BREAKING NEWS

Watsapp

Thursday, October 28, 2021

HUKUM MENGKONSUMSI DAGING TUPAI/BAJING

 

Bagaimanakah hukum mengkonsumsi daging tupai / bajing,.

apakah haram  atau halal untuk dimakan ?


Jawabanya :

Hukum nya halal 

bahkan khasiatnya jika dikasih sama orang Gila maka akan sembuh


السنجاب:

حيوان على حد اليربوع، أكبر من الفأر، وشعره في غاية النعومة، يتخذ من جلده الفراء، يلبسه المتنعمون. وهو شديد الحيل، إذا أبصر الانسان صعد الشجرة العالية، وفيها يأوي ومنها يأكل. وهو كثير ببلاد الصقالبة والترك، ومزاجه حار رطب، لسرعة حركته عن حركة الإنسان. وأحسن جلوده الأزرق الأملس وقد أحسن القائل:

كلما ازرقّ لون جلدي من البر ... د تخيلت أنه سنجاب

Tupai:


Seekor binatang di tepi jerboa, lebih besar dari tikus, dan rambutnya sangat halus, terbuat dari bulu dari kulitnya. Sangat sulit, jika seseorang melihatnya, dia memanjat pohon yang tinggi, dan di dalamnya dia berlindung dan darinya dia makan. Jumlahnya banyak di negara-negara Tsa'labah dan Turki, dan temperamennya panas dan lembab, karena kecepatan gerakannya dibandingkan dengan gerakan manusia. Kulitnya yang halus dan biru adalah yang terbaik, dan dia berkata:


Setiap kali kulitku membiru karena alam liar... Aku membayangkan itu tupai




وحكمه

: حل الأكل لأنه من الطيبات. وقال بتحريم أكله، القاضي من الحنابلة، وعلله بأنه ينهش الحيات، فأشبه الجرذ. واستدل الجمهور بأنه يشبه اليربوع، ومتى تردد بين الإباحة والتحريم غلبت الإباحة، لأنها الأصل وإذا ذكي السنجاب ذكاة شرعية، جاز لبس فرائه، وإن خنق ثم دبغ جلده، لم يطهر شعره على الأصح كسائر جلود الميتة، لأن الشعر لا يتأثر بالدباغ، وقيل: يطهر الشعر تبعا للجلد، وهي رواية الربيع الجيزي عن الشافعي، ولم ينقل عنه في المهذب سوى هذه المسألة. وهذا الوجه صححه الأستاذ أبو إسحاق الإسفراييني، والروياني، وابن أبي عصرون، واختاره السبكي وغيره، لأن الصحابة قسموا في زمن عمر رضي الله تعالى عنه الفراء المغنومة من الفرس، وهي ذبائح مجوس.


dan aturannya


Makan diperbolehkan, karena itu adalah salah satu hal yang baik. Beliau bersabda bahwa diharamkan memakannya, hakim dari Hanbali, dan alasannya adalah memakan ular, sehingga menyerupai tikus. Masyarakat menyimpulkan bahwa itu menyerupai jerboa, dan ketika dia ragu-ragu antara kebolehan dan larangan, kebolehan yang berlaku, karena itu adalah asalnya dan jika tupai itu cerdas, ia disembelih secara sah, diperbolehkan memakai bulunya, dan jika dicekik lalu disamak kulitnya, maka bulunya tidak lebih bersih seperti kulit mati lainnya, karena bulunya tidak terkena penyamakan, dan dikatakan: disucikan Rambut menurut kulitnya, begitulah riwayatnya. dari Al-Rabee Al-Jaizy atas otoritas Al-Shafi'i, dan tidak ada yang dilaporkan darinya di Al-Muhadzab kecuali masalah ini. Pandangan ini dikoreksi oleh Profesor Abu Ishaq Al-Isfaraini, Al-Ruyani, dan Ibn Abi Asron, dan dipilih oleh Al-Subki dan yang lainnya, karena para sahabat terpecah pada zaman Umar radhiyallahu 'anhu, bulu diambil dari Persia, yang merupakan pengorbanan orang Majus.


وفي صحيح مسلم من حديث أبي الخير مرثد بن عبد الله البرني، قال: رأيت على ابن وعلة السبائي فروا مسسته، فقال: ما لك تمسه! قد سألت ابن عباس رضي الله تعالى عنهما، قلت له:

إنا نكون بالمغرب، ومعنا البربر والمجوس، فيؤتى بالكبش، قد ذبحوه، ونحن لا نأكل ذبائحهم، ويأتون بالسقاء فيجعلون فيه الودك. فقال ابن عباس رضي الله تعالى عنهما: قد سألنا رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك فقال: «دباغه طهوره» «1»


[الدَّمِيري ,حياة الحيوان الكبرى ,2/47]


الخواص

: لحمه يطعم للمجنون يزول جنونه، ويأكله صاحب الأمراض السوداوية ينفعه.

[الدَّمِيري ,حياة الحيوان الكبرى ,2/48]


Dan dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Al-Khair Martsad bin Abdullah Al-Barni, dia berkata: Saya melihat Ibn Wa'lah Al-Saba'i melarikan diri dengan menyentuhnya, dan dia berkata: Apa yang harus Anda sentuh? Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, semoga Allah meridhoi mereka berdua, dan saya katakan kepadanya:

 

Kami berada di Maroko, dan bersama kami adalah Berber dan Magi, dan domba jantan dibawa, mereka telah disembelih, dan kami tidak memakan korban mereka, dan mereka membawa kantong air, dan mereka menaruh rahim di dalamnya. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu dengan mereka berdua berkata: Kami bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang itu, dan dia berkata: Danning adalah pemurniannya.

 

[Al-Dumairi, Hayat Al-Hayyat Al-Kubra, 2/47]

properti

Dagingnya diumpankan kepada orang gila, dan kegilaannya dihilangkan, dan orang dengan penyakit melankolis memakannya untuk memberi manfaat baginya.

 

[Al-Dumairi, Hayat Al-Hayyat Al-Kubra, 2/48]

 


STATUS AIR MUTLAK YANG KEJATUHAN AIR MUSTAMAL

 STATUS AIR MUTLAK YANG KEJATUHAN AIR MUSTAMAL



Ngaji Kitab Almaushua Fiqh Islam Bab 3 (Thaharah), Pasal 1 (Air), Penulis: 555_HBJA



Menurut ahmad bin hanbal, bahwa status air mutlak yang kejatuhan air musta'mal maka tetap dianggap sebagai air yang suci dan mensucikan. Karena pastilah tidak akan dapat terhindarkan, jika percikan wudhu atau percikan mandi akan jatuh ke dalam tempat air. Kemudian, ada salah satu riwayat yang menyebutkan tentang sahabat yang berwudhu dari satu wadah yang sama (riwayat bukhari nomor 199 dan muslim nomor 235).


Kemudian, dalam kitab al mughni bahwa ibnu qudamah menjelaskan tentang perkara ini menurut kalangan syafii. Pendapat kalangan syafii yang tercantum dalam al mughni yakni air mustamal apabila jatuh ke dalam air mutlak dalam jumlah yang relatif sedikit, maka tidak masalah. Namun, apabila ada air mustamal yang masuk dalam perhitungan yang digolongkan air banyak, maka hal ini tidak diperbolehkan.


Kemudian, tidak dibolehkan apabila cuka jatuh ke dalam air mutlak. Sebab cuka adalah zat cair yang memiliki pengaruh yang sangat cepat terhadap air mutlak, dan cuka bisa mengubah sifat sifat air walaupun cuka yang jatuh ke air itu relatif sedikit. Terkait perkara ini, saya menyimpulkan dari perkataan ibnu uqail.


AIR YANG MUSTA'MAL

 



Tidak ada istilah air musta’mal dapat memusta’malkan air yang lain, karena pengertian air musta’mal adalah air yang telah digunakan untuk menghilangkan hadats atau najis yang tidak mengalami perubahan didalamnya, namun apabila air musta’mal tersebut tercampur dengan air lainnya baik airnya kurang atau lebih dari dua Qullah maka hukum air yang tercampuri terdapat beberapa pendapat ulama sebagai berikut :

1.Bila diperkirakan pencampurannya mengakibatkan perubahan maka tidak dapat dipakai mensucikan lagi, bila tidak mengalami perubahan masih bisa dipakai mensucikan, ini pendapat yang paling shahih.

2.Bila air musta’mal yang mencampuri lebih sedikit maka masih bisa dipakai mensucikan lagi, bila lebih banyak atau sepadan maka tidak bisa dipakai mensucikan lagi.

3.Bila air musta’mal yang mencampuri banyak dan membuat perubahan maka tidak dapat digunakan bersuci bila sedikit maka masih bisa.

REFERENSI :

1. I’aanah at-Thoolibiin I/37 (Oleh ; Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy dan Dewan Masjid Assalaam)

2. Fath al-Qarib (Oleh ; Najih Mabruk)

3. Raudhatut Thalibin (Oleh Toni Imam Tontowi dan Dewan Masjid Assalaam)

4. Al-Majmu Ala Syarh al-Muhadzdzab I/151 (Oleh Masaji Antoro)

5. Al-Fiqh al-Islami/238 (Oleh Masaji Antoro)

6. Al-Mughni I/44 (Oleh Masaji Antoro dan Abdullah Afif)

واعلم أن شروط الاستعمال أربعة، تعلم من كلامه: قلة الماء واستعماله فيما لا بد منه، وأن ينفصل عن العضو، وعدم نية الاغتراف في محلها وهو في الغسل بعد نيته، وعند مماسة الماء لشئ من بدنه.فلو نوى الغسل من الجنابة ثم وضع كفه في ماء قليل ولم ينو الاغتراف صار مستعملا.وفي الوضوء بعد غسل الوجه وعند إرادة غسل اليدين، فلو لم ينو الاغتراف حينئذ صار الماء مستعملا 


PRAKTEK FIIL TSULASI MAZID

 


SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah                 : SMPN 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/ Semester : VII / 2 (Genap)

Alokasi Waktu : 3 JP @40 Menit

Materi Pokok : Selamat Datang Nabi Muhammad Saw. Kekasihku


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Mendemontrasikan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah saw. 

  • Meneladani perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-4

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Strategi dakwah Rasulullah SAW. 

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Strategi dakwah Rasulullah SAW.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Strategi dakwah Rasulullah SAW.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Strategi dakwah Rasulullah SAW.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Strategi dakwah Rasulullah SAW. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian Skala Sikap

  • Penilaian “Membaca dengan Tartil”

  • Penilaian Diskusi 



Mengetahui,

Kepala Sekolah



..................................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….

Guru Mata Pelajaran




.................................................

NIP. …………………………...


SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMPN 2 GARAWANGI

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/ Semester : VII / 2 (Genap)

Alokasi Waktu : 3 JP @40 Menit

Materi Pokok : Selamat Datang Nabi Muhammad Saw. Kekasihku


  1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Menerangkan sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Menjelaskan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. periode Mekah. 

  • Meneladani perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.


Media/Alat, Bahan & Sumber Belajar


Media/Alat

:

Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Al-Qur’an


Bahan

:

Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus


Sumber Belajar

:

Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2016


  1. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-3

Pendahuluan (15 menit)

1.

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

3.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Perjuangan Yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah. 

4.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,


Kegiatan Inti

(90 Menit)

KEGIATAN LITERASI

  • Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Perjuangan Yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah.

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

  • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Perjuangan Yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah.

COLLABORATION (KERJASAMA)

  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Perjuangan Yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah.

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

  • Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

CREATIVITY (KREATIVITAS)

  • Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Perjuangan Yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

1.

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. 

2.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.


  1. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

  • Penilaian Skala Sikap

  • Penilaian “Membaca dengan Tartil”

  • Penilaian Diskusi 




Mengetahui,

Kepala Sekolah



............................................

NIP. ……………………


GRW, …………………. 20….


Guru Mata Pelajaran



..................................................

NIP. …………………………...

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes