahabat Hasan menganggap bahwa yang dimaksud dengan kata lamsu adalah Jima’  dan hal ini sesuai dengan madzhab Imam Hanafi.  akan tetapi menurut sahabat Ibnu Mas'ud Ibnu Umar dan Ibnu Imam As Imam menganggap bahwa maksud langsung adalah menyentuh dengan tangan hal ini sesuai dengan madzhabnya Imam Syafi'i.

Imam Ibnu Rusyd dalam kitab bidayatul mujtahid telah menjelaskan tentang alasan adanya perbedaan pendapat pemahaman makna lamsu di sini yaitu disebabkan karena bahasanya lamsu adalah bahasa yang mustaroh bahasa campuran di kalangan orang Arab karena terkadang oleh orang Arab bahasa ini dikenal atau dipakai untuk menunjukkan makna menyentuh dengan kangen dan kadang-kadang bahasa langsung dipakai bahasa Cina ya atau sindiran untuk menunjukkan makna Jima dari permulaan bahasa yang mustaroh inilah akhirnya dapat dipahami adanya perbedaan 2 mazhab tadi.


Adapun alasan mazhab kita yang mengatakan bahwa maksud lamsu pada ayat ini adalah makna secara hakikat yaitu menyentuh dengan tangan dan bukanlah secara kinayah yang diartikan dengan Kenapa demikian karena berpijak pada kaidah Ushul fiqih yang mengatakan apabila terjadi di kebingungan antara makna hakikat dengan makna majas maka yang lebih diunggulkan adalah makna hakikat sampai adanya Dalil yang menunjukkan bahwa hal itu adalah makna majas.  Oleh karena itu dengan dasar kaidah inilah madzhab Syafi'i lebih cenderung mengarahkan lafadz langsung kepada makna hakikat artinya apa berarti bahwa memegang atau terpanjangnya kulit perempuan dapat membatalkan wudhu .


Berbeda lagi dengan pendapat Hanafiah yang mengatakan jika makna mazhab itu lebih masyhur dan lebih banyak digunakan daripada makna hakikat nya maka makna majas itu akan lebih mudah dipahami daripada makna hakikat nya sehingga bila makna mazhab lebih banyak digunakan Walaupun ada makna hakikatnya tetap harus memakai makna majas Sama halnya dengan Ghaib yang mempunyai makna majas dan juga makna hakikat karena yang sering digunakan adalah makna majas yakni kotoran maka yang lebih dipilih adalah makna majas meskipun 8 Ghaib sendiri memiliki makna hakikat yakni tempat pembuangan kotoran.

dampak dari lapia diatas muncul pertanyaan Apakah menyentuh perempuan itu dapat membatalkan wudhu atau tidak?


Untuk jawabannya dapat diuraikan

  1. Mazhab Imam Hanafi mengatakan menyentuh perempuan baik dengan syahwat atau tidak dengan syahwat tidak membatalkan wudhu.

  2. Madzhab Imam Syafi'i mengatakan bahwasanya menyentuh perempuan baik dengan syahwat atau tidak dengan syahwat maka dapat membatalkan wudhu.R

Sehingga meskipun dalam pembahasan hal yang membatalkan wudhu ini masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama menurut mayoritas sahabat dan ulama mengatakan bahwasanya keluarnya Ghaith yang diartikan kotoran yang keluar dari manusia dan  menyentuhnya laki-laki atau perempuan selain mahram termasuk hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan wudhu.


Adapun dalil dari hal-hal yang dapat membatalkan wudhu yang lainnya berpijak terhadap hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai berikut 

Dalil hadits tentang batalnya wudhu sebab hilangnya akal karena karena tidur

العيناني ويكا يا سهى واذا نمتي انطلقوا ماما ماما

Artinya dua mata itu ibarat tali bagi pantat atau dubur jadi apabila kedua mata itu tidur talinya tentu terlepas maka dari itu Bagi siapapun yang tidur hendaklah wudhu”.

 dalil hadits tentang batalnya wudhu sebab menyentuh qubul atau dubur anak Adam

من مشى ذاكرة قال صلى حتى يتوضأ من مساء ذاكرة صلى حتى يا توضا خياطه وضحاها

Artinya Barang siapa pun yang menyentuh zakarnya Maka jangan shalat sebelum berwudhu.



Urutan Dhoruriyati


Mohon maaf bertanya, manakah yang didahulukan dalam segi urutan semestinya ? 

1. Hifdzul ddin

2. Hifdzu nafsi

3. Hifdzu mal. 

4. Hifdzu nasli..

Iku Sebenere urut2ane apa dulu ya..  Suwun... Jazakumullah

[21/9 13.05] Kyai Hasanuddin: حفظ الضروريات الخمس وهي : (العقل - والنسل - والنفس - والدين - والمال). (رواءع البيان تفسير ايات الاحكام. الجزء ٢. ص. ٥٢.)

Demikian lah jawaban sebenarnya berdasarkan referensi yang ada dalam kitab tersebut.

Thursday, January 27, 2022

MAKNA AYAT UCAPAN INNALILLAHI SAAT MENDAPAT MUSIBAH




Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bismillahirrohmanirrohim 😇

MAKNA AYAT UCAPAN INNALILLAHI SAAT MENDAPAT MUSIBAH

Hampir tidak ada satupun didunia ini orang yang menginginkan musibah , tetapi tidak ada juga orang yg bebas musibah , semua akan merasakan.Disaat kita mendapat musibah , kita diperintahkan untuk bersabar.

SIAPAKAH ORANG YANG BERSABAR ITU ?

Orang yang bersabar adalah orang yang  membaca kalimat istirja' , yaitu inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. sesungguhnya sesuatu itu milik allah dan kepadanyalah kembali.

Tentu saja kalimat ini bukan sekedar untuk dibaca , tetapi juga direnungi maknanya , bahwa kita ini tidaklah memiliki apa apa , ketika allah mengambilnya kembali kita harus ikhlas mengembalikan apa yang bukan milik kita.

Kendatipun demikian musibah yang ditimpakan kepada hambanya tidak serta merta tanda kebencian , tetapi justru tanda kasih sayang bahwa allah akan memberi yang lebih baik daripada apa yang sudah hilang.

Sehingga Rosulullah mengajarkan doa ketika mendapat musibah , supaya allah mengganti sesuatu yang lebih baik.

Terbukti ketika ummu Salamah ditinggal wafat suaminya , kemudian mengamalkan doa ini , ternyata ummu Salamah mendapat ganti suami Rosulullah.

Padahal sebelumnya hal ini rasanya seperti mustahil menurut akal , tetapi begitulah kuasa allah untuk mengganti apa yg sudah hilang dari diri kita bukanlah hal sulit.

Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"

Ibnu katsir menjelaskan :

أي : تسلوا بقولهم هذا عما أصابهم ، وعلموا أنهم ملك لله يتصرف في عبيده بما يشاء ، وعلموا أنه لا يضيع لديه مثقال ذرة يوم القيامة ، فأحدث لهم ذلك اعترافهم بأنهم عبيده ، وأنهم إليه راجعون في الدار الآخرة .

Maksudnya,  mereka menghibur dirinya dengan mengucapkan kalimat tersebut manakala mereka tertimpa musibah, dan mereka yakin bahwa diri mereka adalah milik Allah.

Dia memberlakukan terhadap hamba-hamba-Nya menurut apa yang Dia kehendaki. 

Mereka meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala di sisi-Nya seberat biji sawi pun kelak di hari kiamat. 

Maka ucapan ini menanamkan di dalam hati mereka suatu pengakuan yang menyatakan bahwa diri mereka adalah hamba-hamba-Nya dan mereka pasti akan kembali kepada-Nya di hari akhirat nanti.

(Tafsir ibnu katsir QS Al-Baqarah ayat 156)


Ummu Salamah berkata :

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْنِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ وَخَلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّيَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ مَنْ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ صَاحِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ ثُمَّ عَزَمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِي فَقُلْتُهَا اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا قَالَتْ فَتَزَوَّجْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


Aku  telah mendengar Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: 

"Tidaklah seorang hamba yang tertimpa oleh musibah, lantas ia berdo'a: 

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN ALLAHUMMA AJURNI FII MUSHIBATI WAKHLUFNI KHAIRAN MINHA 

(Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala pada mushibahku, dan gantilah darinya dengan yang lebih baik).

kecuali Allah akan memberinya pahala pada mushibah yang menimpanya dan menggantikan untuknya dengan yang lebih baik darinya." 

Ketika Abu Salamah meninggal, saya berkata; 

'Siapakah orang yang lebih baik dari Abu Salamah, seorang sahabat Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam? ' 

'Allah Azzawajalla pun memberi keinginan kepadaku, sehingga aku pun membacanya; 

ALLAHUMMA AJURNI FII MUSHIBATI WAKHLUFNI KHAIRAN MINHA 

(Ya Allah, berilah aku pahala pada mushibahku, dan gantilah darinya dengan yang lebih baik).' 


Akhirnya aku pun menikah dengan Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam.

(HR Ahmad nomor 25417)

SEJARAH MATA AIR YANG TIAP HARI KITA MINUM, BUAT MANDI DLL..

 

PERJALANAN KE LASEM


"KAJIAN TAFSIR AL-QURAN"

SEJARAH MATA AIR YANG TIAP HARI KITA MINUM, BUAT MANDI DLL.. 

Alloh menurunkan 5 sungai dari syurga (Sungai Saihun, jaihun, dajlah, furot, nil) dialiri satu sumber mata air dari beberapa mata air syurga yang tingkatan paling bawah, melewati  sayapnya malaikat jibril yang dititipkan (ditampung) digunung, 

lalu dialirkan di bumi untuk kemanfaatan manusia, Kelak jika ya'juz ma'juz sudah kluar diangkat lah sungai2 itu kelangit bersamaan benda2 lainnya, Alqur'an , ilmu, hajar aswad, maqom ibrahim, peti musa dst.. Tatkala smuanya diangkat dari muka bumi binasalah kebaikan dunia dan agama.


Referensi:

(وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ) 

إلى أن قال.. روي الشيخان عن ابن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم، أنزل من الجنة خمسة أنهار : سيحون جيحون ودجلة والفرات والنيل أنزلها الله عز وجل من عين واحدة من عيون الجنة من أسفل درجة من درجاتهاعلى جناحي جبريل استودعها الجبال وأجراها في الأرض وجعل فيها منافع للناس إلخ.... (الصاوي ص:١٣٩ ج:٣ دارالفكر)

SABEN MALAM JUM'AT

 



*Secangkir ☕Kopi Dhuha*

Senin, 24 Januari 2022 M/ 21 Jumadil Akhir 1443 H.

*"Saben Malem Jum'at..."*

*(Jangan Melupakan Ahli Kubur )*

'Umar bin Abdul Aziz berkata dalam sebuah khutbahnya: "Sesungguhnya kamu telah diciptakan untuk hidup kekal, tetapi kamu berpindah dari satu desa (tempat) menuju desa (tempat) yang lain" (Tanwierul Qulub. hal. 45)

Salah satu tempat yang akan dituju oleh manusia adalah kehidupan alam Barzakh (alam kubur) setelah datangnya kematian. (Sabilul Adzkar wal I'tibar. hal. 51)

Alam Barzakh (alam kubur) adalah alam yang memisah antara (kehidupan) dunia dan akhirat. (Is'adur Rofiq. Juz. I. hal. 29)

Seluruh ahli kubur hidup dalam kehidupan alam Barzakhnya, mereka bisa mengetahui, mengerti, mendengar, melihat dan mengenal orang-orang yang datang berziarah kepadanya dalam kehidupan alam Barzakhnya... (Tanwierul Qulub. hal. 415)

Telah diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas

 *رضى الله عنهما*: 

"Apabila telah datang hari raya ('Ied) dan yaumul 'usyri dan hari Jum'at yang pertama di bulan Rajab dan malam Nishfu Sya'ban dan *tiap (saben) malam Jum'at,* keluarlah orang-orang yang telah meninggal dari kubur-kubur mereka dan berdiri di depan pintu-pintu rumah mereka sambil berkata; " Kasihilah kami pada malam ini dengan (hadiah pahala) bersedekah  meskipun dengan (sedekah) sesuap roti. Sesungguhnya kami sangat membutuhkannya." Apabila mereka tidak mendapatkan sesuatu (pahala yang dihadiahkan untuk mereka), maka mereka akan kembali (ke kubur mereka) dengan kesedihan. (Ad-Durorul Hisan lil As-Suyuthi. hal. 14)

*Sahabat-Sahabat*

*رحمكم الله*

Karena itu, janganlah melupakan ahli kubur dengan mendo'akan mereka, memohon ampunan untuk mereka, dan bershodaqoh yang pahalanya dihadiahkan untuk mereka *meskipun hanya setiap (saben) malam Jum'at sekali,* (Sabilul Adzkar wal I'tibar. hal. 58)

