Friday, August 30, 2024
TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN PASAL MASALAH MASALAH YG TERSEBAR { PRENCO PRENCO / PISAH}
TERJEMAH KITAB NIHAYATUZZAEN
PASAL MASALAH MASALAH YG TERSEBAR { PRENCO PRENCO / PISAH}
PART 2
ثمَّ الطَّهَارَة قِسْمَانِ : طَهَارَة لأجل حدث أَصْغَر , وطهارة لأجل حدث أكبر .
Kemudian THOHAROH (bersuci) terbagi menjadi dua jenis: Thaharah untuk HADAS KECIL dan Thaharah untuk HADAS BESAR"
(فَالْأولى) أَي الطَّهَارَة لحَدث أَصْغَر وَهُوَ الْمَقْصد الأول . (الْوضُوء) وَهُوَ مُشْتَقّ من الْوَضَاءَة بِالْمدِّ وَهِي النَّظَافَة.
( Yang PERTAMA ) yaitu THOHARAH untuk hadas kecil, dan ini adalah TUJUAN PERTAMA.
( 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 adalah WUDLU ) al wudlu,u diambil dari kata 'wadla'ah' dengan mad / panjang huruf Dlodnya, yang berarti kebersihan."
وَهُوَ فِي الشَّرْع اسْتِعْمَال المَاء فِي أَعْضَاء مَخْصُوصَة مفتتحا بِالنِّيَّةِ .
"Dan WUDLU dalam hukum syariat, adalah menggunakan air pada anggota tubuh tertentu yang dimulai dengan niat.
وَكَانَ قد فرض مَعَ الصَّلَاة فِي لَيْلَة الْمِعْرَاج , كَمَا رَوَاهُ ابْن مَاجَه .
WUDLU telah diwajibkan bersama dengan WAJIBNYA SHOLAT pada malam Isra Mi'raj, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Majah.
وَهُوَ فرض على الْمُحدث , وَسنة لتجديد إِذا صلى بِالْأولِ صَلَاة مَا غير سنة الْوضُوء , وتندب إدامة الْوضُوء.
WUDLU adalah keWAJIBAN bagi orang yang dalam keadaan hadas, dan SUNNAH bagi orang yang ingin memperbarui WUDLU jika ia telah melakukan shalat dengan wudhu yang pertama selain SHOLAT SUNNAH WUDLU, serta disunnahkan untuk terus-menerus berwudhu."
(وشروطه) أَي الْوضُوء (كالغسل) أَي كشروطه خَمْسَة :
SYARAT SYARAT WUDLU seperti syarat syaratnya MANDI, yaitu ada Lima :
أَحدهَا (مَاء مُطلق) وَلَو مظنونا.
1⃣AIR MUTLAQ / AIR MURNI , walaupun secara prasangka.
وَهُوَ مَا يَصح أَن يُطلق عَلَيْهِ اسْم المَاء بِلَا قيد.
۞🔷 AIR MUTLAQ adalah sesuatu yang sah untuk disebut sebagai AIR tanpa adanya syarat ( MEMBATASI ).
فَشَمَلَ المَاء الْمُتَغَيّر كثيرا بِمَا لَا يسْتَغْنى المَاء عَنهُ, كطين وطحلب .
Ini mencakup AIR yang BANYAK BERUBAH oleh sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh air, seperti TANAH LIAT dan LUMUT.
وَهُوَ شَيْء أَخْضَر يَعْلُو على وَجه المَاء من طول الْمكْث.
Lumut adalah sesuatu yang berwarna hijau yang tumbuh di permukaan air karena lamanya AIR DIAM"
وَلَا فرق بَين أَن يكون فِي مقرّ المَاء وممره أَولا.
"Tidak ada perbedaan apakah (PERUBAHAN itu terjadi) di tempat air berada atau di alirannya.
والمتغير بِمَا فِي مَوضِع قراره ومروره فَهُوَ مُطلق.
🔷AIR YANG BERUBAH karena sesuatu yang ada di tempat air itu menetap atau mengalir tetap dianggap AIR MUTLAQ.
يَصح التَّطْهِير بِهِ وَلَو كَانَ التَّغَيُّر كثيرا لعدم استغنائه عَنهُ.
🔷Sah untuk bersuci dengan AIR tersebut meskipun PERUBAHAN AIR itu banyak, karena air tidak bisa menghindarinya."
وَمن المَاء الْمُطلق مَا إِذا تغير المَاء بِمَا تساقط فِيهِ من أوراق الْأَشْجَار وَلَو ربيعية أَو تفتتت فِيهِ لتعذر صون المَاء عَنْهَا .
🔷 "Dan termasuk AIR MUTLAQ adalah air yang BERUBAH karena sesuatu yang jatuh ke dalamnya, seperti daun-daun pohon, meskipun itu adalah daun yang segar atau yang hancur di dalamnya, karena sulit menjaga air dari hal tersebut."
وَمِنْه مَا إِذا تغير مَاء المغاطس بأوساخ أبدان المغتسلين ,
🔷"Dan termasuk ( AIR MUTLAQ ) adalah air yang berubah karena kotoran badan orang yang mandi di kolam,
وَمَاء الفساقى بأوساخ أرجل المتوضئين فَإِنَّهُ لَا يضر وَلَو كثر التَّغَيُّر.
dan "Dan termasuk ( AIR MUTLAQ )
adalah
🔷 AIR yang ada di tempat wudhu karena kotoran kaki orang yang BERWUDLU, maka perubahan itu tidak membahayakan, meskipun perubahan tersebut banyak."
ثمَّ ذكر المُصَنّف للْمَاء الْمُطلق قيودا تستلزمه (غير مُسْتَعْمل فِي) مَا لَا بُد مِنْهُ أَثم تَاركه أم لَا من (رفع حدث) كالغسلة الأولى.
"Selanjutnya, penulis ( المصنف ) menyebutkan bagi
AIR MUTLAQ mempunyai SYARAT SYARAT yang harus terpenuhi.
AIR MUTLAQ ( tidak digunakan sebelumnya untuk )
✅MEMBASUH sesuatu yang di HARUS / WAJIB kan, apakah berdosa atau tidak bagi yang meninggalkanya ( 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 ), seperti untuk ( MENGHILANGKAN HADAS ), misalnya pada BASUHAN PERTAMA.
👉{ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎,𝑚𝑎𝑙 }
فَشَمَلَ وضوء الصَّبِي وَلَو غير مُمَيّز بِأَن وضأه وليه للطَّواف,
🔸( MENGHILANGKAN HADAS ) Ini mencakup
🔸 1⃣ wudlunya anak kecil, meskipun belum mumayyiz, ketika walinya meWUDLUkanya untuk tawaf."
👉{ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑤𝑢𝑑𝑙𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎,𝑚𝑎𝑙 }
ووضوء الحنفي الذی لا يعتقد وجوب النية
وَإِن لم ينْو ،
🔸 2⃣ wudlunya madzhab HANAFY yang tidak meyakini WAJIBNYA NIYAT, walaupun tidak niyat.
👉{ 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑎𝑑𝑧ℎ𝑎𝑏 ℎ𝑎𝑛𝑎𝑓𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎,𝑚𝑎𝑙 }
AIR MUTLAQ mempunyai SYARAT SYARAT yang harus terpenuhi.
وَشَمل مَا اسْتعْمل فِي غسل بدل مسح من رَأس أَو خف,
AIR MUTLAQ mempunyai SYARAT SYARAT yang harus terpenuhi.
🔷 Dan termasuk apa yang digunakan dalam mencuci sebagai pengganti mengusap kepala ( 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑢𝑑𝑙𝑢 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖 𝑠𝑢𝑟𝑏𝑎𝑛) atau khuf,
👉( 𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎𝑚𝑎𝑙 )
أَو فِي غسل كِتَابِيَّة , أَو مَجْنُونَة عَن حيض أَو نِفَاس ليحل وَطْؤُهَا وَلَو كَانَ الحليل كَافِرًا أَو الْوَطْء زنا.
🔷atau dalam membasuhnya wanita kitabiyah (non-Muslim), atau wanita gila dari haid atau nifasnya agar diperbolehkan berhubungan badan dengannya, meskipun suaminya adalah kafir atau hubungan badan itu adalah zina."
👉( 𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑠𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑎𝑖𝑑𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑓𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎𝑚𝑎𝑙 )
وَالْوَطْء غير حرَام من جِهَة الطَّهَارَة عَن حيض لَا من جِهَة الزِّنَا.
"Dan bersetubuh yang tidak haram dari segi kesucian (dari haid) namun haram dari segi zina."
(و) إِزَالَة (نجس) وَلَو معفوا عَنهُ (قَلِيلا) أَي حَالَة كَون الْمُسْتَعْمل فِي حَال قلته وَهُوَ دون الْقلَّتَيْنِ.
AIR MUTLAQ mempunyai SYARAT SYARAT yang harus terpenuhi.
AIR MUTLAQ ( tidak digunakan untuk )
✅ menghilangkan najis, walaupun sedikit (yang dimaafkan), yaitu dalam keadaan ketika air yang digunakan sedikit, yaitu kurang dari dua qullah.
بِخِلَاف مَا إِذا كَانَ قُلَّتَيْنِ فَأكْثر فَإِنَّهُ إِذا رفع الْحَدث لَا يحكم عَلَيْهِ بِالِاسْتِعْمَالِ.
Berbeda halnya jika AIR tersebut DUA KULAH atau LEBIH, maka jika air tersebut digunakan untuk mengangkat / menghilangkan hadas, tidak dihukumi sebagai air yang telah digunakan / MUSTA,MAL"
وَإِذا أَزَال النَّجس لَا يحكم بتنجسه إِلَّا إِذا تغير بِالنَّجَاسَةِ , وَلَا يحكم بِاسْتِعْمَالِهِ أَيْضا.
"Dan AIR DUA KULLAH jika digunakan untuk menghilangkan najis , maka AIR DUA KULAH tersebut tidak dihukumi sebagai MUTANAJIS kecuali jika air itu BERUBAH karena NAJIS. Air tersebut juga tidak dihukumi sebagai air MUSTA,MAL (air bekas pakai).
وَلَو جمعت الْمِيَاه المستعملة حَتَّى صَارَت مَاء كثيرا قُلَّتَيْنِ فَأكْثر عَاد طهُورا.
📌 Dan jika AIR-AIR yang telah digunakan dikumpulkan hingga menjadi BANYAK, DUA KULAH atau lebih, maka air tersebut kembali menjadi SUCI"
والله اعلم بالصواب
MOHON DIKOREKSI DILENGKAPI
SEMOGA BERMANFAAT
Thursday, August 29, 2024
Enam Keberuntungan Bagi Orang-orang Bertaqwa."
KULTUM SUBUH,
Kamis, 29 Agustus 2024.
( 24 Safar 1446 Hijriyah)
"Enam Keberuntungan Bagi Orang-orang Bertaqwa."
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah subhanahu wata'ala. Dialah Dzat yang tidak pernah berhenti melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat Islam dan iman, sehingga kita tetap beriman dengan akidah yang kuat.
Shalawat beserta salam biqaulina Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad, tidak lupa kita selalu haturkan di manapun dan kapanpun, karena dengan membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad merupakan salah satu bukti kita mencintai-Nya.
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Ada banyak kebaikan dan keberuntungan atas orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana Allah kabarkan dalam Al-Qur’an.
Taqwa merupakan wasiat Allah kepada golongan awalin wal akhirin yaitu golongan masyarakat terdahulu dan sekarang atau yang akan datang. Karena ketaqwaan akan mengantarkan hamba memperoleh segala macam kebaikan di sisi- Nya.
Salah satu bentuk wasiat taqwa terdapat dalam ayat perintah puasa Ramadhan. Ada tujuan akhir yang semestinya diraih oleh orang yang berpuasa, yakni ketaqwaan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)
“Wahai orang - orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
(Qur'an Surat al-Baqarah : 183).
Sebagian ulama mendefinisikan takwa dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan - larangan-Nya baik secara lahir maupun batin, dengan dibarengi penghormatan dan rasa takut kepada Allah subhanahu wata’ala.
Makna taqwa ketika menafsirkan ayat 102 surat Ali Imran:
ittaqullaha haqqa tuqâtihi (bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa)
"bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar- benarnya taqwa. Menurutnya, Allah yang harus ditatati bukan diingkari, disyukuri bukan dikufuri, dan yang selalu disebut dan diingat bukan dilupakan.
Para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullu, “Siapakah orang yang mampu menjalankan sebenar-benarnya taqwa?”
Rasulullah menjawab bahwa ayat ini telah diganti hukumnya dengan ayat:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertaqwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu”
(Qur'an Surat at-Taghabun: 16).
Jawaban Rasulullah atas pertanyaan sahabat ini menunjukkan bahwa untuk meraih gelar muttaqin yaitu orang yang bertaqwa, bukanlah pekerjaan mudah. Karena seorang hamba tidak akan mampu menjalankan sebenar-benar ketaqwaan, walaupun sejuta jiwa dan umur berada pada dirinya dan seluruh harta ia infakkan .
Jama'ah subuh rahimakumullah .
Seorang hamba hanya dapat berikhtiar sesuai kemampuan, berdoa, dan bertawakal. Meyakini bahwa Allah yang maha Pengasih dan Penyayang akan menghargai seberapa pun usaha hamba-Nya di dunia.
Allah tidak akan membiarkan hamba dalam kemarahan-Nya.
Bahkan Allah telah mempersiapkan kado terindah bagi siapa saja yang bertaqwa.
Penjelasannya dapat dilihat dalam kitab Nashaih ad-Diniyah karya Syekh Abdullah Ba’lawi al-Hadad sebagai berikut:
وَكَمْ عَلَّقَ اللهُ الْعَظِيْمُ فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ عَلَى التَّقْوَى مِنْ خَيْرَاتٍ عَظِيْمَةٍ وَسَعَادَاتٍ جَسِيْمَةٍ:
Ada banyak kebaikan dan keberuntungan atas orang-orang yang bertakwa, sebagaimana Allah kabarkan dalam Al-Qur’an, di antaranya:
Pertama, المعية الالهية "al-ma‘iyah al-ilahiyah - kebersamaan Allah"
Orang-orang yang bertaqwa akan selalu berada dalam perlindungan Allah subhanahu wata’ala.
Hal ini dapat dilihat pada ayat 194 surat al-Baqarah, :
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (١٩٤)
“Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.”
(Qur'an Surat. Al-Baqarah: 194).
Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang bertakwa dipahami oleh Syekh Jalaluddin dalam Tafsir Jalalain بالعون والنصر yaitu pertolongan lahir dan pertolongan batin. Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang selalu bertakwa.
Kedua, "al-‘ilm al-ladunni - ilmu dari sisi Allah Subhanahu wata'ala" Keutamaan lain dari orang yang bertakwa adalah akan diberikan anugerah berupa ilmu dari sisi Allah. Ilmu yang maksudkan adalah pengetahuan terkait dengan kebaikan-kebaikan segala urusan hidupnya, demikian Syekh Jalaluddin menambahkan dalam menafsirkan ayat 282 surat al-Baqarah:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٢٨٢)
“Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah akan mengajarimu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
(Qur'an Surat Al-Baqarah : 282).
Ilmu adalah modal utama seorang hamba dalam menempuh jalan yang lurus.
Ilmu juga menjadi salah satu syarat memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebab diterimanya ibadah adalah ibadah yang dijalankan sesuai dengan ilmunya. Keberhasilan di dunia juga bergantung seberapa jauh menguasai bidang ilmunya.
Bahkan segala urusan jika diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka hancurlah atau tidak akan menuai hasil sebagaimana diharapkan.
Ketiga, "al-furqan atau pembeda".
Syekh Abdullah Ba’lawi merinci arti pembeda sebagai bentuk keutamaan orang - orang bertaqwa sebagai berikut :
Allah memberikan kemampuan kepada orang yang bertaqwa untuk mengambil jalan terbaik ketika ia mengalami keraguan dan kesamaran serta kesulitan dalam urusan tertentu;
Allah melebur amal-amal jelek yang pernah dilakukannya; dan
. Allah memberikan keutamaan bagi orang yang bertaqwa berupa ampunan atas dosa-dosanya.
Penjelasan ini didasarkan firman Allah subhanahu wata’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (٢٩)
“Wahai orang- orang beriman!
Jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan memberikan Furqaan yaitu membedakan yang hak dan batil bagimu dan menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni dosa-dosa mu. Allah memiliki karunia yang besar.”
(Qur'an Surat. Al-Anfal: 29).
Keempat, "an-najatu minannari - keselamatan dari api neraka"
Sebagaimana dikatakan bahwa penghujung bulan Ramadhan adalah pembebasan dari api neraka.
Siapa yang dibebaskan dari neraka?
Tentu orang-orang yang dikehendaki oleh Allah subhanahu wata’ala.
Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, salah satu syarat utama mendapatkan keselamatan dari siksa neraka adalah dengan bertaqwa.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (٧٢)
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang dzolim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(Qur'an Surat. Maryam : 72).
Kelima,: "al-makhraju war-rizqu - Jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki"
Jaminan bagi orang-orang yang bertaqwa adalah keluarnya dari segala kesulitan dan kelapangan rezeki dari arah yang tak disangka - sangka.
Sesuai firman Allah Subhanahu wata'ala :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ... (٣)
“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.
Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.
(Qur'an Surat. Ath-Thalaq: 2-3).
Selain itu Allah juga akan memberikan kemudahan dan pahala yang besar bagi orang-orang yang bertaqwa.
Keenam,: "al-wa’du bi al-jannah - dijanjikan Surga"
Surga merupakan balasan yang pantas bagi orang-orang bertaqwa.
Di dalamnya penuh dengan segala bentuk kenikmatan. Keberadaannya didambakan oleh setiap insan beriman. Meraihnya tidak cukup hanya berpangku tangan.
Oleh karenanya Allah Subhanahu wata'ala menyediakan bagi orang-orang yang telah bersusah payah di dunia dalam rangka menjalankan segala perintah
dan menjauhi larangan-Nya.
Allah berfirman :
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ (٣٤)
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa disediakan surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.”
(Qur'an Surat. Al-Qalam : 34).
Dan dalam ayat lain Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا (٦٣)
“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa.”
(Qur'an Surat. Maryam : 63).
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah ,
Demikianlah 6 Kado Terindah Untuk Orang- Orang Bertaqwa.
Semoga Kultum Subuh ini bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab kita untuk meningkatkan ibadah, ketaqwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan.
Wa billahit taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.
💫🕌🕋🇮🇩
Monday, August 26, 2024
Saturday, August 24, 2024
TERJEMAH FATHUL MUIN SHIFAT SHOLAT 𝕡𝕒𝕣𝕥 3⃣
Berdoalah kepada Allah SWT memberkahinya kepada orang yang selalu meminta
۩ و) ثانيها: (تكبير تحرم) للخبر المتفق عليه: إذا قمت إلى الصلاة فكبر.
RUKUN SHOLAT YANG KEDUA adalah
ثم أجاب بأنه بفراغه منها يتبين دخوله في الصلاة من أولها.
Hadis ini diriwayatkan oleh *Asy-Syaikhan* (Imam Bukhari dan Muslim)*
وورد أيضا: مفتاح الصلاة الوضوء، وتحريمها التكبير، وتحليلها التسليم.
۩ سمي بذلك لان المصلي يحرم عليه به ما كان حلالا له قبله من مفسدات الصلاة،
📝وهي كالأكل والشرب والكلام ونحو ذلك مما يأتي.
Yaitu seperti makan, minum, berbicara dan lain sebagainya.
۩ وجعل فاتحة الصلاة ليستحضر المصلي معناه الدال على عظمة من تهيأ لخدمته حتى تتم له الهيبة والخشوع،
📚أي التكبير، وهو اتصاف الله سبحانه وتعالى بالكبرياء والعظمة.
"Yaitu takbir, yang merupakan sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan kebesaran dan keagungan."
📑من دلالة الكل على بعض أجزائه."
۩ ومن ثم زيد في تكراره ليدوم استصحاب ذينك في جميع صلاته.
📒أي الهيبة والخشوع، إذ لا روح ولا كمال
Yaitu Takut dan kekhusyukan, karena tidak RUH dan KESEMPURNAAN dalam shalat tanpa TAKUT DAN KHUSYUK.
۩ (مقرونا به) أي بالتكبير، (النية) لان التكبير أول أركان الصلاة فتجب مقارنتها به،
وما ذكر هو الاستحضار الحقيقي والمقارنة الحقيقية
ونازع في هذا إمام الحرمين وقال أنه لا تحويه القدرة البشرية.
Al-'Allamah al-Bujairimi berkata: 'Dan ini adalah pendapat yang diandalkan.'"
قال العلامة البجيرمي: وهو المعتمد.
YANG MENDAPAT JULUKAN SYAIKHUL ISLAM
وكان الشيخ الطوخي يقول هو مذهب الشافعي
Dan Syaikh Ath - Thukhy berkata itu madzhab imam AsSyafi i.
۩ وفي قول صححه الرافعي، يكفي قرنها بأوله.
Menurut pendapat yang telah dibenarkan
📒فالحيثية بيان للاستحضار العرفي لا للمقارنة العرفية.
لأن المقارنة العرفية معناها أن يوجد اقترانها عند أي جزء، ولا يضر عزوبها بعد.
والاستحضار الحقيقي أن يستحضر جميع الأركان تفصيلا.
Sedangkan isrihdlor haqiqy adalah menghadirkan semua rukun secara rinci.
والمقارنة الحقيقية أن يستحضر الأركان من أول التكبيرة إلى آخرها كما مر.
۩ وقال ابن الرفعة: إنه الحق الذي لا يجوز سواه. وصوبه السبكي،
۩ وقال: من لم يقل به وقع في الوسواس المذموم.
۩ وعند الائمة الثلاثة: يجوز تقديم النية على التكبير بالزمن اليسير.
۩ ولا يضر وقفة يسيرة بين كلمتيه، وهي سكتة التنفس، ولا ضم الراء.
Monday, August 19, 2024
TERJEMAH FATHUL MUIN SHALAT JENAZAH PART 2
. وَ أَكْمَلُهُ: تَثْلِيْثُهُ، وَ أَنْ يَكُوْنَ فِيْ خَلْوَةٍ، وَ قَمِيْصٍ،
) أي في موضع حال عن غير الغاسل، معينه، والولي.
ويدخل الغاسل يده في كمه إن كان واسعا ويغسله من تحته، وإن
ومحل رأسه أعلى لينحدر الماء عنه.
Dan bagian kepala jenazah harus lebih tinggi agar air dapat mengalir turun dari tubuhnya."
وَ الْمَالِحُ أَوْلَى مِنَ الْعَذْبِ.
Sedang menggunakan air yang asin lebih utama dari pada yang tawar.📝
وقال ع ش: ينبغي أن الذي يجب تأخيره هو الدفن، دون الغسل والتكفين، فإنهما بتقدير حياته لا ضرورة فيهما.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 110
فَذِكْرُهُمُ الْعَلَامَاتِ الْكَثِيْرَةَ لَهُ إِنَّمَا تُفِيْدُ، حَيْثُ لَمْ يَكُنْ هُنَاكَ شَكٌّ.
وقوله: العلامات الكثيرة) أي كاسترخاء قدم، وامتداد جلدة وجه، وميل أنف، وانخلاع كف.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 110
Yang sholatnya, dan sah pula mensholatinya.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 111
الرَّجُلُ أَوْلَى بِغُسْلِ الرَّجُلِ، وَ الْمَرْأَةُ أَوْلَى بِغُسْلِ الْمَرْأَةِ،
فَإِنْ خَالَفَ صَحَّ الْغُسْلُ.
وذللك لان اللف وعدم المس مندوبان
Sebab memakai sarung tangan dan tidak menyentuh hukumnya hanya sunnah baginya.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 111
قال ع ش ضابط فقد الغاسل أن يكون في محل لا يجب طلب الماء منه اهـ
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 111 Nurul Ilmi.
وَ أَوْلَى الرِّجَالِ بِهِ، أَوْلَاهُمْ بِالصَّلَاةِ كَمَا يَأْتِيْ.
قال ش ق هذا ضعيف والمعتمد انه لا بد من ستر جميع البدن.
Ini adalah pendapat yang lemah, sedangkan yang kuat adalah menutup seluruh badan.
I‘ānat-uth-Thālibīn juz 2 hal. 112
وَ قَالَ آخَرُوْنَ: يَجِبُ سَتْرُ جَمِيْعَ الْبَدَنِ وَ لَوْ رَجُلًا.
‘Ulamā’-‘ulamā’ lain berkata: Wajib menutup seluruh tubuh mayat, sekalipun laki-laki.