BREAKING NEWS

Watsapp

Friday, July 9, 2021

Materi 7 Perubahan bentuk Kata Wazan Istilahii

10 bentuk perubahan kata & maknanya pada wazan istilahi


1. Fiil madhi/فِعْلُ الْمَاضِي : kata kerja yang telah dilakukan/yang menunjukan masa lampau, contoh :

- telah mengerjakan :  فَعَلَ

- telah tidur : نَامَ

- telah berdoa : دَعَى

2. Fi'il mudhari'/فِعْلُ الْمُضَارِعِ : kata kerja yg sedang dilakukan/akan dilakukan, contoh : 

- sedang mengerjakan : يَفْعُلَ

- sedang tidur : يَنَامُ

- sedang berdoa : يَدْعُو

3. masdar/اَلْمَصدَرُ : nama pekerjaan yg tidak terikat oleh waktu/hasil dari sebuah pekerjaan contoh:

• Aku suka memasak/اَنَا أُحِبُّ اَلطَبْخَ

Kata memasak/الطَبْخَ pada kalimat di atas merupakan masdar/مَصدَرٌ Karena memiliki arti memasak namun tidak terikat oleh waktu.

• aku mempelajari pelajaran/اَنَا أَدْرُسُ الدَّرْس

Kata pelajaran/الدرس pada kalimat di atas merupakan masdar/مَصدَرٌ Karena memiliki arti belajar namun tidak terikat oleh waktu.

• Aku menulis tulisan/اَنَا أَكْتُبُ كِتَابَةً

Kata tulisan/كِتَابَةً pada kalimat di atas merupakan masdar/مَصْدَرٌ karena merupakan hasil dari sebuah pekerjaan menulis.

4. Masdar mim/اَلْمَصْدَرُ الْمِيْمُ : masdar/مَصْدَرٌ yg awal katanya terdapat tambahan huruf mim/م (dari segi makna sama seperti masdar pada nomor 3 ☝️). Contoh :

- masalah/مَسَالَةً

- diperpanjang/مُمَدًّا

________

Percakapan 7


اَيْنَ يَعْمَلُ الْمُوَظَّفُ ؟

Di mana pegawai bekerja

الْمُوَظَّفُ يَعْمَلُ فِيْ الْاِدَارَةِ

Pegawai bekerja di kantor

مَا عَمَلُ الطَّبِيْبِ فِيْ الْمُشْتَشْفَى

Apa pekerjaan dokter di rumah sakit

الطَّبِيْبُ يُدَاوِيْ وَيُعَالِجُ الْمَرْضَى

Dokter mengobati dan menyembuhkan orang sakit

اِلَى اَيْنَ يَذْهَبُ الْفَلَّاحُ كُلَّ صَّبَحٍِ

Kemana perginya para petani setiap 

يَذْهَبُ اِلَى مَزْرَعَتِهِ ثُمَّ يَرْجِعُ كُلَ مَسَاءٍ

Dia pergi ke kebunnya kemudian dia pulang setiap sore.

_______________________________________________________________________________________

Pola 5 & kelipatannya

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yg memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yg lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yg sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yg gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yg dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yg selalu mengulang pelajarannya"


Muroja'ah/mengulang


Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.


Materi 6 Wazan

 

Dalam ilmu shorof . Wazan terbagi menjadi 2. Yaitu :


1. wazan istilahy

Wazan istilahy adalah wazan yg berhubungan dengan 10 bentuk perubahan kata yg menyebabkan perubahan maknanya. Contoh :

• Kosakata dia duduk/جَلَسَ menunjukan makna 'dia telah duduk'. 

• Apabila kosakata dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi يَجْلِسُ maka ia menunjukan makna 'dia sedang/akan duduk', 

• apabila kosakata duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi إِجْلِسْ maka ia menunjukan makna perintah yaitu 'kamu duduklah', 

* 10 bentuk perubahan tersebut akan kami jelaskan pada materi materi selanjutnya.


2. Wazan lugawy

Wazan lughawy adalah wazan yang berhubungan dengan 14 domir/kata ganti. Seperti saya/اَنَا , kita/نَحْنُ ، dia/هُوَ ، kamu/اَنْتَ. Contoh

• Apabila kosa kata dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya menjadi جَلَسْتُ menunjukan makna aku duduk. 

• Apabila dia duduk/جَلَسَ berubah bentuknya jadi جَلَسُوْا menunjukan makna mereka duduk

• Contoh wazan lainnya

هو Dia 1 lk² bekerja/ فَعَلَ

هما Mereka 2 lk² bekerja/ فَعَلَا

هم Mereka 3 lk²++ bekerja/ فَعَلُوا

انا Aku bekerja/ فَعَلْتُ

DLL

هو Dia 1 lk² melempari/ يَرْمِي

هماMereka2lk² melempari/يَرْمِيَانِ

همMereka3lk²++ melempari/يَرْمُوْنَ

نحنKami melempari/ نَرمِي

DLL


*Penjelasan d atas hanyalah beberapa contoh agar peserta mengetahui gambaran dari wazan istilahy dan wazan lugawy, penjelasan rincinya akan kami jelaskan pada materi selanjutnya

________


Percakapan 6


صَبَاحُ الْخَيْرِ، هَلْ تَغَدَّيْتَ يَاوَلَدُ

Pagi yg baik, apakah engkau telah makan siang wahai anakku

لَمَّا يَاشَيْخُ اَنْتَظِيْرُ اَصْحابِيْ

Belum wahai guru, aku menunggu para sahabatku

هَلْ تَأْكُلُ اَلطَّعَامَ مَعَهُمْ جَمِيْعًا ؟

Apakah kamu makan makanan dengan mereka bersama sama

نَعَمْ، وَ لَكِنِّيْ بَعْضُ الْاَحْيَانِ مُنْفَرِدًا عِنْدَ الْفُطُوْرِ

Iya,  akan tetapi aku terkadang sendirian saat sarapan

هَلْ تَشْرَبُ اللَّبَنَ مَعَ الْبَيْضِ

Apakah engkau minum susu bersama telur

نَعَمْ، اَحْيَانًا اِذَا شَعَرْتُ بِالتَعْبِ اَوِ الضُّعْفِ  

Iya, terkadang jika aku merasa lelah dan lemah.

________


Pola 5 & kelipatannya

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yg memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yg lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak di pahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit di pahami. Dan tidak sedikit orang yg sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yg gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagai mana yg di lakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama merojaah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yg selalu mengulang pelajarannya"


Merojaah/mengulang


Silahkan perhatikan kembali meteri meteri berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang.


Materi 5 Materi Shorof /الصَرْفُ

Materi Shorof /الصَرْفُ


Bab Wazan /ُاَلْوَزْن : timbangan/pembanding

Dalam ilmu shorof terdapat istilah penting yg disebut wazan, wazan/ُالْوَزْن adalah acuan pedoman dalam perubahan bentuk kalimat, contoh:

Perhatikan 2 wazan/الوَزْنُ :timbangan berikut:

1. Wazan Kata فَعَلَ berubah bentuknya menjadi يَفْعُلُ

2. Wazan Kata قَامَ berubah bentuknya menjadi يَقُوْمُ

jika mengacu pada 2 wazan di atas, ketika ada sebuah kalimat كَتَبَ ingin diubah, bentuknya harus mengikuti wazan nomor 1. كَتَبَ berubah menjadi يَكْتُبُ

Dan ketika sebuah kalimat طَافَ ingin diubah, bentuknya harus mengikuti wazan nomor 2. طَافَ berubah menjadi يَطُوْفُ. 

Alasan Perubahan bentuk wazan 1 َفَعَل dan َكَتَب diserupakan, karena keduanya sama sama tersusun dari 3 huruf hijaiah yg normal (huruf yg tidak normal: ي ، و ، ا ).

Sedangkan َwazan 2 طَاف dan قام perubahan bentuknya d serupakan , karena keduanya sama sama memiliki huruf tak normal pada tengah katanya yaitu alif ( ا ) pada susunan hurufnya.


*Penjelasan diatas hanyalah beberapa contoh agar peserta mengetahui gambaran dari wazan, penjelasan rincinya akan kami jelaskan pada materi selanjutnya.


Dan masih banyak jenis jenis wazan wazan lain yang akan kami jelaskan pada materi materi selanjutnya.


______


Percakapan 5


لَوْ سَمَحْتَ, اَسْتَعِيْرُ الْمِرْسَمَ القَدِيْمَ لَحْظَةً

Kalau engkau berkenan, aku pinjam pensil lamamu sebentar

نَعَمْ، تَفَضَلْ.، لَكِنْ لَا تَتَأَخَّرْ بِاِسْتِعْمالهِ لِاَنِّيْ مُحْتَاجٌ اَيْضًا

Baik, silahkan, akan tetapi jangan lama menggunakannya, karena aku punya keperluan juga

اِنتَظِرْ لَحْظَةً، سَاَبْحَثُهُ فِيْ الْحَقِيْبَةِ اَوَّلًا

Tunggulah sebentar, aku akan mencarinya di tas dulu

طَيْبٌ. اَنَا مُنْتَظِرٌ شُكْرًا

Baik, saya tunggu, terima kasih

سَقَطَ اَلطَّبَاشِيْرُ مِنَ الْدُرْجِ اِلَى طَابِقِ الْفَصْلِ

Telah jatuh spidol dari laci ke lantai kelas

وَبَعْدُ الْطَالِبُ يَأْخُذُهَا ثُمَّ يَضَعُهَا اِلَى الْمَكَانِ الْحَقِيْقِ

Dan setelah itu siswa mengambilnya, kemudian meletakkannya ke tempat yg seharusnya

__________


Pola 5 & kelipatannya


Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yg memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yg lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yg sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yg gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yang dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu.

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari org org yg selalu mengulang pelajarannya"


Muroja'ah/mengulang


Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang. Yaitu materi 1,2,3,4


Materi 4 "BINA GAIRU SALIM"

BINA GHAIRU SALIM

Bina ghairu salim terbagi atas 3 jenis

1. Bina mudhoaf

Adalah bina yang susunan huruf 'ain fi'il /عَيْنُ الفِعْلِ dan lam fiilnya /لَامُ الفِعلِ  Serupa/sama.

Contoh :

Panjang/مَدَّ -

Fa' fiilnya : م - 'ain fiilnya : د - lam fiilnya : د

Contoh :

Memanjangkan /اَمَدَّ - huruf tambahan: ا

- fa' fi'ilnya : م - ain fiilnya : د - lam fiilnya : د

Contoh :

Meminta di panjangkan /اِسْتِمْدَدَ

- huruf tambahan : است - fa' fi'ilnya : م - ain fiilnya : د - lam fiilnya : د


2. Bina Mahmuz

Adalah bina yang salah satu huruf asalnya berupah hamzah /(أ ئ ؤ).

Terbagi atas 3: -

1. Mahmuz fa' (fa' fi'ilnya hamzah) Contoh : Mengambil /أَخَذَ -

2. Mahmuz 'ain ('ain fiilnya hamzah) Contoh: Bertanya /سَأَلَ -

3. Mahmuz lam (lam fiilnya hamzah) Contoh : Membaca/قَرَأَ


3. Bina Mu'tal. 

Adalah bina yang di HURUF ASAL nya terdapat huruf illat /عِلَّةٌ: huruf penyakit/huruf tidak normal ( ا و ى )

Contoh: Berdiri /قَامَ, Melempar/رَمَىْ, Berdiri،berhenti/وَقَفَ.

_________

Percakapan 4

الاُسْتَاذُ يَدْخُلُ فِيْ الْفَصْلِ

Ustadz masuk ke dalam kelas

اَلطَّالِبُ يَهْتَمُّ شَرْخَ الاَسْتَاذِ

siswa memperhatikan penjelasan ustadz

الاُسْتَاذَةْ تَكْتُبُ عَلَىْ السَّبُوْرَةِ

Ustadzah menulis di atas papan tulis

الطَّالِبَةُ تَكْتُبُ عَلَى الْدَفْتَرِ بِالقَلَمِ

Siswi menulis di atas buku dengan menggunakan pena

مَنْ الْغَائِبُ هَاذَا الْيَوْمَ

Siapa yg tidak hadir hari ini

لَا اَحَدَ مِنَّا غَائِبٌ اِلَّا الطَالِبَ الْجَديْدَ

Tidak ada satupun dari kami yang tidak hadir, kecuali siswa yg baru.

________________________________________________________________________________________

Pola 5 & kelipatannya

Sastra Bahasa Arab adalah ilmu alat yg memiliki keunikan. Yaitu setiap materi akan selalu berhubungan satu dengan yg lainnya. materi materi awal akan berhubungan dan terikat dengan materi tengah dan juga akhir. Maka jika salah satu di antara materi awal, tengah, dan akhir terlupa/tidak dipahami, maka materi yang lainnya juga akan sulit dipahami. Dan tidak sedikit orang yg sudah bertahun tahun mempelajari bahasa arab, namun merasa sastra bahasa arab sangat sulit dan tidak sedikit juga yg gagal lalu menyerah mempelajarinya dikarenakan lupa dengan salah satunya sehingga tidak memahami keseluruhannya. Oleh karena itu sebagaimana yg dilakukan ulama ulama salaf terdahulu. kita akan bersama sama muroja'ah/mengulang pola 5 materi sebelumnya dan kelipatannya agar materi materi tersebut tersimpan di memory/ingatan jangka panjang kita. Sebagaimana hikmah para ulama salaf terdahulu.

كان الماهرون مراجعين

"Para ahli/mahir terlahir dari orang orang yang selalu mengulang pelajarannya"

Muroja'ah/mengulang.

Silahkan perhatikan kembali materi materi berikut untuk kembali mengulang 5 materi sebelumnya agar tersimpan di ingatan jangka panjang. Yaitu materi 1,2,3,4


Thursday, July 8, 2021

(FASAL) JUMLAH RAKAAT SHALAT)

 

﷽📚🍃●●━━━━━━━━━━━┓

 📒 NGAJI KITAB FATHUL QORIB 📖

┗━━━━━━━━━━━━━━━✨🌹🌹

📚محمد بن قاسم بن محمد الغزي ابن الغرابيلي أبو عبد الله شمس الدين

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُـــــمَّ صَلِّ وَسَلِم وَبَرِك عَلَی سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ وَعَلَی آلِ سَيِّـــــدِنَا مُحَمَّـــــدٍ، رَبِّ زِدنِي عِلمًا وَرزُقنِى فَهمًا، اَلّلهُمَ اِنَّى اَسأَلُكَ عِلمًا نَافِعًا، سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗ  اِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

┈┈┈┈┈┈┈◎❅❀❦🌹❦❀❅◎┈┈┈┈┈┈┈

(فصل): في عدد ركعات الصلاة 

📒 ﷽ (FASAL) JUMLAH RAKAAT SHALAT)

(وركعات الفرائض) أي في كل يوم وليلة في صلاة الحضر إلا يوم الجمعة (سبعة عشر ركعة) أما يوم الجمعة في عدد ركعات الفرائض في يومها خمسة عشر ركعة، وأما عدد ركعات صلاة السفر في كل يوم للقاصر فإحدى عشرة ركعة وقوله (فيها أربع وثلاثون سجدة وأربع وتسعون تكبيرة وتسع تشهدات وعشر تسليمات ومائة وثلاث وخمسون تسبيحة وجملة الأركان في الصلاة مائة وستة وعشرون ركناً في الصبح ثلاثون ركناً وفي المغرب اثنان وأربعون ركناً وفي الرباعية أربعة وخمسون ركناً) إلى آخره ظاهر غنيّ عن الشرح 

🔹🔷 (Jumlah rakaat shalat fardhu) maksudnya sehari semalam dalam sholat di rumah kecuali pada hari Jum’at adalah tujuh belas rakaat, Jumlah Rakaat di Dalam Sholat pada Hari Jumat, Sedangkan untuk hari Jumat maka jumlah rakaat shalat fardhu pada hari itu adalah lima belas rakaat, Jumlah Rakaat Shalat bagi Musafir yang Mengqashar Shalat, Adapun jumlah rakaat sholat setiap hari saat bepergian bagi orang yang melakukan shalat qashar adalah sebelas rakaat.

Perkataan mushonnif “di dalam jumlah rakaat tersebut terdapat tiga puluh empat sujud, sembilan puluh empat takbir, sembilan tasyahud, sepuluh salam, dan seratus lima puluh tiga tasbih, Jumlah rukun di dalam sholat ada seratus dua puluh enam rukun, yaitu tiga puluh rukun di dalam shalat Subuh, empat puluh dua rukun di dalam shalat Maghrib, dan lima puluh empat rukun di dalam sholat empat rakaat” hingga akhir perkataan beliau adalah sudah jelas dan tidak perlu dijelaskan.

(ومن عجز عن القيام في الفريضة) لمشقة تلحقه في قيامه (صلى جالساً) على أي هيئة شاء، ولكن افتراش في موضع قيامه أفضل من تربعه في الأظهر (ومن عجز عن الجلوس صلى مضطجعاً) فإن عجز عن الاضطجاع صلى مستلقياً على ظهره ورجلاه للقبلة، فإن عجز عن ذلك كله أومأ بطرفه، ونوى بقلبه، ويجب عليه استقبالها بوجهه بوضع شيء تحت رأسه، ويومئ برأسه في ركوعه وسجوده، فإن عجز عن الإيماء برأسه أومأ باجفانه، 

🔹🔷 Dan Barangsiapa yang tidak mampu berdiri saat melaksanakan sholat fardhu karena ada hal berat yang ia alami saat berdiri (udzur), maka ia diperkenankan sholat dengan keadaan duduk sesuai posisi yang ia kehendaki, Akan tetapi duduk iftirasy di waktu posisi berdiri lebih utama daripada duduk tarabbu’ (bersila) menurut pendapat yang lebih Dzohir, Dan Barangsiapa tidak mampu untuk duduk, maka ia diperkenankan shalat dengan tidur miring, Jika tidak mampu tidur miring, maka diperkenankan shalat dengan terlentang di atas punggung dan kedua kaki menghadap kiblat, Jika tidak mampu melakukan semua itu, maka hendaknya ia memberi isyarat dengan mata dan niat di dalam hati, Dan wajib baginya untuk menghadap kiblat dengan wajah dengan meletakkan sesuatu di bawah kepalanya dan memberi isyarat dengan kepala saat ruku’ dan sujud, Jika tidak mampu memberi isyarat dengan kepala, maka hendaknya ia memberi isyarat dengan kedipan mata.

فإن عجز عن الإيماء بها أجرى أركان الصلاة على قلبه، ولا يتركها ما دام عقله ثابتاً، والمصلي قاعداً لا قضاء عليه ولا ينقص أجره لأنه معذور وأما قوله: "من صلى قاعداً فله نصف أجر القائم، ومن صلى نائماً، فله نصف أجر القاعد" فمحمول على النفل عند القدرة

Jika tidak mampu memberi isyarat dengan itu, maka ia harus menjalankan rukun-rukun sholat di dalam hati, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENINGGALKAN SHOLAT SELAMA AKALNYA MASIH ADA, Orang yang sholat dengan posisi duduk, maka ia tidak wajib mengqodho dan pahalanya tidak berkurang, karena sesungguhnya ia adalah orang memiliki udzur.

Adapun sabda baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa melakukan sholat dengan posisi duduk, maka ia mendapatkan separuh pahala orang yang sholat dengan berdiri, Dan barangsiapa melakukan shalat dengan tidur, maka ia mendapatkan separuh pahala orang yang sholat dengan duduk” Maka diarahkan pada orang yang melakukan sholat sunnah dan ia dalam keadaan mampu.

📚📚📚

┈┈┈━━━━━━•✨🌹🕊️•━━━━━━┈┈┈

◼️ قال رسول الله ﷺ: "طَلَبُ العِلمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسلِم رواه البيهقي

◼️قل الله تعالی : يَرْفَــــــعِ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِـــــلْمَ دَرَجاتٍ


Wednesday, July 7, 2021

"MENYAMBUT PUASA 'AROFAH, TARWIYAH DAN FADHILAHNYA"

 


"10 Kemuliaan Bagi Orang Yang Memuliakan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah "

(Meraih Kebaikan 10 Hari Yang Pertama Dibulan Dzulhijjah)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudaraku seiman dan seagama (Islam), mari kita sambut bulan Dzulhijjah di tahun ini, hanya tinggal menghitung hari saja kita sebagai umat Islam mesti nya akan terasa bergembira dengan menyambutnya kedatangan bulan haji. Bagaimana cara menyambutnya? Tentunya dengan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, SWT melalui ilmu yang diamalkan.

A. Pengertian
PUASA  ARAFAH adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah ya'ni tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya. Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda :
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim).

Sementara, puasa Tarwiyah adalah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dloif(kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhoif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadhailul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum. Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Ibnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari).

Puasa Arafah dan tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia seperti terjadi pada tahun ini (Dzulhijjah 1442 H), dimana Indonesia menetapkan Awal Dzulhijjah pada  Ahad/11 Juli 2021 maka untuk umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat, yakni tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah = Ahad/18 Juli 2021 dan Arofah tanggal 9 Dzulhijjah = Senin/19 Juli 2021. Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun.(HR Bukhari Muslim).

B. Fadhilah Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qomariyah/Hijriyah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.

Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka bisa jadi hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia yang hanya berlainan waktu 4-5 jam. Ini tentu berbeda dengan kelompok umat Islam yang menghendaki adanya ‘rukyat global’, atau kelompok yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, dimana penanggalan Islam disamaratakan seluruh dunia, dan Saudi Arabia menjadi acuan utamanya.

Keinginan menyamaratakan penanggalan Islam itu sangat bagus dalam rangka menyatukan hari raya umat Islam, namun menurut ahli falak, keinginan ini tidak sesuai dengan kehendak alam atau prinsip-prinsip keilmuan. Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Qamariyah atau Hijriyah berlaku secara nasional, yakni rukyat yang diselenggarakan di dalam negeri masing-masing dan berlaku satu wilayah hukum. Ini juga berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad SAW sendiri. (Lebih lanjut tentang hal ini silakan klik di rubrik Syari’ah dan Iptek).

Penentuan hari arafah itu juga ditegaskan dalam Bahtsul Masa’il Diniyah Maudluiyah pada Muktamar Nahdlatul Ulama XXX di Pondok Pesantren Lirboyo, akhir 1999. Ditegaskan bahwa yaumul arafah atau hari Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan kalender negara setempat yang berdasarkan pada rukyatul hilal.

Adapun tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qatadah)

Para ulama' menambahkan adanya kesunnahan puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits lain, bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan bahwa hadits ini dloif (tidak kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhoif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadhailul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Selain itu, memang pada hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah seperti puasa. Ibnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ

Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid.(HR Bukhari).

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci.

Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa Ramadhan.

Bagi kaum Muslimin yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. Maka ia akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah. Demikian ini seperti pernah dibahas dalam Muktamar NU X di Surakarta tahun 1935, dengan mengutip fatwa dari kitab Fatawa al-Kubra pada bab tentang puasa:

يُعْلَمُ أَنَّ اْلأَفْضَلَ لِمُرِيْدِ التََطَوُّعِ أَنْ يَنْوِيَ اْلوَاجِبَ إِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَإِلَّا فَالتَّطَوُّعِ لِيَحْصُلَ لَهُ مَا عَلَيْهِ

Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jika memang ia mempunyai tanggungan puasa, tapi jika ia tidak mempunyai tanggungan (atau jika ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.

Hari ini, Sabtu, 10 Juli 2021 / 29. Dz. Qo'dah, 1442 H. menurut A. Hasanuddin HR bahwa perhitungan ilmu Hisab  kita telah berada di hari terakhir bulan Dzul Qo'dah dan ان شاء الله  malam Ahad ini kita akan memasuki awal bulan Dzulhijjah. 

Menurut imam Al-Ghazali, bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang lebih utama dari empat bulan yang mulia (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). (Ihya 'Ulumuddin. Juz. I. hal. 281). 

Sepuluh (10) hari yang pertama di bulan Dzulhijjah ini memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan dengan hari-hari lainnya. 

Dalam sebuah hadits dijelaskan :

"Tidak ada hari-hari yang beramal sholeh pada hari-hari itu lebih Allah sukai daripada hari-hari ini (ya'ni; sepuluh hari yang pertama di bulan Dzulhijjah)...Al-Hadits." (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas). 

Ada beberapa amal sholeh di antaranya yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada sepuluh hari pertama dibulan Dzulhijjah ini, diantaranya: 

1.  Melaksanakan puasa sunnah dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. Dalam sebuah hadits dijelaskan:  

"Adalah Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  Berpuasa Sembilan (9) hari dari bulan Dzulhijjah." (HR. Imam Ahmad, Dawud dan Nasa'i dari sayyidah Hafsah). 

2.  Melaksanakan ibadah (sholat) sunnah pada malam harinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abi Hurairah). 

3. Memperbanyak Do'a. 

4-Memperbanyak Istighfar. 

5- Memperbanyak Shodaqoh. (Diriwayatkan dari Abu Darda / Tanbihul Ghofilin. hal. 121). 

6-Melaksanakan kesunahan berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim dari sayyidah 'Aisyah). 

7- Bagi yang hendak melaksanakan Qurban, disunnahkan untuk tidak memotong rambut dan kukunya mulai dari masuknya tanggal 1 bulan Dzulhijjah sampai dengan hewan qurbannya disembelih. Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: "Apabila kamu telah melihat tanggal bulan Dzulhijjah, dan seseorang dari kamu bermaksud untuk berqurban,  maka sebaiknya dia menahan dari (memotong) rambutnya dan kuku-kukunya." (HR. Muslim dari Ummu Salamah) 

Sahabat-Sahabat  رحمكم الله 

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengutip sebuah pendapat yang mengatakan ; 

"Siapa orang yang memuliakan  hari-hari yang 10 ini (dengan beramal sholeh),  maka akan Allah تعالى  muliakan dia dengan 10 kemuliaan: 1- Diberkahkan umurnya. 2- Ditambahkan hartanya. 3- Dijaga keluarganya. 4- Dihapuskan (dosa-dosa) keburukannya. 5- Dilipat gandakan (balasan) kebaikannya. 6- Dimudahkan ketika sakaratul mautnya. 7- Diterangkan kegelapan (kubur) nya. 8- Diberatkan timbangan (amal kebaikan) nya. 9- Diselamatkan dari tingkatan (neraka) nya. 10- Ditinggikan derajat (surga) nya." (Al-Ghuniyyah. hal. 347). 

Betapa ruginya bila kita tidak dapat memperoleh kebaikan 10 hari yang pertama di bulan Dzulhijjah ini. 

Telah diriwayatkan dari Abu Darda رضى الله تعالى عنه, bahwasanya beliau telah mendengar Nabi   صلى الله عليه وسلم  bersabda: 

"Kerugianlah bagi orang yang terhalang akan kebaikan hari-hari yang kesepuluh (di bulan Dzulhijjah)..." (Tanbihul Ghofilin. hal. 121). 

Mari kita raih kebaikan di sepuluh hari yang pertama di bulan Dzulhijjah ini dengan memperbanyak amal kebaikan. 

"Semoga Allah Selalu Limpahkan Rahmat, Taufiq Dan Hidayah-Nya Kepada Kita Semua, Sehingga Kita Dapat Memuliakan 10 Hari Pertama Dibulan Dzulhijjah Ini Dengan Melaksanakan Amal-Amal Sholeh, Sehingga Kita Bisa Memperoleh Limpahan Kebaikan Dan 10 Kemuliaan Dari Allah تعالى. Dan Mari Kita Selalu Berdo'a, Semoga Wabah Covid-19 Ini Segera Diangkat Dan Dihilangkan Oleh Allah سبحانه و تعالى"


Sumber: http://www.piss-ktb.com/2012/10/1926-puasa-arofah-dan-tarwiyah-beserta.html


C. Batas Waktu Cukur & Memotong Kuku Bagi yang Hendak Berqurban.

Sabtu/10 Juli 2021 hari terakhir untuk bercukur dan memotong kuku bagi yang berniat berkurban.

1. Dzulhijjah = Ahad/11 Juli 2021

2. Dzulhijjah = Senin/12 Juli 2021

3. Dzulhijjah = Selasa/13 Juli 2021

4. Dzulhijjah = Rabu/14 Juli 2021

5. Dzulhijjah = Kamis/15 Juli 2021

6. Dzulhijjah = Jum'at/16 Juli 2021

7. Dzulhijjah = Sabtu/17 Juli 2021

8. Dzulhijjah = Ahad/18 Juli 2021

9. Dzulhijjah = Senin/19 Juli 2021

   HARAM PUASA :

10. Dzulhijjah = 20 Juli 2021

11. Dzulhijjah = 21 Juli 2021

12. Dzulhijjah = 22 Juli 2021

13. Dzulhijjah = 23 Juli 2021

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah = 19 Juli  2021 dan Idul Adha 10 Dzulhijjah = 20 Juli 2021

Tanggal  21, 22 dan 23 Juli 2021/ 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1442 adalah hari TASYRIK = HARAM PUASA_

NB: penulisan penetapan ini untuk tanggal 1 Dzulhijjah masih menunggu informasi resmi dari Pemerintah RI.

Barakallahu fiikum

Penulis

Hormat kami,

Ayip Zaenal Aripin



 

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes