BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, March 4, 2022

Aku Ingin Tahu Ketentuan Shalat Jama’ Dan Qosor

 


Renungkanlah

salat bagi seorang muslim, adalah hal terpenting melebihi apapun. Shalat adalah tiang agama. Siapa yang mendirikan shalat, ia mendirikan agama. Siapa yang meninggalkan shalat, ia telah merobohkan agama. shalat dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah, yaitu digabungkan dari dua waktu menjadi satu waktu, atau diringkas dari empat menjadi dua rakaat.

Aku Ingin Tahu Ketentuan Shalat Jama’

shalat jama’ artinya salat fardu yang dikumpulkan atau digabungkan. Maksudnya shalat jama’ menggabungkan dua salat fardu dan mengerjakannya dalam satu waktu saja. salat jamak’ boleh dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama (jamak’ taqdim) maupun pada waktu shalat yang kedua (jamak’ takhir). Hukum shalat jama’ adalah boleh bagi orang yang berada pada kondisi darurat, seperti dalam perjalanan jauh.

Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya :  “Dari Anas r.a., ia berkata : Apabila Nabi Muhammad saw. hendak menjamak’ antara dua shalat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan shalat dzuhur hingga awal waktu Ashar, kemudian beliau menjama’ antara keduanya.” (H.R. Muslim).

1. Shalat Jama’ Taqdim

shalat jama’ taqdim adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada saat waktu salat fardu yang pertama. Contoh, salat zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu zuhur, demikian juga salat Magrib dan salat Isya dilaksanakan pada waktu Magrib.

Cara melaksanakan shalat jamak’ takdim adalah mendahulukan salat fardu yang pertama lalu shalat yang kedua, berniat jama’ taqdim, dan mengerjakan berturut-turut tidak boleh diselingi dengan perbuatan lain. Setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan shalat Isya.

2. Shalat Jama’ Ta’khir

shalat jamak’ Ta’khir adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir. Contoh, salat zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Asar, demikian juga salat Magrib dan shalat Isya dilaksanakan pada waktu shalat Isya.

Dalam tata cara pelaksanaan shalat jamak’ ta’khir tidak disyaratkan harus mendahulukan shalat pertama. Boleh mendahulukan shalat pertama baru melakukan shalat kedua atau sebaliknya.

Jika kalian hendak melaksanakan salat jamak’ ta’khir, berniatlah akan mengerjakan kedua salat fardu itu dengan cara dijamak. Pelaksanaan dua salat fardu tersebut dilakukan secara berturut-turut tidak boleh diselingi perbuatan lain.

Setelah selesai melaksanakan salat Asar langsung melaksanakan salat zuhur begitu juga setelah melaksanakan salat Isya langsung melaksanakan salat Magrib. Atau sebaliknya, setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan shalat Isya.

Syarat melaksanakan salat jamak’ adalah sebagai berikut.

  1. Pada saat sedang melakukan perjalanan jauh, jarak tempuhnya tidak kurang dari 80,640 km.

  2. Perjalanan yang dilakukan bertujuan baik, bukan untuk kejahatan dan maksiat.

  3. Sakit atau dalam kesulitan. shalat yang dijamak’ shalat adaan (tunai) bukan salat qada’.

  4. Berniat menjamakketika takbiratul ihram.

    Aku Ingin Tahu Ketentuan Shalat Qashar

    salat Qasar adalah salat fardu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian salat fardu yang boleh diQasar adalah salat zuhur, Asar, dan Isya. Sedangkan salat Magrib dan Subuh tidak boleh diQasar . Hukum salat Qasar adalah sunnah sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. an- Nisa/4: 101 yang berbunyi:

    وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا – ١٠١


“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengQashar shalat(mu), jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. an-Nisa’/4: 101)

Salat Qasar sah dilaksanakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

  1. Perjalanan yang dilakukan bertujuan bukan untuk maksiat.

  2. Jaraknya jauh, sekurang-kurang nya 80,640 km lebih (perjalanan sehari semalam).

  3. shalat yang diQashar adalah shalat adaan (tunai), bukan salat qada

  4. Berniat salat Qasar ketika takbiratul ihram. Cara melaksanakan salat Qasar adalah salat dikerjakan yang semula empat rakaat menjadi dua rakaat. Pelaksanaanya seperti melaksanakan shalat dua rakaat pada umumnya.

Aku Bisa Shalat Jamak’ dan Qasar

1. Panduan Praktik salat Jama’ Taqdim

Cara melaksanakan shalat jamak’ taqdim (zuhur dengan Asar) adalah sebagai berikut.

  1. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat.

  2. Bersiap untuk melaksanakan shalat yang didahului dengan iqamah.

  3. Melaksanakan salat zuhur empat rakaat diawali dengan niat untuk sholat jama’ taqdim pada waktu takbiratul ihram.

Contoh lafal niat zuhur untuk jama’ taqdim adalah:

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

“Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama’ dengan Ashar dengan jamak’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

  1. Setelah niat, lanjutkan salat zuhur empat rakaat seperti biasa sampai salam.

  2. Setelah salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Asar empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat solat jamak’ taqdim.

Contoh lafal niat salat Asar untuk jama’ taqdim adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ مَأْمُوْمًا/إِمَامًا لله تَعَالَى

“ Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama’ dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

Selanjutnya melaksanakan salat Asar empat rakaat seperti biasa sampai salam.

Cara melaksanakan shalat jamak’ taqdim Maghrib dengan Isya adalah:

  1. Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat.

  2. Bersiap untuk melaksanakan shalat yang didahului dengan iqamah.

  3. Melaksanakan shalat Maghrib tiga rakaat diawali dengan niat untuk sholat jama’ taqdim pada waktu takbiratul ihram.

Contoh lafal niat salat Magrib untuk jama’ taqdim adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعاَتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ مَأْمُوْمًا/إِمَامًا لله تَعَالَى.

“ Saya berniat shalat Maghrib tiga rakaat dijamak’ dengan Isya dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Setelah niat, lanjutkan shalat Maghrib tiga rakaat seperti biasa sampai salam.

  2. Habis salam langsung berdiri untuk melaksanakan shalat Isya empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat solat jamak’ taqdim. Contoh lafal niat salat Isya untuk jama’ taqdim adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعاَتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ مَأْمُوْمًا/إِمَامًا لله تَعَالَى.

“ Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama’ dengan Maghrib dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Selanjutnya melaksanakan salat Isya seperti biasa empat rakaat sampai salam.

Panduan Praktik salat Jamak’ Ta’khir

  1. Cara melaksanakan shalat jamak’ Takhir Asar dengan zuhur adalah:

Untuk jama’ takhir tata caranya hampir sama dengan jama’ taqdim, hanya niatnya saja yang berbeda, yaitu:

Contoh bacaan niat salat Asar untuk jama’ Ta’khir empat rakaat:

أصلي فرض الظهر أربع ركعات مجموعا والعصر جمع تأخير الله تعالى

“ Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama’ dengan Zuhur dengan jama’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

Contoh bacaan niat salat zuhur untuk jama’ Ta’khir adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama’ dengan Ashar dengan jamak’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

  1. Cara melaksanakan shalat jamak’ Takhir (Isya dan Maghrib) adalah:

Contoh bacaan niat sholat Isya untuk jama’ Ta’khir adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

“ Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama’ dengan Maghrib dengan jama’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

Contoh bacaan niat salat Magrib untuk jama’ Ta’khir adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى

“ Saya berniat shalat Maghrib tiga rakaat dijamak’ dengan Isya dengan jama’ Ta’khir karena Allah Ta’ala.”

Panduan Praktik salat Jamak’ Taqdim Di Qasar!

Cara melaksanakan shalat jamak’ takdim diQasar (zuhur dengan Asar) adalah:

  1. Memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat.

  2. Melaksanakan shalat yang didahului dengan iqamah.

  3. Melaksanakan salat zuhur dua rakaat diawali dengan niat untuk sholat jama’ taqdim dan diQasar

Contoh lafal niat:

Saya berniat salat zuhur dua rakaat dijama’ dengan Ashar yang diringkas

dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Melaksanakan salat zuhur dua rakaat sampai selesai.

  2. Melaksanakan shalat Ashar dua rakaat, yang didahului dengan iqamah dengan niat solat jamak’ taqdim dan diQasar

Contoh lafal niat:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Ashar dua rakaat di Qasar dan dijamak’ dengan zuhur dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Melaksanakan shalat Ashar dua rakaat sampai selesai.

Cara melaksanakan shalat jamak’ taqdim di Qasar!

(Magrib dengan Isya) adalah:

  1. Memenuhi persyaratan untuk melaksanakan shalat;

  2. Melaksanakan shalat yang didahului dengan iqamah;

  3. Melaksanakan salat Magrib tiga rakaat yang diawali dengan niat untuk sholat jama’ taqdim dan diQasar !

Contoh lafal niat:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Isya yang diringkas dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Melaksanakan salat Magrib tiga rakaat sampai selesai;

  2. Melaksanakan salat Isya dua rakaat, yang didahului dengan iqamah dengan niat shalat jamak’ taqdim dan diQasar!

Contoh lafal niatnya adalah:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Isya dua rakaat di Qasar dan dijamak’

dengan Maghrib dengan jama’ taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

  1. Melaksanakan salat Isya dua rakaat sampai selesai.

Panduan Praktik salat Jamak’ Takhir Di Qasar

  1. Cara melaksanakan shalat jamak’ Takhir di Qasar

Untuk jama’ takhir dan diQasar, tata caranya hampir sama dengan jama’ taqdim dan diQasar , hanya niatnya saja yang berbeda, yaitu:

Contoh lafal niat salat Asar untuk jama’ Takhir di Qasar adalah:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Ashar dua rakaat di Qasar dan dijamak’ dengan zuhur dengan jama’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Contoh lafal niat salat zuhur untuk jama’ takhir Qashar adalah:

“Saya berniat menjalankan salat fardu zuhur dua rakaat dijama’ dengan Ashar yang diringkas dengan jama’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala ”

Contoh lafal niat shalat Isya untuk jama’ Takhir di Qasar adalah:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Isya dua rakaat diQasar dan dijama’ dengan Maghrib dengan jamak’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Contoh lafal niat salat Magrib untuk jama’ Takhir di Qasar adalah:

“Saya berniat menjalankan salat fardu Magrib tiga rakaat dijama’ dengan Isya yang diringkas dengan jama’ Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Daftar Pustaka

Ahsan Muhammad, Sumiati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.





BULAN YANG TERLUPAKAN





Jum'at, 04 Maret 2022 M/ 01 Sya'ban 1443 H.

*"Bulan Yang Dilupakan"*

*(Mengingat Kembali Keutamaan Bulan Sya'ban)*

Sesuai dengan hasil hisab dan rukyatul hilal yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyyah PBNU, sa'at ini kita telah memasuki bulan Sya'ban.

Imam Al-Ghazali menggolongkan bulan Sya'ban ini kedalam "Al-Asyhurul Fadhilah", bulan-bulan yang memiliki keutamaan. (Ihya 'Ulumuddin. Juz. I. hal. 281)

Bulan Sya'ban adalah bulan yang *dilupakan oleh manusia*, padahal di bulan inilah amal perbuatan seorang hamba di  angkat dan dilaporkan kepada Allah *تعالى*:

"Sya'ban adalah bulan yang berada di antara bulan Rajab dan Romadhon, yang *dilupakan manusia*. Diangkat padanya amal-amal para hamba..." (HR. Baihaqi dari Usamah bin Zaid)

Di bulan Sya'ban ini pula ada satu malam yang istimewa, yaitu malam Nishfu Sya'ban, malam tanggal 15 bulan Sya'ban. Malam yang di dalamnya turun rahmat Allah dan ampunan-Nya.

Dalam sebuah hadits dijelaskan:

"Sesungguhnya (rahmat) Allah *تعالى* turun pada malam Nishfu Sya'ban ke langit dunia, maka Allah memberikan ampunan (kepada makhluk-Nya) yang lebih banyak daripada bilangan bulu dombanya bani Kalb." (HR. Imam Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah dari sayyidah 'Aisyah)

*Sahabat-Sahabat** رحمكم الله*

Tentang keutamaan lain dari bulan Sya'ban ini, syeikh Abdul Qodir Al-Jailani menjelaskan:

Bulan Sya'ban (شعبان) ini terdiri dari lima hurup nya:

١- الشين (ش) = الشرف 

yang berarti; Kemuliaan.

٢. العين (ع)  = العلو

yang berarti; Ketinggian derajat.

٣. الباء (ب) = البر

yang berarti; Kebaikan.

٤. الالف ( ا ) = الالفة

yang berarti; Kasih Sayang (keramahan)

٥. النون (ن) = النور

yang berarti; Cahaya.

Lima hal ini lah yang menjadi anugerah dari Allah *تعالى* bagi hamba-hamba-Nya di bulan Sya'ban ini.

 "Bulan Sya'ban adalah bulan dibukanya pintu-pintu kebaikan, diturunkannya keberkahan-keberkahan, ditinggalkan kesalahan-kesalahan, dihapuskan dosa-dosa keburukan dan diperbanyak di dalamnya bersholawat atas nabi Muhammad

*صلى الله عليه وسلم*

yang menjadi sebaik-baiknya makhluk."

Bulan Sya'ban adalah bulan untuk bersholawat atas Nabi yang terpilih. (Al-Guniyyah, hal. 303)  

*"Mari Kita Perbanyak Berbuat Amal Kebaikan Yang Berhubungan Dengan  Allah Maupun Dengan Sesama Manusia Di Bulan Sya'ban Ini, Agar Kita Bisa Memperoleh Limpahan Rahmat Dan Ampunan Serta Keberkahan Dan Anugerah-Nya. Dan Mari Kita Perbanyak Bersholawat Atas Nabi صلى الله عليه وسلم, Agar Kita Bisa Memperoleh Syafa'atnya.*


*امين يارب العالمين*

*والله اعلم بالصواب*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*

*اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد*


Semoga Bermanfa'at.

Narsum :

A. Hasanuddin. HR.

Thursday, March 3, 2022

Syair syi'ar

وَقَوْلُهُ:
Dan perkataan penyair:

 أَكُلَّ الدَّهْرِ حِلٌّ وَارْتِحَالٌ
Apakah semua masa adalah untuk bermukim dan bepergian

أَمَا يُبْقِيْ عَلَيَّ وَلَا يَقِيْنِيْ؟!
Bukankah masa meninggalkan pengalaman bagiku, dan dapat membela diriku?

وَمَاذَا تَبْتَغِي الشُّعَرَاءُ مِنِّيْ
Apa gerangan yang diinginkan oleh para penyair terhadap diriku

وَقَدْ جَاوَزْتُ حَدَّ الْأَرْبَعِيْنِ؟
Sungguh kini aku telah melewati umur empat puluh tahun

وَلَيْسَ كَسْرُهَا لُغَةً خِلَافًا لِمَنْ زَعَمَ ذَلِكَ.
Kasrahnya nun pada jamak mudzakkar salim dan mulhaknya bukan merupakan lughah Arab berbeda dengan mereka yang beranggapan demikian.

وَحَقُّ نُوْنِ الْمُثَنَّى وَالْمُلْحَقِ بِهِ الْكَسْرُ
Sedangkan nun pada isim mutsanna dan mulhaknya harusnya berharakat kasrah

وَفَتْحُهَا لُغَةٌ وَمِنْهُ قَوْلُهُ:
Dan harakat fathah baginya merupakan lughah Sebagian orang Arab, di antaranya ungkapan perkataan penyair:

عَلَى أَحْوَذِيَّيْنَ اسْتَقَلَّتْ عَشِيَّةً
Dengan kedua sayapnya yang lincah itu, burung qatha terbang melesat di waktu sore

فَمَا هِيَ إِلَّا لَمْحَةٌ وَتَغِيْبُ
Tidaklah penglihatan ini melainkan hanya sekilas kemudian ia menghilang

وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمُصَنِّفِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى
Yang tampak dari perkataan mushannif rahimahullah ta’ala

أَنَّ فَتْحَ النُّوْنِ فِي التَّثْنِيَةِ كَكَسْرِ
Bahwa fathah pada huruf nun yang ada di isim mutsannaa itu seperti kasrahnya
نُوْنِ الْجَمْعِ فِي الْقِلَّةِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ
huruf nun pada jamak mudzakkar salim dalam hal jarangnya, padahal kenyataannya tidaklah demikian

بَلْ كَسْرُهَا فِي الْجَمْعِ شَاذٌ
Bahkan, kasrah pada nunnya jamak mudzakkar salim itu syadz (keluar dari keumuman kaidah yang ada)

وَفَتْحُهَا فِي التَّثْنِيَةِ لُغَةٌ
Dan fathah pada nunnya isim mutsanna itu lughah saja

كَمَا قَدَّمْنَاهُ وَهَلْ يُخْتَصُّ الْفَتْحُ بِالْيَاءِ
Seperti yang sudah dijelaskan.  Dan apakah harakat fathah pada nunnya isim mutsanna itu khusus Ketika dengan huruf ya’ 

أَوْ يَكُوْنُ فِيْهَا وَفِي الْأَلِفِ؟
Atau juga ketika dengan huruf ya’ sekaligus alif?

قَوْلَانِ وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمُصَنِّفِ الثَّانِي.
Di sini ada dua pendapat, dan yang tampak dari perkataan mushannif adalah mengikuti pendapat yang kedua.

وَمِنَ الْفَتْحِ مَعَ الْأَلِفِ قَوْلُ الشَّاعِرِ:
Di antara contoh yang fathah bersama dengan alif adalah perkataan penyair:

أَعْرِفُ مِنْهَا الْجِيْدَ وَالْعَيْنَانَا
Aku telah mengetahui leher dan kedua mata darinya

وَمَنْخِرَيْنِ أَشْبَهَا ظَبْيَانَا
Dan kedua lubang hidungnya menyerupai rusa

وَقَدْ قِيْلَ إِنَّهُ مَصْنُوْعٌ فَلَا يَحْتَجُّ بِهِ.
Menurut pendapat lain, ini hanyalah buatan saja maka tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.

Wednesday, March 2, 2022

PENYAIR ILMU

 


Seorang penyair berkata :


ينال الفتى من عيشه و هو جاهل

و يكدي الفتى في دهره و هو عالم

ولو كانت الأرزاق تجري على الحجا

هلكن إذا من جهلهن البهائم


"Seorang pemuda berhasil dalam meraih kehidupannya padahal ia adalah orang yang bodoh

Dan seorang pemuda sangat sedikit hartanya sepanjang hidupnya padahal ia cerdas

Seandainya rejeki itu berjalan sesuai kadar kemampuan akal

Niscaya binatang-binatang akan binasa disebabkan kebodohannya."


Dalam perkara dunia saja, pemuda yang giat walau bodoh, maka ia akan melampaui pemuda cerdas, tapi ia seorang pemalas. Demikian pula tatkala seorang pemuda mengaji atau menuntut ilmu, ia dapat melampaui pemuda yang cerdas, jika ia hanya mengharapkan untuk mencari Ridha Allah, tujuan yang sangat simpel. Maka tatkala sulit mencerna pelajaran, maka kembalilah kepada niat semula.


Sebagian rekan tidak sabar dalam menempuh rintangan menuntut ilmu, diantaranya ialah merasa kesulitan ditengah belajar. Padahal jika ia kembali kepada niat semula dan banyak berdoa kepada Allah, maka ia tidak akan putus asa dan menyerah.


Apakah anda mengira bahwa seorang yang pandai dan cepat menangkap pelajaran itu dikarenakan kekuatan dan kehebatan yang ada ada dirinya ? 

Jawabnya ialah tidak !!! Allah-lah yang telah memberikan dia pemahaman dan ilmu. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 


.... يفقه في الدين


"......Maka Allah akan memahamkan agama kepadanya"


Allah tidak membebani kita untuk menjadi Syaikh/syaikhoh, Ustadz/ustadzah, Kyiai bunyai atau ahli agama yang sangat mumpuni. Allah hanya membebankan kepada kita agar kita belajar dan terus belajar, kemudian mengamalkannya, sebagaimana sabda Nabi shallahu 'alaihi wa sallam :


طلب العلم فريضة على كل مسلم


"Menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim"


Maka perbanyaklah berdoa sebagaimana yang Allah ajarkan kepada nabi :


رب زدني علما


"Ya Allah tambahkanlah ilmu kepadaku"


Dahulu salah seorang sahabat menempuh perjalanan sebulan lamanya dengan medan yang sulit dan tentunya tanpa kendaraan otomotif hanya untuk mencari sebuah hadits, ya hanya sebuah hadits. Berbeda dengan siapapun saat ini yang sambil berleha-leha didepan Smartphone-nya kemudian ia mendapatkan belasan, puluhan, bahkan ratusan riwayat. Namun yang utama disisi Allah ialah perjalan salah seorang sahabat tadi dan yang menyerupainya dalam bermujahadah. 


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة


"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)


Dalam bahasa Arab, salah satu makna سلك  dalam lafazh hadits diatas ialah yang seseorang yang "keukeuh" menempuh perjalanannya. Oleh karena itu bukanlah hasil yang dinilai dalam sebuah perjalanan menuntut ilmu.


Yang dimaksud menempuh jalan untuk mencari ilmu, ada dua bentuk :


Para ulama  menjelaskan makna menempuh jalan untuk menuntut ilmu, yaitu : 


1. Menempuh jalan secara hakiki, yaitu dengan berjalan menuju tempat majelis ilmu. Seperti misalnya berjalan menuju masjid, pondok atau tempat pengajian untuk menuntut ilmu.

2. Menempuh jalan secara maknawi, yaitu melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal, mempelajari, memuraja'ah pelajaran, menulis, membaca kitab dan memahaminya, serta perbuatan lainnya yang merupakan cara untuk mendapatkan ilmu.


Jika ternyata takdir Allah menentukan bahwa masih sulit mencerna pelajaran, kembalilah kepada niat semula dan bertawakallah


Wallahualam💜💜📚

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes