BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN
TERJEMAH FATHUL MU'IN
SHOLAT JANAZAH
PART 9
LOMBA pencak silat siswa SDN GARAWANGI tingkat Kabupaten
وَ يَقُوْلُ فِيْ وَلَدِ الزِّنَا: “اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَمِّهِ”.
Untuk mayat kanak kanak hasil zina, doanya diganti dengan ucapan: (اللّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَمِّهِ) – sampai akhir; “Ya Allah, jadikanlah anak ini sebagai persediaan untuk ibunya”. 📝
------------
📝
أي لأنه لا ينسب إلى أب، وإنما ينسب إلى أمه.
Karena anak hasil zina tidak bisa dinasabksn ke bapak, sesungguhnya dinasabkan ke ibunya.
Ianatuttholibin juz hal 128
Nurul ilmi.
-------------
وَ الْمُرَادُ بِالْإِبْدَالِ فِي الْأَهْلِ وَ الزَّوْجَةِ، إِبْدَالُ الْأَوْصَافِ لَا الذَّوَاتِ، لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {أَلْحِقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ} وَ لِخَبَرِ الطَّبَرَانِيِّ وَ غَيْرِهِ: “إِنَّ نِسَاءَ الْجَنَّةِ مِنْ نِسَاءِ الدُّنْيَا أَفْضَلُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ”. اِنْتَهَى.
Yang dimaksud dengan “penggantian ahli keluarga dan istri” adalah penggantian dalam segi sifat-sifatnya, bukan pada dzātnya ( postur tubuh ). Berdasarkan firman Allah yang artinya: “….. dan Kami temukan pada mereka keturunan mereka”, dan hadits yang diriwayatkan oleh Imām ath-Thabrānī dan lainnya: Bahwa wanita-wanita surga yang berasal dari wanita dunia lebih utama daripada bidadari surga. – Habis. –
---------------
ثُمَّ رَأَيْتُ شَيْخَنَا، قَالَ: وَقَوْلُهُ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجَةٍ: لِمَنْ لَا زَوْجَةَ لَهُ - يُصَدَّقُ بِتَقْدِيرِهَا لَهُ أَنْ لَوْ كَانَتْ لَهُ.
Kemudian saya melihat guru kami berkata: Dan perkataanya "dan pasangan yang lebih baik daripada istri": untuk orang yang tidak memiliki istri - dianggap benar jika diperkirakan ia memilikinya..
ويؤخذ منه أنه فيمن مات وهي في عصمته ولم تتزوج بعده، فإن لم تكن في عصمة أحدهم عند موته احتمل القول بأنها تخير، وأنها للثاني.
Dan dapat diambil dari (pernyataan)Abi Darda, ini bahwa bagi orang Lelaki yang meninggal sementara dia (istrinya) masih dalam pernikahannya dan dia tidak menikah lagi setelahnya, jika dia ( wanita ) tidak berada dalam pernikahan salah satu dari mereka saat kematiannya wanita, mungkin dikatakan bahwa dia boleh memilih, dan (mungkin juga dikatakan) bahwa dia (menjadi istri) yang kedua,
ولو مات أحدهم وهي في عصمته، ثم تزوجت وطلقت ثم ماتت، فهل هي للأول أو الثاني؟ ظاهر الحديث أنها للثاني
"Jika salah satu dari mereka meninggal sementara dia (wanita tersebut) masih dalam ikatan pernikahan dengannya, kemudian dia menikah lagi dan bercerai, lalu meninggal, apakah dia (wanita tersebut) milik yang pertama atau yang kedua? Secara lahiriah dari hadis tersebut, dia adalah milik yang kedua."
Ianah Tholibin juz 2 hal 128
Nurul Ilmi
وفي حديث رواه جمع لكنه ضعيف: المرأة منا ربما يكون لها زوجان في الدنيا فتموت ويموتان ويدخلان الجنة، لأيهما هي؟ قال: لأحسنهما خلقا كان عندها في الدنيا. اهـ
"Dan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh beberapa orang tetapi lemah: Seorang wanita dari kita mungkin memiliki dua suami di dunia, kemudian dia meninggal dan keduanya juga meninggal lalu masuk surga. Untuk siapa dia (wanita tersebut)? Dikatakan: Untuk yang paling baik akhlaknya ketika bersamanya di dunia."
Ianah Tholibin juz 2 hal 129
Nurul Ilmi
-------------
(وَ) سَابِعُهَا: (سَلَامٌ) كَغَيْرِهَا (بَعْدَ رَابِعَةٍ)، وَ لَا يَجِبُ فِيْ هذِهِ ذِكْرُ غَيْرِ السَّلَامِ
(7. Salām – sebagaimana halnya dengan shalat-shalat lain – setelah takbīr yang keempat. Sesudah takbīr ini, tidak ada dzikir yang wajib selain salam. ✅
---------------
✅
أي كسلام غير صلاة الجنازة من الصلوات في
الكيفية، كالالتفات في التسليمة الأولى على يمينه، وفي الثانية على اليسار. وفي العدد، ككونه تسليمتين.
"Setiap salam, selain salam dalam salat jenazah, dari salat-salat lainnya, baik dari segi cara, seperti memalingkan wajah pada salam pertama ke kanan, dan pada salam kedua ke kiri.Dan dari segi jumlah, yaitu terdiri dari dua salam."
Ianah Tholibin juz 2 hal 129
Nurul Ilmi.
---------------
لكِنْ يُسَنُّ: اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ أَيْ أَجْرَ الصَّلَاةِ عَلَيْهِ، أَوْ أَجْرَ الْمُصِيْبَةِ وَ لَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ أَيْ بِارْتِكَابِ الْمَعَاصِيْ وَ اغْفِرْ لَنَا وَ لَهُ. ـ
Tetapi (sebelum salām) sunnah berdoa (37): (اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ….) dan seterusnya – Ya Allah janganlah Engkau menutup kami dari pahalanya – Maksudnya adalah pahala menshalatinya atau pahala musibah – dan janganlah Engkau turunkan fitnah setelah kematiannya – Maksudnya setelah melakukan maksiat, – dan ampunilah dosa kami dan dosanya – .
-------------
37)
.أی ولوكان طفلا لأن المغفرة لا تستدعي سبق ذنب ولا بأس بزيادة وللمسلمين
Dan meskipun dia adalah seorang anak kecil, karena ampunan/istighfar tidak memerlukan adanya dosa sebelumnya. Tidak ada salahnya menambahkan "dan untuk kaum Muslimin".
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 129
Nurul ilmi
-------------
وَ لَوْ تَخلَّفَ عَنْ إِمَامِهِ بِلَا عُذْرٍ بِتَكْبِيْرَةٍ حَتَّى شَرَعَ إِمَامُهُ فِيْ أُخْرَى بَطَلَتْ صَلَاتُهُ.
Apabila dalam shalat jenazah ini seseorang tertinggal dari imām satu takbīr tanpa ada ‘udzur✅ sampai sang imam memulai takbīr lainnya, maka batallah shalat ma’mūm tersebut (38).
-------------
✅
يفيد أن التخلف بتكبيرة مع العذر - كنسيان، وبطء قراءة، وعدم سماع تكبير، وجهل - يعذر به لا يبطل، بخلاف التخلف بتكبيرتين، ولا يتحقق التخلف بذلك إلا إذا شرع في الرابعة وهو في الأولى، فإنه يبطل، وهذا ما جرى عليه الجمال الرملي.
Ini menunjukkan bahwa keterlambatan satu takbir dengan alasan yang sah - seperti lupa, lambat dalam membaca, tidak mendengar takbir, atau ketidaktahuan - dimaafkan dan tidak membatalkan salat. Berbeda halnya dengan keterlambatan dua takbir, yang menyebabkan salat menjadi batal. Keterlambatan tersebut dianggap terjadi jika imam telah memulai takbir keempat sementara makmum masih pada takbir pertama, maka salatnya batal. Inilah pendapat yang dipegang oleh Jamal Ramli.
38).
وذلك لأن المتابعة لا تظهر في هذه الصلاة إلا بالتكبيرات، فيكون التخلف بها فاحشا، كالتخلف بركعة
Sebab mengikuti imām dalam shalat janazah ini tidak dapat tampak, kecuali mengikuti takbīr imām.
sehingga keterlambatan dalam melakukannya dianggap keterlambatan yang parah, seperti halnya keterlambatan satu rakaat.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 129
Nurul ilmi.
--------------
وَ لَوْ كَبَّرَ إِمَامُهُ تَكْبِيْرَةً أُخْرَى قَبْلَ قِرَاءَةِ الْمَسْبُوْقِ الْفَاتِحَةَ تَابَعَهُ فِيْ تَكْبِيْرِهِ، وَ سَقَطَتِ الْقِرَاءَةُ عَنْهُ.
Apabila sang imām telah memulai takbīr berikutnya, 📝sedang ma’mūm masbūq belum sempat membaca fātiḥah, maka harus mengikuti bertakbīr, dan fātiḥah ( keseluruhan atau sebagian) gugur baginya.
------------
📝
في تكبيرة أخرى، بأن شرع الإمام في الثالثة والمأموم في الأولى، أو شرع في الرابعة والمأموم في الثانية.
Dalam takbir lainnya, apabila imam memulai takbir yang ketiga dan makmum masih dalam takbir yang pertama, atau imam memulai takbir yang keempat dan makmum masih dalam takbir yang kedua.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 129
Nurul ilmi.
-----------------
وَ إِذَا سَلَمَ الْإِمَامُ تَدَارَكَ الْمَسْبُوْقُ مَا بَقِيَ عَلَيْهِ مَعَ الْأَذْكَارِ.
Setelah imāmnya salām, maka bagi ma’mūm masbūq tersebut harus menambah takbīr-takbīr yang belum ia kerjakan beserta dzikir-dzikirnya.
وَ يُقَدَّمُ فِي الْإِمَامَةِ فِيْ صَلَاةِ الْمَيِّتِ وَ لَوِ امْرَأَةٌ: أَبٌ، أَوْ نَائِبُهُ، فَأَبُوْهُ، ثُمَّ ابْنٌ فَابْنُهُ، ثُمَّ أَخٌ لِأَبَوَيْنِ فَلِأَبٍ، ثُمَّ ابْنُهُمَا، ثُمَّ الْعَمُّ كَذلِكَ، ثُمَّ سَائِرُ الْعَصَبَاتِ، ثُمَّ مُعْتِقٌ، ثُمَّ ذُوْ رَحِمٍ، ثُمَّ زَوْجٌ
Di dalam shalat Jenazah – sekalipun mayatnya seorang wanita yang didahulukan untuk menjadi imām adalah dengan urutan sebagai berikut: Ayah atau gantinya, kakek dari garis laki-laki, anak laki-laki mayat, cucu laki-laki dari garis laki-laki, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah, keponakan laki-laki dari kedua mereka, paman seayah, waris ashabah lainnya, orang yang memerdekakan mayat dzaw-il-arḥām, kemudian suami. (39)
----+-------
39).
واعلم أن من ذكر يقدم علی غيره ولو السلطان أو إمام المسجد ولو عصی بتقديمه وذلك لانه حقه
Urutan-urutan tersebut lebih didahulukan daripada orang lain walaupun sultan atau imām masjid walaupun mayat berwasiyat untuk mendahulukan sulatn atau imam masjid sebab itu adalah haknya. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 148. Dār-ul-Fikr.
----------------
MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI
SEMOGA BERMANFAAT