BREAKING NEWS

Watsapp

Saturday, July 6, 2024

Risalah rebana atau hadlroh .

 • Risalah rebana atau hadlroh .


وقال العلامة أحمد ابن حجر رحمه الله في كتاب الشهادة من تحفة المحتاج ( ويجوز دف ) أي ضربه واستماعه (لعرس) لأنه صلى الله عليه وسلم أقر جويريات ضربن به حين بنى علي بفاطمة كرمه الله وجههما ، بل قال :


 "لمن قالت وفينا نبي يعلم ما في غد دعي هذا وقولي بالذي تقولين" أي من مدح بعض المقتولين ببدر . رواه البخاري .


Artinya :

Imam ahmad bin hajar rahimahullah berkata dalam karangannya yang tersaksikan (masyhur), Tuhfatul muhtaj, demikian bahwasannya : "diperbolehkan menabuh rebana dan mendengarkannya karena ada acara pernikahan. Sebab nabi Muhammad Saw ikrar terhadap para pemudi yang menabuh rebana ketika acara pernikahan sayyidina 'Ali dengan sayyidah Fatimah R.A, Semoga allah memuliakan wajah mereka berdua, bahkan nabi berkata : "siapa diantara kalian yang mengucapkan 'diantara kami ada nabi yang bisa mengetahui kejadian esok hari'. Tinggalkan ucapan (ucapan yang seperti) ini, dan katakan apa yang kalian ucapkan (Yakni, memuji orang-orang yang gugur syahid dalam perang badar) HR. imam bukhori. Dalam arti, maksud memuji orang-orang yang gugur syahid dalam perang badar itu adalah, memujinya dengan menabuh rebana.


وصح خبر : "فصل ما بين الحرام والحلال الضرب بالدف".


وخبر : "أعلنو هذا النكاح واجعلوا في المساجد واضربوا عليه بالدف" . سنده حسن والتضعيف الترمذي له مردود ، ومن ثم أخذ البغوي وغيره منه أنه سنة في العرس ونحوه (وختان) لأن عمر رضي الله عنه كان يقره فيه كالنكاح وينكره في غيرهما ، رواه ابن أبي شيبة .


Artinya :

Ada beberapa hadits lain yang melegalkan penabuhan rebana ketika acara pernikahan, diantaranya : 


- "Hal yang membedakan antara (nikah) yang halal dan yang haram adalah penabuhan rebana".


- "Tampakkanlah nikah ini, laksanakan di masjid-masjid, dan tabuhlah rebana atas perayaan pernikahan"


Sanad hadits tersebut hasan sedangkan imam tirmidzy mendloifkan (melemahkan) hadits tersebut, menurutnya (hadits tersebut) tertolak, dan dari sinilah (hadits inilah) imam al-baghowi dan ulama' lainnya menghukumi sunnah menabuh rebana karen acara pernikahan ataupun lainnya (seperti khitanan). Karena sayyidan umar RA ikrar atas hal ini (yakni, khitan), seperti halnya pada acara pernikahan, dan beliau ingkar atas penabuhan rebana karena acara selain pernikahan dan khitanan. (HR. Ibnu abi syaibah).


• Terkait imam tirmidzi yang mendloifkan hadits tersebut, beliau tidak menghukumi sunnah melalui hadits itu, karena hadits dloif itu tak bisa digunakan untuk menghukumi, hal ini dijelaskan dalam :


مختصر علم مصطلح الحديث للعلامة الحبيب زين ابن إبرهيم ابن سميط - ص: ٢٤.


قال العلماء : لا يجوز العمل في الأحكام إلا بالحديث الصحيح أو الحسن ، ولا يجوز بالضعيف ؛ ولكن يعمل به فيما يتعلق بفضائل الأعمال والمواعظ ونحو ذلك، وأجمعوا على أنه لا يعمل بالحديث الموضوع.


Artinya :

Ulama berkata : "tak boleh menggunakan dalam hukum-hukum melainkan menggunakan hadits sohih atau hasan, dan tak diperbolehkan menggunakan hadits dloif. Akan tetapi hadits dloif bisa dipakai dalam hal yang berkaitan dengan keutamaan amal-amal, dan tutur-tutur kata bijak, dan seumpama itu, dan ulama sepakat bahwa hadits maudlu' (hadits palsu) tidak bisa digunakan pada hal seperti itu.


- Sedikit tambahan ilmu hadits


Namun bisa digunakannya hadits dloif sebagai dalil jika memenuhi beberapa syarat, menurut referensi lain :


الأسئلة الثانية على المنظومة البيقونية - ص: ٥.


ما هو حكم الضعيف ؟ لا يجوز الإحتجاج والعمل به إلا بشروط: 


- أن يكون في فضائل الأعمال والقصص ، فلا يجوز العمل به في العقائد وفي أحكام الشريعة من التحليل والتحريم.


- أن لا يكون شديد الضعف كأن يكون راويه كاذبا أومتها بالكذب أو بالوضع أو فاحش الغلط.


- أن يندرج تحت أصل عام فيخرج ما يخترع بحيث لا يكون له أصل البتة.


- أن لا يعتقد بثبوته بل يعتقد الإحتياط.


Artinya :

Apa itu hukumnya hadits dloif ? 

Jawab : hadits dloif tak bisa dipergunakan dan diamalkan melainkan terpenuhi beberapa syarat :


- muatan dari apa yang akan dilakukan itu adalah berwujud fadlailul a'mal (pekerjaan yang punya keutamaan dan mendapatkan pahala bila dikerjakan), kisah-kisah, oleh karena itu tak diperbolehkan mengamalkan hadits dloif jika berkaitan dengan akidah atau hukum syari'at, yakni hukum halal atau haram sebuah hal.


- status kedlaifannya tidak berat. Seperti contohnya ada rowi-rowi dari hadits yang itu adalah sosok orang yang banyak dustanya arau dicurigai telah melakukan kebohongan atau pemalsuan atau melakukan kesalahan yang sangat parah.


- adanya hadits itu masih di bawah naungan pokok dasar yang umum, yang sehingga kebohongan yang ada menjadi terkeluarkan, sebab baginya tidak mempunyai pokok dasar sama sekali (akan tetapi dibawah naungan pokok dasar yang umum).


- tidak meyakini ketetapannya namun meyakininya dalam rangka berhati-hati.


Menurut referensi lain tentang alat musik dalam acara pernikahan, dijelaskan oleh imam qurthubi dalam madzhab maliki :


تفسير القرطبي للقرطبي - ج : ١٦. ص : ٤٦١.


فيجوز القليل منه في أوقات الفرح كالعرس والعيد .... إلى أن قال (بحذف يسير) فأما ما ابتدعته الصوفية اليوم من الإدمان على سماع المدائن بالألات المطربة من الشبابات والطار والمعازف والأوتار فحرام.


Artinya :

" diperbolehkan sedikit terhadap rebana, pada waktu gembira seperti acara pernikahan dan hari raya.... Sampai pada ucapan... (Dengan membuang sedikit) adapun bid'ah yang dibuat-buat oleh orang-orang sufi saat ini, menjadikan mendengarkan nyanyian sebagai hobby yang di padu dengan alat-alat musik yang menggerakkan jiwa seperti seruling, ma'azif (mandolin, yaitu : alat musik petik tradisional), dan gitar, maka ini haram.


• Melanjutkan pembahasan rebana, imam ibnu hajar melanjutkan penjelasannya di kitab tuhfatul muhtaj yang ditulis dalam kitab at-tanbihatul wajibat oleh hadlrotussyaikh hasyim asy'ary sebagai berikut :


وكذا غيرهما من كل سرور (في الأصح) لخبر الترمذي وابن حبان : أنه صلى الله عليه وسلم لما رجع من بعض مغازيه قالت له جارية سوداء إني نذرت إن ردك الله سالما أن أضرب بين يديك بالدف فقال لها إن كنت نذرت فأوفي بنذرك .


Artinya : "begitu juga disunnahkan, (menabuh rebana pada) setiap ada hal yang membahagiakan, menurut pendapat yang paling sohih, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi dan imam ibnu hibban bahwasanya : Nabi Muhammad Saw ketika kembali ke-kota madinah dari peperangannya, ada seorang budak perempuan yang hitam kulitnya berkata pada nabi : "(wahai rosulullah) aku sudah ber-nadzar, ketika Allah mengembalikanmu dengan selamat, aku akan menabuh rebana didepanmu".

Kemudian nabi menjawab "ketika engkau nadzar demikian, penuhilah nadzarmu !".

وهذا يشهد لبحث البلقيني أن ضربه لنحو قدوم عالم أو سلطان لا خلاف فيه ، ويشهد أيضا بندبه بقصد السرور بقدوم نحو عالم لنفع المسلمين .


Artinya :

"Hadits ini memperkuat pendapat yang disampaikan oleh imam al-bulqini yang mengatakan : "sesungguhnya para 'ulama sepakat atas di perbolehkannya menabuh rebana dikarenakan kedatangan orang 'alim dan raja. Selain itu, menabuh rebana juga disunnahkan dengan tujuan gembira atas kehadiran semisal orang 'alim, karena dia bisa bermanfa'at bagi umat muslim".

إذ المباح لا ينعقد نذره ولا يؤمر بوفائه (لكن مر فيه في النذور زيادة لا بد من استحضارها هنا) .


Artinya :

"Jikalau menabuh rebana itu mubah (bukan sunnah), jelas nabi dalam hadits diatas tidak akan memerintahkan perpuan yang nadzar menabuh rebana, karena nadzar perkara yang mubah itu tidak sah, dan tidak ada perintah untuk menemuhi nadzarnya. Akan tetapi nabi memerintahkan untuk memenuhi nadzar menabuh rebana didepannya nabi (hal ini, karena menabuh rebana itu sunnah).

ويباح أو يسن عند من قال بندبه (وإن كان فيه جلاجل) لإطلاق الخبر ، وادعاه أنه لم يكن بجلاجل ، يحتاج لإثباته.


Artinya :

"Hukum menabuh rebana sunnah, meskipun rebananya dipasangi kecrik, (atau kecer, krincing piringan yang terdapat disekeliling rebana), karena hadits yang memperbolehkan menabuh rebana itu bersifat mutlaq (baik ada kecernya tau tidak). Namun ada sebagian yang berasumsi kalau rebana yang ditabuh pada zaman nabi itu tidak ada kecernya, dan ini harus ada penetapan dalil yang menperkuatnya.


• terkait perkataan "harus ada penetapan dalil yang memperkuatnya" ini sebagaimana yang dijelaskan oleh imam zarkasyi didalam kitab al-bahrul muhith sebagai berikut :

البحر المحيط في علم أصول الفقه للزركشي -

الجزء : ٦. صحيفة : ٣٢.


النافي هل يلزمه الدليل ...؟

المثبت للحكم يحتاج للدليل بلا خلاف ، وأما النافي فهل يلزمه الدليل على دعواه...؟ فيه مذاهب ، أحدها نعم ، وجزم به القفال والصير في واختاره ابن الصباغ وابن السمعاني ............ إلى أن قال (بحذف يسير) ، وقال الماوردي : إنه مذهب الشافعي وجمهور الفقهاء .  

 لا يجوز نفي الحكم إلا بدليل كما لا يجوز إثباته ، وحكاه الباجي عن الفقهاء والمتكلمين ، وقال القاضي في التقريب : إنه صحيح ، وبه قال الجمهور ، وقال صاحب المصادر : إنه صحيح صحيح . إنتهى مع حذف يسير .


Artinya :

"Apakah menafikan hukum membutuhkan dalil?


Jawab : 

- Menetapkan hukum itu membutuhkan dalil, tanpa perdebatan (atau perbedaan). 


-Adapun menafikan hukum apakah mengharuskan dalil atas dakwaannya (klaimnya)? terdapat beberapa pendapat, yang pertama betul (membutuhkan dalil), dan pendapat tersebut dipastikan (dan diikuti) oleh imam qoffal, dan menjadikan yang dipilih oleh ibnu sobbagh, dan ibnu sam'aaniy.... Sampai pada ucapan.... Dengan membuang sedikit. Dan imam al-mawardiy berkata : "bahwa itu adalah madzhab syafi'i dan jumhur ulama ahli fiqh". Tak diperbolehkan menafikan hukum melainkan dengan dalil seperti mana tak diperbolehkan menetapkannya,dan hal tersebut diceritakan oleh imam al-baaji dari para ahli fiqh dan para ahli mutakallim (tauhid), dan imam qodli didalam kitab taqrib berkata : "bahwa hal itu adalah benar". Dan dengan itu pula jumhur 'ulama dan pemilik kitab al-mashodir berpendapat, bahwasanya : "benar".


• Melanjutkan pembahasan rebana soal yang tadi sebagai berikut :

إما نحو حلق تجعل داخله كدف العرب أو صنوع عراض من صفر تجعل في خروق دائرته كدف العجم ، وبحل هذه جزم الحاوي الصغير وغيره ، ونازع الأذرعي بأنه أشد إطرابا من الملاهي المتفق على تحريمها وأطال ونقل عن جمع حرمته ولا فرق بين ضربه من رجل أو امرأة وقول الحليمي يختص حله بالنساء ، رده السبكي .


Artinya : 

"Kecer atau kecrik yang dipasang pada rebana itu ada yang berupa piringan yang dipasang pada dalam rebana, seperti rebananya orang-orang arab, adapula yang berupa kerincingan besar yang terbuat dari kuningan yang dipasang pada celah yang terdapat di sekeliling rebana, seperti halnya rebana-rebananya orang 'ajam (orang luar arab)".


"Pendapat tentang dihalalkannya memainkan rebana yang ada kecernya itu dikuatkan oleh pengarang kitab al-haawii ash-shoghir dan lainnya, namun imam al-adzra'i menentang pendapat ini, karena rebana yang terdapat kecernya itu punya potensi lebih mengasyikkan dari pada alat musik malahi (alat musik yang diharamkan, karena termasuk syi'ar orang-orang non muslim) yang disepakati keharamannya, imam adzra'i memperpanjang pembahasan tentang keharaman masalah ini hingga beliau mengumpulkan dan menukil pendapat-pendapat ulama' yang memperkuat pendapatnya".


"Mengenai kehalalan memainkan rebana, rebana halal dimainkan bagi siapa saja, laki-laki ataupun perempuan. Namun tidak halnya dengan pendapat imam al-halimi yang mengkhususkan halalnya memainkan rebana bagi perempuan saja, namun pendapat imam halimi yang ini ditentang oleh imam as-subki.


التنبهات الواجبات لحضرة الشيخ هاشم أشعري -  


ص : ١٣- ١٧


- Tambahan mengenai alat musik :


Hukum Alat Musik: Gitar, Seruling, Mandolin, Drum, dan Alat Orkes Lainnya


1. Haram


Alhawi Alkabir secara jelas menyebutkan bahwa alat musik sebagaimana di atas adalah haram :


فاماالحرام فالعود والطنبور والمعزفة والطبل والمزمار وما الهى بصوت مطرب

Artinya :

"Ada pandangan menarik dari Alghozali dalam Ihya', bahwa keharaman alat musik di atas itu karena faktor eks (a'ridli) bukan karena entitas alat musik".


Di antara yang melatarbelakangi keharaman alat musik di atas adalah bahwa alat musik tersebut menjadi ciri khas budaya para peminum miras dan waria :


العارض الثاني في الالة بان تكون من شعار اهل الشرب اوالمخنثين وهي المزامير والاوتار وطبل الكوبة فهذه ثلاثة انواع ممنوعة وما عدا ذلك يبقى على أصل الاباحة


Yang lebih menarik lagi justru Azzabidi dalam Ithafussadat Al-Muttaqin (Syarah ihya') juz 6 halaman 502, beliau berkomentar bahwa secara qiyas alat musik di atas adalah halal seandainya tidak ada titah hadits dan tidak menjadi bagian budaya para peminum miras.


2. Mubah


Dalam sebuah syi'ir sebagian ulama dinyatakan bahwa Imam Ibnu Chazmin membolehkan alat musik di atas, meski oleh sebagian ulama tersebut pendapat Ibnu Chazmin tidak boleh diikuti :


فجزماجزم على التحريم أي 

والرأي ان لا تتبع ابن حزم


فقد ابيحت عنده الاوتار

والعود والطنبور والمزمار


Artinya :

"Azzabidi juga mengemukakan, ulama yang membolehkan alat musik di atas itu tidak mengakui kesahihan hadits yang menjelaskan keharaman hadits dan tidak menerima alasan bahwa alat musik itu menjadi ciri budaya peminum miras".


Sehingga nalar fiqihnya:


الحكم يدور مع العلة وجودا وعدما


Hukum berputar bersama illat ada dan tidaknya


Jika hukum haram itu berlandaskan hadits dan alasan faktor eks, sedang keduanya tidak wujud, maka hukum haram itu dengan sendirinya gugur, itu barangkali yg menjadi alasan argumentatif ulama barisan kedua ini.


Syekh dr. Wahbah zuhaili dalam Alfiqhul Islaminya menambahkan, bahwa sekelompok sahabat, tabi'in, dan Imam Mujtahid ada yang membolehkan :


وذهبت طائفة من الصحابة والتابعين ومن الائمة المجتهدين الى جوازه


"Risalah ini hanyalah khazanah bagaimana orang berfiqih, selapang-lapangnya masih dipandu dengan ilmu".


Dikutip dari laman situs web : NU online.


Penulis : KH. Muhammad Sholeh, Wakil Rais Syuriyah, Pengurus Cabang Nadhdlatul Ulama (PCNU) kabupaten jombang


- Menyikapi perbedaan pendapat di atas sebagai berikut :


 Ada aturannya 


 1). Bermadzhab dan mengikuti madzhab lain.


الإنتقال إلى غيره بالكلية أو في المسائل بشرط ان لايتتبع الرخص بأن يأخذ من كل مذهب بالأسهال منه فيفسق به على الأوجه .


(قرة العين مع شرحه فتح المعين للإمام زين الدين المليباري)


Artinya:

" boleh berpindah pada madzhab lain secara keseluruhan atau dalam beberapa masalah dengan syarat tidak hanya mengikuti keringanannya. Misalnya, ia hanya mengamalkan pendapat yang lebih mudah dari tiap madzhab yang diikuti sebab hal itu akan menyebabkan fasiq menurut pendapat Awjah".


• Apa itu pendapat Awjah..?


Jawab: pendapat Awjah adalah sinonim (persamaan kata) azhar, dalam arti (yang disebut Awjah adalah yang disebut azhar).


(مصطلحة مذهب الفقهية). ص:٢٧٤.


Sedangkan azhar adalah :


- Satu dari dua pendapat syafi'i atau lebih yang berbeda, baik dari qoul qadim (imam syafi'i waktu di iraq) maupun qoul jadid (imam syafi'i setelah di mesir). Sementara itu pendapat yang lain juga dinilai kuat.


(سبعة كتب المفيدة). ص:٥٤.


2). Di tinjau dalam referensi yang lain.


- bolehnya mengikuti madzhab lain dengan 3 syarat :


 ١). لا بتلفيك الممنوع.

 • Tidak talfik mamnu' (talfik yang dilarang).

  

٢). لا بتتبع الرخص.

• Tidak tatabbu' rukhos (mengikuti kemurahannya saja).


 ٣). للضرورة

• Karena darurat.


 Kita qiyaskan (analogikan) saja kepada apabila terjadi khilaf (perbedaan, perdebatan) dalam madzhab kita... Asal sesuai dengan aturan, biar jangan fasiq.


- Cara lain 


Ambil qoidah :


 الخروج من الخلاف مستحب


"keluar dari perbedaan pendapat dianjurkan".


Keluar dari perbedaan seperti diatas (ada yang memperbolehkan dan tak memperbolehkan), Dengan memilih, untuk tidak melakukan itu dianjurkan.



Atau boleh juga mengambil yang melarang, meninjau hadits : 


"إذا جتمع الحلال والحرم غلب الحرم"


Artinya : apabila berkumpul halal dan haram, maka yang memposisikan (memenangkan) adalah yang haram.


Referensi :


التنبهات الواجبات لحضرة الشيخ هاشم أشعري -


مختصر علم مصطلح الحديث في علم مصطلح الحديث للعلامة الحبيب زين ابن ابراهيم ابن سميط -


الأسئلة الثانية على المنظومة البيقونية في علم مصطلح الحديث -


تفسير القرطبي للقرطبي المالكي -


البحر المحيط في علم أصول الفقه للزركشي - 


فتح المعين للشيخ زين الدين المليباري -


مصطلحة مذهب الفقهية -


مجموع سبعة كتب المفيدة -




    والله أعلم بالصواب


 محضار ابن أحمد الحبشي

Friday, July 5, 2024

BAB HAJI

https://youtu.be/EYaF7NNW7Oc?si=UryY3L-hCuCFbMYy

BAB Haji 


✒️ SYARAT WAJIB HAJI


Syarat-syarat (orang) wajib melakukan haji itu ada 7 (tujuh) yaitu

(1) Islam.

(2) baligh (Dewasa)

(3) Berakal sehat (tidak gila)

(4) merdeka (bukan budak)

(5) (bisa mengerjakan Dan memahami Rukun haji

6) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); (7) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih).

 (Aman jalannya; Bisa pergi (berkesampaian)/Sampai Tujuan Jika perempuan Harus dengan Mahrom nya.


✍️SYARAT / RUKUN / TATA CARA HAJI 


Syarat-syarat haji itu ada 4 (empat): 

(a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah); (b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah); (c) Tawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka'bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh). 

(d) Sa'i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).


✒️RUKUN UMRAH


Rukun umrah itu ada 3 (tiga) yaitu Hafal

A. Ihram; 

B Thawaf dan Sa'i; 

C. Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.


 ✍️ WAJIB HAJI


Wajib haji selain rukun itu ada 3 (tiga) yakni:

(a) Ihram mulai dari miqat; 

(b) Melontar jumrah tiga; 

(c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya). 


👉🏻 SUNNAHNYA HAJI


Sunnahnya haji ada 7 (tujuh): 

(1) Ifrad, yaitu mendahulukan ibadah haji sebelum umrah; 

(2) Talbiyah (mengucapkan Labbaikallahumma labbaik, Labbaika laasyarika laka labbaik, Innalhamda wanni'mata laka walmulka laa syarika lak); 

(3) Tawat qudum (tawaf sebelum wukuf di Arafah).

(4).Bermalam di Muzdalifah;

(5) Bersalat sunnah 2 rakaat setelah thawaf,

(6) Bermalam di Mina;

(7) Tawaf wada' (tawaf ketika hendak keluar dari Makkah). 


*Dan wajiblah pria ketika ihram mengenakan pakaian tak berjahid dan mengenakan kain dan selendang putin (ini menurut qaul yang terkuat, seperti yang diterangkan dalam Al-Majemuk.


CATATAN !! 


1. Miqat adalah masa dan tempat menjalankan haji. Masa menjalankannya adalah Syawal, Dzulqa'dah dan 10 hari dari Dzulhijjah. Tempat mulai menjalankan haji adalah 


(a) Makkah bagi penduduk Makkah.

(b) Dzulhulaifah bagi calon haji dari arah     Arafah dan Madinah.

(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut. 

(d) Yalamlam dari arah Tihamah Yaman.

(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman

(f) Dzti Irq dari arah Timur.


2. Jumrah artinya sekumpulan batu-batu kecil. Secara syariah melontar jumrah adalah melontar 7 buah batu kecil pada tempat yang telah ditentukan di waktu haji.


Bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan Tawaf wada' ketiga-tiganya adalah termasuk wajib haji menurut Imam Nawawi di dalam kitab Ziyadatur Raudah dan Al Majmuk Syarah Muhadzab. Ini adalah pendapat yang kuat (mu'tamad).


TAMBAHAN !!


👉🏻LARANGAN SAAT IHRAM


محرمات الحج


(فصل) ويحرم على المحرم عشرة أشياء: لبس المخيط وتغطية الرأس من الرجل والوجه والكفين من المرأة وترجيل الشعر وحلقه وتقليم الأظفار والطيب وقتل الصيد وعقد النكاح والوطء والمباشرة بشهوة وفي جميع ذلك الفدية إلا عقد النكاح فإنه لا ينعقد ولا يفسده إلا الوطء في الفرج ولا يخرج منه بالفساد.

ومن فاته الوقوف بعرفة تحلل بعمل عمرة وعليه القضاء والهدي. ومن ترك ركنا لم يحل من إحرامه حتى يأتي به. ومن ترك واجبا لزمه الدم. ومن ترك سنة لم يلزمه بتركها شيء.


Haram bagi orang yang ihram 10 (sepuluh) perkara: (1) Mengenakan pakaian berjahit; (2) menutup (seluruh atau sebagian) kepala bagi pria dan wajah bagi wanita; (3) Menyisir rambut; (4) Memotong rambut; (5) Memotong kuku; (6) Memakai wangi-wangian; (7) Membunuh binatang buruan (di darat); (8) Melakukan akad nikah (menikah sendiri atau menikahkan orang lain); (9) Bersetubuh; (10) Bersentuhan (antara pria dan wanita) dengan syahwat. 


Dalam (pelanggaran terhadap) semua itu ada fidyah (tebusan), kecuali akad nikah, karena akad nikah itu sesungguhnya tidak sah. Dan tidak ada yang merusakkan ihram itu kecuali persetubuhan pada kemaluan. Sedang orang yang ihram itu tidak boleh (keluar) dari (ihramnya) rusak, (tetapi harus meneruskan ibadah hajinya hingga selesai).


Barang siapa tertinggal (tidak) melakukan wuquf di Arafah, maka (wajiblah) ia tahallul (keluar dari ihram haji) dengan mengerjakan umrah dan wajiblah ia mengqadha' (hajinya) dan membayar dam (denda). 


Barangsiapa yang meninggalkan rukun (haji), tidaklah ia boleh keluar dari ihramnya sehingga ia (selesai) menunaikannya. Dan barangsiapa meninggalkan wajib (haji) haruslah ia membayar dam. Dan barangsiapa meninggalkan sunnah (haji) tidaklah wajib ia membayar sesuatu karena apa yang telah ditinggalkannya itu.


✍️DENDA HAJI


(فصل) والدماء الواجبة في الإحرام خمسة أشياء: أحدها: الدم الواجب بترك نسك وهو على الترتيب شاة فإن لم يجد فصيام عشرة أيام ثلاثة في الحج وسبعا إذا رجع إلى أهله. والثاني: الدم الواجب بالحلق والترفه وهو على التخيير شاة أو صوم ثلاثة أيام أو التصدق بثلاثة آصع على ستة مساكين. والثالث: الدم الواجب بإحصار فيتحلل ويهدي شاة. والرابع: الدم الواجب بقتل الصيد وهو على التخيير إن كان الصيد مما له مثل أخرج المثل من النعم أو قومه واشترى بقيمته طعاما وتصدق به أو صام عن كل مد يوما وإن كان الصيد مما لا مثل له أخرج بقيمته طعاما أو صام عن كل مد يوما. والخامس: الدم الواجب بالوطء وهو على الترتيب بدنة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فسبع من الغنم فإن لم يجدها قوم البدنة واشترى بقيمتها وتصدق به فإن لم يجد صام عن كل مد يوما. ولا يجزئه الهدي ولا الإطعام إلا بالحرم ويجزئه أن يصوم حيث شاء ولا يجوز قتل صيد الحرم ولا قطع شجره والمحل والمحرم في ذلك سواء.


Denda-denda yang wajib (dibayar ketika ada pelanggaran) di dalam ihram itu ada 5 (lima) macam: Pertama, Denda yang wajib (dibayar) karena meninggalkan kelakuan yang diperintahkan di dalam haji, yaitu secara urut ialah seekor domba. Jika tidak mendapatkannya, wajib berpuasa 10 hari, 3 hari di kerjakan di waktu haji dan 7 hari dikerjakan jika telah pulang ke keluarganya (telah sampai di rumah). 


Kedua, denda yang wajib (dibayar) karena bercukur rambut dan memakai wangi-wangian, yaitu boleh dipilih: seekor domba atau puasa 3 hari atau bersedekah 3 sha' (12 mud / 72 ons) makanan pokok kepada 6 orang miskin. 


Ketiga, Denda yang wajib (dibayar) karena terkepung (oleh musuh) atau terhalang (jalan melakukan haji karena begal). Maka boleh bagi orang yang ihram itu tahallul dan barus menghadiahkan seekor domba.


Keempat, Denda yang wajib (dibayar) karena membunuh binatang buruan, yaitu boleh dipilih: jika binatang buruan itu termasuk yang ada penyerupaannya (seperti kijang, penyerupaannya ialah kambing, maka wajiblah mengeluarkan binatang penyerupaannya atau (kalau tidak) memberi harganya dan membeli dengan harga tersebut makanan dan menyedekahkannya (kepada orang miskin); atau (kalau tidak) haruslah berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Dan jika binatang buruan itu termasuk yang tidak ada penyerupaannya, maka wajib mengeluarkan (menyedekahkan) makanan seharga binatang itu (kepada orang miskin) atau berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari.


Kelima, denda yang wajib (dibayar) karena hubungan intim, yaitu secara urut: seekor onta, jika tidak ada, maka (sebagai gantinya) seekor lembu. Jika tidak diperolehnya, maka (sebagai gantinya) 7 ekor kambing. Jika tidak ada, maka hendaklah memberi harga onta tersebut dan dengan harga itu hendaklah membeli makanan dan menyedekahkannya (kepada orang fakir atau miskin). Jika tidak diperolehnya juga, maka wajib berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Hadiah dan pemberian makanan itu tidak cukup dilakukan kecuali di Tanah Haram, sedangkan berpuasa tersebut cukup dilakukan di mana saja orang yang membayar denda itu menghendaki.


Tidak boleh orang membunuh binatang buruan Tanah Haram dan tidak boleh memotong pohon-pohonnya. Orang yang sudah tahallul dan orang yang tengah berihram dalam soal ini adalah sama


Wallahu alam

Prihal Hukum Musik dan Mendengarkannya

 

Clik kajian YouTube di anzaaypisan:

Referensi HUKUM MUSIK,

Prihal Hukum Musik


1. Haram


Golongan dari madzhab Hambali berpendapat Nyanyian adalah haram hukumnya, baik dinyanyikan oleh perempuan maupun laki-laki apabila mendatangkan syahwat bagi orang yang mendengarkan atau menyebabkan bercampurnya kaum laki-laki dan wanita atau disertai mabuk-mabukan.


Referensi

Al-fiqhu ala madzahib al-arba'ah juz 5/27


اَلْحَناَبِلَةُ - قاَلُوْا : اَلْغِناَءُ حَرَامٌ سَوَاءٌ كَانَ مِنَ النِّسَاءِ أَمْ مِنَ الرِّجاَلِ إِذاَ كاَنَ الْقَوْلُ يُثِيْرُ الشَّهْوَةَ لِمَنْ اِسْتَمَعَ إِلَيْهِ أَوْ أَدَى إِلَى اخْتِلاَطِ الرِّجاَلِ بِالنِّساَءِ أَوْ خُرُوْجِ عَنْ حِشْمَةٍ وَوَقاَرٍ 


2. Makruh 


Dan diambil dari pendapat Imam Syafi’i, bahwa beliau berkata: sesungguhnya ghina’ (Lagu-laguan) merupakan hiburan yang dimakruhkan, serupa dengan perbuatan batil. Barang siapa terlalu banyak terlena karenanya maka dia dianggap bodoh dan ditolak kesaksiannya 


Referensi

al-Fiqhu ‘ala Madzahib al-Arba’ah juz 5/54


فَقَدْ نُقِلَ عَنِ اْلإِ مَامِ الشَّافِعِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: اَلْغِنَاءُ لهَوْ ٌمَكْرُوْهٌ يُشْبِهُ الْباَطِلُ, مَنِ اِسْتَكْثَرَ مِنْهُ فَهُوَ سَفِيْهٌ وَتُرَدُّ شَهَادَتُهُ


Referensi

Al-Manhaj juz 5 hal 380


وَلَنَذْكُرُمـَا لِلْعُلَمـَاءِ فِيـْهِ اَيْ فِي الـَّرقْصِ مِنْ كَلاَمِ فَذَهَبَتْ طَاِئـفَةٌ اِلىَ كَرَاهَتِـهِ مِنْهُمْ اَلْقَفَّـالُ حَـكَاهُ عَنْهُ الَرَّوْيـَانِـيْ فِي اْلبَحْرِ. وَقَـالَ اَلأُسْتـَاذُ اَبـُوْ مَنْصُـوْر تُكَلِّفُ اَلـَّرقْصُ عَلىَ اْلإِ يْقـَاعِ مَكْرُوْهٌ وَهٰـؤُلاَءِ اِحْتَجُـوْا بِاَنَّهُ لَعِبٌ وَلَـهْوٌ وَهُوَ مَكْرُوْهٌ


Imam Ghozali berpendapat bahwasanya nyanyian, termasuk hiburan (Laghwun) yang dimakruhkan, serupa dengan perbuatan batil tetapi tidak sampai haram, sebagai contoh adalah permainan orang-orang Habasyah dan tarian mereka, Rasulullah pernah menyaksikannya dan tidak membencinya. Dalam hal ini Lahwun dan laghwun tidak dimurkai Allah Swt.


Referensi:


Ihya' juz 2 babussima'i


اَلْغِنـَاءُ لَـهْوٌ مَكْرُوْهٌ يُشْبِهُ اْلبـَاطِلَ وَقَوْلِـِه لَـهْوٌ صَحِيْحٌ وَلَكِنَّ اللَّهْوَ مِنْ حَيْثُ اَنَّهُ لَـْهوٌ لَيْسَ بِـحَرَامٍ فَلَعْبُ اْلحَبَشَةِ وَرَقْصُهُمْْ لَـهْوٌ وَقَدْ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْـهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُ اِلَيْهِ وَلاَ يَكْرَهُهُ بَلِ اللَّـهْوُ وَاللَّـغْوُ لاَ يـُؤَا خِذُ الله ُبِهِ 


3. Boleh 


Menurut Imam Al-Fauroni

Hukum dari hiburan dan permainan (nyanyian, orkesan, musik, tarian, ludruk, wayang, dll) adalah boleh, dengan alasan bahwa semua perkara itu adalah termasuk Lahwun, Laghwun dan La’bun dan hukum asal dari Lahwun, Laghwun dan La’bun itu adalah mubah.


Referensi

al-Itkhaf juz 06


وَهَـؤُلاَءِ اِحْتَجُّـوْا بِاَنَّهُ لَعْبٌ وَلَـهْوٌ وَهُوَ مَكْرُوْهٌ وَذَهَبَتْ طَائِـفَةٌ إِلَى إِبَاحَتِـهِ قَـالَ اَلْفَـوْرَانِـيْ فِيْ كِتـَابِهِ اَلْعُمْدَةُ اَلْغِنَـاءُ يُبـَاحُ أَصْلُهُ


Imam Bukhari meriwayatkan hadits dalam kitab sahihnya bab an-Niswah al-Laati Yahdina al-Mar'ah juz 1 hal 145 dari Siti Aisyah bahwa Nabi pernah berkata:


4765 – حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا زَفَّتْ امْرَأَةً إِلَى رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ فَقَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ مَا كَانَ مَعَكُمْ لَهْوٌ فَإِنَّ الْأَنْصَارَ يُعْجِبُهُمْ اللَّهْوُ


Dari hadits tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Nabi menginginkan seorang penyanyi yang dapat disuruh Nabi untuk menghibur kaum Anshar ketika Siti Aisyah menikahkan seorang gadis dengan pemuda anshar karena kaum anshar sangat kagum dan senang dengan nyanyian.


Referensi

Kitab Ihya'


قَـالَ إِمـَامُ الْحَرَمَيْـِن اَلـَّرقْصُ لَيْـسَ بِـمُحَرَّمٍ فَاِنَّـهُ مُـجَرَّدُ حَرَكَاتٍ عَلَى اِسْتِقَامَةٍ أَوْ اِعْوِجَـاجٍ وَلَكِنْ كَثِيْرُهُ يُـحْرَمُ اَلمْـُرُوْءَةُ وَكَذَلِكَ قـَالَ اَلمْـَحَلِّىْ فِي الدَّخَـاِئرِ وَابْنُ الُعِمَـادِ اَلسُّهْـرَوَرْدِيْ وَالرَّفِعِيْ وَبِهِ جَزَمَ اْلمُصَنِّفُ فِي الْوَسِيْطِ وَابْنُ اَبِي الدَّمِ الإتحاف على الإحياء في باب السماع


Imam Haromain, Imam al-Makhali, Imam Ibni ‘Imad Al-Suhrowardi, Imam Rofi’i dan Ibnu Abi Dam berpendapat: Hiburan tarian atau sejenisnya adalah tidak haram, apabila tidak menyebabkan rusaknya harga diri dan tidak ada penyerupaan laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya


NB.

Referensi


الجمل على المنهج الجزء الخامس ص: 380


( قوله أما مع الآلة فهو محرمان ) وهذا ما مشى عليه الشارح والذى مشى عليه م ر فى شرحه أن الغناء مكروه وعلى ما هو عليه والآلة محرمة وعبارته ومتى اقترن بالغناء آلة محرمة فالقياس كما قاله الزركشى تحريم الآلة فقط وبقاء الغناء على الكراهة إهـ


Wallohu a'lam bishawaab, 

SEMOGA BERMANFAAT 

https://t.me/+BOEnXHGuS7s2OWJl

Thursday, July 4, 2024

HUKUM SHOLAT BERJAMAAH

Hukum SHOLAT berjamaah 

Rapat koordinasi PENTAS PAI 


Sholat berjamaah hukum nyah Sunnah  mua'akkad, namun menurut pendapat asoh adalah fardlu kifayah.


Referensi

Fathul Mu'in:


صلاة الجماعة في أداء مكتوبة لا جمعة سنة مؤكدة للخبر المتفق عليه [البخاري رقم: 645, مسلم رقم: 650] : صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة.

والأفضلية تقتضي الندبية فقط.


Sholat berjamaah dalam sholat Maktubah, bukan sholat Jumat adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits yang disepakati: sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian dengan selisih dua puluh tujuh derajat. 


Keutaman 27 derjat tersebut adalah dalam hal kesunnahannya saja.


وحكمة السبع والعشرين: أن فيها فوائد تزيد على صلاة الفذ بنحو ذلك.


Adapun hikmah dalam keutamaan 27 derajat adalah bahwa dalam sholat berjamaah terdapat faidah-faidah yang melebihi sholat sendirian dalam hal itu.


وخرج بالأداء القضاء نعم إن اتفقت مقضية الإمام والمأموم سنت الجماعة وإلا فخلاف الأولى كأداء خلف قضاء وعكسه وفرض خلف نفل وعكسه وتراويح خلف وتر وعكسه وبالمكتوبة: المنذورة والنافلة فلا تسن فيهما الجماعة ولا تكره.


Kecuali sholat berjamaah sholat ada' dan sholat qodlo', apabila antara sholatnya imam dan makmum sama (semisal sama-sama dzuhur) maka disunnahkan berjamaah, jika tidak sama, maka hukumnya khilaful aula seperto sholat ada' bermakmum pada orang yang sholat qodlo' atau sebaliknya, atau sholat maktubah mandzuroh dengan sholat nafilah, maka tidak disunnahkan berjamaah namun tidak juga dimakruhkan. 

قال النووي: والأصح أنها فرض كفاية للرجال البالغين الأحرار المقيمين في المؤاداة فقط بحيث يظهر شعارها

بمحل إقامتها.

Imam An-nawawi berkata, "Pendapat yang ashoh adalah bahwa sholat berjamaah hukum fardlu kifayah bagi Laki-laki baligh yang merdeka dan muqim dalam hal sholat yang ada' saja, sekiranya syi'ar sholat berjamah nampak di tempat diberdirikannya sholat berjamaah tersebut.


وقيل: إنها فرض عين وهو مذهب أحمد.


Dan dikatakan bahwa sholat berjamaah hukumnya fardlu ain dan itu adalah madzhab Imam Ahmad bin Hanbal.


[زين الدين المعبري ,فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين ,page 171]


Fathul Qorib:


(وصلاة الجماعة) للرجال في الفرائض غير الجُمُعَةِ (سنة مؤكدةٌ) عند المصنف والرافعي. والأصح عند النووي أنها فرض كفاية.


(Sholat jamaah) bagi laki-laki selain sholat jumat (adalah sunnah mu'akkadah) menurut mushonnif kitab Taqrib dan menurut Imam Ar-Rofi'i. Pendapat yang ashoh adalah menurut Imam An-Nawawi yaitu fardlu kifayah (pada selain sholat jumat)


[محمد بن قاسم الغزي، فتح القريب المجيب صفحة ٩٢]


Hasyiyata Qolyubi:


وَقِيلَ: فَرْضُ كِفَايَةٍ لِلرِّجَالِ فَتَجِبُ بِحَيْثُ يَظْهَرُ الشِّعَارُ فِي الْقَرْيَةِ) مَثَلًا فَفِي الْقَرْيَةِ الصَّغِيرَةِ يَكْفِي إقَامَتُهَا فِي مَوْضِعٍ، وَفِي الْكَبِيرَةِ وَالْبَلَدِ تُقَامُ فِي الْمَحَالِّ، فَلَوْ أَطْبَقُوا عَلَى إقَامَتِهَا فِي الْبُيُوتِ لَمْ يَسْقُطْ الْفَرْضُ. 


"(Dan dikatakan bahwa sholat jamaah hukumnya fardlu kifayah bagi para laki-laki, maka wajib melakukannya sekiranya syi'ar tampak jelas pada satu desa) umpamanya, dalam satu desa kecil telah dilakukan sholat jamaah di satu tempat, maka hal itu sudah cukup. Dan dalam desa yang besar atau kota maka harus dilakukan di tempatnya (masjid, musholla, dan surau), apabila masyarakat melakukan/menerapkan sholat jamaah di rumah-rumah, maka fardlu kifayahnya belum gugur/tercapai."


[القليوبي ,حاشيتا قليوبي وعميرة ,1/253]

Wednesday, July 3, 2024

SHOLAT JANAZAH PART 18 MENTALQIN JANAZAH SETELAH DIMAKAMKAN

BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MU'IN


SHOLAT JANAZAH 

PART 18

MENTALQIN JANAZAH SETELAH DIMAKAMKAN


 وَ أَنْ يَقِفَ جَمَاعَةٌ بَعْدَ الدَّفْنِ عِنْدَ الْقَبْرِ سَاعَةً يَسْأَلُوْنَ لَهُ التَّثْبِيْتُ وَ يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ


 Sunnah sesudah mayat dimaqāmkan segolongan orang 📝 berdiri sejenak📚 di sekitar kubur untuk memohonkan ketetapan iman📑 dan ampunan dosa. 


------------------

📝وإنما ندب وقوف جماعة بعد الدفن، لانه - صلى الله عليه وسلم - كان إذا فرغ من دفن ميت وقف عليه وقال: استغفروا لأخيكم، وأسألوا له التثبيت، فإنه الآن يسئل.

"Disunnahkan agar sekelompok orang berdiri setelah pemakaman, karena Nabi - shallallahu 'alaihi wa sallam - ketika selesai menguburkan seorang mayit, beliau berdiri di atasnya dan berkata: 'Mintalah ampun untuk saudara kalian, dan mintalah kekuatan baginya, karena saat ini dia sedang ditanya.'"


(واعلم) أن السؤال عام لكل مكلف، ويكون بحسب لغته - على الصحيح - وقيل بالسرياني.

"Dan ketahuilah bahwa pertanyaan itu umum bagi setiap orang yang mukallaf (bertanggung jawab secara syariat), dan akan dilakukan sesuai dengan bahasa mereka - menurut pendapat yang shohih - dan ada yang mengatakan dalam bahasa Suryani.

وهو - على القول به - أربع كلمات، 

Menurut pendapat yang mengatakan demikian, bahasa suryani ada empat kata:

الأولى: اتره.

فمعنى الأولى: قم يا عبد الله إلى سؤال الملكين.

Makna dari kata pertama  ( أتره ): Berdirilah wahai hamba Allah untuk menjawab pertanyaan dua malaikat.


الثانية: اترح.

ومعنى الثانية: فيم كنت؟

Makna dari kata kedua ( أترح ): Untuk apa kamu? (  hidupmu untuk apa ?)


الثالثة: كاره.

ومعنى الثالثة: من ربك وما دينك؟

Makna dari kata ketiga (  كاره ) : Siapa Tuhanmu dan apa agamamu?


الرابعة: سالحين.

 ومعنى الرابعة: ما تقول في هذا الرجل الذي بعث فيكم وفي الخلق أجمعين؟ 

 Makna dari kata keempat: Apa yang kamu katakan tentang orang ini yang diutus di tengah kalian dan seluruh makhluk?

وقد ورد أن حفظ هذه الكلمات دليل على حسن الخاتمة.

Dikatakan bahwa menghafal kata-kata ini adalah tanda dari akhir hayat yang baik / HUSNUL KHOTIMAH."


📚أي بقدر ذبح جزور وتفرقة لحمها.

Artinya: "Yaitu sebanyak waktu yang digunakan untuk menyembelih unta dan membagikan dagingnya."


📑كأن يقولوا اللهم ثبته.

Seperti mereka berdoa اللهم ثبته " artinya : ya Allah tetapkan imannya "


فلو أتوا بغير ذلك - كالذكر على القبر - لم يكونوا آتين بالسنة وإن حصل لهم ثواب على ذكرهم.

"Jadi, jika mereka melakukan selain itu ( selain اللهم ثبته )  - seperti berdzikir di atas kuburan - mereka tidak menjalankan sunnah meskipun mereka mendapatkan pahala atas dzikir mereka."

والسؤال المذكور غير التلقين الآتي، وذلك لما روي عن عمرو بن العاص أنه قال: إذا دفنتموني فأقيموا بعد ذلك حول قبري ساعة، قدر ما تنحر جزور ويفرق لحمها، حتى أستأنس بكم

: "Dan pertanyaan tersebut berbeda dengan talqin yang akan datang, karena diriwayatkan dari 'Amr bin al-'As bahwa ia berkata: 'Jika kalian menguburku, berdirilah di sekeliling kuburanku selama satu jam, sebanyak waktu yang dibutuhkan untuk menyembelih unta dan membagikan dagingnya, agar aku merasa tenang bersama kalian.'"


 I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 140.

  Nurul ilmi

---------------------


وَ (تَلْقِيْنُ بَالِغٍ، وَ لَوْ شَهِيْدًا) كَمَا اقْتَضَاهُ إِطْلَاقُهُمْ خِلَافًا لِلزَّرْكَشِيِّ (بَعْدَ) تَمَامِ (دَفْنٍ) فَيَقْعُدُ رَجُلٌ قِبَالَةَ وَجْهِهِ وَ يَقُوْلُ: “يَا عَبْدَ اللهِ ابْنَ أَمَةِ الله: اذْكُرِ الْعَهْدَ الَّذِيْ خَرَجْتَ عَلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ أَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَ أَنَّ النَّارَ حَقٌّ، وَ أَنَّ الْبَعْثَ حَقٌّ، وَ أَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا، وَ أَنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُوْرِ، وَ أَنَّكَ رَضِيْتَ بِاللهِ رَبًّا، وَ بِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، وَ بِالْقُرْآنِ إِمَامًا، وَ بِالْكَعْبَةِ قِبْلَةً، وَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ إِخْوَانًا. رَبِّيَ اللهُ، لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ، وَ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ”.


Dan sunnah Mentalqīn Mayat yang Telah Bāligh📚

Sesudah sempurna pemakāman, hukumnya sunnah menalqīn mayat yang sudah bāligh, sekalipun mati syahīd, (5⃣6⃣) sebagaimana menurut ketetapan ‘ulamā’, berbeda dengan pendapat Imām az-Zarkasyī📒. Maka pentalqīn duduk berhadapan dengan wajah mayat dan berkata: (يَا عَبْدَ اللهِ ابْنَ أَمَةِ الله:…..) 📗– sampai selesai – “Wahai hamba Allah, putra hamba wanita! Ingatlah janjimu yang engkau bawa dari alam dunia, yaitu persaksian tiada tuhan selain Allah, yang tiada menyekutui-Nya; Nabi Muḥammad adalah Rasūl-Nya; sungguh surga itu hak adanya, neraka adalah hak, kebangkitan dari kubur adalah hak, hari kiamat pasti akan tiba yang tiada keraguan lagi, dan Allah akan membangkitkan orang-orang yang berada dalam kubur. Sesungguhnya engkau telah rela Allah s.w.t. menjadi Tuhanmu; Islam sebagai agamamu; al-Qur’ān sebagai panutanmu; Ka‘bah sebagai qiblatmu, orang-orang mu’min sebagai saudaramu,

Tuhanku adalah Allah s.w.t.; Tiada tuhan selain Allah, kepada-Nya saya berserah diri, dan Dia Penguasa ‘Arsy Yang Agung”.

-------------

📚 وخرج بالبالغ الطفل، فلا يسن تلقينه لأنه لا يفتن في قبره.

: "Dan yang tidak termasuk adalah anak kecil, maka tidak disunnahkan untuk memberinya talqin karena ia tidak akan ditanya di dalam kuburnya.

ومثله المجنون - إن لم يسبق له تكليف وإلا لقن - وعبارة النهاية: ولا يلقن طفل - ولو مراهقا - ومجنون لم يتقدمه تكليف - كما قيد به الأذرعي - لعدم افتتانهما.

Begitu pula dengan orang gila - jika sebelumnya tidak terkena taklif ( gila dari kecil ), jika tidak ( gila dari kecil ) maka ia diberi talqin - dan menurut kitab An-Nihayah: 'Anak kecil - meskipun sudah remaja - dan orang gila yang sebelumnya tidak terkena taklif - sebagaimana dibatasi oleh al-Adhra'i - karena mereka tidak akan ditanya di dalam kuburnya.'"


5⃣6⃣

ولا فرق بين شهيد المعركة وغيره.

"Dan tidak ada perbedaan antara syahid yang gugur dalam pertempuran dengan yang lainnya.


وقال م ر: استثنى بعضهم شهيد المعركة، كما لا يصلى عليه.

Dan Imam  Syamsuddin Ar-Romli (w. 1004 H ). mengatakan: Sebagian dari mereka mengecualikan syahid pertempuran, seperti tidak dishalatkan.


وأفتى به الوالد رحمه الله تعالى.

Dan ayah saya (rahimahullah) juga berfatwa demikian."


والأصح أن الأنبياء - عليهم الصلاة والسلام - لا يسألون، لأن غير النبي يسئل عن النبي، فكيف يسأل هو عن نفسه؟.

"Yang lebih benar adalah bahwa para nabi - semoga shalawat dan salam tercurah kepada mereka - tidak ditanya, karena yang bukan nabi itulah yang ditanya tentang nabi, maka bagaimana mungkin dia bertanya tentang dirinya sendiri?"

واستدل القرطبي لعدم سؤال شهيد المعركة بخبر مسلم هل يفتن الشهيد؟ قال: كفى ببارقة السيوف على رأسه فتنة

Al-Qurṭubī menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai dalil bahwa syahid dalam pertempuran tidak akan ditanya di alam kubur. Dalam hadits tersebut disebutkan, "Apakah syahid akan diuji (di alam kubur)?" Dijawab: "Cukup dengan kilatan pedang di atas kepalanya sebagai ujian."


📒أي في قوله إن الشهيد لا يلقن لعدم سؤاله.

Berbeda dengan pendapat Imām Zarkasyī yang menyatakan tidak perlu ditalqīn sebab ia tidak akan ditanya malaikat di alam qubur.


رواه الطبراني بلفظ: إذا مات أحد من إخوانكم فسويتم التراب على قبره، فليقم أحدكم على رأس قبره، ثم ليقل: يا فلان ابن فلانة، فإنه يسمعه.

Hadis yang diriwayatkan"Jika salah satu dari saudara kalian meninggal dan kalian telah meratakan tanah di atas kuburnya, hendaklah salah satu dari kalian berdiri di dekat kepala kuburnya, lalu berkata: 'Wahai Fulan bin Fulanah,' maka ia akan mendengarnya.

 قال: ومعناه أن السؤال في القبر إنما جعل لامتحان المؤمن الصادق في إيمانه، وثبوته تحت بارقة السيوف أدل دليل على صدقه في إيمانه.

 Dia berkata: "Artinya, pertanyaan di kubur dibuat untuk menguji keimanan seorang mukmin yang sejati, dan keteguhannya di bawah kilatan pedang adalah bukti paling jelas atas kebenaran keimanannya."

(قوله: يقول: يا عبد الله إلخ) رواه الطبراني بلفظ: إذا مات أحد من إخوانكم فسويتم التراب على قبره، فليقم أحدكم على رأس قبره، ثم ليقل: يا فلان ابن فلانة، فإنه يسمعه.

Perkataan mushonef يا عبد الله الخ 

Imam ath thobroni meriwayatkan hadis  dengan lafad ( artinya )

"Jika salah satu dari saudara kalian meninggal dan kalian telah meratakan tanah di atas kuburnya, hendaklah salah satu dari kalian berdiri di dekat kepala kuburnya, lalu berkata: 'Wahai Fulan bin Fulanah,' maka ia akan mendengarnya.


ثم يقول: يا فلان ابن فلانة، فإنه يستوي قاعدا.

Kemudian katakan: 'Wahai Fulan bin Fulanah,' maka ia akan duduk tegak.


ثم يقول: يا فلان ابن فلانة، فإنه يقول :

Kemudian katakan lagi: 'Wahai Fulan bin Fulanah,' maka ia akan berkata:

: أرشدنا يرحمك الله - ولكن لا تشعرون -

'Tunjukkan kami, semoga Allah merahmati kalian - tetapi kalian tidak menyadarinya -


 فليقل: اذكر ما خرجت عليه من الدنيا: شهادة أن لا إله إلا الله، وأن محمدا عبده ورسوله، وأنك رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا، وبمحمد نبيا، وبالقرآن إماما

 maka hendaklah dia mengatakan: 'Ingatlah apa yang kamu bawa dari dunia: kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa kamu ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai nabi, dan Al-Qur'an sebagai imam.'"

 

 I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 140 Nurul ilmi

--------------

 قَالَ شَيْخُنَا: وَ يُسَنُّ تِكْرَارَهُ ثَلَاثًا، وَ الْأَوْلَى لِلْحَاضِرِيْنَ الْوُقُوْفُ، وَ لِلْمُلَقَّنِ الْقَعُوْدُ.

Guru kami berkata: Sunnah mengulang talqīn sebanyak tiga kali. Yang lebih utama dalah peziarah-peziarah berdiri, sedangkan orang yang mentalqin duduk. 5⃣7⃣

-------------

(5⃣7⃣) قوله: وللملقن القعود) أي والأولى للملقن أن يقعد أي لأنه أقرب إلى إسماع الميت التلقين.

Yang utama bagi yang metalqin adalah duduk, Supaya mayit dapat mendengar talqīn tersebut. 


I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 141

 Nurul ilmi

 --------------

 وَ نِدَاؤُهُ بِالْأُمِّ فِيْهِ أَيْ إِنْ عُرِفَتْ، وَ إِلَّا فَبِحَوَّاءَ لَا يُنَافِيْ دُعَاءَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِآبَائِهِمْ، لِأَنَّ كِلَيْهِمَا تَوْقِيْفٌ، لَا مَجَالَ لِلرّْأْيِ فِيْهِ. وَ الظَّاهِرُ أَنَّهُ يُبْدَلُ الْعَبْدَ بِالْأُمَّةِ فِي الْأُنْثَى، وَ يُؤْنَثُ الضَّمَائِرَ. اِنْتَهَى.


 Memanggil si mayat dalam talqīn dengan menyebut nama ibunya – jika ibunya diketahui, jika tidak, maka dengan menyebut nama Ḥawwā’ – tidak menafikan panggilan manusia di hari kiamat yang memakai nama ayahnya. Sebab, keduanya merupakan ketentuan dari syara‘ yang tidak dapat di nalar oleh pikiran. Sudah jelas bahwa lafazh (الْعَبْدَ) diganti dengan (الْأُنْثَى) bagi mayat wanita dan dhamīr-dhamīrnya diganti dengan mu’annats. Selesai.


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes