BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, July 23, 2021

📚 NGAJI KITAB تعليم المتعلم





📚 NGAJI KITAB تعليم المتعلم


للإمام العلامة الشيخ

برهان الدين الزرنوجي رحمه الله تعالى

 بسم الله الرحمن الرحيم

ﻓﺼﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﻮﺭﻉ

FASAL XI

WARA’ KETIKA MENUNTUT ILMU

A. Waro’

ﻓﻰ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﺭﻭﻯ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﻮﺭﻉ ﻓﻰ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﺍﺑﺘﻼﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺄﺣﺪ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻤﻴﺘﻪ ﻓﻰ ﺷﺒﺎﺑﻪ، ﺃﻭ ﻳﻮﻗﻌﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺳﺎﺗﻴﻖ، ﺃﻭ ﻳﺒﺘﻠﻴﻪ ﺑﺨﺪﻣﺔ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ؛ فهما ﻛﺎﻥ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻭﺭﻉ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻤﻪ ﺃﻧﻔﻊ، ﻭﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﺃﻳﺴﺮ ﻭﻓﻮﺍﺋﺪﻩ ﺃﻛﺜﺮ 

Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw : Barang siapa tidak berbuat wara’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat. Kalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajar pun mudah dengan banyak berfaedah.

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻮﺭﻉ ﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﺒﻊ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻊ

Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya terlalu kenyang, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.

ﻭﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺃﻛﻞ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ اﻥ ﺃﻣﻜﻦ، ﻷﻥ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺠﺎﺳﺔ ﻭﺍﻟﺨﺒﺎﺛﺔ، ﻭﺃﺑﻌﺪ ﻋﻦ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ تعالى ﻭﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ، ﻭلاﻥ ﺃﺑﺼﺎﺭ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ ﺗﻘﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻘﺪﺭﻭﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﺮﺍﺀ ﻣﻨﻪ، ﻓﻴﺘﺄﺫﻭﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﺘﺬﻫﺐ ﺑﺮﻛﺘﻪ.

Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnya pun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.

ﻭﺣﻜﻲ ﺃﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺠﻠﻴﻞ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻛﺎﻥ ﻓﻰ ﺣﺎﻝ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﻻﻳﺄﻛﻞ ﻣﻦ ﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﺴﻮﻕ، ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮﻩ ﻳﺴﻜﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺳﺗﺍﻖ ﻭﻳﻬﻴﺊ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﺃﻟﻴﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ، ﻓﺮﺃﻯ ﻓﻰ ﺑﻴﺖ ﺍﺑﻨﻪ ﺧﺒﺰ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻳﻮﻣﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻜﻠﻤﻪ ﺳﺎﺧﻄﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﺑﻨﻪ ﻓﺎﻋﺘﺬﺭ ﺍﺑﻨﻪ، ﻓﻘﺎﻝ : ﻣﺎ ﺍﺷﺘﺮﻳﺖﻪ ﺃﻧﺎ ﻭﻟﻢ ﺃﺭﺽ ﺑﻪ ﻭﻟﻜﻦ ﺃﺣﻀﺮﻩ ﺷﺮﻳﻜﻰ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮﻩ : ﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﺗﺤﺘﺎﻁ ﻭﺗﺘﻮﺭﻉ ﻟﻢ ﻳﺠﺮﺅ ﺷﺮﻳﻜﻚ بذﻟﻚ. ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺘﻮﺭﻋﻮﻥ ﻓﻠﺬﻟﻚ رﻓﻘﻮﺍ ﻟﻠﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻨﺸﺮ ﺣﺘﻰ ﺑﻘﻰ ﺍﺳﻤﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ.

Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengirimkan setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Ia pun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad berkata dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.

ﻭﻭﺻﻰ ﻓﻘﻴﻪ ﻣﻦ ﺯﻫﺎﺩ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ عليك ﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺍﻟﻐﻴﺒﺔ ﻭﻋﻦ ﻣﺠﺎﻟﺴﺔ ﺍﻟﻤﻜﺜﺎﺭ، ﻭﻗﺎﻝ :أن ﻣﻦ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻳﺴﺮﻕ ﻋﻤﺮﻙ ﻭﻳﻀﻴﻊ ﺃﻭﻗﺎﺗﻚ.

Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. 

Lalu katanya lagi : sesungguhnya orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻮﺭﻉ ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻨﺐ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ ﻭﺍﻟﺘﻌﻄﻴﻞ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ ﻣﺆﺛﺮﺓ، لامحالۃ ﻭﺃﻥ ﻳﺠﻠﺲ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻣﺴﺘﻨﺎ ﺑﺴﻨﺔ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ، ﻭﻳﻐﺘﻨﻢ ﺩﻋﻮﺓ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ، ﻭﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻣﻴﻦ.

Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunnah Nabi, mohon didoakan oleh para ulama ahli kebajikan dan jangan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya, kesemuanya itu termasuk waro’.

والله أعلم بالصواب

اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْناْ مَايَنْفَعُناْ, وَ زِدْناْ عِلْمًا, اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

 


NGAJI KITAB تعليم المتعلم

 



NGAJI KITAB تعليم المتعلم


للإمام العلامة الشيخ

برهان الدين الزرنوجي رحمه الله تعالى

 بسم الله الرحمن الرحيم


B. Menghadap Kiblat


ﻭﺣﻜﻲ ﺃﻥ ﺭﺟﻠﻴﻦ ﺧﺮﺟﺎ ﻓﻰ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻠﻐﺮﺑﺔ ﻭﻛﺎﻧﺎ ﺷﺮﻳﻜﻴﻦ فی العلم  ﻓﺮﺟﻌﺎ ﺑﻌﺪ ﺳﻨﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﺑﻠﺪﻫﻤﺎ ﻭﻗﺪ ﻓﻘﻪ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻭﻟﻢ ﻳﻔﻘﻪ ﺍﻵﺧﺮ، ﻓﺘﺄﻣﻞ ﻓﻘﻬﺎﺀ ﺍﻟﺒلدۃ ﻭﺳﺌﻠﻮﺍ ﻋﻦ ﺣﺎﻟﻬﻤﺎ ﻭﺗﻜﺮﺍﺭﻫﻤﺎ ﻭﺟﻠﻮﺳﻬﻤﺎ ﻓﺄﺧﺒﺮﻭﺍ ﺃﻥ ﺟﻠﻮﺱ ﺍﻟﺬﻯ ﺗﻔﻘﻪ ﻓﻰ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﺍﻟﻤﺼﺮﺍﻟﺬﻯ ‏ﺣﺼﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻴﻪ ‏ﻭﺍﻵﺧﺮ ﻛﺎﻥ ﻣﺴﺘﺪﺑﺮﺍ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻭﻭﺟﻬﻪ ﺇﻟﻰ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﺼﺮ. ﻓﺎﺗﻔﻖ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﺃﻥ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ ﻓﻘﻪ ﺑﺒﺮﻛﺔ ﺍﺳﺘﻘﺒﺎﻝ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﺇﺫ ﻫﻮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﺇﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻀﺮﻭﺭﺓ، ﻭﺑﺒﺮﻛﺔ ﺩﻋﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺼﺮ ﻻ ﻳﺨﻠﻮ عن ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻓﺎﻟﻈﺎﻫﺮ ﻋﺎﺑﺪﺍ من العباد ﺩﻋﺎ ﻟﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻠﻴﻞ.


Suatu hikayat, Ada dua orang pergi merantau untuk mencari ilmu. Mereka pun belajar bersama-sama. Setelah berjalan bertahun-tahun, mereka kembali pulang. Ternyata satu alim, sedang satunya lagi tidak. Kemudian pernyataan ini menarik perhatian para ulama’ ahli fiqh daerah tersebut, lalu mereka bertanya kepada dua orang tadi, mengenai perbuatannya waktu sedang mengulang sendiri pelajarannya dan duduknya di waktu belajar. Atas hasil pertanyaan itu, mereka mengetahui bahwa orang alim tadi setiap mengulang pelajarannya selalu menghadap kiblat dan kota di mana ia mendapat ilmu.Tapi yang tidak alim, justru membelakanginya. Dengan demikian ahli fiqh dan para ulama sepakat bahwa orang yang menjadi alim tadi adalah atas berkahnya menghadap kiblat sebab itu dihukumi sunnah, kecuali bila terpaksa. Dan berkah orang-orang muslimin disana, sebab kota tersebut tidak pernah kesepian dari orang-orang ibadah dan berbuat kebajikan. Yang jelas, untuk setiap malam pasti ada walaupun satu orang ahli ibadah yang mendoakan kepadanya.


C. Perbuatan Adab Dan Sunnah


ﻓﻴﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ لا ﻳﺘﻬﺎﻭﻥ ﺑﺎﻵﺩﺍﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﻦ،فان ﻣﻦ ﺗﻬﺎﻭﻥ ﺑﺎﻷﺩﺏ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﺴﻨﻦ، ﻭﻣﻦ ﺗﻬﺎﻭﻥ ﺑﺎﻟﺴﻨﻦ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ، ﻭﻣﻦ ﺗﻬﺎﻭﻥ ﺑﺎﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﺣﺮﻡ ﺍﻵﺧﺮﺓ. ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻗﺎل هذا ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ تعلی ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ, ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻭﻳﺼﻠﻰ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺨﺎﺷﻌﻴﻦ، ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻋﻮﻥ ﻟﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﺤﺼﻴﻞ ﻭﺍﻟﺘﻌﻠﻢ.


Pelajar hendaknya tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan yang berstatus adab kesopanan, dan amal-amal kesunahan. Sebab siapa yang mengabaikan adab menjadi tertutup dari yang sunnah, yang mengabaikan sunnah tertutup dari fardhu, dan berarti tertutup dari kebahagiaan akhirat. Sebagian ulama’ berkata : Seperti hadist dari Rasulullah saw. Hendaknya pula banyak-banyak melakukan shalat dengan khusyu’ sebab dengan begitu akan lebih memudahkan mencapai kesuksesan belajar.


ﻭﺃﻧﺸﺪﺕ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺠﻠﻴﻞ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪ ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ ﻧﺠﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻨﺴﻔﻰ ﺷﻌﺮﺍ : ﻛـﻦ ﻟﻸﻭﺍﻣﺮ ﻭﺍﻟﻨﻮﺍﻫﻰ ﺣﺎﻓﻈﺎ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻮﺍﻇﺒﺎ ﻭﻣﺤﺎﻓﻈﺎ ﻭﺍﻃﻠﺐ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻭﺍﺟﻬﺪ ﻭﺍﺳﺘﻌﻦ ﺑﺎﻟﻄﻴﺒﺎﺕ ﺗﺼﺮ ﻓﻘﻴﻬﺎ ﺣﺎﻓـﻈﺎ ﻭﺍﺳﺌﻞ ﺇﻟﻬﻚ ﺣﻔـﻆ ﺣﻔﻈﻚ ﺭﺍﻏﺒﺎ ﻣـﻦ ﻓﻀﻠﻪ ﻓﺎﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮ ﺣﺎﻓﻈﺎ ﻭﻗﺎﻝ أﻃﻴﻌﻮﺍ ﻭﺟﺪﻭﺍ ﻭﻻ ﺗﻜﺴﻠﻮﺍ ﻭﺃﻧﺘﻢ ﺇﻟــﻰ ﺭﺑﻜﻢ ﺗﺮﺟﻌﻮﻥ ﻭﻻ ﺗﻬﺠﻌﻮﺍ ﻓﺨﻴﺎﺭ ﺍﻟﻮﺭﻯ ﻗﻠﻴﻼ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻣﺎ ﻳﻬﺠﻌﻮﻥ


Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku :


Jadilah engkau, pengamal perintah penjaga larangan

Jagalah selalu, ibadah shalat terus-terusan, Pelajarilah ilmu Syari’ah sesungguh hati.


Pohonlah inayah dengan yang suci, Kau kan menjadi ahli agama yang mengayomi, Mohonlah agar kuat hapalan pada ilahi, Demi cintamu fi fadlihi, Dialah Allah, sebagus-bagus yang melindungi


Umar An-nasafi berkata : Taatlah engkau, sesungguh hati jangan malas diri engkau semua, ke sisi Tuhan kan kembali.


Orang yang bagus, yang pendek tidur di malam hari, Karena itu, berbuat tidur agar di singkiri


ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺼﺤﺐ ﺩﻓﺘﺮﺍ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺣﺎﻝ ﻟﻴﻄﺎﻟﻌﻪ. ﻭﻗﻴﻞ : ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺍﻟﺪﻓﺘﺮ ﻓﻰ ﻛﻤﻪ ﻟﻢ ﺗﺜﺒﺖ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻓﻰ ﻗﻠﺒﻪ. ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺪﻓﺘﺮ ﺑﻴﺎﺽ ﻭﻳﺴﺘﺼﺤﺐ ﺍﻟﻤﺤﺒﺮﺓ ﻟﻴﻜﺘﺐ ﻣﺎ ﺴﻤﻊ. ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﻧﺎ ﺣﺪﻳﺚ ﻫﻼﻝ ﺑﻦ ﻳﺴﺎﺭ.


Pelajar hendaknya selalu membawa buku untuk dipelajari.  Ada dikatakan : Barangsiapa tak ada buku di sakunya, maka tak ada hikmah di hatinya.” Lalu buku itu hendaknya berwarna putih. Juga hendaknya membawa botol dawat, agar bisa mencatat segala pengetahuan yang didengar. Sebagaimana di atas telah kami kemukakan Hadist riwayat Hilal bin Yasar.


والله أعلم بالصواب


اللَّهُمَّ انْفَعْنا بِمَا عَلَّمْتَنا, وَعَلِّمْناْ مَايَنْفَعُناْ, وَ زِدْناْ عِلْمًا, اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَ مِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا 🤲🏻


Wednesday, July 21, 2021

Materi 19 Wazan istilahi

 

٥

اِسْتَفْعَلَ يَسْتَفْعِلُ اِسْتِفْعَالًا مُسْتَفْعَلًا فَهُوَ مُسْتَفْعِلٌ وَذَاكَ مُسْتَفْعَلٌ اِسْتَفْعِلْ لَا تَسْتَفْعِلْ مُسْتَفْعَلٌ مُسْتَفْعَلٌ


Dari segi makna kedalam bahasa indonesia pada umumnya bermakna sebuah permintaan atau penuntutan akan sebuah pekerjaan. Contoh:


اِسْتَغْفَرَ يَسْتَغْفِرُ اِسْتِغْفَارًا وَ مُسْتَغْفَرًا فَهُوَ مُسْتَغْفِرٌ وَذَاكَ مُسْتَغْفَرٌ اِسْتَغْفِرْ لَا تَسْتَغْفِرْ مُسْتَغْفَرٌ مُسْتَغْفَرٌ


Jika غَفَرَ artinya mengampuni, maka اِسْتِغْفَرَ meminta pengampunan.

_________________________________________________________________________

Percakapan 19

أَنَا جَوْعَانٌ جِدًّا

Saya lapar sekali:

اَلْغَدَاءُ عَلَى الْمَائِدَةِ

Makan siang di atas meja makan:

مَا هَذَا؟! سَمَكٌ وَلَحْمٌ وَدَجَاجٌ وَ رُزٌّ وَفَاكِهَةٌ! هَذَا كَثِيْرٌ جِدًّا.

Apa ini?! Ikan, daging, ayam, nasi, buah-buahan! Ini banyak sekali.

: لاَ تَأْكُلُ… لاَ تَأْكُلُ.

Jangan dimakan… jangan dimakan.                                                                                                                                    : لَمَاذَا ؟ أَنَا جَوْعَانٌ.

Kenapa? Saya lapar.:

لَدَيْنَا ضُيُوْفٌ

Kita kedatangan tamu.:

لَدَيْنَا ضُيُوْفٌ ! مَنْ ؟

Kita kedatangan tamu? Siapa?: 

وَالِدِيْ وَ وَالِدَتِيْ

Ayahku dan ibuku:

أَيْنَ الضُّيُوْفُ ؟

Dimana tamu-tamu itu?:

فِيْ غُرْفَةِ الْجُلُوْسِ

Di ruang duduk(tamu)

_______


Pola 5 & kelipatannya


Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yang memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yang lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yang sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yang gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu.

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yang selalu mengulang pelajarannya"


Muroja'ah/mengulang.


Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.


Materi 18 "Wazan lughawy"


- fail/الفَاعِلُ : pelaku

Pekerja lk : فَاعِلٌ

2 pekerja lk : فَاعِلَانِ/فَاعِلَيْنِ

pekerja lebih dari 2 lk : فَاعِلُوْنَ/فَاعِلِيْنَ

Pekerja pr : فَاعِلَةٌ

2 pekerja pr : فَاعِلَتَانِ/فَعِلَتَيْنِ

pekerja lebih dari 2 pr : فَاعِلَاتٌ

-Maf'ul /korban dhomir

Dia memukulnya lk : ضَرَبَهُ

Dia memukul mereka 2 : ضَرَبَهُمَا

Dia memukul mereka+lk : ضَرَبَهُمْ

Dia memukulnya pr : ضَرَبَهَا

Dia memukul mereka 2 : ضَرَبَهُمَا

Dia memukul mereka+pr : ضَرَبَهُنَّ

Dia memukulmu lk : ضَرَبَكَ

Dia memukul kalian 2 : ضَرَبَكُمَا

Dia memukul kalian+lk : ضَرَبَكُمْ

Dia memukulmu pr : ضَرَبَكِ

Dia memukul kalian 2 : ضَرَبَكُمَا

Dia memukul kalian+pr : ضَرَبَكُنَّ

Dia memukulku : ضَرَبَنِيْ

Dia memukul kami : ضَرَبَنَا

______________________________________________________________________________

Percakapan 18

مَاذَا سَنَعْمَلُ بَعْدَ الدِّرَاسَةِ ؟

Apa yang akan kita kerjakan sesudah studi?

أَنَا أَدْرُسُ الطِّبَّ، فِيْ كُلِّيَّةِ الطِّبِّ، سَأَعْمَلُ طَبِيْبًا، إِنْ شَاءَ اللهُ

Saya belajar kedokteran, di fakultas kedokteran, saya akan bekerja sebagai dokter, insya Allah

أَنَا أَدْرُسُ الصَّيْدَلَةَ، فِيْ كُلِّيَّةِ الصَّيْدَلَةِ، سَأَعْمَلُ صَيْدَلِيًّا، إِنْ شَاءَ اللهُ.

Saya belajar farmasi, di fakultas farmasi, saya akan bekerja sebagai apoteker, insya Allah

أَنَا أَدْرُسُ الْهَنْدَسَةَ، فِيْ كُلِّيَّةِ الْهَنْدَسَةِ، سَأَعْمَلُ مُهَنْدِسًا، إِنْ شَاءَ اللهُ

Saya belajar teknik, di fakultas teknik, saya akan bekerja sebagai insinyur, insya Allah

أَنَا أَدْرُسُ الطَّيْرَانَ، فِيْ كُلِّيَّةِ الطَّيْرَانِ، سَأَعْمَلُ طَيَّارًا، إِنْ شَاءَ اللهُ

Saya belajar penerbangan, di fakultas penerbangan, saya akan bekerja sebagai pilot, insya Allah.

أَنَا أَدْرُسُ التَّرْبِيَّةَ، فِيْ كُلِّيَّةِ التَّرْبِيَّةِ، سَأَعْمَلُ مُدَرِّسًا، إِنْ شَاءَ اللهُ

Saya belajar kependidikan, di fakultas pendidikan, saya akan bekerja sebagai guru, insya Allah.

______________________________________________________________________________

Pola 5 & kelipatannya.

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yang memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yang lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yang sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yang gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu.

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yang selalu mengulang pelajarannya"

Muroja'ah/mengulang.

Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.


Materi 17 Wazan istilahy • "Wazan tsulasi madzid/الثُّلَاثِيْ الْمَزِيْدُ"

 

٣

فَاعَلَ يُفَاعِلُ مُفَاعَلَةً وَ فِعَالًا وَفِيْعَالًا فَهُوَ مُفَاعِلٌ وَذَاكَ مُفَاعَلٌ فَاعِلْ لَا تُفَاعِلْ مُفَاعَلٌ


Dari segi makna dalam bahasa indonesia, wazan ini umumnya bermakna sesuatu yang dilakukan antara 2 orang. 

contoh:

قَاتَلَ يُقَاتِلُ مُقَاتَلَةً وَ قِتَالًا و قِيْتَالًا فَهُوَ مُقَاتِلٌ وَذَاكَ مُقَاتَلٌ قَاتِلْ لَا تُقَاتِلْ مُقَاَتَلٌ

Jika قَتَلَ artinya membunuh. Maka قَاتَلَ SALING membunuh.

• Wazzan wazan thulasi mazid/الثلاثي المزيد

٤

اِفْتَعَلَ يَفْتَعِلُ اِفْتِعَالًا وَمُفْتَعَلًا فَهُوَ مُفْتَعِلٌ وَذَاكَ مُفْتَعَلٌ اِفْتَعِلْ لَا تَفْتَعِلْ مُفْتَعَلٌ مُفْتَعَلٌ


Dari segi makna ke dalam bahasa indonesia, wazan ini pada umumnya adalah kata yang fiil fiilnya ber imbuhan/imbuhan pe........an pada awal dan akhirnya.

Contoh:

اِجْتِمَعَ يَجْتَمِعُ اِجْتِمَاعًا وَمُجْتَمَعًا فَهُوَ مُجْتَمِعٌ وَذَاكَ مُجْتَمَعٌ اِجْتَمِعْ لَا تَجْتَمِعْ مُجْتَمَعٌ مُجْتَمَعٌ


Jika جَمَعَ يَجْمَعُ artinya sedang mengumpul, maka ُاِجْتَمَعَ يَجْتَمِع artinya sedang melakukan perkumpulan.

______________________________________________________________________________

Percakapan 17

لَوْ سَمَحْتَ أُرِيْدُ قَمِيْصًا

Klw berkenan, Saya mau (membeli) kemeja.

تَفَضَّلْ هُنَا، هَذَا قِسْمُ الْقِمْصَانِ . هَذَا قَمِيْصٌ أَبْيَضُ، وَهَذَا أَصْفَرُ، وَهَذَا أَزْرَقُ، وَهَذَا أَحْمَرُ، وَهَذَا أَسْوَدُ

Silakan ke sini, ini bagian kemeja. Ini kemeja putih, ini kuning, ini biru, ini merah, dan ini hitam.

 بِكَمِ الْقَمِيْصُ ؟

Berapa harga kemeja itu?

اَلْقَمِيْصُ بِعِشْرِيْنَ دِيْنَارًا

Kemeja (harganya) 20 dinar:

أَيُّ قَمِيْصٍ تُرِيْدُ ؟

Kemeja yang mana anda inginkan ?

أُرِيْدُ الْقَمِيْصَ اْلأَزْرَقَ

Saya ingin kemeja biru.

هَذَا هُوَ الْقَمِيْصُ اْلأَزْرَق

Ini dia kemeja biru.

لَدَيْنَا أَثْوَابٌ جَمِيْلَةٌ

Di (toko) kami (banyak) pakaian-pakaian yang bagus

بِكَمِ الثَّوْبُ ؟

Berapa harga pakaian itu?

:الثَّوْبُ بِثَلاَثِيْنَ دِيْنَارًا

Pakaian itu (harganya) 30 dinar

أُرِيْدُ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ

Saya ingin pakaian putih

اَلْمَطْلُوْبُ خَمْسُوْنَ دِيْنَارًا.

Harga (semuanya) 50 dinar

: تَفَضَّلْ هَذِهِ خَمْسُوْنَ دِيْنَارًا

Silahkan, ini 50 dinar.

______________________________________________________________________________

Pola 5 & kelipatannya.

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yang memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yang lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yang sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yang gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu.

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yang selalu mengulang pelajarannya"


Muroja'ah/mengulang


Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.



 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes