Sunday, October 29, 2023
Saturday, October 28, 2023
KEWAJIBAN KETIKA MASUK WAKTU SHALAT
KEWAJIBAN KETIKA
MASUK WAKTU SHALAT
Seseorang mempunyai 2 pilihan
ketika masuk waktu shalat
1. Langsung mengerjakan shalat
2. Menunda dengan disertai A'zam
A'zam adalah Niat bertekad untuk melakukan Shalat dalam waktunya. Adapun jika menunda shalat tanpa disertai A'zam didalamnya , Maka ia berdosa walaupun ia mengerjakan shalat dalam waktunya.
FAIDAH
فائدة : يجب على الشخص بدخول الوقت إما فعل الصلاة أو العزم عليها في الوقت وإلا عصي ، أي وإن فعلها في الوقت اهـ ع ش ، اهـ (م ر) فإن مات بعد العزم والوقت يسعها لم يعص إلى ان قال ومعنى العزم القصد والتصميم على الفعل اهـ باجوري
Wajib bagi seseorang sebab masuknya waktu sholat yaitu adakalanya langsung mengerjakan sholat atau azm ( niat melakukan ) nya pada waktunya. Dan jika ia tidak demikian (maksudnya pada awal waktu tidak terbesit dalam hatinya niat mengerjakannya pada pertengahan atau akhir waktu ), maka ia berdosa walaupun ia mengerjakannya pada waktunya, selesai . jika ia meninggal setelah azm dan waktu masih muat untuk melakukan sholat, maka ia tidak berdosa ( karena sudah azm ). Sampai pada perkataan pengarang... Dan makna azm adalah ada keinginan dan tekad bulat untuk melakukannya,
Runjukan
بغية المسترشدين صـ ٥٢
Wallohu a'lam bishowab
Thursday, October 26, 2023
SHOLAT SUNAH DUHA DAN TAHAJUD DENGAN CARA BERJAMAAH
Pertanyaan
[26/10 09.12] +62 857-7363-XXX Assalamualaikum EMG ada sholat sunah berjamaah sperti duha dan tahajud di berjamaahkan.
Jawaban
[26/10 09.41] +62 877-8431-XXX: مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ،
هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.
Shalat dhuha atau witir berjamaah itu hukumnya boleh selama tidak mengandung hal terlarang semisal mengganggu atau menyebabkan orang-orang awam berkeyakinan bahwa shalat sunnah berjamaah itu bagian dari ajaran Islam. Jika ada unsur terlarang di dalamnya maka tidak ada pahalanya, bahkan haram dan harus dilarang”. [Bughyah al Mustarsyidin - hal 67].
HUKUM SALAMAN DENGAN YANG BUKAN MUHRIMNYA
👳🏻♀️/🧕🏻 *NAMA* : Hally
🏡 *DOMISILI* :
❓ *PERTANYAAN*
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Bagaimna hukumnya brsalamn dengan yg bukan muhrim???
🎤 *JAWABAN* :
Dari 4 madzhab semua mengharamkan jabat tangan pria-wanita non mahrom,berikut ta`birnya
1) Madzhab Hanafiyah
تحفة الفقهاء لِعلاء الدين السمرقندي - (ج 3 / ص 333)
وأما المس فيحرم سواء عن شهوة أو عن غير شهوة وهذا إذا كانت شابة فإن كانت عجوزا فلا بأس بالمصافحة إن كان غالب رأيه أنه لا يشتهي ولا تحل المصافحة إن كانت تشتهي وإن كان الرجل لا يشتهي
2)Madzhab Malikiyah
حاشية الصاوي على الشرح الصغير - (ج 11 / ص 279)
وَلَا تَجُوزُ مُصَافَحَةُ الرَّجُلِ الْمَرْأَةَ أَيْ الْأَجْنَبِيَّةَ وَإِنَّمَا الْمُسْتَحْسَنُ الْمُصَافَحَةُ بَيْنَ الْمَرْأَتَيْنِ لَا بَيْنَ رَجُلٍ وَامْرَأَةٍ أَجْنَبِيَّةٍ، وَالدَّلِيلُ عَلَى حُسْنِ الْمُصَافَحَةِ مَا تَقَدَّمَ وَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَنْ قَالَ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِي لَهُ قَالَ : لَا .
3) Madzhab Syafi’iyyah
حاشية البجيرمي على الخطيب – (ج 10 / ص 113)
وَتُسَنُّ مُصَافَحَةُ أَيْ عِنْدَ اتِّحَادِ الْجِنْسِ،فَإِنْ اخْتَلَفَ فَإِنْ كَانَتْ مَحْرَمِيَّةً أَوْ زَوْجِيَّةً أَوْ مَعَ صَغِيرٍ لَا يُشْتَهَى أَوْ مَعَ كَبِيرٍ بِحَائِلٍ جَازَتْ مِنْ غَيْرِ شَهْوَةٍ وَلَا فِتْنَةٍ؛ نَعَمْ يُسْتَثْنَى الْأَمْرَدُ الْجَمِيلُفَتَحْرُمُمُصَافَحَتُهُ كَمَا قَالَهُ الْعَبَّادِيُّ ا هـ مَرْحُومِيٌّ .
4) Madzhab Hambaliyah
الإقناع في فقه الإمام لأحمد الحجاوي- (ج 1 / ص239)
ولا يجوز مصافحة المرأة الأجنبية الشابة وأن سلمت شابة على رجل رده عليها وإن سلم عليها لم ترده وإرسال السلام إلى الأجنبية وإرسالها إليه لا بأس به للمصلحة وعدم المحذور.
Kesimpulan: 1.Hukum jabat tangan antar lawan jenis secara langsung adalah haram, kecuali bagi anak kecil atau yang sudah lanjut usia yang tidak berpotensi menimbulkan efek negativ (syahwat dan fitnah);
2. Hukum jabat tangan antar lawan jenis non-mahram dengan menggunakan kaos tangan dan penutup sejenisnya, berhukum jawaz asalkan tidak berpotensimenimbulkan syahwat dan fitnah.
Raden Mas LeyehLeyeh
Berjabat tangan dg orang tua.
Hukum berjabat tangan baik antara perempuan muda dg laki2 tua, laki2 muda dg perempuan tua, perempuan tua dg laki2 tua haram menurut syafi'iyah dan malikiyah. Boleh menurut hanafiyah dan hanabilah (Mausu'ah Fiqhiyyah 37/359).
Sebagaimana dimaklumi persentuhan ini menurut versi yg membolehkan hanya jika tidak disertai syahwat.
Seandainya kita hendak beralih madzhab dg memilih halal berjabat tangan dg org tua maka tentunya harus mengetahui detail persoalan dlm perspektif madzhab tersebut.
Ambillah contoh madzhab hanafi. 'Ajuuz dlm hanafiyah diistilahkan dg "kabir ma'mun minasy syahwat" alias orang tua yg terjaga dari disyahwati (Ibnu Najim al-Hanafi dalam Bahr al-Ra-iq 8/219).
Berkata Ibnu 'Abidin, yg dikehendaki syahwat dlm permasalahan melihat dan menyentuh adalah:
> bagi laki2: condongnya hati di mana terkadang organ vitalnya ikut bereaksi. Menurut qaul lain (dan inilah yg mu'tamad) cukup dg condongnya hati tanpa embel2 ikut bereaksinya organ vital pria. Lalu oleh Abdul Ghani dijelaskan: maksud dari tanpa ada syahwat seperti halnya kita memandang ajnabi/ajnabiyah seolah sama saja dg memandang putra-putri kandung kita.
> Bagi wanita: tergeraknya
Semoga bermanfaat untuk kita semuanya
IMAM ASY-SYIBLI MENDAPAT RAHMAT ALLAH SEBAB SEEKOR KUCING
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
*📚 IMAM ASY-SYIBLI MENDAPAT RAHMAT ALLAH SEBAB SEEKOR KUCING*
ﺑِﺴْــــﻢِ اللّٰــهِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
قال المألف رحمه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه فى الدارين. آمين
الشيخ محمد نووى بن عمر البنتنى
نصائح العباد
سئل الشبلى بعد موته عن حاله فى المنام فقال قال الله لى يا أبا بكر أتدرى بم غفرت لك ؟ قلت بصالح عملى قال لا قلت بإخلاص عبوديتى قال لا قلت بحجى وصومى وصلاتى قال لا قلت بهجرتى للصالحين ولطلب العلم قال لا قلت إلهى فبم ؟ أتذكر حين كنت تمشى فى درب بغداد فوجدت هرة صغيرة قد أضعفها البرد وهي تنزوى من شدته فأخذتها رحمة لها وأدخلتها فى فرو كان عليك وقاية لها فقلت نعم فقال تعالى برحمتك لتلك الهرة رحمتك
*Setelah Imam Asy-Syibli wafat Beliau di mimpikan dan di tanya tentang keadaan dirinya kemudian beliau pun menjelaskan,*
*Allah bertanya kepadaku, "Wahai Abu Bakar, Sebab apa Aku mau mengampunimu..???"*
*Aku pun menjawab:*, "Sebab amal shalihku"
*Allah berkata,* "Tidak."
*Aku menjawab lagi, "Sebab keikhlasan ibadahku"*
*Allah berkata:*, "Tidak."
*Aku menjawab lagi, "Sebab Hajiku, Puasaku dan Shalatku*"
*Allah berkata, :*"Tidak."
*Aku menjawab lagi, "Sebab kepergianku untuk menuntut ilmu kepada orang² yang shalih"*
*Allah berkata:*, "Tidak."
*Kemudian aku bertanya, " Wahai Tuhanku, Lalu sebab apa Engkau mengampuniku..???"*
*Allah berkata, "ingatkah kamu ketika berjalan melewati kota baghdad, lalu kamu melihat seekor kucing kecil yang sedang kedinginan, karena kasihan kemudian kamu mengambilnya dan memasukkan kucing itu kedalam jubahmu..???"*
*Aku pun menjawab,:* " Ya aku ingat"
*Kemudian Allah berkata, "Sebab kasih sayangmu terhadap kucing itulah, maka Aku juga menaruh kasih sayang kepadamu."*
📙 *(Syaikh Nawawi Bin Umar Al-Bantani, Nashoihul 'ibad, halaman 8)*
IMAM SETELAH SHOLAT MELIHAT NAJIS DI KAKINYA, APAKAH MAKMUM IKUT BATAL SHOLATNYA?
Basthul Masa'il fiqih
Assalamualaikum, maaf mau tanya jika misal imam setelah mengimami shalat lalu dia melihat di kakinya ada kotoran cicak, apakah makmum juga ikut batal shalatnya?
✍🏻 JAWABAN
1. Apabila makmum tidak tahu kalau imamnya batal wudhunya, maka shalatnya makmum sah.
2. Apabila makmum tahu bahwa imam batal wudhunya.
Inipun masih perlu diperinci lagi sebagai berikut
1. Jika diketahui batalnya imam setelah selesai shalat maka hukumnya diperinci.
▶️ Beberapa ulama membagi batalnya shalat imam ke dalam dua kategori
Pertama, batal dengan sebab yang samar [bathin atau hukmiyyah) atau imamnya berhadats , seperti ia tidak mempunyai wudhu atau ia junub. Maka shalat makmum tidaklah menjadi batal karena batalnya sholat sang imam. Akan tetapi menurut imam Nawawi tidak wajib di ulang shalatnya, baik berupa najis zhohir/ayniyah (najis) atau najis khofiy/hukmiyah (hadast)
Kedua, batal dengan sebab yang tampak kelihatan [dzohir], seperti tidak sempurna dalam menutupi aurat. Maka hal ini dapat membatalkan shalatnya makmum.
Bagaimana jika batalnya shalat imam terjadi di tengah-tengah shalat ? Apa yang harus dilakukan olehnya ?
1. jika imam tidak tau akan batalnya. namun, ma'mumnya mengetahuinya seperti najis yang menepel pada baju si imam, najis maka makmum wajib mufarroqoh atau melanjutkan shalat secara sendirian.
2. Bila imam mengetahuinya, lantas dia meninggalkan sholatnya,
Dalam peristiwa seperti ini, fikih kita telah menyediakan solusi istikhlaf [mengganti imam di tengah-tengah shalat]. Praktik ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. yang menggantikan Abu Bakar ra. namun tidak karena batalnya shalat, akan tetapi karena taadduban [etiket sopan santun], bahwa tidak pantas seorang Abu Bakar menjadi imam, sementara Rasul hadir bersama mereka.
Peristiwa ini terjadi ketika Rasul saw sakit cukup parah, sehingga beliau memerintahkan Abu Bakar menggantikan beliau berlaku sebagai imam. Suatu saat kemudian beliau merasakan kesehatannya membaik, maka beliau, dengan disertai dua sahabatnya, berangkat ke masjid, sementara Abu Bakar sedang berlaku sebagai imam. Maka kemudian Abu Bakar mundur dari barisan terdepan kemudian Rasul SAW menggatikannya sebagai imam. [HR. Muslim]
Jika demikian maka makmum mempunyai dua langkah pilihan
1. Apabila tidak ada satupun makmum yang maju, makmum dapat meneruskan shalatnya dengan niat mufaraqah (berpisah) dari imam. Artinya makmum meneruskan sholatnya secara sendirian (munfaridan) terpisah dari imam yang telah batal shalatnya.
2. Makmum menyempurnakan shalat sampai selesai secara berjama’ah. Kalau mengambil alternatif terakhir kedua yang dipilih, maka harus ada istikhlaf atau pengangkatan makmum menjadi imam.
Proses terjadinya istikhlaf mempunyai dua kemungkinan:
1. imam menunjuk pengganti atau para ma'mum menunjuk pengganti.
2. Dapat pula seseorang dengan inisiatif sendiri maju menjadi imam. Penunjukan khalifah oleh makmum dilakukan dengan isyarat, tanpa menimbulkan perbuatan yang membatalkan shalat. Dan harus dilakukan secepatnya, langsung setelah imam batal.
Istikhlaf ini sebaiknya dilakukan dari pihak makmum. Jika imam menunjuk pengganti dan makmum menunjuk pengganti yang lain, maka pilihan makmum lebih diutamakan. Pengganti imam boleh bukan orang yang jadi ma'mum.
✒️ CATATAN
Ketika kita menjadi imam dalam sholat berjamaah (di rumah/masjid) dan tiba-tiba batal, sementara dalam tempat tersebut tidak ada pintu keluar khusus buat imam yg biasanya tersedia di dekat tempat imam. Sementara malu mau melewati barisan sof jama'ah untuk memperbarui wudlu.
jika malu untuk berbuat demikian, ada satu metode yg diajarkan para fuqaha, yaitu memegang hidung seakan akan keluar darah (mimisan), lalu terburu buru meninggalkan shaf. orang akan menyangka ia mimisan saja dan memang membatalkan shalat, karena akan menetes kemana mana.
Namun perbuatan itu bukan dusta, karena hanya menutup hidung saja, bukan mengatakan bahwa ia mimisan dan itu bisa menjadi dusta, dan perbuatan itu tentunya makmum menganggapnya mimisan walaupun ia batal karena hal lain.
referensi :
والحاصل أنه لو بان إمامه كافراً ولو مخفياً كفره كزنديق أو خنثى أو مجنوناً أو أمّياً قادراً على التعلم أو تاركاً للفاتحة أو البسملة في الجهرية أو تجب عليه الإعادة أو ساجداً على كمه الذي يتحرك بحركته أو تاركاً تكبـيرة الإحرام، أو قادراً على القيام أو السترة وكان يصلي من قعود، أو عارياً وجبت الإعادة إن بان بعد الفراغ من الصلاة، فإن بان في أثنائها وجب استئنافها لكون الإمام ليس من أهل الإمامة في ذاته (لا) إن بان إمامه (ذا حدث) ولو أكبر (أو خبث) أي ذا نجاسة خفية وهي الحكمية التي لا يدرك لها طعم ولا لون ولا ريح، ومثل ذلك كل ما يخفى على المأموم عادة كعدم النية، وكتيممه بمحل يغلب فيه وجود الماء وكونه تاركاً للفاتحة أو للبسملة في السرية أو للتشهد مطلقاً، ولو أحرم المأموم بإحرام الإمام ثم كبر الإمام ثانياً بنية سراً لكونه شك في التكبـير الأوّل لا يضر في صحة صلاة المأموم لأن هذا مما يخفى ولا أمارة عليه، أما لو بان إمامه ذا نجاسة ظاهرة وهي العينية فإنه تلزمه الإعادة، ولا فرق في ذلك بـين القريب والبعيد، ولا بـين القائم والقاعد ولا بـين الأعمى والبصير، ولا بـين باطن الثوب وظاهره نظراً للشأن
[i'anatut tholibin juz 2/46] :
.لا إن اقتدى بمن ظن متطهرا فبان ذا حدث ولو حدثا أكبر أو ذا خبث خفي ولو في جمعة إن زاد على الأربعين فلا يجب الإعادة وإن كان الإمام عالما لانتفاء تقصير المأموم اذ لا إمارة عليهما ومن ثم حصل له فضل الجماعة أما اذا بان ذا خبث ظاهر فيلزمه الإعادة على الأعمى لتقصيره وهو ما بظاهر الثوب وان حال بين الإمام والمأموم حائل والأوجه في ضبطه أن يكون بحيث لو تأمله المأموم رآه والخفي بخلافه وصحح النووي في التحقيق عدم وجوب الإعادة مطلقا
[i'anatut tholibin juz 2/97] :
والثانـي: وهو ما إذا وقع الاستـخلاف فـي غير الـجمعة، يجوز مطلقاً؛ سواء كان الـخـلـيفة مقتدياً بـالإِمام قبل أن تبطل صلاته أم لا، لكنهم يحتاجون لنـية الاقتداء به فـي الثانـية إن خالف الإِمام فـي ترتـيب صلاته، بأن استـخـلف فـي الثانـية أو فـي الأخيرة، فإن لـم يخالفه فـي ذلك، بأن استـخـلف فـي الأولى أو فـي ثالثة الربـاعية، فلا يحتاجون لنـية الاقتداء،
Wallohu a'lam bishowab
Wednesday, October 25, 2023
KARPET MASJID BANYAK KOTORAN CICAK
_*KARPET MASJID BANYAK KOTORAN CICAK*_
Assalamu'alaikum. Gus, Ustadz. Saya mau bertanya.?
📌 Kemudian najis kotoran cicak tersebut bisa dima’fu jika memenuhi tiga syarat ;
1). Tidak sengaja menyentuh atau menginjaknya
3). Sulit dihindari atau bisa menghindar ketempat lain tapi berat.
*حاشية الجمل على شرح المنهج ج 2 صــ 428*
*غاية المنى شرح سفينة النجا ج ١ ص ٢٢٦ | مكتبة تريم الحديثة*
*حاشية البجيرمي على الخطيب ج 1 صــ 440*
*إعانة الطالبين الجزء الأول صــ 115*