BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, July 4, 2021

MATERI 2 ISTILAH "HURUF ASAL"

                  


Pada ilmu shorof umumnya dikenal dengan adanya Istilah HURUF ASAL:

Huruf asal adalah 3 posisi huruf dalam sebuah susunan kata yaitu : فعل / ف ع   ل
• Posisi huruf pertama disebut:
@ Fa' fi'il /ِفَاءُ الْفِعْل
• Posisi huruf kedua atau tengah disebut:
@ 'Ain fi'il /عَيْنُ الْفِعْلِ
• Posisi huruf ketiga atau terakhir disebut:
@ Lam fi'il /لَامُ الْفِعْلِ

Ketiga posisi huruf di sebut dengan HURUF ASAL. Dan huruf asal tidak akan pernah hilang dan akan selalu ada ketika ia di ubah ubah/
di shorofkan ke bentuk apapun.

Contoh:
Dari kata َضَرَب

- Huruf ض adalah: fa' fi'il/فَاءُ الفعلِ karena letaknya pada awal kata

- Huruf ر adalah: 'ain fi'il/عَيْنُ الفعلِ karena letaknya pada pertengahan kata.

- Huruf ب adalah: lam fiil/لَامُ الفعلِ karena letaknya pada akhir kata.

Maka HURUF ASAL nya ضرب

Dan ketika di ubah ke bentuk lain seperti مضرب ضربوا ضارب مضرّب dll. Ketiga huruf asal tidak akan hilang.

*Untuk perubahan perubahan tersebut lebih lengkap nya akan dijelaskan pada materi materi selanjutnya.

______________________________________________________

Percakapan 2

مَعَ مَنْ تَسْكُنُ فِيْ بَيْتِكَ

Bersama siapa kamu tinggal di rumahmu?

أَسْكُنُ مَعَ اُمِّيْ وَ اِخْوَتِيْ

Saya tinggal bersama ibuku dan saudara saudaraku
اِلَيْ اَيْنَ يَذْهَبُ اَبُوْكَ ؟

Ke mana ayahmu pergi ?
اَلْآنَ يَذْهَبُ اِلَىْ خَارِجِ الْمَدِيْنَةِ

Sekarang dia pergi ke luar kota
اَيْنَ أَخُوْكَ ؟

Mana saudaramu
يَذْهَبُ اَخِيْ مَعَ اَبِيْ بِالسَّيَّارَةِ

Saudaraku pergi bersama ayahku dengan mobil.
_______

Pola 5 & kelipatannya

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yang memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yang lainnya.
Materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yang sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yang gagal lalu menyerah mempelajarinya di karenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya.

Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu, kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi.

sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory / ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para
ulama salaf terdahulu mengatakan :

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yg selalu mengulang pelajarannya"

Muroja'ah/mengulang

Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.

* karena masih 2 materi

Silahkan muroja'ah materi 1,2


Friday, July 2, 2021

MATERI 1 SHOROF / اَلصَّرَفُ




SHOROF  / اَلصَّرَفُ


https://youtu.be/2-UnRnih2hE


Shorof /اَلصَرْفُ adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk sebuah kata/كَلِمَةٌ untuk mendapatkan makna  atau arti  yang berbeda beda .


Contoh :


• Kosakata dia duduk/جَلَسَ menunjukan makna 'dia telah duduk'.


• Apabila kosakata dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi يَجْلِسُ maka ia menunjukan makna 'dia sedang/akan duduk',


• apabila kosakata duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi إِجْلِسْ maka ia menunjukan makna perintah yaitu 'kamu duduklah',


• dan apabila kosakata dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi جُلُوْسًا maka ia menunjukan hasil dari sebuah pekerjaan yaitu 'dia terduduk'.


• Apabila kosa kata dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi جَلَسْتُ menunjukan makna aku duduk.


• Apabila dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya jadi جَلَسُوْا menunjukan makna mereka duduk.


Perubahan perubahan di atas hanyalah contoh dari ilmu shorof, untuk pembahasan lengkap nya akan diberikan pada materi materi selanjutnya.


________


Percakapan 1


مَنْ اَنْتَ ؟

Siapakah engkau ?


اَنَا طَالِبٌ فِيْ هَذِهِ المَدْرَسَةِ

Saya pelajar di sekolah ini


هَلْ هُوَ أَسْتَاذٌ ؟

Apakah dia guru ?


لَا، لَيْسَ أُسْتَاذًا بَلْ هُوَ اَبِيْ

Tidak, dia bukan guru, tapi dia ayah saya


اَيْنَ تَسْكُنُ ؟

Dimana kamu tinggal


اَسْكُنُ فِيْ بَيْتِيْ

Saya tinggal di rumah ku


_______


Pola 5 & kelipatannya


Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yang memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yang lain


ya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi


awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yang


sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yang gagal


lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya.


Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu, kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5


materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana


hikmah para ulama salaf terdahulu


كان الماهرون مراجعين


"Para ahli/mahir terlahir dari org org yang selalu mengulang pelajarannya"


Muroja'ah/mengulang


Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.


*karena masih materi 1


Untuk murojaah masih kosong


"MARI SEMPURNAKAN IKHTIAR DENGAN DISERTAI BERTAWAKAL"



Jum'at, 02 Juli 2021 M/ 21 Dz. Qo'dah 1442 H.

*(Sebuah Upaya Mengatasi Pandemi Covid-19 Dengan Melaksanakan Vaksinasi Dan Melakukan 5M)*

Oleh : Ayip Zaenal Aripin

Ada seseorang sahabat yang bertanya kepada Nabi *صلى الله عليه وسلم* Wahai Rasulullah! Apakah aku mengikat ontaku dan aku bertawakkal (kepada Allah), atau aku melepaskannya saja dan aku bertawakkal (kepada Allah)? Nabi *صلى الله عليه وسلم* pun menjawab: "Ikatlah untamu dan bertawakallah kamu (kepada Allah)." (HR. Tirmidzi dari Anas).

Syeikh Al-Munawi berpendapat bahwa hadits ini menjelaskan tentang *"Keutamaan berhati-hati dan berpegang pada kemantapan hati (dengan upaya melakukan pengikatan dan bertawakkal) _" Referensi * (Faidhul Qodir. Juz. II. hal. 10).

Karena melakukan ikhtiar dengan mengikat unta tidak berarti menghilangkan sikap bertawakkal kepada Allah *تعالى*

Menurut berita liputan6.com, tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 (dalam rentang waktu 24 jam) bertambah 24.836 kasus per 1 Juli 2021.(//www.Liputan6.com, Jakarta pada 01 Juli 2021. 17:17 WIB).

Melihat betapa mengkhawatirkannya penyebaran Covid-19 saat ini, maka menjadi kewajiban kita secara bersama-sama untuk ikut serta mengatasi penyebarannya dengan menyempurnakan ikhtiar melalui *Vaksinasi* dan dengan selalu menerapkan Prokes dan melakukan gerakan 5M, yaitu :

1- Memakai Masker.

2-Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir atau Hand Sanitizer.

3-Menjaga Jarak.

4- Menjauhi Kerumunan.

5- Dan Mengurangi Mobilitas dan interaksi.

Disertai bertawakkal kepada Allah *تعالى*. Sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah

*صلى الله عليه وسلم* melalui sabdanya di atas.

Imam Al-Ghazali telah mengingatkan dengan perkataan beliau: "Ketahuilah bahwasanya sesuatu yang membahayakan terkadang bisa menimbulkan bagi terjadinya kekhawatiran terhadap keselamatan jiwa dan harta benda. Dan bukanlah merupakan bagian dari syarat bertawakal untuk tidak melakukan sama sekali suatu upaya yang bisa menjadi sebab untuk menolak bahaya itu." Referensi( Ihya 'Ulumuddin. Juz. IV. hal. 295).

Dengan sengaja melakukan perkara yang bisa membahayakan keselamatan jiwa adalah suatu hal yang dilarang dalam agama, dan pelakunya berarti telah menjatuhkan dirinya pada kerusakan tanpa ada manfaatnya. Referensi (Ihya 'Ulumuddin. Juz. IV. hal. 295-296).

*Sahabat-Sahabat** رحمكم الله*

Dalam sebuah hadits dijelaskan:

"Menghindarlah kamu dari orang yang terkena penyakit kusta (yang bisa menular) seperti menghindarmu dari (bahaya) seekor macan" (HR. Bukhari dalam kitab Tibb dari Abu Hurairah)

Menurut para ahli kesehatan, Covid-19 termasuk kategori virus yang mudah menular (dengan izin Allah) dan Vaksinasi serta melakukan Prokes 5 M adalah merupakan sebuah upaya untuk melakukan pencegahan dan menghindari terjadinya penularan virus covid-19 yang sedang terjadi ini, agar pandemi ini segera bisa diatasi.

Hars ibnu Kaldah, seorang dokter ahli dari bangsa arab yang masyhur pada masanya telah berkata:

الحمية راس الدواء

"Pencegahan adalah inti pengobatan" (Zaadul Ma'ad. Juz. III. hal. 97).

*"Dengan Menyempurnakan Ikhtiar Disertai Selalu Bertawakal Serta Berdo'a Memohon Perlindungan Kepada Allah تعالى. Semoga Kita Semua Dan Keluarga Kita Semua Selalu Dianugerahi Kesehatan Dan Keselamatan Serta Perlindungan Oleh Allah تعالى Dari Pandemi Covid-19 Ini. Dan Semoga Pandemi Ini Segera Bisa Diatasi Dan Segera Di Angkat Oleh Allah تعالى ."*

*امين يارب العالمين 🤲🤲🤲*

*والله اعلم


Thursday, July 1, 2021

"NASEHAT DAN WASIAT 'ULAMA' JADIKAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN...

قال بعض الصالحين : نزل عندي أضياف وعلمت أنهم
 أبدال، فقلت لهم : أوصوني بوصية بالغة حتى أخاف الله مثل خوفكم . فقالوا ؛ نوصيك بستة أشياء :
💎مجلس إمرأة عظيمة💎 

 


Diceritakan oleh sebagian orang shaleh : 

Pernah suatu ketika singgah di rumahku beberapa tamu dan aku Tahu mereka adalah golongan wali abdal, aku berkata  kepada mereka : berilah aku wasiat yang menyentuh hati sehingga aku bisa takut kepada Allah swt seperti takutnya anda  semua kepada Allah. 

Mereka menjawab : kami akan beri anda 6 macam wasiat   :

١. من أكثر النوم فلا يطمع في رقة قلبه.

Barang siapa yang banyak tidur, maka tidak bisa diharap hatinya lembut.

٢. من أكثر الأكل فلا يطمع في قيام الليل.

Barangsiapa yang banyak makan, maka tidak bisa diharap bangun malam untuk ibadah.

٣. من أكثر صحبة جاهل أو ظالم فلا يطمع في استقامة دينه.

Barang siapa berteman dengan orang bodoh (malas belajar) atau dzalim maka dia  sulit diharap bisa istiqomah dalam menjalankan ajaran agamanya.

٤. من كانت الغيبة والكذب عادته فلا يطمع أنه يخرج من الدنيا ومعه الإيمان.

Barang siapa yang kebiasaannya ghibah dan dusta, maka tidak bisa diharap ketika keluar dari dunia (meninggal) disertai iman.

٥. من كثر اختلاطه بالناس فلا يطمع في حلاوة العبادة.

Barangsiapa terlalu banyak bergaul dengan manusia sehingga melalaikan hubungannya dengan Allah, maka tidak bisa diharap merasakan manisnya ibadah.

٦. من طلب رضا الناس فلا يطمع في رضا الله عز وجل.

Barangsiapa mencari ridho manusia , maka tidak bisa diharap mendapat ridha Allah swt.

Sumber :

📚التذكير المصطفى ص١٤٣

 للحبيب أبي بكر العطاس بن عبد الله الحبشي

 💎مجلس إمرأة عظيمة💎


Wednesday, June 30, 2021

RENUNGAN

 Assalamualaikum.

*Saudaraku 2...

Akhir-akhir ini... satu persatu... sahabat kita...atau saudara kita... *berpamit pulang.

*....Ternyata...sehebat-hebatnya apapun manusia pasti akan dikalahkan... oleh sang *WAKTU*....Menua... lemah... sakit-sakitan...dan akhirnya menyerah... pada panggilan *AJAL* 

* WAKTU*...setiap hari mengambil sebagian dari diri kita....Sedikit demi sedikit...hingga akhirnya *TAK BERSISA*....Maka yang *CERDAS*... adalah mereka yang tidak terlena dengan pesona dunia...Dia menyadari bahwa dirinya sewaktu-waktu pasti akan *MATI*. 

Lalu dia menggunakan *WAKTU SEKARANG* ...untuk tidak menunda setiap amal ibadah... yang terbesit di hati...  Karena semenit lagi... atau bahkan sedetik lagi... tidak ada jaminan kita ... *masih bisa melakukannya.*

Selagi masih ada *WAKTU*... dengar *ADZAN* langsung  bergegas....Ada ajakan *KEBAIKAN* ...langsung *BERTINDAK*.

Yang masih Berbuat *MAKSIAT* ...segera *BERTAUBAT*....Ada kesempatan... langsung *BERDO'A*.....Ada peluang *SEDEKAH*... langsung disambut dengan *CERIA.*

Meski kalah oleh sang *WAKTU*... setidaknya ada upaya untuk tidak rugi... karena kita dapat menggunakannya dengan baik... dan tidak habis sia-sia ...hanya untuk menunggu waktunya *PULANG*.

*Jika hari ini ... dunia adalah nyata...maka akhirat hanyalah cerita*.... *Setelah kita tiada... dunia hanya cerita... sedangkan akhirat jadi nyata*

Kita bukan penduduk bumi... Tempat kita yang abadi ...adalah di sana...di *SURGA*. 

Sang *KEMATIAN* itulah... yang paling dekat dengan diri kita... sayang sekali kita sering melupakannya.

Begitu dekatnya antara ruh dan jasad manusia... sewaktu-waktu akan berpulang menghadap Sang Kekasih yang dicintainya... yaitu *ALLAH  SWT*. 

Sabda Rasulullah : *orang cerdas itu adalah yang selalu mengingat kematian*

Semoga kita dapat menyelesaikan *MISI* ...di alam dunia ini ...dengan husnul khotimah.  

Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin...🤲🤲


Tuesday, June 29, 2021

“RESIKO HATI YANG KERUH”

••●══❁══◎✾☆﷽☆✾◎══❁══●••

اللهُم  َّصلِّ  علٰى  سَيِّدنا  مُحَمّدٍ  عبدِكَ  وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ

•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•

                   🅐🅛 🅗🅘🅚🅐🅜 13

“RESIKO HATI YANG KERUH”

 كيف يُشْرقُ قلبٌ صُوَرُالاَكوَانِ مُنطبِعَة ٌ فى مِرْاَته ؟ ام كيفَ يرحلُ الى الله وهو مُكبَّلٌ بِشهواتِهِ ؟ ام كيفَ يَطمعُ ان يَدْخُلَ حَضرَةَ اللهِ وهو لم يتطهَّرْ من جنابةِ غفلاتهِ ؟ ام كيفَ يرجُواَنْ يَفهَمَ د قاءـقَ الاسراَرِ وهُوَ لمْ يَتـُبْ من هفَوَاتِهِ؟ 

13."Bagaimana akan dapat bercahaya hati seseorang yang gambar dunia ini terlukis dalam cermin hatinya. Bagaimana berangkat  menuju kepada الله, padahal ia masih terbelenggu oleh nafsu syahwat. Bagaimana akan dapat masuk menjumpai الله, padahal ia belum bersih dari kelalaian. Bagaimana ia berharap akan mengerti rahasia yang halus dan tersembunyi, padahal ia belum taubat dari kekeliruannya.” 

Dalam hikmah ke 13 ini menjadi kelanjutan hikmah sebelumnya (12) yang menerangkan tentang pentingnya Uzlah, sedang hikmah 13 memperingatkan Uzlah jasad (tubuh) saja tidak akan ada artinya jika hatinya tidak ikut ber-Uzlah, hatinya masih bebas dan dipenuhi empat perkara : 

1.Gambaran, ingatan, keinginan terhadap benda (dunia), seperti harta, wanita,pangkat jabatan dll.

2.Syahwat, keinginan yang melupakan الله.

3.Kelalaian dari dzikir kepada الله.

4.Dosa-dosa yang tidak dibasuh dengan Taubat.

Jadi seorang murid yang ingin wushul kepada الله harus membersihkan dari empat perkara tersebut.

  Karena Berkumpulnya dua hal yang berlawanan pada saat besamaan dalam satu tempat dan waktu itu mustahil [tidak mungkin], sebagaimana berkumpulnya antara diam dan gerak, antara cahaya terang dan gelap. Demikian pula cahaya iman berlawanan dengan gelap yang disebabkan karena selalu masih berharap kepada sesuatu selain الله. Demikian pula mengembara menuju kepada الله harus bebas dari belenggu hawa nafsu supaya dapat sampai kepada اللهﷻ. الله berfirman: "Bertakwalah kepada الله dan الله akan mengajarkan kepadamu segala kebutuhanmu." 

رَسُول الله ﷺ bersabda: "Barangsiapa mengamalkan apa yang telah diketahui, maka الله akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum diketahui." 

  Imam Ahmad bin Hambal  رضي الله عنه bertemu dengan Ahmad bin Abi Hawari dan berkata: Ceritakanlah kepada kami apa-apa yang pernah engkau dapat dari gurumu Abu Sulaiman. Jawab Ahmad bin Abi Hawari: Bacalah سبحان الله  tapi tanpa rasa kekaguman. Setelah dibaca oleh Ahmad bin Hambal: "سبحان الله ". Maka Ibnu Hawari berkata: Aku telah mendengar Abu Sulaiman berkata: Apabila hati [jiwa] manusia benar-benar berjanji akan meninggalkan semua dosa, niscaya akan terbang ke alam malakut, kemudian kembali membawa berbagai ilmu yang penuh hikmah tanpa memerlukan lagi guru. Ahmad bin Hambal setelah mendengar keterangan itu langsung ia berdiri dan duduk di tempatnya berulang-ulang sampai tiga kali, lalu berkata: Belum pernah aku mendengar keterangan serupa ini sejak aku masuk Islam. Ia sungguh merasa puas dan sangat gembira menerima keterangan itu, lalu ia membaca hadits: "Man amila bima alima warrotsahullohu ilma maa lam ya'lam." Barangsiapa yang mengamalkan apa yang telah diketahui, maka الله akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum diketahui. 


👉🏻 https://telegram.me/kitabhikam

•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•

◎ اللهم اجعلنا من العلماء العاملين المخلصين◎

<div style='margin:10px 0'>

<data:post.body/>

MEMPERINGATI HARI LAHIR PANCASILA

*(Edisi Khusus Memperingati Hari Lahir Pancasila)*

Senin, 31 Mei 2021 M/ 19 Syawal 1442 H.

Oleh :A. Hasanuddin. HR.


*"Memahami Pandangan 'Ulama Nusantara Terhadap Pancasila Sebagai Dasar Negara"*

*(Mengutip Pendahuluan Kitab Nadzom Sunda Tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia)*

Setiap tanggal 1 Juni, bagi bangsa Indonesia diperingati sebagai hari lahirnya *Pancasila* yang menjadi *Dasar Negara Indonesia* untuk menata kehidupan masyarakatnya dalam berbangsa dan bernegara.

Ada sebuah kitab nadzom berbahasa sunda dengan menggunakan tulisan bahasa arab pegon karya seorang 'ulama nusantara yang menjelaskan pandangannya tentang "Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia". 

Kitab yang ditulis di Purwakarta pada tgl. 10  Muharram 1406 H/ 05 Oktober 1985 M.  tersebut, sayangnya tidak mencantumkan keterangan nama penulisnya, hanya ada keterangan: Diterbitkan oleh Toko "Jauban" Purwakarta.

Berikut  ini saya kutipkan isi pendahuluan dalam kitab tersebut dengan menggunakan terjemah  bebas kedalam bahasa Indonesia, yang layak untuk kita pahami dan diamalkan keterkaitan Pancasila sebagai Dasar Negara:

- كو بسم الله دكوتن # الله انو صفة 

رحمن.

....dst.

- "Dengan بسم الله dimulai # الله Yang bersifat Rahman"

- "Saya ini menyusun nadzom # mudah-mudahan bertambah Iman".

- "Saudara-saudara semuanya # Wajib ta'at kepada Allah nya."

- "Juga ta'at kepada Rosul-Nya # Kangjeng Muhammad Nabi-Nya".

- "Begitu juga ke negara # yang berdasar  *_Pancasila*_"

- "Harus ta'at dan setia # Selagi tidak berbeda"

- "Dengan Al-Qur'an dan Haditsnya # jangan berani membantahnya"

- "Sebab dasar Pancasila # Dibenarkan oleh Agama".

- "Sesuai dengan Qur'an nya # begitu juga dengan haditsnya".

- "Dan dengan agama Islamnya # mufakat dengan Syari'atnya." (Muqoddimah Nadzom Pancasila Bahasa Sunda, terbitan toko "Jauban" Purwakarta)

Dalam tulisan kitab tersebut juga dijelaskan tentang pandangan penulisnya terhadap satu-persatu sila-sila dalam Pancasila dengan penjabarannya sesuai Al-Qur'an dan haditsnya.

Diakhir penjelasan sila-sila dalam Pancasila, penulis kitab tersebut berpendapat:

جادي لمون فنجاسيلا # دعملكن يتا يتا

- " Jadi bila Pancasila # Diamalkan dengan nyata-nyata".

نكارا امان سنتوسا # جاؤه تنا هورو هارا

-" Negara aman sentosa # jauh dari huru-hara."

(Mohon ma'af, dalam tulisan hurup arab pegon yang saya tulis, tidak sesuai dengan kutipan tulisan dalam kitab aslinya. Terdapat kurang titik (.) nya dalam beberapa bunyi hurup tertentu, seperti hurup: C, Ny dan G, karena keterbatasan perbendaharaan hurup arab pegon dalam hp saya dan tidak ada barisnya. 🙏🙏🙏)

*Sahabat-Sahabatku *رحمكم الله*

Dengan memahami pandangan ulama nusantara dalam kitab nadzom sunda tersebut tentang Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia yang tidak bertentangan dengan agama,  semoga ini semakin menumbuhkan rasa cinta kita terhadap negara yang menjadi tanah air kita ini, sebagai wujud dari

حب الوطن من الايمان

"Cinta tanah air adalah bagian dari Iman" (Tafsir Ruhul Bayan. Juz. 6. hal. 320/Maktabah Syamilah).

Dan dalam rangka ikut serta berperan menjaga dan membangun NKRI tercinta. Sebagaimana kata sayyidina 'Umar bin Khottob,

*رضى الله تعالى عنه:*

"Seandainya tidak ada rasa cinta terhadap tanah air, maka akan runtuhlah sebuah negeri yang rusak. Dengan sebab adanya rasa cinta tanah air maka dibangunlah (dimakmurkanlah) negeri-negeri." (Tafsir Ruhul Bayan. Juz. 6. hal. 320/Maktabah Syamilah)

*"Semoga Dengan Memahami Dan Mengamalkan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Negara Kesatuan Republik Indonesia Ini Oleh Allah Dijadikan Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur, Negara Yang Bersatu, Aman, Damai, Maju,  Makmur Dan Sejahtera Rakyatnya*

*امين يارب العالمين*

*والله اعلم بالصواب*

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes