BREAKING NEWS

Watsapp

Thursday, August 24, 2023

PENJELASAN QUNUT NAZILH



Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. para yai yang punya qunut nazilh mau ijazah🙏🙏


Jawaban: 

Lihat susunan gambar

Kapan dibaca Qunut Nazilah ?


1.Baca dulu Qunut subuh

2.Setelah itu baca Qunut Nazilah

3.Ditutup dengan shalawat Atas Nabi, keluarga dan sahabat.


فتح المعين:

قَالَ شَيْخُنَا: وَ الَّذِيْ يَتَّجَهُ أَنَّ الْقَانِتَ لِنَازِلَةٍ يَأْتِيْ بِقُنُوْتِ الصُّبْحِ ثُمَّ يَخْتِمُ بِسُؤَالِ رَفْعِ تِلْكَ النَّازِلَةِ. 


Guru kami berpendapat: (Pendapat yang jelas) bahwa Qunut Nazilah ‘itu dilakukan setelah membaca Qunut shalat Subuh, lalu ditutup dengan memohon supaya bencana yang sedang menimpa itu diangkat.


 *DISUNNAHKAN 3 QUNUT DALAM POSISI I'TIDAL :*



📝 *1.QUNUT SUBUH*

Disunnahkan Qunut (Shalat subuh) dalam i'tidal raka'at yang kedua,


> *Dalil Qunut Subuh:*

(ما زال يقنت حتى فارق الدنيا)


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : Senantiasa membaca Qunut Sampai beliau wafat.


> *PENGERTIAN Qunut:*

-Secara lughot: Doa dengan kebaikan atau dengan keburukan

-Secara Syara': yaitu dzikir khusus yang dilengkapi dengan (doa) dan (pujian)


> *KENAPA dikhususkan Qunut pada Shalat subuh :*

-Karena kelebihan dan 

kemuliaan Shalat subuh

-Karena raka'atnya pendek 

-Karena Shalat Subuh itu Shalat penutup 


> *KENAPA dikhususkan Qunut dalam posisi i'tidal:*

-Dalam Mazhab imam Syafi'i Qunut dilakukan pada posisi i'tidal karena ada hadist yang Shahih dari riwayat yang banyak ,


أنه - صلى الله عليه وسلم - فعله للنازلة بعد الركوع، فقسنا عليه هذا


Bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : "Melakukan Qunut Nazilah sesudah beliau melakukan ruku'"

(Maka kami Qiaskan pada Shalat Subuh)

-Begitu juga Shahabat Abu bakar, Umar ,U'sman radhiyallahuanhum : Mereka melakukan Qunut sesudah ruku' 


*CATATAN:*

Maka jika melakukan Qunut oleh orang yang bermazhab Syafi'i Sebelum ruku' (Maka tidak mencukupi) Dan disunnahkan untuk Sujud Sahwi.


> *KAPAN disunnahkan membaca Qunut Subuh:*


1.Sesudah selesai membaca Tasmi' dan dzikir Masyru' ,ini di dasari atas pendapat yang mu'tamad dalam kitab Tuhfah dan Syarah iryad :


-سَمِعَ اللهُ لِمَن حمِده

-رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْد


2.Adapun didalam Kitab Al i'aab ,Yang Mu'tamad adalah Sekedar membaca Tasmi' dan separuh dzikir :


-سَمِعَ اللهُ لِمَن حمِده

-رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ


*KESIMPULAN:*

Dalam menanggapi 2 pendapat diatas Syekh Jamal Arramli didalam kitab Nihayah menyebutkan letak 2 pendapat diatas:


>Pendapat pertama:

Itu bagi (Munfarid)

Dan (Imam mahshurin) yang makmumnya sudah Ridha dipanjangkan.


>Pendapat kedua:

Itu bagi (Makmum)

dan bagi Imam yang bukan Mahshurin.


📝 *2.QUNUT WITIR* 

Qunut ini dilaksanakan pada Shalat witir rakaat terakhir pada malam ke 16-30 bulan Romadhon.


📝 *3.QUNUT NAZILAH*

Yaitu Qunut yang dibaca pada i’tidal rakaat terakhir (di semua shalat yang diwajibkan) lima waktu sehari 


(karena sebuah musibah) yang menimpa umat Islam meskipun menimpa hanya seorang Muslim yang punya pengaruh luas seperti penawanan seorang alim atau seorang tokoh pemberani, sama saja baik musibah itu berbentuk kekhawatiran atas serangan musuh meskipun mereka adalah umat Islam sendiri, musim kemarau panjang, wabah dan lain-lain


*CATATAN:*

Meninggalkan Qunut Nazilah tidak disunnahkan Sujud Sahwi berbeda dengan Qunut Subuh yang di sunnahkan sujud sahwi apabila meninggalkannya.


حاشية إعانة الطالبين:

وإِنَّمَا لَمْ يُسَنَّ السُجُودُ لِتَرْكِهِ لِأَنَّهُ سُنَّةٌ عَارِضَةٌ فِي الصَّلَاةِ يَزُولُ بِزَوَالِهَا


Wallahu a'lam Bishshawab


*REFERENSI:*

Kitab Fathul Mu'in 

Hasyiah ianatut Thalibin jilid 1 halaman 158


حاشية إعانة الطالبين:

قوله: وسن قنوت بصبح أي لما صح أنه - صلى الله عليه وسلم - ما زال يقنت حتى فارق الدنيا.

والقنوت لغة: الدعاء بخير أو شر.

وشرعا: ذكر مخصوص مشتمل على دعاء وثناء


(قوله: أي في اعتدال الخ) أفاد به أن الباء بمعنى في، وأن في الكلام حذفا تقديره ما ذكر.


وإنما اختص القنوت بالصبح لشرفها، مع قصرها، فكانت بالزيادة أليق، ولأنها خاتمة الصلوات التي صلاها جبريل بالنبي - صلى الله عليه وسلم - عند البيت، والدعاء يستحب في الخواتيم.


وإنما اختص باعتداله لما صح - من أكثر الطرق - أنه - صلى الله عليه وسلم - فعله للنازلة بعد الركوع، فقسنا عليه هذا.


وجاء بسند حسن أن أبا بكر وعمر وعثمان - رضي الله عنهم - كانوا يفعلونه بعد الركوع.

فلو قنت شافعي قبله لم يجزه ويسجد للسهو.


(قوله:بعد الذكر الراتب) متعلق بقنوت أو بسن.

(قوله: وهو إلى من شئ بعد) أي الذكر الراتب من سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد إلى من شئ بعد، ففي الكلام حذف معلوم من المقام.


قال الكردي: واعتمد هذا في التحفة وشرحي الإرشاد، واعتمد في الإيعاب أنه لا يزيد على سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد.


وقال الجمال الرملى في النهاية: يمكن حمل الأول على المنفرد وإمام من مر، والثاني على خلافه.اه.وبه يجمع بين الكلامين.اه.

Monday, August 21, 2023

HUKUM IDAH BAGI YANG HAJI

 

[21/8 09.26] ABD FATAH INDRAMAYU AL FAIRURI: Assalamualaikum wr wb .maaf teman2ustad kyai.sekarang2ini banyak masyarakat yang ingin tahu dan penasaran tentang masalah2 yg menurut mereka dianggap sepeleh akan tetapi mereka ingin tahu tentang masalah tsb yakni masalah keberadaan setelah pulang haji mereka tidak mau keuyuran atau keluar rumah karena faktor iddah hajji(IDDAH)YANG SY TANYAKAN apa hukum dr pada iddah hajji tsb dan adakah referensinya.

[21/8 09.32] Gauri/Asmara Lautan Api: المهذب ٢/١٤٨


(فصل : إذا أحرمت بالحج ثم وجبت عليها العدة فإن لم يخش فوات الحج إذا قعدت للعدة لزمها أن تقعد للعدة ثم تحج لأنه يمكن الجمع بين الحقين فلم يجز إسقاط أحدهما بالآخر فإن خشيت فوات الحج وجب عليها المضي في الحج لأنهما استويا في الوجوب و تضييق الوقت و الحج أسبق فقدم) وان وجبت العدة ثم أحرمت بالحج لزمها القعود للعدة لأنه لايمكن الجمع ب

[21/8 09.32] Gauri/Asmara Lautan Api: اتحاف سادة المتقين ٤/٢٩٤


وقال أصحابنا شروط حج المرأة سواء كانت شابة أو عجوزا شيئان والثاني عدم العدة من طلاق بائن أو رجعي أو وفاة حتى لو كانت معتدة عند خروج أهل بلدها لايجب عليها الحج وإن حجت وهي في العدة جاز حجها وكان عاصية.

[21/8 09.33] Gauri/Asmara Lautan Api: 6- الجمل للخطيب الجزء الرابع ص: 465


وعبارته: او سافرت باذن لحاجتها او لحاجته كحج وعمرة وتجارة واستحلال من مظلمة ورد آبق او لا لحاجتهما كنزهة وزيارة فوجبت فى طريق.


(قوله فوجبت فى طريق) سكت عما اذا وجبت قبل الخروج و فى الروض لم تسافر قال في شرحه وقيل تتخير لان عليها ضررا فى ابطال سفرها بخلاف سفر النقلة فان مؤنـته على الزوج قال الرافعى وهو ظاهر النص وقال البلقينى بل صريحه.

DOA QUNUT

 


"Dalam Mazhab Syafi’i, doa Qunut tergolong sebagai sunnah ab’ad. Yakni suatu kesunnahan yang ketika tidak dilakukan maka tidak sampai membatalkan shalat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah tatkala menjelaskan tentang sujud sahwi:

الشافعية قالوا : تنحصر أسباب سجود السهو في ستة أمور : الأول : أن يترك الإمام أو المنفرد سنة مؤكدة وهي التي يعبر عنها بالأبعاض وذلك كالتشهد الأول والقنوت

“Para ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa sebab-sebab sujud sahwi teringkas dalam enam perkara. Pertama, ketika imam atau orang yang shalat sendirian meninggalkan sunnah muakkad yang biasa diungkapkan dengan sunnah ab’ad. Sunnah-sunnah ini seperti halnya Tasyahud Awal dan Qunut” (Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah, juz 1, hal. 704)


Bahkan, meskipun qunut tidak dilakukan secara sengaja pun tetap tidak sampai membatalkan shalat, dan tetap disunnahkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi. Dalam hal ini Syekh Syamsuddin ar-Ramli memberikan penjelasan:

المراد بسجود السهو ما يفعل لجبر الخلل وإن تعمد سببه كترك التشهد الأول أو القنوت عمدا


“Yang dimaksud dengan sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan, meskipun kekurangan tersebut dilakukan secara sengaja. Seperti meninggalkan tasyahud awal atau qunut dengan sengaja” (Syamsuddin ar-Ramli, Nihayah al-Muhtaj, Juz 5, Hal. 150) 


Terkait keluhan tentang tidak hafal terhadap doa qunut, sebenarnya bukanlah sebuah persoalan untuk tidak melaksanakan doa qunut pada saat shalat Subuh. Sebab, sebenarnya doa qunut pada saat shalat Subuh sudah dianggap cukup dengan melafalkan doa apa pun yang masih berbahasa Arab, meskipun doa tersebut bukan berasal dari Rasulullah. Seperti yang ditegaskan dalam kitab Fath al-Mu’in: 

ولا يتعين كلمات القنوت فيجزىء عنها آية تضمنت دعاء إن قصده كآخر البقرة وكذا دعاء محض ولو غير مأثور

“Kalimat doa qunut tidak tertentu pada redaksi khusus, sehingga tetap mencukupi atas bacaan qunut dengan membaca ayat yang mengandung doa, ketika doa tersebut diniatkan untuk qunut, seperti halnya pada akhir Surat al-Baqarah. Begitu juga bacaan qunut dianggap cukup dengan membaca doa-doa lain, meskipun tidak bersumber dari Rasulullah” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, Hal. 160)


Sehingga, doa qunut sebenarnya sudah cukup dengan melafalkan doa apa pun, meskipun lafal doa qunut yang paling dianjurkan tetaplah doa yang biasa dibaca mayoritas Nahdliyin pada saat shalat "

Tuesday, August 15, 2023

HUKUM MEMINJAM UANG SECARA ONLINE DALAM KOMISI FATWA MUI


Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Abdul Muiz Ali dalam tulisannya Fenomena Pinjaman Online (Pinjol) dalam Telaah Fikih yang dilansir dari laman resmi MUI, Selasa (16/5/2023), menyebutkan bahwa pinjam uang dengan cara online hukumnya boleh.


Serah terima secara hukmiy (legal-formal/non-fisik) dianggap telah terjadi baik secara i'tibâran (adat) maupun secara hukman (syariah maupun hukum positif) dengan cara takhliyah (pelepasan hak kepemilikan di satu pihak) dan kewenangan untuk tasharruf (mengelola/memperjualbelikan/menggunakan di pihak lain), meskipun serah terima secara hissan (fisik barang) belum terjadi.

Dalam ibarat fikih disebutkan,

والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ.... وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل.

Artinya: "Yang dipertimbangkan dalam akad-akad adalah substansinya bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telepon, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan". (Syaikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri, Syarh al-Yaqut an-Nafiis, II/22)

Adapun pinjaman-pinjaman lainnya yang diperbolehkan adalah ketika seseorang yang berutang memiliki niat secepatnya untuk melunasi utang tersebut apabila telah mendapat rezeki. Dengan tidak menundanya, maka hukum pinjaman tersebut diperbolehkan.

Sementara itu, bagi peminjam yang secara ikhlas memberikan pinjamannya dan berniat untuk menolong maka pinjaman tersebut juga menjadi diperbolehkan hukumnya.

"Meski transaksi pinjamam online (pinjol) hukumnya boleh, akan tetapi orang atau lembaga yang mempraktikan pinjaman online hendaknya tidak menggunakan praktik ribawi (riba: rentenir). Riba dalam berpiutang adalah sebuah penambahan nilai atau bunga melebihi jumlah pinjaman saat dikembalikan dengan nilai tertentu yang diambil dari jumlah pokok pinjaman untuk dibayarkan oleh peminjam. Larangan (keharaman) praktik riba disebut secara eksplisit (shorih) dalam Al-Quran,

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al-Baqarah [2]: 275).

Larangan dan kecaman praktik riba disebut dalam banyak hadis Rasulullah, antara lain,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim).

Secara lebih rinci agar kita tidak terjebak praktik riba, Habib Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar al-Masyhur menjelaskan dalam kitabnya,

إِذِ الْقَرْضُ الْفَاسِدُ الْمُحَرَّمُ هُوَ الْقَرْضُ الْمَشْرُوْطُ فِيْهِ النَّفْعُ لِلْمُقْرِضِ هَذَا إِنْ وَقَعَ فِيْ صُلْبِ الْعَقْدِ فَإِتْ تَوَاطَآ عَلَيْهِ قَبْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيْ صُلْبِهِ أَوْ لَمْ يَكُنْ عَقْدٌ جَازَ مَعَ الْكَرَاهَةِ كَسَائِرِ حِيَلِ الرِّبَا الْوَاقِعَةِ لِغَيْرِ غَرَضٍ شَرْعِيٍّ

“Praktek hutang yang rusak dan haram adalah menghutangi dengan adanya syarat memberi manfaat kepada orang yang menghutangi. Hal ini jika syarat tersebut disebutkan dalam akad. Adapun ketika syarat tersebut terjadi ketika sebelum akad dan tidak disebutkan di dalam akad, atau tidak adanya akad, maka hukumnya boleh dengan hukum makruh. Seperti halnya berbagai cara untuk merekayasa riba pada selain tujuan yang dibenarkan syariat.” (Bughyah al-Mustarsyidin, hlm 135)"

"  hukum asal dari utang adalah kembalinya harta sejumlah harta pokok (ra’su al-mal) yang diutang, tanpa tambahan. Jika ada syarat tambahan oleh pemberi utang, maka tidak diragukan lagi bahwa tambahan tersebut merupakan riba.

Hutang yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan itu lewat aplikasi Paylater tersebut bukan termasuk riba yang diharamkan sebab tambahan tersebut hanya bisa diperoleh lewat penggunaan aplikasi. Karena harus memakai aplikasi, maka tambahan itu termasuk bagian dari akad ijarah (sewa jasa aplikasi). Hal ini, berangkat dari qiyas terhadap kaidah berikut:

ولو أقرضه تسعين دينارا بمائة عددا والوزن واحد وكانت لا تنفق في مكان إلا بالوزن جاز وإن كانت تنفق برؤوسها فلا وذلك زيادة لأن التسعين من المائة تقوم مقام التسعين التي أقرضه إياها ويستفضل عشرة

“Seseorang memberi utang orang lain sebesar 90 dinar, namun dihitung 100, karena (harus melalui jasa) timbangan yang satu, sementara tidak ada jalan lain melainkan harus lewat penimbangan itu, maka hukum utangan (terima 90 dihitung 100) itu adalah boleh. Adapun bila 100 itu hanya sekedar digenapkan pada pokok utang (tanpa perantara jasa timbangan) maka tidak boleh sebab hal itu termasuk tambahan (yang haram). Karena bagaimanapun juga, nilai 90 ke 100 adalah menempati maqam 90, sementara 10 lainnya adalah tambahan yang dipinta.”

Aplikasi kedudukannya diqiyaskan dengan timbangan yang mau tidak mau harus dilalui, dan keberadaannya dihitung sebagai jasa (ijarah). Sebagaimana yang berlaku pada timbangan di atas, kedudukannya adalah sebagai jasa (ijarah) yang disewa dengan besaran upah yang ma’lum (diketahui secara jelas) sebesar 10, dan ini sesuai dengan peran aplikasi Grab yang mematok tarif 2000 rupiah per bulan. Lain halnya, bila pinjaman itu tidak dilalui lewat aplikasi, maka angka 2000 per bulan dapat dikategorikan sebagai ziyadah yang diharamkan "

Thursday, August 10, 2023

SAHKAH WUDHU ORANG YANG BERTATO

Friday, August 4, 2023

NASEHAT-NASEHAT ROMO KYAI ANWAR MANSYUR LIRBOYO



NASEHAT-NASEHAT ROMO KYAI ANWAR MANSYUR LIRBOYO


Berikut ringkasan nasehat-nasehat dari Panjenenganipun Romo Kyai Anwar Mansyur Lirboyo tadi, saat mengaji Kitab Hikam diacara Pengajian Alumni Kamis Legi di Pon.Pes. LIRBOYO 03 Agustus 2023 M.


1. "Alhamdulillah konco-konco, awak e dewe karo Gusti Alloh atine digelemno ngaji. Niku pitulung gede."


("Alhamdulillah teman-teman, kita oleh Alloh hatinya digerakkan untuk mau mengaji. Itu adalah pertolongan yang besar.")


2. Beliau dawuh:

قيمة المرء ما يعلم وما يحصل


"Regane wong niku ilmu lan ngamale."


("Harga diri seseorang itu terletak pada ilmu dan amalnya.")


3. "Gak duwe ilmu gak duwe amal, ra enek regane."


("Tidak memiliki ilmu, juga tidak memiliki amal, tidak ada harganya.")


4. "Sebab ngaji, awak e dewe eroh dalan apik, eroh dalan elek."


("Sebab mengaji, kita bisa mengetahui jalan yang baik dan mengetahui jalan yang buruk.")


5. "Nglumpuk awor wong katah ngeten niki, insya Alloh sok neng Akhirot bakal disyafa'ati wong alim-alim."


("Berkumpul dengan orang yang banyak seperti ini, insya Alloh besok di Akhirat akan di syafa'ati oleh orang-orang yang alim.")


6. "Lek awor wong elek dadi elek, lek awor wong apik, dadi apik."


("Jika bergaul dengan orang yang jelek, ikut jelek. Jika bergaul dengan orang baik, ikut baik.")


7. "Senajan awak e dewe gong apik, dadi apik, mergo wor-worane wong apik."


("Sekalipun diri kita belum baik, akan jadi baik, karena bergaulnya dengan orang baik.")


8. Beliau juga dawuh:

يحشر الناس مع من أحب.

("Manusia dikumpulkan dengan orang yang dicintai.")


Demikian diantara dawuh-dawuh beliau. WAlloohu a'lam bissowab.


#serambilirboyo

#copasfbserambilirboyo

Thursday, August 3, 2023

GAMBARAN BATASAN GERAKAN YANG MEMBATALKAN SHOLAT

 


Pertanyaan 

Ada kan yg bersin smpe bs menggerakan bdan n spt batuk yg gatel yg susah to berhenti....?

Jawaban sebagai berikut dibawah ini


Yang membatalkan sholat sangat banyak, di antaranya diketahui secara umum melalui syarat sah sholat sebagaimana yang telah kita ketahui dari syarat dan rukun sholat, adapun pada tulisan ini insyallah akan menyebutkan lima belas (15) hal hal yang mmbatalkan sholat :

1. Berkata kata (dengan huruf dan suara) dengan sengaja,

yaitu perkataan yang memberi kefahaman atau pun tidak memberi faham sekalipun satu huruf, misal mengtakan huruf (qaf) (ain)dan ( lam) karena dalam bahasa Arab huruf qaf singkatan dari wiqayah, ain singkatan dari ri’ayah dan lam singkatan dari wilayah atau hurf tha’ singkataan dari wat’ie.

Berkata kata dengan huruf dan suara dapat di bagi menjadi kepada bagian

1.Batuk, menguap, sendawa (cekluan) (tidak membatalkan sholat jika ada udzur atau tidak ada unsur main main)

2.Bersin (tidak membatalkan sholat jika ada udzur atau tidak ada unsur main main)

3.Berdehem (tidak membatalkan sholat jika ada udzur atau tidak ada unsur main main dan di perbolehkan berdehem pada tempat yang diwajibkan rukun qauli yang lima, takbiratul ikhram, al fatihaah, tahyat terakhir, sholawat pada tahyat akhir dan salam yang pertama)

Referensi :

الكتاب : المجموع شرح المهذب ج 4 - الصفحة 79-80المؤلف : أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي (المتوفى : 676هـ)وأما التنحنح فحاصل المنقول فيه ثلاثة أوجه الصحيح الذى قطع به المصنف والاكثرون ان بان منه حرفان بطلت صلاته والا فلا والثانى لا تبطل وان بان حرفان قال الرافعي وحكى هذا عن نص الشافعي والثالث ان كان فمه مطبقا لم تبطل مطلقا والا فان بان حرفان بطلت والا فلا وبهذا قطع المتولي وحيث ابطلنا بالتنحنح فهو ان كان مختارا بلا حاجة فان كان مغلوبا لم تبطل قطعاولو تعذرت قراءة الفاتحة الا بالتنحنح فيتنحنح ولا يضره لانه معذور وان أمكنته القراءة وتعذر الجهر الا بالتنحنح فليس بعذر علي أصح الوجهين لانه ليس بواجب ولو تنحنح امامه وظهر منه حرفان فوجهان حكاهما القاضى حسين والمتولي والبغوي وغيرهم أحدهما يلزمه مفارقته لانه فعل ما يبطل الصلاة ظاهرا واصحهما ان له الدوام على متابعته لان الاصل بقاء صلاته والظاهر أنه معذور والله اعلم

4. Mendengus dengan hidung (membatalkan sholat)

5. Mengembus dengan mulut (membatalkan sholat)

6. Tertawa (membatalkan sholat jikaterbahak bahak, boleh hanya sekedar tersenyum)

Menangis

(وَأَمَّا عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ ، فَإِنَّ الْبُكَاءَ فِي الصَّلاَةِ عَلَى الْوَجْهِ الأَْصَحِّ إِنْ ظَهَرَ بِهِ حَرْفَانِ فَإِنَّهُ يُبْطِل الصَّلاَةَ ؛ لِوُجُودِ مَا يُنَافِيهَا ، حَتَّى وَإِنْ كَانَ الْبُكَاءُ مِنْ خَوْفِ الآْخِرَةِ . وَعَلَى مُقَابِل الأَْصَحِّ :

لاَ يُبْطِل لأَِنَّهُ لاَ يُسَمَّى كَلاَمًا فِي اللُّغَةِ ، وَلاَ يُفْهَمُ مِنْهُ شَيْءٌ ، فَكَانَ أَشْبَهَ بِالصَّوْتِ الْمُجَرَّدِ

Tangisan dalam sholat menurut pendapat yang shahih bila sampai keluar dua huruf dalam tangisannya membatalkan sholat karena adanya hal yang menafikan sholat walau tangisan takut akan akhirat sekalipun, sedang menurut Muqaabil pendapat yang shahih tidak membatalkan karena tangisan tidak tergolong pembicaraan serta tidak dapat difahami, tangisan hanyalah serupa dengan suara murni. (Nihayah almuhtaaaj II/34, Hasyiyah Qolyubi I/187, Mughni alMuhtaaj I/195).

Maka dapat difahami batal sholat jika makmum mengingatkan imam yang salah dalam sholat dengan semata mengingkatkan imam yang salah, adapun jika memperingatkan imam dengan lafadz (subhanallah) dengan niat dzikir, maka tidak membatalkan sholat. Dan tidak batal jika mengucapkan “Alhamdulillah” saat mendengarkan orang bersin.

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes