BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, June 14, 2024

TATA CARA SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI


Poin 1 


TATA CARA SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI  


1. Mengerjakan sholat dua roka'at dengan niat 

2. 

ﺃﺻﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﻟﻸﻧﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ


2. Pada roka'at pertama dan kedua setelah membaca surat Al Fatihah lalu membaca :

A. Ayat Kursi 1 X

B. Surat At-Takatsur (Alhakumut Takatsur) 1 X

C. Al Ikhlas 10 X

3. Setelah salam, membaca do'a 

4. 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﻫَﺬِﻩ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓ ﻭَﺗﻌﻠﻢ ﻣَﺎ ﺃُﺭِﻳﺪ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺑْﻌَﺚْ ﺛَﻮَﺍﺑﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻗﺒﺮ ﻓﻠَﺎﻥ ﺍﺑْﻦ ﻓﻠَﺎﻥ


Allohumma inni shollaitu hadhihis sholata, wa ta’lamu maa uridu. Allohummab a’ts tsawabaha ilaa qobri fulan (kata "fulan" diganti dengan nama mayit tersebut) bin fulan (kata "fulan" diganti dengan nama ayah mayit tersebut)


Artinya 

Ya Alloh, saya melaksanakan sholat ini dan Engkau maha mengetahui apa yang aku

inginkan. Ya Alloh semoga Engkau sampaikan pahalanya pada fulan bn fulan".


Sedangkan apabila sholatnya ditujukan bagi semua orang Islam yang sudah wafat, do'anya

memakai 


ﺍﻟﻠﻬﻢّ ﺇﻧﻰ ﺻﻠﻴﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺃﺭﻳﺪ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮ ﻛﻞ ﻣﻴﺖ ﻣﻦ المسلمين


Allohumma inni shollaitu hadhihis sholata, wa ta’lamu maa uridu. Allahummab a’ts tsawabaha ilaa qobri kulli mayyitin minal muslimin.


Artinya

Ya Alloh, saya melaksanakan sholat ini dan Engkau maha tahu apa yang saya inginkan,

Ya Alloh semoga Engkau sampaikan pahalanya pada tiap-tiap mayyit muslim".


✒️FADHILAH SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI


Diriwayatkan, barangsiapa yang mengerjakannya, pada saat itu juga Alloh akan mengutus 1000 malaikat ke kuburan yang dituju, dan setiap

malaikatnya membawa Nur (cahaya) dan hadiah yang akan menjadikan mayit yang berada didalam kubur menjadi tenang sampai pada hari kiamat nanti.


Dalam satu riwayat juga diterangkan bahwa orang yang mengerjakannya, tidak akan meninggal sebelum diperlihatkan tempatnya disurga kelak. Karena itulah, para ulama' mengatakan, "Beruntunglah orang yang membiasakan untuk mengerjakan sholat ini pada setiap malam dan menghadiahkan pahalanya untuk setiap mayit dari kaum muslimin.


Kitab Nihayatuz Zen, Hal : 107


ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻸﻧﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ

ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ﻣﻦ ﻳﻤﻮﺕ ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﺃﻱ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻣﺮﺓ ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﻣﺮﺓ ﻭ }ﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ { ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ ﺍﻵﻳﺔ 1 ﻣﺮﺓ ﻭ } ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ { ﺍﻹﺧﻼﺹ ﺍﻵﻳﺔ ﻋﺸﺮ ﻣﺮﺍﺕ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺃﺭﻳﺪ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮ ﻓﻼﻥ ﺍﺑﻦ ﻓﻼﻥ ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ﻣﻊ ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ ﻭﻫﺪﻳﺔ ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﺍﻩ. ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻥ ﻓﺎﻋﻞ ﺫﻟﻚ ﻟﻪ ﺛﻮﺍﺏ ﺟﺴﻴﻢ. ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﻯ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻓﻄﻮﺑﻰ ﻟﻌﺒﺪ ﻭﺍﻇﺐ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻭﺃﻫﺪﻯ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﻟﻜﻞ ﻣﻴﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ


Poin ke 2

 

Untuk waktu sholat nyah bisa juga kapan saja ,,, kalau untuk menghadiahkan pahala 

 

اعانة الطالبين 👈🏽 وقال المحب الطبري: يصل للميت كل عبادة تفعل عنه: واجبة أو مندوبة. 

وفي شرح المختار لمؤلفه: مذهب أهل السنة أن للانسان أن يجعل ثواب عمله وصلاته لغيره ويصله 


 hadist sholat hadiyah lil mayit 

 

ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻗﺎﻝ : ) ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ، ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ، ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ، ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ، ﻭﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ، ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺇﺣﺪﻯ ﻋﺸﺮﺓ ﻣﺮﺓ ، ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﻼﻥ ﺍﺑﻦ ﻓﻼﻧﺔ ، ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ، ﻣﻦ ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ ﻭﻫﺪﻳﺔ ، ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ ، ﻭﻳﻌﻄﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ ﺑﻌﺪﺩ ﻣﺎ ﻃﻠﻌﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺣﺴﻨﺎﺕ ﻭﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﺩﺭﺟﺔ ﺃﻟﻒ ﺣﺠﺔ ﻭﻋﻤﺮﺓ ﻭﻳﺒﻨﻰ ﻟﻪ ﺃﻟﻒ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻳﻌﻄﻰ ﺛﻮﺍﺏ ﺃﻟﻒ ﺷﻬﻴﺪ ﻭﻳﻜﺴﻰ ﺃﻟﻒ ﺣﻠﺔ 

 

Walahu a'lam

Thursday, June 13, 2024

TERJEMAH NIHAYATUZZAEN MUQODIMAH PART 5

 TERJEMAH NIHAYATUZZAEN

MUQODIMAH PART 5


الحمد لله الذي هدانا لهذا) أي دلنا لهذا العمل ( وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله)

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada ini (yaitu, menuntun kami kepada perbuatan / mengarang kitab ini, dan kami tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak menunjukkan kami.


وَهَذِه الْجُمْلَة مستأنفة أَو حَال لَكِنَّهَا فِي معنى التَّعْلِيل , وَمَا نَافِيَة , وَكَانَ فعل نَاقص, ونا اسْمهَا وخبرها مَحْذُوف مُتَعَلق للام الْجُحُود الزَّائِدَة.

أَي مَا كُنَّا مرَادا هدايتنا.

Kalimat ini ( لولا أن هدانا الله ) merupakan kalimat baru atau sebagai keadaan ( حال), tetapi dalam makna alasan. "Maa" adalah kata penafian ( ما نفي ), "kaana" adalah kata kerja tidak sempurna 

(فعل ناقص),

 "naa" adalah subjeknya ( فاعل ), dan predikatnya ( خبر ) dihilangkan karena terkait dengan "laam al-juhud" yang jadi tambahan, yaitu seolah-olah berkata "Tidaklah kita dimaksudkan untuk mendapatkan petunjuk kecuali karena Allah memberi petunjuk kepada kita".


وَأَن هدَانَا الله مُبْتَدأ وَالْخَبَر مَحْذُوف وجوبا، وَجَوَاب لَوْلَا مَحْذُوف دلّ عَلَيْهِ قَوْله وَمَا كُنَّا لنهتدي أَي لَوْلَا هِدَايَة الله مَوْجُودَة مَا اهتدينا 


 "An hadaanallahu" adalah mubtada (subjek), dan khabar (predikat) dihilangkan secara wajib, dan jawabnya "lawla" dihilangkan yang menunjukkan pada kalimat "maa kunna linahtadia" yaitu seandainya tidak ada petunjuk dari Allah, kita tidak akan mendapatkan petunjuk.


 وَالْحَمْد اللَّفْظِيّ . لُغَة الثَّنَاء بِآلَة النُّطْق لأجل الْجَمِيل الِاخْتِيَارِيّ حَقِيقَة أَو حكما , مَعَ قصد التَّعْظِيم ظَاهرا وَبَاطنا سَوَاء كَانَ فِي مُقَابلَة نعْمَة أم لَا

Segala puji dalam arti literal ( ucapan ) adalah ungkapan pujian dengan alat ucapan untuk suatu kebaikan yang dipilih secara sukarela, baik dalam kenyataan atau secara hukum, dengan maksud untuk memuliakan baik secara lahir maupun batin, baik sebagai balasan atas nikmat atau tidak.


(وَالصَّلَاة وَالسَّلَام) أَي الدُّعَاء لله بِالرَّحْمَةِ المقرونة بتعظيم, وَالدُّعَاء لله بالتحية بالسلامة من الْآفَات (على سيدنَا مُحَمَّد رَسُول الله) رِسَالَة عَامَّة للإنس وَالْجِنّ على وَجه التَّكْلِيف . ولغيرهم على وَجه التشريف . 


"(Shalawat dan salam) artinya Berdoa kepada Allah agar diberikan rahmat yang disertai dengan penghormatan, dan berdoa kepada Allah agar diberikan salam, keselamatan dari segala bencana (atas junjungan kita Muhammad Rasulullah) yang risalahnya umum untuk manusia dan jin dalam hal kewajiban, dan untuk yang lainnya sebagai penghormatan,


وشرعه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بَاقٍ إِلَى يَوْم الْقِيَامَة لَا ينسخه شرع آخر لعدم وجوده بعده. وَوَقع نسخ بعض شَرعه بِبَعْضِه ,  


 Dan syariatnya Nabi Muhamnad ﷺ, , itu tetap berlaku sampai hari kiamat, sebab tidak ada syariat lain yang menggantinya karena tidak ada lagi syariat setelahnya. 

Sebagian syariatnya ada yang dihapus dengan sebagian syariat lainnya.


  وَهُوَ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أفضل الْمَخْلُوقَات جَمِيعًا , ويليه سيدنَا إِبْرَاهِيم, ثمَّ سيدنَا مُوسَى , ثمَّ سيدنَا عِيسَى , ثمَّ سيدنَا نوح , وَهَؤُلَاء أولو الْعَزْم, ثمَّ بَقِيَّة الرُّسُل , ثمَّ الْأَنْبِيَاء غير الرُّسُل , ثمَّ الرؤساء الْأَرْبَعَة من الْمَلَائِكَة, وهم جِبْرِيل ثمَّ مكيائيل ثمَّ إسْرَافيل ثمَّ عزرائيل .

  

Beliau, Nabi Muhammad ﷺ , adalah makhluk paling utama dari semuanya, makhluk paling utama berikutnya adalah, junjungan kita Ibrahim, kemudian junjungan kita Musa, kemudian junjungan kita Isa, kemudian junjungan kita Nuh, mereka adalah ULUL AZMI, kemudian diikuti oleh rasul-rasul lainnya, kemudian para nabi yang bukan rasul, kemudian empat pemimpin dari malaikat yaitu Jibril, kemudian Mikail, kemudian Israfil, kemudian Izrael, 


 ثمَّ عوام الْبشر وَالْمرَاد بهم غير الْأَنْبِيَاء من الْأَوْلِيَاء, كَأبي بكر , وَعمر , وَعُثْمَان , وَعلي وأشباههم , ثمَّ عوام الْمَلَائِكَة, وَالْمرَاد من عدا الرؤساء الْأَرْبَعَة , كحملة الْعَرْش , وهم الْآن أَرْبَعَة.

 

kemudian orang awam dari manusia yang dimaksud di sini adalah selain nabi seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan yang semisalnya, kemudian Awam dari malaikat, yang dimaksud di sini adalah selain empat pemimpin malaikat, seperti para pembawa 'Arsy yang sekarang berjumlah empat,


 فَإِذا كَانَ يَوْم الْقِيَامَة أَيّدهُم الله تَعَالَى بأَرْبعَة أُخْرَى, وكالكروبيين بِفَتْح الْكَاف وَتَخْفِيف الرَّاء وهم مَلَائِكَة حافون بالعرش طائفون بِهِ

 

 jika hari kiamat datang , Allah Ta'ala akan menambah jumlah mereka ( dengan malaikat empat lainya ) menjadi delapan, dan juga seperti para karubiyun , dibaca fathah huruf kafnya, dan dibaca tipis ro,nya, mereka adalah malaikat yang mengelilingi 'Arsy dan tawaf di sekitarnya.


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

TERJEMAH NIHAYATUZZAEN MUQODIMAH PART 6

 TERJEMAH NIHAYATUZZAEN

MUQODIMAH PART 6


 (وعَلى آله) وهم الْمُؤْمِنُونَ, وَلَو عصاة, واعتقاد أهل السّنة أَن أمة مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم خير الْأُمَم أَجْمَعِينَ .

Dan keluarganya (ahlul bait), yaitu orang-orang yang beriman, meskipun mereka adalah pelaku dosa. Dan keyakinan Ahlus Sunnah adalah bahwa umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah umat yang terbaik dari seluruh umat.


(وَصَحبه) اسْم جمع لصَاحب , بِمَعْنى الصَّحَابِيّ, وَهُوَ من لَقِي النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بعد نبوته فِي حَال حَيَاته , وَلَو أعمى كَابْن أم مَكْتُوم, أَو غير مُمَيّز , وَمن ثمَّ عدوا مُحَمَّد بن أبي بكر رَضِي الله عَنْهُمَا صحابيا, مَعَ وِلَادَته قبل وَفَاته صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بِثَلَاثَة أشهر وَأَيَّام , 

Dan sahabatnya (ashhab), yang merupakan bentuk jamak dari kata "shahib", yang berarti sahabat, yaitu orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah kenabiannya dalam keadaan hidupnya, meskipun ia buta seperti Ibn Ummi Maktum, atau bukan orang yang bisa membedakan (anak kecil). Oleh karena itu, mereka ( Ulamak ) menganggap Muhammad bin Abu Bakar radhiyallahu 'anhuma sebagai sahabat, meskipun ia dilahirkan tiga bulan dan beberapa hari sebelum wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.


وعد بعض الْمُحدثين, من رَآهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قبل النُّبُوَّة وَمَات قبلهَا على دين الحنيفية , كزيد بن عَمْرو بن نفَيْل صحابيا.

Sebagian ahli hadis juga menganggap orang yang melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum kenabiannya dan meninggal sebelum kenabian dalam keadaan memeluk agama hanif (tauhid) seperti Zaid bin Amr bin Nufail sebagai sahabat.


 (الفائزين بِرِضا الله) تَعَالَى وَخير الصَّحَابَة رؤوسهم الْأَرْبَعَة , الَّذين توَلّوا الْخلَافَة بعد النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم , وهم أَبُو بكر , وَعمر , وَعُثْمَان , وَعلي رَضِي الله عَنْهُم.

 (Para shohabat Nabi adalah orang orang yabg memperoleh keridhaan Allah ) Ta'ala dan sahabat terbaik adalah empat pemimpin mereka, yang memegang kekhalifahan setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu 'anhum.

 

 فأفضليتهم على تَرْتِيب الْخلَافَة , فَأَبُو بكر ,مكث فِي الْخلَافَة سنتَيْن وَثَلَاثَة أشهر وَعشرَة أَيَّام . وَعمر مكث فِي الْخلَافَة عشر سِنِين وَسِتَّة أشهر وَثَمَانِية أَيَّام . وَعُثْمَان مكث فِي الْخلَافَة إِحْدَى عشرَة سنة وَأحد عشر شهرا وَتِسْعَة أَيَّام. وَعلي مكث فِي الْخلَافَة أَربع سِنِين وَتِسْعَة أشهر وَسَبْعَة أَيَّام .

 Keutamaan mereka sesuai dengan urutan kekhalifahan:

 ۞ Abu Bakar memegang kekhalifahan selama dua tahun, tiga bulan, dan sepuluh hari.

 ۞ Umar memegang kekhalifahan selama sepuluh tahun, enam bulan, dan delapan hari.

 ۞ Utsman memegang kekhalifahan selama sebelas tahun, sebelas bulan, dan sembilan hari.

 ۞ Ali memegang kekhalifahan selama empat tahun, sembilan bulan, dan tujuh hari.


ثمَّ بعد هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَة, بَقِيَّة الْعشْرَة المبشرين بِالْجنَّةِ, وهم طَلْحَة , وَالزُّبَيْر , وَعبد الرَّحْمَن بن عَوْف , وَسعد , وَسَعِيد , وَأَبُو عُبَيْدَة عَامر بن الْجراح . 

Setelah keempat sahabat tersebut, sisa dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, yaitu Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa'd, Sa'id, dan Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah.


ثمَّ بعدهمْ أهل دَار الخيزران , غير من ذكر , وَكلهمْ أَرْبَعُونَ رجلا كملوا بعمر بن الْخطاب

 Kemudian setelah mereka adalah para penghuni Darul Khizraan, selain dari yang telah disebutkan, dan semuanya berjumlah empat puluh orang yang disempurnakan oleh Umar bin Al-Khattab.


وَقد كَانَ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَأَصْحَابه مستخفين فِي دَار الخيزران. وَفِي سَاعَة إِسْلَام عمر قَالَ للنَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ، يَا رَسُول الله لَا يعبد الله بعد الْيَوْم سرا .

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya dahulu bersembunyi di Darul Khizraan, dan pada saat Islamnya Umar, dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, mulai hari ini Allah tidak akan disembah secara sembunyi-sembunyi lagi. 


اخْرُج بِنَا إِلَى قُرَيْش إِلَّا نَخَاف وَنحن أَرْبَعُونَ رجلا, فَخَرجُوا صفّين يقدم أَحدهمَا عمر وَالْآخر حَمْزَة عَم رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَكَانَ حَمْزَة قد أسلم قبله, بِثَلَاثَة أَيَّام

Ayo kita keluar menuju Quraisy, kita tidak takut dan kita adalah empat puluh orang laki-laki." Maka mereka keluar dalam dua barisan, yang salah satu barisan dipimpin oleh Umar dan yang lainnya oleh Hamzah, paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Hamzah telah masuk Islam tiga hari sebelumnya, 


, ثمَّ بعدهمْ أهل غَزْوَة بدر , وَهُوَ مَكَان بَين مَكَّة وَالْمَدينَة, وهم ثَلَاثمِائَة وَثَلَاثَة عشر , عدد أَصْحَاب طالوت غزوا مَعَ ألف من كفار قُرَيْش .

 kemudian setelah mereka ( dalam keutamaan ) adalah orang-orang yang ikut serta dalam Perang Badar, yang merupakan tempat antara Mekah dan Madinah. Mereka berjumlah tiga ratus tiga belas orang, sama dengan jumlah pengikut Thalut, dan mereka berperang melawan seribu orang kafir Quraisy.

 

 وَمَات من الصَّحَابَة أَرْبَعَة عشر رجلا . سِتَّة من الْمُهَاجِرين, وَثَمَانِية من الْأَنْصَار,

Empat belas orang sahabat gugur. Enam dari kaum Muhajirin, dan delapan dari kaum Anshar.


  ثمَّ بعدهمْ فِي الْفَضِيلَة أهل غَزْوَة أحد, وَهُوَ اسْم جبل قريب من الْمَدِينَة, وهم سَبْعمِائة غزوا, مَعَ ثَلَاثَة آلَاف من كفار مَكَّة ,وَمَات من الصَّحَابَة سَبْعُونَ .

Empat belas orang sahabat gugur. Enam dari kaum Muhajirin, dan delapan dari kaum Anshar. Setelah mereka, dalam keutamaan, adalah orang-orang yang ikut serta dalam Perang Uhud, yang merupakan nama sebuah gunung dekat Madinah. Mereka berjumlah tujuh ratus orang, dan mereka berperang melawan tiga ribu orang kafir Mekah, dan tujuh puluh sahabat gugur.


ثمَّ بعدهمْ فِي الْفَضِيلَة أهل الْحُدَيْبِيَة, وَهِي بِئْر بِقرب مَكَّة , على طَرِيق جدة , وهم الَّذين بَايعُوهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بيعَة الرضْوَان ,فهم ألف وَأَرْبَعمِائَة .

Kemudian setelah mereka dalam keutamaan adalah orang-orang Hudaibiyah, yaitu sumur di dekat Mekkah, di jalan menuju Jeddah. Mereka adalah orang-orang yang berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dalam Baiat Ridwan. Mereka berjumlah seribu empat ratus orang.


 وَخرج صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بهم من الْمَدِينَة عَام سِتَّة من الْهِجْرَة لزيارة الْبَيْت الْحَرَام والاعتمار , وَلم يكن مَعَهم سلَاح إِلَّا السيوف , فنزلوا بأقصى الْحُدَيْبِيَة , فصدهم الْمُشْركُونَ عَن دُخُول مَكَّة.

 Nabi Muhammad SAW keluar bersama mereka dari Madinah pada tahun keenam hijrah untuk mengunjungi Baitullah dan melakukan umrah, dan mereka tidak membawa senjata kecuali pedang. Mereka berhenti di ujung Hudaibiyah, lalu kaum musyrikin menghalangi mereka dari masuk ke Mekkah.


 ودعا صلى الله عَلَيْهِ وَسلم النَّاس عِنْد الشَّجَرَة لِلْبيعَةِ على الْمَوْت أَو على أَن لَا يَفروا بل يصبرون على الْحَرْب فَبَايعُوهُ على ذَلِك فمشت الوسائط فِي الصُّلْح

Nabi Muhammad SAW mengajak orang-orang di bawah pohon untuk berbaiat, untuk mati atau tidak lari tetapi tetap bertahan dalam perang. Maka mereka berbaiat kepada beliau untuk itu. Kemudian negosiasi untuk perdamaian pun berlangsung.


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

"Apakah menafikan hukum membutuhkan dalil?

 البحر المحيط في علم أصول الفقه للزركشي -

الجزء : ٦.                صحيفة : ٣٢.


النافي هل يلزمه الدليل ...؟

المثبت للحكم يحتاج للدليل بلا خلاف ، وأما النافي فهل يلزمه الدليل على دعواه...؟ فيه مذاهب ، أحدها نعم ، وجزم به القفال والصير في واختاره ابن الصباغ وابن السمعاني ............ إلى أن قال (بحذف يسير) ، وقال  الماوردي : إنه مذهب الشافعي وجمهور الفقهاء .  

 لا يجوز نفي الحكم  إلا بدليل كما لا يجوز إثباته ، وحكاه الباجي عن الفقهاء والمتكلمين ، وقال القاضي في التقريب : إنه صحيح ، وبه قال الجمهور ، وقال صاحب المصادر : إنه صحيح صحيح . إنتهى مع حذف يسير  .


Artinya :

"Apakah menafikan hukum membutuhkan dalil?


Jawab : 

- Menetapkan hukum itu membutuhkan dalil, tanpa perbedaan.


-Adapun menafikan hukum apakah mengharuskan dalil atas dakwaannya (klaimnya)?  terdapat beberapa pendapat, yang pertama betul (membutuhkan dalil), dan pendapat tersebut dipastikan (dan diikuti) oleh imam qoffal, dan menjadikan yang dipilih oleh ibnu sobbagh, dan ibnu sam'aaniy.... Sampai pada ucapan.... Dengan membuang sedikit. Dan imam al-mawardiy berkata : "bahwa itu adalah madzhab syafi'i dan jumhur ulama ahli fiqh". Tak diperbolehkan menafikan hukum melainkan dengan dalil seperti mana tak diperbolehkan menetapkannya,dan hal tersebut diceritakan oleh imam al-baaji dari para ahli fiqh dan para ahli mutakallim (tauhid), dan imam qodli didalam kitab taqrib berkata : "bahwa hal itu adalah benar". Dan dengan itu pula jumhur 'ulama dan pemilik kitab al-mashodir berpendapat, bahwasanya : "benar".

Tuesday, June 11, 2024

SHOLAT YANG DIPERBAN , BAGAIMANAKAH?

 🌀 *RUMUSAN TJHF*


🗓️. Sabtu,14-01-2023


*Deskripsi*


Assalamualaikum

Mau bertanya


```Ada orang kecelakaan dan tangannya dioperasi. Kemudian digips, dan tidak boleh terkena air```


*Pertanyaan*


1. *Bagaimana cara wudhunya untuk sholat*?

Karena selama di rumah sakit dia tidak sholat, sehingga banyak yang harus diqodho


2. *Semisal dia junub, bagaimana mandi junubnya*?sedangkan tangan tidak boleh terkena air


Sail +62 857-1303-1505


*Jawaban*


1. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagaimana berikut : 

🔹Melakukan wudhu sebagaimana biasa, hingga nyampai pada anggota yang terdapat perban.

🔹Bertayamum pada anggota yang terdapat perban.

🔹Membasuh anggota yang sehat.

🔹Mengusap perban tersebut dengan air.

🔹Menyempurkan sisa dari wudhu nya. 


2. Boleh memilih antara mandi dulu atau tayammum dulu. Namun lebih utama tayammum dulu, baru mandi (meratakan air) pada bagian selain yang diperban.


📌 Catatan :

🔹_Udzur sholat itu ada 4 (empat), yaitu tidur, lupa, jamak dan terpaksa. Sakit tidak termasuk udzur untuk meninggalkan sholat, sehingga sebaiknya walaupun sakit tetap melaksanakan sholat semampunya._

🔹Jika hendak melakukan sholat fardlu lagi misal untuk qodho sholat, maka cukup mengulang tayammumnya saja selama tidak melakukan hal² yang membatalkan wudhu.

🔹Tentang i'adah/qodlo sholat bagi sohibil jabiroh tafshil :

🧷 Jika perban berada di anggota tayammum (wajah dan tangan) maka wajib qodho secara mutlak.

🧷 Jika perban berada diselain anggota tayammum, maka tafshil :

▫️Jika perban hanya menutupi luka maka wajib membasuh anggota yang sehat dan bertayammum sebagai pengganti luka yg tak terbasuh. Qodho tidak wajib.

▫️Jika perban juga menutupi sekitaran luka, maka tafshil :

- Jika plaster menutupi sekitaran luka agar bisa menempel (menutup luka) dan ketika pemasangannya dalam kondisi tidak berhadats kecil/besar maka tidak wajib qodho.

- Namun jika dalam kondisi berhadats atau plesternya melebihi tempat yg dibutuhkan untuk menempel (baik berhadats atau tidak) maka wajib qodho.


*Referensi*


التقريرات السديدة قسم العبادات، ١٥٢

الجبيرة هي ساتر على العضو تمنع وصول الماء إلى البشرة

حكمها ان لم يخش الضرر من نزعها فيجب عليه نزعها وإلا فلا

كيفية وضوء صاحب الجبيرة :

1. يتوضأ حتى يصل الى العضو الذي عليه الساتر

2. يتيمم عن الجريح

3. يغسل الصحيح من العضو

4. يمسح بالماء على الساتر الذي على الجرح

5. يكمل ما بقي من الوضوء

كيفية غسل صاحب الجبيرة: يتخير بين ان يتقدم الغسل اولًا او التيمم , والأفضل تقديم التيمم, ليزيل الغسل اثر التراب

• الحكم اذا أراد ان يصلي فرضا اخر وهو على طهر من قبل:

1. في الوضوء: عليه أن يتيمم فقط عند النووي, وهو المعتمد وعند الرافعي يتيمم ويعيد غسل الأعضاء التي من بعد العضو الذي عليه الساتر

2. في الغسل: يتيمم فقط بالاتفاق

• حكم صلاة صاحب الجبيرة من ناحية القضاء فيه تفصيل:

1. اذا كان الساتر الجبيرة في عضو من أعضاء التيمم الوجه او اليدين يجب عليه القضاء مطلقا لنقض البدل التيمم بالتراب والمبدل منه الوضوء او الغسل بالماء ولعدم وصول احدهما الى ما تحت الساتر

2. واذا كان في غير أعضاء التيمم فنظر :

أ‌. اذا كان الساتر بقدر الجرح فيجب عليه ان يغسل جميع الصحيح ويتيمم عن الجرح ويمسح على الساتر بالتراب ويكون المسح ندبا بالتراب لا واجبا ولا قضاء عليه مطلقا

ب‌. واذا اخذ الساتر من الصحيح قدرا ففيه تفصيل:

1. اذا اخذ من الصحيح قدر الاستمساك ووضعه على طهارة فلا يجب عليه القضاء كذاك

2. اذا أخذ من الصحيح قدرا الاستمساك فقط, ووضعه على غير طهارة أو اخذ من الصحيح زيادة على قدر الاستمساك سواء اوضعه على طهارة ام لا فيجب عليه القضاء في كلتا الحالتين.

• واما اذا لم يكن على الجرح ساتر فيجب عليه ان يغسل الصحيح ويتيمم ولا قضاء عليه مطلقا ولو كان في أعضاء التيمم.


[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٧٢/١

ومثل الجنب الحائض والنفساء، فالجنب في كلامه إنما هو مثال لا قيد، أي *فله أن يتيمم أولا عن العليل ثم يغسل الصحيح، وله أن يغسل أولا الصحيح من بدنه ثم يتيمم عن العليل، لكن الأولى تقديم التيمم ليزيل الماء أثر التراب.*


التقريرات السديدة قسم العبادات، ١٩٠

اعذار الصلاة أربعة : النوم والنسيان والجمع والإكراه، ومعنى أعذار الصلاة اي انه لا يأثم من أخر الصلاة عن وقتها بان عذر من هذه الأعذار


[النووي ,المجموع شرح المهذب ,2/329]

وقال الْقَاضِي أَبُو الطَّيِّبِ وَأَصْحَابُ الشَّامِلِ وَالتَّتِمَّةِ وَالْبَحْرِ وَالرَّافِعِيُّ هَذَا الْخِلَافُ إذَا كَانَتْ الْجَبِيرَةُ أَوْ اللَّصُوقُ عَلَى غَيْرِ مَحَلِّ التَّيَمُّمِ فَإِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَقُلْنَا لَا يَجِبُ التَّيَمُّمُ فَكَذَلِكَ وَإِنْ قُلْنَا يَجِبُ وَجَبَتْ الْإِعَادَةُ قَوْلًا وَاحِدًا لِنُقْصَانِ الْبَدَلِ وَالْمُبْدَلِ وَلَمْ أَرَ لِلْجُمْهُورِ تَصْرِيحًا بِمُخَالَفَةِ هَذِهِ الْجَمَاعَةِ وَلَا بِمُوَافَقَتِهَا لَكِنَّ إطْلَاقَهُمْ يَقْتَضِي أَنْ لَا فَرْقَ هَذَا تَفْصِيلُ مَذْهَبِنَا وَحَكَى ابْنُ الْمُنْذِرِ عَنْ جُمْهُورِ الْعُلَمَاءِ أَنَّهُ لَا إعَادَةَ عَلَيْهِ وَحَكَى الْعَبْدَرِيُّ عَنْ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ وَسَائِرِ الْفُقَهَاءِ أَنَّهُ لَا يَجِبُ التَّيَمُّمُ عَلَى صَاحِبِ الْجَبِيرَةِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ


®Sibawaih 2023

Monday, June 10, 2024

PENJELASAN TENTANG HADITS DHOIF

 Gerbang BERKAH 



A). Definisi hadits dloif, sebagai berikut :


نظم الدرر في علم الأثر للإمام السيوطي -

  ص : ٣٧.


هو الذي عن صفة الحسن خلا # وهو على مراتب قد جعل . 


Artinya :

"Hadits dloif adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat Hadits hasan. Hadits dloif juga memiliki beberapa tingkatan".


وابن الصلاح فله تعديد # إلى كثير وهو لا يفيد .


Artinya :

"Ibnu sholah menyebutkan jumlah tingkatan Hadits dloif sampai jumlah yang sangat banyak (1), yang menurut saya penyebutan itu tidak manfa'at (2)". 


منهج ذوى النظر للشيخ محفوظ الترمسي -

  ص : ٤٨.


(1) Bahkan al-Busti ibnu hibban terlalu berlebihan beliau menyebutkan sampai 49 tingkatan.


منهج ذوى النظر للشيخ محفوظ الترمسي -

  ص : ٤٩.


(2) Ibnu hajar mengatakan hal tersebut sangat melelahkan dan hasilnya juga tidak diperlukan.


B). Hadits dloif secara bahasa dan istilah, sebagai berikut :


تيسير مصطلح الحديث -

  ص : ٣٢.


الضعيف تعريفه : لغة : ضد القوي ، والضعف حسي ومعنوي ، والمراد به هنا الضعف المعنوي . اصطلاحا : هو ما لم يجمع صفة الحسن ، بفقد شرط من شروطه .


Artinya :

"Hadits dloif secara bahasa adalah kebalikan dari kuat (yakni lemah), lemah terdapat dua, lemah secara terlihat (hissi) dan kasat mata (ma'nawi), sedangkan yang dikehendaki dalam pembahasan ini adalah lemah secara ma'nawi (yakni kasat mata atau tak terlihat)".


"Secara istilah hadits dloif artinya hadits yang tidak memenuhi syarat dari hadits hasan, dengan tiadanya satu syarat daei beberapa syarat-syaratnya (yakni syaratnya hadits hasan tersebut)".


- Hadits dloif secara istilah menurut referensi lain, sebagai berikut :


الأسئلة السانية على المنظومة البيقونية -

  ص : ٤.


قيل : هو الحديث الذي لم يجتمع فيه صفة قبول الستة .


Artinya :

"Dikatakan hadits dloif, adalah hadits yang tidak memenuhi didalamnya enam syarat diterimanya hadits".


- Penyebutan 6 syarat diterimanya hadits, sebagai berikut :


منهاج النقد في علوم الحديث -

  ص : ٢٨٦.


أحسن ما يعرف به الحديث ، الضعيف هو ما فقد شرطا من شروط الحديث المقبول . وشروط الحديث المقبول ستة هي : عدالة ، الضابط ولو لم يكن تاما ، الإتصال ، فقد الشذوذ ، فقد العلة القادحة ، العاضد عند الإحتياج إليه .


Artinya :

"Lebih baiknya mendefinisikan (mengartikan) hadits dloif adalah, "hadits yang tiada memenuhi satu syarat dari beberapa syarat diterimanya hadits".


- Dan syarat diterimanya hadits itu ada 6 :


1). Sifat 'adilnya rowi.

2). Dhobit, sekalipun tidak sempurna dhobitnya.

3). Muttasilnya sanad.

4). Tiadanya syadz. 

5). Tiadanya 'illat yang menyebabkan cacat.

6). Adanya dukungan hadits lain ketika dibutukan.


------------------------- 


- Yang disebut sifat 'adilnya rowi, sebagai berikut :

 

نيل الأماني في توضيح مقدمة القسطلاني -

  ص : ٣٥.


   Adil secara bahasa adalah istiqomah. Sedangkan secara istilah adalah tabiat atau kemampuan diri yang dengannya seseorang dapat menghindari dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil yang hina dan hal-hal rendahan lain yang legal (boleh). Sebagaimana yang dijelaskan oleh imam ibnu as-Subkiy dalam kitab Jam'ul jawami'nya. Contoh dosa besar adalah zina, Sedangkan contoh dosa kecil yang hina adalah mencuri satu suap makanan misalnya, sedangkan contoh dari pekerjaan yang legal adalah makan dipasar, berjalan tanpa memakai penutup kepala (peci).


- Yang disebut dhobit adalah, sebagai berikut :


نيل الأماني في توضيح مقدمة القسطلاني -

  ص : ٣٥.


  Dhobit atau tingkatan hafalan, Ahli ilmu mustolah hadits membagi dhobit menjadi dua, yakni dhobit shodron dan dhobit kitabi. Dhobit shodron adalah kemampuan seseorang dalam mengingat akan apa yang dia dengar serta mampu mengucapkan atau mengingatnya kembali kapanpun dia menghendakinya. Sedangkan dhobit kitabi adalah pengabadian seseorang dalam sebuah kitab disisinya tentang apa yang dia dengar, dan saat akan menyampaikan terlebih dahulu apa yang akan dia sampaikan dia cocokkan terlebih dahulu terhadap kitab tersebut. 


- Yang dimaksud tiadanya syadz, sebagai berikut :


نيل الأماني في توضيح مقدمة القسطلاني -

  ص : ٣٦.


  Tidak adanya syadz. Gambarannya adalah, tidak adanya salah satu rowi 'adil yang bertentangan terhadap rowi lain yang lebih unggul kualitas hafalan dan bilangan penguasaan haditsnya dari dirinya, yang mana pertentangan tersebut tidak bisa dikompromikan.


- Yang dimaksud dengan tiadanya 'illat, sebagai berikut :


نيل الأماني في توضيح مقدمة القسطلاني -

  ص : ٣٦.


  'Illat adalah sesuatu yang dapat merusak atau mencacatkan terhadap hadits, yang dengannya (yakni dengan adanya 'illat tersebut) hadits dapat tertolak/tidak diterima, seperti halnya rowi yang bersifat fasiq atau jeleknya hafalan, atau illat itu samar.


-------------------------


C). Rupa-rupa jenis hadits yang termasuk kedalam hadits dloif, sebagai berikut :


المنهال الروي -

 ص : ٣٩.

من أنواع الضعيف ما له لقب خاص كالمنقطع ، والمعضل ، والمعلل ، والشاذ ، والمعلل ، والمضطرب ، والمرسل ، والمقطوع ، والموضوع ، وهو شرها . إنتهى مع حذف يسير .


Artinya : 

"Termasuk beberapa rupa hadits dloif adalah yang memiliki julukan khusus, seperti Hadits Munqothi', Hadits Mu'dol, Hadits Mu'allal, Hadits syadz, Hadits Mudlthorib, Hadits Mursal, Hadits Maqthu', Dan Hadits Maudlu' itu adalah yang terparah". Telah selesai serta membuang sedikit.


D). Tingkatan hadits dloif dari yang terparah, sebagai berikut :


نظم الدرر في علم الأثر للإمام السيوطي -

  ص : ٧٨.


شر الضعيف الوضع فالمتروك ثم # ذو النكر فالمعل فالمدرج ضم .


وبعده المقلوب فالمضطرب # وآخرون غير هذا رتبوا .


Artinya :

"Hadits dloif dari yang terparah adalah :

1. Hadits Maudlu'.

2. Hadits Matruk.

3. Hadits Munkar.

4. Hadits Mu'al (Mu'allal).

5. Hadits Mudraj.

6. Hadits Maqlub.

7. Hadits Mudltorib.

Dan ulama-ulama lainnya menyusun dengan susunan yang selain ini".


E). Konsekuensi hadits dloif, sebagai berikut :

مختصر علم مصطلح الحديث للعلامة الحبيب زين ابن إبرهيم ابن سميط - ص: ٢٤.


قال العلماء : لا يجوز العمل في الأحكام إلا بالحديث الصحيح أو الحسن ، ولا يجوز بالضعيف ؛ ولكن يعمل به فيما يتعلق بفضائل الأعمال والمواعظ ونحو ذلك، وأجمعوا على أنه لا يعمل بالحديث الموضوع.


Artinya :

Ulama berkata : " Tak boleh menggunakan dalam hukum-hukum melainkan menggunakan hadits sohih atau hasan, dan tak diperbolehkan menggunakannya dengan hadits dloif. Akan tetapi hadits dloif bisa dipakai dalam hal yang berkaitan dengan keutamaan amal-amal, dan tutur-tutur kata bijak, dan seumpama itu, dan ulama sepakat bahwa hadits maudlu' (hadits palsu) tidak bisa digunakan pada hal seperti itu (yakni, tidak bisa digunakan untuk keutamaan amal-amal, dan tutur kata bijak, dan seumpamanya).


- Diperbolehkan untuk menghujjahnya dan mempergunakannya hadits dloif tersebut jika memenuhi beberapa syarat, sebagai berikut :


الأسئلة الثانية على المنظومة البيقونية -   

  ص: ٥.


ما هو حكم الضعيف ؟ لا يجوز الإحتجاج والعمل به إلا بشروط : 

- أن يكون في فضائل الأعمال والقصص ، فلا يجوز العمل به في العقائد وفي أحكام الشريعة من التحليل والتحريم .


- أن لا يكون شديد الضعف كأن يكون راويه كاذبا أومتها بالكذب أو بالوضع أو فاحش الغلط .


- أن يندرج تحت أصل عام فيخرج ما يخترع . إنتهى مع حذف يسير . 


- أن لا يعتقد بثبوته بل يعتقد الإحتياط.


Artinya :

"Apa itu hukumnya hadits dloif ? 

Jawab : Hadits dloif tak bisa untuk menghujjah dan diamalkan melainkan terpenuhi beberapa syarat :


- Muatan dari apa yang akan dilakukan itu adalah berwujud fadlailul a'mal (pekerjaan yang punya keutamaan dan mendapatkan pahala bila dikerjakan), kisah-kisah, oleh karena itu tak diperbolehkan mengamalkan hadits dloif jika berkaitan dengan akidah atau hukum syari'at, yakni hukum halal atau haram sebuah hal.


- Status kedlaifannya tidak berat. Seperti contohnya ada rowi-rowi dari hadits yang mana itu adalah sosok rowi yang banyak dustanya atau dicurigai telah melakukan kebohongan atau pemalsuan atau melakukan kesalahan yang sangat parah.


- Adanya hadits itu masih di bawah naungan pokok dasar yang umum, yang sehingga kebohongan yang ada menjadi terkeluarkan. Telah selesai serta membuang sedikit.


- Tidak meyakini ketetapannya namun meyakininya dalam rangka berhati-hati.

SAMPAINYA PAHALA BACAAN ALQURAN KEPADA ORANG YG SUDAH MENINGGAL

 

BERKAH NGAJI BERSAMA 

KIYAI SHOLIHIN



SAMPAINYA PAHALA BACAAN ALQURAN KEPADA ORANG YG SUDAH MENINGGAL

وعن الإمام أحمد بن حنبل أنه قال: إذا دخلتم المقابر فاقرأوا بفاتحة الكتاب والإخلاص والمعوذتين، واجعلوا ثواب ذلك لأهل المقابر، فإنه يصل إليهم.

Dari Imam Ahmad bin Hanbal, ia berkata: "Jika kalian memasuki pemakaman, bacalah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), dan jadikan pahala bacaan itu untuk ahli kubur, karena sesungguhnya pahala itu akan sampai kepada mereka.

فالاختيار أن يقول القارئ بعد فراغه: اللم أوصل ثواب ما قرأته إلى فلان.

"Pilihan terbaik adalah pembaca mengatakan setelah selesai: "Ya Allah, sampaikanlah pahala dari apa yang aku baca kepada si fulan."

(وحكى) بعض أهل العلم أن رجلا رأى في المنام أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئا ما يدري ما هو.

(Diceritakan) oleh sebagian ulama bahwa seorang laki-laki melihat dalam mimpi penduduk kubur di beberapa pemakaman keluar dari kuburan mereka menuju halaman pemakaman, dan mereka tampak mengumpulkan sesuatu yang tidak diketahui apa itu.

قال: فتعجبت من ذلك، ورأيت رجلا منهم جالسا لا يلتقط معهم شيئا، فدنوت منه وسألته: ما الذي يلتقط هؤلاء؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء.

Ia berkata: "Aku pun merasa heran dengan itu, dan aku melihat seorang dari mereka duduk tidak ikut mengumpulkan sesuatu. Aku mendekatinya dan bertanya: 'Apa yang mereka kumpulkan?' Ia menjawab: 'Mereka mengumpulkan hadiah yang diberikan kepada mereka dari kaum muslimin berupa bacaan Al-Qur'an, sedekah, dan doa.

فقال: فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم؟ قال أنا غني عن ذلك.

'Aku berkata: 'Mengapa engkau tidak ikut mengumpulkan bersama mereka?' 

Ia menjawab: 'Aku tidak memerlukannya.

فقلت: بأي شئ أنت غني؟ قال بختمة يقرؤها ويهديها إلى كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني.

'Aku bertanya: 'Dengan apa engkau tidak memerlukannya?' Ia menjawab: 'Dengan khataman (selesainya membaca Al-Qur'an) yang dibacakan dan dihadiahkan kepadaku setiap hari oleh anakku yang menjual zalabiyah (kue manis) di pasar tertentu.


فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية، ويحرك شفتيه.

'Ketika aku terbangun, aku pergi ke pasar seperti yang disebutkan, dan menemukan seorang pemuda menjual zalabiyah sambil menggerakkan bibirnya.


فقلت: بأي شئ تحرك شفتيك؟ قال أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره.

Aku bertanya: 'Apa yang engkau baca?' Ia menjawab: 'Aku membaca Al-Qur'an dan mengirimkan pahalanya untuk ayahku di kuburnya.

قال: فلبثت مدة من الزمان، ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور، وإذا بالرجل الذي كان يلتقط صار يلتقط، فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لا تعرف خبر ولده فوجدته قد مات.

'Aku pun menunggu beberapa waktu, kemudian aku melihat para penghuni kubur keluar dari kuburan mereka, dan orang yang sebelumnya tidak mengumpulkan, sekarang ikut mengumpulkan. Ketika aku terbangun, aku merasa heran, lalu aku pergi ke pasar untuk mengetahui kabar anaknya, dan aku mendapati bahwa ia telah meninggal dunia."


SEMOGA MEMBERI SEMANGAT KEPADA KITA UNTUK MENDOAKAN ORANG TUA YG SUDAH MENINGGAL


Ianah Tholibin juz 2 hal 143

Nurul ilmi.

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes