BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, August 27, 2021

DOA QUNUT TERJEMAHAN SECARA PERKATA

 


TERJEMAHAN SECARA PERKATA

Ya Allah  ←  ﭐللَّهُمَّ

Berikanlah Daku Hidayah ← اهْدِنِيْ

( Sebagai Mana ) Pada Orang – Orang ←  ْ فِيْمَن

Yang Telah Diberi Hidayah Oleh Engkau ←  َ هَدِيْت

Dan ← وَ

‘Afiatkanlah Daku ←  ْ عَافِنِي

( Sebagai Mana ) Pada Orang – Orang ←  ْ فِيْمَن

Telah Di‘afiatkan Oleh Engkau ← عَافَيْتَ


وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَن َتَوَلَّيْتَ وَبَار ِكْ  لِيْ  فِيْمَاأعْطَيْتَ          

WaTa WaLLaNii FiiMaN TaWaL LaiiT . 

Wa BaaRiK Lii Fii Maa A’THaiiT .


TERJEMAHAN SECARA PERKATA

Dan ← وَ

Lindungilah Daku← تَوَلَّنِيْ  

( Sebagai Mana ) Pada Orang – Orang ←  ْ فِيْمَن     

Telah Diberi Perlindungan Oleh Engkau ← تَوَلَّيْتَ  

Dan ← وَ

Berkatilah ← بَار ِكْ  

Bagi Daku  ← لِيْ 

Pada Apa Yang ← فِيْمَا    

Telah Diberi Oleh Engkau ← أعْطَيْتَ  


وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ ﻓﺈنَّكَ تَقْضِيْ وَ لاَ يُقْضَىٰ عَلَيْكَ          

WaQiNii SYaRRa Maa QaDHaiiT, FaINNaKa TaQDHii    

WaLaa YuQDHaa ‘ALaiK .  


TERJEMAHAN MUFRODAHAT SECARA PERKATA

Dan ← وَ

Peliharakanlah Daku← قِنِيْ

Kejahatan ← شَرِّ

Apa Yang ← مَا     

Telah Engkau Tentukan ← قَضَيْتَ

Maka Sesungguhnya Engkau ← ﻓﺈنَّكَ

Menentukan ← تَقْضِيْ

Dan ← وَ

Tidak ← لاَ

Ditentukan ← يُقْضَىٰ

Atas Engkau ← عَلَيْكَ


  وَ   ﺇنَّهُ   لاَ    يَذِلُّ    مَنْ    وَالَيْتََ  

وَ لاَ   يَعِزُّ    مَنْ   ﻋَﺎﺩََيْتَ

Wa IN Na huu    Laa Ya DZiL Lu    MaN( W)WaaLaiiT . 

Wa Laa    Ya‘IZZu    MaN‘AaaDaiiT .


TERJEMAHAN SECARA PERKATA

Dan  ←  وَ

Sesungguhnya Dia  ←  ﺇنَّهُ

Tidak ← لاَ

Akan Hina ←يَذِلُّ

Orang ← مَنْ

( Yang ) Engkau Muliakan ← وَالَيْتََ

Dan ←  وَ

Tidak ← لاَ

Akan Mulia   ← يَعِزُ

Orang  ←   مَنْ

( Yang ) Engkau Hinakan  ←   َ ﻋَﺎﺩََيْت 


تَبَارَكْتَ   رَبَّنَا   وَ  تَعَالَيْتَ  ٬  فَلَكَ    ﭐﻟْحَمْدُ   عَلىَ

وَ أسْتَغْفِرُكَ     وَ  أتُوْبُ    ﺇلَيْكَ  ٬  مَا    قَضَيْتَ

TaBaa RaKTa    RaB    BaNaa    WaTa‘Aaa  LaiiT . 

FaLaKaL   HaMDu  ‘ALaa Maa  QaDHaiiT.

Wa AS TaGHFiRuKa  WaATuuBu  ILaiK.


TERJEMAHAN SECARA PERKATA

Maha Berkat Engkau ←  تَبَارَكْتَ                                                           

Wahai Tuhan Kami ← رَبَّنَا

Dan ← وَ

Maha Tinggi Engkau ← تَعَالَيْتَ

Maka Bagi Engkaulah ← فَلَكَ 

 Segala Puji ←  ﭐﻟْحَمْدُ

Atas ←  عَلىَ

Apa Yang ← مَا

Engkau Tetapkan  ← قَضَيْتَ

Dan ←  وَ

Daku Memohon Ampun Kepada Engkau   ←    أسْتَغْفِرُكَ

Dan       ←      وَ

Daku Bertaubat      ←    أتُوْبُ

Kepada Engkau      ←     ﺇلَيْكَ   


وَ    صَلَّى  ﭐللهُ    عَلىَ    سَيِِّدِنَا    مُحَمَّدٍ

وَ   عَلىَ    ﺁلِهِ    وَ   صَحْبِهِ    وَ   سَلَّمَ

Wa    SHaLLaLLaa    hu    ‘ALaa    SaiYYi    DiNaa 

MuHaMMaD .  Wa    ‘ALaa    AaaaaLihii

 WaSHaHBihii    WaSaLLaM  .


TERJEMAHAN SECARA PERKATA

Dan          ←    وَ

Shalawat   ←     صَلَّى

Allah    ←      ﭐللهُ

Atas      ←    عَلىَ

Junjungan Kami    ←    سَيِِّدِنَا

Nabi Muhammad      ←    مُحَمَّدٍ

Dan     ←      وَ

Atas      ←    عَلىَ

Keluarganya        ←     ﺁلِهِ

Dan    ←      وَ

Shahabatnya        ←    صَحْبِهِ

Dan          ←           وَ

Sejahtera        ←    سَلَّمَ

Wednesday, August 25, 2021

LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH, SWT YANG SANGAT INDAH NAMA-NYA.





                                  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP KE 2)
TUGAS PERTEMUAN KE 2
  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menyebutkan pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).

  • Menjelaskan makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).

 
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan (15 menit)
1. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).
2. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti (90 Menit)
1. KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).
2. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).
3. COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).
4. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.
5. CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir). Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

Penutup (15 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
_ Penilaian Skala Sikap
_ Penilaian “Membaca dengan Tartil”
_ Penilaian Diskusi

BAHAN AJAR

Aku Ingin Lebih Dekat Kepada-Mu

Wahai anak anakku yang beriman, yakinlah bahwa  kedekatan diri kita dengan Allah akan selalu membawa ketenangan kita semuanya, sebaliknya jika menjauhkan diri kita dari Allah, maka akan membuat jiwa kita rasa gelisah, hampa, dan galau selalu menghantui kita. Namun, banyak orang yang keliru dalam mencari jalan menuju ketenangan hidup.

Coba amati dan perhatikan keadaan masyarakat di sekeliling kita, banyak sekali orang yang ingin mendapatkan ketenangan hidup, namun mereka selalu salah jalan. Ada yang menganggap bahwa ketenangan hidup dapat diraih jika mereka sudah memiliki kedudukan yang tinggi. Mereka begitu sangat antusias untuk meraihnya. Benarkah kedudukan yang tinggi bisa memastikan seseorang menjadi lebih tenang hidupnya? Ternyata dalam kenyataannya orang yang sudah memiliki kedudukan tinggi ada yang hidup tenang, namun banyak pula yang hidupnya bukan tenang malah sebaliknya mereka semakin gelisah.

Ada juga orang-orang yang mencari ketenangan hidup dengan mengkonsumsi obat penenang. Memang ketenangan itu didapatkan dalam waktu yang relatif pendek. Setelah efek dari obat itu hilang maka kegelisahan kembali muncul disertai kerusakan organ fisik sebagai dampak negatif dari obat penenang tersebut.

Banyak juga orang yang beranggapan bahwa kekayaan yang berlimpah bisa membuat hidup jadi lebih tenang. Ternyata dalam kehidupan nyata, dari dulu sampai sekarang, masih ada orang yang hartanya melimpah tapi belum tentu juga membuat ia hidupnya tenang. Ada diantara mereka yang memiliki kekayaan dan hidup dengan nyaman, namun tidak sedikit malah menjadi sengsara dengan harta yang berlimpah itu. Contohnya adalah Qarun. Kekayaan yang ia memiliki berlimpah malah membuat hidupnya sengsara dan celaka.

Pada dasarnya sesuatu yang dapat membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman bukanlah melalui kedudukan yang tinggi, atau jabatan yang ia pegang, karena hidup bergelimang harta, atau karena dipacu dengan obat penenang semata. Hakikat ketenangan hidup adalah pada saat kita dekat, semakin dekat, dan begitu dekat dengan Allah SWT. Dalam keadaan bagaimanapun seseorang yang dekat dengan Allah SWT akan menemukan ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman hidup yang sejati. Nah, menyebut Nama Allah, mengindahkan nama-nama-Nya, dan mengamalkan keindahan makna Nama-nama Allah dapat menjadi salah satu alternatif cara untuk lebih dekat dengan-Nya.

Tahukah kalian bahwa Allah SWT mempunyai nama-nama yang indah, agung, dan sarat dengan makna. Nama-nama Allah yang indah itu disebut Asmaul Husna. Jumlah asmaul husna ada 99. Sembilan puluh sembilan asmaul husna tersebut mencerminkan bahwa Allah SWT Maha segala-galanya.

Wahai anak anakku semuanya yang pandai mengambil hikmah, perlu diketahui bersama bahwa dari 99 asmaul husna yang dimiliki Allah itu, ada berapa asma' yang tentunya sudah kalian pahami? Tentu sudah banyak, bukan? Nah, untuk lebih mendalami maknanya dan agar lebih bisa mengetahui tentang kemuliaan-kemuliaan Allah melalui asma-asmanya, serta bisa meneladani asma-asma Allah tersebut, alangkah baiknya jika kalian harus banyak mencoba mengenal asma-asma Allah satu per satu untuk selalu dipahami dengan cara banyak membaca dan menulis nama nama asmaul husna terlebih jikalau kalian menghapalkan asmaul husna lebih baik karena janji Allah akan memasukan kesurga bagi yang menghapalkannya.

Materi kali ini akan membahas tentang pengertian apa itu asmaul husna dari (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir)?

Pengertian al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan Makna al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).

Al-Asmau al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Di antara al- Asmau al-husna tersebut adalah: - al-‘Alim (Maha Mengetahui), - al- Khabir (Maha Teliti), - as-Sami’(Maha Mendengar), dan - al-Bashir (Maha Melihat).

A. al-‘Alim (Maha Mengetahui)
Kata al-’Alim diambil dari kata al-‘alim yang berarti menjangkau sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya. Kata ini menggambarkan sesuatu yang sedemikian jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan. Allah Swt. memiliki nama al-’Alim karena pengetahuan-Nya sangat jelas sehingga dapat mengungkapkan hal-hal yang sekecil apa pun. Allah Swt. Maha Mengetahui. Segala yang akan terjadi dan telah terjadi tidak luput dari pengetahuan-Nya baik masa kini maupun yang akan datang. Semua kenyataan dalam setiap rentang zaman berada di dalam pengetahuan. Tak seorang pun yang dapat bersembunyi.

Pengetahuan-Nya itu tiada batas. Pengetahuan yang melingkupi seluruh alam membuat jangkauan otak manusia sedikitpun tak mampu mengikutinya. Dengan pengetahuan seperti ini, Allah Swt. bebas memberikan ilmu kepada hamba-Nya yang mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagai hamba-Nya, kita hanya bisa memohon agar Allah Swt. memberikan kemurahan pengetahuan. Karakteristik pengetahuan Allah Swt. disebutkan dalam Al-Qur’an. Seperti pada beberapa ayat berikut ini.

وَحَاجَّهُ قَوْمُهُ قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِي وَلا أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِ إِلا أَنْ يَشَاءَ رَبِّي شَيْئًا وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا أَفَلا تَتَذَكَّرُونَ 

Artinya : "Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?"

  وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابِسٍ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ 
Artinya : 
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauh Mahfudz)".

Tuhanku meliputi segala sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan-Nya tidak ada batas.
Ayat tersebut menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah Swt.
Dua ayat yang dikutip tersebut memberikan penjelasan bahwa segala aktivitas di dunia, baik
yang terlihat maupun yang tidak terlihat, semuanya tidak luput dari pengetahuan Allah Swt.

Sifat al-‘Aliim pada Allah Swt mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan. Manusia diharapkan dapat memiliki ilmu untuk kemudahan dalam mengarungi kehidupan di dunia. Dengan ilmu, kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Akan tetapi, pengetahuan manusia terbatas sesuai dengan kemampuan yang diberikan oleh-Nya. Manusia memperoleh kehormatan karena ilmu yang dianugerahkan oleh Allah Swt. Manusia dapat meraih ilmu berkat anugerah Allah Swt. Akan tetapi, betapa pun dalam dan luasnya ilmu manusia, tetap berbeda dengan ilmu Allah Swt.

B. Al-Khabiir
Al-Khabiir artinya Maha Memberitahu. Melalui Al-Qur’an, Allah Swt. memberitahu kejadian dan kisah orang-orang terdahulu. Melalui al- Qur’an pula, Allah Swt. memberikan gambaran kejadian kiamat dan kehidupan akhirat. Masih banyak lagi hal-hal yang telah diiformasikan Allah Swt. mulai dari yang nyata sampai yang gaib. Hal ini sudah pasti kebenarannya. Hal itu tercantum dalam Q.S. al-Mulk/67:14 berikut ini:

أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ 

Perilaku yang mencerminkan pengakuan bahwa Allah Swt. Maha Memberitahu adalah dengan ikhlas berbagi ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain. Selain itu, dengan menumbuhkan sikap muraaqabah yaitu perasaan mendekatkan diri karena senantiasa diawasi Allah Swt. Hal itu akan menumbuhkan mawas diri  dan pertimbangan atas segala langkah yang ditempuh dalam gerak- geriknya.

Terlebih lagi di era sekarang ilmu pengetahuan dapat disampaikan dengan berbagai cara. Informasi itu dapat disampaikan baik secara langsung maupun melalui berbagai media, seperti koran, majalah, televisi, situs jejaring sosial, blog, dan website. Kalian juga dapat berbagi informasi pengetahuan melalui majalah dinding di sekolahmu sebagai wujud meneladani al-Asmâ’Husnâ, al-Khabiir. Nah, sangat mudah bukan?

C. Al-Samii’ 
Al-Samii’ bermakna Maha Mendengar. Allah Swt. mendengar suara apa pun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan bahkan di dalam hati. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Q.S. al-Baqarah/2:137:

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 

Artinya : "Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan. Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Perilaku yang mencerminkan bahwa Allah Swt. Maha Mendengar adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua. Lalu, bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang disampaikannya? 
Tentu kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara dengan sikap dan bahasa yang santun.

D. Al-Basiir
Al-Basiir artinya Maha Melihat. Allah Swt. dapat melihat segala sesuatu sekalipun bentuknya lembut dan kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan
firman-Nya berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Swt. Maha Melihat adalah hendaklah kita bekerja dengan teliti dan mawas diri. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan. Namun, jangan lupa bahwa kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan diri sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan.


KLIK DISINI UNTUK MENGIRIMKAN TUGAS JAWABAN KE 2 



Sunday, August 22, 2021

LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH, SWT YANG SANGAT INDAH NAMA-NYA.

 



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP - KE 3 )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Mengidentifikasi Perilaku Beriman Kepada Allah SWT.

  • Melaksanakan perintah Allah swt atas dasar iman kepada Allah swt.

  • Mencontohkan perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE 3
Pendahuluan (15 menit)
1. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Perilaku Beriman Kepada Allah SWT.
2. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti (90 Menit)

1. KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Perilaku Beriman Kepada Allah SWT.

2. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Perilaku Beriman Kepada Allah SWT.

3. COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Perilaku Beriman Kepada Allah SWT.

4. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.

5. CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Perilaku Beriman Kepada Allah SWT. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

Penutup (15 menit)

1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian Skala Sikap

  • Penilaian “Membaca dengan Tartil”

  • Penilaian Diskusi 


BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 3
Mengidentifikasi Perilaku Beriman Kepada Allah SWT dengan mencarikan contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-Asma‘u al-Husna (al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir).


Setelah menyimak tayangan vidio ini, kalian puter vidio secara berulang ulang menyimak agar lebih hapal dengan mudah tanpa kesengajaan kalian sudah hapal asmaul husna.

Mari kita bahas materi perilaku orang beriman kepada Allah dengan cara kita meneliti, mengkaji berbagai perilaku yang telah terjadi dimasyarakat saat kondisi ini. Tak hanya itu kalian sekarang pernah mendengar berita dan melihat tayangan photonya Muhammad Kece, dimana ia telah menafsirkan ayat dengan cara menghina agama Allah swt dan contoh vidio selainnya banyak yang meremehkan ayat ayat suci Al-Qur'an. Akhirnya kena penyakit seperti tumor di mulutnya setelah mereka secara terang2an menentang adanya Allah SWT. Perilaku itu langsung dibayar kontan oleh Allah SWT. sebelum di Akherat.

Oleh karena itu jangan kamu sekali-kali, menghinakan Allah, menistakan agama Allah, perilaku tidak memuliakan kitab suci Allah, sesungguhnya azab Allah itu sangat pedih, sebelum terlambat marilah kita semua untuk bertaubat" agar tidak menjadi orang yang sesat, sesungguhnya Allah maha penerima taubat. Taubat artinya kembali kejalan Allah, swt. Dan masih banyak contoh perilaku perilaku dimasyarakat kita yaitu : orang orang yang berbuka puasa dibulan suci ramadhan, orang-orang yang meninggalkan sholat lima waktu, orang-orang yang lupa kewajiban perintah Allah lainya. Ini merupakan cermin orang yang tidak beriman kepada Allah SWT. Dan mereka lupa akan kematian suatu saat menjemputnya.


Contoh perilaku yang mencerminkan keteladanan dari sifat al-asmau al-husna. Diantaranya 
Kisah sipenggembala kambing itu bernama Abdullah bin Dinar yang berjalan bersama khalifah Umar bin Khatab, mereka berjalan dari Madinah menuju Mekah. Di tengah perjalanan, bertemulah mereka berdua dengan anak gembala. Khalifah hendak mencoba menguji si gembala itu. "Wahai anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!" ujar Amirul Mukminin.  
Sipenggembala itu menjawabnya "Aku hanya seorang budak," jawab si gembala.  Khalifah pun membujuk: "Kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?"  "Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya.  Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir.  Dia tidak pernah memeriksa dan menghitungnya."  Khalifah terus mencoba membujuk: "Kalau begitu hilang satu ekor kambing, majikanmu tidak akan tahu. Atau Katakan saja nanti pada tuanmu, anak kambing itu dimakan serigala.  Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat kamu untuk membeli baju atau roti." Anak gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar. Si pengembala hanya terdiam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin.  Dari bibirnya terucaplah kata-kata yang menggetarkan hati Khalifah Umar,
‟Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di mana Allah? Bukankah Allah itu maha melihat? 
Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta?” Umar bin Khatab pun gemetar dan gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah. Dia menangis. Mendengar kalimat tauhid itu yang mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt. dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya kelak. Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya, Khalifah menebusnya dan berlakunya, „‟Telah memerdekakan kamu, Nak.” Demikialan kisah cermin orang yang beriman kepada Allah, semoga menjadi motivasi kalian semuanya. Aamiin...

(Sumber: 65 Cerita teladan sebelum tidur, Sakha Aqila Mustofa). 

Dalam kisah lain yaitu : "Kisah Sepasang Suami Istri yang Sedang Tertimpa Kelaparan"

Seorang suami tidak bisa terus bertahan di rumah karena sangat lapar sehingga ia memutuskan untuk pergi ke tengah padang pasir. Istrinya berdoa, ‘’Ya, Allah, berikanlah kami sesuatu untuk kami olah menjadi adonan dan sesuatu untuk kami olah menjadi roti.” Allah Swt. mengabulkan doanya. Ketika suaminya pulang menemui istrinya dilihatlah piring besar di rumah sudah penuh dengan adonan, ditungku terdapat daging yang layak untuk dipanggang, serta batu giling penumbuk biji-bijian. Ia kemudian bertanya, “Ini dari mana?” Istrinya menjawab, ”Ini rezeki dari Allah Swt.,” kemudian ia menyapu serpihan biji-bijian di sekitar batu penggiling. Rasulullah Saw. mengabarkan kepada kita andaikan ia membiarkan batu penggiling itu berputar menumbuk, tentu akan tetap seperti itu hingga akhir kiamat.

Sumber: Umar Sulaiman al-Asyqar, Kisah-kisah Nubuat Dari Nabi, Jakarta: Ummul Qura , 2017

Hikmah beriman kepada Allah. 
Dari berbagai cerita kisah diatas, kita dapat mengambil hikmah hikmahnya, diantaranya bahwa : Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dekat, dia berusaha taat, menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sungguh bahagia dan beruntung manusia yang bisa seperti ini. Jadi, orang yang beriman akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.

a. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأشْهَادُ 
 Artinya : ”Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”(Surah al- Mu’min/40: 51).

b. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 
 Artinya : ”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”(Surah ar-Ra’d/13: 28).

c. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi. Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian. Sebagaimana firman Allah Swt. berikut ini.

وَالْعَصْرِ
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

 Artinya : ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal ¡saleh dan nasehat-menasehati dengan kebenaran dan nasehat- menasehati dengan kesabaran.” (Surah al- ‘Asr/103:1-3).

Demikianlah orang yang melaksanakan perintah Allah akan mencerminkan keteladanan dari sifat sifat Asmaul Husna (al 'Alim, al-Khabir, As-Sami', dan Al-Basyir) sebagai cermin berperilaku beriman kepada Allah, SWT.


DISINI KLIK SAJA UNTUK KIRIMKAN TUGAS BAHAN AJAR KE 3


LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH, SWT YANG SANGAT INDAH NAMA-NYA.

 


TUGAS PERTEMUAN KE 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: Menunjukkan Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti (90 Menit) A. KEGIATAN LITERASI Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. B. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Siswa silahkan mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. Siswa beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada Allah swt. C. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.

Friday, August 20, 2021

TOLERANSI DAN MENGHARGAI PERBEDAAN

 

BAB 2 PERTEMUAN  KE 3 TUGAS KE 3 KLIK MELIHAT CONTOH TOLERANSI  DI AMERIKA 

  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

  2. Menyusun arti perkata Q.S. al-Hujurāt/49: 13 menjadi terjemah secara utuh.

  3. Menghafalkan Q.S. al-Hujurāt/49: 13


B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan (15 menit)

1. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13.

2. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti (90 Menit)

A. KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13.


B. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13.


C. COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13.


D. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.


E. CREATIVITY (KREATIVITAS)

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.


Penutup (15 menit)

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


C. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.


BAHAN AJAR KE 3

Arti Perkata Dan Makna Q.S. Al-Hujurāt/49: 13

Pada pertemuan kedua sudah menemukan arti kata dari Q.S Al-Hujurat /49 : 13. Kemudian pertemuan kali ini kita akan membahas makna yang terkandung dalam surat tersebut.


Surat Al Hujurat Ayat 13 dan Artinya :


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)


Berikut ini terjemah per kata Surat Al Hujurat ayat 13:


wahai يَا أَيُّهَا

manusia النَّاسُ

sesungguhnya Kami إِنَّا

Kami menciptakan kalian خَلَقْنَاكُمْ

dari مِنْ

seorang laki-laki ذَكَرٍ 

dan seorang perempuan وَأُنْثَىٰ

dan Kami jadikan kalian وَجَعَلْنَاكُمْ

berbangsa-bangsa شُعُوبًا

dan bersyukur-suku وَقَبَائِلَ

supaya kalian saling mengenal لِتَعَارَفُوا

sesungguhnya إِنَّ

orang paling mulia di antara kalian أَكْرَمَكُمْ

di sisi عِنْدَ

Allah اللَّهِ

orang paling bertaqwa di antara kalian أَتْقَاكُمْ

sesungguhnya إِنَّ

Allah اللَّهَ

Maha Mengetahui عَلِيمٌ

Maha Melihat خَبِيرٌ


Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13 diantaranya

Berikut ini isi kandungan surat Al Hujurat Ayat 13 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13.


1. Surat Al Hujurat ayat 13 memberitahukan bahwa manusia berasal dari satu keturunan yakni Nabi Adam dan Hawa. Sehingga pada hakikatnya mereka bersaudara.

2. Keragaman adalah sunnatullah karena Allah menjadikan manusia berkembang demikian banyak sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

3. Keragaman itu bukanlah untuk saling memusuhi melainkan untuk saling mengenal, saling bekerja sama dan saling memberikan manfaat.

4. Seluruh manusia sama kedudukannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang membedakan adalah ketaqwaannya. Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.

5. Allah Maha Mengetahui seluruh perbuatan manusia termasuk bagaimana tingkat ketaqwaan mereka dan bagaimana sikap mereka terhadap sesamanya terkait keragaman.

6. Surat Al Hujurat ayat 13 ini mengajarkan kesetaraan, toleransi dan kerjasama serta menghapus diskriminasi.


Intisari Tafsir Al Hujurat Ayat 13

Melalui Surat Al Hujurat ayat 13 ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa manusia seluruhnya merupakan satu keturunan. Berasal dari kakek dan nenek moyang yang sama; yaitu Adam dan Hawa.


Dari keturunan yang sama, manusia kemudian Allah jadikan berkembang menjadi sangat banyak. Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Dengan keragaman itu, Allah menghendaki agar manusia saling mengenal. Semakin dekat pengenalan kepada selainnya, semakin terbuka peluang kerja sama dan saling memberi manfaat.


Manusia yang beragam itu sesungguhnya setara di hadapan Allah. Yang membedakan mereka adalah ketaqwaannya. Kemuliaan manusia di sisi Allah ditentukan tingkat ketaqwaan mereka.


Demikialah penjelasan tentang surat Al-Hujurat ayat :13 menjelaskan kepada kita untuk saling toleransi dan menghargai serta saling menhormati satu sama lainnya. 





TOLERANSI DAN MENGHARGAI PERBEDAAN

KAMIS, 26 AGUSTUS 2021

KELAS 9 BAB 2 PERTEMUAN KE 2 

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam Mushaf Al Qur’an

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh.

  1. KEGIATAN LITERASI
  2. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam Mushaf Al Qur’an.

  3. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
  4. Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam Mushaf Al Qur’an.

  5. COLLABORATION (KERJASAMA)
  6. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam Mushaf Al Qur’an.

  7. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
  8. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

  9. CREATIVITY (KREATIVITAS)
  10. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam Mushaf Al Qur’an. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.


Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 


Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


J. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
  • Penilaian yang akan dilakukan diantaranya penilaian skala sikap, penilaian “Membaca dengan Tartil”, penilaian tes uraian serta penilaian diskusi.


BAHAN AJAR

Macam-Macam Bentuk Tanda Waqaf Di Dalam

Mushaf Al Qur’an

pemahaman q.s. al-hujurat/49: 13 dan hadis terkait.



TENTUKAN HUKUM BACAAN TAJWID DARI

MUFRODAT ARTI KATA DIBAWAH INI يَٰٓأَيُّهَا             = wahai

ٱلنَّاسُ          = manusia إِنَّ.             = sesungguhnya kami خَلَقْنَٰكُم.        = kami menciptakan kalian مِّن              = dari ذَكَرٍ            = laki laki وَأُنثَىٰ         = dan perempuan وَجَعَلْنَٰكُمْ     = Dan kami ciptakan شُعُوبًا        = Berbangsa bangsa وَقَبَآئِلَ         = dan bersuku suku لِتَعَارَفُوٓا۟      = supaya saling mengenal إِنّ َ             = sesungguhnya أَكْرَمَكُمْ       = paling mulia diantara kamu عِند َ            = disisi الـلَّـهِ            = Allah أَتْقَىٰكُمْ = orang paling bertakwa diantara kalian إِنّ َ             = sesungguhnya الـلَّـه ِ         = Allah عَلِيم ٌ         = sangat mengetahui خَبِيرٌ         = maha mengetahui




TUGAS KE 2 UNTUK KELAS 9

1. ALIHKAN TULISAN ARTI DAN MUFRODAT

KATA SESUAI SKEMA DIATAS DALAM BUKU

TULISMU


2. CARIKAN DAN TENTUKAN HUKUM BACAAN

TAJWID DAN TANDA WAQOF DARI KATA

MUFRODAT DIATAS SEPERTI KATA ANNAASU

TERDAPAT HURUF ALIF LAM KEMUDIAN

DITENTUKAN ALIF LAM SYAMSIAH

APA ALIF LAM QOMARIYAH

DAN KALIMAT KALIMAT LAINNYA.


3. SEBAGAI BUKTI TELAH MENGERJAKAN

TUGAS KALIAN DIATAS, SILAHKAN KLIK

MENJAWAB SOAL BERIKUT INI.




 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes