Saturday, July 1, 2023
TAFSIR AYAT KATA تستطع TERULANG DUA KALI, Bagaimanakah
Pertanyaan
Assalamualaikum nanyak sedikit doang..hee..🙏🏻..guru guru yang baik hati..dikit doang..
من إثبات التاء في فعل (تستطع) في المرة الأولى ، وحذفها في فعل (تسطع) في المرة الثانية الكهف.
Kenapa di surat alkhafi ada ayat dengan kata (tasthi)atau (tastathi)..monggo kiyai di bantu sedikit doang..
Awam ..🙏🏻🙏🏻
Wa'alaikumussalam. Pembuangan huruf ta' pada kalimat kedua tujuannya agar cocok antara lafadz dengan maknanya, karena pada kalimat pertama yang ada huruf ta'nya itu belum ada penjelasannya jadi masih terdapat kemusykilan yang kuat dan berat, setelah ada panafsiran dan penjelasan pada kalimat kedua maka tidak memakai huruf ta' lagi karena kemusykilannya sudah hilang. Wallohu a'lam. [Nur Hamzah].
Referensi :
- kitab tafsir ibnu katsir (18/82)
وَقَوْلُهُ: ﴿ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا﴾ أَيْ: هَذَا تَفْسِيرُ مَا ضِقْتَ بِهِ ذَرْعًا، وَلَمْ تَصْبِرْ حَتَّى أُخْبِرَكَ بِهِ ابْتِدَاءً،
وَلَمَّا أَنْ فَسَّرَهُ لَهُ وَبَيَّنَهُ وَوَضَّحَهُ وَأَزَالَ الْمُشْكَلَ قَالَ: مَا لَمْ تَسْطِعْ
وَقَبْلَ ذَلِكَ كَانَ الْإِشْكَالُ قَوِيًّا ثَقِيلًا فَقَالَ: ﴿سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا﴾ فَقَابَلَ الْأَثْقَلَ بِالْأَثْقَلِ، وَالْأَخَفَّ بِالْأَخَفِّ،
كَمَا قَالَ تَعَالَى: ﴿فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ﴾ وَهُوَ الصُّعُودُ إِلَى أَعْلَاهُ، ﴿وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا﴾ الْكَهْفِ:٩٧ ،
وَهُوَ أَشَقُّ مِنْ ذَلِكَ، فَقَابَلَ كُلًّا بِمَا يُنَاسِبُهُ لَفْظًا وَمَعْنَى وَاللَّه أَعْلَمُ.
Semoga bermanfaat untuk kita semuanya. Aamiin....
MASIH ADAKAH WALI, BAGAIMANAKAH KOMENTARMU
"Zaman sekarang sudah tidak ada wali. Kalau dulu-dulu, masih banyak wali. Kalau sekarang sudah zaman rusak, tidak ada walinya".
Bila ada orang yang berkata demikian, maka jawabannya:
*"Bukannya tidak ada wali. Akan tetapi kamu yang tidak dikehendaki oleh ALLOH untuk bisa melihat dan mempercayai wali".*
Imam Ahmad bin Muhammad bin Atho'illah As-Sakandari menyebutkan: "Apabila ahli zaman berpaling dari ALLOH dan lebih mendahulukan selain ALLOH, tidak manfaat baginya suatu nasehat, pengingat baik tidak menjadikannya condong kepada ALLOH, maka mereka tidak pantas melihat kemunculan wali ALLOH".
Para ulama berkata: "Wali ALLOH adalah pengantin. Dan orang-orang buruk tidak dapat melihat pengantin tersebut".
فإذا كان أهل الزمن معرضين عن الله، مؤثرين لما سوى الله، لا تنجع فيهم الموعظة، ولا تميلهم إلى الله التذكرة، لم يكونوا أهلا لظهور أولياء الله تعالى فيهم.
ولذلك قالوا: أولياء الله عرائس، ولا يرى العرائس المجرمون.
Dinukil dari kitab _Lathoiful Minan Fii Manaqibisy Syaikh Abil Abbas Wasyaikhihi Abil Hasan_ karya Imam Ibnu Atho'illah As-Sakandari.
وسمعته يقول يعنى شيخه أبا العباس رضي الله عنه يقول معرفة الولي أصعب من معرفة الله فإن الله معروف بكماله وجماله وحتى ومتى تعرف مخلوقا مثلك يأكل كما تأكل ويشرب كما تشرب وقال فيه وإذا أراد الله أن يعرفك بولي من أوليائه طوى عنك وجود بشريته وأشهدك وجود خصوصيته اهـ
Artinya, “Aku (Syekh Ibnu Athaillah) mendengarnya (maksudnya adalah gurunya), Syekh Abul Abbas Al-Mursi berkata, ‘Mengenal wali lebih sulit dari mengenal Allah. Allah dapat dikenali dengan kesempurnaan dan keindahan-Nya. tetapi kapan kau bisa mengenali tanda wali, makhluk sepertimu. Ia makan sebagaimana kamu makan, ia minum sebagaimana kamu minum.’ Ibnu Athaillah berkata di Latha’iful Minan, ‘Kalau Allah menghendakimu kenal dengan salah satu walinya, Allah melipat unsur manusiawinya di matamu dan Allah memperlihatkanmu keistimewaannya,’” (Lihat Syekh Ibnu Abbad, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 2).
Meskipun demikian, secara umum para wali dapat teridentifikasi. Minimal mereka mengandung tiga sifat berikut ini sebagaimana keterangan Syekh Zarruq.
ثم الولي يعرف بثلاث: إيثار الحق، والإعراض عن الخلق، والتزام السنة بالصدق
Artinya, “Tetapi waliyullah itu dapat dikenali dengan tiga tanda: mengutamakan Allah, (hatinya) berpaling dari makhluk-Nya, dan berpegang pada syariat Nabi Muhammad SAW dengan benar,” (Lihat Syekh Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 133).
Meskipun Syekh Zarruq menyebutkan demikian, kita tetap sulit menunjuk hidung siapa wali Allah di tengah kita. Mereka beribadah sebagaimana kita. Mereka juga kadang berbuat khilaf seperti kita. Mereka berpakaian seperti kita. Mereka juga entah apa profesi kesehariannya. Hanya bedanya, mereka terjaga dari penyakit batin dan mereka menjaga adab kepada Allah saat berbuat taat maupun saat berbuat maksiat karena kuasa-Nya atas bimbingan-Nya. Mereka sama sekali tak terduga. Karena sulitnya menentukan mereka, kita hanya bisa berlaku husnuzzhan (berbaik sangka) kepada setiap orang.
Semoga dengan menghormati para kekasih Allah itu, kita dapat kelimpahan rahmat-Nya. Amiiin, ya Rabbal alamin. Wallahu a‘lam.
KRITERIA ISTRI:NASAB YANG BAIK
📘 *Kilas Nikah*
❁❅━━━━┉┉┈
🧕 _*Kriteria Istri ; Nasab Yang Baik*_
----------------------
Menikahi wanita yang nasabnya baik dianjurkan...❇️
--<>--<>--<>--<>--
*ذات نسب طيب، لا بنت زناً ولا بنت فاسق، ومثلهما اللقيطة ومن لا يعرف لها أب؛ لخبر « تخيروا لِنُطَفَكُم »، غير ذات قرابة قريبة بأن كانت أجنبية أو ذات قرابة بعيدة؛ لضعف الشهوة في ذات القرابة القريبة؛ كبنت العم، فيجيء الولد نحيفاً.*
[الباجوري، ٢/ ١٨٧]
_(Dianjurkan) menikahi wanita yang memiliki nasab yang baik. Bukan hasil zina dan bukan anak orang fasik. Seumpama dengan itu adalah anak temuan dan wanita yang tidak diketahui siapa ayahnya. Hal ini sesuai Hadits «Pilihlah (tempat yang baik) untuk Sperma Kalian»¹. Bukan yang memiliki hubungan kekerabatan dekat. Bentuknya bisa merupakan wanita ajnabiyah atau yang memiliki hubungan kekerabatan jauh. Sebab, kekerabatan yang dekat mengakibatkan lemahnya syahwat. Seperti anaknya paman. Maka, dapat mengakibatkan anaknya kurus._
_
¹Diperselisihkan kesohihannya. lihat Faidhul Qodir hadits no.3268.
✿❁ ═══════
https://t.me/fikih_nikah
Thursday, June 29, 2023
JABAT TANGAN DENGAN YANG BUKAN MAHRAM*
*JABAT TANGAN DENGAN YANG BUKAN MAHRAM*
1). Madzhab Hanafiyah > Haram kalau masih muda, kalau perempuan tua boleh apabila tidak syahwat.
تحفة الفقهاء لِعلاء الدين السمرقندي - (ج 3 / ص 333)
2). Madzhab Malikiyah > Haram Mutlaq.
حاشية الصاوي على الشرح الصغير - (ج 11 / ص 279)
3). Madzhab Syafi’iyyah > Haram kecuali pakai sarung tangan, dan tidak timbul syahwat.
حاشية البجيرمي على الخطيب – (ج 10 / ص 113)
4). Madzhab Hambaliyah > Haram Mutlaq.
الإقناع في فقه الإمام لأحمد الحجاوي- (ج 1 / ص239)
ولا يجوز مصافحة المرأة الأجنبية الشابة وأن سلمت شابة على رجل رده عليها وإن سلم عليها لم ترده وإرسال السلام إلى الأجنبية وإرسالها إليه لا بأس به للمصلحة وعدم المحذور
SEMOGA BERMANFAATNYA BAGI KITA SEMUA. Aamiin ya Rabbal Alamin
LIMA MASALAH QURBAN YANG PERLU KITA FAHAMI BERSAMA
*LIMA MASALAH KURBAN YANG PERLU KITA FAHAMI*
1. Kurban satu kambing untuk satu keluarga.
- Kalau yg dimaksud adalah diatas-namakan satu keluarga, tidak sah sebagai kurban, tapi sah sebagai daging sedekah. Kalau yg dimaksud adalah diatasnamakan satu orang, sedang pahala untuk sekeluarga, sah-sah saja. Sebab aturan sudah jelas. Satu kambing untuk satu orang, Sapi untuk 7 orang.
2. Menjual kulit kurban.
- Boleh, asal sudah diberikan pada yang menjual (yang berhak menerima kurban, bukan orang yg berkorban) Intinya dimiliki dulu, baru dijual. Sedangkan hasil penjualannya terserah dia (yg diberi hewan korban).
3. Bolehkah berkurban, sementara ia belum Aqiqoh?
- Boleh. Sebab keduanya ibadah sunah, satu sama lainnya tidak ada ketergantungan.
4. Jika orang memberi kabar atau ditanya tentang kambing miliknya untuk apa. Lalu ia menjawab "Untuk Kurban". Apakah sudah menjadi Nadzar?
- Pendapat paling kuat belum menjadi Nadzar. Kecuali memang ia sudah berniat Nadzar. Sebab Nadzar adalah berjanji sungguh-sungguh sampai kehati terhadap Allah SWT, bahwa ia akan berkorban. Bukan sekedar memberi kabar atau menjawab pertanyaan. Bahkan sebagian ulama men-syaratkan harus memakai lafadz Qosam (Sumpah).
5. Kesunahan menyembelih hewan kurban.
- Wudlu, menghadap kiblat (yg menyembelih dan hewan kurbanya), baca Bismillah, baca sholawat, baca takbir dan berdoa setelahnya:
اَللّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَ اِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ نِعْمَةً مِنْكَ عَلَيَّ ( عَلَى.......) و تَقَرَّبْتُ بِهَا اِلَيْكَ فَتَقَبَّلْهَا مِنِّي (مِنْ.........)
Titik-titik di isi nama mudlohi (yang berkurban), jika si penyembelih menjadi wakil dari mudlohi.
Sumber: Kitab Al-Bajuri Hasyiah Fathal Qorib, Fathal Mu'in ma'a I'anah Al-Tholibin, Ihya Ulumuddin, Jamal 'Alal Manhaj.
HUKUM KULIT SAPI DAN KEPALANYA, BAGAIMANAKAH?
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﷺ.
Jual kulit dan kepala sapi qurban
TANYA MASAIL DINIYYAH
Deskripsi
Sail Sholimin
Ponpes i'anatul mujtahidin blembeng, purwodadi, tegalrejo, magelang.
Assalamualaikum gus ijin bertanya
Deskripsi soal
Saya pernah melihat disuatu tempat qurban yang ditempat itu ada 30 hewan sapi.
Dan disuatu tempat itu kulit dan kepala sapi dijual kemudian uang hasil jualan itu dibelikan sapi lagi untuk qurban.
✳️Pertanyaan
1. Apakah boleh seseorang menjual kulit dan kepala sapi yang telah diqurbankan ?
Jawaban
Menjual kulit dan kepala sapi yang telah diqurbankan (baik qurban nadzar atau sunnah) dalam madzhab Syafiiyyah adalah Haram dan tidak sah (qoul masyhur).
*━•⊰Referensi⊱•━*
📚الباجوري ج ٢ ص ٣١١
(قوله ولايبيع) اى يحرم على المضحى بيع شيئ (من الاضحية ) اى من لحمها اوشعرها اوجلدها ويحرم ايضا جعله اجرة للجزار ولوكانت الاضحية تطوعا
📚المجموع ج ٢ ص ١٥٠
ولايجوز بيع شيئ من الهدي والأضحية نذرا كان او تطوعا
📚تلخيص احكام الاضحية (الشافعية) ص ١١
ولا يجوز بيعه ولا بيع شيء من اللحم والشحم مثله وكذا الصوف والجلد لخبر "من باع جلد اضحيته فلا اضحية له" ولا يجوز إعطاء الجزار اجرته منها ولو جلدها بل مؤنته على الذابح
📚المجموع ج ٨ ص ٣٩٧
واتفقت نصوص الشافعي والاصحاب على انه لا يجوز بيع شئ من الهدي والاضحية نذرا كان أو تطوعا سواء في ذلك اللحم والشحم والجلد والقرن والصوف وغيره ولا يجوز جعل الجلد وغيره اجرة للجزار بل يتصدق به المضحي والمهدي أو يتخذ منه ما ينتفع بعينه كسقاء أو دلو أو خف وغير ذلك
📚فيض القدير ج ٦ ص ١٢١
من باع جلد أضحيته فلا أضحية له) أي لا يحصل له الثواب الموعود للمضحي على أضحيته
📚فقه الاسلامي ٤/٢٧٤١
ﻭﻳﺤﺮﻡ ﺑﻴﻊ ﺟﻠﺪ الاﺿﺤﻴﺔ ﻭﺷﺤﻤﻬﺎ ﻭﻟﺤﻤﻬﺎ ﻭﺃﻃﺮاﻓﻬﺎ ﻭﺭﺃﺳﻬﺎ ﻭﺻﻮﻓﻬﺎ ﻭﺷﻌﺮﻫﺎ ﻭﻭﺑﺮﻫﺎ ﻭﻟﺒﻨﻬﺎ اﻟﺬﻱ ﻳﺤﻠﺒﻪ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﻌﺪ ﺫﺑﺤﻬﺎ، ﻭاﺟﺒﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﻭ ﺗﻄﻮﻋﺎ؛ ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻣﺮ ﺑﻘﺴﻢ ﺟﻠﻮﺩﻫﺎ ﻭﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺑﻴﻌﻬﺎ، ﻓﻘﺎﻝ: «ﻣﻦ ﺑﺎﻉ ﺟﻠﺪ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ، ﻓﻼ ﺃﺿﺤﻴﺔ ﻟﻪ» (¬1).
ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺇﻋﻄﺎء اﻟﺠﺰاﺭ ﺃﻭ اﻟﺬاﺑﺢ ﺟﻠﺪﻫﺎ ﺃﻭ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻨﻬﺎ ﻛﺄﺟﺮﺓ ﻟﻠﺬﺑﺢ، ﻟﻤﺎ ﺭﻭﻯ ﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: «ﺃﻣﺮﻧﻲ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺃﻗﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﺑﺪﻧﻪ (ﺃﻱ ﻋﻨﺪ ﻧﺤﺮﻫﺎ)، ﻭﺃﻥ ﺃﻗﺴﻢ ﺟﻠﻮﺩﻫﺎ، ﻭﺟﻼلها (¬2)، ﻭﺃﻻ ﺃﻋﻄﻲ اﻟﺠﺎﺯﺭ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻨﻬﺎ» ﻭﻗﺎﻝ: «ﻧﺤﻦ ﻧﻌﻄﻴﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻧﺎ» (¬3).
ﻓﺈﻥ ﺃﻋﻄﻲ اﻟﺠﺰاﺭ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ الاﺿﺤﻴﺔ ﻟﻔﻘﺮﻩ، ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ الهدية، ﻓﻼ ﺑﺄﺱ؛ ﻷﻧﻪ ﻣﺴﺘﺤﻖ ﻟﻷﺧﺬ ﻓﻬﻮ ﻛﻐﻴﺮﻩ، ﺑﻞ ﻫﻮ ﺃﻭﻟﻰ، ﻷﻧﻪ ﺑﺎﺷﺮﻫﺎ، ﻭﺗﺎﻗﺖ ﻧﻔﺴﻪ ﺇﻟﻴﻬﺎ.
📚(الباجوري ٤/ ٣٨٢)
قوله : ( ولا يبيع ) أي ، ولا يصح البيع مع الحرمة ، فقول الشارح : ( أي : يحرم ) أي : ولا يصح أيضا وإن كان يوهم أن المراد : أنه يحرم مع الصحة ؛ كاليع وقت نداء الجمعة ، وليس كذلك ، لكن المبيع صورة يقع الموقع إذا كان المشتري من أهلها ؛ بأن كان فقيرا ، يقع صدقة له ويسترد الثمن من البائع .
📚النجم الوهاج ٩/٥٢٠
ﻗﺎﻝ: (ﻭﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﺠﻠﺪﻫﺎ ﺃﻭ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ) ﻛﻨﻄﻊ ﺃﻭ ﺧﻒ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻫﻤﺎ، ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻌﻪ ﻭﻟﻮ ﻣﻦ اﻟﺘﻄﻮﻉ، ﻭﻻ ﺃﻥ يجعله ﺃﺟﺮﺓ اﻟﺠﺰاﺭ؛ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻝﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: (ﻣﻦ ﺑﺎﻉ ﺟﻠﺪ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ .. ﻓﻼ ﺃﺿﺤﻴﺔ ﻟﻪ) ﺭﻭاﻩ اﻟﺤﺎﻛﻢ
[ 2/ 390]
ﻭﻗﺎﻝ: ﺻﺤﻴﺢ اﻹﺳﻨﺎﺩ.
*ﻭﻓﻲ ﻗﻮﻝ ﻏﺮﻳﺐ: ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻌﻪ ﻭﻳﺼﺮﻑ ﺛﻤﻨﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺗﺼﺮﻑ اﻝﺃﺿﺤﻴﺔ ﺇﻟﻴﻪ.*
ﻭﻓﻲ ﻭﺟﻪ: ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﺎﻻﻧﺘﻔﺎﻉ ﺑﻪ.
*ﻭﻋﻨﺪ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ: ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺒﻴﻌﻪ ﻭﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﺜﻤﻨﻪ، ﻭﺃﻥ ﻳﺸﺘﺮﻱ ﺑﻌﻴﻨﻪ ﻣﺎ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﺖ.*
*ﻟﻨﺎ: اﻟﻘﻴﺎﺱ ﻋﻠﻰ اﻟﻠﺤﻢ، ﻭاﻟﻘﺮﻥ ﻛﺎﻟﺠﻠﺪ.*
📚 بلغة الطلاب ص ٣٦٢
مسئلة ق يجوز بيع جلد الأضحية مع كونه خلاف السنة الا اذا كانت منذورة فلم يجز
2. Dan kalo boleh dibelikan sapi lagi, sapi yang dari hasil penjualan tersebut pas waktu qurban dinamakan siapa?
Matur suwun gus
🌨️Jawaban 🌨️
Sesuai jawaban di atas Qoul masyhur : Haram dan tidak sah penjualannya sehingga panitia harus mengganti kulit dan kepala atau mendapatkannya kembali sedangkan sapi (yang di beli) masih milik penjual.
⚜️🌐 *━•⊰Referensi⊱•━*⚜️🌐
IDEM
Solusi nya tidak pake akad jual beli, dikasih kan ke orang, lalu orang tersebut shodaqoh uang 😁