BREAKING NEWS

Watsapp

Saturday, June 15, 2024

JIKA KEMALUAN SUAMI TERLALU BESAR, APAKAH ISTRI NUSYUZ JIKA MENOLAKNYA..??

 

Poin ke 4


JIKA KEMALUAN SUAMI TERLALU BESAR, APAKAH ISTRI NUSYUZ JIKA MENOLAKNYA..??



Langsung ibarot Bae 

ويحصل النشوز (بمنع) الزوجة الزوو (من تمتع) ولو بنحو لمس أو بموضع عينه (لا) إن منعته عنه (لعذر) ككبر آلته بحيث لا تحتمله ومرض بها يضر معه الوطئ وقرح في فرجها وكنحو حيض، ويثبت كبر آلته بإقراره أو برجلين من رجال الختان ويحتالان لانتشار ذكره بأي حيلة، غير إيلاج ذكره في فرج محرم أو دبر أو بأربع نسوة فإن لم يمكن معرفته إلا بنظرهن إليهما مكشوفي الفرجين حال انتشار عضوه جاز ليشهدن


Nusyuz terjadi dengan sebab istri menolak suami melakukan tamattu' walaupun dalam bentuk semacam memegang atau pada anggota tubuh yang di pilih suami. Tidak di anggap nusyuz jika istri menolak suami karna uzur, misalnya terlalu besarnya alat kemaluan suami sekira istri tidak sanggup menanggungnya, misalnya wanita tengah sakit yang membawa mudharat dengan bersetubuh, dan luka dalam farjinya, dan semacam haidh.

Besar kecil alat kelamin suami bisa di tetap kan berdasar iqrar suami, atau persaksian dua orang lelaki juru khitan dan mereka daya sedemikian rupa selain memasukkan dzakar itu ke dalam farji yang di haramkan atau dubur agar bisa tegang, atau dengan persaksian empat orang wanita .

Apabila hal itu tidak mungkin bisa di ketahui selain dengan empat wanita itu melihat alat kelamin suami istri dalam keadaan terbuka sewaktu dzakar mengalami tegang maka di halalkan melihat demi persaksian mereka.


Referensi:


Kitab I'anatut Thalibin. Juz. 4/ Hal. 78_79]


( وَتَسْقُطُ ) النَّفَقَةُ ( بِنُشُوزٍ ) أَيْ خُرُوجٍ عَنْ طَاعَةِ الزَّوْجِ . ( وَلَوْ بِمَنْعِ لَمْسٍ بِلَا عُذْرٍ ) أَيْ تَسْقُطُ نَفَقَةُ كُلَّ يَوْمٍ بِالنُّشُوزِ بِلَا عُذْرٍ فِي كُلِّهِ ، وَكَذَا فِي بَعْضِهِ فِي الْأَصَحِّ وَنُشُوزُ الْمَجْنُونَةِ وَالْمُرَاهِقَةِ كَالْعَاقِلَةِ الْبَالِغَةِ ، ( وَعَبَالَةِ زَوْجٍ ) أَيْ كِبَرِ آلَتِهِ بِحَيْثُ لَا تَحْمِلُهَا الزَّوْجَةُ ، ( أَوْ مَرَضٍ ) بِهَا ( يَضُرُّ مَعَهُ الْوَطْءُ عُذْرٌ ) فِي النُّشُوزِ عَنْ الْوَطْءِ.


Dan nafqah seorang istri menjadi gugur (tidak wajib) bagi suami akibat nusyuz (tidak patuhnya istri pada perintah suami) meskipun akibat menolak disentuh tanpa adanya uzur syari, atau terlalu besarnya kemaluan suami sekira istri tidak mampu menanggungnya,atau sebab sakit yang membuatnya sukar menjalani senggama.


Referensi:

Hasyiyah al-Qalyubi wa 'Umairah. Juz. 4/ Hal. 79


Wallahu alam

Share this:

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes