BREAKING NEWS

Watsapp

Sunday, July 28, 2024

TERJEMAH FATHUL MUIN BAB ZAKAT 𝕡𝕒𝕣𝕥 4

 BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MUIN 

BAB ZAKAT  

𝕡𝕒𝕣𝕥 4



 ولا يكمل أحد النقدين بالآخر، ويكمل كل نوع من جنس بآخر منه.  

 

Logam satu (emas atau perak) adalah tidak bisa disempurnakan nisabnya dengan logam yang lain📌, tetapi bisa disempurnakan 📝nisabnya dengan cara menjumlahkan dari berbagai macam kwalitas dalam satu jenis logam.

---------- ------

📌أي لا يكمل نصاب أحد النقدين , إذا نقص عنه من النقد الآخر، لاختلاف الجنس، كما في الحبوب.


Tidak sempurna / cukup untuk mencapai nisab salah satu dari dua jenis mata uang , jika kurang dari salah satu mata uang lainnya, karena perbedaan jenis, seperti halnya dengan biji-bijian.


👉Penjelasan dari pernyataan tersebut adalah tentang ketentuan zakat pada dua jenis mata uang yang berbeda, yaitu perak (dirham) dan emas (dinar). Ketika seseorang memiliki sebagian dari kedua jenis mata uang tersebut, tetapi jumlah masing-masing tidak mencapai nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati), maka harta tersebut tidak wajib dizakati.👈


فلو كانت عنده مائة درهم فضة وعشرة مثاقيل من الذهب لا زكاة عليه فيهما، ولا يكمل نقص أحدهما بالآخر.


Jadi, jika seseorang memiliki seratus dirham perak dan sepuluh mitsqal emas, tidak ada zakat atas keduanya, dan kekurangan salah satunya tidak dapat dilengkapi dengan yang lainnya.


وعبارة الروض وشرحه: فإن نقص النصاب - ولو بعض حبة، ولو في بعض الموازين - أوراج رواج التام، لم تجب فيه الزكاة، لعموم الأخبار، ولا يكمل نصاب أحدهما بالآخر لاختلاف الجنس، كما لا يكمل التمر بالزبيب.


Adapun pernyataan dalam kitab ar-Raud dan syarahnya: Jika nisab kurang - meskipun hanya sebagian kecil, bahkan dalam beberapa timbangan - atau mengalami penurunan nilai, zakat tidak diwajibkan atasnya, berdasarkan keumuman hadits-hadits. Nisab salah satunya tidak dapat dilengkapi dengan yang lainnya karena perbedaan jenis, sebagaimana kurma tidak dapat melengkapi kismis.


📝 يعني أنه يكمل نوع بنوع آخر من جنس واحد، فإذا كان عنده من جنس الذهب مثلا نوعان - كجيد وردئ، أو متوسط - وكل منهما ينقص عن نصاب، كمل أحدهما بالآخر، 


Artinya bahwa dia menyempurnakan satu jenis dengan jenis lain dari satu golongan, jadi jika dia memiliki dua jenis emas misalnya - seperti yang berkualitas baik dan yang buruk, atau yang sedang - dan masing-masing kurang dari nisab, maka dia menyempurnakan salah satunya dengan yang lain. 


ويؤخذ من كل نوع بالقسط إن سهل بأن قلت الأنواع، وإن شق - بأن كثرت - أخذ من الوسط، كما في المعشرات.


Diambil dari setiap jenis sesuai proporsinya jika memungkinkan karena jenisnya sedikit, dan jika sulit - karena jenisnya banyak - diambil dari yang sedang, seperti dalam penghitungan zakat tanaman.


Ianah Tholibin juz 2 hal 151

NURUL ILMI

----------------



ويجزئ جيد، وصحيح عن ردئ ومكسر، بل هو أفضل، لا عكسهما. وخرج بالخالص المغشوش، فلا زكاة فيه حتى يبلغ خالصه نصابا. 


 Boleh mengeluarkan logam yang berkualitas bagus📚 dan utuh, dari nisab logam yang berkualitas buruk dan pecah-pecah. Bahkan sikap semacam ini 📑adalah lebih utama, tetapi jika dibalik adalah tidak boleh.

 --------------

📚أي يجزئ إخراج نوع جيد عن نوع ردئ بلغ نصابا.

Artinya boleh mengeluarkan jenis yang baik sebagai zakat dari jenis yang buruk yang telah mencapai nisab.

والمراد بالجودة: النعومة ونحوها - كاللين - وبالرداءة: الخشونة ونحوها - كاليبوسة - وإخراج نوع صحيح عن نوع مكسر.


Yang dimaksud dengan kualitas baik adalah kehalusan dan sejenisnya - seperti kelunakan - dan dengan kualitas buruk adalah kekasaran dan sejenisnya - seperti kekeringan - serta mengeluarkan jenis yang utuh dari jenis yang pecah.

📑أي إخراج الجيد عن الردئ، والصحيح عن المكسر، أفضل . أي لأنه زاد خيرا.


Artinya mengeluarkan yang baik sebagai zakat dari yang buruk, dan yang utuh dari yang pecah, lebih baik.


Yakni karena hal itu menambah kebaikan.


Ianah Tholibin juz 2 hal 151

NURUL ILMI

-----------------



وخرج بالخالص، المغشوش . فلا زكاة فيه ، حتی يبلغ خالصه نصابا


 Dikecualikan dari ketentuan “murni”, jika logam tersebut ada campurannya💻 Karenai tu, tidak terkena zakat, kecuali jumlah murninya telah mencapai nisab.📒

 ---------------

💻هو المخلوط بما هو أدون منه.

Dia (jenis yang baik) bercampur dengan yang lebih rendah darinya.


📒أي فحينئذ يخرج قدر الزكاة خالصا أو مغشوشا خالصه قدر الزكاة، ويكون متطوعا بالنحاس.


Artinya, pada saat itu, ia mengeluarkan zakat yang murni atau yang tercampur dengan yang murni sebesar kadar zakat, dan ia bersedekah dengan sisanya seperti tembaga.


Ianah Tholibin juz 2 hal 152

NURUL ILMI

-----------------



(ك‍) - ما يجب ربع عشر قيمة العرض في (مال تجارة) بلغ النصاب في آخر الحول، وإن ملكه بدون نصاب. 

 Sebagaimana juga wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 1/40📌 dari harta dagangan yang telah mencapai nisabnya pada akhir tahun, sekalipun pada permulaannya harta dimiliki kurang dari nisabnya.