Telah diriwayatkan dari Nabi

*صلى الله عليه وسلم:*

"Bersedekahlah kamu atas dirimu dan atas orang-orang yang telah meninggal dari (keluarga) kamu meskipun dengan sepinuman (segelas) air, maka apabila kamu tidak mampu melakukan sedekah seperti itu, maka dengan (menghadiahkan pahala) bacaan ayat-ayat dari kitab Allah *تعالى*,  apabila kamu tidak bisa membaca Al-Qur'an, maka do'akanlah mereka dengan memohonkan ampunan dan rahmat untuk mereka.  Sesungguhnya Allah telah berjanji kepadamu untuk mengabulkan do'a." (Tanqiehul Qaul, Syeikh Nawawie Al-Bantani. hal. 28).

*رب فانفعنا ببركتهم #*

*واهدنا الحسنى بحرمتهم.*

*وامتنا فى طريقتهم #*

*ومعافاة من الفتن.*


*امين يارب العالمين*🤲🤲🤲

*والله اعلم بالصواب*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

Semoga Bermanfa'at.

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

*Monggo Diseruput ☕ Kopinya* 😀😀😀🙏🙏🙏

Wednesday, January 26, 2022

MEMBACA ALQURAN TANPA MENGGERAKAN LISAN



السلام عليكم ورحمةالله وبركته..

 Bismillah

📖 *MEMBACA ALQURAN TANPA MENGGERAKAN LISAN*

Cara membaca Alquran yang benar dan menjadikan sahnya bacaan al-Fatihah dalam salat adalah membacanya dengan menggerakkan lisan. Bukan dengan cara dibatin tanpa ada gerakan lisan. Membaca seperti itulah (dengan menggerakan lisan) yang dapat membuahkan pahala dan keutamaan dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala. 

(1). Syekh Sa’ad al-Khatslan hafizhahullah mengatakan: “Tidak disebut sebagai membaca Alquran bila seorang membacanya dengan tanpa menggerakan lisan. Oleh karena itu, apabila seseorang yang salat membaca al-Fatihah dengan tanpa menggerakkan lisan maka salatnya tidak sah. Demikian pula orang yang membaca Alquran dengan dibatin tanpa menggerakan lisan, ia tidak mendapatkan pahala sebagaimana pahala membaca Alquran.”

(2). Syekh al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang seorang yang membaca Alquran hanya dengan melihat mushaf (tanpa menggerakkan lisannya), apakah ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala membaca Alquran? Beliau menjawab: “Ia tidak mendapatkan apa-apa selain pahala melihat mushaf dan perbuatannya itu tidak terhitung sebagai membaca Alquran.” 

(Lathaa-if al-Fawaa-id,hal. 40)

TAQLID PADA SELAIN MADZHAB EMPAT

 


Ngaji Ahlussunnah wal jama'ah 

Taqlid pada selain  Mazhab Empat 

وأجرى السبكى ذلك وتبعوه في العمل بخلاف المذاهب الأربعة  اى مما علمت نسبته لمن يجوز تقليد وجميع شروطه عنده  وحمل على ذلك قول ابن الصلاح لا يجوز تقليد غير الأئمة الأربعة أي في قضاء وإفتاء  تحفة المحتاج في شرح المنهاج ج ١ص٤٨

فقد قال السبكي يجوز للشخص التقليد للعمل في حق نفسه وإما في الفتوى  والحكم فقد نقل ابن الصلاح الإجماع على أنه لا يجوز يعني تقليد غير الأئمة الأربعة ...إلى أن قال ... وقد يجمع بين القول ابن عبد السلام  هنا لا يجوز وقول السبكي  يجوز أن يرجع له ما لم يشرط عليه مامر وبين ما مر الشيخين  من جواز الحكم بمذهب الغير  وهذا في الحكم الضعيف  في مذهبه الذى لم يوافق واحدا من المذاهب  الأربعة والفرق بينهما ما مر عن السبكي أنه  يجوز تقليد غير الأئمة في العمل لنفسه لا في الإفتاء والحكم ولاشك  أن الضعيف المذكور رأى مغاير للمذاهب الأربعة ( الفتاوى الكبرى لابن تيمية ج ٣ص ٢١٣ 

Keterangan 

Dalam ibarot  ini imam Subky  menjelaskan , bahwa. Diperbolehkan  mengikuti pendapat selain madzhab  empat , dengan catatan untuk di amalkan sendiri  tidak untuk fatwa dan qadha ( memberi keputusan  hukum )

 

 


 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes