Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi Contoh-Contoh Nyata Perilaku Mawas Diri Manusia Yang Mencerminkan Beriman Kepada Hari Akhir.
Menjelaskan contoh-contoh nyata perilaku tidak mawas diri yang mencerminkan tidak beriman kepada hari akhir.
Kegiatan Inti
(90 Menit)
Iman kepada hari akhir artinya adalah meyakini, membenarkan dan mempercayai di dalam hati yang selanjutnya diwujudkan lewat lisan dan perbuatan bahwa kiamat atau hari akhir adalah sebuah keniscayaan, hari di mana dunia dihancurkan dan manusia dibangkitkan untuk kemudian dihitung dan dihisab seluruh amal perbuatannya di dunia. Amal perbuatan ini, baik atau buruk, walau hanya sebesar biji sawi sekalipun tetap akan dipertanggungjawabkan manusia di akhirat kelak.
Perilaku Beriman Kepada Hari Akhir, Ada Apa Saja? Selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Membaca Al-Quran dan maknanya, Berdzikir, Shalat 5 waktu, Melakukan sholat sunnah, Shalat jama'ah di masjid maupun di mushola.
Dalam kehidupan bersosial maka interaksi sosial dapat mempengaruhi karakter seseorang , karena proses interaksi sosial itu pengaruh dari timbal balik antara berbagai segi kehidupan, dan adanya pertemuan antara individu maupun kelompok, adanya pergaulan hidup, maka dari itu pergaulan dan hubungan itu dapat membentuk karakter setiap individu.
Maka mawas diri atau self awareness merupakan sikap kehati-hatian terhadap segala jenis bentuk ucapan maupun tindakan yang akan dilakukan. Mawas diri merupakan sikap cara membawa diri dengan mengatur emosi dan tindakan yang terkendali agar tidak menimbulkan efek negatif di kemudian hari serta tidak merugikan orang lain.
Dengan bersikap mawas diri berarti menjaga perilaku kehati-hatian dalam melakukan ucapan atau perbuatan. An-naba (cerita) sendiri disebut juga sebagai self-awareness dimana memiliki sinonim dengan sifat intropeksi diri, muhasabah, bercermin dan selalu waspada terhadap akibat yang akan dihasilkan apabila melakukan suatu perbuatan.
Perilaku mawas diri sebagai wujud iman kepada hari akhir yang dapat ditunjukkan? Salah satu wujud iman kepada hari akhir adalah terlihat pada perilaku yang mawas diri. Mawas diri dalam hal ini maksudnya adalah dengan berhati-hati dalam berperilaku sebab semua amalan perbuatan yang kita lakukan di dunia, jahat atau baik akan dihitung dan dihisab di akhirat kelak.
Nah tentu saja perbuatan ini sangat positif, yaitu ketika kita hanya melakukan setiap tindakan yang benar-benar memberikan dampak positif kepada kita sendiri dan orang lain dan menghindari hal-hal yang mengakibatkan kejadian buruk atau menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Kita bisa melihat definisi dari mawas diri menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu suatu sikap melihat dalam artian memeriksa mengintropeksi dan mengoreksi kesalahan diri sendiri secara terbuka dan jujur supaya di kemudian hari tidak melakukan kesalahan yang sama.
Kesimpulan dari sini bahwa mawas diri adalah suatu perbuatan yang sangat ditekankan dalam kehidupan sehari-hari baik itu di sekolah, tempat kerja, di dalam keluarga maupun berbaul di masyarakat sosial.
Sifat ini harus dilakukan secara sukarela dan sepenuhnya didasarkan atas kemauan diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Nah untuk menjadi seorang yang mawas diri kamu bisa mengaplikasikan beberapa contoh contoh perilaku di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari mu supaya kebiasaan hidup lebih positif dan bermanfaat.
1. Berhati-hati dalam berucap
Pernah mendengar lidah lebih tajam daripada pisau? Hal ini dikarenakan setiap ucapan yang kita keluarkan benar-benar bisa berdampak baik atau buruk terhadap orang yang mendengarnya.
Itulah kenapa kita harus menjaga ucapan terhadap orang lain, baik di lingkungan keluarga , pertemanan maupun sekolah. Baik terhadap orang tua, teman maupun guru, atasan di kantor dan semua pihak yang berinteraksi dengan kita dalam kehidupan sehari harinya.
2. Menghormati yang tua.
Sejak kecil sahabat sahabat semuanya mungkin sudah diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dari kita. Ini merupakan fitrah dan dasar perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Menghormati orang yang lebih tua tentunya adalah salah satu bagian dari perilaku mawas sendiri, dimana kita harus menjaga setiap perbuatan dan ucapan yang mengarah kepada orang yang lebih tua dari kita.
3. Menyayangi yang muda
Nah apabila kita disuruh untuk menghormati orang yang lebih tua maka kita Seharusnya juga menyayangi orang yang lebih muda dari kita. Ini juga merupakan salah satu ajaran positif yang sudah diberikan sejak kita kecil. Dan merupakan salah satu perilaku mawas diri yang sangat perlu untuk di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menghargai Sesama
Perilaku saling menghargai antar sesama adalah tidak saling merendahkan, menjaga kerukunan serta menjunjung tinggi toleransi. Walaupun tetangga atau orang sekitar kita berbeda baik itu beda agama, suku, ras dan sebagainya, kita tetap wajib untuk saling menghargai dan tidak menjelekkan satu sama lain.
5. Berhati-hati dalam bertindak
Perilaku mawas diri cenderung memberikan kehati-hatian dalam setiap tindakan yang akan kita ambil. Orang yang memiliki perilaku mawas diri akan selalu memperhitungkan setiap tindakan yang akan dia perbuat.
Memikirkan dampak positif atau negatif, apakah perbuatannya tersebut bernilai baik atau buruk. maka daripada itu sahabat sahabat semuanya akan selalu melakukan setiap perbuatan yang hanya bernilai positif saja dan memberikan nilai baik untuk sesama.
6. Matang dalam mengambil keputusan
Orang-orang yang memiliki sifat mawas diri adalah mereka yang selalu memperhitungkan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan. Tidak peduli apakah keputusan tersebut bernilai kecil atau besar, Yang penting dia bisa memilih keputusan mana yang terbaik dan yang memberikan dampak positif untuk pihak yang terdampak pada keputusan yang dia ambil.
Misalnya ketika kamu disuruh untuk memilih pekerjaan baru yang memiliki gaji besar, namun harus tinggal jauh dari keluarga, sementara orang tua sudah memiliki umur yang cukup tua, kamu lebih memilih pekerjaan lama, walaupun dengan gaji standar, namun tetap bisa berbakti kepada kedua orangtua.
7. Memperhatikan pihak yang terlibat dalam tindakan
Sebenarnya ini berkaitan dengan poin sebelumnya yaitu ketika kita mengambil keputusan maka orang yang bersifat mawas diri akan selalu memperhatikan Pihak mana yang terlibat atau berdampak terhadap keputusan atau tindakan yang kita buat. Tentu saja setiap keputusan dan tindakan yang diambil akan memiliki pengaruh besar atau kecil terhadap orang-orang di sekitar kita dan inilah yang harus diperhitungkan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan atau keputusan.
8. Selalu Intropeksi diri
Orang orang yang mawas diri, akan senantiasa mengintropeksi dirinya sendiri. Mungkin ada yang setiap malam sebelum tidur, orang orang in akan menghizabah diri mereka sendiri, apa saja yang sudah mereka lakukan di hari ini. Apakah ada perbuatan yang diucapkan dan dilakukan yang sudah menyakiti orang lain atau tidak.
9. Memperhitungkan apa yang akan dilakukan
Selalu memperhitungkan apa yang akan dilakukan adalah salah satu ciri khas dari orang yang berperilaku mawas diri. Karena dia tahu setiap perbuatan yang dia lakukan itu akan berimplikasi baik buruknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi sebelum dia melakukan sesuatu dia akan memikirkan Apakah perbuatannya tersebut berakibat positif atau negatif terhadap orang lain.
10. Lebih menghargai Perbedaan
Orang yang mawas diri seperti sahabat sahabat semuanya, akan selalu menjunjung tinggi toleransi serta menghargai adanya perbedaan. Apapun itu baik dalam bentuk perbedaan keyakinan, pendapat, suku, ras dan sebagainya. Jadi orang-orang ini akan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila terutama sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.
11. Menjadi orang yang rendah hati
Adapun dampak atau implikasi dari perbuatan mawas diri akan menjadikan orang tersebut berperilaku rendah hati. Dia tidak sombong dan tidak suka untuk memamerkan segala sesuatu yang memang tidak perlu untuk dipertunjukkan. Hal ini akan tergambar dalam setiap perbuatan, perkataan dan pemikirannya. Jadi rendah hati dan mawas diri sangat erat kaitanya.
Semuanya itu kita perlu untuk bersikap bijaksana untuk mengingatkaan diri kita sendiri diantaranya kita bersikap Jujur pada diri sendiri. ...Jujur kepada orang lain. ...Fokus pada proses, bukan hasil. ... Mendengarkan perubahan dalam diri. ...Belajar dari kesalahan. ...Memiliki perspektif yang baik. ... Memiliki tujuan. ...Bersikap baik kepada orang lain.
Kata Penutup
Orang-orang yang bersifat mawas diri selalu berhati-hati dalam melakukan dan mengambil keputusan. Karena dia sadar ada setiap Resiko yang selalu mengintai apabila kita melakukan kesalahan perbuatan atau memilih suatu keputusan menanggung sendirinya.
Demikian pembahasan kali ini semoga sahabat sahabat semuanya bisa lebih meningkatkan rasa mawas diri dalam kehidupan sehari-hari tidak peduli apa itu status dan jabatanmu. Untuk mendukung dan memotivasi orang lain juga supaya mawas diri sedangkan saya dan bagikan artikel ini ke sosial media kalian.
Post a Comment