BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, June 25, 2023

HUKUM PRIA LGBT MENYENTUH WY



Pertanyaan 

Bagaimana hukumnya pria LGBT menyentuh wanita?'' Soalnya pria LGBT tukan syahwatnya cuma ama pria saja!!!


Jawabannya sebagai berikut dibawah ini 

Dalam bersentuhan lawan jenis itu tidak harus syahwat, yang penting disitu ada madzinnatus syahwat jika ketepatan dia gak syahwat tetap batal misal menyentuh wanita yang sudah tahu bangka mana ada syahwat tp tetep batal.

 ورابعها: تلاقي بشرتي ذكر وأنثى *ولو بلا شهوة* وإن كان أحدهما مكرها أو ميتا لكن لا ينقض وضوء الميت

Jadi ga batal menyentuh mayit yang batal itu yang menyentuh.

Referensinya

[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٦٢]

HUKUM AQIQAH DALAM KITAB BAJURI

 MWC.NUGAR.ANZAAY


الباجوري ج ٢ ص ٣۰٢

             ،،فصل،،فى احكام العقيقة.

Pasal: menerangkan tentang hukum-hukum Aqiqoh. 


وهي لغة اسم للشعر على رأس المولود وشرعا ما سيذكره المصنف بقوله.

Aqiqoh menurut bahasa ialah nama bagi rambut di atas kepala bayi yg baru lahir. Sedangkan menurut syara' Aqiqoh ialah sesuatu yg akan diterangkan oleh Mushonif. 


،،والعقيقة،، على المولود ،،مستحبة،،وفسر المصنف العقيقة بقوله ،،وهي الذبيحة عن المولود يوم سابعه،،اى يوم سابع ولادته.

Adapun Aqiqoh atas bayi yg baru lahir adalah di sunnahkan hukumnya. Selanjutnya Mushonif menjelaskan pengertian Aqiqoh melalui perkataanya, yaitu suatu penyembelihan untuk bayi yg baru lahir pada hari yg ke tujuh artinya hari ketujuh kelahiran si bayi itu. 


              Keterangan:

Pengertian"Aqiqoh" ialah suatu penyembelihan yang di sembelih berhubung dengan lahirnya seseorang, baik laki-laki atau pun perempuan sesuai dengan ketentuan² syara'. 

Jika telah lahir seorang bayi, laki-laki maupun perempuan, maka siorang tua bayi tersebut di sunnahkan mengaqiqohi anaknya itu, baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesempitan. 

Sebagian Ulama' berpendapat, bahwa mengaqiqohi anak yg baru lahir itu hukumnya sunnah mukakad. 


ويحسب يوم الولادة من السبع ولومات المولود قبل السابع ولاتفوت بالتأخير بعده فإن تأخرت للبلوغ سقط حكمها فى حق العاق عن المولود واماهو فمخير فى العق عن نفسه والترك.

Dan di hitunglah hari kelahiran itu dari hari ketujuh, meskipun bayi tersebut mati sebelum tujuh hari kelahiranya. Suatu Aqiqoh tidak hilang(berlalunya waktu) sebab terlambat sesudah tujuh hari, jika keterlambatan itu sampai (si bayi) menjafi baligh (dewasa) maka gugurlah hukum Aqiqoh dalam luang lingkup orang yg mengaqiqohi dari si anak tersebut. Sedangkan si anak di persilahkan memilih untuk mengaqiqohi dirinya atau tidak mengaqiqohi. 


ويذبح عن الغلام شاتان ويذبح عن الجارية شاة،،

Dan hendaknya di sembelih untuk Aqiqoh anak laki-laki, yaitu dua ekor kambing dan untuk anak perempuan adalah se ekor (kambing). 

Bersambung.....ke 2


قل بعضهم واما الخنثى فيحتمل الحاقه بالغلام اوبالجارية فلو بانت ذكورته امر بالتدارك وتتعدد العقيقة بتعدد الاولاد.

Sebagian para Ulama' berkata, bahwa adapun anak banci maka cenderung untuk menyamakanya dengan anak laki-laki atau perempuan. Jika telah jelas kelaki-lakianya si anak banci itu, maka di perintah menyusuli. Dan menjadi bilangan Aqiqoh sebab dengan adanya bilangan anak. 


،،ويطعم،، العاق من العقيقة ،،الفقراء والمساكين،، فيطبخها بحلو ويهدى منها للفقراء والمساكين.

Dan memberikanlah makan bagi orang yg mengaqiqohi dari Aqiqohnya kepada para fakir dan miskin, maka hendaknya orang yg mengaqiqohi itu memasakkan aqiqohnya dengan rasa manis serta mengantarkanya kepada para fakir miskin. 


ولا يتخذها دعوة ولايكسر عظمها.

Bagi yang mengaqiqohi tidak boleh menggunakan(menjadikan) aqiqohnya dengan bentuk suatu undangan dan juga tidak boleh di pecah-pecah tulangnya. 


واعلم ان سن العقيقة وسلامتها من عيب ينقص لحمها.

Ketahuilah, bahwasanya umur binatang yang di buat aqiqoh dan keselamatanya dari cacat yg dapat mengurangi dagingnya. 


والأكل منها والتصدق ببعضها وامتناع بيعها وتعينها بالنذر حكمه على ما سبق فى الأضحية.

Ada pun memakan aqiqoh, menshodaqohkan dan terhalangnya menjual serta tertentunya aqiqoh sebab nadzar hukumnya adalah sama halnya dengan keterangan yang terdahulu disebutkan dalam bab Qurban. 


ويسن ان يؤذن فى أذن المولود اليمنى حين يولد.

Dan disunnahkan ketika bayi itu di lahirkan, yaitu diadzani, pada telinga kanan bayi dan menkomati pada telinganya yang kiri. 


وأن يحنك المولود بتمر فيمضغ ويدلك به حنكه داخل فمه لينزل منه شىء الى الجوف فإن لم يوجد تمر فرطب وإلا فشئ حلو.

Hendaknya juga sibayi itu di cetai(di masuki bagian langit-langit mulut, pen) dengan kurma, maka mengunyahlah dan menggosokkan pada langit-langit mulut si bayi bagian dalamnya, agar kunyahan kurma itu tadi terus turun menuju ke perut. Jika tidak di temukan kurma, maka boleh dengan kurma basah, jika tidak ada maka dengan sedikit saja dari sesuatu yg manis. 


وأن يسمى يوم سابع ولادته ويجوز تسميته قبل السابع وبعده.

Hendaknya si maulud (anak yg di lahirkan) di beri nama pada hari ketujuh kelahiranya, dan boleh menamakanya itu sebelum berumur tujuh hari dan pula sesudahnya. 


ولو مات المولود قبل السابع سن تسميته.

Jika san maulud itu meninggal (mati) sebelum berumur tujuh hari, maka tetap di sunnahkan memberi nama kepadanya. 

          والله أعلم بالصواب....


HUKUM UDHIYAH DALAM KITAB BAJURI GROP FM

 


 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰه  وَبَرَكَاتُهُ ....

بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِيمِ 

،،فصل،،

فى احكام الأضحية،،

Pasal: menerangkan hukum hukumnya Udh-hiyyah (Qurban).

بضم الهمزة فى الأشهر وهي إسم لما يذبح من النعم يوم عيد 

النحر وأيام التشريق تقربا الى الله تعالى.

Kata "Udh-hiyyah " menurut pendapat yg lebih masyhur di baca dhommah.

Udh-hiyyah adalah nama bagi hewan yg di sembelih, yaitu berupa binatang piaraan pada hari raya kurban dn hari hari Tasyriq karena semata bertaqarrub(mendekatkan diri)  kepada Allah. 

             Keterangan

Pengertian "Udh-hiyyah"atau "kurban" yaitu suatu tindak beribadah kepada Allah dengan cara menyembelih binatang tertentu (seperti kambing, kerbau, unta dll) pada hari raya haji (Qurban) dan hari hari Tasyriq (ya itu tgl 11,12,dan 13 Dhulhijjah) sesuai dengan ketentuan ketentuan syara'. 


والأضحية سنة مؤكدة،،  على الكفاية فإذا اتى بها واحد من اهل بيت كفى عن جميعهم ولا تجيب الأضحية الا بالنذر.

Berkurban hukumnya adalah sunah yg di tekankan atas dasar kifayah, maka apa bila salah seorang dari ahli rumah (suatu kluarga) telah mengerjakan kurban, maka cukuplah seluruh mereka, dan tidak menjadi wajib suatu Kurban kecuali sebab ada nadzar. 

ويجزئ فيها الجذع من الضأن،،  وهو ما له سنة وطعن فى الثانية ،،والثني من المعز،،  وهو ما له سنتان وطعن فى الثالثة ، والثني من الإبل ما له خمس سنين ،وطعن فى الساد سة ،والثني من البقر ما له سنتان وطعن فى الثالثة.

Mencukupilah untuk kurban itu, domba yg telah gugur sebuah giginya yaitu domba yg berumur 1-2 tahun, kambing yg telah gugur dua giginya yaitu berumur 2-3 tahun, unta yang gugur dua giginya, yaitu yang berumur 5-6 tahun dan lembu (kerbau) yang telah gugur dua giginya yaitu yg berumur 2-3 tahun. 

وتجزئ البدنة عن سبعة،،  إشتركوا فى التضحية بها.

Dan mencukupilah seekor unta untuk menjadi kurban bagi 7 orang berserikat dalam berkurban dengan binatang unta tersebut. 


وتجزئ ،، البقر عن سبعة،،  كذالك وتجزئ ،، الشاة عن شخص ،،واحد،، وهى افضل من مشاركته فى بعير.

Juga mencukupi seekor lembu untuk berkurban bagi 7 orang yang berserikat dan mencukupi seekor kambing untuk kurban seorang saja. Hal ini (kambing satu untuk kurban seseorang)adalah lebih utama dari pada yg terjadi dengan perserikatan dalam hal berkurban unta. 

                            Keterangan

Perlu di ketahui, bahwa binatang yg di jadikan kurban itu tidak harus berjenis jantan (laki laki),  tetapi yang betina (perempuan)juga sah(boleh) di buat kurban asalkan umur binatang itu sudah mencukupi dengan ketentua ketentuan syara'. Jika sekiranya menghendaki yg lebih utama, maka sebaikny binatang yg di jadikan kurban itu tadi berjenis laki laki. 


وافصل انواع الاضحية ابل ثم بقر ثم غنم.

Adapun yang lebih utama macam macam binatang yang di buat kurban, yaitu unta, lembu kemudian kambing. 


،،واربع،، وفى بعض النسخ واربعة ،، لا تجزئ فى الضحايا،،.

Empat binatang yg tidak mencukupi syarat untuk berkurban (menurut sebagian keterangan menggunakan kata "Arba'ah".


Bersambung ke 


احدها ،، العوراء البين،، اى الظهر ،،عورها،، وان بقيت الحدقة فى الاصح.

1. Binatang yg matanya rusak sebelah yg tampak terang rusaknya ,meskipun masih wujud kurnia(matanya) menurut pendapat yang lebih shoheh. 


والثانى ،،العرجاء البين عرجها،، ولو كان حصول العرج لها عنداضجاعها للتضحية بها بسبب اضطرابها.

2. Binatang yang pincang yang tampak terang pincangnya, meskipun kepincanganya binatang itu dapat di ketahui ketika di baringkan karena hendak di sembelih sebab meronta-ronta. 


والثالث ،،المريضة البين مرضها،، ولا يضر يسير هذه الأمور.

3. Binatang yg sakit yg tampak terang sakitnya dan tidak berbahaya akan sedikitnya beberapa perkara ini. 


والرابع ،،العجفاء،، وهى التى ذهب مخها ،،اى ذهب دماغها  ،،من الغزال،، الحاصل لها.

4. Binatang yang kurus yang telah hilang sumsumnya (sebab kekurusanya). 


ويجزئ الخصى،، اى المقطوع الخصيتين ،،والمقسور القرن،، ان لم يؤثر فى اللحم.

Dan mencukupilah untuk berqurban, ya itu binatang yang di kebiri artinya binatang yg di potong kedua ginjalnya dan juga mencukupi binatang yg pecah kedua tanduknya jika memang pecahnya itu tidak sampai membekas pada daging. 


ويجزئ ايضا فاقدة القرون وهي المسماة بالجلحاء.

Juga mencukupi (untuk berqurban) binatang yg tidak ada tanduknya, ya itu yg di namai binatang"prucul".


ولاتجزئ المقطوعة،، كل الأذن،، ولا بعضها ولاالمخلوقة بلااذن و لاالمقطوعة ،،الذنب،، ولابعضه.

Tidaklah mencukupi untuk qurban ya itu binatang yang buntung (putus) semua telinganya, juga binatang yg putus sebagian telinganya dan binatang yg terjadi tanpa telinga. Demikian pula binatang yg buntung (putus) ekornya.


Bersambung 


ويدخل ،، وقت الذبح للأضحية  ،،من وقت صلاة العيد،، اى عيد النحر وعبارو الروضة واصلها ويدخل وقت التضحية إذا طلعت الشمس يوم النحر ومضى قدر ركعتين وخطبتين خفيفتان إنتهى.

Dan masuklah waktu penyembelihan (qurban) mulai dari waktu sholat hari raya qurban, sedsngkan ibarot yg terdapat dalam kitab Raudloh dan asalnya (menyebutkan), bahwa mulai masuk wsktu penyembelihan Qurban yaitu ketika telah terbit matahari pada hari raya qurban dan sudah berlalu sekedar mengerjakan sholat dua roka'at dan dua khutbah(selesailah pembicaraan kitab Raudloh). 

ويستمر وقت الذبح ،،الى غروب الشمس من اخر ايام التشريق ،، وهى الثلاثة المتصلة بعاشر الحجة.

Waktu itu berlangsung terus sampai terbenamnya matahari pada hari terahir dari hari-hari Tasyriq, yaitu tiga hari yg bersambung dengan tanggal sepuluh bulan Dzulhiijjah. 


Keterangan:

1. Waktu penyembelihan binatang qurban adalah di mulai pada hari raya Idul Adha (setelah dan sekedar masa dua khutbah) pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah sampai dengan terbennya matahari pada tanggal 13 Dzuhijjah

2. Sesuai dengan tuntunan yg pernah di perbuat oleh Rosulullah, maka penyembelihan binatang qurban di lakukan pada siang hari, tetapi tidak terdapat larangan dari beliau yg menyatakan bahwa penyembelihan qurban tidak boleh di lakukan pada malam hari.

Bersambung ke 4


ويستحب عند الذبح خمسة أشياء.

Ada lima perkara yg di sunahkan (untuk di lakukan, pen.) ketika menyembelih binatang qurban, yaitu:


احدها ،،التسمية،، فيقول الذابح بسم الله والاكمل بِسْمِ ْاللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الْرَحِيمِ فلولم يسم حل المذحوح.

1. Membaca Basmalah, maka bagi Dzabikh (penyembelih) sunnah membaca Bismillah. 

Adapun yang lebih sempurna yaitu, Bismillahirrahmanirrahim. Jika tidak membaca Basmalah, maka binatang yg di sembelih hukumnya tetap halal. 


والثانى،، الصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم ويكره ان يجمع بين اسم الله واسم رسوله.

2. Membaca shalawat Nabi saw, dan di makruhkan mengumpulkan antara nama Allah dan Rasul-Nya. 


والثالث،، استقبال القبلة،، بالذبيحة اى يوجه الذابح مذبحها للقبلة ويتوجه هو ايضا.

3. Menghadap qiblat dengan sembelihanya, artinya si Dzabih menghadapkan sembelihanya ke arah qiblat dan dia sendiri juga menghadap qiblat. 


والرابع،، التكبير،، اى قبل التسمية او بعدها ثلاثا كما قال الماوردى.

4. Membaca Takbir, sebelum membaca Basmalah atau sesudahnya sebanyak 3 kali sebagaimana yg di katakan oleh Imam Mawardi. 


والخامس،، الدعاء بالقبول،، فيقول الذابح اللهم هذه منك واليك فتقبلٍ اى هذه الاضحية نعمة منك علي وتقربت بها اليك فتقبلها.

5. Berdoa dengan meminta (agar qorbanya, pen) dapat di terima(Allah) ,maka si Dzabih hendaknya membaca doa "Wahai Allah"!. Qurban ini adalah dari Engkau dan untuk Engkau, maka kabulkanlah (trimalah) qurban ini arti nya qurban ini adalah ni'mat dari Engkau untukku, dan aku mendekatkan kepadamu dengan qurban ini, maka semogs Engkau terima qurban ini. 


ولا يأكول المضحى شيئا من الاضحية المنذورة،، بل يجب عليه التصدق بجميع لحمها فلو اخرها قتلفت لزمه ضمانه.

Orang yg berqurban tidak boleh memakan sedikitpun dari binatang qurban yg di nadzarkan, malahan wajib baginya menshadaqahkan (memberikan) seluruh dagingnya. Seandainya Mudhahhi (yg berqurban) mengahirkan qurbanya, tiba-tiba tusaklah qurbanya, maka wajib baginya menanggung(kewajiban) qurbanya itu. 


Keterangan:

Para Ulama' sepakat pendapat, bahwa orang yg paling baik menyembelih binatang qurban adalah justru orang yg berqurban itu sendiri, dan boleh mewakilkan penyembelihanya kepada orang lain.

Bersambung ke 5


ويأكل من الأضحية المتطوع بها،، ثلثا على الجديد ،واما الثلثان فقيل عليه يتصدق بهما ورجحه النووى فى تصحيح التنبيه.

Bagi mudhahhi boleh memakan qurban yg statusnya di sunahkan yaitu1/3 menurut pendapatt Imam Syafi'i yg baru. Adapun yg 2/3 hendaknya Mudhahhi menshodaqohkan saja dan Imam Nawawi menjunjung pendapat itu tersebut dalam tsahihan kitab Tanbih. 


وقيل يهدى ثلثا للمسلمين الأغنياء ويتصدق بثلث على الفقراء من لحمها ولم يرجح النووي فى الروضة شيأ من هذين الوجهين.

Dan juga di katakan, hendaknya si Mudhahhi memberikan yg 1/3 kepada para orang Islam yg cukup-cukup dan menshadaqohkan 1/3 dagingnya kepada faqir miskin. Imam Nawawi tidak menjunjung sedikitpun dari kefua pendapat ini dalam kitsb Raudloh dan aslinya. 


ولا يبيع،، اى يحرم على المضحى بيع شئ  ،،من الأضحية،، اى من لحمها اوشعرها اوجلدها ويحرم ايضا جعله أجرة للجزار ولو كانت الأضحية تطوعا.

Tidak boleh dalam arti haram hukumnya bagi Mudhahhi menjual sedikit saja dari qurbanya artinya menjual dagingnya, bulunya dan kulitnya, dan juga haram menjadikan kulit binatang qurbanya sebagai upah kepada pihak pemotong (rumah pemotongan) meskipun qurban itu berstatus sunnah. 


ويطعم ،،حتما من الأضحية المتطوع بها،، الفقراء والمساكين،،والافضل التصدق بجميعها الا لقمة اولقما يتبرك المضحى بأكلها فإنه يسن له ذلك.

Wajib( bagi Mudhahhi) memberikan daging qurban yg di sunnahkan, kepada para faqir dan miskin, adapun yg lebih utama menshadaqohkan seluruh qurbanya kecuali sesuap atau beberapa suap di mana Mudhahhi berharap berkah lantaran memakanya, karena sesungguhnya Mudhahhi memang di sunnahkan untuk mengambil berkah tersebut. 


وإذا أكل البعض وتصدق بالباقى حصل له ثواب التضحية بالجميع والتصدق بالبعض.

Ketika Mudhahhi memakan sebagian dan menshadaqahkan yg masih ada, maka dia sudah memperoleh pahala berqurban seluruhnya dan pahala shadaqah dengan yg sebagian itu. 

والله أعلم بالصواب...

QURBAN HEWAN TERPOTONG TELINGA, BAGAIMANAKAH?

 MWC.NUGAR.ANZAAY


📒 *Kilas Qurban*

❁❅━━━━┉┉┈

🙉 _*Qurban Hewan Terpotong Telinga*_

----------------------

Sahkah hewan Qurban Terpotong Telinga..❓❓

                        --<>--<>--<>--<>--

*قوله ( ولا تجزئ المقطوعة كل الأذن ولا بعضها ) أي وإن كان يسيراً لذَهاب جزء مأكول، وقال أبو حنيفة ( إن كان المقطوع دون الثلث أجزأ ) قوله ( ولا المخلوقة بلا أُذُن ) أي أو بعضها فيما يظهر؛ لأنها فاقدة جزء مأكول، وقد وجدت بعضهم استظهر ذلك وإن استقرب المحشي الإجزاء، قال ( لعدم تأثيره في اللحم مع وجود الأذن الأخرى ) لكن فيه أنها فاقدة جزء مأكول. وبحث بعضهم : أن شلَل الأذن كفقدها، وهو ظاهر إن خرجت بالشلل عن كونها مأكولة. ولا يضر شق الأذن ولا خرقها إن لم يزل بهما شيء منها، وإلا ضر.*

[الباجوري، ٢/ ٦٢١]


_[Tidak sah hewan yang terpotong seluruh atau sebagian telinganya] yakni meskipun sedikit, sebab hilangnya bagian yang dimakan. Abu Hanifah berpendapat jika yang terpotong kurang dari 1/3 maka sah. [Dan tidak sah hewan yang tercipta tanpa telinga] yakni atau sebagian telinga menurut pendapat yang dhohir. Sebab ia kehilangan bagian yang dimakan. Sungguh saya mendapati sebagian ulama menguatkan pendapat ini meskipun, muhasyi (sekh Birmawi) menganggap dekat akan sahnya. Beliau berkata, "Sebab tidak ada pengaruh pada daging sedangkan ada telinga yang lain". Akan tetapi disana terdapat hilangnya bagian yang dimakan. Sebagian ulama membahas bahwa lumpuhnya telinga hukumnya seperti tidak adanya telinga. Pendapat ini dhohir jika sebab lumpuh itu menjadikannya keluar dari sesuatu yang dimakan. Pecah atau lubangnya telinga tidak membahayakan jika keduanya tidak menyebabkan hilangnya sesuatu dari telinga. Jika sebaliknya maka membahayakan._


✿❁ ═══════

https://t.me/FikihQurban

PATUNGAN 7 ORANG BEDA NIAT, BAGAIMANAKAH...???


MWC.NUGAR.ANZAAY


📒 *Kilas Qurban*

❁❅━━━━┉┉┈

🐪 _*Patungan 7 Orang Beda Niat*_

----------------------

Bagaimana kalau mereka beda niat..❓❓

                        --<>--<>--<>--<>--

*قوله: (اشتركوا فى التضحية بها) أى بالبدنة ومثلها الهدى والعقيقة وغيرهما فالتقييد بالتضحية لخصوص المقام سواء اتفقوا فى نوع القربة أم اختلفوا فيه كما إذا قصد بعضهم التضحية وبعضهم الهدى وبعضهم العقيقة، وكذلك ما لو أراد بعضهم التضحية وبعضهم الأكل وبعضهم البيع ولو كان أحدهم ذميا لم يقدح فيما قصده غيره من أضحية ونحوها ولهم قسمة اللحم، لأنها قسمة إفراز على الأصح كما في المجموع وللجزار بيع حصته بعد ذلك.*

[الباجوري، ٢/ ٦١٧]


_[Mereka berserikat dalam Qurban dengannya] yakni dengan seekor unta. Semisal dengan Qurban yaitu Hadyu, Aqiqah, dan selain keduanya. Pembatasan dengan Qurban karena pengkhususan pembicaraan (saja). Sama saja apakah mereka sama dalam macam ibadah ataupun berbeda, seperti jika sebagian berniat Qurban dan sebagian lain Hadyu dan Aqiqah. Demikian juga jika sebagian menginginkan Qurban dan sebagian lain makan dan jual-beli. Meskipun salah satu pesertanya Kafir Dzimmi tidak merusak apa yang diniatkan anggota lainnya berupa Qurban dan semisalnya. Mereka mendapatkan bagian daging (masing-masing) sebab pembagian ini merupakan pembagian pemilahan hak menurut pendapat yang paling sohih sebagaimana di Majemuk. Dan bagi tukang jagal boleh menjual bagiannya setelah itu._

✿❁ ═══════

https://t.me/FikihQurban

SESUATU YANG SAH DIPERJUAL BELIKAN SAH PULA DIHIBAHKAN


Deskripsi masalah 

Pemberian bangkai ayam kepada non muslim itu tidak boleh, 

Cerita masalah 

Saya pernah dalam satu kelas ada 1 orang non muslimnya, masing masing kelompok membawa 1 ekor ayam 🐔 praktek penyembelihan tuu.

Karena ayam bukan kampung tapi pedaging, anak lupa bahwa ayam pedaging itu rentan mati dimasukan ke plastik hitam. 

Dari jumlah 6 ayam mati 4 ekor eeh diminta tuh ayam sama non muslim yang 4 ekor itu.

Kata yang muslim pak kasihkan aja ayamnya dia minta Koo. Saya jawab terserah aja kalau dia mau, karena buat kita ga boleh haram hukumnya memakan bangkai ayam.

Non muslimnya bilang sayang pak...terus saya jawab, silahkan naak... kalau MAU ambil...

Kronologis cerita diatas hanyalah sebuah contoh saja. 

Bagaimanakah menurut dewan pakar referensi BH-R....???

Jawabannya sebagai berikut dibawah ini 

Agaknya tidak sah Hibah bangkai. Terdapat kaidah.

ما صح بيعه صح هبته

_Apa yang sah diperjual belikan sah dihibahkan..._

Jadi solusinya tidak boleh dibuang dan tidak boleh dikasihkan (dihibahkan) kepada non muslim itu sekalipun minta. Karena dalam masalah hibbah tidak ada syarat harus muslim. Solusinya, harus akad  naqlul yad. 

Untuk tehnik Nnaqlul yad adalah pak / Bu Ini aku punya hak atas bangkai. hak ku ini aku gugurkan padamu jika kamu bayar sekian.

Dapat disimpulkan bahwa : Naqlul Yad itu solusi dari Ulama syafiiyah untuk mengganti jual beli barang najis. Seperti pupuk kandang dll. Jadi bukan bendanya tapi haknya yang diuangkan.

Adapun referensi terkait jual beli barang najis.

قوله (لا يصح بيع عين نجاسة) أي سواء امكن تطهيرها بالاستحالة كالخمر وجلد الميتة ام لا كالسرجين والكلب ولو معلَّما.

ويجوز نقل اليد عن النجس بالدراهم كما في النزول عن الوظائف وطريقه أن يقول المستحق له *أسقطتُ حقي من هذا بكذا فيقول الآخر قبلت.* 

(الباجوري ٢/ ٦٠٠)

KRONOLOGIS SEJARAH QURBAN KISAH KESABARAN NABI ISMAIL

 



𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐁𝐈 𝐈𝐒𝐌𝐀𝐈𝐋.

𝐒𝐄𝐉𝐀𝐑𝐀𝐇 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐈𝐃𝐔𝐋 𝐀𝐃𝐇𝐀.

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim عليه السلام menyembelih kurban fisabilillah berupa 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang mengaguminya, bahkan para Malaikat pun terkagum-kagum atas kurbannya.

"Kurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku sembelih karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya." Kata Nabi Ibrahim عليه السلام, sebagai ungkapan karena Sarah, istri Nabi Ibrahim belum juga mengandung.

Kemudian Sarah menyarankan Ibrahim agar menikahi Hajar, budaknya yang negro, yang diperoleh dari Mesir. Ketika berada di daerah Baitul Maqdis, beliau berdo'a kepada Allah سبحا نه و تعالى agar dikaruniai seorang anak, dan doa beliau dikabulkan Allah سبحا نه و تعالى. Ada yang mengatakan sa'at itu usia Ibrahim mencapai 99 tahun. Dan karena demikian lamanya maka anak itu diberi nama Isma’il, artinya. Allah telah mendenga. Sebagai ungkapan kegembiraan karena akhirnya memiliki putra, seolah Ibrahim berseru, "Allah mendengar doaku."

Ketika usia Ismail menginjak kira-kira 7 tahun ada pula yang berpendapat 13 tahun), pada malam tarwiyah, hari ke 8 di bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim عليه السلام bermimpi ada seruan, "Hai Ibrahim! Penuhilah nazarmu janjimu."

Pagi harinya, beliau pun berpikir dan merenungkan arti mimpinya semalam. Apakah mimpi itu dari Allah سبحا نه و تعالى atau dari setan? Dari sinilah kemudian tanggal 8 Dzulhijah disebut sebagai hari tarwiyah artinya, berpikir, merenung.

Pada malam ke 9 di bulan Dzulhijjah, beliau bermimpi sama dengan sebelumnya. Pagi harinya, beliau tahu dengan yakin mimpinya itu berasal dari Allah سبحا نه و تعالى. Dari sinilah hari ke 9 Dzulhijjah disebut dengan hari ‘Arafah artinya, mengetahui, dan bertepatan pula waktu itu beliau sedang berada di tanah Arafah.

Malam berikutnya lagi, beliau mimpi lagi dengan mimpi yang serupa. Maka, keesokan harinya, beliau bertekad untuk melaksanakan nazarnya janjinya itu. Karena itulah, hari itu disebut denga hari menyembelih kurban yaumun nahr. Dalam riwayat lain dijelaskan, ketika Nabi Ibrahim عليه السلام bermimpi untuk yang pertama kalinya, maka beliau memilih domba-domba gemuk, sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban. Tiba-tiba api datang menyantapnya. Beliau mengira bahwa perintah dalam mimpi sudah terpenuhi. Untuk mimpi yang kedua kalinya, beliau memilih unta-unta gemuk sejumlah 100 ekor untuk disembelih sebagai kurban. Tiba-tiba api datang menyantapnya, dan beliau mengira perintah dalam mimpinya itu telah terpenuhi.

Pada mimpi untuk ketiga kalinya, seolah-olah ada yang menyeru, "Sesungguhnya Allah سبحا نه و تعالى memerintahkanmu agar menyembelih putramu, Ismail." Beliau terbangun seketika, langsung memeluk Ismail dan menangis hingga waktu shubuh tiba. Untuk melaksanakan perintah Allah سبحا نه و تعالى tersebut, beliau menemui istrinya terlebih dahulu, Hajar ibu Ismail.

Beliau berkata, "Dandanilah putramu dengan pakaian yang paling bagus, sebab ia akan kuajak untuk bertamu kepada Allah." Hajar pun segera mendandani Ismail dengan pakaian paling bagus serta meminyaki dan menyisir rambutnya.

Kemudian beliau bersama putranya berangkat menuju ke suatu lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang. Pada sa'at itu, Iblis terkutuk sangat luar biasa sibuknya dan belum pernah sesibuk itu. Mondar-mandir ke sana ke mari. Ismail yang melihatnya segera mendekati ayahnya.

"Hai Ibrahim! Tidakkah kau perhatikan anakmu yang tampan dan lucu itu?" Seru Iblis.

"Benar, namun aku diperintahkan untuk itu menyembelihnya." Jawab Nabi Ibrahim عليه السلام.

Setelah gagal membujuk ayahnya, Iblis pun datang menemui ibunya, Hajar, "Mengapa kau hanya duduk-duduk tenang saja, padahal suamimu membawa anakmu untuk disembelih?" Goda Iblis.

"Kau jangan berdusta padaku, mana mungkin seorang ayah membunuh anaknya?" Jawab Hajar.

"Mengapa ia membawa tali dan sebilah pedang, kalau bukan untuk menyembelih putranya?" Rayu Iblis lagi.

"Untuk apa seorang ayah membunuh anaknya?" Jawab Hajar balik bertanya.

"Ia menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk itu." Goda Iblis meyakinkannya.

"Seorang Nabi tidak akan ditugasi untuk berbuat kebatilan. Seandainya itu benar, nyawaku sendiri pun siap dikorbankan demi tugasnya yang mulia itu, apalagi hanya dengan mengurbankan nyawa anaku, hal itu belum berarti apa-apa!" Jawab Hajar dengan mantap.

Iblis gagal untuk kedua kalinya, namun ia tetap berusaha untuk menggagalkan upaya penyembelihan Ismail itu. Maka, ia pun menghampiri Ismail seraya membujuknya, "Hai Isma'il! Mengapa kau hanya bermain-main dan bersenang-senang saja, padahal ayahmu mengajakmu ketempat ini hanya untk menyembelihmu. Lihat, ia membawa tali dan sebilah pedang."

"Kau dusta, memangnya kenapa ayah harus menyembelih diriku?" Jawab Ismail dengan heran.

"Ayahmu menyangka bahwa Allah memerintahkannya untuk itu." Kata Iblis meyakinkannya.

"Demi perintah Allah! Aku siap mendengar, patuh, dan melaksanakan dengan sepenuh jiwa ragaku." Jawab Ismail dengan mantap.

Ketika Iblis hendak merayu dan menggodanya dengan kata-kata lain, mendadak Ismail memungut sejumlah kerikil ditanah, dan langsung melemparkannya ke arah Iblis hingga butalah matanya sebelah kiri. Maka, Iblis pun pergi dengan tangan hampa. Dari sinilah kemudian dikenal dengan kewajiban untuk melempar kerikil jumrah dalam ritual ibadah haji.

Sesampainya di Mina, Nabi Ibrahim عليه السلام berterus terang kepada putranya, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?" ( QS. Ash-Shâffât. 37 : 102 )

Ia Ismail menjawab, "Hai bapakku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, إن شاء الله! Kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." ( QS. Ash-Shâffât. 37 : 102 )

Mendengar jawaban putranya, legalah Nabi Ibrahim عليه السلام dan langsung ber-tahmid mengucapkan الحمد لله sebanyak-banyaknya.

Untuk melaksanakan tugas ayahnya itu Ismail berpesan kepada ayahnya, "Wahai ayahanda! Ikatlah tanganku agar aku tidak bergerak-gerak sehingga merepotkan. Telungkupkanlah wajahku agar tidak terlihat oleh ayah, sehingga tidak timbul rasa iba. Singsingkanlah lengan baju ayah agar tidak terkena percikan darah sedikitpun sehingga bisa mengurangi pahalaku, dan jika ibu melihatnya tentu akan turut berduka."

"Tajamkanlah pedang dan goreskan segera dileherku ini agar lebih mudah dan cepat proses mautnya. Lalu bawalah pulang bajuku dan serahkan kepada agar ibu agar menjadi kenangan baginya, serta sampaikan pula salamku kepadanya dengan berkata, "Wahai ibu! Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Allah."

Terakhir, janganlah ayah mengajak anak-anak lain ke rumah ibu sehingga ibu sehingga semakin menambah belasungkawa padaku, dan ketika ayah melihat anak lain yang sebaya denganku, janganlah dipandang seksama sehingga menimbulka rasa sedih di hati ayah." Sambung Isma’il.

Setelah mendengar pesan-pesan putranya itu, Nabi Ibrahim عليه السلام menjawab, "Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah سبحا نه و تعالى adalah kau, wahai putraku tercinta!"

Kemudian Nabi Ibrahim  عليه السلام menggoreskan pedangnya sekuat tenaga ke bagian leher putranya yang telah diikat tangan dan kakinya, namun beliau tak mampu menggoresnya.

Ismail berkata, "Wahai ayahanda! Lepaskan tali pengikat tangan dan kakiku ini agar aku tidak dinilai terpaksa dalam menjalankan perintah-Nya. Goreskan lagi ke leherku agar para malaikat megetahui bahwa diriku ta'at kepada Allah سبحا نه و تعالى dalam menjalan perintah semata-mata karena-Nya."

Nabi Ibrahim  عليه السلام melepaskan ikatan tangan dan kaki putranya, lalu beliau hadapkan wajah anaknya ke bumi dan langsung menggoreskan pedangnya ke leher putranya dengan sekuat tenaganya, namun beliau masih juga tak mampu melakukannya karena pedangnya selalu terpental. Tak puas dengan kemampuanya, beliau menghujamkan pedangnya kearah sebuah batu, dan batu itu pun terbelah menjadi dua bagian.

"Hai pedang! Kau dapat membelah batu, tapi mengapa kau tak mampu menembus daging?" Gerutu beliau.

Atas izin Allah سبحا نه و تعالى, pedang menjawab, "Hai Ibrahim! Kau menghendaki untuk menyembelih, sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman, 'jangan disembelih.' Jika begitu, kenapa aku harus menentang perintah Allah?"

Allah سبحا نه و تعالى berfirman, "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata bagimu. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." ( QS. Ash-Shaffât. 37 : 106 ).

Menurut satu riwayat, bahwa Ismail diganti dengan seekor domba kibas yang dulu pernah dikurbankan oleh Habil dan selama itu domba itu hidup di syurga. Malaikat Jibril datang membawa domba kibas itu dan ia masih sempat melihat Nabi Ibrahim  عليه السلام menggoreskan pedangnya ke leher putranya. Dan pada sa'at itu juga semesta alam beserta seluruh isinya bertakbir ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ mengagungkan kebesaran Allah سبحا نه و تعالى atas kesabaran kedua Umat-Nya dalam menjalankan perintahnya. Melihat itu, Malaikai Jibril terkagum-kagum lantas mengagungkan asma Allah, ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ, ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ, ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ. Nabi Ibrahim عليه السلام menyahut, “Lâ Ilâha Illallâhu wallâhu Akbar”. Ismail mengikutinya, “Allâhu Akbar wa lillâhil hamd”. Kemudian bacaan-bacaan tersebut dibaca pada setiap hari raya kurban Idul Adha.


والله اعلم


Sumber :

Kitab Misykatul Anwar, karangan Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali.

Kisah orang-orang sabar.

Sirah para Nabi.


💚

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes