BREAKING NEWS

Watsapp

Thursday, February 9, 2023

KEUTAMAAN HARI KAMIS

 

*بـــــــسم الله الرحـــمن الرحـــــيم*

*✨🔰KEUTAMAAN HARI KAMIS✨*

🔲 Terdapat beberapa tuntunan yang menjelaskan keutamaan hari Kamis, dan bacaan doa yang biasa dipanjatkan Fatimah Az-Zahra.

Seperti apa doa hari Kamis dan keutamaannya?

Hari Kamis memiliki beberapa keutamaan. 

Dalam suatu hadist disebutkan bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah di hari Senin dan Kamis. Sehingga  Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam melaksanakan dan menganjurkan puasa sunah di dua hari tersebut.

Puasa Senin Kamis merupakan ibadah yang Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam anjurkan untuk dilaksanakan. 

Beliau juga rutin mengamalkan ibadah tersebut. Sebagaimana yang disebutkan dalam suatu hadits, bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah pada setiap hari Kamis. 

Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam Beliau bersabda:

*تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ.*

_"Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan._

📚(H.R. Shahih Muslim)

Keutamaan berikutnya adalah, pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.

Seperti dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam bersabda:

*تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.*

_"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai."_

📚(HR. Shahih Muslim).

Sedangkan untuk bacaan doanya terangkum dalam Kitab Shahifah Al-Fathimiyyah'. 

Kitab ini merupakan kumpulan doa sehari-hari yang dipanjatkan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, Selaku Putri Rasulullah Muhammad Shalallahu alayhi wa sallam Dan bacaan doa pada hari kamis adalah berikut ini:

*اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى ، وَالعَمَلَ بِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُوَّتِكَ لِضَعْفِنَا ، وَمِنْ غِنَاكَ لِفَقْرِنَا وَفَاقَتِنَا ، وَمِنْ حِلْمِكَ وَعِلْمِكَ لِجَهْلِنَا ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَأعِنَّا عَلَى شُكْرِكَ وَذِكْرِكَ ، وَطَاعَتِكَ وَعِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.*

_"Allhumma innii as-aluka hudaa wattuqaa wal 'afaafa wal ghinaa wal 'amala bima tuhibbu watardhaa, allhumma inni as'aluka min quwwatika lidha'finaa wa min ghinaaka lifaqrinaa wa faaqatinaa, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlinaa, allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'aali muhammadin, wa a'innaa 'alaa syukrika wa dzikrika, wa thaa'atika wa 'ibaadatika, birahmatika yaa arhamar raahimiin"._

Artinya: "Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berdzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi."

Itulah sekilas keutamaan hari Kamis dan doa yang biasa dipanjatkan Fathimah Putri Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam.

🤲 Semoga اَللّهُ senantiasa melimpahkan Rahmat Taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua ,  tetap istiqamah  dalam kebaikan  meningkatkan amal ibadah.

 *آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ*

*اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم*

*☪️ DAKWAH ASWAJA  ☪️*

KUMPULAN SOAL LOMBA LCC DAN OLIMPIADE PAI



TEST SELEKSI IKUT LOMBA LCC DAN OLIMPIADE

1. LATIHAN SOAL PERTAMA


2. LATIHAN SOAL KEDUA


3. LATIHAN SOAL KETIGA


4. LATIHAN SOAL KE EMPAT


5. LATIHAN SOAL KE LIMA


6. LATIHAN SOAL ENAM


7. LATIHAN SOAL TUJUH


8. LATIHAN SOAL DELAPAN


9. LATIHAN SOAL SEMBILAN


10. LATIHAN SOAL SEPULUH


11. LATIHAN SOAL 11


soal soal dan jawabannya berikut dibawah ini

1. Sebutkan nama Nabi-nabi yang termasuk Golongan ulull azmi..! nuh, ibrohim, musa, isya, muhammad

2. Kaum yang menyambut Nabi ketika Hijrah ke madinah di sebut…. Kaum anshor

3. Sholat sunnah yang dekerjakan tengah malam setelah tidur dinamakan… tahajjud

4. Apakah arti beriman kepada kitab Allah?

5. Al Quran terdiri dari 30 Juz dan terbagi menjadi …… surat (114)

6. Seruan atau panggilan sebagai ajakan menunaikan ibadah shalat disebut …… (adzan)

7. Bagian tubuh yang harus ditutupi digolongkan sebagai …… (aurat)

8. Salah satu rukun haji yakni berada atau berhenti di padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dinamakan …… (wuquf)

9. Ruhul Amin adalah julukan yang diberikan kepada malaikat apa? jibril

10. Budak yang dimerdekakan oleh Abu Bakar kemudian menjadi muazin dalah … bilal bin rabah

11. Surat Al Quran yang pertama kali diturunkan adalah …… (al ‘alaq)

12. Sebutkan 3 hal yang membatalkan puasa! (Muntah dgn sengaja, jimak, makan dan minum)

13. Nabi dan Rasul yang wajib kita imani ada sebanyak …… (25)

14. Berapa huruf-huruf Idgham Bilaghunnnah dan sebutkan huruf-hurufnya. Lam-ro

15. malaikat Rakib diberi tugas oleh Allah untuk….. mencatat amal baik manusia

16. Ayah Nabi Ibrahim adalah seorang… pembuat patung

17. Hubungan manusia dengan sang pencipta dinamakan… (Hablumminalloh)

18. Sebutkan amalan sunah puasa! (Makan sahur, mengakhiri makan sahur, berbuka dengan yang manis)

19. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa! (Muntah dengan sengaja, jimak, haid atau nifas, gila mabuk atau pingsan, makan dan minum, murtad)

20. Doa yang dibaca setelah takbiratul ihram dalam shalat disebut …… (doa iftitah)

21. Dalam kondisi tidak ada air, atau keadaan sakit dibolehkan bersuci dengan debu yang disebut …… (tayamum)

22. Sebaik baik kamu adalah yang belajar Al-qur’an dan mengajarkannya. Bacakan bunyi hadist tersebut.!!

23. Apakah arti ihkfa menurut bahasa.? dengung

24. Salah satu sifat para nabi dan rasul adalah Fatonah yang berarti …… (bijaksana/cerdas)

25. Sebutkan 3 kelompok orang yang hanya wajib membayar qada saja sebagai pengganti puasa!(Usia tua yg sudah lemah, orang hamil atau menyusui anak, dalam perjalanan jauh)

26. Menahan diri dari keluh kesah disebut.. sabar

27. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi? Daud

28. Sekembali dari perjalanan isra’ mi’raj, nabi Muhammad mendapat perintah… Sholat

29. Ar-Rasyid artinya… yang lurus

30. Sebutkan arti tabligh pada sifat Rasulullah.! menyampaikan

31. Berapa jumlah ayat dan surat dalam Al-qur’an.!! Ayat=6666 surat=114

32. Sebutkan macam-macam puasa! (Puasa Wajib, Puasa Sunah, Puasa Makruh, Puasa Haram)

33. Menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dinamakan….. tawakkal

34. Bacakan bunyi ayat yang pertama turun dari Al-Qur’an? Al alaq 1-5

35. Idhar artinya …. jelas

36. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin disebut bacaan …… (tahmid/hamdalah)

37. Berbuat sesuatu semata-mata hanya karena Allah dinamakan …… (ikhlas)

38. Salah satu sifat para nabi dan rasul adalah Fatonah yang berarti …… (bijaksana/cerdas)

39. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin disebut bacaan …… (tahmid/hamdalah)

40. Orang yang bertaqwa di sebut… Muttaqin

41. Allah sebagai pemberi rizki disebut… Ar-rozak

42. Perintah shalat wajib lima waktu diturunkan ketika Rasulullah menjalani …… (isra’ mi’raj)

43. Ibadah puasa diwajibkan bagi orang-orang beriman sesuai Al Quran surat dan ayat …… (al baqarah ayat 183)

44. Rendah hati merupakan sikap yang… terpuji

45. Shalat sunnat yang tidak ada sujud dan ruku’nya adalah …… (shalat jenazah)

46. Nabi-nabi yang memiliki ketabahan luar biasa digolongkan sebagai …… (ulul azmi)

47. Sebutkan hal-hal yang membolehkan tidak berpuasa di bulan ramadhan! (Sakit yg menyebabkan tidak sanggup berpuasa, dalam perjalanan jauh, usia yang sudah lemah, hamil atau menyusui anak)

48. Tujuan dari ibadah puasa ialah menahan hawan nafsu sehingga menjadi orang yang …… (bertakwa/muttaqin)

49. sebutkan tiga ciri-ciri orang menafik … jika berjanji mengingkari, berkata bohong, di beri amanat tidak di sampaikan

50. Pengertian puasa menurut istilah adalah.. (Suatu amal ibadah yang dilaksanakan dg cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu)

51. Berbuat sesuatu semata-mata hanya karena Allah dinamakan …… (ikhlas)

52. Allah bersifat baqa’ yang bermakna …… (kekal)

53. malaikat diciptakan oleh Allah dari… nur

54. Sebutkan rukun puasa! (Niat, meninggalkan segala sesuatu yg membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari)

55. Pengertian Rosul adalah… orang-orang pilihan Allah yang mendapat wahyu, dan wajib menyampaikan kepada ummat nya.

56. Arti dari Al-Baqarah adalah? Sapi Betina

57. Rukun Iman berjumlah …… (enam)

58. Ibadah puasa diwajibkan bagi orang-orang beriman sesuai Al Quran surat dan ayat …… (al baqarah ayat 183)

59. Tujuan dari ibadah puasa ialah menahan hawan nafsu sehingga menjadi orang yang …… (bertakwa/muttaqin)

60. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Daud alaihissalam disebut …… (zabur)

61. Nabi yang mendapat julukan Bapak para Nabi adalah Nabi …… (Ibrahim as.)

62. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Daud alaihissalam disebut …… (zabur)

63. Nabi yang mendapat julukan Bapak para Nabi adalah Nabi …… (Ibrahim as.)

64. Al Quran sering juga disebut Al Huda yang berarti …… (petunjuk)

65. Peristiwa turunnya Al Quran, sering diperingati dengan sebutan …… (nuzulul qur’an)

66. Sebutan bagi orang yang mengumandangkan adzan …… (muadzin)

67. Para sahabat yang ikut berhijrah dari Makkah ke Madinah bersama Nabi disebut kaum …… (Muhajirin)

68. Nama lain hari kiamat adalah yaumul jaza’ yang berarti …… (hari pembalasan)

69. Sebutkan 5 macam sunah puasa! (Makan sahur, mengakhirkan makan waktu makan sahur, menyegerakan berbuka puasa, berbuka dangan yg manis, membaca do'a ketika berbuka)

70. Al Quran sering juga disebut Al Huda yang berarti …… (petunjuk)

71. Peristiwa turunnya Al Quran, sering diperingati dengan sebutan …… (nuzulul qur’an)

72. Al Quran terdiri dari 30 Juz dan terbagi menjadi …… surat (114)

73. Seruan atau panggilan sebagai ajakan menunaikan ibadah shalat disebut …… (adzan)

74. Bagian tubuh yang harus ditutupi digolongkan sebagai …… (aurat)

75. Salah satu rukun haji yakni berada atau berhenti di padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dinamakan …… (wuquf)



Wednesday, February 8, 2023

DASAR HUKUM TAHLILAN

 

Kajian dari sebuah pertanyaan terungkap berikut ini 

PERTANYAAN 

Assalamualaikum wr wb,,mohon maaf para yai mu bertanya adakah ibaroh orang yg meninggal di tahlilkan malam pertama pahala / kanjarannya untuk beberapa hari sampe mlam k 7 pahala / ganjarannya untuk beberapa hari kedepan ,,mohon maaf 🙏🙏


Jawaban 


Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh


Tahlilan Yang Memberatkan

Tahlilan sudah membudaya dan memiliki penerapan yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Tidak bisa digeneralisir salah semua hanya berdasarkan satu kejadian, lalu disalahkan NUnya.

Di tempat saya lahir di Malang dan tempat saya menikah di Surabaya, Tahlilan bukan momok yang menakutkan. Karena yang menonjol adalah saling bantu, tetangga dan kerabat membawa bantuan baik bahan makanan, minuman hingga tenaga, mulai dari memasang kursi, menyapa tamu, memasak di dapur dan seterusnya. Pihak tuan rumah yang sedang berbela sungkawa sama sekali tidak direpotkan apalagi memikirkan yang berat-berat.

Tradisi semacam ini telah sampai ke ulama di Makah dan beliau, Syekh Muhammad bin Ali Husain Al-Maliki, membenarkan dengan mencatumkan beberapa sumber riwayat:

اِعْلَمْ اَنَّ الْجَاوِيِّيْنَ غَالِبًا اِذَا مَاتَ اَحَدُهُمْ جَاؤُوْا اِلَى اَهْلِهِ بِنَحْوِ اْلاَرُزِّ نَيِّئًا ثُمَّ طَبَّخُوْهُ بَعْدَ التَّمْلِيْكِ وَقَدَّمُوْهُ ِلاَهْلِهِ وَلِلْحَاضِرِيْنَ عَمَلاً بِخَبَرِ "اصْنَعُوْا ِلاَلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا" وَطَمَعًا فِي ثَوَابِ مَا فِي السُّؤَالِ بَلْ وَرَجَاءَ ثَوَابِ اْلاِطْعَامِ لِلْمَيِّتِ عَلَى اَنَّ اْلعَلاَّمَةَ الشَّرْقَاوِيَ قَالَ فِي شَرْحِ تَجْرِيْدِ الْبُخَارِي مَا نَصُّهُ وَالصَّحِيْحُ اَنَّ سُؤَالَ الْقَبْرِ مَرَّةٌ وَاحِدَةٌ وَقِيْلَ يُفْتَنُ الْمُؤْمِنُ سَبْعًا وَالْكَافِرُ اَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا وَمِنْ ثَمَّ كَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ اَنْ يُطْعَمَ عَنِ الْمُؤْمِنِ سَبْعَةَ اَيَّامٍ مِنْ دَفْنِهِ اهــ بِحُرُوْفِهِ (بلوغ الامنية بفتاوى النوازل العصرية مع انارة الدجى شرح نظم تنوير الحجا 215-219)   


"Ketahuilah, pada umumnya orang-orang Jawa jika diantara mereka ada yang meninggal, maka mereka datang pada keluarganya dengan membawa beras mentah, kemudian memasaknya setelah proses serah terima, dan dihidangkan untuk keluarga dan para pelayat, untuk mengamalkan hadis: 'Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far' dan untuk mengharap pahala sebagaimana dalam pertanyaan (pahala tahlil untuk mayit), bahkan pahala sedekah untuk mayit. Hal ini berdasarkan pendapat Syaikh al-Syarqawi dalam syarah kitab Tajrid al-Bukhari yang berbunyi: Pendapat yang sahih bahwa pertanyaan dalam kubur hanya satu kali. Ada pendapat lain bahwa orang mukmin mendapat ujian di kuburnya selama 7 hari dan orang kafir selama 40 hari tiap pagi. Oleh karenanya para ulama terdahulu menganjurkan memberi makan untuk  orang mukmin selama 7 hari setelah pemakaman" (Bulugh al-Amniyah dalam kitab Inarat al-Duja 215-219).

Memang pernah saya jumpai di sebuah daerah yang mengalami pergeseran tradisi dan budaya. Tidak lagi mendahulukan untuk mendoakan para almarhum dengan sedekah sesuai kemampuan atas pemberian tetangga dan kerabat, namun mengarah pada semacam keterpaksaan.

Di wilayah ini saya sepakat, budaya dan tradisi tahlilan bukan sebuah kewajiban. Jika tidak melakukan pun tidak terkena dampak hukum apa-apa. Atau sampai dikeluarkan dari NU? tidak sama sekali. NU tidak sekecil anggapan kumpulan jemaah Yasin Tahlil. Tapi kalau sampai Tahlilan dibilang bidah atau dituduh tidak ada tuntunannya, ini yang akan saya hadapi karena ketidaktahuan metode istimbath dalam hukum Islam.

Ketika saya berkali-kali memberi pelatihan keAswajaan terkadang berjumpa dengan pertanyaan jika sampai berhutang? Saya menyampaikan bahwa sedekah adalah sesuai kadar kemampuan. Jika tidak mampu jangan dipaksa, apalagi sampai minjam sana minjam sini.

Namun giliran Ust Idrus Ramli menjawab: "Kadang kita dalam bersedekah belum mencapai pada tingkat kesulitan dalam hadis: 

ﻋﻦ ﺃﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ: ﻗﻴﻞ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻯ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺃﻓﻀﻞ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺟﻬﺪ اﻟﻤﻘﻞ ".

Dari Abi Hurairah bahwa Nabi ditanya sedekah apa yang paling utama? Nabi menjawab: "Kesungguh-sungguhan orang yang sedang kesulitan" (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).

Boleh jadi orang yang dalam keadaan tidak mampu tapi ingin sekali bersedekah untuk keluarga yang wafat telah menjalankan kandungan hadis tersebut, kata beliau.

Wa akhiran. Tahlilan dan semua rangkaiannya sama seperti kendaraan bermotor. Kalau ada kecelakaan satu motor apakah lantas semua motor dilarang dan harus dihentikan? Justru insiden dan kejadian tersebut yang diarahkan ke cara yang benar. Bukan memukul rata. Kecuali memang hatinya sudah rata dengan kebencian.

Kumpul-kumpul Bersama Untuk Berdoa

Nahdliyyin kulturan ketika berkumpul akan saling mengajak dan saling bersambut untuk doa bersama bagi keluarga yang sudah wafat. Tidak memandang tempat apakah di kampung atau perkotaan.

Semalam, di sebuah kawasan perumahan bergengsi di Sidoarjo, saya menyertai bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengamalkan Tahlilan. Mereka dari berbagai unsur, suku, profesi dan keragaman lainnya. Tapi mereka disatukan untuk gemar Yasinan bersama, bersedekah makanan bersama dan sebagainya.

Dalil-dalil kirim Fatihah, baca Yasin, pahala kalimat Thayyibah yang dihadiahkan untuk almarhum telah saya sampaikan. Dan saya memastikan bahwa kebiasaan semacam ini bukan tradisi agama sebelum Islam di tanah Jawa, melainkan juga telah diamalkan di banyak negara, contohnya adalah Yaman, seperti disampaikan oleh Syekh Asy-Syaukani:

الْعَادَةُ الْجَارِيَةُ فِي بَعْضِ الْبُلْدَانِ مِنَ اْلاِجْتِمَاعِ فِي الْمَسْجِدِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ عَلَى اْلأَمْوَاتِ وَكَذَلِكَ فِي الْبُيُوْتِ وَسَائِرِ اْلاِجْتِمَاعَاتِ الَّتِي لَمْ تَرِدْ فِي الشَّرِيْعَةِ لاَ شَكَّ إِنْ كَانَتْ خَالِيَةُ عَنْ مَعْصِيَةٍ سَالِمَةً مِنَ الْمُنْكَرَاتِ فَهِيَ جَائِزَةٌ ِلأَنَّ اْلاِجْتِمَاعَ لَيْسَ بِمُحَرَّمٍ بِنَفْسِهِ لاَ سِيَّمَا إِذَا كَانَ لِتَحْصِيْلِ طَاعَةٍ كَالتِّلاَوَةِ وَنَحْوِهَا

"Tradisi yang berlaku di sebagian negara dengan berkumpul di masjid untuk membaca al-Quran dan dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal, begitu pula perkumpulan di rumah-rumah, maupun perkumpulan lainnya yang tidak ada dalam syariah, tidak diragukan lagi apabila perkumpulan tersebut tidak mengandung maksiat dan kemungkaran, hukumnya adalah boleh. Sebab pada dasarnya perkumpulannya sendiri tidak diharamkan, apalagi dilakukan untuk ibadah seperti membaca al-Quran dan sebagainya.

وَلاَ يُقْدَحُ فِي َذَلِكَ كَوْنُ تِلْكَ التِّلاَوَةِ مَجْعُوْلَةً لِلْمَيِّتِ فَقَدْ وَرَدَ جِنْسُ التِّلاَوَةِ مِنَ الْجَمَاعَةِ الْمُجْتَمِعِيْنَ كَمَا فِي حَدِيْثِ اقْرَأُوْا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ وَهُوَ حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ وَلاَ فَرْقَ بَيْنَ تِلاَوَةِ يس مِنَ الْجَمَاعَةِ الْحَاضِرِيْنَ عِنْدَ الْمَيِّتِ أَوْ عَلَى قَبْرِهِ وَبَيْنَ تِلاَوَةِ جَمِيْعِ الْقُرْآنِ أَوْ بَعْضِهِ لِمَيِّتٍ فِي مَسْجِدِهِ أَوْ بَيْتِهِ اهـ (الرسائل السلفية للشيخ علي بن محمد الشوكاني ص : 46)

Dan tidaklah dilarang menjadikan bacaan al-Quran itu untuk orang yang meninggal. Sebab membaca al-Quran secara berjamaah ada dasarnya seperti dalam hadis: "Bacalah Yasin pada orang-orang yang meninggal". Ini adalah hadis sahih. Dan tidak ada bedanya antara membaca Yasin berjamaah di depan mayit atau di kuburannya, membaca seluruh al-Quran atau sebagiannya, untuk mayit di masjid atau di rumahnya" (Rasail al-Salafiyah, Syaikh Ali bin Muhammad as Syaukani, 46).

Friday, February 3, 2023

HUKUM PINDAH, GONTA GANTI MADZHAB DAN TALFIQ

 


*Hukum pindah, gonta ganti madzhab dan talfiq*

Fenomena perpindahan mazhab telah terjadi sejak generasi ulama terdahulu. Seperti Imam Abu Tsaur yang awalnya bermazhab Hanafi lalu menjadi murid Imam Syafii dan menyebarkan mazhabnya. Imam Thahawi semula bermazhab Syafii lalu pindah ke mazhab Hanafi. Dan Imam Ibnu Mulaqqin berpindah dari mazhab Maliki ke mazhab Syafii.

Berpindah mazhab, baik secara total maupun hanya dalam beberapa masalah, hukumnya boleh dengan dua syarat berikut:

1. Tidak menyengaja mencari pendapat yang paling ringan dari setiap mazhab dalam keadaan tidak mendesak

Syekh Zainuddin Al-Malibari, ulama mazhab Syafii, menyatakan bahwa orang awam wajib berpegang pada salah satu dari empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali).

Namun, ia masih boleh berpindah mazhab, baik secara keseluruhan maupun dalam beberapa masalah, dengan syarat tidak mencari yang ringan-ringan saja secara sengaja. Jika ia melakukannya, maka ia termasuk golongan yang fasik.

Imam Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah, ulama terkemuka mazhab Hanbali, juga menuliskan:

وَلَكِنْ لَيْسَ لَهُ أَنْ يَتَّبِعَ رُخَصَ الْمَذَاهِبِ وَأَخْذَ غَرَضِهِ مِنْ أَيِّ مَذْهَبٍ وَجَدَهُ فِيهِ، بَلْ عَلَيْهِ اتِّبَاعُ الْحَقِّ بِحَسَبِ الْإِمْكَانِ

Seseorang tidak boleh mencari-cari pendapat yang ringan dari beberapa mazhab, dan mengambil pendapat sesuai kehendaknya dari mazhab manapun itu. Namun, wajib baginya mengikuti pendapat yang benar sebisa mungkin.

Imam Syathibi, pakar ushul fikih dari mazhab Maliki, mengemukakan bahwa mengambil pendapat-pendapat yang ringan dari setiap mazhab adalah tindakan menuruti hawa nafsu.

Apabila keadaan mendesak atau seseorang membutuhkan pendapat yang ringan, maka ia boleh mengambil pendapat mazhab lain. Imam Taqiyuddin As-Subuki, ulama fikih terkemuka mazhab Syafii, mengungkapkan:

فَإِنَّهُ يَجُوْزُ التَّقْلِيْدُ لِلْجَاهِلِ وَالْأَخْذُ بِالرُّخْصَةِ مِنْ أَقْوَالِ الْعَلَمَاءِ بَعْضَ الْأَوْقَاتِ عِنْدَ مَسِيْسِ الْحَاجَةِ مِنْ غَيْرِ تَتَبُّعِ الرُّخَصِ. وَمِنْ هَذَا الْوَجْهِ يَصِحُّ أَنْ يُقَالَ الْإِخْتِلَافُ رَحْمَةٌ إِذِ الرُّخَصُ رَحْمَةٌ

Maka boleh taqlid bagi orang yang tidak tahu dan mengambil keringanan hukum dari pendapat-pendapat para ulama di sebagian waktu saat dibutuhkan, tanpa (menyengaja) mencari-cari pendapat yang ringan. Dari sini sah dikatakan bahwa perbedaan adalah rahmat, karena keringanan adalah rahmat.

2. Tidak menimbulkan talfiq (mencampurkan dua mazhab atau lebih dalam satu masalah)

Pengertian talfiq secara istilah menurut Ensiklopedia Fikih Kuwait adalah:

أَخْذُ صِحَّةِ الْفِعْل مِنْ مَذْهَبَيْنِ مَعًا بَعْدَ الْحُكْمِ بِبُطْلاَنِهِ عَلَى كُل وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِمُفْرَدِهِ

Mengambil sahnya satu perbuatan dari dua mazhab secara bersamaan setelah perbuatan tersebut dihukumi batal menurut masing-masing mazhab.

Misalnya, seseorang berwudhu sesuai mazhab Syafii, tetapi ketika bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram ia menganggapnya tidak batal, karena menurut mazhab Maliki hal itu tidak membatalkan wudhu selama tidak disertai syahwat.

Hal seperti itu tidak diperbolehkan, karena ada perbedaan pendapat dalam rukun wudhu antara mazhab Syafii dan Maliki. Dalam mazhab Syafii, hanya diwajibkan mengusap sebagian kepala saja, sementara mazhab Maliki mewajibkan untuk mengusap seluruh kepala.

Jika seseorang berwudhu dengan mazhab Syafii dan bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram, maka wudhunya batal. Untuk memakai pendapat Maliki yang menghukumi bersentuhan kulit tidak batal, seseorang harus berwudhu dengan cara Maliki juga.

Ulama madzhab Syafi'i, imam Ibnu Hajar Al-Haitami, melarang seseorang untuk mencampurkan dua mazhab dalam masalah yang sudah tersusun dan terstruktur rangkaiannya menurut masing-masing mazhab. Demikian pula menurut ulama mazhab Hanafi, Syeikh ‘Alauddin Al-Hashkafi.

Agar tidak terjadi talfiq, maka seseorang harus mengikuti satu mazhab saja dalam setiap satu masalah atau ibadah. Misalnya, jika seorang bermazhab Syafii bermaksud berpindah ke mazhab Maliki saat wudhu, maka ia harus mengikuti mazhab Maliki dalam keseluruhan hukum wudhu, mulai syarat-syarat wudhu, rukun-rukunnya, sampai hal-hal yang membatalkannya. 

Namun, ada beberapa ulama yang membolehkan talfiq, antara lain Imam Ibnu Al-Humam dari mazhab Hanafi, serta Imam Ibnu ‘Arafah dan Syeikh Ad-Dasuqi dari mazhab Maliki, dengan tiga syarat:

Pertama, tidak sengaja mencari keringan-keringanan hukum sebagaimana penjelasan di atas.

Kedua, tidak dilakukan untuk membatalkan vonis hakim.

Ketiga, tidak dilakukan karena menarik diri dari perbuatan yang sudah dilakukan atau dari sesuatu yang disepakati.


Kesimpulan

Berpindah mazhab adalah hal yang tidak dapat dihindari karena situasi yang berubah-ubah. Ulama sepakat membolehkan seseorang berpindah mazhab dengan dua syarat:

Pertama, tidak berpindah mazhab dengan tujuan mengambil pendapat yang ringan-ringan saja dalam keadaan tidak terdesak. Kedua, tidak talfiq atau menggabungkan dua mazhab atau lebih dalam satu perkara ibadah.

Jika seseorang pindah mazhab dan memenuhi dua syarat di atas, maka amalannya sah secara fikih.

Wallahu A’lam bish Ash-Shawabi.

Thursday, February 2, 2023

HUKUM ANAK MENJADI WALI BAGI IBUNYA SENDIRI


👉 VIDIO KAJIAN AYAT DALAM AQIDAH


KAJIAN FIQIH (BAGAIMANA JIKA ANAK LAKI LAKI MENJADI WALI BAGI IBUNYA YANG MENIKAH)

Assalamu'alaikum,,,,

Pak Ustadz saya mau bertanya kalau anak laki laki ngawalian ibu nya nikah lagi, boleh kah???

Dan siapa saja yang sah menjadi walinya 

Terimakasih

Jawaban nya 

Waalaikum 'salam warahmatullahi wabarokatuh ... jawabannya ikhtilaf...

Kesimpulan sederhananya, seorang anak laki-laki tidak dapat menjadi wali bagi ibunya sendiri. Ini adalah hukum yang berlaku di Indonesia, yang secara umum didasari dari pandangan mazhab Asy-Syafi'iyah. Namun boleh jadi di negeri muslim lain, dimungkinkan hal itu, karena mungkin saja sistem hukum yang berlaku disana mengacu kepada mazhab selain Asy-Syafi'iyah, yang membolehkan anak menjadi wali bagi ibunya sendiri.

Dalam madzhab Hanafi yang lebih didahulukan adalah ashabah nasab, dan yang pertama adalah anak laki laki. Sebagai mana dalam keterangan berikut ini 

 فتقدم عصبة النسب وأولاهم الابن وابنه وإن سفل ... ثم الأب ثم الجد أبوه ثم الأخ الشقيق ثم لأب .....ثم ابن الأخ الشقيق ثم ابن الأخ لأب ثم العم الشقيق ثم لأب ثم ابن العم الشقيق ثم ابن العم لأب  

Yang lebih didahulukan adalah ashabah nasab, dan yang pertama adalah anak laki-laki, anak dari anak laki-laki dan ke bawahnya. Kemudian ayah, kemudian ayahnya ayah (kakek). Kemdian saudara seayah-seibu (syaqiq), kemudian saudara seayah saja. Kemudian anak laki dari saudara seayah-seibu, kemudian anak laki dari saudara seayah saja. Kemudian paman yang seayah dan seibu (paman syaqiq), kemudian paman yang hanya seayah tidak seibu. Kemudian anak laki dari paman yang seayah dan seibu (paman syaqiq) dan anak laki dari paman yang hanya seayah tidak seibu. . . .

Sebagaimana dalam keterangan berikut ini 

 وأحق الأولياء أب ثم جد ثم أبوه ثم أخ لأبوين أو لأب ثم ابنه وإن سفل ثم عم ثم سائر العصبة كالإرث، ويقدم أخ لأبوين على أخ لأب في الأظهر

Dan yang lebih berhak menjadi wali adalah ayah, kakek (ayahnya ayah), saudara laki-laki seayah-seibu, saudara laki-laki seayah saja, anak laki-laki dari saudara laki-laki dan kebawahnya, paman dan kemudian seluruh ashabah seperti waris. Dan diutamakan saudara seayah-seibu dari pada saudara seayah saja. Dalam Madzhab imam Syafi'i. 

Dalam referensi lainnya silahkan dibaca 


Wednesday, February 1, 2023

HUKUM SHOLAT DIATAS KAPAL PESAWAT TERBANG


Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh kyai nyai,  ustadz dan ustadzah 🙏mau nanya lagi👇

Salah satu kewajiban dalam menjalankan shalat adalah dilakukan dalam keadaan menetap di tanah bumi (istiqrar), atau melalui perantara seseuatu yang menempel pada tanah bumi, seperti bangunan, perahu, dan lain-lain. Oleh sebab itu, jika seandainya ada seseorang yang memiliki kemampuan dapat mengangkat dirinya untuk tidak menempel pada tanah (terbang) lalu saat dalam keadaan demikian ia melakukan shalat, maka shalat yang ia lakukan dianggap tidak sah sehingga ia wajib mengulangi shalatnya kembali.

Lalu, bagaimana dengan sholat di pesawat yang notabene tidak nempel ke bumi ??


Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh 

Jawaban 

 ( وشرطه نصب فتاره ) بفتح الفاء : أي عظامه التي هي مفاصله ، لأن اسم القيام دائر معه فلا يضر إطراق الرأس بل يسن ، ولا الاستناد إلى نحو جدار وإن كان بحيث لو رفع لسقط لوجود اسم القيام لكن يكره الاستناد .

نعم لو استند بحيث يمكنه رفع قدميه بطلت صلاته لأنه معلق نفسه وليس بقائم ، ومنه يؤخذ صحة قول العبادي : يجب وضع القدمين على الأرض ، فلو أخذ اثنان بعضده ورفعاه في الهواء حتى صلى لم تصح ، ولا يضر قيامه على ظهر قدميه من غير عذر خلافا لبعضهم لأنه لا ينافي اسم القيام

Nihayatul muhtaj hal 466 juz 1 :

Artinya:

Ini dalam masalah berdiri saat sholat ya

kurang lebihnya seperti ini maksud ta'bir di atas 

jadi syaratnya dlm berdiri saat sholat itu menegakkan badannya fatar ini ialah tulang2 badannya dan beberapa persendian nya karna yang namanya berdiri itu terpusat padanya,tdk lah apa apa menundukkan kepalanya bahkan itu di sunnahkan juga tdk jd masalah jika berdiri sambil bertumpu pada sebuah tembok dan jika tembok itu di angkat atau di ambil jatuhlah si org yg sholat td,karna dg demikian sdh terwujud adanya berdiri akan tetapi hal itu di makruhkan hukumnya,iya benar namun demikian jika seorang itu sholat dlm keadaan jika bersandar di mumkinkan ia bisa mengangkat kedua kakinya maka batal lah sholatnya karna dia menggantungkan dirinya atas yg lain dan tdk di sebut berdiri dr sinilah di ambil kesimpulan dr apa yg di katakan oleh Al ubadi : wajib hukumnya meletakkan kedua alas kakinya ke tanah maka jika ada dua orang yg mengangkat bahunya ke atas sedang dia dlm keadaan sholat maka tdk sah sholatnya.yg terakhir tdk bahaya atau tdk apapa jika seseorang sedang sholat bertumpu dg kedua kakinya bagian atas (bukan alas kaki ) tanpa ada nya udzur .karna tdk menafikan adanya berdiri namun hal ini berbeda dg pendapat sebagian ulama ulama lain.


Ta'bir lain :

قال شيخ الإسلام زكريا الأنصاري في أسنى المطالب( فَرْعٌ : يُشْتَرَطُ فِيْ ) صِحَّةِ صَلَاةِ ( الْفَرْضِ الْاِسْتِقْرَارُ وَالْاِسْتِقْبَالُ وَتَمَامُ الْأَرْكَانِ ) " . قَالَ الشِّهَابُ الرَّمْلِيُّ فِيْ "حَاشِيَتِهِ"  ( قَوْلُهُ يُشْتَرَطُ فِي الْفَرِيْضَةِ الْاِسْتِقْرَارُ ) فَلَوْ حَمَلَهُ رَجُلَانِ وَوَقَفَا فِي الْهَوَاءِ أَوْ صَلَّى عَلَى دَابَّةٍ سَائِرَةِ فِيْ هَوْدَجٍ لَمْ تَصِحَّ". اهـ

Asnal Mathalib 1/136 :

Dalam referensi lainnya pada Syafi'iyah modern ndak perlu qodho gmna ni yi

(إذا أدرك المسافر الصلاة المفروضة في الطائرة أو الباخرة ولم يكن بالإمكان جمعها مع صلاة أخرى، كصلاة الفجر مصلا، ولم يتمكن من استقبال القبلة، *ترك الاستقبال، وكذا أي ركن عجز عنه، ولا إعادة عليه* أما في السيارة فلا بد من النزول والاستقبال)

Referensi 

[ فقه العبادات على المذهب الشافعي، ٢٣٠/١]

Dalam referensi lainnya tetap wajib iadah sholat (QODHO)

-: وإذا كان يصلي في سفينة أو قِطار ومثله الهَودج والمَرقد ونحو ذلك فيجب عليه أن يتم ركوعَه وسجوده إن سهل، ويجب عليه استقبال القبلة في جميع الصلاة إن سهل عليه كذلك، وإلا فلا يجب، ومثل ذلك الصلاة في الطائرة، فتجوز مع صلاة النفل، وأما صلاة الفرض إن تعينت عليه أثناء الرحلة، وكانت الرحلة طويلة ، بأن لم يستطع الصلاة قبل صعودها أو انطلاقها أو بعد هُبوطها في الوقت، ولو تقديماً أو تأخيراً، ففي هذه الحالة يجب عليه أن يصلي لحرمة الوقت مع استقبال القبلة، وفيها حالتان

1 ـ إن صلى بإتمام الركوع والسجود: ففي وجوب القضاء عليه خلاف، *لعدم استقرار الطائرة في الأرض، والمعتمد أن عليه القضاء*

٢ ـ وإن صلى بدون إتمام الركوع والسجود، *أو بدون استقبال القبلة مع الإتمام : فيجب عليه القضاء بلا خلاف*

[التقريرات السديدة، ١/ ٢٠١]

BATAS ISTITHO'AH HAJI

Assalamualaikum wr.wb.

Hapunten para masyayaikh🙏

Sampai batas mana seseorang dikatakan istitho'a untuk di sebut wajib haji,dan apa konsekuensinya apabila di katakan sudah mampu,tapi belum sempat melaksanakan kewajiban haji atau umroh tsb,

Htrnhun sateuacana,

Jawaban 

Wassalamualaikum wr.wb🙏

 وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

 يجب الحج والعمرة في العمر مرة على المسلم الحر المكلف المستطيع بما يوصله ويرده إلى وطنه فاضلا عن دينه ومسكنه وكسوته اللائقين ومؤنة من عليه مؤنته مدة ذهابه وإيابه.

"Wajib haji dan umrah seumur hidup sekali bagi muslim, merdeka, mukallaf dan mampu terhadap hal yang dapat mengantarkan dan memulangkannya ke tanah airnya, yang melebihi utangnya, tempat tinggalnya, sandangnya yang layak dan dari biaya orang yang wajib dibiayai selama pergi dan pulang haji (Syekh Abdullah bin Husain Thahir bin Muhammad bin Hasyim Ba’alawi, (Sullam Al-Taufiq).

Dari penjelasan beliau di atas, standar mampu dalam berhaji adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bekal dan kendaraan yang bisa mengantarkan seorang untuk berhaji ke Mekkah. Jika tidak memiliki kendaraan, maka dia memiliki kemampuan finansial untuk membiayai perjalanan haji yang akan ditempuhnya.

2. Meninggalkan uang sebagai nafkah keluarganya selama ditinggal berhaji.

3. Ada orang yang mampu menjaga barang dan keluarganya.

4. Adanya keamanan selama melakukan perjalanan, baik keamanan yang terkait dengan jiwa maupun harta.

5. Perjalanan berhaji memungkinkan untuk dilakukan oleh jama’ah haji ditinjau dari segi fisik jama’ah dan waktu.


Walhasil, bagi kaum muslimin yang memenuhi semua ketentuan di atas, maka wajib menunaikan ibadah haji. Wallahu A’lam

Syaratna ISTITOAH syarat mampuhna migawe ibadah haji,  Hiji kudu mampuh ngayakeun sakabeh biaya anu dibutuhkeun kudirina, kanggo dahar leueut ti mimiti indit ti bumi sampe dongkap deui,sok sanaos di bumina teu gaduh keluarga, teu gaduh babaturan, upami aya keluarga/kerabat mah maka wajib mekeulan na.teu sanggeum mekeulan can nishob namina.

Terus kudu kaduga naik kendaraan, bari hente ripuh pisan, sakira kira ripuh dina bab tayamum saur syekh Samsu Romli mah,  Atawa karipuh anu teu bisa katahan cek adat menurut Ibnu Hajar, diwaktu berangkat atawa uwihna. upami repot pisan mah gugur nisobna, tapi mun gaduh artos kanggo mayar pengawal maka wajib mayarna keur ngawal anjeuna. Kitu tina sapalihna nishob haji teh kang... Punteun teu tiasa ngajelaskeun sepertos para Masyayikh 🙏🙏🙏

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes