Saturday, June 29, 2024
Friday, June 28, 2024
SHOLAT JANAZAH PART 15 (MATI SYAHID)
1⃣Misalnya tidak sengaja terkena senjata temannya yang Muslim📝 karena salah📚 sasaran,
2⃣dibunuh oleh Muslim dengan permintaan orang-orang kafir,
3⃣jatuh masuk ke sumur waktu berperang,
4⃣atau tidak diketahui sebab kematiannya📑, sekalipun tidak terdapat bekas darahnya.
ظاهره أنه لا فرق في ذلك بين أن يقصد كافرا فيصيبه، أولا، ولا مانع منه.
قال الشوبري: وينبغي أن يكون شهيدا في حكم الآخرة،
والمراد بها: ما يوجد معها الحركة الاختيارية بقرائن وأمارات.
أَمَّا مَنْ حَرَكَتُهُ حَرَكَةُ مَذْبُوْحٍ عِنْدَ انْقِضَائِهِ فَشَهِيْدٌ جَزْمًا.
أي في الدنيا، فلا يغسل ولا يصلى عليه.
"Yakni syahid dunia, dia tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.
وأما في الآخرة فبحسب قصده، فإن كان قصده إعلا كلمة الله، فكذلك، وإلا فلا.
يعني أن الحياة المستقرة هي حركة اختيارية تجوز أن يبقى معها يوما أو يومين ثم يموت.
Begitu juga TIDAK TERMASUK MATI SYAHID adalah
4⃣orang yang dibunuh akibat tipuan orang kafir harbi yang menelusup di tengah-tengah kita.
Thursday, June 27, 2024
HASIAT TEBU MENGHILANGKAN MACAM MACAM PENYAKIT
Kreativitas TK RIYADHUL MUBTADI'IN dalam perpisahan
Diantara khasiat tebu apabila dikonsumsi adalah
• Membersihkan kandung kencing
• serta mengobati radang paru paru
Tebu apabila dikupas dan dibasuh dengan air panas kemudian dibakar juga berkhasiat untuk
• mengatasi gangguan dada ( sesak napas )
TERJEMAH NIHAYATUZZAEN MUQODIMAH PART 8
TERJEMAH NIHAYATUZZAEN
MUQODIMAH
PART 8
وَفَائِدَته امْتِثَال أوَامِر الله تَعَالَى وَاجْتنَاب مناهيه المحصلان للفوائد الدُّنْيَوِيَّة والأخروية وَذَلِكَ كَالْبيع وَالشِّرَاء وكالصلاة
"Dan manfaatnya ilmu fiqih adalah mematuhi perintah-perintah Allah Ta'ala dan menjauhi larangan-larangan-Nya yang menghasilkan manfaat duniawi dan ukhrawi, seperti jual beli dan shalat."
وفضله أَنه من أشرف الْعُلُوم وَهُوَ من عُلُوم الدّين الشَّرْعِيَّة
Keutamaannya ilmu fiqih adalah ilmu fiqih termasuk utamanya ilmu ilmu, dan termasuk ilmu agama dan syariat
ونسبته أَنه فرع علم التَّوْحِيد واسْمه علم الْفِقْه وَعلم الْفُرُوع
Nisbatnya fiqih adalah cabang dari ilmu tauhid, dan nama fiqih yaitu ilmu fiqih dan ilmu furu ( cabang ).
والواضع لَهُ إِجْمَالا الإِمَام أَبُو حنيفَة النُّعْمَان بِمَعْنى أَنه أول مُصَنف فِيهِ إِلَّا بَاب التَّفْلِيس وَالْحجر والسبق وَالرَّمْي . فَأول مُصَنف فِيهِ إمامنا الشَّافِعِي .
Imam Abu Hanifah al-Nu'man adalah tokoh yang pertama kali menyusun / mengarang secara komprehensif / global ilmu fiqh, kecuali beberapa bab tertentu seperti bab tentang tafliis (kebangkrutan), hajr (penolakan/larangan), sabaq (perlombaan), dan ramyu (lemparan / memanah).
Imam ASy-Syafi'i merupakan tokoh yang pertama kali menyusun dalam bab-bab tersebut ( التفليس، السبق، الرمی ).
وَحكم الشَّارِع فِي تعلمه الْوُجُوب الْعَيْنِيّ فِيمَا يتلبس بِهِ الشَّخْص والكفائي فِي غير ذَلِك
Hukum syariat mempelajari tentang mempelajari ilmu fiqh adalah wajib 'ain (wajib secara langsung) untuk hal-hal yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dan cukup (kifayat) untuk hal-hal lainnya ( فيما يتلبس به ).
ومسائله قضاياه الَّتِي يبْحَث فِيهِ عَنْهَا كَزَكَاة التِّجَارَة وَاجِبَة , وَالْحلف بِغَيْر الله مَكْرُوه,
وزيارة الْقُبُور مُسْتَحبَّة, وَالْأكلِ لَا بِقصد شَيْء مُبَاح
Dan perkara-perkara yang menjadi pokok perhatiannya dalam ilmu fiqh termasuk masalah seperti kewajiban zakat perdagangan, yang mana wajib dilaksanakan; bersumpah dengan nama selain Allah adalah makruh; ziarah ke makam-makam adalah mustahab (disunahkan); dan makan tanpa niat khusus untuk melakukan sesuatu adalah mubah.
(على مَذْهَب الإِمَام) الْمُجْتَهد اجْتِهَادًا مُطلقًا أَي على اخْتِيَاره للْأَحْكَام (الشَّافِعِي) نِسْبَة إِلَى شَافِع بن السَّائِب, نسب هَذَا الإِمَام إِلَيْهِ لِأَنَّهُ صَحَابِيّ ابْن صَحَابِيّ (رَحمَه الله تَعَالَى).
Menurut madzhab (pendapat) Imam al-Mujtahid secara mutlak, yaitu dengan melakukan ijtihad secara keseluruhan, ini berarti bahwa ia memilih hukum-hukum menurut madzhab Syafi'i, yang dinamakan demikian ( الشافعی ) karena merujuk kepada Syafi'i bin al-Sa'ib.
"Imam ini dihubungkan dengannya karena dia adalah sahabat Nabi anak dari seorang sahabat Nabi (semoga Allah merahmatinya)
والمجتهد الْمُطلق هُوَ من يقدر على استنباط الْأَحْكَام من الْأَدِلَّة.
1⃣mujtahid mutlak adalah orang yang mampu mengambil hukum-hukum dari dalil-dalil. ( sumber yaitu alquran hadis ).
ومجتهد الْمَذْهَب هُوَ الَّذِي يقدر على الاستنباط من قَوَاعِد إِمَامه كالمزني والبويطي.
2⃣ "Mujtahid mazhab adalah orang yang mampu menarik kesimpulan hukum-hukum dari prinsip-prinsip/ koidah koidah imamnya seperti al-Muzani dan al-Buwayti."
📝۞"Mujtahid al-mazhab" adalah seorang cendekiawan yang memiliki kualifikasi untuk menafsirkan hukum-hukum Islam dari prinsip-prinsip dasar yang diajarkan oleh imam atau pendiri mazhab tertentu. Misalnya, seperti al-Muzani dan al-Buwayti yang merupakan ulama terkemuka dalam mazhab Syafi'i.۞
ومجتهد الْفَتْوَى من يقدر على التَّرْجِيح لبَعض أَقْوَال إِمَامه على بعض كالنووي والرافعي لَا كالرملي وَابْن حجر لِأَنَّهُمَا مقلدان فَقَط.
3⃣ "Mujtahid fatwa adalah orang yang mampu melakukan penilaian lebih mendalam terhadap beberapa pendapat imamnya, seperti an-Nawawi dan ar-Rafi'i, bukan seperti ar-Ramli dan Ibnu Hajar yang hanya mengikuti (mazhab imam mereka).
۞"Penjelasan: Mujtahid fatwa adalah seorang cendekiawan yang memiliki kemampuan untuk memilih di antara berbagai pendapat yang diberikan oleh imam mazhab mereka. Dalam hal ini, seperti an-Nawawi dan ar-Rafi'i, mereka diketahui sebagai mujtahid yang mampu melakukan ijtihad dan memberikan fatwa berdasarkan penilaian mereka sendiri terhadap dalil-dalil hukum.Di sisi lain, ar-Ramli dan Ibnu Hajar dianggap sebagai "muqallidin"
(pengikut) karena mereka lebih banyak merujuk kepada pendapat-pendapat imam mazhab mereka tanpa melakukan ijtihad sendiri. Dengan kata lain, mereka mengikuti secara taqlid (pengikut) terhadap pendapat imam tanpa melakukan analisis atau penilaian yang mendalam.۞
وَيجب على من لم يكن فِيهِ أَهْلِيَّة الِاجْتِهَاد الْمُطلق أَن يُقَلّد فِي الْفُرُوع وَاحِدًا من الْأَئِمَّة الْأَرْبَعَة الْمَشْهُورين .
"Dan wajib bagi orang yang tidak memiliki keahlian mutlak untuk berijtihad untuk mengikuti salah satu dari empat imam yang terkenal dalam cabang-cabang agama."
وهم الإِمَام الشَّافِعِي وَالْإِمَام أَبُو حنيفَة وَالْإِمَام مَالك وَالْإِمَام أَحْمد بن حَنْبَل رَضِي الله عَنْهُم وَالدَّلِيل على ذَلِك قَوْله تَعَالَى {فاسألوا أهل الذّكر إِن كُنْتُم لَا تعلمُونَ} ٢١ الْأَنْبِيَاء الْآيَة ٧ .
"Dan mereka adalah Imam Syafi'i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Ahmad bin Hanbal, semoga Allah meridhai mereka. Dalil atas hal itu adalah firman-Nya yang artinya, 'Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.' (Surah An-Nahl, ayat 43)."
فَأوجب الله السُّؤَال على من لم يعلم وَيلْزم عَلَيْهِ الْأَخْذ بقول الْعَالم وَذَلِكَ تَقْلِيد لَهُ .
"Allah mewajibkan untuk bertanya kepada orang yang tidak mengetahui, dan dia diwajibkan untuk mengikuti pendapat ulama. Ini berarti dia harus mengikuti salah satu dari empat imam yang terkenal.
وَلَا يجوز تَقْلِيد غير هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَة , من بَاقِي الْمُجْتَهدين فِي الْفُرُوع مثل الإِمَام سُفْيَان الثَّوْريّ وسُفْيَان بن عُيَيْنَة وَعبد الرَّحْمَن بن عمر الْأَوْزَاعِيّ.
Tidak boleh mengikuti selain dari empat imam tersebut, seperti Imam Sufyan Ath-Thawri, Sufyan bin Uyainah, dan Abdul Rahman bin Amr Al-Awza'i, yang merupakan ulama mujtahid dalam cabang-cabang agama."
وَلَا يجوز أَيْضا تَقْلِيد وَاحِد من أكَابِر الصَّحَابَة لِأَن مذاهبهم لم تضبط وَلم تدون .
"Dan tidak boleh juga meniru satu dari tokoh besar dari para sahabat, karena madzhab mereka tidak terdokumentasi dan tidak tercatat."
وَأما من فِيهِ أَهْلِيَّة الِاجْتِهَاد الْمُطلق فَإِنَّهُ يحرم عَلَيْهِ التَّقْلِيد ,
"Dan mengenai orang yang memiliki kemampuan ijtihad mutlak, maka ia diharamkan untuk melakukan taqlid (peniruan) [terhadap pendapat orang lain]."
وَيجب على من لم يكن فِيهِ الْأَهْلِيَّة أَن يُقَلّد فِي الْأُصُول : أَي العقائد للْإِمَام أبي الْحسن الْأَشْعَرِيّ أَو الإِمَام أبي مَنْصُور الماتريدي .
"Dan wajib bagi orang yang tidak memiliki kemampuan ijtihad untuk melakukan taqlid (peniruan) dalam masalah-masalah ushul (prinsip-prinsip) - yaitu dalam keyakinan (aqidah) kepada Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari atau Imam Abu Mansur al-Maturidi."
لَكِن إِيمَان الْمُقَلّد مُخْتَلف فِيهِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى أَحْكَام الْآخِرَة , أما بِالنّظرِ إِلَى أَحْكَام الدُّنْيَا فيكفيه الْإِقْرَار فَقَط .
"Namun imannya orang yang melakukan taqlid berbeda ( diperselisihkan ) dalam hal hukum-hukum akhirat, sedangkan dalam hukum-hukum dunia cukuplah baginya mengakui (menerima)."
وَالأَصَح أَن الْمُقَلّد مُؤمن عَاص إِن قدر على النّظر . وَغير عَاص إِن لم يقدر .
"Dan yang lebih benar / kuat adalah bahwa orang yang melakukan taqlid adalah seorang mukmin yang berdosa jika ia mampu untuk mempertimbangkan (ijtihad). Dan jika tidak mampu, maka ia bukan seorang yang berdosa."
ثمَّ إِن جزم بقول الْغَيْر جزما قَوِيا بِحَيْثُ لَو رَجَعَ الْمُقَلّد بِالْفَتْح لم يرجع هُوَ كَفاهُ فِي الْإِيمَان لكنه عَاص بترك النّظر إِن كَانَ فِيهِ أَهْلِيَّة النّظر
"Jika seseorang berkeyakinan kuat terhadap pendapat orang lain sehingga jika orang yg diikuti mengembalikannya dengan membuka kemungkinan lainnya, maka cukup bagi dia dalam keyakinan imannya, tetapi dia berdosa dengan meninggalkan penelitian / mengangan angan, jika dia ahli melakukan penelitian.
وَإِن لم يجْزم بقول الْغَيْر جزما قَوِيا بِأَن كَانَ جَازِمًا لَكِن لَو رَجَعَ الْمُقَلّد بِالْفَتْح لرجع هُوَ لم يكفه فِي الْإِيمَان.
"Jika seseorang tidak memastikan dengan keyakinan yang kuat bahwa pendapat orang lain itu benar-benar benar (jazm), namun jika yg diikuti kembali mengubah (pendapat) dengan alasan kembali (pada keputusan yang lebih kuat), dan dia kembali maka tidak akan cukup baginya dalam keimanan."
وَيجب على من ذكر أَن يُقَلّد فِي علم التصوف إِمَامًا من أَئِمَّة التصوف كالجنيد وَهُوَ الإِمَام سعيد بن مُحَمَّد أَبُو الْقَاسِم الْجُنَيْد سيد الصُّوفِيَّة علما وَعَملا رَضِي الله عَنهُ
"Dan wajib bagi orang yang telah disebut untuk mengikuti seorang imam dalam ilmu tasawuf dari imam-imam tasawuf seperti Al-Junaid, yaitu Imam Sa'id bin Muhammad Abu al-Qasim al-Junaid, pemimpin tasawuf dalam ilmu dan amal, semoga Allah meridhainya."
وَالْحَاصِل أَن الإِمَام الشَّافِعِي وَنَحْوه هداة الْأمة فِي الْفُرُوع وَالْإِمَام الْأَشْعَرِيّ وَنَحْوه هداة الْأمة فِي الْأُصُول والجنيد وَنَحْوه هداة الْأمة فِي التصوف فجزاهم الله خيرا ونفعنا بهم آمين.
"Yang didapat adalah bahwa Imam Asy-Syafi'i dan semacamnya adalah pembimbing umat dalam cabang-cabang ilmu, dan Imam Al-Asy'ari dan semacamnya adalah pembimbing umat dalam pokok-pokok ilmu, dan Al-Junaid dan semacamnya adalah pembimbing umat dalam tasawuf. Semoga Allah memberi mereka balasan yang baik dan memberikan manfaat kepada kita melalui mereka, amin."
MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI
SEMOGA BERMANFAAT
Wednesday, June 26, 2024
JAMAK TAQDIM KARNA JADI MANTEN
JAMAK TAQDIM KARNA JADI MANTEN
Deskripsi Masalah :
Biasanya sepasang pengantin melakukan resepsi pernikahan dimulai sejak Siang hingga sore hari. tetapi sepasang pengantin tersebut sudah dimake up sejak pagi,padahal resepsi pernikahan itu berlangsung sampai sore (waktu ashar). Akhirnya si pengantin putri menjamak taqdim solatnya. karna dia hawatir tidak bisa melakukan solat asar.
Pertanyaan :
Bolehkah si pengantin menjemak solat seperti permasalahan di atas?
Jawaban :
Pada dasarnya hukum jamak sholat hanya sekedar ada hajat menurut sebagian ulama' diperbolehkan. Akan tetapi yg perlu diperhatikan adalah hajat yg dimaksud bukan lah hajat yg bertentangan dengan syariat sehingga jika bertentangan dengan syariat maka dispensasi asal dari syariat tidak bisa diterapkan. Oleh kaarna itu dalam kasus sepasang pengantin yg kesulitan jika tidak menjamak sholat saat ada diatas pentas kuwade atau karna eman lipstik Dan bedak yg melekat diwajah jika mengambil wudhu' itu tidak diperbolehkan menjama' sholat sebab pada saat tersebut hajatnya tidak dibenarkan sebab bertentangan dengan syariat (mempertontonkan dirinya dihadapan banyak orang)
Referensi :
إسعاد الرفيق، 2/65)<br />
<br />
وَكَذَا مِنْ مَعَاصِي الْعَيْنِ (نَظْرُهُنَّ) أَي النِّسَاءِ (إِلَيْهِمْ) أَي إِلَى شَيْءٍ مِن بَدَنِ اَحَدٍ مِنَ الرِّجَالِ الْأَجَانِبِ كَذَلِكَ فِي الْأَصَحِّ –اِلَى اَنْ قَالَ– وَيَحْرُمُ عَلَيْهَا أَي عَلىَ الْمَرْأَةِ كَشْفُ شَيْئٍ مِنْ جَمِيْعِ بَدَنِهَا بِحَضْرَةِ مَنْ يَحْرُمُ نَظْرُهُ عَلَيْهَا مِنَ الرِّجَالِ الْأَجَانِبِ وَكَذَا يَحْرُمُ عَلَيْهِ أَي الرَّجُلِ وَعَلَيْهَا أي الْمَرْأَةِ كَشْفُ شَيْئٍ مِمَّا بَيْنَ السُّرَّةِ وَ الرُّكْبَةِ لَهُ أَوْ لَهَا وَكَذَا كَشْفُهُمَا مِنْهُ أَوْ مِنْهَا بِحَضْرَةِِ شَخْصٍ مُطَّلِعٍ عَلىَ الْعَوْرَاتِ يَحْرُمُ عَلَيْهِ نَظْرُ ذَلِكَ وَإِنْ كَانَ ذَلِكَ الْكَشْفُ وَاقِعًا مَعَ حُضُورِ ذِي جِنْسٍ لِلْمَكْشُوْفِ. ( وَمِنْهَا خُرُوْجُ الْمَرْأَةِ مِنْ بَيْتِهَا مُتَعَطِّرَةً اَوْ مُتَزَيِّنَةً وَلَوْ كَانَتْ مَسْتُوْرَةً وَكَانَ خُرُوْجُهَا بِإِذْنِ زَوْجِهَا إِذَا كَانَتْ تَمُرُّ فِي طَرْيقِهَا عَلَى رِجَالٍ اَجَانِبَ عَنْهَا.<br />
<br />
(إسعاد الرفيق، 2/136)<br />
<br />
وَسُئِلَأَنَّهُ قد كَثُرَ في هذه الْأَزْمِنَةِ خُرُوجُ النِّسَاءِ إلَى الْأَسْوَاقِ وَالْمَسَاجِدِ لِسَمَاعِ الْوَعْظِ وَلِلطَّوَافِ وَنَحْوِهِ في مَسْجِدِ مَكَّةَ على هَيْئَاتٍ غَرِيبَةٍ تَجْلِبُ إلَى الِافْتِتَانِ بِهِنَّ قَطْعًا وَذَلِكَ أَنَّهُنَّ يَتَزَيَّنَّ في خُرُوجِهِنَّ لِشَيْءٍ من ذلك بِأَقْصَى ما يُمْكِنُهُنَّ من أَنْوَاعِ الزِّينَةِ وَالْحُلِيِّ وَالْحُلَلِ كَالْخَلَاخِيلِ وَالْأَسْوِرَةِ وَالذَّهَبِ التي تُرَى في أَيْدِيهِنَّ وَمَزِيدِ الْبَخُورِ وَالطَّيِّبِ وَمَعَ ذلك يَكْشِفْنَ كَثِيرًا من بَدَنِهِنَّ كَوُجُوهِهِنَّ وَأَيْدِيهِنَّ وَغَيْرِ ذلك وَيَتَبَخْتَرْنَ في مِشْيَتِهِنَّ بِمَا ل
Kalau di ibarot diatas itu jika ada hajat saja, dan tidak menjadi suatu kebiasaan 😁
Untuk sholat jama'nya dalam kitab
[ المجموع شرح المهذب الجزء الرابع صحـ 384
(فرع) في مذاهبهم في الجمع في الحضر بلا خوف ولا سفر ولا مطر ولا مرض: مذهبنا ومذهب أبي حنيفة ومالك وأحمد والجمهور: أنه لا يجوز. وحكى ابن المنذر عن طائفة جوازه بلا سبب. قال وجوزه ابن سيرين لحاجة أو ما لم يتخذه عادة
[Dalam keterangan kitab dibawah ini
: بغية المسترشدين صحـ 127
فائدة: صلى الظهر ثم أعادها مع جماعة جاز تقديم العصر معها حينئذ بشرطه، قاله عبد الله بن أحمد مخرمة وخالفه ابن حجر فرجح عدم الجواز. فائدة: لنا قول بجواز الجمع في السفر القصير اختاره البندنيجي، وظاهر الحديث جوازه ولو في حضر كما في شرح مسلم، وحكى الخطابي عن أبي إسحاق جوازه في الحضر للحاجة، وإن لم يكن خوف ولا مطر ولا مرض، وبه قال ابن المنذر اهـ قلائد. وعن الإمام مالك رواية أن وقت الظهر يمتد إلى غروب الشمس، وقال أبو حنيفة: يبقى إلى أن يصير الظل مثلين ثم يدخل العصر، ذكره الردّاد، وكان سيدنا القطب عبد الله الحداد يأمر بعض بناته عند اشتغالها بنحو مجلس النساء بنية تأخير الظهر إلى وقت العصر.
Tuesday, June 25, 2024
SHOLAT JANAZAH PART 14 ( MATI SYAHID)
وَ( عَلٰی شَهِيْدٍ ) وَهُوَ بِوَزْنِ فَعِيْلٍ بِمَعْنَی
وقيل لأنه يبعث، وله شاهد بقتله إذ يبعث، وجرحه يتفجر دما.
وقيل: لأن ملائكة الرحمة يشهدونه فيقبضون روحه.
Dan dikatakan: Karena malaikat rahmat menyaksikannya dan mengambil nyawanya.
المراد بها كلمة التوحيد والدعوة إلى الإسلام.
Yang dikehendaki dengan kalimat Allah adalah kalimat tauhid, da,wah ke agama islam
وَ عَلَى مَنْ قَاتَلَ لِنحْوِ حَمِيَّةٍ، فَهُوَ شَهِيْدُ الدُّنْيَا.
أي لقومه، ودخل تحت لنحو: من قاتل للرياء، أو للغنيمة، أو نحو ذلك.
أي فتجري عليه أحكام الشهادة الدنيوية، من كونه لا يغسل ولا يصلى عليه.
خرج به ما إذا كان مقتولا بحق - كأن كان لقصاص - فلا يكون شهيدا.
(لطيفة) حكي أن شخصا نزل هو ومحبوبه يسبحان في البحر، فغرق محبوبه، فأشار إلى البحر وأنشد وقال:
ياماء: لك قد أتيت بضد ما * * قد قيل فيك مخبرا بعجيب؟
"Wahai air: kamu telah datang dengan kebalikan dari apa yang *
* telah dikatakan tentangmu dengan hal yang mengherankan?
الله أخبر أن فيك حياتنا * * فلاي شئ مات فيك حبيبي؟
فلما قال ذلك أحياه الله تعالى، وطلع له من البحر
(قوله: وحريق) أي ويطلق لفظ الشهيد على حريق، أي محروق بالنار.
فتجرى عليهم أحكام غير الشهيد، من الغسل، والصلاة، وغير ذلك.
رواه بن حبان والحاكم في صحيحهما.
وحكمة ذلك أيضا: إبقاء أثر الشهادة عليهم، والتعظيم لهم باستغنائهم عن التطهير.
(وَ هُوَ مَنْ مَاتَ فِيْ قِتَالِ كُفَّارٍ) أَوْ كَافِرٍ
وَاحِدٍ، قَبْلَ انْقِضَائِهِ، وَ إِنْ قُتِلَ مُدْبِرًا (بِسَبَبِهِ) أَيِ الْقِتَالُ
وخرج بالقيد الأول من مات بعد المقاتلة، فإن فيه تفصيلا سيذكره في قوله: ولا من مات بعد انقضائه إلخ.
وبالقيد الثاني من مات لا بسبب القتال - كأن مات في حال المقاتلة بمرض أو فجأة - أي بغتة.
وبالقيد الثالث: من مات في قتال محرم، كقتال المسلم ذميا، فلا يسمى شهيدا.
وقد ذكر المؤلف بعض أفراد هذه المحترزات، كما ستعرفه.
Penulis telah menyebutkan beberapa individu dari pengecualian ini, sebagaimana akan diketahui.
Sunday, June 23, 2024
APAKAH MAHAR ITU HARUS BERUPA UANG? BAGAIMANAKAH PENJELASAN MAHAR ITU?
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Apa definisi mahar(bahasa dan istilah).
Serta apakah mahar itu ada syarat,ketentuan dan kriteria nya?
_الصداق له ثمانية أسماء يجمعها قوله صداق و مهر نحلة و فريضة حباء و أجر ثم عقر علائق_
_Dalam kamus al-Munjid, kata mahar dapat dilihat dalam berbagai bentuknya:_
_(مَهَرَ : مَهْراً و مُهُوْراً وَ مَهاَراً وَ مَهَارَةً _