 ----------------

📌شروع في بيان زكاة عروض التجارة.


Permulaan Pernyataan tentang

 ZAKAT BARANG DAGANGAN


والأصل فيها قوله تعالى: * (يا أيها الذين آمنوا أنفقوا من طيبات ما كسبتم) * قال مجاهد: نزلت في التجارة.


Dasar hukumnya adalah firman Allah Ta’ala: (Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik). 

Mujahid berkata: Ayat ini turun tentang perdagangan.


وقوله - صلى الله عليه وسلم -: في الإبل صدقتها، وفي البقر صدقتها، وفي الغنم صدقتها، وفي البز صدقته


Dan sabda Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam-: "Pada unta ada zakatnya, pada sapi ada zakatnya, pada kambing ada zakatnya, dan pada barang dagangan ada zakatnya."


(واعلم) أن لزكاة التجارة شروطا ستة - زيادة على ما مر في زكاة النقدين -.


"Dan ketahuilah bahwa zakat perdagangan memiliki enam syarat - selain yang telah disebutkan dalam zakat emas dan perak.


أحدهما: أن يكون ملك ذلك المال بمعاوضة ولو غير محضة، وذلك لأن المعاوضة قسمان: محضة، وهي ما تفسد بفساد مقابلها، كالبيع والشراء.


✅1⃣Pertama: Kepemilikan harta tersebut harus melalui proses tukar-menukar, baik yang murni maupun tidak murni. Hal ini karena tukar-menukar terbagi menjadi dua jenis: 

👉murni, yaitu yang menjadi batal dengan batalnya pihak yang lain, seperti jual beli.


وغير محضة، وهي ما لا تفسد بفساد مقابلها كالنكاح.

👉Yang tidak murni, yaitu yang tidak menjadi batal dengan batalnya pihak yang lain, seperti pernikahan.


ثانيها: أن تقترن نية التجارة بحال المعاوضة في صلب العقد أو في مجلسه، وذلك لأن المملوك بالمعاوضة قد يقصد به التجارة، وقد يقصد به غيرها، فلا بد من نية مميزة، إن لم يجددها في كل تصرف بعد الشراء بجميع رأس المال.


✅2⃣Kedua: Niat perdagangan harus disertakan pada saat tukar-menukar dalam isi akad atau dalam majlisnya, karena harta yang dimiliki melalui tukar-menukar mungkin ditujukan untuk perdagangan, atau mungkin untuk tujuan lainnya, sehingga perlu niat yang jelas, jika tidak memperbaharuinya dalam setiap transaksi setelah pembelian dengan seluruh modal."

ثالثها: أن لا يقصد بالمال القنية، وهي الإمساك للانتفاع.


✅3⃣Ketiga: Tidak bertujuan untuk menyimpan harta tersebut demi kepentingan pribadi.


رابعها: مضي حول من الملك.


✅4⃣Keempat: Berlalu satu tahun dari kepemilikan.


خامسها: أن لا ينض جميعه، أي مال التجارة من الجنس، ناقصا عن النصاب في أثناء الحول، فإن نض كذلك ثم اشترى به سلعة للتجارة، فابتداء الحول يكون من الشراء.


✅5⃣Kelima: Seluruh harta perdagangan tidak mengalami penurunan nilai di bawah nisab selama satu tahun. Jika nilai harta turun di bawah nisab kemudian digunakan untuk membeli barang dagangan, maka awal tahun perhitungan dimulai dari pembelian tersebut.


سادسها: أن تبلغ قيمته آخر الحول نصابا، وكذا إن بلغته دون نصاب ومعه ما يكمل به، كما لو كان معه مائة درهم فابتاع بخمسين منها وبلغ مال التجارة آخر الحول مائة وخمسين - فيضم لما عنده، وتجب زكاة الجميع


✅6⃣Keenam: Bahwa nilai harta tersebut mencapai nisab pada akhir tahun. Demikian pula, jika nilai tersebut tidak mencapai nisab namun terdapat harta lain yang melengkapinya, seperti jika seseorang memiliki seratus dirham lalu membeli barang dagangan seharga lima puluh dirham, dan pada akhir tahun nilai harta dagangannya menjadi seratus lima puluh dirham. Maka, harta dagangannya digabungkan dengan harta yang dimilikinya, dan zakat wajib atas keseluruhannya.


والتجارة: هي تقليب المال المملوك بالمعاوضة بالنية - كشراء - سواء كان بعرض أم نقد أم دين - حال، أم مؤجل -.

DAN PERDAGANGAN: 

adalah memutar harta milik dengan cara tukar-menukar dengan niat - seperti membeli - baik berupa barang, uang, atau utang - baik yang tunai atau yang tertunda.


IANATUTHOLIBIN JUZ 2 HAL 152

NURUL ILMI

-------------------



ويضم الربح الحاصل في أثناء الحول إلى الاصل في الحول إن لم ينض، أما إذا نض بأن صار ذهبا أو فضة وأمسكه إلى آخر الحول فلا يضم إلى الاصل، بل يزكي الاصل بحوله، ويفرد الربح بحول.


Laba yang diperoleh di pertengahan tahun harus dikumpulkan dengan harta pokok (modal) dalam penjumlahannya, jika tidak menjadi emas-perak, Jika laba tersebut berwujud emas-perak hingga akhir tahun, maka laba itu tidak boleh dijumlah bersama harta modal, akan tetapi masing-masing dikeluarkan zakatnya berdasarkan tahun tersendiri: dan jika labanya sudah sempurna tahunnya, maka juga harus dizakati sendiri.


 ويصير عرض التجارة للقنية بنيتها، فينقطع الحول بمجرد نية القنية، لا عكسه. ولا يكفر منكر وجوب زكاة التجارة - للخلاف فيه -. 


Harta dagangan statusnya menjadi harta simpanan, sebab ada niat menyimpan, Karena itu, Haulnya jadi putus dengan semata-mata niat menyimpan tersebut: Tetapi tidak sebaliknya (harta simpanan tidak bisa menjadi harta perdagangan dengan ada niat berdagang -pen).


والله اعلم بالصواب


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT.

TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN BAB SHOLAT PART 5


 TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN

  BAB SHOLAT 

 PART  5

وَلَوْ كَان البَاقِی مِن الْوَقْت مَا يسع الْوضُوء وَدون رَكْعَة قدم الْحَاضِرَة على الْفَائِتَة لِئَلَّا تصير صَاحِبَة الْوَقْت فَائِتَة أَيْضا.  


"Dan jika waktu yang tersisa hanya cukup untuk wudlu dan  kurang dari satu rakaat sholat, maka shalat yang sedang berlangsung (hadirah / ada an) didahulukan daripada shalat yang terlewat (fa'itah / qodlo ) agar shalat yang sedang berlangsung (   hadlir ) tidak menjadi terlewat ( qodlo ) juga.


وَلَو تذكر فَائِتَة بعد شُرُوعه فِي حَاضِرَة أتمهَا ضَاقَ الْوَقْت أَو اتَّسع.


 Dan jika seseorang mengingat shalat yang terlewat setelah memulai shalat yang sedang berlangsung ( ada an ), maka ia harus menyelesaikannya sholat yang hadlir , baik waktu sempit maupun luas."


 وَسَوَاء كَانَت الْفَائِتَة يجب قَضَاؤُهَا فَوْرًا أَو لَا . وَلَو شرع فِي فَائِتَة مُعْتَقدًا سَعَة الْوَقْت فَبَان ضيقه وَجب قطعهَا.  وَالْأَفْضَل قَلبهَا نفلا مُطلقًا حَيْثُ فعل مِنْهَا رَكْعَة فَأكْثر لَا أقل.

 

"Dan apakah salat yang terlewat itu harus segera diqadha atau tidak. Jika seseorang memulai shalat yang terlewat ( qodlo ) dengan keyakinan bahwa masih ada cukup waktu, namun ternyata waktunya sempit, maka ia harus memutusnya. Dan yang lebih baik / utama adalah mengubahnya menjadi shalat sunnah mutlak📌 jika ia telah melakukan satu rakaat atau lebih, tidak kurang."

📌sholat sunnah mutlak satu rokaat terus salam


(وَيُؤمر) صبي ذكر وَأُنْثَى (مُمَيّز) بِأَن يصير أَهلا لِأَن يَأْكُل وَحده وَيشْرب ويستنجي كَذَلِك (بهَا) أَي الصَّلَاة وَلَو قَضَاء : 

"Seorang anak laki-laki dan perempuan yang telah mencapai usia tamyiz (dapat membedakan) diperintahkan untuk menjadi mampu makan sendiri, minum, dan membersihkan diri setelah buang air besar, serta diperintahkan (untuk melaksanakan) shalat, meskipun shalat tersebut adalah shalat qadha."


 أَي يجب على كل من أَبَوَيْهِ وَإِن علا ثمَّ الْوَصِيّ أَو الْقيم ,  وَكَذَا نَحْو الْمُلْتَقط وَمَالك الرَّقِيق والوديع وَالْمُسْتَعِير أَن يَأْمر الطِّفْل بِالصَّلَاةِ (لسبع) من السنين  أَي بعد استكمالها. فَلَا يجب الْأَمر قبل اجْتِمَاع السَّبع والتمييز.

 

"Wajib atas Setiap orang tua dari anak tersebut, walaupun itu kakek atau nenek, kemudian wali atau pengasuh, demikian juga orang yang menemukan anak terlantar, pemilik budak, dan pemegang amanah wajib memerintahkan anak untuk melaksanakan shalat pada usia tujuh tahun, yaitu setelah genap tujuh tahun. Maka, tidak wajib memerintah sebelum genap tujuh tahun dan mencapai usia tamyiz (dapat membedakan)."


 وَلَا يقْتَصر الْوَلِيّ على مُجَرّد الْأَمر , بل مَعَ التهديد على ترك الصَّلَاة كَأَن يتوعده بِمَا يخوفه إِذا تَركهَا. 

 

  "Dan tidak cukup bagi wali hanya dengan memerintahkan saja, tetapi juga harus disertai dengan ancaman jika anak meninggalkan shalat, seperti mengancam dengan sesuatu yang menakutkan anak  jika shalat ditinggalkan.

 

(وَيضْرب) أَي الْمُمَيز وجوبا على من ذكر (عَلَيْهَا) أَي على تَركهَا ضربا غير مبرح (لعشر) لِأَنَّهُ مَظَنَّة الْبلُوغ فَيجوز ضربه فِي أثْنَاء الْعَاشِرَة.

 

 Dan anak yang sudah tamyiz wajib dipukul oleh orang yang disebutkan di atas jika meninggalkan shalat dengan pukulan yang tidak menyakitkan pada usia sepuluh tahun, karena pada usia tersebut anak sudah mungkin mencapai baligh. Oleh karena itu, boleh memukulnya pada usia sepuluh tahun."


وَالْأَصْل فِي ذَلِك قَوْله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم مروا أَوْلَادكُم بِالصَّلَاةِ وهم أَبنَاء سبع وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وهم أَبنَاء عشر وَفرقُوا بَينهم فِي الْمضَاجِع (كَصَوْم أطاقه) بِأَن لم تحصل لَهُ بِهِ مشقة لَا تحْتَمل عَادَة وَإِن لم تبح التَّيَمُّم.


"Dasar dari hal ini adalah sabda Rasulullah ﷺ: 'Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak melaksanakan shalat) ketika mereka berusia sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka.' Demikian juga dengan puasa, jika mereka mampu melaksanakannya tanpa mengalami kesulitan yang tidak biasa, meskipun tidak sampai diperbolehkan untuk bertayammum."


وَيجب على من مر نَهْيه عَن الْمُحرمَات وتعليمه الْوَاجِبَات وَسَائِر الشَّرَائِع كالسواك وَحُضُور الْجَمَاعَات.

"Dan wajib bagi siapa saja yang disebutkan sebelumnya untuk melarang anak dari perbuatan haram, mengajarkan kewajiban, dan syariat lainnya seperti bersiwak dan menghadiri jamaah.


 ثمَّ إِن بلغ رشيدا انْتَفَى ذَلِك عَن الْأَوْلِيَاء أَو سَفِيها فولاية الْأَب مستمرة فَيكون كَالصَّبِيِّ.


 Kemudian, jika anak tersebut mencapai usia dewasa dan bijaksana, kewajiban ini tidak lagi berlaku bagi para wali. Namun, jika anak tersebut masih bodoh, maka kewalian ayah tetap berlanjut sehingga anak tersebut dianggap seperti anak kecil.


 وَأُجْرَة تَعْلِيمه الْوَاجِبَات فِي مَاله,  فَإِن لم يكن فعلى الْأَب , ثمَّ الْأُم , وَيخرج من مَاله أُجْرَة تَعْلِيم الْقُرْآن والآداب .

 

Biaya pengajaran kewajiban dibebankan pada hartanya, jika tidak ada maka dibebankan pada ayahnya, kemudian ibunya. Dan dari hartanya juga dikeluarkan biaya pengajaran Al-Qur'an dan adab."

 

كزكاته وَنَفَقَة ممونه وَبدل متلفه فَمَعْنَى وُجُوبهَا فِي مَاله ثُبُوتهَا فِي ذمَّة الصَّبِي.


"Seperti zakatnya, nafkah untuk orang yang ia tanggung, dan ganti rugi dari kerusakannya, maka makna kewajiban tersebut pada hartanya adalah tetap berada dalam tanggungan anak tersebut.


(وَأول وَاجِب) من الْمَقَاصِد على كل مُكَلّف من ذكر وَأُنْثَى معرفَة كل عقيدة بِالدَّلِيلِ الإجمالي وَيقوم مقَام ذَلِك مَعْرفَته بالكشف.


Kewajiban pertama dari tujuan-tujuan syariat yang harus diketahui oleh setiap mukallaf, baik laki-laki maupun perempuan, adalah mengenal setiap akidah dengan dalil ijmali, dan hal ini bisa digantikan dengan pengenalan melalui penyaksian langsung (kasyf).


والمعرفة جزم بالعقائد مُطَابق للْوَاقِع ناشىء عَن دَلِيل فَخرج بهَا الظَّن وَالشَّكّ وَالوهم فِي العقائد فَإِن صَاحبهَا كَافِر.


Pengetahuan tentang akidah adalah keyakinan yang sesuai dengan realitas yang didasarkan pada dalil, sehingga mengeluarkan prasangka, keraguan, dan ilusi dalam akidah, karena siapa yang memiliki (prasangka, keraguan, dan ilusi dalam akidah) adalah kafir."


وَأول وَاجِب من الْوَسَائِل النّظر.  وَهُوَ أَن يتَأَمَّل بفكره فِي المصنوعات فيستدل بهَا على وجود الصَّانِع وَصِفَاته , فَينْظر فِي أَحْوَال ذَاته وَمَا اشْتَمَلت عَلَيْهِ :  من سمع وبصر وَكَلَام وَطول وعمق ورضا وَغَضب وَبَيَاض وَحُمرَة وَسَوَاد وَعلم وَجَهل وَلَذَّة وألم وَغير ذَلِك مِمَّا لَا يُحْصى. 


 "Kewajiban pertama dari sarana adalah berpikir kritis. Yaitu dengan merenungkan ciptaan-ciptaan dan mengambil pelajaran dari mereka tentang keberadaan Sang Pencipta dan sifat-sifat-Nya. Dengan begitu, seseorang merenungkan keadaan dirinya sendiri dan segala sesuatu yang ada padanya, seperti pendengaran, penglihatan, pembicaraan, tinggi, kedalaman, rasa puas, marah, putih, merah, hitam, pengetahuan, kebodohan, kenikmatan, sakit, dan lain sebagainya yang tak terhitung.

 

 وَكلهَا متغيرة من عدم إِلَى وجود وَبِالْعَكْسِ فَتكون حَادِثَة وَهِي قَائِمَة بِالذَّاتِ لَازِمَة لَهَا وملازم الْحَادِث حَادث . وَذَلِكَ دَلِيل الافتقار إِلَى صانع حَكِيم وَاجِب الْوُجُود عَام الْعلم تَامّ الْقُدْرَة والإرادة فَاعل بِالِاخْتِيَارِ يفعل مَا يَشَاء .


Semua ini mengalami perubahan dari tidak ada menjadi ada dan sebaliknya, maka semuanya adalah makhluk yang diciptakan dan bergantung pada esensi dirinya, dan segala sesuatu yang bergantung pada makhluk yang diciptakan juga merupakan makhluk yang diciptakan. Hal ini menunjukkan kebutuhan terhadap Sang Pencipta yang Maha Bijaksana, Wajibul Wujud, Maha Mengetahui segala sesuatu, sempurna kekuasaan dan kehendak-Nya, dan bertindak berdasarkan pilihan-Nya, melakukan apa yang Dia kehendaki."


ثمَّ يتَأَمَّل فِي الْعَالم الْعلوِي :  وَهُوَ مَا ارْتَفع من الفلكيات من سموات وكواكب وَغَيرهَا فَإِنَّهُ يجد بعض ذَلِك سَاكِنا وَبَعضه متحركا وَبَعضه نورانيا وَبَعضه ظلمانيا وَذَلِكَ دَلِيل حدوثها وافتقارها إِلَى صانع حَكِيم .ثمَّ يتَأَمَّل فِي الْعَالم السفلي.


 "Kemudian merenungkan alam atas, yaitu segala sesuatu yang tinggi dari benda-benda langit seperti langit dan bintang-bintang serta lainnya. Maka ia akan mendapati sebagian dari mereka diam, sebagian bergerak, sebagian bercahaya, dan sebagian gelap. Hal ini adalah bukti bahwa mereka adalah makhluk yang diciptakan dan memerlukan Sang Pencipta yang Maha Bijaksana. 

 

ثمَّ يتَأَمَّل فِي الْعَالم السفلي وَهُوَ مَا نزل من الفلكيات كالهواء والسحاب وَالْأَرْض وَمَا فِيهَا من الْمَعَادِن والبحار والنبات وَغير ذَلِك 


Setelah itu, ia merenungkan alam bawah,yaitu segala sesuatu yang rendah dari benda-benda langit seperti udara, awan, bumi, serta apa yang ada di dalamnya seperti mineral, lautan, tumbuhan, dan lainnya."


والله اعلم بالصواب

MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN BAB SHOLAT PART 3

 TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN

BAB SHOLAT 

PART 3


(طَاهِر) من الْحيض وَالنّفاس فَلَا تجب على حَائِض ونفساء لعدم صِحَّتهَا مِنْهُمَا فَمن توفرت فِيهِ هَذِه الشُّرُوط وَجَبت عَلَيْهِ الصَّلَاة إِجْمَاعًا.


SHOLAT LIMA WAKTU DIWAJIBKAN

Atas Muslim, Mukallaf, 


yang SUCI dari haid dan nifas, maka shalat tidak wajib bagi perempuan yang sedang haid dan nifas karena tidak sah bagi mereka. Maka, siapa saja yang memenuhi syarat-syarat ini, wajib baginya melaksanakan shalat secara ijma' (kesepakatan ulama)."


HUKUMAN BAGI ORANG YG MENINGGALKAN SHOLAT


( وَيقتل ) أَي من ذكر بِضَرْب عُنُقه بِالسَّيْفِ لَا بِغَيْر ذَلِك,  ( إِن أخرجهَا ) أَي الصَّلَاة وَلَو صَلَاة وَاحِدَة فَقَط.

"Dan ( DIA DIBUNUH ) yaitu siapa saja yang meninggalkan shalat dengan memenggal lehernya dengan pedang, bukan dengan cara lain, ( jika dia meninggalkan SHOLAT ) yaitu shalat, meskipun hanya satu shalat saja."


 (عَن وَقت جمع) لَهَا إِن كَانَ , فَلَا يقتل بترك الظّهْر كالعصر حَتَّى تغرب الشَّمْس,  وَلَا بترك الْمغرب كالعشاء حَتَّى يطلع الْفجْر ,

 

 oleh meninggalkannya sholat  (dari waktu jamak  ( menggabungkan shalat ) untuknya, jika ada ( Waktu jamaknya )📝, maka seseorang tidak dibunuh karena meninggalkan shalat Zhuhur seperti halnya shalat Ashar hingga matahari terbenam. Dan tidak dibunuh karena meninggalkan shalat Maghrib seperti halnya shalat Isya' hingga fajar terbit,

 ---------------+

 📝 أي فلا يقتل بالظهر حتى تغرب الشمس، ولا بالمغرب حتى يطلع الفجر، هذا إن كان لها وقت جمع وإلا فيقتل بخروج وقتها، كالصبح فإنه يقتل فيها بطلوع الشمس، وفي العصر بغروبها، وفي العشاء بطلوع الفجر، فيطالب بأدائها إن ضاق الوقت ويتوعد بالقتل إن أخرجها عن وقتها بأن نقول له عند ضيق الوقت: صل فإن صليت تركناك وإن أخرجتها عن الوقت قتلناك.

 

Jadi, dia tidak dibunuh sebab meninggalkan sholat dhuhur pada waktu Zuhur sampai matahari terbenam, dan tidak dibinuh  sebab meninggalkan sholat maghrib pada waktu Maghrib sampai fajar terbit. Ini berlaku jika dia memiliki waktu untuk  menggabungkannya ( وقت جمع ). Jika tidak ada waktu jamak disholat tersebut , maka dia dibunuh saat waktu tersebut habis, seperti waktu Subuh, maka dia dibunuh ketika matahari terbit, dan pada waktu Ashar ketika matahari terbenam, dan pada waktu Isya ketika fajar terbit. Dia diminta untuk menunaikan shalat jika waktu sudah sempit dan diancam akan dibunuh jika meninggalkannya setelah waktunya habis dengan mengatakan kepadanya saat waktu hampir habis: 'Shalatlah, jika kamu shalat kami akan membiarkanmu, dan jika kamu meninggalkannya setelah waktunya habis, kami akan membunuhmu.'"

 

IANATUTHOLIBIN JUZ  1  HAL 22

NURUL ILMI

-----------------

 لِأَن وَقت الْجمع وَقت الصَّلَاة فِي الْعذر , فَكَانَ شُبْهَة فِي الْقَتْل وَيقتل بترك الصُّبْح بعد طُلُوع الشَّمْس .


 karena waktu jama' adalah waktu shalat dalam keadaan uzur, maka adanya waktu jamak sholat,  Menjadikan syubhat   (keraguan) dalam hal membunuh. Namun, seseorang dibunuh jika meninggalkan shalat Subuh setelah matahari terbit."


SHOLAT DHUHUR TIDAK BISA SEBAGAI GANTI SHOLAT JUMAT


أما الْجُمُعَة فَيقْتل بهَا إِذا ضَاقَ الْوَقْت عَن أقل مُمكن من الْخطْبَة وَالصَّلَاة,  وَإِن قَالَ أصليها ظهرا لِأَن الظّهْر لَيْسَ بَدَلا عَنْهَا .


Adapun seorang yang meninggalkan shalat Jumat, maka dibolehkan dibunuh  sebab shalat tersebut,  apabila waktu sudah sangat sempit sehingga hanya memungkinkan untuk menyelesaikan khutbah dan shalat dengan waktu sholat jumat,. Walaupun seseorang mengatakan, 'Saya akan melaksanakan shalat Zuhur karena Zuhur bukanlah pengganti dari shalat Jumat.'"


(كسلا) أَو تهاونا مَعَ اعْتِقَاده وُجُوبهَا , (إِن لم يتب) أَي إِن لم يفعل الصَّلَاة بعد مُطَالبَة الإِمَام أَو نَائِبه بأدائها وتوعده بِالْقَتْلِ , 


olehnya Meninggalkan sholat

"(karena malas) atau meremehkan meskipun ia percaya akan kewajibannya, ( jika ia tidak bertaubat ) yaitu jika ia tidak melaksanakan shalat setelah diminta ole IMAM atau WAKILNYA untuk melaksanakannya dan diancam dengan hukuman mati,"


فَلَا يُفِيد طلب غَيره وتوعده ثُبُوت الْقَتْل لِأَنَّهُ لَيْسَ من منصبه , 


"Maka tidak berguna permintaan orang lain ( SELAIN IMAM ) dan ancamannya untuk menetapkan hukuman mati karena itu bukanlah wewenangnya ( ORANG LAIN ). 


فَيُطَالب ندبا الإِمَام أَو نَائِبه فِي الْحَال بأدائها إِذا ضَاقَ وَقتهَا عَن فعلهَا ,  بِأَن بَقِي من الْوَقْت زمن يسع مِقْدَار الْفَرِيضَة وَالطَّهَارَة ويتوعده بِالْقَتْلِ . 


Maka disarankan agar IMAM atau WAKILNYA segera memintanya untuk melaksanakan shalat jika waktunya sudah sangat sempit, yaitu jika waktu yang tersisa hanya cukup untuk melaksanakan kewajiban/sholat dan bersuci, serta mengancamnya dengan hukuman mati."


إِن أخرجهَا عَن الْوَقْت فَيَقُول لَهُ صل فَإِن صليت تركناك وَإِن أخرجتها عَن الْوَقْت قتلناك.


"Jika ia mengeluarkan / meninggalkan sholat  dari waktunya , maka ia berkata kepadanya: 'Shalatlah, jika engkau shalat, kami akan membiarkanmu. Jika engkau mengeluarkan / meninggalkan sholat dari waktunya, kami akan membunuhmu.'"


وَعلم من ذَلِك أَن الْوَقْت وقتان ,  وَقت أَمر وَوقت قتل . فَلَا يقتل عِنْد ضيق الْوَقْت بِحَيْثُ يتَحَقَّق فَوتهَا.

Dan dari situ diketahui bahwa waktu ada dua macam: waktu untuk melaksanakan perintah dan waktu untuk membunuh. Maka tidak dibunuh ketika waktu sempit sehingga dipastikan dia akan melewatkan / meninggalkan sholatnya."

---------------

👉📝Terjemahan ini mengandung makna bahwa ada dua jenis waktu: satu untuk melaksanakan perintah ( seperti shalat ) dan satu lagi sebagai waktu peringatan yang lebih serius. Seseorang tidak akan dibunuh jika waktunya sudah sangat sempit sehingga dipastikan dia tidak bisa melaksanakan perintah tersebut.📝👈

----------------


ثمَّ الْقَتْل بعد خُرُوج الْوَقْت لَيْسَ لمُطلق كَونهَا قَضَاء إِذْ لَا قتل بِهِ وَإِنَّمَا هُوَ للترك بِلَا عذر مَعَ الطّلب مِنْهُ فِي الْوَقْت وامتناعه من الْفِعْل بعده وَإِن لم يُصَرح بقوله لَا أفعل كَمَا فِي فتح الْجواد.


"Kemudian, pembunuhan setelah keluar waktu bukan hanya karena pelaksanaan yang terlambat, karena tidak ada pembunuhan karenanya. Tetapi itu karena meninggalkannya tanpa alasan setelah diminta untuk melakukannya pada waktunya dan menolak untuk melaksanakannya setelah itu, meskipun tidak secara eksplisit mengatakan 'Saya tidak akan melakukannya', sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Jawad."

--------------

👉📝Terjemahan ini menjelaskan bahwa hukuman berat (seperti pembunuhan) bukan hanya karena melakukan sesuatu terlambat, tetapi karena penolakan untuk melakukannya tanpa alasan yang sah setelah diminta pada waktunya.📝👈

-------------------


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

Friday, July 26, 2024

BAB ZAKAT 𝕡𝕒𝕣𝕥 3

 

BAROKAH NGAJI KIYAI SHOLIHIN

TERJEMAH FATHUL MUIN 


BAB ZAKAT  

𝕡𝕒𝕣𝕥 3


 


فلو نقص في ميزان وتم في آخر فلا زكاة، للشك.


Jika dalam suatu timbangan belum mencapai jumlah tersebut, (tapi) pada timbangan yang lain sudah mencapai, maka tidak wajib mengeluarkan zakat, sebab ada keraguan ( nisob ). 


 والمثقال: اثنان وسبعون حبة شعير متوسطة. 

 

Satu mitsqal 📌adalah seberat 72 biji syair dengan ukuran sedang.

 ----------------

📌هو لم يتغير جاهلية وإسلاما


Ukuran misqol tidak berubah baik zaman jahiliyah maupun zaman islam.


IANATUTHOLIBIN JUZ 2 HAL 150

NURUL ILMI

-----------------------


قال الشيخُ زكريا: ووزنُ نصابِ الذهبِ بالاشرفي:

 خمسةٌ وعشرون وسُبُعان وتُسُعٌ. وقال تلميذه - شيخنا - والمراد بالاشرفي: القايتبايي. 

 

Asy-Syekh Az-Zarkasyi berkata: Timbangan nisab ( ukuran minimal mulai terkena zakat ) emas menurut timbangan Al-Asyrafi 📝adalah: 25 asyrofiy + 2/7 + 1/9=25 25/63.


 Kemudian murid beliau, yaitu Guru kita (Ibnu Hajar Al-Haitami) mengomentari: Yang dimaksud dengan Al-Asyrafi adalah raja Al-Qaitabaiy.📌

--------------

📝نسبة للسلطان الأشرف قايتباي، وليس المراد به من بنى جامع الأشرفية، وهو خليل البرسبائي - بضم الباء والراء، وسكون السين، وبموحدة بعدها مدة -.


Terkait / dinisbatkan dengan Sultan Al-Ashraf Qaitabay, bukan yang dimaksud adalah yang membangun Masjid Al-Ashrafiyah, yaitu Khalil Al-Burusbaiy - dengan di dhumma huruf ba dan ra, sukun pada huruf sin, dan dengan huruf ba ' setelahnya disertai mad.


📌أي لأنه الذي كان في زمن الشيخ زكريا، وبه يعلم نصاب ما زاد على وزنه من المعاملة الحادثة الآن، على أنه حدث أيضا تغيير في المثقال لا يوافق شيئا مما مر.

"Karena itu yang berlaku pada zaman Syaikh Zakaria, dan dengannya diketahui nisab (batas minimum) dari apa yang melebihi beratnya dalam transaksi yang terjadi sekarang, padahal juga terjadi perubahan dalam satuan berat yang tidak sesuai dengan apa yang telah disebutkan sebelumnya."

بجيرمي.


وقال في حواشي الإقناع: واعلم أن الذي تحرر أن النصاب في البنادقة والفنادقة سبعة وعشرون من كل منهما إلا ثلثا لأن البندقي ثمانية عشر قيراطا، 


Imam Bujayrami.

Dia mengatakan dalam catatan pinggir kitab 'Al-Iqna': Ketahuilah bahwa yang telah ditetapkan adalah nisab (batas minimum) dalam banadiqah dan fanadiqah adalah dua puluh tujuh masing-masing kecuali sepertiga, karena benadiqah adalah delapan belas qirath,


والمثقال أربعة وعشرون قيراطا، والقيراط ثلاث شعيرات، فكل ثلاثة مثاقيل أربعة بنادقة.


 sedangkan mitsqal adalah dua puluh empat qirath, dan qirath adalah tiga benih gandum, jadi setiap tiga mitsqal setara dengan empat benadiqah."

 

 والفندقي كالبندقي في الوزن، لكنه - أي الفندقي - ليس سالما من الغش، وفي المحابيب خمسة وثلاثون محبوبا كاملة.

 

 "Dan fanduqiyah memiliki berat yang sama dengan bunduqiyah, tetapi fanduqiyah tidak bebas dari kecurangan, sedangkan dalam mahabbiyah terdapat tiga puluh lima mahabbiyah yang lengkap."

 

IANATUTHOLIBIN JUZ 2 HAL 150

NURUL ILMI

---------------


(و) في (فضة بلغت مائتي درهم) بوزن مكة: وهو خمسون حبة وخمسا حبة. فالعشرة دراهم: سبعة مثاقيل.

(Dan wajib zakat) atas perak 📚yang jumlahnya sudah mencapai 200 dirham, menurut timbangan Mekah. Yaitu seberat 550 biji sya’ir. Jadi 10 dirham sama dengan 7 mitsqal. 

-------------------

📚وسمي الذهب ذهبا لأنه يذهب ولا يبقى.


Emas dinamakan emas karena ia "pergi" dan tidak tinggal.


وسميت الفضة بذلك لأنها تنفض ولا تبقى، 


Perak dinamakan demikian karena ia "bertebaran" dan tidak tinggal. 


وسمي المضروب من الذهب دينارا، ومن الفضة درهما، لأن الدينار آخره نار، والدرهم آخره هم،


Uang logam yang terbuat dari emas dinamakan dinar, dan yang terbuat dari perak dinamakan dirham, karena dinar diakhiri dengan kata "nar" (api), dan dirham diakhiri dengan kata "ham" (kekhawatiran).


 والمرء إن أحبهما قلبه معذب بين الهم في الدنيا، والنار في الآخرة، بسبب اكتسابهما من حرام أو عدم أداء زكاتهما.


 Seseorang yang mencintai keduanya, hatinya akan tersiksa antara kekhawatiran di dunia dan api neraka di akhirat, karena memperoleh keduanya dari sumber yang haram atau tidak membayar zakatnya.

 

IANATUTHOLIBIN JUZ 2 HAL 150

NURUL ILMI

------------------


 ولا وقْصَ فيهما كالمعشرات، فيجب في العشرين، والمائتين، وفيما زاد على ذلك، ولو ببعض حبة: (ربع عشر) للزكاة،

 

Dalam masalah emas dan perak👈 adalah tidak ada suatu Waqash ( kelebihan dari ukuran nishob yg tidak dikenakan zakat nya ) . 

Hal ini sebagaimana juga atas barang-barang yang wajib dikeluarkan zakatnya ( mu,asyarat : biji bijian atau buah buahan yang mengenyangi ) sebesar 1/10, maka zakatnya dari emas 20 mitsqal, perak yang mencapai 200 dirham 📗dan selebihnya📒, sekalipun hanya separo biji sya’ir.


 (Emas dan perak) itu, wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 1/40 — 2,5%

 --------------


👈أي لا عفو في الذهب والفضة، فالزائد على النصاب بحسابه، ولو يسيرا، وذلك لإمكان التجزي في ذلك بلا ضرر، 


: "Tidak ada pengecualian (tidak ada pengampunan) dalam zakat emas dan perak. Jumlah yang melebihi nisab (batas minimum yang dikenakan zakat) harus dihitung, meskipun sedikit. Hal ini karena memungkinkan untuk membagi (menghitung) dengan tepat tanpa menyebabkan kerugian.


بخلافه في المواشي، فإنه لو حسب الزائد على النصاب فيها لتضرر هو والفقراء بالمشاركة فيه.


 Berbeda dengan zakat ternak, jika jumlah yang melebihi nisab juga dihitung, maka itu akan merugikan baik pemilik ternak maupun fakir miskin yang menerima zakat karena harus berbagi."


 📗وذلك لقوله - صلى الله عليه وسلم -: ليس فيما دون خمس أواق من الورق صدقة.


"Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah - صلى الله عليه وسلم -: 'Tidak ada zakat pada kurang dari lima uqiyah dari perak.


والأوقية أربعون درهما بالنصوص المشهورة والإجماع.


'Uqiyah adalah empat puluh dirham menurut teks-teks yang terkenal dan kesepakatan ulama.


قال البجيرمي: وقد حدث للناس عرف آخر، فجعلوها عبارة عن اثني عشر درهما، وعند الطيبي عشرة دراهم وخمسة أسباع درهم، وبعضهم سمى هذه الأوقية: أوقية الطيبي.


Al-Bujayrami berkata: 'Namun, masyarakat telah membuat kebiasaan lain, sehingga mereka menjadikannya dua belas dirham, sedangkan menurut Al-Tibi, sepuluh dirham dan lima per tujuh dirham, dan sebagian mereka menyebut uqiyah ini sebagai uqiyah Al-Tibi.'"


IANATUTHOLIBIN JUZ 2 HAL 151

NURUL ILMI

-----------------------


MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI

SEMOGA BERMANFAAT

KARNAVAL BIKIN MACET

 

KARNAVAL BIKIN MACET 

Deskripsi Masalah :

Event perayaan kemerdekaan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, mulai seni, perlombaan, hingga karnval. Tidak jarang event tersebut memberikan efek samping pada khalayak umum, salah satunya adalah KARNAVAL, banyaknya peserta, hingga menyebabkan panjangnya arak-arakan, hal ini mengakibatkan jalanan menjadi macet. 

Namun dinas perhubungan (DISHUB) terkadang membuat alternative dengan cara memblokir jalanan yang dipakai untuk karnaval dan menyediakan jalan pintas bagi pengguna jalan, tapi tidak se layak jalan utama 


Pertanyaan :

a. Bagaimana hukum membuat karnaval hingga berakibat macet seperti di atas ?


b. Benarkah tindakan petugas dinas perhubungan melakukan pemblokiran jalan dengan alasan di atas?


Jawaban :

a. Tidak diperbolehkan, walaupun ada izin imam karena mengandung banyak kemaksiatan yang dipertontonkan sehingga merusak iman dan akhlak umat islam, disamping itu juga menimbulkan dloror berupa kemacetanb.  

b. Tidak dibenarkan menurut Syara’ walaupun dibenarkan menurut Negara kita.                                                 


Referensi :

فيض القدير المناوي (5/ 11)  

 

( كل أمتي معافى ) اسم مفعول من العافية وهو إما بمعنى عفى الله عنه وإما سلمه الله وسلم منه ( إلا المجاهرين ) أي المعلنين بالمعاصي [ ص 12 ] المشتهرين بإظهارها الذين كشفوا ستر الله عنهم وروي المجاهرون بالرفع ووجهه بأن معافى في معنى النفي فيكون استثناء من كلام لغو موجب والتقدير لا ذنب لهم إلا المجاهرون ثم فسر المجاهر بأنه ( الذي يعمل العمل بالليل فيستره ربه فيقول يا فلان إني عملت البارحة كذا وكذا فيكشف ستر الله عز و جل ) عنه فيؤاخذ به في الدنيا بإقامة الحد وهذا لأن من صفات الله ونعمه إظهار الجميل وستر القبيح فالإظهار كفران لهذه النعمة وتهاون بستر الله  

 

إسعاد الرفيق ج 2 ص 68  

 

وعلم مما تقرر انه يجب على كل مكلف ترك جميع المحرمات صغائرها وكبائرها لاسيما المتعلقة بالباطن كالعجب والكبر وغيرهما مما يأتي بيانه إن شاء الله تعالى وأنه كما يجب عليه تركها في حق نفسه يجب عليه نهي مرتكبها اي مرتكب شيء منها ولو صغيرة كما تقرر باللسان ان لم يقدر عليه باليد او منعه قهرا عليه من ارتكب شيء منها باليد ان قدر عليه اي على منعه وقهره من ذلك بها والا يقدر على شيء من ذلك وجب عليه الرتبة الثالثة وهي رفعه الى الوالي فإن عجز وجب عليه ان ينكر ذلك بقلبه اي يكرهه به كما مر وهذا يقدر عليه كل احد ويجب عليه ايضا مع الإنكار بالقلب مفارقة موضع المعصية فلا يجالس فاعلها ولا يوكله .  

 

شرح سنن أبي داود - عبدالمحسن العباد (ص: 2)  

 

السؤال: ما حكم حديث: (إذا بليتم فاستتروا)؟ الجواب: لا أعلم,لكن المجاهرة أمرها خطير؛ لأن الإنسان الذي يعصي وهو مختفٍ ليس كالذي يعصي وهو مجاهر  

 

بغية المسترشدين ص : 248  

 

( مسئلة ى ) حاصل ما ذكره العلماء فى التزيى بزى الكفار أنه إما أن يتزيا بزيهم ميلا إلى دينهم وقاصدا التشبه بهم فى شعائر الكفر أو يمشى معهم إلى متعبداتهم فيكفر بذلك فيهما وإما أن لا يقصد كذلك بل يقصد التشبه بهم فى شعائر العيد أو التوصل إلى معاملة جائزة معهم فيأثم .....

Thursday, July 25, 2024

JUMLAH AYAT SUJUD TILAWAH

 Jumlah Sujud Tilawah


Jumlah sujud tilawah di dalam Al Quran ada 15 tempat. 


1. QS. Al A'raaf : 206


2. QS. Ar Ra'd : 15


3. QS. An Nahl : 50


4. QS. Al Isra' : 109


5. QS. Maryam : 58


6. QS. Al Haj : 18 


7. QS. Al Haj : 77


8. QS. Al Furqan : 60


9. QS. An Naml : 25/26


10. QS. As Sajdah : 15


11. QS. Shad : 24


12. QS. Fushshilat : 37/38


13. QS. An Najm : 62


14. QS. Al Insyiqaq : 21


15. QS. Al 'Alaq : 19


Catatan ;

1. Semua surat yang di dalamnya ada ayat Sujud tilawah adalah surat Makkiyah. 


2. Kecuali dua Surat yang di perselisihkan, ada yang mengatakan Makkiyah dan ada yang mengatakan Madaniyah yaitu QS. Ar Ra'd dan QS. Al Hajj. 


Semoga bermanfaat

TINGKATAN IMAN DALAM KITAB KASIFATUSSAJA'

Dinukil dari kitab Kasyifatussaja, Syaikh Nawawi Al-bantani, halaman 49


مراتب الإيمان خمسة أولها إيمان تقليد وهو الجزم بقول الغير من غير أن يعرف دليلاً وهو يصح إيمانه مع العصيان بتركه النظر أي الاستدلال إن كان قادراً على الدليل 


Tingkatan-tingkatan iman ada lima,yaitu: 


1. Iman Taqlid, yaitu yaqin karena ucapan orang lain tanpa mengetahui dalil. Imannya sah, tetapi berdosa karena meninggalkan mencari dalil apabila mampu untuk menemukannya (belajar).


ثانيها إيمان علم وهو معرفة العقائد بأدلتها وهذا من علم اليقين وكلا القسمين صاحبهما محجوب عن ذات االله تعالى


2. Iman ‘Ilmi, yaitu mengetahui akidah-akidah beserta dalil- dalilnya. Tingkatan iman ini termasuk dari "ilmu yaqin". 


Setiap dari pemilik dua tingkatan iman ini (Taqlid dan Ilmul Yaqin) termasuk orang yang mahjub atau terhalang dari Dzat Allah Ta’ala. 


 ثالثها إيمان عيان وهو معرفة االله بمراقبة القلب فلا

يغيب ربه عن خاطره طرفة عين بل هيبته دائماً في قلبه كأنه يراه وهو مقام المراقبة ويسمى عين اليقين 


3. Iman ‘Iyaan, yaitu ma'rifat pada Allah dengan pengawasan hati. Maka, tidak sekedip mata pun, Allah hilang dari hati, karena rasa takut/kagem kepada-Nya, seolah- olah dia melihat Allah, dan orang ini berada di maqom muroqobah. level iman ini disebut dengan "Ainul Yaqin".


رابعها إيمان حق وهو رؤية االله تعالى بقلبه وهو معنى قولهم: العارف يرى ربه في كل شيء وهو مقام المشاهدة ويسمى حق اليقين وصاحبه محجوب عن الحوادث 


4. Iman Haq, yaitu melihat Allah dengan hati. Ini adalah maksud yang dikatakan ulama “Orang makrifat mampu melihat Tuhannya dalam segala sesuatu.” 


Tingkat iman ini adalah maqom musyahadah dan disebut dengan "Haqqul Yaqin". Orang yang memiliki tingkatan ini, ia terhalang dari semua Makhluk.


وخامسها إيمان حقيقة وهو الفناء باالله والسكر بحبه فلا يشهد إلا إياه كمن غرق في بحر ولم ير له ساحلاً.


5. Iman Hakikat, yaitu fana' (sirna) bersama Allah dan mabuk karena cinta kepada-Nya. Maka, dia tidak melihat apapun kecuali hanya Allah, seperti halnya orang yang tenggelam di dasar laut


Wallahu a'lam

 
Copyright © 2014 anzaaypisan. Designed by OddThemes