BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, August 27, 2023

BIOGRAFI ABU NAWAS

 




[12/8 23.59] +62 853-3359-2253: Assalamualaikum..mosting sedikit ;.🙏🏻Biografi ( Abu Nawas )Dinukil dari kitab Albidayah Wan Nihayah Imam Ibnu Katsir As Syafi'i :

ﻭﺍﺳﻤﻪ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﻫﺎﻧﺊ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻷﻭﻝ ﺑﻦ ﺻﺒﺎﺡ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ

Nama beliau adalah Al hasan bin Hani' bin Abdul Awwal bin Shobah bin Abdulloh.


ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﺃﺑﻮ ﻧﻮﺍﺱ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ . ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮﻩ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺩﻣﺸﻖ ﻣﻦ ﺟﻨﺪ ﻣﺮﻭﺍﻥ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ، ﺛﻢ ﺻﺎﺭ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﻫﻮﺍﺯ ، ﻭﺗﺰﻭﺝ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ ﺟﻠﺒﺎﻥ . ﻓﻮﻟﺪﺕ ﻟﻪ ﺃﺑﺎ ﻧﻮﺍﺱ ﻫﺬﺍ ، ﻭﺍﺑﻨﺎ ﺁﺧﺮ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﺃﺑﻮ ﻣﻌﺎﺫ . ﺛﻢ ﺻﺎﺭ ﺃﺑﻮ ﻧﻮﺍﺱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺒﺼﺮﺓ ﻓﺘﺄﺩﺏ ﺑﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻲ ﺯﻳﺪ ﻭﺃﺑﻲ ﻋﺒﻴﺪﺓ ، ﻭﻗﺮﺃ ﻛﺘﺎﺏ ﺳﻴﺒﻮﻳﻪ ﻭﻟﺰﻡ ﺧﻠﻔﺎ ﺍﻷﺣﻤﺮ ، ﻭﺻﺤﺐ ﻳﻮﻧﺲ ﺑﻦ ﺣﺒﻴﺐ ﺍﻟﻀﺒﻲ ﺍﻟﻨﺤﻮﻱ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺍﺑﻦ ﺧﻠﻜﺎﻥ : ﻭﻗﺪ ﺻﺤﺐ ﺃﺑﺎ ﺃﺳﺎﻣﺔ ﻭﺍﻟﺒﺔ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺒﺎﺏ ﺍﻟﻜﻮﻓﻲ ، ﻓﺘﺄﺩﺏ ﺑﻪ


Disebutkan kepada beliau namanya Abu Nawas al bisri, ayah beliau adalah penduduk Damsyq termasuk tentaranya Marwan bin Muhammad, kemudian pindah ke daerah Ahwaz, kemudian menikah dengan seorang perempuan yang bernama Jalban, dan lahirlah abu Nawas ini dan anak yang lainya bernama Abu Ma'ad.

Kemudian Abu nawas pindah ke basrah disana belajar adab kepada Abu Zaid dan Abu Ubaidah, dia membaca kitabnya Imam Sibawaih, belajar kepada Kholaaf al ahmar dan menemani Yunus bin hubaib ad dhobbi yang ahli ilmu nahwu.

Al qodhi ibnu Kholikaan berkata : " Abu Nawas pernah menemani Abu Usamah dan Ulbah bin al habbab al kufy dan belajar adab darinya."


ﻭﺭﻭﻯ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻋﻦ ﺃﺯﻫﺮ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ ، ﻭﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ، ﻭﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺳﻠﻤﺔ ، ﻭﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ، ﻭﻣﻌﺘﻤﺮ ﺑﻦ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ ، ﻭﻳﺤﻴﻰ ﺍﻟﻘﻄﺎﻥ ، ﻭﻋﻨﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﺍﻟﺼﻴﺮﻓﻲ ، ﺣﻜﻰ ﻋﻨﻪ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ، ﻭﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ، ﻭﺍﻟﺠﺎﺣﻆ ، ﻭﻏﻨﺪﺭ . ﻭﻣﻦ ﻣﺸﺎﻫﻴﺮ ﺣﺪﻳﺜﻪ ﻣﺎ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﺍﻟﺼﻴﺮﻓﻲ ، ﻋﻦ ﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺳﻠﻤﺔ ﻋﻦ ﺛﺎﺑﺖ ، ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻻ ﻳﻤﻮﺗﻦ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺇﻻ ﻭﻫﻮ ﻳﺤﺴﻦ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻓﺈﻥ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺛﻤﻦ ﺍﻟﺠﻨﺔ .


Abu Nawas meriwaytkan hadis dari azhar bin sa'id, hammad bin zaid, hammad bin salmah, abdul wahid bin zaid, mu'tamir bin sulaiman dan yahya alqotton. Yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah muhamad bin ibrahim bin katsir as shoirofy, yang menceritakan dari abu nawas ada banyak ulama', yaitu Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, Al jahidz dan Gundar.

Termasuk hadis yang terkenal dari abu nawas adalah yang diriwayatkan dari Muhaammad bin ibrahim bin katsir as shoirofy, dari hammad bin salamah dari tsabit dari anas berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda : " janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali dalam keadaan berbaik sangka kpd Allah, karena sesungguhnya berbaik sangka kepada Allah adalah ongkosnya syurg

[13/8 00.00] +62 853-3359-2253: ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ : ﺩﺧﻠﻨﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻬﺎﺷﻤﻲ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻋﻠﻲ ، ﺃﻧﺖ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻭﺃﻭﻝ ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻵﺧﺮﺓ ، ﻭﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻨﺎﺕ ، ﻓﺘﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ - ﻋﺰ ﻭﺟﻞ - ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻚ . ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻳﺎﻯ ﺗﺨﻮﻑ ﺑﺎﻟﻠﻪ ؟ ! ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﺳﻨﺪﻭﻧﻲ . ﻓﺄﺳﻨﺪﻭﻩ . ﻓﻘﺎﻝ : ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺳﻠﻤﺔ ﻋﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺮﻗﺎﺷﻲ ، ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﻧﺒﻲ ﺷﻔﺎﻋﺔ ، ﻭﺇﻧﻲ ﺍﺧﺘﺒﺄﺕ ﺷﻔﺎﻋﺘﻲ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻲ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﺃﻓﺘﺮﺍﻧﻲ ﻻ ﺃﻛﻮﻥ ﻣﻨﻬﻢ ؟


Muhammad bin ibrahim berkata : " menjelang meninggalnya abu nawas kami masuk kepadanya, kemudian sholih bin ali al hasimi berkata, " wahai abu ali (julukan abu nawas) hari ini adalah hari terakhirmu dari hari-hari dunia dan hari awalmu dari hari-hari akherat, di antara dirimu dgn Allah terdapat kesalahan maka bertaubatlah kepada Allah azza wajalla dari amal-amalmu."

Abu nawas berkata, " engkau menakut-nakutiku kepada Allah ?"

Kemudian Sholih berkata, " bacakanlah hadis bersanad kepadaku."

Kemudian Abu nawas membacakannya : " telah menceritakan kepadaku hammad bin salamah dari yazid ar-roqosyi dari anas bin malik berkata, Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda : " sesungguhnya setiap nabi itu mempunyai syafa'at, dan sesunggunya aku menyimpan syafa'atku kugunakan untuk menolong orang-orang yang berdosa besar dari umatku di hari kiamat nanti." Kemudian Abu nawas berkata, " apakah engkau tidak melihat bahwa aku adalah sebagian dari mereka ?"


ﻭﻋﻦ ﺳﻠﻴﻢ ﺑﻦ ﻣﻨﺼﻮﺭ ﻗﺎﻝ : ﺭﺃﻳﺖ ﺃﺑﺎ ﻧﻮﺍﺱ ﻓﻲ ﻣﺠﻠﺲ ﺃﺑﻲ ﻳﺒﻜﻲ ﺑﻜﺎﺀ ﺷﺪﻳﺪﺍ ﻓﻘﻠﺖ : ﺇﻧﻲ ﻷﺭﺟﻮ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻌﺬﺑﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻌﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﺃﺑﺪﺍ . ﻓﺄﻧﺸﺄ ﻳﻘﻮﻝ :

ﻟﻢ ﺃﺑﻚ ﻓﻲ ﻣﺠﻠﺲ ﻣﻨﺼﻮﺭ # ﺷﻮﻗﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﺤﻮﺭ

ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﻭﺃﻫﻮﺍﻟﻪ # ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻔﺨﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ

ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﺃﻏﻼﻟﻬﺎ # ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺬﻻﻥ ﻭﺍﻟﺠﻮﺭ

ﻟﻜﻦ ﺑﻜﺎﺋﻲ ﻟﺒﻜﺎ ﺷﺎﺩﻥ # ﺗﻘﻴﻪ ﻧﻔﺴﻲ ﻛﻞ ﻣﺤﺬﻭﺭ

ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﺇﻧﻤﺎ ﺑﻜﻴﺖ ﻟﺒﻜﺎﺀ ﻫﺬﺍ ﺍﻷﻣﺮﺩ ﺍﻟﺬﻱ ﺇﻟﻰ ﺟﺎﻧﺐ ﺃﺑﻴﻚ ، ﻭﻛﺎﻥ ﺻﺒﻴﺎ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ، ﻳﺴﻤﻊ ﺍﻟﻮﻋﻆ ﻓﻴﺒﻜﻲ ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻋﺰ ﻭﺟﻞ .


Dari Sulaim bin mansur berkata : " aku melihat abu nawas dalam majlisnya ayahku menangis dengan tangisan yang sangat, kemudian aku berkata, " sesungguhnya aku berharap semoga Allah tidak menyiksamu selamanya setelah tangisan ini."

Kemudian abu nawas bersya'ir :

Tiadalah aku menangis di majlisnya mansur # karena rindu akan syurga dan bidadari.

Juga bukan karena kubur serta teror-terornya # juga bukan karena tiupan sangkakala.

Juga bukan karena neraka beserta belenggunya # juga bukan karena tiadanya pertolongan dan ketidak adilan.

Tetapi tangisanku sebab menangisnya syadan # dengan tangisanya dia menjaga diriku dari bencana

[13/8 00.01] +62 853-3359-2253: Kemudian abu nawas berkata : " sesungguhnya tangisanku ini disebabkan karena menangisnya pemuda yang ada disamping ayahmu ini, dia adalah seorang anak kecil yang tampan, mendengarkan ceramah kemudian dia menangis karena takut kepada Allah azza wajalla."


ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﻴﺮ : ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﺎ ﻧﻮﺍﺱ ﻳﻘﻮﻝ : ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻓﺘﺤﺖ ﺳﺮﺍﻭﻳﻠﻲ ﺑﺤﺮﺍﻡ ﻗﻂ . ﻭﻗﺎﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻷﻣﻴﻦ ﺑﻦ ﻫﺎﺭﻭﻥ ﺍﻟﺮﺷﻴﺪ ﻷﺑﻲ ﻧﻮﺍﺱ : ﺃﻧﺖ ﺯﻧﺪﻳﻖ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ، ﻛﻴﻒ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻗﻮﻝ :

 ﺃﺻﻠﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻓﻲ ﺣﻴﻦ ﻭﻗﺘﻬﺎ # ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺑﺎﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻟﻠﻪ ﺧﺎﺿﻌﺎ 

ﻭﺃﺣﺴﻦ ﻏﺴﻼ ﺇﻥ ﺭﻛﺒﺖ ﺟﻨﺎﺑﺔ # ﻭﺇﻥ ﺟﺎﺀﻧﻲ ﺍﻟﻤﺴﻜﻴﻦ ﻟﻢ ﺃﻙ ﻣﺎﻧﻌﺎ


Muhammad bin abi umair berkata : " aku pernah mendengar abu nawas berkata, " demi Allah aku tidak pernah membuka celanaku untuk perkara yang haram sama sekali." Muhammad bin amin bin harun ar rosyid berkata kepada abu nawas : " engkau ini adalah orang zindik ." Abu nawas berkata : " wahai amirul mukminin,bagaimana bisa begitu , padahal aku berkata :

Aku melakukan sholat 5 waktu pada waktunya # dan aku bersyahadat dengan meng Esakan Allah sebagai orang yang tunduk.

Aku memperbagus mandiku ketika aku sedang jinabat # jika ada orang miskin yang mendatangiku maka aku tidak menolaknya. "


ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ ﻭﻏﻴﺮﻩ ، ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ : ﺩﺧﻠﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻲ ﻧﻮﺍﺱ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﺎﺕ ﻓﻴﻪ ، ﻭﻫﻮ ﻳﺠﻮﺩ ﺑﻨﻔﺴﻪ ، ﻓﻘﻠﻨﺎ : ﻣﺎ ﺃﻋﺪﺩﺕ ﻟﻬﺬﺍ ﺍﻟﻴﻮﻡ ؟ ﻓﺄﻧﺸﺄ ﻳﻘﻮﻝ :

ﺗﻌﺎﻇﻤﻨﻲ ﺫﻧﺒﻲ ﻓﻠﻤﺎ ﻗﺮﻧﺘﻪ # ﺑﻌﻔﻮﻙ ﺭﺑﻲ ﻛﺎﻥ ﻋﻔﻮﻙ ﺃﻋﻈﻤﺎ

ﻓﻤﺎ ﺯﻟﺖ ﺫﺍ ﻋﻔﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻟﻢ ﺗﺰﻝ # ﺗﺠﻮﺩ ﻭﺗﻌﻔﻮ ﻣﻨﺔ ﻭﺗﻜﺮﻣﺎ

ﻭﻟﻮﻻﻙ ﻟﻢ ﻳﺼﻤﺪ ﻹﺑﻠﻴﺲ ﻋﺎﺑﺪ # ﻓﻜﻴﻒ ﻭﻗﺪ ﺃﻏﻮﻯ ﺻﻔﻴﻚ ﺁﺩﻣﺎ

ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ .

[13/8 00.03] +62 853-3359-2253: Sambunganya 👆🏻👇🙏🏻🙏🏻🙏🏻


Ar Robi' dan yang lainnya berkata dari imam As Syafi'i : " ketika abu nawas akan meninggal kami masuk dan dia sedang merelakan dirinya untuk meninggal. kami berkata kepadanya : " apa yang telah engkau persiapkan untuk hari ini ?" kemudian abu nawas berkata :

Dosa-dosaku sangatlah besar ketika kubarengkan # dengan ampunanMu wahai Tuhanku, maka adalah ampunanMu yang lebih besar.

Engkau senantiasa menjadi dzat yang mengampuni dosa-dosa, juga senantiasa # berbuat baik, mengampuni, memberi anugrah dan juga memuliakan.

Jikalau Engkau tidak menyengaja kepada iblis yang ahli ibadah # maka bagaimanakah, dan dia telah menyesatkan pilihanMu yaitu adam.

Kisah tersebut diriwayatkan oleh al hafidz ibnu 'asakir.


ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻻﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ ، ﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ : ﺭﺃﻳﺘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﻓﻲ ﻫﻴﺌﺔ ﺣﺴﻨﺔ ﻭﻧﻌﻤﺔ ﻋﻈﻴﻤﺔ ، ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻚ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻏﻔﺮ ﻟﻲ . ﻗﻠﺖ : ﺑﻤﺎﺫﺍ ؟ ﻭﻗﺪ ﻛﻨﺖ ﻣﺨﻠﻄﺎ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺟﺎﺀ ﺫﺍﺕ ﻟﻴﻠﺔ ﺭﺟﻞ ﺻﺎﻟﺢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻘﺎﺑﺮ ، ﻓﺒﺴﻂ ﺭﺩﺍﺀﻩ ﻭﺻﻠﻰ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ، ﻗﺮﺃ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﺃﻟﻔﻲ ﻣﺮﺓ ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺛﻢ ﺃﻫﺪﻯ ﺛﻮﺍﺏ ﺫﻟﻚ ﻷﻫﻞ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﻘﺎﺑﺮ ، ﻓﺪﺧﻠﺖ ﺃﻧﺎ ﻓﻲ ﺟﻤﻠﺘﻬﻢ ﻓﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻲ .


Dan dalam riwayatnya Ibnu Asakir disebutkan : sebagian ulama' berkata : " aku melihat abu nawas dalam mimpi dia dalam keadaan yang indah, nikmat dan agung, kemudian aku berkata kepadanya : " Apa yang telah Allah lakukan terhadap mu ?"

Abu nawas berkata, " Dia telah mengampuniku."

" Apa sebabnya ? padahal dulu engkau telah mencampuri (hidup dengan banyak melakukan dosa-dosa) terhadap dirimu sendiri. " tanyaku.

Beliau menjawab, " suatu malam ada seorang lelaki sholeh datang ke kuburan, dia menggelar serbannya kemudian sholat dua rokaat yang dalam dua rokaat tersebut dia membaca surat al-ikhlas sebanyak 2.000 kali kemudian menghadiahkan pahala bacaan tersebut untuk semua ahli kubur, dan aku termasuk dalam jumlahnya ahli kubur itu, maka Allah mengampuniku." Wallohu a'lam

LEBIH UTAMA MANA SHOLAWAT MANUSIA DAN MALAIKAT?

 


Antara Sholawat Manusia Dan Malaikat, Mana Yg Lebih Utama?!


Menurut Ibn Hajar : Shalawatnya Manusia Pada Nabi Saw. itu lebih utama dari shalawat yg diucapkan oleh malaikat, karena beban syari'at yang dipikul oleh manusia sangat berat dengan adanya godaan setan dan hawanafsu.!


تحفة الحبيب على شرح الخطيب الجزء الأول, صحيفة : ٥٣ 

واعتمد العلامة ابن حجر أن صلاة البشر على النبي أفضل من صلاة الملائكة عليه لأنها عبادة وهي من البشر أفضل من عبادة الملائكة لعدم وجود الصارف منهم ، بخلاف البشر فإنهم كلفوا بها مع مشقة وجود البواعث على الانقطاع عنها كالنفس وإبليس والهوى فتأمل .


#Kitab_Tuhfatul_Habib

#Santri_Untuk_Negri

Thursday, August 24, 2023

PENJELASAN QUNUT NAZILH



Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. para yai yang punya qunut nazilh mau ijazah🙏🙏


Jawaban: 

Lihat susunan gambar

Kapan dibaca Qunut Nazilah ?


1.Baca dulu Qunut subuh

2.Setelah itu baca Qunut Nazilah

3.Ditutup dengan shalawat Atas Nabi, keluarga dan sahabat.


فتح المعين:

قَالَ شَيْخُنَا: وَ الَّذِيْ يَتَّجَهُ أَنَّ الْقَانِتَ لِنَازِلَةٍ يَأْتِيْ بِقُنُوْتِ الصُّبْحِ ثُمَّ يَخْتِمُ بِسُؤَالِ رَفْعِ تِلْكَ النَّازِلَةِ. 


Guru kami berpendapat: (Pendapat yang jelas) bahwa Qunut Nazilah ‘itu dilakukan setelah membaca Qunut shalat Subuh, lalu ditutup dengan memohon supaya bencana yang sedang menimpa itu diangkat.


 *DISUNNAHKAN 3 QUNUT DALAM POSISI I'TIDAL :*



📝 *1.QUNUT SUBUH*

Disunnahkan Qunut (Shalat subuh) dalam i'tidal raka'at yang kedua,


> *Dalil Qunut Subuh:*

(ما زال يقنت حتى فارق الدنيا)


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : Senantiasa membaca Qunut Sampai beliau wafat.


> *PENGERTIAN Qunut:*

-Secara lughot: Doa dengan kebaikan atau dengan keburukan

-Secara Syara': yaitu dzikir khusus yang dilengkapi dengan (doa) dan (pujian)


> *KENAPA dikhususkan Qunut pada Shalat subuh :*

-Karena kelebihan dan 

kemuliaan Shalat subuh

-Karena raka'atnya pendek 

-Karena Shalat Subuh itu Shalat penutup 


> *KENAPA dikhususkan Qunut dalam posisi i'tidal:*

-Dalam Mazhab imam Syafi'i Qunut dilakukan pada posisi i'tidal karena ada hadist yang Shahih dari riwayat yang banyak ,


أنه - صلى الله عليه وسلم - فعله للنازلة بعد الركوع، فقسنا عليه هذا


Bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : "Melakukan Qunut Nazilah sesudah beliau melakukan ruku'"

(Maka kami Qiaskan pada Shalat Subuh)

-Begitu juga Shahabat Abu bakar, Umar ,U'sman radhiyallahuanhum : Mereka melakukan Qunut sesudah ruku' 


*CATATAN:*

Maka jika melakukan Qunut oleh orang yang bermazhab Syafi'i Sebelum ruku' (Maka tidak mencukupi) Dan disunnahkan untuk Sujud Sahwi.


> *KAPAN disunnahkan membaca Qunut Subuh:*


1.Sesudah selesai membaca Tasmi' dan dzikir Masyru' ,ini di dasari atas pendapat yang mu'tamad dalam kitab Tuhfah dan Syarah iryad :


-سَمِعَ اللهُ لِمَن حمِده

-رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْد


2.Adapun didalam Kitab Al i'aab ,Yang Mu'tamad adalah Sekedar membaca Tasmi' dan separuh dzikir :


-سَمِعَ اللهُ لِمَن حمِده

-رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ


*KESIMPULAN:*

Dalam menanggapi 2 pendapat diatas Syekh Jamal Arramli didalam kitab Nihayah menyebutkan letak 2 pendapat diatas:


>Pendapat pertama:

Itu bagi (Munfarid)

Dan (Imam mahshurin) yang makmumnya sudah Ridha dipanjangkan.


>Pendapat kedua:

Itu bagi (Makmum)

dan bagi Imam yang bukan Mahshurin.


📝 *2.QUNUT WITIR* 

Qunut ini dilaksanakan pada Shalat witir rakaat terakhir pada malam ke 16-30 bulan Romadhon.


📝 *3.QUNUT NAZILAH*

Yaitu Qunut yang dibaca pada i’tidal rakaat terakhir (di semua shalat yang diwajibkan) lima waktu sehari 


(karena sebuah musibah) yang menimpa umat Islam meskipun menimpa hanya seorang Muslim yang punya pengaruh luas seperti penawanan seorang alim atau seorang tokoh pemberani, sama saja baik musibah itu berbentuk kekhawatiran atas serangan musuh meskipun mereka adalah umat Islam sendiri, musim kemarau panjang, wabah dan lain-lain


*CATATAN:*

Meninggalkan Qunut Nazilah tidak disunnahkan Sujud Sahwi berbeda dengan Qunut Subuh yang di sunnahkan sujud sahwi apabila meninggalkannya.


حاشية إعانة الطالبين:

وإِنَّمَا لَمْ يُسَنَّ السُجُودُ لِتَرْكِهِ لِأَنَّهُ سُنَّةٌ عَارِضَةٌ فِي الصَّلَاةِ يَزُولُ بِزَوَالِهَا


Wallahu a'lam Bishshawab


*REFERENSI:*

Kitab Fathul Mu'in 

Hasyiah ianatut Thalibin jilid 1 halaman 158


حاشية إعانة الطالبين:

قوله: وسن قنوت بصبح أي لما صح أنه - صلى الله عليه وسلم - ما زال يقنت حتى فارق الدنيا.

والقنوت لغة: الدعاء بخير أو شر.

وشرعا: ذكر مخصوص مشتمل على دعاء وثناء


(قوله: أي في اعتدال الخ) أفاد به أن الباء بمعنى في، وأن في الكلام حذفا تقديره ما ذكر.


وإنما اختص القنوت بالصبح لشرفها، مع قصرها، فكانت بالزيادة أليق، ولأنها خاتمة الصلوات التي صلاها جبريل بالنبي - صلى الله عليه وسلم - عند البيت، والدعاء يستحب في الخواتيم.


وإنما اختص باعتداله لما صح - من أكثر الطرق - أنه - صلى الله عليه وسلم - فعله للنازلة بعد الركوع، فقسنا عليه هذا.


وجاء بسند حسن أن أبا بكر وعمر وعثمان - رضي الله عنهم - كانوا يفعلونه بعد الركوع.

فلو قنت شافعي قبله لم يجزه ويسجد للسهو.


(قوله:بعد الذكر الراتب) متعلق بقنوت أو بسن.

(قوله: وهو إلى من شئ بعد) أي الذكر الراتب من سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد إلى من شئ بعد، ففي الكلام حذف معلوم من المقام.


قال الكردي: واعتمد هذا في التحفة وشرحي الإرشاد، واعتمد في الإيعاب أنه لا يزيد على سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد.


وقال الجمال الرملى في النهاية: يمكن حمل الأول على المنفرد وإمام من مر، والثاني على خلافه.اه.وبه يجمع بين الكلامين.اه.

Monday, August 21, 2023

HUKUM IDAH BAGI YANG HAJI

 

[21/8 09.26] ABD FATAH INDRAMAYU AL FAIRURI: Assalamualaikum wr wb .maaf teman2ustad kyai.sekarang2ini banyak masyarakat yang ingin tahu dan penasaran tentang masalah2 yg menurut mereka dianggap sepeleh akan tetapi mereka ingin tahu tentang masalah tsb yakni masalah keberadaan setelah pulang haji mereka tidak mau keuyuran atau keluar rumah karena faktor iddah hajji(IDDAH)YANG SY TANYAKAN apa hukum dr pada iddah hajji tsb dan adakah referensinya.

[21/8 09.32] Gauri/Asmara Lautan Api: المهذب ٢/١٤٨


(فصل : إذا أحرمت بالحج ثم وجبت عليها العدة فإن لم يخش فوات الحج إذا قعدت للعدة لزمها أن تقعد للعدة ثم تحج لأنه يمكن الجمع بين الحقين فلم يجز إسقاط أحدهما بالآخر فإن خشيت فوات الحج وجب عليها المضي في الحج لأنهما استويا في الوجوب و تضييق الوقت و الحج أسبق فقدم) وان وجبت العدة ثم أحرمت بالحج لزمها القعود للعدة لأنه لايمكن الجمع ب

[21/8 09.32] Gauri/Asmara Lautan Api: اتحاف سادة المتقين ٤/٢٩٤


وقال أصحابنا شروط حج المرأة سواء كانت شابة أو عجوزا شيئان والثاني عدم العدة من طلاق بائن أو رجعي أو وفاة حتى لو كانت معتدة عند خروج أهل بلدها لايجب عليها الحج وإن حجت وهي في العدة جاز حجها وكان عاصية.

[21/8 09.33] Gauri/Asmara Lautan Api: 6- الجمل للخطيب الجزء الرابع ص: 465


وعبارته: او سافرت باذن لحاجتها او لحاجته كحج وعمرة وتجارة واستحلال من مظلمة ورد آبق او لا لحاجتهما كنزهة وزيارة فوجبت فى طريق.


(قوله فوجبت فى طريق) سكت عما اذا وجبت قبل الخروج و فى الروض لم تسافر قال في شرحه وقيل تتخير لان عليها ضررا فى ابطال سفرها بخلاف سفر النقلة فان مؤنـته على الزوج قال الرافعى وهو ظاهر النص وقال البلقينى بل صريحه.

DOA QUNUT

 


"Dalam Mazhab Syafi’i, doa Qunut tergolong sebagai sunnah ab’ad. Yakni suatu kesunnahan yang ketika tidak dilakukan maka tidak sampai membatalkan shalat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah tatkala menjelaskan tentang sujud sahwi:

الشافعية قالوا : تنحصر أسباب سجود السهو في ستة أمور : الأول : أن يترك الإمام أو المنفرد سنة مؤكدة وهي التي يعبر عنها بالأبعاض وذلك كالتشهد الأول والقنوت

“Para ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa sebab-sebab sujud sahwi teringkas dalam enam perkara. Pertama, ketika imam atau orang yang shalat sendirian meninggalkan sunnah muakkad yang biasa diungkapkan dengan sunnah ab’ad. Sunnah-sunnah ini seperti halnya Tasyahud Awal dan Qunut” (Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah, juz 1, hal. 704)


Bahkan, meskipun qunut tidak dilakukan secara sengaja pun tetap tidak sampai membatalkan shalat, dan tetap disunnahkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi. Dalam hal ini Syekh Syamsuddin ar-Ramli memberikan penjelasan:

المراد بسجود السهو ما يفعل لجبر الخلل وإن تعمد سببه كترك التشهد الأول أو القنوت عمدا


“Yang dimaksud dengan sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan, meskipun kekurangan tersebut dilakukan secara sengaja. Seperti meninggalkan tasyahud awal atau qunut dengan sengaja” (Syamsuddin ar-Ramli, Nihayah al-Muhtaj, Juz 5, Hal. 150) 


Terkait keluhan tentang tidak hafal terhadap doa qunut, sebenarnya bukanlah sebuah persoalan untuk tidak melaksanakan doa qunut pada saat shalat Subuh. Sebab, sebenarnya doa qunut pada saat shalat Subuh sudah dianggap cukup dengan melafalkan doa apa pun yang masih berbahasa Arab, meskipun doa tersebut bukan berasal dari Rasulullah. Seperti yang ditegaskan dalam kitab Fath al-Mu’in: 

ولا يتعين كلمات القنوت فيجزىء عنها آية تضمنت دعاء إن قصده كآخر البقرة وكذا دعاء محض ولو غير مأثور

“Kalimat doa qunut tidak tertentu pada redaksi khusus, sehingga tetap mencukupi atas bacaan qunut dengan membaca ayat yang mengandung doa, ketika doa tersebut diniatkan untuk qunut, seperti halnya pada akhir Surat al-Baqarah. Begitu juga bacaan qunut dianggap cukup dengan membaca doa-doa lain, meskipun tidak bersumber dari Rasulullah” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 1, Hal. 160)


Sehingga, doa qunut sebenarnya sudah cukup dengan melafalkan doa apa pun, meskipun lafal doa qunut yang paling dianjurkan tetaplah doa yang biasa dibaca mayoritas Nahdliyin pada saat shalat "

Tuesday, August 15, 2023

HUKUM MEMINJAM UANG SECARA ONLINE DALAM KOMISI FATWA MUI


Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Abdul Muiz Ali dalam tulisannya Fenomena Pinjaman Online (Pinjol) dalam Telaah Fikih yang dilansir dari laman resmi MUI, Selasa (16/5/2023), menyebutkan bahwa pinjam uang dengan cara online hukumnya boleh.


Serah terima secara hukmiy (legal-formal/non-fisik) dianggap telah terjadi baik secara i'tibâran (adat) maupun secara hukman (syariah maupun hukum positif) dengan cara takhliyah (pelepasan hak kepemilikan di satu pihak) dan kewenangan untuk tasharruf (mengelola/memperjualbelikan/menggunakan di pihak lain), meskipun serah terima secara hissan (fisik barang) belum terjadi.

Dalam ibarat fikih disebutkan,

والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ.... وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل.

Artinya: "Yang dipertimbangkan dalam akad-akad adalah substansinya bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telepon, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan". (Syaikh Ahmad bin Umar Asy-Syathiri, Syarh al-Yaqut an-Nafiis, II/22)

Adapun pinjaman-pinjaman lainnya yang diperbolehkan adalah ketika seseorang yang berutang memiliki niat secepatnya untuk melunasi utang tersebut apabila telah mendapat rezeki. Dengan tidak menundanya, maka hukum pinjaman tersebut diperbolehkan.

Sementara itu, bagi peminjam yang secara ikhlas memberikan pinjamannya dan berniat untuk menolong maka pinjaman tersebut juga menjadi diperbolehkan hukumnya.

"Meski transaksi pinjamam online (pinjol) hukumnya boleh, akan tetapi orang atau lembaga yang mempraktikan pinjaman online hendaknya tidak menggunakan praktik ribawi (riba: rentenir). Riba dalam berpiutang adalah sebuah penambahan nilai atau bunga melebihi jumlah pinjaman saat dikembalikan dengan nilai tertentu yang diambil dari jumlah pokok pinjaman untuk dibayarkan oleh peminjam. Larangan (keharaman) praktik riba disebut secara eksplisit (shorih) dalam Al-Quran,

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al-Baqarah [2]: 275).

Larangan dan kecaman praktik riba disebut dalam banyak hadis Rasulullah, antara lain,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim).

Secara lebih rinci agar kita tidak terjebak praktik riba, Habib Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin Umar al-Masyhur menjelaskan dalam kitabnya,

إِذِ الْقَرْضُ الْفَاسِدُ الْمُحَرَّمُ هُوَ الْقَرْضُ الْمَشْرُوْطُ فِيْهِ النَّفْعُ لِلْمُقْرِضِ هَذَا إِنْ وَقَعَ فِيْ صُلْبِ الْعَقْدِ فَإِتْ تَوَاطَآ عَلَيْهِ قَبْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيْ صُلْبِهِ أَوْ لَمْ يَكُنْ عَقْدٌ جَازَ مَعَ الْكَرَاهَةِ كَسَائِرِ حِيَلِ الرِّبَا الْوَاقِعَةِ لِغَيْرِ غَرَضٍ شَرْعِيٍّ

“Praktek hutang yang rusak dan haram adalah menghutangi dengan adanya syarat memberi manfaat kepada orang yang menghutangi. Hal ini jika syarat tersebut disebutkan dalam akad. Adapun ketika syarat tersebut terjadi ketika sebelum akad dan tidak disebutkan di dalam akad, atau tidak adanya akad, maka hukumnya boleh dengan hukum makruh. Seperti halnya berbagai cara untuk merekayasa riba pada selain tujuan yang dibenarkan syariat.” (Bughyah al-Mustarsyidin, hlm 135)"

"  hukum asal dari utang adalah kembalinya harta sejumlah harta pokok (ra’su al-mal) yang diutang, tanpa tambahan. Jika ada syarat tambahan oleh pemberi utang, maka tidak diragukan lagi bahwa tambahan tersebut merupakan riba.

Hutang yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan itu lewat aplikasi Paylater tersebut bukan termasuk riba yang diharamkan sebab tambahan tersebut hanya bisa diperoleh lewat penggunaan aplikasi. Karena harus memakai aplikasi, maka tambahan itu termasuk bagian dari akad ijarah (sewa jasa aplikasi). Hal ini, berangkat dari qiyas terhadap kaidah berikut:

ولو أقرضه تسعين دينارا بمائة عددا والوزن واحد وكانت لا تنفق في مكان إلا بالوزن جاز وإن كانت تنفق برؤوسها فلا وذلك زيادة لأن التسعين من المائة تقوم مقام التسعين التي أقرضه إياها ويستفضل عشرة

“Seseorang memberi utang orang lain sebesar 90 dinar, namun dihitung 100, karena (harus melalui jasa) timbangan yang satu, sementara tidak ada jalan lain melainkan harus lewat penimbangan itu, maka hukum utangan (terima 90 dihitung 100) itu adalah boleh. Adapun bila 100 itu hanya sekedar digenapkan pada pokok utang (tanpa perantara jasa timbangan) maka tidak boleh sebab hal itu termasuk tambahan (yang haram). Karena bagaimanapun juga, nilai 90 ke 100 adalah menempati maqam 90, sementara 10 lainnya adalah tambahan yang dipinta.”

Aplikasi kedudukannya diqiyaskan dengan timbangan yang mau tidak mau harus dilalui, dan keberadaannya dihitung sebagai jasa (ijarah). Sebagaimana yang berlaku pada timbangan di atas, kedudukannya adalah sebagai jasa (ijarah) yang disewa dengan besaran upah yang ma’lum (diketahui secara jelas) sebesar 10, dan ini sesuai dengan peran aplikasi Grab yang mematok tarif 2000 rupiah per bulan. Lain halnya, bila pinjaman itu tidak dilalui lewat aplikasi, maka angka 2000 per bulan dapat dikategorikan sebagai ziyadah yang diharamkan "

Thursday, August 10, 2023

SAHKAH WUDHU ORANG YANG BERTATO

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes