BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, February 10, 2023

MACAM MACAM QAUL DALAM MADZHAB SYAFI'I

KYAI ALI DALAM SATU ABAD NU DI DELTA SIDOARJO 

 *MACAM -MACAM QAUL  (Pendapat) Dalam Madzhab Syafi'i*

✍️1. Qaul Qadim

Yaitu perkataan lama Imam Syafi’I yang berdasarkan kajiannya dari sumber Alqur’an, Hadits Nabi, atau nash-nash yang lain, yang pernah dikeluarkan sewaktu beliau menetap di Baghdad pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid.


✍️2. Qaul Jadid

Yaitu perkataan baru Imam Syafi’I yang dikeluarkan di Mesir setelah dikaji semula semua qaul-qaul beliau yang lama sewaktu di Baghdad (qaul qodim). Dalam penetapan Ashhab Syafi’I, ulama Syafi’iyyah, bahwa qaul jadid (perkataan yang baru) itulah yang lebih kuat untuk diikuti dalam fatwa hukum-hukum agama.


✍️3. Qaul Shahih

Yaitu perkataaan yang benar/kuat (lawannya adalah qaul dhaif) yang diputuskan oleh para Ashhab Syafi’I setelah membandingkan antara beberapa wajah yang ada. 


AS SHAHIH (الصحيح) : Pendapat yang diambil dari dua atau tiga wajah atau lebih dari para tokoh (As-hab) Syafi'iyyah yang perbedaanya tidak kuat. Dan perbandinganya adalah Dlo’if (ضعيف). Jadi kesimpulannya Al Ashoh dan As Shohih adalah Pendapat ulama Syafi’iyyah yang berlandaskan kaidah dan metode ushul fiqh Imam Syafi’i.


✍️4. Qaul Ashah

Yaitu perkataan yang “lebih dibenarkan/dikuatkan” dari kata-kata yang ada (lawannya adalah qaul qawi), apabila bertemu semua kata-kata ini, maka yang dipegang ialah qaul yang ashah. AL ASHOH (الأصح) : Pendapat yang diambil dari dua atau tiga lebih wajah dari tokoh-tokoh (As-hab) Syafi'itulah yang perbedaanya kuat. Dan perbandinganya adalah Shohih (صحيح). Dalam muqoddimah kitab Al Bayan Juz 1 hal 57 Syekh Ibnu hajar mengistilahkan Al Ashoh dengan kata- kata Al Aujuh (على الأوجه)

Al-Ashah (الأصح), adalah pendapat yang lebih shahih dari dua wajh atau lebih yang diusahakan oleh tokoh-tokoh madzhab dalam memahami perkataan Imam asy- Syafi`i, berdasarkan kepada prinsip yang telah diletakkan olehnya atau diambil dari kaidah-kaidahnya. Tingkat perbedaan pendapat pada perkara yang disebutkan ini adalah kuat. Lawannya ialah adalah Shahih (صحيح). Dalam muqoddimah kitab Al Bayan Juz 1 hal 57 Imam Ibnu hajar mengistilahkan Al Ashoh dengan kata- kata Al Aujuh (على الأوجه)

Ada perbedaan yang menarik antara Qaul Adzhar dengan Qaul Ashoh. Tapi ringkasnya seperti ini Qaul Adzhar adalah pendapat paling Rajih dari qaul-qaul Imam Syafi'i sendiri, sedangkan Qaul Ashoh adalah yang paling shahih di antara pendapat-pendapat As-hab Syafi'i. Juga mushtholahat lain seperti masyhur, shahih, dan al madzhab.


✍️5. Qaul Adzhhar

Yaitu perkataan yang diunggulkan dari segi pertimbangan para Ashhab Syafi’I (lawannya juga qaul dhaif). AL ADZHAR (الأظهر) : Pendapat paling kuat berdasar metode ushul fiqh yang di ambil dari perbedaan satu atau dua qoul Imam Syafi’i. Dan perbandingannya adalah Dzohir (ظاهر). Dalam muqoddimah kitab Al Bayan Juz 1 hal 57 Syeh Ibnu hajar mengistilahkan Al Adzhar dengan kata- kata Al Mu’tamad (على المعتمد). Dalam muqoddimah kitab Najmul Wahhaj definisi Al Adzhar Menunjukkan 4 pengertian:


🔖1. Terdapat perbedaan pendapat (Khilafiyah).


🔖2. Dalam suatu pendapat ada yang diunggulkan (Rojih).


🔖3. Khilafiyyah tersebut hanya antar pendapat Imam Syafi’i.


🔖4. Cukup jelas perbandingannya (Al- Muqobil) ditinjau dari dalil dan ilatnya walaupun yang menjadi sandaran (Al- Mu’tamad) untuk berfatwa dan hukum adalah yang Al- Adzhar.


✍️6. Qaul Rajih

Yaitu kata yang diberatkan dari beberapa perkataan Imam Syafi’i menurut pandangan para Ashhab. Apabila bertemu beberapa qaul yang diberatkan para ulama, mereka sering men-tarjihkan satu diantaranya yang dinamakan qaul arjah, yiatu kata yang diberatkan, yang kemudian dianggap sebadai qaul mu’tamad, yakni qaul yang dipegang.


✍️7. Qaul Dhaif

Yaitu perkataan lemah yang tidak boleh dijadikan hujjah/difatwakan.


✍️8. Qaul Syadz

Yaitu perkataan yang luar biasa atau langka, yang tidak boleh digunakan sebagai sandaran hukum.


✍️9. Qaul Masyhur

Yaitu perkataan yang tersebar di antara beberapa qaul. ALMASYHUR (المشهور) : Pendapat yang diambil dari dua atau lebih qoul Imam Syafi’i, yang perbedaanya tidak kuat. Dan perbandingannya adalah ghorib (غريب). Jadi kesimpulannya Qoul Al-Adzhar dan Al-Mashur adalah pendapat dari Imam Syafi’i. Dalam muqoddimah kitab Najmul Wahhaj definisi Al-Masyhur Menunjukkan 4 pengertian:


🔖1. Terdapat perbedaan pendapat (Khilafiyah).


🔖2. Dalam suatu pendapat ada yang diunggulkan (Rojih).


🔖3. Lemahnya qoul perbandingannya (Al- Muqobil).


🔖4. Khilafiyyah hanya antar pendapatnya Imam Syafi’i sendiri.


✍️10. Qaul Mu'tamad


Sementara kata al Mu'tamad adalah istilah dari Imam Ibnu Hajar sebagai nama lain dari al Adzhar. Al-Adzhar ( الأظهر), adalah qaul yang lebih jelas dari dua qaul ataupun lebih dari pendapat Imam asy-Syafi`i rahimahullah. al-adzhar ini merupakan pendapat yang rajih (yang diunggulkan) ketika argument beliau sama-sama kuat antara dua pendapat atau lebih, antonim dari al-adzhar ( الأظهر) sekaligus yang marjuh yaitu al-dzahir ( الظاهر ). Dalam muqoddimah kitab Al Bayan Juz 1 hal 57 Imam Ibnu hajar mengistilahkan Al Adzhar dengan kata- kata Al Mu’tamad (على المعتمد).


➡️Dalam muqoddimah kitab Najmul Wahhaj definisi Al Adzhar Menunjukkan 4 pengertian:


🔖1.Terdapat perbedaan pendapat (Khilafiyah).


🔖2.Dalam suatu pendapat ada yang diunggulkan (Rojih)


🔖3.Khilafiyyah tersebut hanya antar pendapat Imam Syafi’i.


🔖4.Cukup jelas perbandingannya (Al-Muqobil) ditinjau dari dalil dan illatnya walaupun yang menjadi sandaran (Al-Mu’tamad) untuk berfatwa dan hukum adalah yang Al- Adzhar.


Itulah sebabnya mengapa qaul ashoh belum tentu mu'tamad, kecuali bila qaul ashoh tersebut juga adzhar, maka ia pun jadi mu'tamad. Jika bertentangan antara qaul ashoh dengan mu'tamad, dahulukan yang mu'tamad (adzhar), karena seperti itu tertibnya..


✍️11. Qaul Madzhab


AL MADZHAB (المذهب) : Pendapat yang diambil dari dua atau tiga lebih Thoriq (pendapat madzhab lain yang diakomodir ke madzhab Syafi’) Seperti ada sebagian ulama meriwayatkan satu masalah dengan khilaf dua qoul atau dua wajah, dan ulama tersebut memastikan kebenaran salah satunya.


✨Catatan : Menurut Syekh Ibnu Hajar sangat tidak diperbolehkan mengamalkan pendapat Dlo’if (lemah) yang bertentangan dengan Al Madzhab

Dengan demikian istilah-istilah tersebut dijadikan oleh Imam Ibnu Hajar terhadap qaul Adzhar dengan 'ala al mu'tamad dan qaul Ashoh dengan al Awjuh. Dan dengan masalah ini jelas qaul adzhar apabila pendapat-pendapat imam Syafi'i ada perbedaan satu sama lain maka dipilih yang paling Rajih. Dan qaul Ashoh apabila pendapat-pendapat ashab Syafi'iyyah ada perbedaan maka yang paling kuat itu yang diambil.

Sehingga apabila melihat definisi di atas Qaul Ashoh itu bukanlah 'ala al Mu'tamad tetapi 'ala al Awjuh jika memakai istilah Imam Ibnu Hajar al Haitami.

Kemudian ada istilah mu'tamad yang berarti pendapat mana yang harus dipilih / dirujuk ketika terjadi perbedaan pendapat di antara Fuqaha Syafi'iyyah, sejak zaman Imam Syafi'i sampai masa mutaakhkhirin.


✨Lantas jika ada pertanyaan bolehkah mengambil pendapat yang tidak mu'tamad, tidak ashoh, bahkan dha'if. Jawabannya boleh saja, akan tetapi untuk yang dha'if silakan dikerjakan secara individu (untuk dirinya) dan bukan untuk difatwakan, karena untuk fatwa harus yang adzhar, ashoh, dan sejenisnya yang dipandang kuat dalam istidlalnya.


وهذا الذي قرره العلامة الشبراملسي هو ما ارتضاه العلامة عبد الحميد الشرواني في حاشيته على التحفة (1/46) طبعة دار إحياء التراث العربي: (فَمَا اُشْتُهِرَ مِنْ أَنَّهُ يَجُوزُ الْعَمَلُ لِنَفْسِهِ بِالْأَوْجُهِ الضَّعِيفَةِ كَمُقَابِلِ الْأَصَحِّ غَيْرُ صَحِيحٍ هَكَذَا فِي حَاشِيَةِ شَيْخِنَا ع ش)

📚Kemudian berdasarkan tela'ah istilah sehingga mungkin saja terjadi perbedaan antara Qaul Ashoh dengan Qaul Adzhar. Atau memang bisa terpisah dalam arti Qaul Ashoh dan Qaul Adzhar memang tidak mungkin dipertentangkan, karena Qaul Ashoh muncul setelah Imam Syafi'i telah wafat. Sehingga masalahnya pasti berbeda dan belum dibahas oleh Imam Syafi'i.


📚Jika melihat kitab Fathul Mu'in dan I'anah ath Thalibiin :

إعانة الطالبين ج ٤ ص ٢٦٧ - ٢٦٨

تنبيه ثان: إعلم أن المعتمد في المذهب للحكم والفتوى ما اتفق عليه الشيخان، كما جزم به النووي فالرافعي فما رجحه الاكثر فالاعلم فالاورع. قال شيخنا: هذا ما أطلق عليه محققو المتأخرين والذي أوصى باعتماده مشايخنا، وقال السمهودي: ما زال مشايخنا يوصوننا بالافتاء بما عليه الشيخان وأن نعرض عن أكثر ما خولفا به.

شرح:

(قوله: تنبيه ثان) أي في بيان المعتمد في المذهب.

(قوله: ما اتفق عليه الشيخان) أي النووي والرافعي، ما لم يتفق المتأخرون على أن ما اتفقا عليه سهو أو غلط.

(قوله: فما جزم به النووي) يعني إذا اختلف كلام النووي والرافعي، فالمعتمد ما جزم به النووي.

وأعلم أنه إذا اختلفت كتب النووي، فالمتبحر لا يتقيد بشئ منها في الاعتماد عليه، وأما غيره فيعتمد منها المتأخر الذي يكون تتبعه فيه لكلام الاصحاب أكثر، فالمجموع فالتحقيق فالتنقيح فالروضة فالمنهاج، وما اتفق عليه الاكثر من كتبه مقدم على ما اتفق عليه الاقل منها، وما ذكر في بابه مقدم على ما ذكر في غيره غالبا فيهما. قاله ابن حجر وتبعه ابن علان وغيره.

(قوله: فالرافعي) أي فما جزم به الرافعي إن لم يجزم النووي بشئ.


(قوله: فما رجحه إلخ) أي فإن اختلفا ولم يجزما بشئ، فالمعتمد من كلامهما ما رجحه أكثر الفقهاء، ثم ما رجحه أعلمهم، ثم ما رجحه أورعهم.

(قوله: قال شيخنا هذا) أي ما ذكر من كون المعتمد فيما ذكر ما اتفق عليه الشيخان الخ.

(وقوله: ما أطبق) أي أجمع واتفق.

(قوله: والذي أوصى الخ) أي وهذا هو الذي أوصى به الخ. فاسم الموصول معطوف على ما قبله.

وأعلم أنه إذا اختلف كلام المتأخرين عن الشيخين - كشيخ الاسلام وتلامذته - فقد ذهب علماء مصر إلى اعتماد ما قاله الشيخ محمد الرملي، خصوصا في نهايته، لانها قرئت على المؤلف إلى آخرها في أربعمائة من العلماء فنقدوها وصححوها.

وذهب علماء حضرموت وأكثر اليمن والحجاز إلى أن المعتمد ما قاله الشيخ أحمد بن حجر في كتبه، بل في تحفته لما فيها من الاحاطة بنصوص الامام مع مزيد تتبع المؤلف فيها، ولقراءة المحققين لها عليه الذين لا يحصون، ثم إذا لم يتعرضا بشئ فيفتي بكلام شيخ الاسلام، ثم بكلام الخطيب، ثم بكلام الزيادي، ثم بكلام ابن قاسم، ثم بكلام عميرة، ثم بكلام ع ش، ثم بكلام الحلبي، ثم بكلام الشوبري، ثم بكلام العناني، ما لم يخالفوا أصول المذهب.

كقولهم لو نقلت صخرة من أرض عرفات إلى غيرها يصح الوقوف عليها، وقد تقدم في خطبة الكتاب ما هو أبسط مما هنا، فارجع إليه إن شئت.

(قوله: وقال السمهودي الخ) تأييد لما قبله.


📚Jika melihat I'anah ath Thalibin, maka pengambilan pendapat mutaakhkhirin itu dari pendapat Imam Nawawi dan Imam Rafi'i dulu, baru an Nawawi, baru ar Rafi'i, baru Aktsar, baru A'lam, dan terakhir Awro'. Lalu, jika persoalan madzhab luput dari kategori di atas barulah melihat pendapat Imam Ibnu Hajar al Haitami dan Imam Romly, dan hierarkinya. Selama masih ada dalam pendapat Imam Nawawi dan Imam Romli, ambil dulu pendapat beliau berdua rahimahumallah.

Thursday, February 9, 2023

KEUTAMAAN HARI/MALAM JUMAT DAN AMALANNYA

AKTIVITAS YANG DISUNNAHKAN PADA HARI/MALAM JUMAT 

Beberapa Hal/Aktifitas yang disunnahkan pada hari/malam Jum'at*

الشافعية - قالوا : من السنن المطلوبة يوم الجمعة قص الشارب حتى تظهر حمرة الشفة ومعنى ذلك أنه يبالغ في قصه إلى أن يخف شعره ويظهر ما تحته ولكنه يكره استئصاله بالقص كما يكره حلقه جميعه وإذا قص بعضه وحلق بعضه فإنه جائز أما اللحية فإنه يكره حلقها والمبالغة في قصها فإذا زادت على القبضة فإن الأمر فيه سهل خصوصا إذا ترتب عليه تسوية للخفة أو تعريض به ونحو ذلك.


1. Mencukur brengos (kumis)

Mencukur kumis di sini bermakna tidak mencukur habis kumisnya, melainkan hingga tersisa tipis saja, sehingga kulit dasarnya tampak. Adapun mencukur habis kumis, maka dihukumi makruh. Dan apabila mencukur tipis sebagian kumis, dan sebagian lain digundulkan, maka hal ini dihukumi boleh.

Adapun jenggot, maka dihukumi makruh mencukur habis. Dan apabila tebalnya mencapai satu genggam lebih, maka hukumnya makruh juga mencukurnya.

 ومن السنن المطلوبة يوم الجمعة نتف شعر الابطين ويكره للقادر على النتف أن يحلقه أما الذي يتألم من النتف فإنه لا يكره له الحلق.

2. Mencabut bulu ketiak.

Mencabut bulu ketika ini disunnahkan bagi orang yang memang mampu untuk mencabutnya, dan baginya makruh untuk mencukur bulu ketiaknya. Adapun orang yang merasa sakit ketika mencabut bulu ketiak, maka ia tidak dimakruhkan untuk mencukurnya.

 وكذلك من السنن المطلوبة يوم الجمعة حلق شعر العانة للرجل ونتفها للمرأة ويتعين على المرأة إزالتها عند أمر الزوج لها.

3. Mencukur bulu kemaluan (jembut)

Mencukur jembut disini disunnahkan untuk laki-laki. Adapun bagi perempuan disunnahkan agar mencabutnya, dan ini dihukumi lebih kuat lagi jika atas permintaan suaminya.

 ويكره نتف شعر الأنف بل يسن قصه إن طال وأن يتركه لما فيه من المنفعة الصحية


4. Mencukur bulu hidung jika off-side

Sebagian orang memiliki bulu hidung yang terkadang off-side (keluar batas), maka baginya disunnahkan untuk mencukurnya, atau ia diperbolehkan untuk membiarkannya, sebab ini memiliki beberapa manfaat kesehatan. Adapun mencabutnya, maka hal ini dihukumi makruh.

 أما شعر الرأس فإن حلقه مباح ولا بأس بتركه لمن يتعهده بالنظافة إلا إذا كان الغرض من تركه التشبه بفئة مخصوصة ليلبس على الناس فإن تركه لا يجوز حينئذ

Adapun rambut kepala, maka hukum mencukurnya ialah mubah, dan tak mengapa jika membiarkannya panjang bagi seorang yang telaten akan kebersihannya. Kecuali jika ia memanjangkan rambutnya ditujuhkan untuk menyerupai sebagian kelompok tertentu, maka hukum memanjangkan rambut di sini tidak diperbolehkan.

ومن السنن المطلوبة يوم الجمعة قص الأظافير لغير المحرم متى طالت . ومثل يوم الجمعة الخميس والاثنين . والمعتمد في كيفية قص الأظافير أن يبدأ في اليدين بسبابة يمينه إلى خنصرها ثم إبهامها ثم خنصر يساره إلى إبهامها ويبدأ في الرجلين بخنصر الرجل اليمنى إلى خنصر الرجل اليسرى على التوالي


5. Memotong kuku bagi orang yang tidak sedang melakukan ihram.

Hukum kesunnahan memotong kuku ini terdapat pada hari Jum'at, Kamis dan hari Senin.

Tata cara memotong kuku pun beragam, namun, pendapat yang mu'tamad ialah dimulai pada: 

_Jari telunjuk tangan kanannya hingga kelingking, kemudian ibu jari tangan kanan. Lalu pada tangan kiri dimulai pada jari kelingking hingga ibu jari._

Kemudian pada kaki dimulai pada :

_Jari kelingking kaki kanan, hingga jari kelingking kaki kiri._

الفقه على المذاهب الأربعة


[9/2 21.52] Kajian Kitab: *FAIDAH-FAIDAH KHUSUS* YANG 

DIAMALKAN PADA HARI HARI JUM'AT


فوائد تختص بسيد الأيام يوم الجمعة

*مستفاد من مجالس الحبيب زين بن سميط والحبيب سالم الشاطري  نفع الله بهما*

Diambil dari majelis-majlis Al-Habib Zein bin Sumaith dan Al-Habib Salim Asy-Syathiri (Semoga dengan berkat mereka ALLAH berikan kita manfa'at).

١. من قال بعد غسل الجمعة مائة مرة "يامهيمن" رزقه الله المهابة والجلال.

✓1. Barang siapa setelah mandi sunnah jumat mngucapkan "Yaa Muhaimin" 100x, maka ALLAH akan memberikan rezeki berupa haibah (kemulyaan) dan keluhuran.

٢. من قرأ بين أذاني الجمعة سورة القدر  ٧ مرات قضى الله دينه.

✓2. Barang siapa membaca surah Al-Qadr 7x diantara 2 adzan jumat yaitu sesudah adzan yang pertama, maka ALLAH akan menunaikan atau melunaskan hutangnya.

٣. من قال ساعة الدعاء  للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة "ياغني  يامغني"  أربعين  مرة؛  يقول في رأس كل عشر منها :  أغنني .. إلا وسع الله عليه رزقه.

✓3. Barang siapa yang saat khatib berdoa untuk kaum mu'minin, ia membaca "Yaa Ghoniyyu yaa mughniy" 40x, setiap 10 kalinya baca aghniniy.. 1x, maka ALLAH akan meluaskan rezekinya.

٤. من قال بعد صلاة الجمعة ٣٣ مرة "يا باطن" جعله الله من أهل الباطن.

✓4. Barang siapa yg membaca "Yaa Baathin" 33x setelah selesai sholat jum'at, maka ALLAH akan menjadikannya ahlil batin.

بارك الله لناولكم مابين الجمعةإلى الجمعة

KEUTAMAAN HARI KAMIS

 

*بـــــــسم الله الرحـــمن الرحـــــيم*

*✨🔰KEUTAMAAN HARI KAMIS✨*

🔲 Terdapat beberapa tuntunan yang menjelaskan keutamaan hari Kamis, dan bacaan doa yang biasa dipanjatkan Fatimah Az-Zahra.

Seperti apa doa hari Kamis dan keutamaannya?

Hari Kamis memiliki beberapa keutamaan. 

Dalam suatu hadist disebutkan bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah di hari Senin dan Kamis. Sehingga  Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam melaksanakan dan menganjurkan puasa sunah di dua hari tersebut.

Puasa Senin Kamis merupakan ibadah yang Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam anjurkan untuk dilaksanakan. 

Beliau juga rutin mengamalkan ibadah tersebut. Sebagaimana yang disebutkan dalam suatu hadits, bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah pada setiap hari Kamis. 

Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam Beliau bersabda:

*تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ.*

_"Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan._

📚(H.R. Shahih Muslim)

Keutamaan berikutnya adalah, pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis.

Seperti dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam bersabda:

*تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.*

_"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai."_

📚(HR. Shahih Muslim).

Sedangkan untuk bacaan doanya terangkum dalam Kitab Shahifah Al-Fathimiyyah'. 

Kitab ini merupakan kumpulan doa sehari-hari yang dipanjatkan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, Selaku Putri Rasulullah Muhammad Shalallahu alayhi wa sallam Dan bacaan doa pada hari kamis adalah berikut ini:

*اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى ، وَالعَمَلَ بِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُوَّتِكَ لِضَعْفِنَا ، وَمِنْ غِنَاكَ لِفَقْرِنَا وَفَاقَتِنَا ، وَمِنْ حِلْمِكَ وَعِلْمِكَ لِجَهْلِنَا ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَأعِنَّا عَلَى شُكْرِكَ وَذِكْرِكَ ، وَطَاعَتِكَ وَعِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.*

_"Allhumma innii as-aluka hudaa wattuqaa wal 'afaafa wal ghinaa wal 'amala bima tuhibbu watardhaa, allhumma inni as'aluka min quwwatika lidha'finaa wa min ghinaaka lifaqrinaa wa faaqatinaa, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlinaa, allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'aali muhammadin, wa a'innaa 'alaa syukrika wa dzikrika, wa thaa'atika wa 'ibaadatika, birahmatika yaa arhamar raahimiin"._

Artinya: "Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berdzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi."

Itulah sekilas keutamaan hari Kamis dan doa yang biasa dipanjatkan Fathimah Putri Rasulullah Shallallahu alayhi wa sallam.

🤲 Semoga اَللّهُ senantiasa melimpahkan Rahmat Taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua ,  tetap istiqamah  dalam kebaikan  meningkatkan amal ibadah.

 *آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ*

*اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم*

*☪️ DAKWAH ASWAJA  ☪️*

KUMPULAN SOAL LOMBA LCC DAN OLIMPIADE PAI



TEST SELEKSI IKUT LOMBA LCC DAN OLIMPIADE

1. LATIHAN SOAL PERTAMA


2. LATIHAN SOAL KEDUA


3. LATIHAN SOAL KETIGA


4. LATIHAN SOAL KE EMPAT


5. LATIHAN SOAL KE LIMA


6. LATIHAN SOAL ENAM


7. LATIHAN SOAL TUJUH


8. LATIHAN SOAL DELAPAN


9. LATIHAN SOAL SEMBILAN


10. LATIHAN SOAL SEPULUH


11. LATIHAN SOAL 11


soal soal dan jawabannya berikut dibawah ini

1. Sebutkan nama Nabi-nabi yang termasuk Golongan ulull azmi..! nuh, ibrohim, musa, isya, muhammad

2. Kaum yang menyambut Nabi ketika Hijrah ke madinah di sebut…. Kaum anshor

3. Sholat sunnah yang dekerjakan tengah malam setelah tidur dinamakan… tahajjud

4. Apakah arti beriman kepada kitab Allah?

5. Al Quran terdiri dari 30 Juz dan terbagi menjadi …… surat (114)

6. Seruan atau panggilan sebagai ajakan menunaikan ibadah shalat disebut …… (adzan)

7. Bagian tubuh yang harus ditutupi digolongkan sebagai …… (aurat)

8. Salah satu rukun haji yakni berada atau berhenti di padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dinamakan …… (wuquf)

9. Ruhul Amin adalah julukan yang diberikan kepada malaikat apa? jibril

10. Budak yang dimerdekakan oleh Abu Bakar kemudian menjadi muazin dalah … bilal bin rabah

11. Surat Al Quran yang pertama kali diturunkan adalah …… (al ‘alaq)

12. Sebutkan 3 hal yang membatalkan puasa! (Muntah dgn sengaja, jimak, makan dan minum)

13. Nabi dan Rasul yang wajib kita imani ada sebanyak …… (25)

14. Berapa huruf-huruf Idgham Bilaghunnnah dan sebutkan huruf-hurufnya. Lam-ro

15. malaikat Rakib diberi tugas oleh Allah untuk….. mencatat amal baik manusia

16. Ayah Nabi Ibrahim adalah seorang… pembuat patung

17. Hubungan manusia dengan sang pencipta dinamakan… (Hablumminalloh)

18. Sebutkan amalan sunah puasa! (Makan sahur, mengakhiri makan sahur, berbuka dengan yang manis)

19. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa! (Muntah dengan sengaja, jimak, haid atau nifas, gila mabuk atau pingsan, makan dan minum, murtad)

20. Doa yang dibaca setelah takbiratul ihram dalam shalat disebut …… (doa iftitah)

21. Dalam kondisi tidak ada air, atau keadaan sakit dibolehkan bersuci dengan debu yang disebut …… (tayamum)

22. Sebaik baik kamu adalah yang belajar Al-qur’an dan mengajarkannya. Bacakan bunyi hadist tersebut.!!

23. Apakah arti ihkfa menurut bahasa.? dengung

24. Salah satu sifat para nabi dan rasul adalah Fatonah yang berarti …… (bijaksana/cerdas)

25. Sebutkan 3 kelompok orang yang hanya wajib membayar qada saja sebagai pengganti puasa!(Usia tua yg sudah lemah, orang hamil atau menyusui anak, dalam perjalanan jauh)

26. Menahan diri dari keluh kesah disebut.. sabar

27. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi? Daud

28. Sekembali dari perjalanan isra’ mi’raj, nabi Muhammad mendapat perintah… Sholat

29. Ar-Rasyid artinya… yang lurus

30. Sebutkan arti tabligh pada sifat Rasulullah.! menyampaikan

31. Berapa jumlah ayat dan surat dalam Al-qur’an.!! Ayat=6666 surat=114

32. Sebutkan macam-macam puasa! (Puasa Wajib, Puasa Sunah, Puasa Makruh, Puasa Haram)

33. Menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT setelah berusaha dengan sungguh-sungguh dinamakan….. tawakkal

34. Bacakan bunyi ayat yang pertama turun dari Al-Qur’an? Al alaq 1-5

35. Idhar artinya …. jelas

36. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin disebut bacaan …… (tahmid/hamdalah)

37. Berbuat sesuatu semata-mata hanya karena Allah dinamakan …… (ikhlas)

38. Salah satu sifat para nabi dan rasul adalah Fatonah yang berarti …… (bijaksana/cerdas)

39. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin disebut bacaan …… (tahmid/hamdalah)

40. Orang yang bertaqwa di sebut… Muttaqin

41. Allah sebagai pemberi rizki disebut… Ar-rozak

42. Perintah shalat wajib lima waktu diturunkan ketika Rasulullah menjalani …… (isra’ mi’raj)

43. Ibadah puasa diwajibkan bagi orang-orang beriman sesuai Al Quran surat dan ayat …… (al baqarah ayat 183)

44. Rendah hati merupakan sikap yang… terpuji

45. Shalat sunnat yang tidak ada sujud dan ruku’nya adalah …… (shalat jenazah)

46. Nabi-nabi yang memiliki ketabahan luar biasa digolongkan sebagai …… (ulul azmi)

47. Sebutkan hal-hal yang membolehkan tidak berpuasa di bulan ramadhan! (Sakit yg menyebabkan tidak sanggup berpuasa, dalam perjalanan jauh, usia yang sudah lemah, hamil atau menyusui anak)

48. Tujuan dari ibadah puasa ialah menahan hawan nafsu sehingga menjadi orang yang …… (bertakwa/muttaqin)

49. sebutkan tiga ciri-ciri orang menafik … jika berjanji mengingkari, berkata bohong, di beri amanat tidak di sampaikan

50. Pengertian puasa menurut istilah adalah.. (Suatu amal ibadah yang dilaksanakan dg cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu)

51. Berbuat sesuatu semata-mata hanya karena Allah dinamakan …… (ikhlas)

52. Allah bersifat baqa’ yang bermakna …… (kekal)

53. malaikat diciptakan oleh Allah dari… nur

54. Sebutkan rukun puasa! (Niat, meninggalkan segala sesuatu yg membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari)

55. Pengertian Rosul adalah… orang-orang pilihan Allah yang mendapat wahyu, dan wajib menyampaikan kepada ummat nya.

56. Arti dari Al-Baqarah adalah? Sapi Betina

57. Rukun Iman berjumlah …… (enam)

58. Ibadah puasa diwajibkan bagi orang-orang beriman sesuai Al Quran surat dan ayat …… (al baqarah ayat 183)

59. Tujuan dari ibadah puasa ialah menahan hawan nafsu sehingga menjadi orang yang …… (bertakwa/muttaqin)

60. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Daud alaihissalam disebut …… (zabur)

61. Nabi yang mendapat julukan Bapak para Nabi adalah Nabi …… (Ibrahim as.)

62. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Daud alaihissalam disebut …… (zabur)

63. Nabi yang mendapat julukan Bapak para Nabi adalah Nabi …… (Ibrahim as.)

64. Al Quran sering juga disebut Al Huda yang berarti …… (petunjuk)

65. Peristiwa turunnya Al Quran, sering diperingati dengan sebutan …… (nuzulul qur’an)

66. Sebutan bagi orang yang mengumandangkan adzan …… (muadzin)

67. Para sahabat yang ikut berhijrah dari Makkah ke Madinah bersama Nabi disebut kaum …… (Muhajirin)

68. Nama lain hari kiamat adalah yaumul jaza’ yang berarti …… (hari pembalasan)

69. Sebutkan 5 macam sunah puasa! (Makan sahur, mengakhirkan makan waktu makan sahur, menyegerakan berbuka puasa, berbuka dangan yg manis, membaca do'a ketika berbuka)

70. Al Quran sering juga disebut Al Huda yang berarti …… (petunjuk)

71. Peristiwa turunnya Al Quran, sering diperingati dengan sebutan …… (nuzulul qur’an)

72. Al Quran terdiri dari 30 Juz dan terbagi menjadi …… surat (114)

73. Seruan atau panggilan sebagai ajakan menunaikan ibadah shalat disebut …… (adzan)

74. Bagian tubuh yang harus ditutupi digolongkan sebagai …… (aurat)

75. Salah satu rukun haji yakni berada atau berhenti di padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dinamakan …… (wuquf)



Wednesday, February 8, 2023

DASAR HUKUM TAHLILAN

 

Kajian dari sebuah pertanyaan terungkap berikut ini 

PERTANYAAN 

Assalamualaikum wr wb,,mohon maaf para yai mu bertanya adakah ibaroh orang yg meninggal di tahlilkan malam pertama pahala / kanjarannya untuk beberapa hari sampe mlam k 7 pahala / ganjarannya untuk beberapa hari kedepan ,,mohon maaf 🙏🙏


Jawaban 


Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh


Tahlilan Yang Memberatkan

Tahlilan sudah membudaya dan memiliki penerapan yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Tidak bisa digeneralisir salah semua hanya berdasarkan satu kejadian, lalu disalahkan NUnya.

Di tempat saya lahir di Malang dan tempat saya menikah di Surabaya, Tahlilan bukan momok yang menakutkan. Karena yang menonjol adalah saling bantu, tetangga dan kerabat membawa bantuan baik bahan makanan, minuman hingga tenaga, mulai dari memasang kursi, menyapa tamu, memasak di dapur dan seterusnya. Pihak tuan rumah yang sedang berbela sungkawa sama sekali tidak direpotkan apalagi memikirkan yang berat-berat.

Tradisi semacam ini telah sampai ke ulama di Makah dan beliau, Syekh Muhammad bin Ali Husain Al-Maliki, membenarkan dengan mencatumkan beberapa sumber riwayat:

اِعْلَمْ اَنَّ الْجَاوِيِّيْنَ غَالِبًا اِذَا مَاتَ اَحَدُهُمْ جَاؤُوْا اِلَى اَهْلِهِ بِنَحْوِ اْلاَرُزِّ نَيِّئًا ثُمَّ طَبَّخُوْهُ بَعْدَ التَّمْلِيْكِ وَقَدَّمُوْهُ ِلاَهْلِهِ وَلِلْحَاضِرِيْنَ عَمَلاً بِخَبَرِ "اصْنَعُوْا ِلاَلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا" وَطَمَعًا فِي ثَوَابِ مَا فِي السُّؤَالِ بَلْ وَرَجَاءَ ثَوَابِ اْلاِطْعَامِ لِلْمَيِّتِ عَلَى اَنَّ اْلعَلاَّمَةَ الشَّرْقَاوِيَ قَالَ فِي شَرْحِ تَجْرِيْدِ الْبُخَارِي مَا نَصُّهُ وَالصَّحِيْحُ اَنَّ سُؤَالَ الْقَبْرِ مَرَّةٌ وَاحِدَةٌ وَقِيْلَ يُفْتَنُ الْمُؤْمِنُ سَبْعًا وَالْكَافِرُ اَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا وَمِنْ ثَمَّ كَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ اَنْ يُطْعَمَ عَنِ الْمُؤْمِنِ سَبْعَةَ اَيَّامٍ مِنْ دَفْنِهِ اهــ بِحُرُوْفِهِ (بلوغ الامنية بفتاوى النوازل العصرية مع انارة الدجى شرح نظم تنوير الحجا 215-219)   


"Ketahuilah, pada umumnya orang-orang Jawa jika diantara mereka ada yang meninggal, maka mereka datang pada keluarganya dengan membawa beras mentah, kemudian memasaknya setelah proses serah terima, dan dihidangkan untuk keluarga dan para pelayat, untuk mengamalkan hadis: 'Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far' dan untuk mengharap pahala sebagaimana dalam pertanyaan (pahala tahlil untuk mayit), bahkan pahala sedekah untuk mayit. Hal ini berdasarkan pendapat Syaikh al-Syarqawi dalam syarah kitab Tajrid al-Bukhari yang berbunyi: Pendapat yang sahih bahwa pertanyaan dalam kubur hanya satu kali. Ada pendapat lain bahwa orang mukmin mendapat ujian di kuburnya selama 7 hari dan orang kafir selama 40 hari tiap pagi. Oleh karenanya para ulama terdahulu menganjurkan memberi makan untuk  orang mukmin selama 7 hari setelah pemakaman" (Bulugh al-Amniyah dalam kitab Inarat al-Duja 215-219).

Memang pernah saya jumpai di sebuah daerah yang mengalami pergeseran tradisi dan budaya. Tidak lagi mendahulukan untuk mendoakan para almarhum dengan sedekah sesuai kemampuan atas pemberian tetangga dan kerabat, namun mengarah pada semacam keterpaksaan.

Di wilayah ini saya sepakat, budaya dan tradisi tahlilan bukan sebuah kewajiban. Jika tidak melakukan pun tidak terkena dampak hukum apa-apa. Atau sampai dikeluarkan dari NU? tidak sama sekali. NU tidak sekecil anggapan kumpulan jemaah Yasin Tahlil. Tapi kalau sampai Tahlilan dibilang bidah atau dituduh tidak ada tuntunannya, ini yang akan saya hadapi karena ketidaktahuan metode istimbath dalam hukum Islam.

Ketika saya berkali-kali memberi pelatihan keAswajaan terkadang berjumpa dengan pertanyaan jika sampai berhutang? Saya menyampaikan bahwa sedekah adalah sesuai kadar kemampuan. Jika tidak mampu jangan dipaksa, apalagi sampai minjam sana minjam sini.

Namun giliran Ust Idrus Ramli menjawab: "Kadang kita dalam bersedekah belum mencapai pada tingkat kesulitan dalam hadis: 

ﻋﻦ ﺃﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ: ﻗﻴﻞ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺃﻯ اﻟﺼﺪﻗﺔ ﺃﻓﻀﻞ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺟﻬﺪ اﻟﻤﻘﻞ ".

Dari Abi Hurairah bahwa Nabi ditanya sedekah apa yang paling utama? Nabi menjawab: "Kesungguh-sungguhan orang yang sedang kesulitan" (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).

Boleh jadi orang yang dalam keadaan tidak mampu tapi ingin sekali bersedekah untuk keluarga yang wafat telah menjalankan kandungan hadis tersebut, kata beliau.

Wa akhiran. Tahlilan dan semua rangkaiannya sama seperti kendaraan bermotor. Kalau ada kecelakaan satu motor apakah lantas semua motor dilarang dan harus dihentikan? Justru insiden dan kejadian tersebut yang diarahkan ke cara yang benar. Bukan memukul rata. Kecuali memang hatinya sudah rata dengan kebencian.

Kumpul-kumpul Bersama Untuk Berdoa

Nahdliyyin kulturan ketika berkumpul akan saling mengajak dan saling bersambut untuk doa bersama bagi keluarga yang sudah wafat. Tidak memandang tempat apakah di kampung atau perkotaan.

Semalam, di sebuah kawasan perumahan bergengsi di Sidoarjo, saya menyertai bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengamalkan Tahlilan. Mereka dari berbagai unsur, suku, profesi dan keragaman lainnya. Tapi mereka disatukan untuk gemar Yasinan bersama, bersedekah makanan bersama dan sebagainya.

Dalil-dalil kirim Fatihah, baca Yasin, pahala kalimat Thayyibah yang dihadiahkan untuk almarhum telah saya sampaikan. Dan saya memastikan bahwa kebiasaan semacam ini bukan tradisi agama sebelum Islam di tanah Jawa, melainkan juga telah diamalkan di banyak negara, contohnya adalah Yaman, seperti disampaikan oleh Syekh Asy-Syaukani:

الْعَادَةُ الْجَارِيَةُ فِي بَعْضِ الْبُلْدَانِ مِنَ اْلاِجْتِمَاعِ فِي الْمَسْجِدِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ عَلَى اْلأَمْوَاتِ وَكَذَلِكَ فِي الْبُيُوْتِ وَسَائِرِ اْلاِجْتِمَاعَاتِ الَّتِي لَمْ تَرِدْ فِي الشَّرِيْعَةِ لاَ شَكَّ إِنْ كَانَتْ خَالِيَةُ عَنْ مَعْصِيَةٍ سَالِمَةً مِنَ الْمُنْكَرَاتِ فَهِيَ جَائِزَةٌ ِلأَنَّ اْلاِجْتِمَاعَ لَيْسَ بِمُحَرَّمٍ بِنَفْسِهِ لاَ سِيَّمَا إِذَا كَانَ لِتَحْصِيْلِ طَاعَةٍ كَالتِّلاَوَةِ وَنَحْوِهَا

"Tradisi yang berlaku di sebagian negara dengan berkumpul di masjid untuk membaca al-Quran dan dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal, begitu pula perkumpulan di rumah-rumah, maupun perkumpulan lainnya yang tidak ada dalam syariah, tidak diragukan lagi apabila perkumpulan tersebut tidak mengandung maksiat dan kemungkaran, hukumnya adalah boleh. Sebab pada dasarnya perkumpulannya sendiri tidak diharamkan, apalagi dilakukan untuk ibadah seperti membaca al-Quran dan sebagainya.

وَلاَ يُقْدَحُ فِي َذَلِكَ كَوْنُ تِلْكَ التِّلاَوَةِ مَجْعُوْلَةً لِلْمَيِّتِ فَقَدْ وَرَدَ جِنْسُ التِّلاَوَةِ مِنَ الْجَمَاعَةِ الْمُجْتَمِعِيْنَ كَمَا فِي حَدِيْثِ اقْرَأُوْا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ وَهُوَ حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ وَلاَ فَرْقَ بَيْنَ تِلاَوَةِ يس مِنَ الْجَمَاعَةِ الْحَاضِرِيْنَ عِنْدَ الْمَيِّتِ أَوْ عَلَى قَبْرِهِ وَبَيْنَ تِلاَوَةِ جَمِيْعِ الْقُرْآنِ أَوْ بَعْضِهِ لِمَيِّتٍ فِي مَسْجِدِهِ أَوْ بَيْتِهِ اهـ (الرسائل السلفية للشيخ علي بن محمد الشوكاني ص : 46)

Dan tidaklah dilarang menjadikan bacaan al-Quran itu untuk orang yang meninggal. Sebab membaca al-Quran secara berjamaah ada dasarnya seperti dalam hadis: "Bacalah Yasin pada orang-orang yang meninggal". Ini adalah hadis sahih. Dan tidak ada bedanya antara membaca Yasin berjamaah di depan mayit atau di kuburannya, membaca seluruh al-Quran atau sebagiannya, untuk mayit di masjid atau di rumahnya" (Rasail al-Salafiyah, Syaikh Ali bin Muhammad as Syaukani, 46).

Friday, February 3, 2023

HUKUM PINDAH, GONTA GANTI MADZHAB DAN TALFIQ

 


*Hukum pindah, gonta ganti madzhab dan talfiq*

Fenomena perpindahan mazhab telah terjadi sejak generasi ulama terdahulu. Seperti Imam Abu Tsaur yang awalnya bermazhab Hanafi lalu menjadi murid Imam Syafii dan menyebarkan mazhabnya. Imam Thahawi semula bermazhab Syafii lalu pindah ke mazhab Hanafi. Dan Imam Ibnu Mulaqqin berpindah dari mazhab Maliki ke mazhab Syafii.

Berpindah mazhab, baik secara total maupun hanya dalam beberapa masalah, hukumnya boleh dengan dua syarat berikut:

1. Tidak menyengaja mencari pendapat yang paling ringan dari setiap mazhab dalam keadaan tidak mendesak

Syekh Zainuddin Al-Malibari, ulama mazhab Syafii, menyatakan bahwa orang awam wajib berpegang pada salah satu dari empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali).

Namun, ia masih boleh berpindah mazhab, baik secara keseluruhan maupun dalam beberapa masalah, dengan syarat tidak mencari yang ringan-ringan saja secara sengaja. Jika ia melakukannya, maka ia termasuk golongan yang fasik.

Imam Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah, ulama terkemuka mazhab Hanbali, juga menuliskan:

وَلَكِنْ لَيْسَ لَهُ أَنْ يَتَّبِعَ رُخَصَ الْمَذَاهِبِ وَأَخْذَ غَرَضِهِ مِنْ أَيِّ مَذْهَبٍ وَجَدَهُ فِيهِ، بَلْ عَلَيْهِ اتِّبَاعُ الْحَقِّ بِحَسَبِ الْإِمْكَانِ

Seseorang tidak boleh mencari-cari pendapat yang ringan dari beberapa mazhab, dan mengambil pendapat sesuai kehendaknya dari mazhab manapun itu. Namun, wajib baginya mengikuti pendapat yang benar sebisa mungkin.

Imam Syathibi, pakar ushul fikih dari mazhab Maliki, mengemukakan bahwa mengambil pendapat-pendapat yang ringan dari setiap mazhab adalah tindakan menuruti hawa nafsu.

Apabila keadaan mendesak atau seseorang membutuhkan pendapat yang ringan, maka ia boleh mengambil pendapat mazhab lain. Imam Taqiyuddin As-Subuki, ulama fikih terkemuka mazhab Syafii, mengungkapkan:

فَإِنَّهُ يَجُوْزُ التَّقْلِيْدُ لِلْجَاهِلِ وَالْأَخْذُ بِالرُّخْصَةِ مِنْ أَقْوَالِ الْعَلَمَاءِ بَعْضَ الْأَوْقَاتِ عِنْدَ مَسِيْسِ الْحَاجَةِ مِنْ غَيْرِ تَتَبُّعِ الرُّخَصِ. وَمِنْ هَذَا الْوَجْهِ يَصِحُّ أَنْ يُقَالَ الْإِخْتِلَافُ رَحْمَةٌ إِذِ الرُّخَصُ رَحْمَةٌ

Maka boleh taqlid bagi orang yang tidak tahu dan mengambil keringanan hukum dari pendapat-pendapat para ulama di sebagian waktu saat dibutuhkan, tanpa (menyengaja) mencari-cari pendapat yang ringan. Dari sini sah dikatakan bahwa perbedaan adalah rahmat, karena keringanan adalah rahmat.

2. Tidak menimbulkan talfiq (mencampurkan dua mazhab atau lebih dalam satu masalah)

Pengertian talfiq secara istilah menurut Ensiklopedia Fikih Kuwait adalah:

أَخْذُ صِحَّةِ الْفِعْل مِنْ مَذْهَبَيْنِ مَعًا بَعْدَ الْحُكْمِ بِبُطْلاَنِهِ عَلَى كُل وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِمُفْرَدِهِ

Mengambil sahnya satu perbuatan dari dua mazhab secara bersamaan setelah perbuatan tersebut dihukumi batal menurut masing-masing mazhab.

Misalnya, seseorang berwudhu sesuai mazhab Syafii, tetapi ketika bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram ia menganggapnya tidak batal, karena menurut mazhab Maliki hal itu tidak membatalkan wudhu selama tidak disertai syahwat.

Hal seperti itu tidak diperbolehkan, karena ada perbedaan pendapat dalam rukun wudhu antara mazhab Syafii dan Maliki. Dalam mazhab Syafii, hanya diwajibkan mengusap sebagian kepala saja, sementara mazhab Maliki mewajibkan untuk mengusap seluruh kepala.

Jika seseorang berwudhu dengan mazhab Syafii dan bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan mahram, maka wudhunya batal. Untuk memakai pendapat Maliki yang menghukumi bersentuhan kulit tidak batal, seseorang harus berwudhu dengan cara Maliki juga.

Ulama madzhab Syafi'i, imam Ibnu Hajar Al-Haitami, melarang seseorang untuk mencampurkan dua mazhab dalam masalah yang sudah tersusun dan terstruktur rangkaiannya menurut masing-masing mazhab. Demikian pula menurut ulama mazhab Hanafi, Syeikh ‘Alauddin Al-Hashkafi.

Agar tidak terjadi talfiq, maka seseorang harus mengikuti satu mazhab saja dalam setiap satu masalah atau ibadah. Misalnya, jika seorang bermazhab Syafii bermaksud berpindah ke mazhab Maliki saat wudhu, maka ia harus mengikuti mazhab Maliki dalam keseluruhan hukum wudhu, mulai syarat-syarat wudhu, rukun-rukunnya, sampai hal-hal yang membatalkannya. 

Namun, ada beberapa ulama yang membolehkan talfiq, antara lain Imam Ibnu Al-Humam dari mazhab Hanafi, serta Imam Ibnu ‘Arafah dan Syeikh Ad-Dasuqi dari mazhab Maliki, dengan tiga syarat:

Pertama, tidak sengaja mencari keringan-keringanan hukum sebagaimana penjelasan di atas.

Kedua, tidak dilakukan untuk membatalkan vonis hakim.

Ketiga, tidak dilakukan karena menarik diri dari perbuatan yang sudah dilakukan atau dari sesuatu yang disepakati.


Kesimpulan

Berpindah mazhab adalah hal yang tidak dapat dihindari karena situasi yang berubah-ubah. Ulama sepakat membolehkan seseorang berpindah mazhab dengan dua syarat:

Pertama, tidak berpindah mazhab dengan tujuan mengambil pendapat yang ringan-ringan saja dalam keadaan tidak terdesak. Kedua, tidak talfiq atau menggabungkan dua mazhab atau lebih dalam satu perkara ibadah.

Jika seseorang pindah mazhab dan memenuhi dua syarat di atas, maka amalannya sah secara fikih.

Wallahu A’lam bish Ash-Shawabi.

Thursday, February 2, 2023

HUKUM ANAK MENJADI WALI BAGI IBUNYA SENDIRI


👉 VIDIO KAJIAN AYAT DALAM AQIDAH


KAJIAN FIQIH (BAGAIMANA JIKA ANAK LAKI LAKI MENJADI WALI BAGI IBUNYA YANG MENIKAH)

Assalamu'alaikum,,,,

Pak Ustadz saya mau bertanya kalau anak laki laki ngawalian ibu nya nikah lagi, boleh kah???

Dan siapa saja yang sah menjadi walinya 

Terimakasih

Jawaban nya 

Waalaikum 'salam warahmatullahi wabarokatuh ... jawabannya ikhtilaf...

Kesimpulan sederhananya, seorang anak laki-laki tidak dapat menjadi wali bagi ibunya sendiri. Ini adalah hukum yang berlaku di Indonesia, yang secara umum didasari dari pandangan mazhab Asy-Syafi'iyah. Namun boleh jadi di negeri muslim lain, dimungkinkan hal itu, karena mungkin saja sistem hukum yang berlaku disana mengacu kepada mazhab selain Asy-Syafi'iyah, yang membolehkan anak menjadi wali bagi ibunya sendiri.

Dalam madzhab Hanafi yang lebih didahulukan adalah ashabah nasab, dan yang pertama adalah anak laki laki. Sebagai mana dalam keterangan berikut ini 

 فتقدم عصبة النسب وأولاهم الابن وابنه وإن سفل ... ثم الأب ثم الجد أبوه ثم الأخ الشقيق ثم لأب .....ثم ابن الأخ الشقيق ثم ابن الأخ لأب ثم العم الشقيق ثم لأب ثم ابن العم الشقيق ثم ابن العم لأب  

Yang lebih didahulukan adalah ashabah nasab, dan yang pertama adalah anak laki-laki, anak dari anak laki-laki dan ke bawahnya. Kemudian ayah, kemudian ayahnya ayah (kakek). Kemdian saudara seayah-seibu (syaqiq), kemudian saudara seayah saja. Kemudian anak laki dari saudara seayah-seibu, kemudian anak laki dari saudara seayah saja. Kemudian paman yang seayah dan seibu (paman syaqiq), kemudian paman yang hanya seayah tidak seibu. Kemudian anak laki dari paman yang seayah dan seibu (paman syaqiq) dan anak laki dari paman yang hanya seayah tidak seibu. . . .

Sebagaimana dalam keterangan berikut ini 

 وأحق الأولياء أب ثم جد ثم أبوه ثم أخ لأبوين أو لأب ثم ابنه وإن سفل ثم عم ثم سائر العصبة كالإرث، ويقدم أخ لأبوين على أخ لأب في الأظهر

Dan yang lebih berhak menjadi wali adalah ayah, kakek (ayahnya ayah), saudara laki-laki seayah-seibu, saudara laki-laki seayah saja, anak laki-laki dari saudara laki-laki dan kebawahnya, paman dan kemudian seluruh ashabah seperti waris. Dan diutamakan saudara seayah-seibu dari pada saudara seayah saja. Dalam Madzhab imam Syafi'i. 

Dalam referensi lainnya silahkan dibaca 


 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes