BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, June 16, 2024

MEMINDAH ZAKAT

 

MEMINDAH ZAKAT 


Deskripsi Masalah :

Dalam kitab fikih dijelaskan bahwa memindah zakat (naqluz-zakâh) ke tempat lain tidak diperbolehkan.


Pertanyaan :

Sampai manakah batas orang dianggap naqluz-zakâh (memindah zakat)?


Jawaban :

Batasannya adalah tempat yang sudah diperbolehkan mengqashar salat.


Referensi :

(حاشية الشرقاوي, 1/393)

وَلاَ يَجُوْزُ لِلْمَالِكِ وَلَوْ بِنَائِبِهِ نَقْلُهَا اَيْ الزَّكَاةِ لِبَلَدٍ آخَرَ ، قَوْلُهُ لِبَلَدٍ آخَرَ لَوْ قَالَ عَنْ بَلَدِهَا لَكَانَ أَوْلَى لأَنَّهُ يَحْرُمُ نَقْلُهَا خَارِجَ السُّوْرِ إِلَى مَحَلٍّ تُقْصَرُ فِيْهِ الصَّلاَةُ اهـ

(حاشية علي الشبراملسي على نهاية المحتاج, 6/168)

(فَرْعٌ) مَا حَدُّ الْمَسَافَةِ الَّتِيْ يَمْتَنِعُ نَقْلُ الزَّكَاةِ اِلَيْهَا؟ فِيْهِ تَرَدُّدٌ، وَالْمُتَّجِهُ أَنَّ ضَابِطَهَا فِي الْبَلَدِ وَنَحْوِهِ مَا يَجُوْزُ التَّرَخُّصُ بِبُلُوْغِهِ، ثُمَّ رَأَيْتُ حج مَشَى عَلَى ذَلِكَ فِيْ فَتَاوَيِهِ. فَحَاصِلُهُ اَنْ يَمْتَنِعَ نَقْلُهَا اِلَى مَكَانٍ يَجُوْزُ فِيْهِ الْقَصْرُ وَيَجُوْزُ اِلَى مَا لاَ يَجُوْزُ فِيْهِ الْقَصْرُ اهـ سم على منهج


Copyright © 2021 IASS

SHOLAT JANAZAH PART 11

BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MU'IN

SHOLAT JANAZAH 

PART 11

KILASAN rumusan TSULASI MUJAROD 

 وَ لَوْ صُلِّيَ عَلَيْهِ فَحَضَرَ مَنْ لَمْ يُصَلِّ، نُدِبَ لَهُ الصَّلَاةُ عَلَيْهِ، وَ تَقَعُ فَرْضًا، فَيَنْوِيْهِ، وَ يُثَابُ ثَوَابُهُ.

 

Syarat Shalat Jenazah.

Apabila ada mayat yang sudah dishalati, lantas datang seseorang yang belum ikut shalat maka baginya sunnah mengerjakannya dan shalat tersebut sah menjadi fardhu kifāyah✅.

 Karena itu, hendaknya ia berniat fardhu pula, serta mendapatkan pahala shalat.

 ----------


(قوله: وتقع فرضا) أي وتقع صلاته فرضا، ولو على القبر، كمن صلى أولا.

(Perkataan Mushonef : sholat janazahnya menjadi fardlu )

Dan shalatnya dianggap sebagai shalat fardu, meskipun di atas kubur, seperti orang yang pertama kali shalat.


إذ ليس فعل بعضهم أولى بوصف الفرضية من بعض، وإن أسقط الأول الحرج.


Karena tindakan sebagian dari mereka ( yang sudah mensholati janazah) tidak lebih utama untuk dikatakan sebagai fardu dibandingkan sebagian yang lain, meskipun yang pertama telah menggugurkan kewajiban.


ولا يقال: كيف تقع صلاة الثاني فرضا، مع أنه لو تركها لم يأثم، لأنه قد يكون الشئ غير فرض، فإذا دخل فيه صار فرضا - كالحج ممن قد حج، وإحدى خصال كفارة اليمين -.


Dan tidak dikatakan: bagaimana salat kedua bisa dianggap sebagai fardu, padahal jika ditinggalkan, dia tidak berdosa, karena bisa jadi sesuatu itu bukan fardu, tetapi jika dimasuki, ia menjadi fardu - seperti haji bagi yang sudah berhaji, dan salah satu dari pilihan kafarat sumpah-.


وقولهم فرض الكفاية يسقط بفعل واحد: معناه يسقط الإثم به.

Dan ucapan mereka bahwa fardu kifayah gugur dengan satu pelaksanaan: maksudnya dosa gugur dengan pelaksanaan tersebut.


ولو فعله غيره: وقع فرضا أيضا.


Namun, jika dilakukan oleh orang lain: tetap dianggap sebagai fardu juga.


Ianah Tholibin juz 2 hal 132

Nurul Ilmi.

----------------

 وَ الْأَفْضَلُ لَهُ فِعْلُهَا بَعْدَ الدَّفْنِ، لِلْاِتِّبَاعِ.

 

Sedangkan yang lebih utama adalah mengerjakan shalat sesudah mayat dikubur karena mengikuti tindak Nabi s.a.w. 📚

-----------

📚

وهو ما روي أنه - صلى الله عليه وسلم - صلى على قبور جماعة.


"Diriwayatkan bahwa Rasulullah

 - صلى الله عليه وسلم - 

 - pernah shalat di atas kuburan berjamaah."

 ومن هذا أخذ جمع أنه يسن تأخيرها عليه إلى بعد الدفن.

 "Dan dari ini, diambil pendapat bahwa disunnahkan menunda pelaksanaannya (shalat jenazah) hingga setelah pemakaman."

 Ianah Tholibin juz 2 hal 132

Nurul Ilmi.

 - ------------


 وَ لَا يُنْدَبُ لِمَنْ صَلَّاهَا وَ لَوْ مُنْفَرِدًا إِعَادَتُهَا مَعَ جَمَاعَةٍ. 

 فَإِنْ أَعَادَهَا وَقَعَتْ نَفْلًا.

 

 Tidak sunnah bagi orang yang telah menshalatinya (43) – sekalipun munfarid – untuk mengulangi shalatnya dengan berjamā‘ah. 

 Kalau mengulanginya maka shalatnya menjadi shalat sunnah. 📚

 --------------

 43). 

 قال ع ش: فتكون مباحة.

Imām ‘Alī Sibramalisī menghukumi mubāḥ mengulanginya.


📚أي ووجب لها نية الفرضية.

Walaupun sholat janazahnya iadah menjadi sunnah, tetep wajib niyat fardlu.

  I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 132

 Nurul Ilmi

 -------------


 وَ قَالَ بَعْضُهُمْ: الْإِعَادَةُ خِلَافُ الْأَوْلَى.


 (Bahkan) sebagian ‘ulamā’ berpendapat: Mengulangi shalat jenazah adalah khilāf-ul-aulā (menyalahi keutamaan) hukumnya.


(وَ تَصِحُّ) الصَّلَاةُ (عَلَى) مَيِّتٍ (غَائِبٍ) عَنْ بَلَدٍ، بِأَنْ يَكُوْنَ الْمَيِّتُ بِمَحَلٍّ بَعِيْدٍ عَنِ الْبَلَدِ بِحَيْثُ لَا يُنْسَبُ إِلَيْهَا عُرْفًا، أَخْذًا مِنْ قَوْلِ الزَّرْكَشِيِّ: إِنَّ خَارِجَ السُّوَرِ الْقَرِيْبِ مِنْهُ كَدَاخِلِهِ.


Sahnya Shalat Ghā’ib.

Sah hukumnya menshalati mayat yang ghā’ib📝 dari daerah yang bersangkutan, sebagaimana mayat berada jauh dari daerah seseorang yang menurut penilaian umum. (44) tidak bisa dikatakan masih daerahnya, berdasarkan perkataan Imam az-Zarkasyī: yaitu ,Tempat di luar batas sebuah daerah yang dekat dengannya (45) seperti yang berada di dalamnya.

-------------

📝

أي وإن قربت المسافة ولم يكن في جهة القبلة، خلافا لأبي حنيفة ومالك.

"Dan sah shalat atas mayit yang ghaib (tidak hadir) walaupun jaraknya dekat dan tidak berada di arah kiblat, berbeda dengan pendapat Abu Hanifah dan Malik.


"Dalam konteks ini, yang dimaksud adalah bahwa menurut beberapa ulama, shalat jenazah bisa dilakukan untuk orang yang telah meninggal walaupun jenazahnya tidak berada di tempat itu (ghaib), meskipun jaraknya dekat dan tidak berada di arah kiblat. Ini berbeda dengan pandangan Abu Hanifah dan Malik yang memiliki pendapat lain terkait hal ini.


وظاهر أن محله - أي السقوط - إذا علم بها الحاضرون، ولا بد - في صحة الصلاة على الغائب - إن يعلم - أو يظن - أنه قد غسل، وإلا لم تصح.

"Dan jelas bahwa tempatnya - yaitu ketidakwajiban - jika diketahui oleh orang-orang yang hadir, dan harus - untuk sahnya shalat atas mayit yang ghaib - diketahui atau diduga bahwa ia telah dimandikan, jika tidak, maka tidak sah."


44).

تصوير للبعيد عن البلد.

أي أن البعيد مصور بأنه هو الذي لا ينسب إلى البلد عرفا بأن يكون فوق حد القرب - كما يؤخذ من ضبط القرب الآتي.

"Gambaran untuk yang jauh dari kota.Artinya, yang dimaksud dengan 'jauh' adalah seseorang yang secara kebiasaan tidak dianggap berasal dari kota tersebut."

 Sekira di atas Ḥadd-ul-Qarīb. I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 132

  Nurul ilmi


45).

قال في التحفة: ويؤخذ من كلام الأسنوي ضبط القرب هنا بما يجب الطلب منه في التيمم.

 Batasan dekat atau Ḥadd-ul-Qarīb adalah jarak yang wajib untuk mencari air dalam tayammum.

 

 I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 133

  Nurul ilmi

-------------


 (لَا) عَلَى غَائِبٍ عَنْ مَجْلِسِهِ (فِيْهَا) وَ إِنْ كَبُرَتْ.

 

Tidak sah menshalati mayat yang tidak berada di tempat shalat dan masih dalam lingkungan balad itu, sekalipun luas. 


 نَعَمْ، لَوْ تَعَذَّرَ الْحُضُوْرُ لَهَا بِنَحْوِ حَبْسٍ أَوْ مَرَضٍ: جَازَتْ حِيْنَئِذٍ عَلَى الْأَوْجَهِ

 

Benar tidak sah, namun jika dirasa sulit untuk hadir ke tempat di mana mayat berada, misalnya karena ditahan atau sakit, maka boleh shalat yang dalam keadaan seperti ini, menurut pendapat aujah. (46) 

--------------

46)

.(وقوله: على الأوجه) أي عند الرملي.


وفي التحفة خلافه، وعبارتها: فلا يصلى عليه وإن كبرت.

وعذر: بنحو مرض، أو حبس، كما شمله إطلاقهم

اه.

 Menurut Imām Ramlī, sedangkan Imām Ibnu Ḥajar melarangnya 

Ianah tholibin juz 2 hal 13.

Nurul ilmi.

--------------


 (وَ) تَصِحُّ عَلَى حَاضِرٍ (مَدْفُوْنٍ) وَ لَوْ بَعْدَ بَلَائِهِ (غَيْرَ نَبِيٍّ) فَلَا تَصِحُّ عَلَى قَبْرِ نَبِيٍّ، لِخَبَرِ الشَّيْخَيْنِ.

 

Sah menshalati mayat yang hadir dan sudah dikubur – walaupun sudah lebuh selain Nabi. Karena itu, tidaklah sah shalat Jenazah atas Nabi yang sudah berada dalam maqāmnya, berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Muslim. 


MOHON DIKOREKSI DI LENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

Saturday, June 15, 2024

PERBANYAK DOA DI HARI AROFAH

*PERBANYAK DOA DI HARI AROFAH*

Al imam An Nawawi menjelaskan didalam Kitabnya "Al adzkar" sebagai berikut:


قدَّمنا في أذكار العيد حديث النبيّ ﷺ «خَيْرُ الدُّعاءِ يَوْمَ عَرَفَة، وَخَيْرُ ما قُلْتُ أنا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ على كُلّ شئ قَدِيرٌ» (١) .

فيُستحبّ الإِكثارُ من الذكر والدعاء، ويَجتهدُ في ذلك، فهذا اليوم أفضلُ أيام السنة للدعاء، وهو مُعظم الحج (٢)، ومقصودُه والمعوّل عليه، فينبغي أن يستفرغَ الإِنسانُ وُسعَه في الذكر والدعاء، وفي قراءة القرآن، وأن يدعوَ بأنواع الأدعية، ويأتي بأنواع الأذكار، ويدعو لنفسه، ويذكر في كلّ مكان، ويدعو منفردًا ومع جماعة، ويدعو لنفسه، ووالديه، وأقاربه ومشايخه، وأصحابه، وأصدقائه، وأحبابه، وسائر مَن أحسن إليه، وجميع المسلمين


“Disunnahkan memperbanyak zikir dan doa serta melakukannya dengan sungguh-sungguh, karena hari ‘Arafah ini merupakan hari yang paling utama untuk berdoa daripada hari-hari lain dalam setahun. Sebaiknya seseorang mencurahkan segala kesempatan yang ada untuk berzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an. Mendoakan diri sendiri, kedua orang tuanya, kerabatnya, gurunya, sahabatnya, teman-temannya, orang-orang yang dicintainya, seluruh orang yang berbuat baik kepadanya, dan seluruh kaum muslimin.” 

Referensi 

[Al Adzkar an Nawawiyah Hal 198, Maktabah syamilah]


#Dalam sebuah riwayat dikatakan. Dahulu, ada seorang anak muda yang ketika masuk bulan Dzulhijjah dia berpuasa. Kabar tentang anak muda ini lantas terdengar hingga ke Baginda Nabi. 


Tidak lama kemudian, anak muda tadi dipanggil Nabi dan dia pun segera menghadap. Nabi bertanya, “Anak muda, aku ingin tahu alasan kamu berpuasa?” Si anak muda menjawab, “Ya Rasulallah, demi ayah dan ibu saya, sungguh hari ini adalah hari kebesaran Islam dan juga hari dimana umat Islam berhaji. Saya berharap, Allah memasukkan saya dalam doa-doa mereka yang sedang berhaji.” 


Nabi lantas menjawab, “Anak muda, sungguh, bagi setiap hari yang kamu puasai, ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 100 budak, 100 unta, dan 100 kuda. Dan untuk puasa di hari Tarwiyah, ada ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 1000 budak, 1000 unta, dan 1000 kuda. Dan untuk puasa di hari Arafah, ada ada pahala sebanyak kamu bersedekah di jalan Allah 2000 budak, 2000 unta, dan 2000 kuda.”

JIKA KEMALUAN SUAMI TERLALU BESAR, APAKAH ISTRI NUSYUZ JIKA MENOLAKNYA..??

 

Poin ke 4


JIKA KEMALUAN SUAMI TERLALU BESAR, APAKAH ISTRI NUSYUZ JIKA MENOLAKNYA..??



Langsung ibarot Bae 

ويحصل النشوز (بمنع) الزوجة الزوو (من تمتع) ولو بنحو لمس أو بموضع عينه (لا) إن منعته عنه (لعذر) ككبر آلته بحيث لا تحتمله ومرض بها يضر معه الوطئ وقرح في فرجها وكنحو حيض، ويثبت كبر آلته بإقراره أو برجلين من رجال الختان ويحتالان لانتشار ذكره بأي حيلة، غير إيلاج ذكره في فرج محرم أو دبر أو بأربع نسوة فإن لم يمكن معرفته إلا بنظرهن إليهما مكشوفي الفرجين حال انتشار عضوه جاز ليشهدن


Nusyuz terjadi dengan sebab istri menolak suami melakukan tamattu' walaupun dalam bentuk semacam memegang atau pada anggota tubuh yang di pilih suami. Tidak di anggap nusyuz jika istri menolak suami karna uzur, misalnya terlalu besarnya alat kemaluan suami sekira istri tidak sanggup menanggungnya, misalnya wanita tengah sakit yang membawa mudharat dengan bersetubuh, dan luka dalam farjinya, dan semacam haidh.

Besar kecil alat kelamin suami bisa di tetap kan berdasar iqrar suami, atau persaksian dua orang lelaki juru khitan dan mereka daya sedemikian rupa selain memasukkan dzakar itu ke dalam farji yang di haramkan atau dubur agar bisa tegang, atau dengan persaksian empat orang wanita .

Apabila hal itu tidak mungkin bisa di ketahui selain dengan empat wanita itu melihat alat kelamin suami istri dalam keadaan terbuka sewaktu dzakar mengalami tegang maka di halalkan melihat demi persaksian mereka.


Referensi:


Kitab I'anatut Thalibin. Juz. 4/ Hal. 78_79]


( وَتَسْقُطُ ) النَّفَقَةُ ( بِنُشُوزٍ ) أَيْ خُرُوجٍ عَنْ طَاعَةِ الزَّوْجِ . ( وَلَوْ بِمَنْعِ لَمْسٍ بِلَا عُذْرٍ ) أَيْ تَسْقُطُ نَفَقَةُ كُلَّ يَوْمٍ بِالنُّشُوزِ بِلَا عُذْرٍ فِي كُلِّهِ ، وَكَذَا فِي بَعْضِهِ فِي الْأَصَحِّ وَنُشُوزُ الْمَجْنُونَةِ وَالْمُرَاهِقَةِ كَالْعَاقِلَةِ الْبَالِغَةِ ، ( وَعَبَالَةِ زَوْجٍ ) أَيْ كِبَرِ آلَتِهِ بِحَيْثُ لَا تَحْمِلُهَا الزَّوْجَةُ ، ( أَوْ مَرَضٍ ) بِهَا ( يَضُرُّ مَعَهُ الْوَطْءُ عُذْرٌ ) فِي النُّشُوزِ عَنْ الْوَطْءِ.


Dan nafqah seorang istri menjadi gugur (tidak wajib) bagi suami akibat nusyuz (tidak patuhnya istri pada perintah suami) meskipun akibat menolak disentuh tanpa adanya uzur syari, atau terlalu besarnya kemaluan suami sekira istri tidak mampu menanggungnya,atau sebab sakit yang membuatnya sukar menjalani senggama.


Referensi:

Hasyiyah al-Qalyubi wa 'Umairah. Juz. 4/ Hal. 79


Wallahu alam

Friday, June 14, 2024

TATA CARA SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI


Poin 1 


TATA CARA SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI  


1. Mengerjakan sholat dua roka'at dengan niat 

2. 

ﺃﺻﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﻟﻸﻧﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ


2. Pada roka'at pertama dan kedua setelah membaca surat Al Fatihah lalu membaca :

A. Ayat Kursi 1 X

B. Surat At-Takatsur (Alhakumut Takatsur) 1 X

C. Al Ikhlas 10 X

3. Setelah salam, membaca do'a 

4. 

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﻫَﺬِﻩ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓ ﻭَﺗﻌﻠﻢ ﻣَﺎ ﺃُﺭِﻳﺪ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺑْﻌَﺚْ ﺛَﻮَﺍﺑﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻗﺒﺮ ﻓﻠَﺎﻥ ﺍﺑْﻦ ﻓﻠَﺎﻥ


Allohumma inni shollaitu hadhihis sholata, wa ta’lamu maa uridu. Allohummab a’ts tsawabaha ilaa qobri fulan (kata "fulan" diganti dengan nama mayit tersebut) bin fulan (kata "fulan" diganti dengan nama ayah mayit tersebut)


Artinya 

Ya Alloh, saya melaksanakan sholat ini dan Engkau maha mengetahui apa yang aku

inginkan. Ya Alloh semoga Engkau sampaikan pahalanya pada fulan bn fulan".


Sedangkan apabila sholatnya ditujukan bagi semua orang Islam yang sudah wafat, do'anya

memakai 


ﺍﻟﻠﻬﻢّ ﺇﻧﻰ ﺻﻠﻴﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺃﺭﻳﺪ . ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮ ﻛﻞ ﻣﻴﺖ ﻣﻦ المسلمين


Allohumma inni shollaitu hadhihis sholata, wa ta’lamu maa uridu. Allahummab a’ts tsawabaha ilaa qobri kulli mayyitin minal muslimin.


Artinya

Ya Alloh, saya melaksanakan sholat ini dan Engkau maha tahu apa yang saya inginkan,

Ya Alloh semoga Engkau sampaikan pahalanya pada tiap-tiap mayyit muslim".


✒️FADHILAH SHOLAT LIL UNSI FIL QOBRI


Diriwayatkan, barangsiapa yang mengerjakannya, pada saat itu juga Alloh akan mengutus 1000 malaikat ke kuburan yang dituju, dan setiap

malaikatnya membawa Nur (cahaya) dan hadiah yang akan menjadikan mayit yang berada didalam kubur menjadi tenang sampai pada hari kiamat nanti.


Dalam satu riwayat juga diterangkan bahwa orang yang mengerjakannya, tidak akan meninggal sebelum diperlihatkan tempatnya disurga kelak. Karena itulah, para ulama' mengatakan, "Beruntunglah orang yang membiasakan untuk mengerjakan sholat ini pada setiap malam dan menghadiahkan pahalanya untuk setiap mayit dari kaum muslimin.


Kitab Nihayatuz Zen, Hal : 107


ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻸﻧﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ

ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ﻣﻦ ﻳﻤﻮﺕ ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﺃﻱ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻣﺮﺓ ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﻣﺮﺓ ﻭ }ﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ { ﺍﻟﺘﻜﺎﺛﺮ ﺍﻵﻳﺔ 1 ﻣﺮﺓ ﻭ } ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ { ﺍﻹﺧﻼﺹ ﺍﻵﻳﺔ ﻋﺸﺮ ﻣﺮﺍﺕ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺻﻠﻴﺖ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺗﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺃﺭﻳﺪ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮ ﻓﻼﻥ ﺍﺑﻦ ﻓﻼﻥ ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ﻣﻊ ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ ﻭﻫﺪﻳﺔ ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﺍﻩ. ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻥ ﻓﺎﻋﻞ ﺫﻟﻚ ﻟﻪ ﺛﻮﺍﺏ ﺟﺴﻴﻢ. ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﻯ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻗﺎﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻓﻄﻮﺑﻰ ﻟﻌﺒﺪ ﻭﺍﻇﺐ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻛﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻭﺃﻫﺪﻯ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﻟﻜﻞ ﻣﻴﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ


Poin ke 2

 

Untuk waktu sholat nyah bisa juga kapan saja ,,, kalau untuk menghadiahkan pahala 

 

اعانة الطالبين 👈🏽 وقال المحب الطبري: يصل للميت كل عبادة تفعل عنه: واجبة أو مندوبة. 

وفي شرح المختار لمؤلفه: مذهب أهل السنة أن للانسان أن يجعل ثواب عمله وصلاته لغيره ويصله 


 hadist sholat hadiyah lil mayit 

 

ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻗﺎﻝ : ) ﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ، ﻓﺎﺭﺣﻤﻮﺍ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ، ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ، ﻭﺁﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ، ﻭﺃﻟﻬﺎﻛﻢ ، ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺇﺣﺪﻯ ﻋﺸﺮﺓ ﻣﺮﺓ ، ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺑﻌﺚ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﻼﻥ ﺍﺑﻦ ﻓﻼﻧﺔ ، ﻓﻴﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ ، ﻣﻦ ﻛﻞ ﻣﻠﻚ ﻧﻮﺭ ﻭﻫﺪﻳﺔ ، ﻳﺆﻧﺴﻮﻧﻪ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻮﺭ ، ﻭﻳﻌﻄﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ ﺑﻌﺪﺩ ﻣﺎ ﻃﻠﻌﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺣﺴﻨﺎﺕ ﻭﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﺩﺭﺟﺔ ﺃﻟﻒ ﺣﺠﺔ ﻭﻋﻤﺮﺓ ﻭﻳﺒﻨﻰ ﻟﻪ ﺃﻟﻒ ﻣﺪﻳﻨﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻳﻌﻄﻰ ﺛﻮﺍﺏ ﺃﻟﻒ ﺷﻬﻴﺪ ﻭﻳﻜﺴﻰ ﺃﻟﻒ ﺣﻠﺔ 

 

Walahu a'lam

Thursday, June 13, 2024

TERJEMAH NIHAYATUZZAEN MUQODIMAH PART 5

 TERJEMAH NIHAYATUZZAEN

MUQODIMAH PART 5


الحمد لله الذي هدانا لهذا) أي دلنا لهذا العمل ( وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله)

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada ini (yaitu, menuntun kami kepada perbuatan / mengarang kitab ini, dan kami tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak menunjukkan kami.


وَهَذِه الْجُمْلَة مستأنفة أَو حَال لَكِنَّهَا فِي معنى التَّعْلِيل , وَمَا نَافِيَة , وَكَانَ فعل نَاقص, ونا اسْمهَا وخبرها مَحْذُوف مُتَعَلق للام الْجُحُود الزَّائِدَة.

أَي مَا كُنَّا مرَادا هدايتنا.

Kalimat ini ( لولا أن هدانا الله ) merupakan kalimat baru atau sebagai keadaan ( حال), tetapi dalam makna alasan. "Maa" adalah kata penafian ( ما نفي ), "kaana" adalah kata kerja tidak sempurna 

(فعل ناقص),

 "naa" adalah subjeknya ( فاعل ), dan predikatnya ( خبر ) dihilangkan karena terkait dengan "laam al-juhud" yang jadi tambahan, yaitu seolah-olah berkata "Tidaklah kita dimaksudkan untuk mendapatkan petunjuk kecuali karena Allah memberi petunjuk kepada kita".


وَأَن هدَانَا الله مُبْتَدأ وَالْخَبَر مَحْذُوف وجوبا، وَجَوَاب لَوْلَا مَحْذُوف دلّ عَلَيْهِ قَوْله وَمَا كُنَّا لنهتدي أَي لَوْلَا هِدَايَة الله مَوْجُودَة مَا اهتدينا 


 "An hadaanallahu" adalah mubtada (subjek), dan khabar (predikat) dihilangkan secara wajib, dan jawabnya "lawla" dihilangkan yang menunjukkan pada kalimat "maa kunna linahtadia" yaitu seandainya tidak ada petunjuk dari Allah, kita tidak akan mendapatkan petunjuk.


 وَالْحَمْد اللَّفْظِيّ . لُغَة الثَّنَاء بِآلَة النُّطْق لأجل الْجَمِيل الِاخْتِيَارِيّ حَقِيقَة أَو حكما , مَعَ قصد التَّعْظِيم ظَاهرا وَبَاطنا سَوَاء كَانَ فِي مُقَابلَة نعْمَة أم لَا

Segala puji dalam arti literal ( ucapan ) adalah ungkapan pujian dengan alat ucapan untuk suatu kebaikan yang dipilih secara sukarela, baik dalam kenyataan atau secara hukum, dengan maksud untuk memuliakan baik secara lahir maupun batin, baik sebagai balasan atas nikmat atau tidak.


(وَالصَّلَاة وَالسَّلَام) أَي الدُّعَاء لله بِالرَّحْمَةِ المقرونة بتعظيم, وَالدُّعَاء لله بالتحية بالسلامة من الْآفَات (على سيدنَا مُحَمَّد رَسُول الله) رِسَالَة عَامَّة للإنس وَالْجِنّ على وَجه التَّكْلِيف . ولغيرهم على وَجه التشريف . 


"(Shalawat dan salam) artinya Berdoa kepada Allah agar diberikan rahmat yang disertai dengan penghormatan, dan berdoa kepada Allah agar diberikan salam, keselamatan dari segala bencana (atas junjungan kita Muhammad Rasulullah) yang risalahnya umum untuk manusia dan jin dalam hal kewajiban, dan untuk yang lainnya sebagai penghormatan,


وشرعه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بَاقٍ إِلَى يَوْم الْقِيَامَة لَا ينسخه شرع آخر لعدم وجوده بعده. وَوَقع نسخ بعض شَرعه بِبَعْضِه ,  


 Dan syariatnya Nabi Muhamnad ﷺ, , itu tetap berlaku sampai hari kiamat, sebab tidak ada syariat lain yang menggantinya karena tidak ada lagi syariat setelahnya. 

Sebagian syariatnya ada yang dihapus dengan sebagian syariat lainnya.


  وَهُوَ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أفضل الْمَخْلُوقَات جَمِيعًا , ويليه سيدنَا إِبْرَاهِيم, ثمَّ سيدنَا مُوسَى , ثمَّ سيدنَا عِيسَى , ثمَّ سيدنَا نوح , وَهَؤُلَاء أولو الْعَزْم, ثمَّ بَقِيَّة الرُّسُل , ثمَّ الْأَنْبِيَاء غير الرُّسُل , ثمَّ الرؤساء الْأَرْبَعَة من الْمَلَائِكَة, وهم جِبْرِيل ثمَّ مكيائيل ثمَّ إسْرَافيل ثمَّ عزرائيل .

  

Beliau, Nabi Muhammad ﷺ , adalah makhluk paling utama dari semuanya, makhluk paling utama berikutnya adalah, junjungan kita Ibrahim, kemudian junjungan kita Musa, kemudian junjungan kita Isa, kemudian junjungan kita Nuh, mereka adalah ULUL AZMI, kemudian diikuti oleh rasul-rasul lainnya, kemudian para nabi yang bukan rasul, kemudian empat pemimpin dari malaikat yaitu Jibril, kemudian Mikail, kemudian Israfil, kemudian Izrael, 


 ثمَّ عوام الْبشر وَالْمرَاد بهم غير الْأَنْبِيَاء من الْأَوْلِيَاء, كَأبي بكر , وَعمر , وَعُثْمَان , وَعلي وأشباههم , ثمَّ عوام الْمَلَائِكَة, وَالْمرَاد من عدا الرؤساء الْأَرْبَعَة , كحملة الْعَرْش , وهم الْآن أَرْبَعَة.

 

kemudian orang awam dari manusia yang dimaksud di sini adalah selain nabi seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan yang semisalnya, kemudian Awam dari malaikat, yang dimaksud di sini adalah selain empat pemimpin malaikat, seperti para pembawa 'Arsy yang sekarang berjumlah empat,


 فَإِذا كَانَ يَوْم الْقِيَامَة أَيّدهُم الله تَعَالَى بأَرْبعَة أُخْرَى, وكالكروبيين بِفَتْح الْكَاف وَتَخْفِيف الرَّاء وهم مَلَائِكَة حافون بالعرش طائفون بِهِ

 

 jika hari kiamat datang , Allah Ta'ala akan menambah jumlah mereka ( dengan malaikat empat lainya ) menjadi delapan, dan juga seperti para karubiyun , dibaca fathah huruf kafnya, dan dibaca tipis ro,nya, mereka adalah malaikat yang mengelilingi 'Arsy dan tawaf di sekitarnya.


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

TERJEMAH NIHAYATUZZAEN MUQODIMAH PART 6

 TERJEMAH NIHAYATUZZAEN

MUQODIMAH PART 6


 (وعَلى آله) وهم الْمُؤْمِنُونَ, وَلَو عصاة, واعتقاد أهل السّنة أَن أمة مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم خير الْأُمَم أَجْمَعِينَ .

Dan keluarganya (ahlul bait), yaitu orang-orang yang beriman, meskipun mereka adalah pelaku dosa. Dan keyakinan Ahlus Sunnah adalah bahwa umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah umat yang terbaik dari seluruh umat.


(وَصَحبه) اسْم جمع لصَاحب , بِمَعْنى الصَّحَابِيّ, وَهُوَ من لَقِي النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بعد نبوته فِي حَال حَيَاته , وَلَو أعمى كَابْن أم مَكْتُوم, أَو غير مُمَيّز , وَمن ثمَّ عدوا مُحَمَّد بن أبي بكر رَضِي الله عَنْهُمَا صحابيا, مَعَ وِلَادَته قبل وَفَاته صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بِثَلَاثَة أشهر وَأَيَّام , 

Dan sahabatnya (ashhab), yang merupakan bentuk jamak dari kata "shahib", yang berarti sahabat, yaitu orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah kenabiannya dalam keadaan hidupnya, meskipun ia buta seperti Ibn Ummi Maktum, atau bukan orang yang bisa membedakan (anak kecil). Oleh karena itu, mereka ( Ulamak ) menganggap Muhammad bin Abu Bakar radhiyallahu 'anhuma sebagai sahabat, meskipun ia dilahirkan tiga bulan dan beberapa hari sebelum wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.


وعد بعض الْمُحدثين, من رَآهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قبل النُّبُوَّة وَمَات قبلهَا على دين الحنيفية , كزيد بن عَمْرو بن نفَيْل صحابيا.

Sebagian ahli hadis juga menganggap orang yang melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum kenabiannya dan meninggal sebelum kenabian dalam keadaan memeluk agama hanif (tauhid) seperti Zaid bin Amr bin Nufail sebagai sahabat.


 (الفائزين بِرِضا الله) تَعَالَى وَخير الصَّحَابَة رؤوسهم الْأَرْبَعَة , الَّذين توَلّوا الْخلَافَة بعد النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم , وهم أَبُو بكر , وَعمر , وَعُثْمَان , وَعلي رَضِي الله عَنْهُم.

 (Para shohabat Nabi adalah orang orang yabg memperoleh keridhaan Allah ) Ta'ala dan sahabat terbaik adalah empat pemimpin mereka, yang memegang kekhalifahan setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu 'anhum.

 

 فأفضليتهم على تَرْتِيب الْخلَافَة , فَأَبُو بكر ,مكث فِي الْخلَافَة سنتَيْن وَثَلَاثَة أشهر وَعشرَة أَيَّام . وَعمر مكث فِي الْخلَافَة عشر سِنِين وَسِتَّة أشهر وَثَمَانِية أَيَّام . وَعُثْمَان مكث فِي الْخلَافَة إِحْدَى عشرَة سنة وَأحد عشر شهرا وَتِسْعَة أَيَّام. وَعلي مكث فِي الْخلَافَة أَربع سِنِين وَتِسْعَة أشهر وَسَبْعَة أَيَّام .

 Keutamaan mereka sesuai dengan urutan kekhalifahan:

 ۞ Abu Bakar memegang kekhalifahan selama dua tahun, tiga bulan, dan sepuluh hari.

 ۞ Umar memegang kekhalifahan selama sepuluh tahun, enam bulan, dan delapan hari.

 ۞ Utsman memegang kekhalifahan selama sebelas tahun, sebelas bulan, dan sembilan hari.

 ۞ Ali memegang kekhalifahan selama empat tahun, sembilan bulan, dan tujuh hari.


ثمَّ بعد هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَة, بَقِيَّة الْعشْرَة المبشرين بِالْجنَّةِ, وهم طَلْحَة , وَالزُّبَيْر , وَعبد الرَّحْمَن بن عَوْف , وَسعد , وَسَعِيد , وَأَبُو عُبَيْدَة عَامر بن الْجراح . 

Setelah keempat sahabat tersebut, sisa dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, yaitu Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa'd, Sa'id, dan Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah.


ثمَّ بعدهمْ أهل دَار الخيزران , غير من ذكر , وَكلهمْ أَرْبَعُونَ رجلا كملوا بعمر بن الْخطاب

 Kemudian setelah mereka adalah para penghuni Darul Khizraan, selain dari yang telah disebutkan, dan semuanya berjumlah empat puluh orang yang disempurnakan oleh Umar bin Al-Khattab.


وَقد كَانَ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَأَصْحَابه مستخفين فِي دَار الخيزران. وَفِي سَاعَة إِسْلَام عمر قَالَ للنَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ، يَا رَسُول الله لَا يعبد الله بعد الْيَوْم سرا .

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya dahulu bersembunyi di Darul Khizraan, dan pada saat Islamnya Umar, dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, mulai hari ini Allah tidak akan disembah secara sembunyi-sembunyi lagi. 


اخْرُج بِنَا إِلَى قُرَيْش إِلَّا نَخَاف وَنحن أَرْبَعُونَ رجلا, فَخَرجُوا صفّين يقدم أَحدهمَا عمر وَالْآخر حَمْزَة عَم رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَكَانَ حَمْزَة قد أسلم قبله, بِثَلَاثَة أَيَّام

Ayo kita keluar menuju Quraisy, kita tidak takut dan kita adalah empat puluh orang laki-laki." Maka mereka keluar dalam dua barisan, yang salah satu barisan dipimpin oleh Umar dan yang lainnya oleh Hamzah, paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.Hamzah telah masuk Islam tiga hari sebelumnya, 


, ثمَّ بعدهمْ أهل غَزْوَة بدر , وَهُوَ مَكَان بَين مَكَّة وَالْمَدينَة, وهم ثَلَاثمِائَة وَثَلَاثَة عشر , عدد أَصْحَاب طالوت غزوا مَعَ ألف من كفار قُرَيْش .

 kemudian setelah mereka ( dalam keutamaan ) adalah orang-orang yang ikut serta dalam Perang Badar, yang merupakan tempat antara Mekah dan Madinah. Mereka berjumlah tiga ratus tiga belas orang, sama dengan jumlah pengikut Thalut, dan mereka berperang melawan seribu orang kafir Quraisy.

 

 وَمَات من الصَّحَابَة أَرْبَعَة عشر رجلا . سِتَّة من الْمُهَاجِرين, وَثَمَانِية من الْأَنْصَار,

Empat belas orang sahabat gugur. Enam dari kaum Muhajirin, dan delapan dari kaum Anshar.


  ثمَّ بعدهمْ فِي الْفَضِيلَة أهل غَزْوَة أحد, وَهُوَ اسْم جبل قريب من الْمَدِينَة, وهم سَبْعمِائة غزوا, مَعَ ثَلَاثَة آلَاف من كفار مَكَّة ,وَمَات من الصَّحَابَة سَبْعُونَ .

Empat belas orang sahabat gugur. Enam dari kaum Muhajirin, dan delapan dari kaum Anshar. Setelah mereka, dalam keutamaan, adalah orang-orang yang ikut serta dalam Perang Uhud, yang merupakan nama sebuah gunung dekat Madinah. Mereka berjumlah tujuh ratus orang, dan mereka berperang melawan tiga ribu orang kafir Mekah, dan tujuh puluh sahabat gugur.


ثمَّ بعدهمْ فِي الْفَضِيلَة أهل الْحُدَيْبِيَة, وَهِي بِئْر بِقرب مَكَّة , على طَرِيق جدة , وهم الَّذين بَايعُوهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بيعَة الرضْوَان ,فهم ألف وَأَرْبَعمِائَة .

Kemudian setelah mereka dalam keutamaan adalah orang-orang Hudaibiyah, yaitu sumur di dekat Mekkah, di jalan menuju Jeddah. Mereka adalah orang-orang yang berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dalam Baiat Ridwan. Mereka berjumlah seribu empat ratus orang.


 وَخرج صلى الله عَلَيْهِ وَسلم بهم من الْمَدِينَة عَام سِتَّة من الْهِجْرَة لزيارة الْبَيْت الْحَرَام والاعتمار , وَلم يكن مَعَهم سلَاح إِلَّا السيوف , فنزلوا بأقصى الْحُدَيْبِيَة , فصدهم الْمُشْركُونَ عَن دُخُول مَكَّة.

 Nabi Muhammad SAW keluar bersama mereka dari Madinah pada tahun keenam hijrah untuk mengunjungi Baitullah dan melakukan umrah, dan mereka tidak membawa senjata kecuali pedang. Mereka berhenti di ujung Hudaibiyah, lalu kaum musyrikin menghalangi mereka dari masuk ke Mekkah.


 ودعا صلى الله عَلَيْهِ وَسلم النَّاس عِنْد الشَّجَرَة لِلْبيعَةِ على الْمَوْت أَو على أَن لَا يَفروا بل يصبرون على الْحَرْب فَبَايعُوهُ على ذَلِك فمشت الوسائط فِي الصُّلْح

Nabi Muhammad SAW mengajak orang-orang di bawah pohon untuk berbaiat, untuk mati atau tidak lari tetapi tetap bertahan dalam perang. Maka mereka berbaiat kepada beliau untuk itu. Kemudian negosiasi untuk perdamaian pun berlangsung.


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes