BREAKING NEWS

Watsapp

Monday, November 8, 2021

PERILAKU BERBAKTI DAN TAAT KEPADA ORANGTUA DAN GURU



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah                 : SMP N 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 120 Menit

Materi Pokok : Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Meyakini bahwa berbakti dan taat kepada orang tua dan guru adalah perintah agama

  • Menunjukkan perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari

  • Memberikan komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru.

  • Memahami pentingnya perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru 

  • Menjelaskan Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-2

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.




Mengetahui,

Kepala Sekolah



............................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….


Guru Mata Pelajaran



..................................................

NIP. …………………………...


MATERI PERTEMUAN HARI INI PERTEMUAN KE 2 YAITU Contoh-contoh nyata perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isrā/17: 23 dan Q.S. Luqmān/ 31: 14 dan Hadits terkait


Dapat kita renungi dan menjadi bahan pembelajaran buat kita bahwa cerita ini memotivasi untuk berbuat kebaikan diantaranya sebagai berikut


Kisah Sukses Anak Tukang Cuci Baju


Seorang pemuda setelah lulus kuliah dengan predikat sangat memuaskan, ingin menjadi pegawai pada sebuah perusahaan besar.


Pada tes pertama dia berhasil lolos. Kemudian, dia menghadap direktur perusahaan untuk tes terakhir dan akan ditentukan apakah dia diterima atau tidak. Kalau dilihat dari riwayat pendidikan pemuda itu, dia termasuk orang yang pandai dan cerdik. Sejak di sekolah dasar, menengah, hingga selesai jenjang pendidikan akademisnya, semua lulus dengan nilai memuaskan. Direktur lalu bertanya kepadanya, “Apakah selama Anda kuliah pernah mendapatkan beasiswa?”, “Tidak pernah sama sekali, Pak,” jawabnya. “Apakah selama ini yang membayar uang kuliahmu adalah ayahmu sendiri?” lanjut direktur dalam pertanyaannya. Pemuda itu lalu menjawab, “Ayahku telah meninggal sejak saya berusia setahun. Ibu saya yang telah membiayai sekolah serta kuliah saya hingga lulus.”


“Ibumu bekerja di mana?” tanya direktur itu kemudian. “Ibu saya bekerja sebagai tukang cuci baju,” jawab pemuda itu. Kemudian direktur meminta agar pemuda itu menunjukkan kedua telapak tangannya dan ternyata kedua telapak tangan pemuda itu sangat lembut dan halus. Lalu direktur bertanya kepadanya, “Apakah Anda pernah membantu ibumu mencuci baju-baju?” “Tidak pernah sama sekali. Ibu saya selalu menyuruh saya belajar dengan rajin. Di samping itu beliau biasa mencuci dengan cepat dan saya tidak bisa melakukan seperti itu,” jawab si pemuda. Direktur itu pun berkata kepadanya, “Saya ada satu permintaan sederhana padamu. Nanti saat kamu sudah pulang ke rumah, saya minta kamu mencuci kedua tangan ibumu, kemudian besok kamu datang lagi kemari.” Saat itu, si pemuda merasa bahwa kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan semakin dekat. Ketika dia pulang ke rumah, dia pun segera meminta pada ibunya agar dia diizinkan mencuci kedua tangannya, dengan harapan ingin mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan. Ibunya merasa bahagia dengan berita dari putranya yang menggembirakan itu. Namun, disisi lain beliau merasa heran dengan permintaan putranya itu. Walaupun demikian, ibu itu pun menyerahkan kedua tangannya kepada putranya untuk dicuci. Pemuda itu pun saat mencucinya, air mata pemuda itu bercucuran ketika melihat kedua telapak tangan ibunya.


Ini adalah pertama kali ia memperhatikan betapa kasar telapak tangan ibunya. Dia lihat kulitnya pun agak kemerahan, sehingga bila terkena air, beliau merasakan perih. Ini adalah pertama kali pemuda itu merasa terharu. Kedua telapak tangan itu setiap hari mencuci banyak baju demi membiayai uang sekolah serta kuliahnya. Memar kemerahan yang ada di tangan ibunya merupakan harga yang beliau bayar demi masa depan putranya.


Setelah pemuda itu mencuci tangan ibunya, dia pun berdiri, lalu melanjutkan mencuci baju serta pakaian yang belum tercuci. Di malam harinya, pemuda itu berbicara panjang lebar dengan ibunya dalam suasana yang cukup hangat. Di pagi harinya, si pemuda bergegas menuju perusahaan yang dilamarnya, seraya bercucuran air mata. “Apakah Anda berkenan bercerita pada saya, apa yang Anda lakukan dan apa yang telah Anda dapatkan dari ibu Anda tadi malam?” tanya pak direktur. Pemuda itu pun menjawab, “Saya telah mencuci kedua tangan beliau dan saya pun membantunya mencuci baju serta pakaian lain.”


Kemudian pak direktur meminta padanya agar mengatakan apa yang telah dirasakan saat ini dengan jujur. Dia lalu menjawab, “Pertama, saya paham apa arti ketulusan dalam bersikap. Andaikan tak ada ibu dengan segala pengorbanannya, niscaya mungkin saya tidak akan seperti sekarang ini. Kedua, ketika saya melakukan apa yang bisa beliau lakukan, saya menjadi paham arti kerja keras dan sungguh-sungguh. Ketiga, saya paham arti sebuah keluarga yang sangat penting dalam kehidupan saya.”


Saat itu, bapak direktur bertutur padanya, “Inilah yang selama ini saya cari. Seseorang yang akan menduduki jabatan kepala bagian dan dia paham serta bisa menghargai kerja orang lain. Uang baginya bukan tujuan utama ketika melakukan suatu pekerjaan. Selamat, Anda sekarang diterima bekerja di tempat kami.” Singkat cerita, pemuda itu pun bekerja dengan penuh dedikasi serta semangat tinggi dan selalu menghargai teman-temannya sesama pegawai. Seluruh pegawai bekerja dengan sinergis laksana sebuah tim kuat dan perusahaan itu pun berkembang pesat.


Kalian tentu dapat membuat contoh contoh dalam kehidupan lainnya, yang dapat menginsfirasi kehidupan kita semuanya. Contoh perilaku berbakti kepada kedua orang tua sesuai isi kandungan surah al isra ayat ke 23 adalah

  1. Faisal membawa ibunya yang sakit ke rumah sakit dan merawatnya dengan baik

  2. Zainal berbicara dengan sopan kepada kedua orang tua

  3. Putri tidak pernah membantah perintah orang tuanya dengan nada yang kasar

  4. Ayyub tidak pernah membentak kedua orang tua walaupun kedua orang tua melakukan kesalahan

Pembahasan

Surah al isra ayat ke 23 menjadi salah satu dalil naqli yang menjelaskan tentang perintah berbakti kepada kedua orang tua. Sehingga hukum berbakti kepada kedua orang tua adalah wajib. Perilaku berbakti kepada kedua orang tua disebut juga dengan istilah birrul walidain


Sumber: 110 Hikmah untuk Setiap Muslim



KIRIMKAN TUGAS 


PERILAKU BERBAKTI DAN TAAT KEPADA ORANGTUA DAN GURU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                 : SMP N 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 120 Menit

Materi Pokok         : Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Meyakini bahwa berbakti dan taat kepada orang tua dan guru adalah perintah agama

  • Menunjukkan perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari

  • Memberikan komentar gambar atau tayangan yang terkait dengan perilaku berbakti dan taat kepada orangtua dan guru.

  • Memahami Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-1

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pentingnya Perilaku Berbakti Dan Taat Kepada Orangtua Dan Guru. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.




Mengetahui,

Kepala Sekolah



............................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….


Guru Mata Pelajaran



..................................................

NIP. …………………………...



Saturday, November 6, 2021

KEBERKAHAN MENIKAHI JANDA..




🔰❣️KEBERKAHAN MENIKAHI JANDA...✨

Oleh : Silmi Adawiyah

🌼Istilah untuk seorang wanita yang telah bercerai atau ditinggal mati oleh pasangan pernikahannya biasa disebut janda.

Status janda atau duda cenderung disertai konotasi negatif di mata masyarakat Timur. Apalagi yang memicu status tersebut adalah perceraian.

Namun pada akhir-akhir ini, status janda semakin ke depan, di mana lelaki tidak sedikit mencari pasangan yang janda, dikarenakan sudah berpengalaman dan lebih dewasa.

Selain itu, bisa jadi seorang pria tersebut berniat untuk menyantuni dengan hati yang tulus.

Islam tidak melarang perihal tersebut. Bahkan dalam menikahi seorang janda terdapat sebuah keutamaan. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

❣️السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

❣️“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.” (HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)

Imam Nawawi dalam al Minhaj Syarh Shahih Muslim menyatakan bahwa yang dimaksud “armalah” dalam hadis tersebut adalah dia yang tidak memiliki suami, baik sudah menikah sebelumnya atau belum menikah sama sekali.

Sebagian Ulama ada yang berpendapat bahwa “armalah ” adalah seseorang yang tidak memiliki bekal (karena kemiskinan) yang disebabkan oleh meninggalnya sang suami.

Hadis tersebut menjelaskan bahwa perumpamaan seorang yang menikahi janda laksana jihad di jalan Allah. Pahala yang luar biasa dan kesempatan ini berlaku untuk siapa saja yang menginginkan untuk mendapatkan pahala jihad.

Ibnu Battal dalam Syarh Shahih al Bukhari
mengatakan :

◀️ من عَجَز عن الجهاد في سبيل الله، وعن قيام الليل، وصيام النهار – فليعملْ بهذا الحديث، ولْيسعَ على الأرامل والمساكين؛ لِيُحشر يومَ القيامة في جملة المجاهدين في سبيل الله، دون أن يَخطو في ذلك خُطوة، أو يُنفق درهمًا، أو يلقى عدوًّا يرتاعُ بلقائه، أو ليحشر في زُمرة الصائمين والقائمين

▶️ “Siapa yang tidak mampu berjihad di jalan Allah, tidak mampu rajin tahajud atau puasa di siang hari, hendaknya dia praktekkan hadits ini. Berusaha memenuhi kebutuhan hidup janda dan orang miskin, agar kelak di hari kiamat dikumpulkan bersama para mujahidin fi Sabilillah.

Tanpa harus melangkah di medan jihad atau mengeluarkan biaya atau berhadapan dengan musuh. Atau agar dikumpulkan bersama orang yang rajin puasa dan tahajud”.

Pemaparan hadits dan keterangan di atas bisa menjadi motivasi bagi seseorang yang bercita-cita untuk menafkahi seorang janda. Terutama janda yang memiliki anak, yang biasa disebut anak yatim.

Ada keberkahan tersendiri bagi seseorang yang menikahi janda karena ingin menolong anaknya. Sebagaimana keutamaan besar dalam menyantuni anak yatim.

Dari Sahl Bin Sa’ad, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

🔰أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا . وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى ، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.
🔰“Kedudukan dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.”

(Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau merenggangkan antara keduanya).

(HR. Bukhari no. 5304).

💫والله أعلم بالصواب✨

Tuesday, November 2, 2021

MACAM MACAM JENIS AIR

Jika pada kehidupan sehari-hari kita mengenal fungsi air salah satunya adalah untuk membersihkan badan, dalam Islam ternyata tidak dapat disebut sebagai air suci. Ada pembagian macam-macam air yang terbagi menjadi empat bagian diantaranya: air suci dan mensucikan, air musyammas (air yang terkena langsung atau efek dari sinar matahari), air suci tidak mensucikan (air musta’mal), dan air mutanajjis.

Pembagian di atas adalah pembagian yang telah disepakati oleh mayoritas ulama (jumhur al-ulama’). Masing-masing dari pembagian di atas berdasarkan pada dalil-dalil hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Di antara hadis-hadis tersebut ialah hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini:

قَالَ: قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي المَسْجِدِ، فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ، فَقَالَ لَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ، أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ

“Abu Hurairah berkata: “seorang Arab Badui berdiri lalu kencing di masjid, lalu orang-orang ingin mengusirnya. Maka Nabi SAW pun bersabda kepada mereka, biarkanlah dia dan siramlah bekas kencingnya dengan setimba atau seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memberikan kemudahan bukan untuk memberikan kesulitan.”

Di dalam kajian fiqih, air yang volumenya tidak mencapai dua qullah disebut dengan air sedikit. Sedangkan air yang volumenya mencapai dua qullah atau lebih disebut air banyak. Para ulama madzhab Syafi’i menyatakan bahwa air dianggap banyak atau mencapai dua qullah apabila volumenya mencapai kurang lebih 192,857 kg. Bila melihat wadahnya volume air dua qullah adalah bila air memenuhi wadah dengan ukuran lebar, panjang dan dalam masing-masing satu dzira’ atau kurang lebih 60 cm (lihat Dr. Musthofa Al-Khin dkk, Al-Fiqh Al-Manhaji, (Damaskus: Darul Qalam, 2013), jil. 1, hal. 34).

1. Air suci dan mensucikan

Air suci dan mensucikan artinya dzat air tersebut suci dan bisa digunakan untuk bersuci. Air ini oleh para ulama fiqih disebut dengan air mutlak. Menurut Ibnu Qasim Al-Ghazi ada 7 (tujuh) macam air yang termasuk dalam kategori ini. Beliau mengatakan:

المياه التي يجوز التطهير بها سبع مياه: ماء السماء، وماء البحر، وماء النهر، وماء البئر، وماء العين, وماء الثلج، وماء البرد

“Air yang dapat digunakan untuk bersuci ada tujuh macam, yakni air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air, dan air salju, dan air dari hasil hujan es.“

Tujuh macam air itu disebut sebagai air mutlak selama masih pada sifat asli penciptaannya. Bila sifat asli penciptaannya berubah maka ia tak lagi disebut air mutlak dan hukum penggunaannya pun berubah. Hanya saja perubahan air bisa tidak menghilangkan kemutlakannya apabila perubahan itu terjadi karena air tersebut diam pada waktu yang lama, karena tercampur sesuatu yang tidak bisa dihindarkan seperti lempung, debu, dan lumut, atau karena pengaruh tempatnya seperti air yang berada di daerah yang mengandung banyak belerang (lihat Dr. Musthofa Al-Khin dkk, Al-Fiqh Al-Manhaji, (Damaskus: Darul Qalam, 2013), jil. 1, hal. 34). Secara ringkas air mutlak adalah air yang turun dari langit atau yang bersumber dari bumi dengan sifat asli penciptaannya.

2. Air Musyammas

Air musyammas adalah air yang dipanaskan dibawah terik sinar matahari dengan menggunakan wadah yang terbuat dari logam selain emas dan perak, seperti besi atau tembaga. Air ini hukumnya suci dan mensucikan, hanya saja makruh bila dipakai untuk bersuci. Air ini juga makruh digunakan bila pada anggota badan manusia atau hewan yang bisa terkena kusta seperti kuda, tetapi tak mengapa bila dipakai untuk mencuci pakaian atau lainnya. Meski demikian air ini tidak lagi makruh dipakai bersuci apabila telah dingin kembali.

3. Air Suci Namun Tidak Mensucikan

Air ini dzatnya suci tetapi tidak bisa dipakai untuk bersuci, baik untuk bersuci dari hadas maupun dari najis. Ada dua macam air yang suci namun tidak bisa digunakan untuk bersuci, yakni air musta’mal dan air mutaghayyir. Air musta’mal adalah air yang telah digunakan untuk bersuci baik untuk menghilangkan hadas seperti wudhu dan mandi, ataupun untuk menghilangkan najis bila air tersebut tidak berubah dan tidak bertambah volumenya setelah terpisah dari air yang terserap oleh barang yang dibasuh. Air musta’mal ini tidak bisa digunakan untuk bersuci apabila tidak mencapai dua qullah. Sedangkan bila volume air tersebut mencapai dua qullah maka tidak disebut sebagai air musta’mal dan bisa digunakan untuk bersuci.

4. Air Mutaghayyir

Adapun air mutaghayyir adalah air yang mengalami perubahan salah satu sifatnya disebabkan bercampur dengan barang suci yang lain dengan perubahan yang menghilangkan kemutlakan nama air tersebut. Sebagai contoh air mata air yang masih asli ia disebut air mutlak dengan nama air mata air. Ketika air ini dicampur dengan teh sehingga terjadi perubahan pada sifat-sifatnya maka orang akan mengatakan air itu sebagai air teh. Perubahan nama inilah yang menjadikan air mata air kehilangan kemutlakannya.

Lalu bagaimana dengan air mineral kemasan? Air mineral dalam kemasan itu masih tetap pada kemutlakannya karena tidak ada pencampuran barang suci yang menjadikannya mengalami perubahan pada sifat-sifatnya. Adapun penamaannya dengan berbagai macam nama itu hanyalah nama merek dagang yang tidak berpengaruh pada kemutlakan airnya.

5. Air Mutanajjis

Air Mutanajjis adalah air yang terkena barang najis dan volumenya kurang dari dua qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih, tetapi berubah salah satu sifatnya—warna, bau, atau rasa karena terkena najis tersebut. Air sedikit apabila terkena najis maka secara otomatis air tersebut menjadi mutanajis meskipun tidak ada sifatnya yang berubah. Sedangkan air banyak bila terkena najis tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada kemutlakannya, tidak ada sifat yang berubah. Adapun bila karena terkena najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air banyak tersebut menjadi air mutanajis. Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa dipakai untuk menyucikan.

Kelima jenis air menurut Islam menjadi hal yang wajib kita pahami, sebab setiap harinya kita melakukan berbagai macam thaharah atau bebersih, terutama saat hendak melakukan ibadah. Jika air yang digunakan tidak tepat, tentu akan berpengaruh pada sah atau tidaknya ibadah yang dikerjakan.



AIR MUTANAJIS

KAJIAN KITAB DURUSUL FIQHIYAH JILID 2 DAN PENERAPAN TATA BAHASA ARAB ARBAIN


Air Mutanajjis adalah air yang terkena barang najis dan volumenya kurang dari dua qullah atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih, tetapi berubah salah satu sifatnya—warna, bau, atau rasa karena terkena najis tersebut. Air sedikit apabila terkena najis maka secara otomatis air tersebut menjadi mutanajis meskipun tidak ada sifatnya yang berubah. Sedangkan air banyak bila terkena najis tidak menjadi mutanajis bila ia tetap pada kemutlakannya,tidak ada sifat yang berubah.

Adapun bila karena terkena najis ada satu atau lebih sifatnya yang berubah maka air banyak tersebut menjadi air mutanajis. Air mutanajis ini tidak bisa digunakan untuk bersuci, karena dzatnya air itu sendiri tidak suci sehingga tidak bisa dipakai untuk menyucikan.

Dari salah satu jenis air menurut Islam menjadi hal yang wajib kita pahami, sebab setiap harinya kita melakukan berbagai macam thaharah atau bebersih, terutama saat hendak melakukan ibadah.

Jika air yang digunakan tidak tepat, tentu akan berpengaruh pada sah atau tidaknya ibadah yang dikerjakan.

Monday, November 1, 2021

BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah                 : SMPN 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : IX / 1 (Ganjil)

Alokasi Waktu : 120 Menit

Materi Pokok : Beriman kepada Qadha dan Qadar


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menghubungkan dalil naqli tentang beriman kepada Qadha dan Qadar dengan sifat tawakal serta hubungannya terhadap ketenangan dan ketenteraman hidup seseorang.

  • Menghubungkan antara ikhtiar dan tawakal terhadap takdir muallak yang berdampak pada kesuksesan dan ketenteraman hidup seseorang.

  • Menyajikan paparan hubungan sifat tawakal atas takdir mubram terhadap ketenangan dan ketenteraman hidup seseorang.

  • Menyajikan paparan mata rantai atau hubungan antara ikhtiar dan tawakal terhadap takdir muallaq yang berdampak pada kesuksesan dan ketenteraman hidup seseorang.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-3

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : 

Hubungan Antara Ikhtiar Dan Tawakal Terhadap Takdir Muallak Yang Berdampak Pada Kesuksesan Dan Ketenteraman Hidup Seseorang

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Hubungan Antara Ikhtiar Dan Tawakal Terhadap Takdir Muallak Yang Berdampak Pada Kesuksesan Dan Ketenteraman Hidup Seseorang.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Hubungan Antara Ikhtiar Dan Tawakal Terhadap Takdir Muallak Yang Berdampak Pada Kesuksesan Dan Ketenteraman Hidup Seseorang.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Hubungan Antara Ikhtiar Dan Tawakal Terhadap Takdir Muallak Yang Berdampak Pada Kesuksesan Dan Ketenteraman Hidup Seseorang.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Hubungan Antara Ikhtiar Dan Tawakal Terhadap Takdir Muallak Yang Berdampak Pada Kesuksesan Dan Ketenteraman Hidup Seseorang. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.






Mengetahui,

Kepala Sekolah



............................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….


Guru Mata Pelajaran



..................................................

NIP. …………………………...


 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes