KAJIAN BID'AH

Assalamu alaikum semuanya.

ikut meramaikan bicara tentang bid'ah. Semoga kedamaian tetap bersemayam di hati muslimin semuanya dalam perbedaan pemahaman. Saling menghargai 1 sama lain

Tentang bid'ah, yang terbesit di benakku adalah cara beragama itu sendiri di dalam usaha menggapai tujuan dari agama. Yang dikatakan *Ahlussunnah* itu adalah orang yang mengerti dan meniru cara beragamanya Rosululloh Dalam usaha menggapai kedekatan dengan Allah, bukan hanya dalam segi hukum haram sunnah, melainkan juga dari segi kebiasaan, corak, dan cara beragamanya secara kaffah.

Tujuan Agama adalah kembali kepada Allah dengan selamat. Atau mendekatkan diri kepada Allah.

Maka yang terbesit di kepalaku tentang bid'ah bukan acara tahlilan. Tapi ada beberapa kelompok yang mengaku islam, mereka mendekatkan diri kepada Allah dengan cara lain yang tidak diajarkan oleh Rosululloh. Misalnya puasa mutih, sirih, tarak dzirruh, dll sedangkan mereka tak pernah sholat.

Kullu bid'ah dzolalah di sini secara essensi makna adalah hanya berkaitan dengan cara menempuh tujuan agama. Seperti contohnya tadi, ingin mendekatkan diri kepada Allah tapi caranya puasa mutih, sirih, dll. Jika ada cara lain atau cara baru yg tidak di ajarkan oleh nabi maka itu bid'ah dzolalah mutlaq. Makanya yg diikuti oleh NU, bid'ah ada 2. Bid'ah hasanah dan Bid'ah dzolalah. Bid'ah hasanah itu yang berkaitan dengan muamalah. Hubungannya dengan Kebaikan sesama manusia. Saling mendoakan. bersholawat kpd Nabi. Dan lain lain.

Bid'ah dholalah itu yang berkaitan dg ibadah mahdhoh. Karna sudah pasti tujuan ibadah mahdhoh adalah Tuhan.

Pengertian ini didasarkan sebuah ayat :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (QS. Alu Imron: 31).

Maka yang ada tujuan Allah-lah dikatakan kullu bid'ah dzolalah.

Sedangkan hablumminannas jikapun bid'ah bisa bid'ah hasanah jika tidak bertentangan dg syari'at.

Contoh pembentukan mushaf ini bid'ah hasanah demi kemaslahatan bersama.

Tahlilan itu untuk mendoakan sesama, maka secara essensi tidak bid'ah. Karna Rosululloh pun mendoakan mayit.

Dari segi cara mendoakan, jika bid'ah maka bid'ah hasanah.

Sekian terimakasih 🙏 semoga cinta kasih tetap terjaga dalam hati muslimin, semoga selamat dari bisikan saling menyalahkan agar tidak tercipta rasa benci. Aamiin.

Billahi taufiq wal hidayah, wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh 🙏

📖 BAB HAK KEDUA ORANG TUA

Hak orang tua 

Kitab tanbihul gofilin

وسئل النبي صلى الله عليه وسلم اي الاعمال افضل 

Baginda Nabj SAW di tanya amal apa yang paling utama ?

قال الصلاة لوقتها ثم بر الوالدين ثم الجهاد في سبيل الله 

Baginda Nabi SAW bersabda : sholat pada waktunya ,berbakti kepada kedua orang tua ,perang di jalan Allah 

وعن فرقد السنجى قال قرات في بعض الكتب لا ينبغى للولد ان يتكلم اذا شهد والديه الا باذنهما ولا بمشى بين يديهما ولا عن يمينهما ولا عن شمالهما الا ان يدعواه فيجيبهما ولكن يمشى خلفهما كما يمشى العبد خلف خلف مولاه 

Dari faruqdi as sinji brrkata: aku membaca sebagian kitab : anak jangan bicara di hadapan kedua orang tua kecuali di izini , tidak baik anak berjalan didepan orang tua di kanan kirinya kecuali di panggil tetapi berjalan di belakang kedua orang tua seperti berjalannya seorang budak di belakang majikannya 

وذكر ان رجلا جاء الى النبي صلى الله عليه وسلم فقال 

Di ceritakan ada seorang laki laki mendatangi Baginda Nabi SAW berkata :

يارسول الله ان امي خرفت عندى وانا اطعمها بيدى واسقيها واوضئها واحملها على عاتقي فهل جازيتها 

Ya Rasulullah ! Ibuku sudah tua renta ,aku suwapi aku meminumkannya saya wudhoni saya gendhong apakah sudah membalas orang tua ?

قال لا ولا واحدة من مائة ولكنك قد احسنت والله يثيبك على القليل كثيرا 

Baginda Nabi SAW bersabda : belum membalas ,tidak ada perseratusnya . tetapi kamu cuman berbuat baik . Allah akan memberi pahala amal sedikit dengan pahala banyak .

Bersambung 

📖 BAB HAK KEDUA ORANG TUA

 Hak kedua orang tua 

Kitab tanbihul gofilin 

قال الفقيه رضي الله تعالى عنه لو لم يذكر الله تعالى في كتابه حرمة الوالدين ولم يوص بهما لكان يعرف بالعقل ان حرمتهما واجبة 

Al faqih Abu alaist semoga di rahmati Allah berkata :umpama Allah SWT tidak berfirman ke hurmatannya kedua orang tua di dalam kitabnya ( Al Qur'an ) dan tidak memberi wasiat ( berpesan ) berbakti kepada kedua orang tua maka di ketahui dengan akal bahwa sanya memulyakan kedua orang tua itu wajib 

وكان الواجب على العاقل ان يعرف حرمتهما ويقضى حقهما فكيف 

Dan kewajiban orang yang berakal yaitu mengetahui kemulyaan kedua orang tua dan hak nya bagaimana ?

وقد ذكر الله تعالى في جميع كتبه في التوراة والانجيل والزبور والفرقان وقد امر في جميع كتبه واوحى الى جميع الانبياء واوصاهم بحرمة الوالدين ومعرفتهما وجعل رضاه في رضا الوالدين وسخطه في سخطهما 

Allah SWT berfirman di semua kitabnya yakni taurot injil zabur Al Qur'an ,Allah memerintahkan di semua kitabnya dan memberi wahyu kepada semua para nabi dan berwasiat ( berpesan ) kepada semua nabi supaya memulyakan kepada kedua orang tua dan mengetahui hak haknya kedua orang tua dan Allah menjadikan ridhonya di dalam ridhonya kedua orang tua dan murkanya di murkanya kedua orang tua.

Bersambung 

🥜 ALASAN AWAL HARI QIYAMAT

 

Alasan hari setelah bangkit dinamakan dengan hari qiamat 🥜,,,

{القيامة} أي يومها وأوله من وقت الحشر إلى مالا يتناهى على الصحيح وقيل إلى أن يدخل الجنة الجنة وأهل النار النار وسمى بيوم القيامة لقيام الناس فيه من قبورهم وقيامم بين يدى خالقهم وقيام الحجة لهم وعليهم 

       Pemaparannya, berdasarkan pendapat yang kuat : permulaan dinamakannya hari qiamat ialah mulai dari dikumpulkan manusia hingga kepada tidak ada penghabisannya.

       Ada ulama yang berpendapat : permulaan hari qiamat ialah mulai daripada dikumpulkan manusia hingga kepada ahli syurga masuk kedalamnya syurga dan ahli neraka masuk kedalamnya neraka.

       Adapun alasan dinamakan hari tersebut dengan hari qiamat dikarenakan,

1. Berdirinya manusia pada hari tersebut dari kuburnya.

2. Berdirinya manusia dihadap khaliqnya (Allah Swt).

3. Pada hari tersebut manusia menegakkan argumentasi (alasan) dan ditegakkan argumentasi diatasnya manusia. Wallaahu A’lam.

Referensi dari kitab,

سراج الطالبين        ٣٠٤ / ٢          {الحرمين}

💖 Mohon dikoreksi apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan 💖

📖HAK ORANG TUA

 

Ngaji ahlus sunnah waljamaah 

Hak orang tua 

Kitab tanbihul gofilin 

 قال رضي الله تعالى عنه  حدثنا ابو القاسم حدثنا فارس حدثنا محمد بن الفضل حدثنا عبيد الله بن موسى  عن سفيان عن ابن جريج عن عطاء قال قال موسى عليه الصلاة والسلام 

Al faqih. Abu alaist r,a berkata : abu qosim bercerita kepadaku faris bercerita kepadaku muhammad bin fadhol bercerita padaku  'ubaiddillah bin musa bercerita padaku dari sufyan bin jurij dari 'atho berkata :nabi musa a,s  berkata :

يارب  اوصنى قال اوصيك  بي قال اوصنى قال اوصيك بامك قال اوصني قال اوصيك  بامك قال اوصنى قال اوصيك  بابيك 

Wahai Tuhanku ! Berilah wasiat kepadaku  Allah berfirman : Aku  wasiat supaya kamu menjaga kepunyaanku , nabi Musa berkata : berilah wasiat kepadaku ! Allah berfirman : Aku Wasiat  supaya kamu menjaga ibu mu ,

Nabi Musa berkata : semoga tuan memberi wasiat kepada ku ! Allah berfirman Aku wasiat supaya kamu menjaga bapakmu 

وروى عن عبد الله بن عمر رضي الله تعالى عنهما  قال 

Di ceritakan dari 'atho dari Abdullah bin Umar r,a ia berkata : 

جاء رجل الى النبي صلى الله عليه وسلم  فقال  انى اريد الجهاد  

Ada seorang laki laki datang kepada Baginda Nabi SAW lantas berkata : aku ingin jihad ( perang ).

قال احي ابواك قال نعم 

Baginda Nabi bersabda : apakah kedua orang tuamu masih hidup ?  Orang laki laki itu menjawab  iya masih hidup 

قال ففيهما  فجاهد 

Rasulullah bersabda : berjihadlah ( berperanglah ) dengan berbuat baik kepada kedua orang tuamu.

Bersambung 

Semoga bermanfaat

PERBEDAAN ANTARA MASJID DAN MUSHOLLA

MWC.NUGAR.ANZAAY

PERBEDAAN ANTARA MASJID DAN MUSHOLLA

PENULIS/EDITOR : ANZAAY

Pengertian masjid.

كل بقعة من الأرض تصح الصلاة فيها تعد مسجداً؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: (وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا) رواه البخاري. لكن المسجد الذي تترتب عليه أحكام فقهية هو المكان الموقوف للصلاة، أي الذي وُقف وحُبس ليكون مخصصاً للصلاة

Dalil umum masjid adalah: Pokok setiap tempat yang sah dipergunakan untuk sholat, maka disebut sebagai masjid, karena masjid arti bahasanya adalah tempat sujud (sholat). Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW: Dan telah dijadikan bumi ini sebagai tempat bersujud (masjid) dan suci. (HR. Bukhari). Akan tetapi, dalam bidang ilmu fiqih, masjid mendapat pengertian khusus yaitu sebuah tempat yang DIWAKAFKAN dan DIKHUSUSKAN untuk sholat. Dalam referensi lainnya terungkap sebagai berikut :

Masjid

مَسْجِدٌ

التَّعْرِيفُ:

1 - الْمَسْجِدُ فِي اللُّغَةِ: بَيْتُ الصَّلاَةِ، وَمَوْضِعُ السُّجُودِ مِنْ بَدَنِ الإِْنْسَانِ وَالْجَمْعُ مَسَاجِدُ (1.

وَفِي الاِصْطِلاَحِ: عُرِّفَ بِتَعْرِيفَاتٍ كَثِيرَةٍ مِنْهَا: أَنَّهَا الْبُيُوتُ الْمَبْنِيَّةُ لِلصَّلاَةِ فِيهَا لِلَّهِ فَهِيَ خَالِصَةٌ لَهُ سُبْحَانَهُ وَلِعِبَادَتِهِ (2).

وَكُل مَوْضِعٍ يُمْكِنُ أَنْ يُعْبَدَ اللَّهُ فِيهِ وَيُسْجَدَ لَهُ (3) ، لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: جُعِلَتْ لِي الأَْرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا (4).

وَخَصَّصَهُ الْعُرْفُ بِالْمَكَانِ الْمُهَيَّأِ لِلصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، لِيَخْرُجَ الْمُصَلَّى الْمُجْتَمَعِ فِيهِ لِلأَْعْيَادِ وَنَحْوِهَا، فَلاَ يُعْطَى حُكْمَهُ، وَكَذَلِكَ الرُّبُطُ وَالْمَدَارِسُ فَإِنَّهَا هُيِّئَتْ لِغَيْرِ ذَلِكَ (5.

Pengertian diatas akan dibedakan dengan istilah masjid jami’ sebagai berikut :

Masjid Jami, adalah mesjid yang juga buat jumatan. Berikut keterangannya dibawah ini

الجامع

أ - الْجَامِعُ

2 - مِنْ مَعَانِي الْجَامِعِ فِي اللُّغَةِ: أَنَّهُ الْمَسْجِدُ الَّذِي تُصَلَّى فِيهِ الْجُمُعَةُ، وَسُمِّيَ بِذَلِكَ لأَِنَّهُ جَمَعَ النَّاسَ لِوَقْتٍ مَعْلُومٍ (1).

وَلاَ يَخْرُجُ الْمَعْنَى الاِصْطِلاَحِيُّ عَنْ هَذَا الْمَعْنَى (2.

وَالصِّلَةُ بَيْنَهُمَا هِيَ أَنَّ الْجَامِعَ أَخَصُّ مِنَ الْمَسْجِدِ.


Pengertian

Berbeda dengan pengertian mushola, berikut diantara pengertian mushola.

وأما المصلى فهو موضع الصلاة والدعاء، ولا يشترط فيه أن يكون موقوفاً، بل يصح أن يكون موقوفاً وغيره، في المصلى إذن يشمل المسجد وغير المسجد، فكل مسجد مصلى وليس كل مصلى مسجداً

Adapun musholla merupakan tempat sholat dan berdoa saja, serta tidak ada ketentuan bahwa tempat tersebut harus DIWAKAFKAN, meskipun boleh juga bila niat DIWAKAFKAN. Dengan demikian MUSHOLLA memiliki pengertian lebih umum dibanding masjid. Setiap masjid adalah musholla akan tetapi setiap musholla belum tentu masjid.

ويفارق المسجد المصلى في بعض الأحكام منها:

Perbedaan antara masjid dan musholla dalam beberapa hal segi hukumnya adalah sebagai berikut:

أولاً: المسجد - كما ذكرنا -: المكان الموقوف للصلاة؛ فلا يصح التصرف فيه ببيع ونحوه

Pertama. Masjid sebagaimana yang telah disinggung di atas adalah: Suatu tempat yang diWAKAFkan untuk sholat. Dengan demikian, maka tidak sah melakukan akad jual beli dan sejenisnya di tempat tersebut.

قال الإمام النووي: "الأظهر أن الملك في رقبة الموقوف ينتقل إلى الله تعالى، أي ينفك عن اختصاص لآدمي فلا يكون للواقف ولا للموقوف عليه" "منهاج الطالبين (170)

Menurut Imam Nawawi: "Pendapat terkuat adalah sesungguhnya kepemilikan barang yang diwakafkan adalah dialih kuasakan kepada Allah SWT, artinya harus dijauhkan dari kepentingan tertentu yang sifatnya haqqul adamy. Dengan demikian, tidak ada lagi ikatan (kepemilikan) antara si pewakaf dan barang yang diwakafkan lagi.

أما المصلى فيصح كونه مملوكاً لشخص معين، ويصح بيعه أو تحويله إلى مكان آخر، ويصح كونه مستأجراً

Adapun musholla, maka hukumnya sah bila kondisinya adalah dinisbahkan kepemilikannya terhadap orang tertentu, dan shah (boleh) juga si pemilik menjualnya atau menukar gulingkan nya ke tempat lain, bahkan sah/boleh juga bila tempat tersebut diambil jasa/upah.

ثانياً: يحرم على الحائض والجنب اللبث في المسجد، بينما يصح لهما المكث في المصلى. قال الإمام النووي: "ويحرم بها - أي بالجنابة - ما حرم بالحدث، والمكث بالمسجد لا عبوره" "منهاج الطالبين" (1/ 12 )

Kedua: Haram bagi perempuan haid atau junub berdiam di dalam masjid, sebaliknya mereka berdua boleh diam di dalam musholla.

Menurut Imam Nawawi: Haram bagi perempuan junub sesuatu yang diharamkan bagi penyandang hadats, berdiam di masjid, namun tidak bila sekedar lewat.

ثالثاً: الاعتكاف أو تحية المسجد لا يصلحان إلا في المسجد. قال الخطيب الشربيني: "ولا يفتقر شيء من العبادات إلى مسجد إلا التحية والاعتكاف والطواف" "مغني المحتاج" (5/ 329)

Ketiga, I'tikaf dan tahiyatul masjid tidak shah keduanya selain di masjid. Syekh Khatib Asy Syarbini berkata: Sebagian dari ibadah tidak membutuhkan ta'alluqnya dengan masjid kecuali 3 hal, yaitu: tahiyatul masjid, i'tikaf dan thawaf.

رابعاً: يحرم اعتلاء المسجد ببناء أو طوابق. جاء في "حاشية ابن عابدين": "لو تمت المسجدية ثم أراد البناء - أي بناء بيت للإمام فوق المسجد - مُنع" (3/ 371)، أما المصلى فيصح ذلك لأنه ليس بموقوف، مع مراعاة المحافظة على نظافة المصلى وتنزيهه عن النجاسة

Keempat: Haram membangun di atasnya masjid suatu bangunan atau loteng 2. Maksudnya, sebagaimana dalam Kitab Hasyiyah Ibn Abidin: "Selagi sifat kemasjidan itu telah sempurna, kemudian dikehendaki dibangun diatasnya suatu bangunan - misalnya rumah untuk Imam Masjid dibagian atasnya - maka hal semacam ini adalah dicegah. Berbeda dengan Musholla, maka shah hal sedemikian itu, karena ia bukan termasuk tempat yang diwakafkan, dengan catatan: selagi bisa menjaga atas kebersihan dan kesucian musholla dari najis.

وتصح صلاة الجمعة في المصلى، والأفضل كونها في المسجد. قال الشيخ الجمل عن صلاة الجمعة: "لأن إقامتها في المسجد ليست بشرط" "حاشية الجمل على شرح المنهج" (2/ 238)

Sah mendirikan shalat jumat di musholla. Akan tetapi yang paling afdhal adalah di Masjid. Menurut Syeikh Jamal tentang Sholat Jum'at: "Mendirikan sholat jum'at di masjid adalah bukan suatu yang disyaratkan. Seperti dalam referensi lainnya menjelaskan sebagai berikut :

Musholla

المصلى

ب - الْمُصَلَّى

3 - الْمُصَلَّى فِي اللُّغَةِ بِصِيغَةِ اسْمِ الْمَفْعُول: مَوْضِعُ الصَّلاَةِ أَوِ الدُّعَاءِ (3).

وَيُرَادُ بِهِ فِي الاِصْطِلاَحِ الْفَضَاءُ وَالصَّحْرَاءُ (4) ، وَهُوَ الْمُجْتَمَعُ فِيهِ لِلأَْعْيَادِ وَنَحْوِهَا (5).

وَالصِّلَةُ بَيْنَ الْمَسْجِدِ وَالْمُصَلَّى أَنَّ الْمُصَلَّى أَخَصُّ مِنَ الْمَسْجِدِ.

📖 BAB HAK KEDUA ORANGTUA*_

*_📖 PANGEMUT NGEMUT*_

Ngaji Ahlus sunnah wal jamaah

Bab hak kedua orang tua

Kitab tanbihul gofilin

باب حق الوالدين

Bab hak kedua orang tua

قال الفقيه  ابو الليث السمرقندى رحمه الله تعالى  حدثنا ابو القاسم عبد الرحمن بن محمد الشمذى  انبانا فارس بن مردويه حدثنا محمد بن الفضل  العابد  حدثنا يزيدبن هرون قال سليمان التيمى عن سعيد بن مسعود  عن ابن عباس  رضي الله عنهما قال

Al faqih Abu Allaist as samarqondi berkata : aku di ceritani Abu qosim abdurrahman bin muhammad anba aba faris bin marwaih bercerita kepada muhammad bin fadhol al abid bercerita kepadaku yazid bin harun berkata : bercerita kepadaku sulaiman at tamimi dari said bin masud dari ibu abas r,a ia berkata :

مامن مؤمن له ابوان فيصبح وهو محسن  اليهما الا فتح له بابين من الجنة ولا يسخط عليه واحد منهما فيرضى الله تعالى عنه حتى يرضى قيل وان كان ظالما قال وان كان ظالما

Siapa saja orang mukmin yang masih mempunyai dua orang tua ,lantas pagi hari  anak itu berbuat baik kepada dua orang tua ,maka Allah membukakan  dua pintu surga . barang siapa yang tidak di ridhoni ( membuat kecewa ) salah satu dari kedua orang tua ,maka Allah tidak redho ( rela ) kepada anak itu ,selama orang tua belum ridho ,ada sahabat bertanya : walaupun orang tua itu dholim ? Rosulullah bersabda : walaupun dholim

وروى هذا الخبر مرفوعا  فيه زيادة قال

Hadis ini ada salah satu riwayat yang marfuk ada tambahan  Baginda Bersabda :

ولا يصبح وهو مسيئ اليهما الا فتح الله بابين من النار وان كان واحدا فواحدا

Siapa saja anak yang pagi hari berbuat jelek ( mengecewakan ) hati orang tua ,maka Allah  membukakan dua pintu neraka  buat anak itu satu persatu

Bersambung

Semoga bermanfaat🤲🤲🤲