BREAKING NEWS

Watsapp

Saturday, February 12, 2022

MENGENAL NABI KHIDIR AS (1)

 *Mengenal Nabi Khidir AS (1)*


Namanya sangat masyhur, meski sosoknya demikian misterius. Bahkan namanya-pun bukan nama sebenarnya. Orang-orang hanya mengenalnya dengan sebutan Khidir, yang artinya hijau. M. Quraish Shihab mengatakan bahwa hijau adalah simbol keberkahan.

Di dalam Al Quran, ada beberapa sosok agung dalam sejarah yang tidak disebutkan namanya. Tapi lakon hidup yang mereka mainkan demikian penting, hingga Allah SWT mengabadikan kisah-kisah mereka dalam Al Quran. Seperti dalam *Surat Yasin ayat 20_*, Allah SWT berfirman: “Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, ‘Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu’.”_

Selain itu, ada juga kisah tentang Ashabul Kahfi yang kisahnya demikian masyhur. Allah SWT berfirman, “Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, ‘Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?’ Lalu Allah mematikan (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah SWT) bertanya, ‘Berapa lama engkau tinggal (di sini)?’ dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari’. Allah berfirman. ‘Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging. ‘Maka ketika telah nyata baginya, ia pun berkata, ‘saya mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’.”_ *_(QS. Al Baqarah: 259)_*

Tapi dari sejumlah tokoh besar yang diceritakan Al Quran, kisah soal Nabi Musa As yang berguru pada Khidir adalah yang paling banyak menyita perhatian para mufassir dan kaum Muslimin umumnya. Bagaimana tidak, Allah SWT menyebutnya sebagai, _“…Seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” *(QS. al-Kahfi: 65)*_

Menariknya lagi, sosok yang dikenal sebagai Khidir ini ternyata memiliki ilmu lebih tinggi daripada Nabi Musa As. Allah SWT berfirman: _“Musa berkata kepadanya: ‘Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?’ Dia menjawab: ‘Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?’ Musa berkata: ‘Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun.’ Dia berkata: ‘Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.'”_ *_(QS. al-Kahfi: 66-70)_*

Ada beberapa perbedaan pendapat terkait kedudukan Khidir. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah seorang wali, ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah seorang Nabi. Tapi yang banyak disepakati oleh para mufassir bahwa Khidir adalah seorang Nabi. Salah satu yang menguatkan hal itu adalah ucapan Khidir kepada Musa As di akhir perjalanan mereka, Khidir berkata kepada Musa, _“Dan bukanlah aku melakukan (semua perbuatan itu) menurut kemauanku sendiri..” *(QS. al-Kahfi: 82)*_

Musa Kazhim, mengutip dari tafsir Al Mizan karya Allamah Husein Thabathaba’I menyatakan, salah satu tanda kenabian atau mukjizat Khidir ialah setiap kali ia duduk di atas kayu ataupun tanah gersang, maka berubahlah tempat yang didudukinya menjadi hijau royo-royo. Itulah alasan mengapa dia dipanggil dengan sebutan Khidir atau _“Yang Hijau”._

Jalaluddin as-Suyuthi dalam tafsir ad-Dur al-Mantsur menukil hadits yang *diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebagai berikut:_* _“Sesungguhnya Khidir disebut Khidir lantaran setiap dia shalat di atas hamparan kulit putih, maka hamparan itu tiba-tiba berubah menjadi hijau.”_

Menurut berbagai riwayat, nama Nabi Khidir yang sebenarnya adalah Talia bin Malik bin Abir bin Arfakhsyad bin Sam (atau Shem) bin Nuh. Dia laki-laki yang lahir dengan sendok perak di mulutnya. Seorang anak raja pada zaman kenabian Zulkarnain As.

Dalam banyak kisah yang dituturkan mengenai dirinya di berbagai belahan dunia, Khidir merupakan superhero dalam sosok yang hanya bisa dinikmati manusia sekarang lewat film-film fiksi di layar kaca. Dia bisa melipat ruang dan waktu, bebas melakukan segala hal yang dia inginkan. Sejarah rekam sisi lain kehidupannya. Dia dikenal sebagai nabi yang diutus untuk menguji nabi sejawatnya. Di pernah menguji Zulkarnain. Dia juga pernah mengetes kesabaran Musa. Muslimin di seluruh dunia mafhum adanya soal kisah-kisah ini. Di banyak sekolah dasar, guru-guru agama umumnya mengajarkan betapa akhirnya Musa harus mengakui Khidir hanya bertindak sesuai keinginan Tuhannya sekalipun itu tak sejalan dengan pandangan banyak orang. Tapi bahkan setelah semua itu, Khidir tetaplah kekayaan Tuhan yang tersimpan rapat. Orang tidak pernah tau di mana dia sekarang ini, dimana rumahnya, dan seperti apa kehidupannya. Orang bahkan hanya mengenalnya dengan warna. Ya, warna. Khidir, dalam Bahasa Arab, merujuk hijau, warna kehidupan.




Bersambung…_



*Mengenal Nabi Khidir AS (2)*

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes